STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
-
Upload
muhammad-roni-faslah -
Category
Documents
-
view
497 -
download
11
Transcript of STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
1/107
Oleh:
Siti Romlah, MKM
Sub Direktorat Bina Pelayanan KebidananDirektorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik
Direktorat Jenderal Bina Upaya KesehatanKementerian Kesehatan RI
ST ND R SUH N KEBID N N
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
2/107
WORKING EXPERIENCE
Sukmul hospital, Jakarta (1988- 1989)
Health office provincial of Central Sulawesi (19901993)
Koja hospital, Jakarta (19932003)
Sub directorate midwifery care, Directorate of nursing and allied health care in the ministry of health republicof Indonesia (2004now)
Head of division of guidance and evaluation of midwifery care in the ministry of health republic of Indonesia
(2010now)
Trainer, fasilitator, practician and consultant especially in reproductive health and midwifery (2004 now)
Speaker for seminars and conferences in midwifery care standard and professional skills for midwives in
national scale.
Member of IBI and IAKMI, besides those, she actives to be personal counselor, midwives assessor and surveyor
in health field.
Siti Romlah is an expert in reproductive health and she has been contribute her skill,
knowledge and experience to help many midwives to increase competencies, to build
character of personal, and to develop their personality for service excellent.
Years of experience as practitioner as midwives trainer in national conferences, seminars
and training classes be applicated to her clients.
PROFILE OF SPEAKER
Siti Romlah, MKM
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
3/107
Visi 2 25
3
Mengangkat Indonesia menjadi negara
maju dan merupakan kekuatan 12 besar
dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia
pada tahun 2045 melaluipertumbuhan
ekonomi tinggi yanginklusifdanberkelanjutan
100 tahunkemerdekaan
(Sumber: Master Plan
Percepatan dan
Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia 2011
2025 )
Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan
aktif dalam kegiatan pembangunan, harus dimulai sekarang
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
4/107
Tahapan Pembangunan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2025
4
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
5/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
6/107
RPJMN
MID TERM REVIEW
TercapaiPerlu Kerja
Keras
Sangat Sulit
Tercapai
ISU STRATEGIS SIGNIFIKAN BERDAMPAK LUAS PENGUNGKIT/LEVERAGE
1. Menjamin pencapaian hijauditahun 2014.
2. Mengupayakan kuningmenjadi hijau
3. Mengurangi gap dengan sasaran RPJMN dari pencapaian merah.
PEMILAHAN ISU STRATEGIS BERDASARKAN
PENCAPAIAN SASARAN RPJMN 2010 2014
6
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
7/107
MENTERI KESEHATAN
NO INDIKATORSTATUS
AWAL
(2009)
CAPAIAN TARGET2014
STATUS2010 2011 2012
1
Umur harapan hidup (tahun)70,7 70,9 71,1 71,1 72,0
2Angka kematian ibu melahirkan
per 100.000 kelahiran hidup228 n.a n.a n.a 118
3Persentase ibu bersalin yang ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih84,3 84,8 86,38 88,64 90
4 Angka kematian bayi per 1.000kelahiran hidup34 34 34 32 3) 24
5 Total Ferti l i t y Rate (TFR) 2,6 2,44)
n.A 2,63)
2,1
6
Persentase penduduk yang
memiliki akses air minum yang
berkualitas
47,7 44,19 42,76 n.A 68
7
Persentase penduduk 15 tahun ke
atas yang memiliki pengetahuan HIV
dan AIDS
66,21)
57,52)
n.a 79,53)
90
8 Annual Parasite Index (API) 1,85 1,96 1,75 1,69 1
9Persentase penduduk yang memiliki jaminan
kesehatan
n.a 59,1 63,1 64,58 80,10
MI TERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN
Ket : 1) SDKI, 2007; 2) Riskesdas, 2010; 3) SDKI, 2012; 4) Sensus Penduduk,2010
7
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
8/107Sumber: SDKI 1994, 1997, 2004, 2007 GAP Track
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
9/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
10/107
Perdarahan;
31,79
Hipertensidalam
kehamilan;
24,62
Infeksi; 5,54
Abortus; 1,09
Partus
lama; 4,74
Lain lain; 32,22
Penyebab Kematian Ibu tahun 2012
Perdarahan
Hipertensi dalam
kehamilan
Infeksi
Abortus
Partus lama
Lain lain
Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan Ibu tahun 2012
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
11/107
Oxitocin = Excelorator,hormone of love
Endorpince = Natural Pain ReleaseAdrenaline = Menghambat
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
12/107
KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BALITA, BAYI DAN
NEONATAL, 1991 -2015
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
13/107
ESTIMASI JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, 2012
50% kematian (52575)
25% kematian (21794)
25% kematian (20932)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
14/107
Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan Ibu tahun 2011
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
15/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
16/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
17/107
17
HASIL PENELITIAN & EVALUASI
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
18/107
Data kualitas asuhan antenatal
ASUHAN ANTENATAL RS * Puskesmas*
Melengkapi riwayat medis 33,86% 48,52%
Melengkapi pemeriksaan fisik umum dan
obstetrik
50,00% 59,38%
Melakukan konseling dan edukasi 24,17% 45,00%
Melakukan pemeriksaan penunjang rutin39,38% 19,69%
Melakukan pemeriksaan penunjang bilaada indikasi
49,00% 52,50%
Memberikan suplemen dan imunisasi 62,50% 73,13%
Melakukan konsultasi atau rujukan 57,50% 72,50%
Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
19/107
Data kualitas asuhan persalinan normal
ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas*
Melengkapi riwayat medis 68,6% 61,4%
Melengkapi pemeriksaan fisik umum dan obstetrik 52,1% 57,3%
Menggunakan partograf 41,0% 68,3%
Menggunakan kardiotokografi (CTG) 19,0% 2,5%
Melakukan perawatan kala satu persalinan 73,8% 83,8%
Melihat tanda dan gejala kala dua 80,0% 85,0%
Menyiapkan pertolongan persalinan 60,6% 65,8%
Memastikan pembukaan lengkap 72,5% 77,5%
Memastikan kondisi janin baik 77,5% 75,0%
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan 20,0% 42,5%
Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
20/107
Data kualitas asuhan persalinan normal
ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas*
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
pimpinan meneran
63,8% 79,4%
Melakukan persiapan pertolongan kelahiran bayi 67,5% 79,4%
Menolong kelahiran bayi 76,7% 85,4%Melakukan penanganan bayi baru lahir 64,2% 74,6%
Melakukan resusitasi bayi baru lahir 55,3% 53,1%
Menolong persalinan kala tiga 81,4% 85,7%
