Asuhan Kebidanan Dbd

54
LAPORAN ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA RAWAN Tn.W DENGAN MASALAH UTAMA REMAJA Nn.S PASCA DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA GUNTUR - KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK Disusun oleh : ASIH ARIANI NIM.P1.74.24.3.05.931 POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG 1

Transcript of Asuhan Kebidanan Dbd

Page 1: Asuhan Kebidanan Dbd

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA RAWAN Tn.W

DENGAN MASALAH UTAMA REMAJA Nn.S PASCA DEMAM BERDARAH

DENGUE DI DESA GUNTUR - KECAMATAN GUNTUR

KABUPATEN DEMAK

Disusun oleh :

ASIH ARIANI

NIM.P1.74.24.3.05.931

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

KELAS KHUSUS DEMAK

TAHUN 2007

1

Page 2: Asuhan Kebidanan Dbd

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan harus dapat mendorong pemeliharaan dan

peningkatan kesehatan, terutama melalui rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan

secara promotif, preventif dan kreatif serta rehabilitatif secara berkesinambungan

( Bapelkes, 2004 )

Dewasa ini banyak penyakit penyakit terjadi di masyarakat terutama pada

ibu dananak.Penyakit yang sering kita jumpai diantaranya penyakit diare, DBD,

ISPA yang menyebabakan angka morbiditas dan mortalitas menjadi relatif tinggi.

Di musim hujan sepertiini, hampir tidak ada daerah di Indonesia yang

terbebas dari serangan penyakit DBD. Penyakit DBD merupakan penyakit infeksi

dari virus dangue yang dapat beraklibat fatal.Penelitian menunjukan bahwa DBD

telah ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia. Dua ratus kota melaporkan

adanya kejadian luar biasa ( KLB ). Angka kejadian meningkat dari 0,005 per

100.000 pendududk pada tahun 1968 dan secara drastis melonjak menjadi 627 per

100.000 penduduk. Biasanya jumlah penderita semakin meningkat saat

musimpenghujan ( safari dan meliasari,2004).

Dari tahun ketahun, terjadi peningkatan kasdus DBD secara

signifikan.Salah satu penyebabanya adalah pengaruh globalisasi dan mobilisasi

yang semakin tinggi. Hal ini turut mempermudah penyebaran DBD

Survey kesehatan masyarakat yang telah dilakukan di Dusun Ngapus,

Desa kalisana tidakmuncul adanya morbiditas penyakit DBD. Setelah dilakukan

pengkajian lebih lanjut didapat5kan satu kasus DBD. Berdasar data tersebut,

kelompokmengangkat masalah penyakitr DBD pada Nn.S dikeluarga Tn.W

2

Page 3: Asuhan Kebidanan Dbd

sebagai laporan kasus kelompok Dusun Karangmalang, Brambang, karna

menganggap kasus ini sebagai prioritas masalah di dusun ini.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan teori asuhan kebidanan keluaraga berdasarkan hasil

pembelajaran dibangku perkuliahan serta menumbuhkan kemandirian

keluarga dalam meningkatkan kesehatan keluarga

2. Tujuan khusus

a. Agar keluarga mampu mengidentifikasi masalah dalam keluarga

b. Agar keluarga mampu mengambil keputusan dalam pemecahan masalah

c. Agar keluarga mampu merencanakan asuhan yang harus dilakukan

d. Agar keluarga mampu melaksanakan asuhan sesuai dengan hasil yang

direncanakan.

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penyususunan laporan ini, kami menggunakan metode diskriptif

dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Yaitu mengadakan tanya jawab dengan klien dan keluarga untuk

mendapatkan informasi yang tepat dalam rangka memecahkan masalah yang

ada.

2. Observasi

Yaitu pengamatan yang dilakukan pada klien dan keluarga dalam

mendukung data pada pengkajian

3

Page 4: Asuhan Kebidanan Dbd

3. Partisipasi

Yaitu penulis ikut serta dalam memberikan pelayanan pada klien

dengan tujuan menerapkan asuhan kebidanan yang ada

4. Studi Pustaka

Yaitu dengan memanfaatkan dan mempelajari untuk mendapatkan

keputusan sebagai pedoman teoritis mengenai masalah yang dihadapi

D. PERUMUSAN MASALAH

Dalam uraian diatas maka kami merumuskan masalah sebagai berikut “

Bagaimana masalah utama remaja pasca demam berdarah di Desa Guntur ,

Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak ?”.

