Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving

4
Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving Oleh: Ade Apriati S.Pd Sebagai pihak pendidik, tugas guru adalah sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar, baik secara individual maupun kelompok. Untuk mewujudkan peranan guru tersebut perlunya upaya konkrit untuk memperbaiki proses pembelajaran di sekolah. Pemikiran ini mengarah pada perlunya penerapan strategi pembelajaran yang memberi kesempatan luas kepada para siswa untuk berlatif secara kreatif dan belajar secara mandiri, serta mampu melibatkan partisipasi siswa secara optimal dalam proses pembelajaran. Strategi itu sendiri secara umum adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapi sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi pembelajaran menurut Reigeluth (1983) dalam Wena (2009: 5) menyatakan bahwa “strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda”. Menurut Sulistyono (2003) dalam Trianto (2007: 85-86), mendefinisikan bahwa “strategi belajar sebagai tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih efektif dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru”. Strategi pembelajaran itu menurut Costa (1985) dalam Trianto (2007:129) “merupakan pola kegiatan pembelajaran berurutan yang diterapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan”. Suryosubroto (2009:191) berpendapat tentang strategi pembelajaran creative problem solving. Strategi pembelajaran creative problem solving itu sendiri adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah secara kreatif. Di mana, kreativitas itu merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam

description

vc

Transcript of Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving

Page 1: Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving

Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving

Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving

Oleh: Ade Apriati S.Pd

Sebagai pihak pendidik, tugas guru adalah sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar, baik secara individual maupun kelompok. Untuk mewujudkan peranan guru tersebut perlunya upaya konkrit untuk memperbaiki proses pembelajaran di sekolah. Pemikiran ini mengarah pada perlunya penerapan strategi pembelajaran yang memberi kesempatan luas kepada para siswa untuk berlatif secara kreatif dan belajar secara mandiri, serta mampu melibatkan partisipasi siswa secara optimal dalam proses pembelajaran.

Strategi itu sendiri secara umum adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapi sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Strategi pembelajaran menurut Reigeluth (1983) dalam Wena (2009: 5) menyatakan bahwa “strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda”.

Menurut Sulistyono (2003) dalam Trianto (2007: 85-86), mendefinisikan bahwa “strategi belajar sebagai tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih efektif dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru”.

Strategi pembelajaran itu menurut Costa (1985) dalam Trianto (2007:129) “merupakan pola kegiatan pembelajaran berurutan yang diterapkan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan”.

Suryosubroto (2009:191) berpendapat tentang strategi pembelajaran creative problem solving.

Strategi pembelajaran creative problem solving itu sendiri adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah secara kreatif. Di mana, kreativitas itu merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang relative berbeda dengan apa yang telah ada.

Berkenaan dengan strategi pembelajaran creatif problem solving, menurut Sujarwo (2006) dalam Suryosubroto (2009:189) bahwa pemasalahan-permasalahan atau hambatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dapat disebabkan oleh berbagai komponen.

Komponen-komponen pembelajaran tersebut adalah kemampuan pendidik dalam pengajaran (pendidik), pihak yang diberi materi pembelajaran (peserta didik), bahan yang diajarkan (bahan ajar), proses pembelajaran (strategi, metode, tekhnik mengajar), sarana dan prasarana belajar, serta system evaluasi yang diterapkan. Masing-masing komponen tersebut saling mempengaruhi dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 2: Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving

Creative problem solving ditandai dengan adanya kreativitas yang menjadi kemampuan dasarnya. Menurut Guilford dalam Suryosubroto (2009: 198) kemampuan kreatif dapat dicerminkan melalui lima macam prilaku, yaitu:

1. Fluency, kelancaran atau kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.

2. Fleksibility, kemampuan menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam mengatasi persoalan.

3. Originality, kemampuan mencetuskan gagasan-gagasan asli.

4. Elaboration, kemampuan menyatakan gagasan secara terperinci.

5. Sensitivity, kepekaan menangkap dan menghasilkan gagasan sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

Parmes dan Mulyoto (2005) dalam Suryosubroto (2009: 200) mengemukakan langkah-langkah Creatif Problem Solving bila diterapkan dalam pembelajaran adalah:

1. Penemuan gagasan, Penemuan fakta,

2. Penemuan masalah, berdasarkan fakta-fakta yang telah dihimpun, ditentukan masalah/pertanyaan kreatif untuk dipecahkan,

3. menjaring sebanyak mungkin alternative jawaban untuk memecahkan masalah,

4. Penemuan jawaban, penentuan tolak ukur atas kriteria pengujian jawaban, sehingga ditentukan jawaban yang diharapkan,

5. Penentuan penerimaan, diketemukan kebaikan dan kelemahan gagasan, kemudian menyimpulkan dari masing-masing masalah yang dibahas.

Secara operasional langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan strategi creative problem solving menurut Suryosuboroto (2009: 200) adalah:

1. Membentuk kelompok 4-5 orang,

2. Menjelaskan prosedur pembelajaran (petunjuk kegiatan),

3. Pendidik menyajikan situasi problematic dan menjelaskan prosedur solusi kreatif kepada peserta didik,

4. Pengumpulan data dan verifikasi mengenai suatu peristiwa yang dilihat dan dialami,

5. Eksperimentasi alternative pemecahan masalah,

6. Memformulasikan penjelasan dan menganalisis proses solusi dan kreatif (melalui diskusi).

Media yang digunakan dalam menerapkan strategi creative problem solving sangat beragam “bisa alat/barang/benda, manusia, lingkungan, kondisi masyarakat, atau bentuk media lain yang dapat membantu kelancaran proses pembelajaran” (Suryosubroto, 2009: 202).

Dalam Suryosubroto (2009:202) kegunaan penilaian yang dilakukan dalam strategi creative problem solving dilakukan yaitu:

Page 3: Strategi Pembelajaran Creatif Problem Solving

Untuk menghimpun, mengolah, dan menyajikan data tau informasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan. Bentuk keikutsertaan peserta didik dalam penilaian dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan memberikan tanggapan secara tertulis dan lisan mengenai permasalahan yang diajukan, selama mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan creative problem solving (metode penugasan, diskusi, tanya jawab, pengamatan, dan penyusunan laporan).

Beberapa kelebihan dari penerapan strategi creative problem solving yaitu:

1. Meningkatkan kreativitas siswa.

2. Adanya interaksi aktif antara guru dan siswa

3. Menuntun siswa untuk dapat berfikir kreatif dan kritis.

Selain memiliki kelebihan, strategi ceatif problem solving juga memiliki sisi kelemahan, diantaranya:

1. Guru mengalami kebingungan melaksanakan strategi creative problem solving dalam pembelajaran karena banyaknya metode yang juga digunakan.

2. Jika kurang cermat, maka guru akan mengalami kesulitan memantau kreativitas tiap siswa dalam kelompok.

3. Pemecahan masalah dalam kreativitas sulit dibedakan karena keduanya menuntut hasil yang baru.