Melakukan prosedur pasca persalinan 52,8% 69,2%
Membersihkan alat-alat dan melengkapi partograf 53,3% 67,8%
Melakukan evaluasi terhadap ibu dan bayi sebelum
melakukan rawat gabung
87,5% 95,0%
Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
21/107
Kamar Bersalin
Kebersihan dan Pencegahan Infeksi
KEBERSIHAN RS (n=20) Puskesmas (n=40)
Tersedia dan sesuai dengan standar 11 RS (55%) 23 PKM (57,5%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 9 RS (45%) 12 PKM (30%)
Tidak tersedia 0 4 PKM (10%)
KETERSEDIAAN TEMPAT SAMPAH
Tersedia dan sesuai dengan standar 2 RS (10%) 3 PKM (7,5%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 16 RS (80%) 28 PKM (70%)
Tidak tersedia 2 RS (10%) 9 PKM (22,5%)
Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
22/107
Kamar BersalinKebersihan dan Pencegahan Infeksi
KETERSEDIAAN FASILITAS CUCI
TANGAN
RS (n=20) PKM (n=40)
Tersedia dan sesuai dengan standar 5 RS (25%) 5 PKM (12,5%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 11 RS (55%) 22 PKM (55%)
Tidak tersedia 4 RS (20%) 13 PKM (32,5%)
KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR
OBSTETRI/BERSALIN
Tersedia dan sesuai dengan standar 5 RS (25%) 12 PKM (30%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 14 RS (70%) 25 PKM (62,5%)
Tidak tersedia 1 RS (5%) 3 PKM (7,5%)KETERSEDIAAN OTOKLAF
Tersedia dan sesuai dengan standar 16 RS (80%) 19 PKM (47,5%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 3 RS (15%) 6 PKM (25%)
Tidak tersedia 1 RS (5%) 11 PKM (27,5%)
Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
23/107
Kamar Operasi
Kebersihan dan Pencegahan InfeksiKEBERSIHAN RS (n=20)
Tersedia dan sesuai dengan standar 13 RS (65%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 5 RS (25%)
Tidak tersedia 2 RS (10%)
KETERSEDIAAN TEMPAT SAMPAH
Tersedia dan sesuai dengan standar 4 RS (20%)Tersedia namun tidak sesuai standar 12 RS (60%)
Tidak tersedia 4 RS (20%)
KETERSEDIAAN FASILITAS CUCI TANGAN
Tersedia dan sesuai dengan standar 6 RS (30%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 11 RS (55%)
Tidak tersedia 3 RS (15%)
KETERSEDIAAN OTOKLAF
Tersedia dan sesuai dengan standar 16 RS (80%)
Tersedia namun tidak sesuai standar 3 RS (15%)
Tidak tersedia 1 RS (5%)
Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
24/107
Pengelolaan sampah dan pencegahan infeksi belum berjalan dengan baik(Kalimantan Selatan)
Puskesmas RS RS
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
25/107
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membahayakan masyarakat sekitar(Maluku Utara)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
26/107
Tempat tidur tanpa sprei di ruangan bersalin yang penuh lumut (RSUD)(Sulawesi Tengah)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
27/107
Air kotor di kamar mandi RSUD(Sulawesi Tengah)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
28/107
Jentik-jentik nyamuk di dalam wadah air di ruang USG sebuah RS(Nusa Tenggara Timur)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
29/107
Sarang tawon di bawah tempat tidur pasien di Puskesmas(Nusa Tenggara Timur)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
30/107
Penggunaan partograf: apakah hanya sekedar ritual?(SulawesiTengah)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
31/107
Health Center Design,
Infrastructure,Health Manpower
PROCCESS
GOOD CORPORATE GOVERNANCE1.
1. Facility management and
Safety,
2. Governance, Leadership,
Direction,
3. Staff Qualifications andEducation,
4. Management of Communication
and Information.
1. Q-improvement + Safety,
2. Prevention and control of infections,
3. Access and continuity of Care,
4. Patient and Family Rights.
5. Assessment of Patients,
6. Care of Patients,
7. Anesthesia and Surgical Care,
8. Medication Management and Use,
9. Patient and Family Education.
OUTCOME:
SAFE and
QUALITY HEALTH CARE
INPUT
HEALTHCARE IN THE FUTURE
31
PROCCESS
GOOD CLINICAL GOVERNANCE
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
32/107
PROFESI MASY.
BIDAN PASIEN
MUTU
PRIMA
STANDARTERUKUR
KEBIJAKAN
PEDOMAN
STANDAR
PETUNJUK
KERJA
JKT = PAPUA
?
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
33/107
SOCIAL CONTRACTPROFESSIONALS - COMMUNITY
Self CredentialingSelf licensing
Moral responsibilityHigh standard of competence
Market controlWorking condition
PROFESSIONALISM
William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673
privilege
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
34/107
JASA LAYANAN KESEHATAN RESMI
SEBAGAI PELAKU USAHA
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
35/107
ISSUE PELAYANAN KESEHATAN
ISSUE PROFESI KESEHATAN Profesionalisme kurang Akuntabilitas kurang
ISSUE PERLINDUNGAN PASIEN Pasien tidak terlindungi dari pemberi pelayanan
kesehatan yg kurang bertanggungjawab
Pada kecelakaan medis, kompensasi sudahterakomodir dalam UU Perlindungan konsumen,
UU Kesehatan, UU Pelayanan Publik dan UU RS.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
36/107
ETIKA
DISIPLIN
HUKUM
Moral~
Tuntunan
Registrasi~
Tuntutan~
Pidana/Perdata
PENGADUN PASIEN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
37/107
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAITDENGAN PELAYANAN KEBIDANAN
1. UU No 8 /1999 tentang Perlidungan Konsumen (UUPK)2. UU No. 14 /2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
3. UU No. 36 / 2009 tentang Kesehatan
4. UU No. 25 /2009 tentang Pelayanan Publik
5. UU No. 44 /2009 tentang Rumah Sakit
6. RUU Keperawatan dan Kebidanan ?????
7. PP No. 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif8. PP No. 96/2012 tentang Pelaksanaan UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik
9. Kepmenpan No. 1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan
10. Permenkes No. 369/ 2007 tentang Standar Profesi Bidan
11. Permenkes No. 938/ 2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan12. Permenkes No. 1464/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
13. Permenkes No. 28/2011 tentang Klinik
14. Kepmenkes No. 1796/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
15. Dst....
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
38/107
UU Pelayanan Publik
Pasal 15 Penyelenggara berkewajiban:a. menyusun dan menetapkan standar pelayanan;
b. menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat pelayanan;
c. menernpatkan pelaksana yang kompeten;
d. menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik
yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai;e. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas
penyelenggaraan pelayanan publik;
f. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;
g. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;h. memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang
diselenggarakan;
i. dst....