4

Page 5: Asuhan Kebidanan Dbd

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. TEORI MEDIS

1. Pengertian

Demam berdarah adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus,

bakteri,atipical ( Microplasma ) atau aspirasi subtansi asing yang melibatkan

suatu atau semua bagian saluran pernafasan ( Indrawan,2001 ).

2. Etiologi dan Epidemologi

Demam berdarah dirnakan virus Dangue dari famili flaviviridae dan

genus flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal DEN.1,

DEN.2, DEN.3, dan DEN.4. Keempat setreotipe tersebut menimbulkan gejala

yang berbeda-beda jika menyerang manusia. Setereotipe yang menyebabkan

infeksi paling berat di Indonesia yaitu DEN.3.

Demam berdarah dangue tidak menular melalui kontak dengan

manusia dengan manusia, virus demam berdarah dangue ini hanya ditularkan

melalui nyamuk. Sehingga penyakit ini termasuk kelompok antropod borne

disease. Virus Dangue berukuran 35-45 inc.Virus ini dapat terus tumbuh dan

berkembang biak pada manusia dan dan nyamuk. Nyamuk betina menyimpan

virus tersebut pada telurnya,Nyamuk jantan akan menyimpan virus tersebut

pada nyamuk betina pada saat kontak seksual.Lalu nyamkuk betina akan

menularkan ke manusia melalui gigitan.

3. Ciri-ciri Nyamuk demam berdarah

Nyamuk penyebab demam berdarah adalah yang bernama Aedes

Aegypty atau yang disebut nyamuk dengue.badan dan tungkaianya bergaris-

garis hitam putih juga pada sayapnya terdapat bintik-bintik atau totol putih,

5

Page 6: Asuhan Kebidanan Dbd

bekas gigitanya terkenal sangat gatal, terkadang malah tersa panas seperti

menyengat. Dalam keadaan istirahat,pantatnya mendasar tidak menungging

seperti nyamuk anopales (Nyamuk malaria). ( Indrawan,2001 )

4. Manifestasi Klinik.

Tanda-tanda DBD adalah bila seseorang yang telah tergigit nyamuk

Aedes Aegypty yang telahmengandung virus dangue ,maka orang itu akan

mengalami:

a. mendadak seperti terserang “demam panas” yang sdangat keras (suhu

badan meninggi antara 38-400c) selama 2-5 hari secara terus menerus.

b. Tampak bintik-bintik merah pada kulit bekas gigitan nyamuk tersebut

(yang menurut para ahli/dokter adalah akibat dari pecahnya pembuluh

pembuluh darah halus kapiler)

c. Nafsu makan menurun, lemah, mual dan muntah disertai sakit kepala

d. Dapat disertai manifestasi pendarahan

Pendarahan dari hidung dan gusi

-Berak darah dan muntah darah

-Hal ini dapat menyebabkan Syok (Kesadaran menurun, kakidan

tangan dingin)

5. Tahapan DBD

Jika salah satu anggota keluarga terserang DBD, sebaiknya tanyakan

pada dokter tingkat keparahan dan stadiumnya.Informasi ini penting agar

didapatkan gambaran mengenai keadaan penderita selain itu, dapat

memberikan bantuan yang tepat pada penderita.

Ada 4 drajad beratnya sakit DBD.Tanda drajad 1 adalah demam

mendadakdan gejala klinis lainya dengan manifestasi pendarahan yang paling

ringan, yaitu rumple lead positif. Dari uji bendung, pendarahan itu berupa

bintik-bintik merah di lengan lebih dari 10. Drajad 2 adalah kondidi yang

6

Page 7: Asuhan Kebidanan Dbd

lebih berat dari drajat 1, selain demam ditemukan pendarahan kulit dengan

manifestasi pendarahan ditempat lainya, seperti mimisan, perdarahan digusi,

muntah darah (hematemesis) dan atau buang air besar yang mengandung

darah sehingga tinja seperti nampat Ter atau aspal (melena)

Kedua stadium ini digolongkan sebagai DBD non syok, yaitu demam

tanpa syok atau renjatan yang sering menimbulakan kematian. Adapun DBD

yang tergolong Syindrom Syok dangue adalah DBD stadium tiga empat.Pada

tahapini penderita ada dalam fase kritis dan membutuhkan perawatan intensif.

Pada stadium 1 dan 2 banyak cara yang dapat dilakukan untuk

membantu perawatan penderita Demam Berdarah agar cepat sembuh.

Meskipun demikian, bantuan tetap diperlukan agar penderita fase sindrom

syok dangue atau penderita DBD tahap 3 dan 4 tidak berakhir dengan

kematian.