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
39/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
Pasal 6
Setiap ibu yang melahirkan WAJIB memberikan ASI Eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya
Pasal 9 ayat 1
Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasyankes wajib melakukan IMD terhadap bayi yang
baru lahir kepada ibunya PALING SINGKAT 1 (SATU) JAM
Pasal 10 ayat 1
Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasyankes wajib menempatkan ibu dan bayi dlm 1 (satu)ruangan atau rawat gabung kecuali atas indikasi medis yang ditetapkan oleh dokter
Pasal 12 ayat 1
Setiap ibu yg melahirkan bayi HARUS MENOLAK pemberian Susu Formula dan/atau produk
bayi lainnya
Pasal 13 ayat 1
Utk mencapai pemanfaatan pemberian ASI Eksklusif secara optimal, Nakes dan penyelenggara
fasyankes WAJIB memberikan informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu dan/atau
anggota keluarga dari bayi yg bersangkutan SEJAK pemeriksaan kehamilan sampai dg periode
pemberian ASI Eksklusif selesai
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
40/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 14
(1) Setiap Nakes yg tdk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dlm
psl 9 ayat 1, psl 10 ayat 1 atau psl 13 ayat 1, dikenakan sanksi administratif
oleh pejabat yang berwenang berupa :
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis; dan/atau
c. Pencabutan izin.
(2) Setiap penyelengara fasyankes yg tdk melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dlm psl 9 ayat 1, psl 10 ayat 1 atau psl 13 ayat 1,
dikenakan sanksi administratif oleh pejabat yang berwenang berupa :a. Teguran lisan; dan/atau
b. Teguran tertulis
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
41/107
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 15
Dlm hal pemberian ASI Eksklusif tdk dimungkinkan berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dlm psl 7, bayi dpt diberikan Susu Formula Bayi.
Pasal 16
Dlm memberikan Susu Formula Bayi sebagaimana dimaksud dlm psl 15, Nakeshrs memberikan peragaan dan penjelasan atas penggunaan dan penyajian
Susu Formula Bayi kepada ibu dan/atau keluarga yg memerlukan Susu Formula
Bayi
Pasal 17
(1) Setiap Nakes DILARANG memberikan Susu Formula Bayi dan/atau produkbayi lainnya yg dpt menghambat program pemberian ASI Eksklusif kecuali
dlm hal diperuntukkan sebagaimana dimaksud dlm psl 15
(2) Setiap Nakes DILARANG menerima dan/atau mempromosikan Susu
Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yg dpt menghambat program
pemberian ASI Eksklusif.
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
42/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 19
Produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya
DILARANG melakukan kegiatan yg dpt menghambat program pemberian ASI
Eksklusif berupa :
a. Pemberian CONTOH PRODUK Susu Formula Bayi dan /atau produk
bayi lainnya secara cuma-cuma atau bentuk apapun kepadapenyelenggara fasyankes, Nakes, ibu hamil, atau ibu yg baru
melahirkan;
b. Penawaran atau penjualan langsung Susu Formula Bayi ke rumah-
rumah;
c. Pemberian potomgan harga atau tambahan atau sesuatu dlm bentuk
apapun atas pembelian Susu Formula Bayi sebagai daya tarik daripenjual;
d. Penggunaan Nakes utk memberikan informasi ttg Susu Formula Bayi
kepada masyarakat, dan/atau
e. Pengiklanan Susu Formula Bayi yg dimuat dlm media massa, baik
cetak maupun elektronik, dan media luar ruang.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
43/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 21
(1) Setiap Nakes, penyelenggara fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan,organisasi profesi di bidang kesehatan dan termasuk keluarganya dilarang menerima
hadiah dan/atau bantuan dari produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau
produk bayi lainnya yg dpt menghambat keberhasilan program pemberian ASI
Eksklusif
(2) Bantuan dari produsen atau distributor Susu Formula Bayi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat diterima hanya utk tujuan membiayai kegiatan pelatihan,
penelitian, pengembangan, pertemuan ilmiah dan/atau kegiatan lainnya yg sejenis.
Pasal 22
Pemberian bantuan utk biaya pelatihan, penelitian dan pengembangan, pertemuan ilmiah,
dan/atau kegiatan lainnya yg sejenis sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2) dpt
dilakukan dg ketentuan :a. secara tertulis;
b. tdk bersifat mengikat
c. hanya melalui fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan kesehatan, dan/atau
organisasi profesi di bidang kesehatan, dan
d. tdk menampilkan logo dan nama produk Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi
lainnya pada saat dan selama kegiatan berlangsung yg dpt menghambat program
pemberian ASI Eksklusif
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
44/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 23(1) Nakes yg menerima bantuan sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2) WAJIB memberikan
pernyataan tertulis kpd atasannya bhw bantuan tsb tdk mengikat & tdk menghambat
keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif;
(2) Penyelenggara fasyankes yg menerima bantuan sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2)
WAJIB memberikanpernyataan tertulis kpd MENTERI bhw bantuan tsb tdk mengikat & tdk
menghambat keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif;
(3) Penyelenggara satuan pendidikan kesehatan yg menerima bantuan sebagaimana dimaksuddlm psl 21 ayat (2) WAJIB memberikanpernyataan tertulis kepada MENTERI yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pendidikan bhw bantuan tsb tdk
mengikat & tdk menghambat keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif;
(4) Pengurus Organisasi yg menerima bantuan sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2)
WAJIB memberikanpernyataan tertulis kepada MENTERI bahwa bantuan tsb tdk mengikat &
tdk menghambat keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif.
Pasal 24Dalam hal Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menerima bantuan biaya pelatihan, penelitian dan
pengembangan, pertemuan ilmiah, dan/atau kegiatan lainnya yg sejenis maka penggunaannya hrs
sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
45/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 25
(1) Setiap produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau produk
bayi lainnya dilarang memberikan hadiah dan/atau bantuan kepada
Nakes, penyelenggara fasyankes, penyelenggaraan satuan pendidikan
kesehatan, dan organisasi profesi di bidang kesehatan termasuk
keluarganya yg dpt menghambat keberhasilan program pemberian ASIEksklusif, kecuali diberikan utk tujuan sebagaimana dimaksud dlm psl
21 ayat (2);
(2) Setiap produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi
lainnya yg melakukan pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) WAJIB memberikan LAPORAN kepada MENTERI atau Pejabat yg
ditunjuk;(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat :
a. Nama penerima dan pemberi bantuan;
b. Tujuan diberikan bantuan;
c. Jumlah dan jenis bantuan; dan
d. Jangka waktu pemberian bantuan.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
46/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 26
(1) Penyelenggara fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan kesehatan dan/atau
Organisasi Profesi di bidang kesehatan yang menerima bantuan sebagaimana
dimaksud dlm psl 22 huruf c WAJIB memberikan LAPORAN kepada MENTERI atau
Pejabat yg ditunjuk;
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat :
a. Nama pemberi dan penerima bantuan;
b. Tujuan diberikan bantuan;
c. Jumlah dan jenis bantuan; dan
d. Jangka waktu pemberian bantuan.
Pasal 27
Laporan sebagaimana dimaksud dlm psl 25 dan psl 26 disampaikan kepada MENTERIMENTERI TERKAIT, atau Pejabat yang ditunjuk paling singkat 3 (tiga) bulan terhitungsejak tgl penerimaan bantuan.
Pasal 28
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan Susu Formula Bayi dan produk
bayi lainnya diatur dengan Peraturan Menteri.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
47/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 29
(1) Setiap Nakes yg tdk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dlm psl
16, psl 17, psl 21 ayat (1), dan psl 23 ayat (1), dikenakan sanksi administratif
oleh pejabat yang berwenang berupa :
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis; dan/atau
c. Pencabutan izin.
(2) Setiap Penyelenggara fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan kesehatan
dan/atau Organisasi Profesi di bidang kesehatan, serta produsen dan distributor
Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yg tdk melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dlm psl 18 ayat (1), (2) dan (4), psl 19, psl 21 ayat (1), psl 23
ayat (2), (3), dan (4), psl 25 ayat (1) dan (2), serta psl 26 ayat (1), dikenakan sanksi
administratif oleh pejabat yg berwenang berupa:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis; dan/atau
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) diatur dg Peraturan Menteri.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
48/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA
Pasal 33
(1) Penyelenggara tempat sarana umum berupa fasyankes hrs mendukung keberhasilan
program pemberian ASI Eksklusif dg berpedoman pada 10 (sepuluh) langkah menuju
keberhasilan menyusui sebagai berikut :
a. membuat kebijakan tertulis ttg menyusui dan dikomunikasikan kepada semua staf
pelayanan kesehatan;
b. melatih semua staf pelayanan dlm keterampilan menerapkan kebijakan menyusuitersebut;
c. menginformasikan kepada semua ibu hamil ttg manfaat dan manajemen menyusui;
d. membantu ibu menyusui dini dlm waktu 60 mnt pertama persalinan;
e. membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah
dari bayinya;
f. Memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis;
g. menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu 24 jam;
h. Menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi;
i. tidak memberi DOT kepada bayi; dan
j. mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui, dan merujuk ibu kepada
kelompok tersebut stlh keluar dari fasyankes
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
49/107
PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
DUKUNGAN MASYARAKAT
Pasal 37
(1)Masyarakat hrs mendukung keberhasilan program pemberian ASI
Eksklusif baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi;
(2)Dukungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui:a. Pemberian sumbangan pemikiran terkait dg penentuan kebijakan
dan/atau pelaksanaan program pemberian ASI Eksklusif;
b. Penyebarluasan informasi kepada masyarakat luas terkait dg
pemberian ASI Eksklusif;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pemberian ASI
Eksklusif, dan/atau
d. Penyediaan waktu dan tempat bagi ibu dalam pemberian ASI
Eksklusif;
(3) Dukungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
dilaksanakan sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Penduduk
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
50/107
Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial di bidangkesehatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasarkesehatan yang layak melalui penerapan sistem kendali
biaya dan kendali mutu, dan diselenggarakan berdasarkan
prinsip asuransi sosial dan equitas bagi seluruhpenduduk di wilayah Republik Indonesia
g
(Universal Health Coverage)
Selama kurun waktu 2014-2018, dilakukan:
1. Pengalihan & integrasi kepesertaan Jamkesda & Asuransi lain2. Perluasan peserta pd perusahaan2 secara bertahap
3. Dilakukan kajian berbagai regulasi, iuran dan manfaat
4. Perluasan kepesertaan sd seluruh penduduk pd thn 2019
Copy By IDI 2013
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
51/107
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
KONDISI SAAT INI
Health Center
SubHealth
Center
MobilHealth
Center
DistrictHealth
Officer
Doctor
PracticeHospital
Type D
Hospital
Type C
Hospital
Type B
Private
Hospital
Hospital
Type A
Private Clinic
Multi
Specialist
PUBLIC
HOSPITALPUBLIC
PRIMARY CARE
PRIVATE HEALTH
CARE
Private Clinic
Mono
Specialist
Midwive
Practice
Posyandu
Dominated by:
Curative care
Episodic careFee for service
Self-referral
Multi income
Multi jobs
Nurse
Practice
VillageHealth
Pos
8.737
22.651
755
768
51.996
266.827
241 juta warga (2011) 55% Uninsured, 45% Insured
C O M M U N I T Y
Bias loyality
Conflict interest
PHC imp lementat ion
Copy By IDI 2013
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
52/107
KEMENTERIAN
KESEHATAN
JAMKESMAS
KEMENTERIAN
PERTAHANAN - TNI
PROGRAM
PELAYANANKESEHATAN
JAMSOSTEK
JPK
KEPOLISIAN
PROGRAM
PELAYANAN
KESEHATAN
PesertaASKES SaatIni
BPJS
KESEHATAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
53/107
UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS
Berkoordinasidengan Kementerian kesehatan untukmengalihkan penyelenggaraan program jaminankesehatan masyarakat ke BPJS KesehatanPenjelasan Pasal 58 Huruf d
Kementerian Kesehatan tetap melaksanakankegiatan operasional penyelenggaraan programjaminan kesehatan masyarakat, termasukpenambahan peerta baru, sampai denganberoperasinya BPJS Kesehatan
Pasal 57 huruf b
BPJS Kesehatan mulai beroperasi
menyelenggarakan program jaminan kesehatanpada tanggal 1 Januari 2014Pasal 60 ayat (1)
Pasal 60 ayat (2) huruf a
Sejak beroperasinya BPJS Kesehatan :
Kementerian Kesehatan tidak lagimenyelenggarakan program jaminan kesehatanmasyarakat
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
54/107
PENYIAPAN PELAYANAN KEBIDANAN
SEBAGAI PROVIDER BPJS KESEHATAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
55/107
Tahapan Penyiapan Provider
55
REKOMENDASI DINAS
KESEHATAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
56/107
Analisa Kebutuhan ProviderMendapatkan gambaran kebutuhan provider pada masing-
masing wilayah ( Kab/Kota ) berdasarkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan yang saat terdaftar.