6. Penatalaksanaan

Yang perlu diperhatiakan dalam penanganan penyakit DBD adalah

kebutuhan cairan dan mengontrol suhu tubuh, kurangnya pengetahuan orang

tua mengenai penyakit danh lingkungan sekitar.

a. Keseimbangan

Agar si pasien tidak menglami dehidrasi, maka secepatnya si

penderita segara diberikan air minum sebanyak-banyaknya

b. Mengontrol suhu tubuh

Jika suhu tubuh amat panas 380- 400 c, berikan obat penurun panas

atau kompres ( boleh menggunakan es batu )

c. Bawa ke pelayanan kesehatan

Walaupun misalnya demam telah menurun, penderitanya tetap perlu

segera dibawa atau memeriksakan ke dokter atau dibawa kerumah sakit

atau pekesmas.

7

Page 8: Asuhan Kebidanan Dbd

d. Terlebih bila telah terlihat adanya gejala ‘Pre syok’ atau kejang-kejang

sebaiknya segera dirujuk ke Rumah Sakit..Jika ada anggota keluarga yang

merasa lesu atau nyeri pada seluruh sendi dan lalu diikuti dengan

pendarahan pada kulit, lekaslah bawa ke RS karana hal tersebut

merupakan “gejala awal” dari serangan demam berdarah yang berbahaya.

B. KONSEP KEBIDANAN KELUARGA

Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu.

Kebidanan berasal dari kata bidan yang artinya adalah seseorang yang telah

mengikuti pendidikan bidan dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin

melakukan praktek kebidanan.

Kebidanan mencakup pengetahuan yang memiliki bidang dan kegiatan

pelayanan yang dilakukanya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan.

Kelurga adalah kelompok orang yang berada disuatu tempat,sasaran

kebidanan kelurga adalah ibu dan anak balita yang berada didalam

keluarga.Pelayanan bidan keluarga dilakukan diluar Rumah Sakit, api juga

merupakan bagian ataupun kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di

Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Pukesmas, kunjungan rumah

dan dilingkungan keluarga merupakan bagian kegiatan kebidanan keluarga.

Unsur-unsur yang tercakup didalam kebidanan keluarga adalah

bidan.Pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta

tekhnologi kebidanan keluarga merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana.

8

Page 9: Asuhan Kebidanan Dbd

C. MANAJEMEN KEBIDANAN KELUARGA

Dalam memecahkan masalah pasien, bidan menggunakan pendekatan

manejemen asuhan kebidanan. Manajemen asuhan kebidanan adalah metode yang

digunakan oleh bidan dalammenentukan dan mencari langkah pemecahan

masalah serta melakukanb tindakan untuk menyelamtkan pasien dari gangguan

keseharian

Penetapan manajemen Asuhan kebidanan melalui proses yang berurutan,

yaitu menggunakan manajemen varney sebagai frame thingking. Manejemen

varney meliputi identifikasi masalah, analisis masalah dan perumusan masalah,

rencana dan tindakan pelaksanaan pelayanan dan evaluasi hasil

tindakan.Manajemen kebidanan yang digunakan oleh bidan dalam menangani

kesehatan ibu, anak dan KB keluarga.

D. PENDEKATAN KEBIDANAN DENGAN SOAP

Manajemen kebidanan merupakan metode/bentuk pendekatan yang

dugunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, sehingga langkah-

langkah dalam manajemen kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam

pemecahan masalah dan mengambil keputusan klinis. Asuhan yang dilakukan

harus dicatat secara benar, sederhana, jelas dan sekaligus sebagai

pendokumentasian (Mustika Sofyan 50 tahun IBI, Bidan Menyongsong Masa

Depan,2001)

Metode pendokumentasian yang digunakan dalam asuhan kebidanan

keluarga adalah SOAP yang merupakan salah satu metode pendokumentasian

yang ada.SOAP adalah singkatan dari:

S : Subjektive

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data/informasi klien atau

keluarganya melalui anamnesa dan sebagai langkah varney

9

Page 10: Asuhan Kebidanan Dbd

O : Objective

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,hasil

lab, test diagnosistik yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung

assesment

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data

subjectif dan objectif dalam suatu identifikasi

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan dan

evaluasi berdasarkan assesment sebagai langkah 5, 6, 7 varney (Mustika

sofyan, 2001).