MappingProvider per
Wilayah
Profilingprovider
danpeserta
perwilayah
Penetapanrasio standarpemenuhanprovider per
tingkatpelayanan
AnalisaKebutuhan
Provider pertingkat
pelayananper wilayah
PemenuhanProvider
PROSES
Sumber Data : Hasil Profiling Provider, Masterfile Kepesertaan BPJS
Kesehatan, Data Pendukung lainnya ( BPS, DTPK dll. )
Selesai Proses Saat Ini
R l i F k (P P 12 / 2013)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
57/107
Regulasi Faskes (PerPres 12 / 2013)
Pasal 35 (Ketersediaan)
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atasketersediaan fasilitas kesehatan
Pasal 36 (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)
Faskes Pemerintah/Pemda yang memenuhi persyaratan
Wajibkerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Faskes swasta yang memenuhi persyaratandapatkerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Kerja samamembuat perjanjian tertulis.
Persyaratan Faskes BPJS PERATURAN MENTERI.
Pasal 42 (Kinerja Faskes)
Memperhatikan mutu pelayanan Orientasi aspek keamanan pasien Efektifitas tindakan Kesesuaian kebutuhan pasien Efisiensi biaya
SELEKSI
Faskes(credentialing)
PENILAIAN
KINERJA Faskes(komponen utama
recredentialing)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
58/107
Kredensialing Provider
Mendapatkan fasilitas kesehatan yang memiliki komitmen,berkualitas dalam jumlah yang memadai sesuai kebutuhan.
58
Prinsip Kredensialing :
1. Standar Kredensialing adalah merupakan :
Standar ideal yang ingin dicapai Mengacu pada persyaratan faskes yang ditetapkan
Kemenkes Sejalan dengan ketentuan regulasi yang ada
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
59/107
Kredensialing Fasilitas Kesehatan
Prinsip Kredensialing :
2. Seluruh faskes yang bekerjasama/melayani peserta Askes, Jamkesmas,
JPK Jamsostek, TNI dan POLRI sampai dengan 31 Desember 2013
dilakukan kredensialing namun TETAP BEKERJASAMApada 1 Januari
2014.
Hasil kredensialing merupakan kondisi awal dan jika belum memenuhi skorminimal diberikan kesempatan untuk memperbaiki .
3. Faskes baru dapat bekerjasama dengan BPJS apabila memenuhi
persyaratan administrasi/persyaratan mutlak dengan skor minimal
kelulusan dinaikkan secara bertahap ( 20142019 )
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
60/107
Konsep Kredensialing Faskes Primer
a. Persyaratan Administrasi ( Mutlak)1. Surat Permohonan Kerjasama
2. Surat izin penyelenggaraan Faskes :
Surat Izin Praktik (SIPB)Bidan praktek perorangan, atau Surat Izin Operasional untuk Klinik/ Puskesmas/ Faskes Primer
lain (disertai SIPB Bidan yang berpraktik)
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat Pernyataan / komitmen kesediaan melaksanakan program dan
ketentuan BPJS.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
61/107
Komitmen Kesediaan Provider Primer
1. Menggunakan aplikasi SIM Provider Primer BPJS
2. Memberikan pelayanan mengacu pada Panduan Klinis yang
ditetapkan Kemenkes / Perhimpunan Profesi (IBI)
3. Melaksanakan Program Promotif dan Preventif ( termasukDMP/Prolanis)
4. Mendukung aktivitas kesehatan masyarakat yang
diselenggarakan BPJS
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
62/107
b. Persyaratan Teknis
1. Sumber Daya Manusia
Ketenagaan, Sertifikasi Kompetensi
2. Sarana dan Fasilitas
Akses lokasi, Kondisi Bangunan, Perlengkapan ruang praktIk,Perlengkapan penunjang
3. Peralatan Medis dan Obat-Obatan
Peralatan medis, Peralatan Home Visit, Peralatan edukasi, Obat
Emergency, Obat Esensial
4. Cakupan Pelayanan
Hari & jam praktik, Pelayanan ibu hamil, persalinan, dst
Skor antara 50 s.d. 100
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
63/107
Negosiasi Tarif Fasilitas Kesehatan
Mendapatkan kesepakatan tarif fasilitas kesehatan padasuatu wilayah sesuai ketentuan regulasi.
Pasal 37 PerPres Nomor 12 Tahun 2013 : Besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan ditentukan berdasarkan
kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasi Fasilitas Kesehatan di wilayah
tersebut dengan mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri.
Dalam hal tidak ada kesepakatan atas besaran pembayaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Menteri memutuskan besaran pembayaran atas program Jaminan
Kesehatan yang diberikan.
Asosiasi Fasilitas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Menteri.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
64/107
Kontrak Fasilitas Kesehatan
Melakukan perikatan terhadap kesepakatan antara BPJS
dengan masing-masing Faskes yang diatur dalam perjanjian
kerjasama yang berkekuatan hukum tetap.
Kontrak dengan Faskes yang lulus kredensialing dilakukan oleh KantorCabang BPJS.
Pembuatan kontrak menggunakan SIM ECM (Electronic ContractManagement ).
Data Faskes yang bekerjasama dengan BPJS dapat diakses secara Online
Realtime, baik oleh seluruh kantor BPJS, Faskes maupun peserta.
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
65/107
SISTEM PEMBIAYAAN PADA ERA SJSN
Pelayanan Kesehatan Primer : Dokter (Dr/Drg, Bidan untuk persalinan), Tempat praktik perorangan, Klinik
Pratama, Klinik Umum di Balai/ Lembaga Yan Kes, Poliklinik Umum RS Kelas DPratama, Di Daerah tertentu dimana ada kendala akses yan primerPoli Umum RS
(Supply Induced Demand)
Pelayanan Kesehatan Sekunder : pelayanan kesehatan spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis
atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengetahuan danteknologi spesialistik
Pelayanan Kesehatan Tersier :
pelayanan kesehatan subspesialistik yang dilakukan oleh dokter subspesialis atau dokter gigi sub spesialis yang menggunakan
pengetahuan dan teknologi kesehatan sub
spesialistik
Kapitasi,
Pay For Performance
DRG/INA CBGS
DRG/INA CBGS
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
66/107
Promotif dan preventif
Tindakan AsuhanDeteksi dini
Penanganan
kegawatdaruratan
Rujukan
follow up care
Pembinaan
Pemberdayaan
PONED
Skrening
Asuhan pada yan
PONEK
Asuhan Kasus
komplikasiAsuhan pd kasus
kompleks
Pembiayaan
KAPITASI
Asuhan DOKUMEN ASKEB
AKI
AKB
SALDO >>>
K1, K4
PN KF1, KF LENGKAP
KN 1, KN
LENGKAP
KB
Efektif dan efisien
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
67/107
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan
W H O
Pelayanan Bermutu / ProfesionalEvidence Based Medicine (EBM)
Standar
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
68/107
Standar merupakan landasan normatif danparameter untuk menentukan tingkat
keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan
yang seharusnya.
Standar Pelayanan yang berkualitas
Standar Profesi Bidan
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
69/107
69
Bertujuan:Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas dan sebagai landasan untukstandarisasi dan perkembangan profesi.
Sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikanbidan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluargadan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output dalam menjalankanpraktik / pekerjaannya.
Berisikan antara lain tentang standar kompetensi, standar pendidikan bidan,standar pendidikan berkelanjutan bidan, kode etik bidan Indonesia, standar
praktik dan standar pelayanan kebidanan.
Mengakomodir batasan kemampuan (knowledge, skill, dan profesionalattitude) minimal untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya padamasyarakat secara mandiri
Standar Profesi Bidan(Permenkes No. 369/Menkes/SK/III/2007)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
70/107
70
Kepmenpan No. 1/PER/M.PAN/1/2008 ttg Jabfung Bidan dan Angka Kreditnya
(hasil revisi Kepmenpan No. 93 /KEP/M.PAN/11/2001)
Merupakan pengembangan karier seorang tenaga kesehatan dalam hal inikebidanan yang ditentukan oleh banyaknya pelaksanaan kegiatan yangdiperhitungkan dalam satuan kredit.
Bertujuan :1. Meningkatkan mutu pelayanan
2. Meningkatkan profesionalisme kebidanan3. Menumbuhkan professional pride
4. Meningkatkan motivasi kerja
Kepmenpan No. 1 /PER/M.PAN/1/ 2008 berisikan Klasifikasi Jenjang JabatanFungsional Bidan yaitu :
1. Bidan Terampil (gol. II.a s.d III.d) dengan pendidikan bidan, D1 & D3 Kebidanan2. Bidan Ahli (gol.III.a s.d IV.c) dengan pendidikan D4, S1 & S2 Kebidanan
KETENAGAAN BIDAN MASA DEPAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
71/107
KETENAGAAN BIDAN MASA DEPAN
DRAFT RUU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN (15 Juli 2013)
1. Bidan Profesi
Bidan profesi adalah bidan yang lulus pendidikan akademik dan profesi,
terdiri dari :
- Bidan
- Bidan spesialis
2. Bidan Vokasil
Bidan vokasi adalah bidan yang lulus pendidikan Diploma III Kebidanan.
PENDIDIKAN BIDAN MASA DEPAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
72/107
PENDIDIKAN BIDAN MASA DEPAN
DRAFT RUU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
1. Pendidikan kebidanan terdiri dari :
- Pendidikan Vokasi (Pendidikan Diploma III)
- Pendidikan Akademik (Pendidikan Sarjana, Magister dan Doktor)
- Pendidikan profesi (Pendidikan Profesi dan Spesialis)
2. Pendidikan kebidanan diselenggarakan oleh institusi pendidikan yangmemenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Institusi pendidikan harus memiliki atau bekerja sama dengan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk dijadikan wahana pendidikan.
4. Pendidikan Bidan Vokasi Diploma IV Kebidanan dengan diundangkannya
Undang undang ini, dalam waktu paling lama 5 tahun harus menyesuaikan
menjadi pendidikan profesi.
Pedoman Asuhan Kebidanan Masa Perimenopause
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
73/107
Pedoman Asuhan Kebidanan Masa Perimenopause
(Permenkes No. 229/Menkes/SK/II/2010)
Berisikan tentang proses menopause, perubahan yang terjadi pada masaperimenopause, kebutuhan pada masa perimenopause dan asuhankebidanan pada masa perimenopause
Bertujuan sebagai :
1. Acuan & pedoman bagi bidan dalam melaksanakan asuhan kesehatanreproduksi pada masa perimenopause
2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan berkualitas
3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan asuhan yang diberikan bidanpada masa perimenopause
4. Perlindungan hukum bagi Bidan dan Klien/Pasien
Pedoman Rawat Gabung Ibu dan Bayi
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
74/107
(Permenkes No. 230/Menkes/SK/II/2010)
Dalam Mendukung Asuhan Sayang Ibu Sayang Bayi
Berisikan tentang konsep rawat gabung, langkah-langkah pelaksanaan rawatgabung di rumah sakit, rumah Bersalin, Puskesmas, Polindes/Poskesdes dan dirumah. Pelaksanaan rawat gabung sebagai salah satu indikator penerapanasuhan sayang ibu sayang bayi.
Bertujuan sebagai :1. Acuan & pedoman bagi bidan dalam mengelola pelayanan rawat gabung2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan berkualitas3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan bidan dalam penerapan asuhan
sayang ibu sayang bayi4. Bahan rujukan dalam melaksanakan bimbingan dan pembinaan bagi bidan dan
fasyankes dlm penerapan pelayanan rawat gabung5. Dasar pertimbangan dalam melaksanakan audit dan evaluasi pelayanan rawat
gabung
Permenkes No 1464/Menkes/2010
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
75/107
75
Permenkes No.1464/Menkes/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Berisikan :Area kewenangan bidan :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
2. Pelayanan Kesehatan Anak
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Pemberlakuan Uji Kompetensi sebagai syarat
registrasi, proses perizinan dan penyelenggaraan praktik
1. Bidan dapat menjalankan praktik mandiri dan/atau bekerja disemua fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Bidan yang menjalankan praktik mandiri harus berpendidikanminimal Diploma III (D III) Kebidanan
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
76/107
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
Pedoman yang harus diikuti dalammenyelenggarakan praktik pelayanan
kebidanan yang dibedakan menurut jenis dan
strata pelayanan (pelayanan dasar & rujukan)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
77/107
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(S P O)
Suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yangdibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja
rutin tertentu
Memberikan langkah yang benar & terbaikberdasarkan konsensus bersama di buat oleh sarana
pelayanan kesehatan berdasarkan standar nasional
Standar Asuhan Kebidanan
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
78/107
78
Standar Asuhan Kebidanan(Permenkes No. 938/Menkes/SK/VIII/ 2007)
Acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukanoleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknyaberdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, mulai dari pengkajian, perumusandiagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasidan pencatatan asuhan kebidanan.
Bertujuan sebagai :1. Acuan dan landasan dalam melaksanakan tindakan/kegiatan dalam lingkup
tanggung jawab bidan.
2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan berkualitas
3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan asuhan yang diberikan bidan
4. Perlindungan hukum bagi Bidan dan Klien/Pasien
STANDAR I : PENGKAJIAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
79/107
STANDAR I : PENGKAJIAN
Pernyataan StandarBidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien
Kriteria Pengkajian :1. Data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari Data Subjektif ( hasil Anamnesa; biodata,
keluhan utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan danlatar belakang sosial budaya)
3. Data Objektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan
pemeriksaan penunjang
STANDAR II
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
80/107
PERUMUSAN DIAGNOSA DAN ATAU MASALAH
KEBIDANAN
Pernyataan standarBidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk
menegakan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat
Kriteria Perumusan Diagnosa & masalah kebidanan :1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur Kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien3. Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan , baik secara
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
STANDAR III : PERENCANAAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
81/107
STANDAR III : PERENCANAAN
Pernyataan StandarBidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah
yang ditegakkan.
Kriteria Perencanaan1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien;
tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara komprehensif2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
3. Mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial budaya klien/keluarga
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klienberdasarkan evidence baseddan memastikan bahwa asuhan yangdiberikan bermanfaat untuk klien.
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumberdayaserta fasilitas yang ada.
STANDAR IV IMPLEMENTASI
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
82/107
STANDAR IV : IMPLEMENTASI
Pernyataan standarBidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan
secara komprehensif, efektif, efisien dan aman
berdasarkan evidence based kepada klien/pasiendalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
STANDAR IV : IMPLEMENTASI
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
83/107
STANDAR IV : IMPLEMENTASI
Kriteria:1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual-kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan ataukeluarganya (inform consent)
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien/ pasien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
84/107
STANDAR V : EVALUASI
Pernyataan standarBidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan untukmelihat efektifitas dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
Kriteria Evaluasi:1. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan
/keluarga
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien
STANDAR VI :
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
85/107
STANDAR VI :
PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN
Pernyataan standarBidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat,
singkat dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang
ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan
kebidanan.
STANDAR VI :
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
86/107
S
PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN
Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status pasien/bukuKIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3. Sadalah data subjektif,mencatat hasil anamnesa4. O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
5. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalahkebidanan
6. Padalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan danpenatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakanantisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif ;penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/ follow up danrujukan.
Karakteristik
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
87/107
VARNEY Standar Asuhan
Kebidanan
DOKUMENTASI
Pengkajian Pengkajian S : Subyektif data
O : Obyektif data
Perumusan Diagnosa dan
Masalah
Diagnosa A : Analisa
Diagnosa/masalah
Rumusan tindakan
antisipasi
Perencanaan P : Penatalaksanaan
Tindakan segera
Perencanaan Komprehensif
Intervensi Implementasi
Evaluasi Evaluasi
Pencatatan Asuhan
Kebidanan
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
88/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
89/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
90/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
91/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
92/107
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
93/107
Contoh Dokumentasi Asuhan
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
94/107
Kebidanan Pada Ibu Bersalin
Identitas
RM : 129xxxx Reg. 211.03.16xxxx Nama : Ny. S Umur : 38 th Agama : Islam
Nama suami : Tn. E
Alamat : Jl. Gading RayaCipinang
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
95/107
Tgl 03 Juli 2011 jam 10.00
S: Rujukan PKM dengan G7P6A0 ketuban pecah 4 jam yll. HPHT lupa. Keluar
air- air warna putih keruh, bau amis, lendir darah ada, mulesmulessering, gerak janin aktif. ANC tidak teratur di PKM.
Riw. Obs :
1. 20 th, , spt, BB 3500 gr, bidan2. 18 th, , spt, BB 3200 gr, bidan3. 15 th, , spt, BB 3000 gr, bidan4. 12 th, , spt, BB lupa, bidan5. 7 th, , spt, BB 3000 gr, PKM6. 3 Th, , spt, BB 3200 gr, PKM7. Hamil ini
Tidak ada riwayat penyakit DM, Asma, Jantung, Hipertensi, dan tidak adariwayat alergi obat
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
96/107
O: K/u Baik TD 130/90 mmhg, N 92 x/mnt S 36,8 C,
P 22 x/mnt, Conjungtiva merah, Mamae tdk adabenjolan, puting susu menonjol dan sudah ada sedikit
pengeluaran colostrum. TFU 35 cm, puki, preskep,
3/5 bag, TBJ 3565 gram, DJJ 138 x/mnt. His 2x10x
30 sedang. VT Portio tipis,aksial, 4cm, selaput ket
robek, air putih keruh, Kep H II, uuk kidep
USG Janin tunggal hidup, intra uterin, presentasi kepala,
usia gestasi 39 mgg, TBJ 3500 gram
A : G7 P6 A0 39 mgg PK I aktif
J i t l hid i t t i
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
97/107
Janin tunggal, hidup, intra uterin
P :
Jam . Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
memahami
Memfasilitasi konseling KB, ibu memutuskan menjadi akseptor IUD
Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui tindakan pemasangan Copper
T post plasenta (Paraf)
Jam . Memfasilitasi persiapan alat dan pasien, ibu dalam keadaan nyamanMelakukan observasi tanda bahaya, kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin,
hasil terlampir (Paraf)
Jam . Mendampingi dokter Winarno, SpoG visit, advise Infus RL, Ceftriaxone 1 x 2 gr (Paraf)Jam . Memasang infus RL 20 tpm
Melakukan skin test Ceftriaxone, reaksi (-)
Menyuntik Ceftriaxone 2 gr IV, tidak ada alergi (Paraf)
Jam . Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan porsi (Paraf)
Jam .... Mengajarkan cara meneran & teknik relaksasi, ibu dapat melakukan
dengan baik (Paraf)
Jam .. Memfasilitasi persalinan dengan pendampingan, ibu didampingi suami (Paraf)
Jam 11.15 WIB
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
98/107
S : Ibu ingin meneran
O : K/u Baik, TD 130/90 mmhg, N 96 x/mnt, S 36,8 C, P 24 x/mntDJJ 138 x/mnt, His 4x10x45 kuat, VT : lengkap, Ket putih keruh, Kep H IV,
UUK Kidep
A : G7 P6 P0 39 mgg PK IIJanin tunggal, hidup, intra uterin
P :Jam . Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibumemahami
Jam . Menolong persalinan, Jam 11.20 Bayi lhr spontan, perempuan, menangis kuat
Memfasilitasi IMD, berhasil pada menit ke 45 (Paraf)
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
99/107
Jam 11.20
S : Mules (+)
O : K/U Baik, TFU se pusat, kontraksi baik, Tidak terdapat janin kedua
A : P7 A0 Kala III
P :
Jam Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
memahami
Menyuntik Syntocinon 10 IU IM, tidak ada alergi (Paraf)
Jam Melakukan PTT, Jam 11.30 Placenta lhr spt, lengkap, berat 500 grMelakukan masase, kontraksi uterus baik (Paraf)
Jam Mengajarkan masase, ibu dapat melakukan dengan baik (Paraf)
Jam 11.30 WIB
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
100/107
S : Ingin menjadi akseptor IUD, sudah konseling dan menandatangani informed consent
O : K/u Baik, TD 100/70 mmhg, N 88 x/mnt, S 36,5 C, P 20 x/mnt
TFU 2 JBP, Kontraksi uterus baik, Perdarahan 150 cc, Lochea rubra, Perineum Utuh,Terpasang infus RL kolf I 20 tpm.
A : P7 A0 Kala IV Calon Akseptor IUD
P :
Jam Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami
Memfasilitasi persiapan alat pemasangan IUD, alat tersedia (Paraf)Jam Kolaborasi dengan dokter Winarno, SpOG dalam pemasangan IUD
Jam Copper T terpasang, tidak ada perdarahan, advis Syntocinon 20 IU per drip (Paraf)
Jam Memasukkan Syntocinon 20 IU dalam infus RL kolf I/20 tpm
Melakukan observasi tanda bahaya nifas, hasil terlampir
Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan porsi
KIE tanda bahaya nifas, ibu memahami (Paraf)
Pengembangan Manajemen Kinerja Bidan
dalam penerapan standar asuhan kebidanan
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
101/107
In-servicetraining,coaching,
Magang, dll
PelayananKebidanan
Penerapan StandarAsuhan Kebidanan
Kebijakan
PMK
Standar
Uraian Tugas
Continue
Improvement
Monitoring Indikator
Kinerja Klinis
AKI & AKB MENURUN
KESEJAHTERAAN IBU & BAYI
MENINGKAT
Pengendalian
penyimpangan
APLIKASI PMK DALAM PENERAPAN
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
102/107
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
Monitoring dan evaluasi
INPUT ;
-Kebijakan :
SDM
Standar Asuhan
Kebidanan
-Sarana
prasarana
-Uraian Tugas
-Indikator Kinerja
-SPO
-Dana
-Sistem
Reward dan
pengembangan
karir
PROSES ;
-SelfAssesment dan
Pembuatan
Komitmen
-Peningkatan
Kemampuan
Teknis Bidan
- PenerapanStandar Asuhan
Kebidanan
- Bimtek / RDK
OUTPUT;
-Standarisasi
Asuhan
Kebidanan
-Meningkatnya
Kinerja Bidan
-Meningkatnya
KepuasanPelanggan
-Meningkatnya
motivasi kerja
OUTCOMEPeningkatan
Kualitas
Pelayanan
Kebidanan
AKI & AKB
Menurun
Kesejahteraan
Ibu & Bayi
meningkat
KO
M
I
T
M
E
N
E
F
I
S
I
E
N
&E
F
E
K
T
I
F
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
103/107
SOP
In-service training
Magang
Pendampingan
Peer Group, dll
URAIAN TUGAS
(jelas, sesuai peran)
Pelayanan
KebidananDRK
Pengadaan alat/
sarana
Dll
Kompetensi
Kurang
Peralatan/
sarana tak
lengkap
baik
KurangINDIKATORKINERJA
KLINIK
Output/hasil
UPAYA PERBAIKAN1
2
3
4
75
6
89
10
Pelayanan Kebidanan berdasarkan Standar diberikan oleh tenaga bidan yang
kompeten, berorientasi kepentingan klien dan berdasarkan etika
Pendampingan/dibimbing
Kebijakan
& dukungan
Pimpinan Institusi
11
12
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
104/107
Kemampuandasar
Kemampuanberkomunikasi
Kemampuanberpikir
kreatif dankritis
Pemahama
n digitalKeingintahuanyang tinggi dan
kemampuanberpikir rasional
Kemampuaninterpersoonal
Pemahaman
Multikultural dan
multibahasa
Kemampuanmemecahkan masalah
Kemampuanberteknologi
Kompetensi yang diperlukan
di abad 21
104
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
105/107
Healthy Mother, Wellborn baby & Healthy Child,
Healthy Nation
10
5
KESIMPULAN
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
106/107
Program pembangunan nasional diprioritaskan untuk menurunkan AKI dan AKBmelalui program pelayanan KIA-KB.
Program pelayanan KIA-KB yang telah dilaksanakan antara lain upaya MPS: DesaSayang Ibu Sayang Bayi/ Desa Siaga/Bidan di Desa, P4K, PPGDON, PONED, PONEK,RSSIB dan Jampersal.
Keberhasilan program pelayanan KIA-KB sangat dipengaruhi oleh kesiapanpelayanan kesehatan, baik di tingkat primer, sekunder, dan tersier.
Upaya pencapaian MDGs memerlukan komitmen dan aksi nyata dari berbagailintas program dan lintas sektoral.
Diharapkan komitmen yang kuat dari profesi BIDAN dalam upaya percepatanpenurunan AKI dan AKB melalui upaya peningkatan kualitas pelayanan Kebidanandengan meningkatkan kepatuhan terhadap standar profesi dan standar asuhankebidanan.
106
-
7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf
107/107
Siti Romlah, MKM
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 No. 4 9. Jakarta 12950
Gedung B Lantai 4,Ruang 410.
Hp : 081514690887, 081288365410
E mail: [email protected]@gmail.com*
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]