E. KELUARGA

1. Pengertian

Konsep keluraga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

2 orang ataulebih yang disertai adanya ikatan perkawinan darah yang hidup

dalam satu rumah tangga dibawah asuhan seorang kepala keluarga dan

didalam peranya masing-masing serta menciptakan dan mempertahankan

kebudayaan.

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawaran

kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai

unit atau kesehatan yang dirawat dengan sebagai tujuan melalui perawatan

sebagai saran/penyalur.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi

masalah kesehatan yang dihadapi keluarga.

10

Page 11: Asuhan Kebidanan Dbd

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah

kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggung masalah

kesehatan dasar dalam keluarga.

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan dan anggotanya.

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan

kebidanan kepada anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi

masalah kesehatan keluarganya.

Meningkatkan produktivitas keluarga dalam peningkatanb mutu

hidupnya.

3. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Biologis

b. Fungsi Psikologis

c. Fungsi Sosialis

d. Fungsi Ekonomi

e. Fungsi Pendidikan

Disamping Fungsi pokok diatas, terdapat 3 fungsi pokok keluarga:

a. Asih : Misalkan memberikan kasih sayang, perhatian dan rasa aman.

b. Asuh : Misalkan kebutuhan pemeliharaan dan perawatan keluarga.

c. Asah : Dalam hal memenuhi kebutuhan pendidikan untuk anak-anak.

4. Tugas Keluraga

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan anggotanya

b. Pemeliharaan Sumber Daya yang ada di keluarga

c. Pembagian tugas masing-masing yang sesuai dengan kedudukanya

11

Page 12: Asuhan Kebidanan Dbd

d. Sosialisasi antar anggota keluarganya

e. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

f. Pengaturan jumlah

g. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya.

5. Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan (Ruth.B Freman,1981)

a. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan lembaga

yang menyangkut kehidupan masyarakat

b. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk upaya

kesehatan masyarakt

c. Masalah kesehatan dalam keluarga, saling berkaitan dan apabila ada salah

satu anggota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan

berpengaruh terhadap anggota keluarganya yang lain.

6. Keluarga sebagai Pasien.

a. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah

kesehatan para anggotanya

b. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga dari berbagai segi:

Pola Komonikasi

Pengambial keputusan

Siakap dan nilai-niali dalam keluarga

Kebudayaan

Gaya Hidup

c. Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga didaerah

pedesaan

d. Kemandirian dari tiap keluarganya

12

Page 13: Asuhan Kebidanan Dbd

7. Faktor-faktor yang mempengaruhui status kesehatan

a. Lingkungan sosial ekonomi, budaya atau kebudaan alam

b. Prilaku

c. Pelayanan Kesehatan

d. Genetik

13

Page 14: Asuhan Kebidanan Dbd

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA Tn.W

DENGAN MASALAH UTAMA PASCA DEMAM BERDARAH DENGUE

(DBD) DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

1. PENGKAJIAN HARI 1

Tanggal : 26-04-2007

Jam : 08.00 Wib

Data Umum

1) Biodata

Nama : Tn. W

Umur : 43 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh Tani

Suku Bangsa: Jawa/Indonesia

Alamat : Rt 04/ Rw X Desa Guntur, Kec Guntur, Demak

2) Nama Anggota Keluarga

No Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama

1.

2.

3.

4.

Ny M

Nn M

Nn S

An B

39 th

17 th

14 th

12 th

P

P

P

L

Istri

Anak

Anak

Anak

SD

SMP

SD

SD

Buruh Tani

Pelajar

Pelajar

Pelajar

Islam

Islam

Islam

Islam

MonogramMonogram

14

Page 15: Asuhan Kebidanan Dbd

Keterangan : : Laki-laki; : Perempuan; : Yang diteliti

3) Latar Belakang Budaya / Kebiasaan

a. Etnis

Keluarga berasal dari suku jawa dengan berbagai kebudayaan dan

tradisinya yang berpegang teguh walaupun sudah mengalami perubahan

dengan kondisi sekarang

b. Jaringan Kerja

Tn. W dan Ny. M adalah Buruh Tani

c. Kebiasaan Makan

Komposisi makanan pada keluarga Tn W adalah makanan pokok yaitu

nasi,sayur, lauk nabati atau kadang-kadang lauk hewani khususnya ikan

laut. Maskanan disajikan dalam keadaan tertutup

d. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan yang tersedia dan mudah dijangkau adalah Pukesmas,

pelayanan Pukesmas digunakan pada waktu sakit

4) Status Sosial Ekonomi

15

Tn W. Ny. M

An, BNn. SNn. M

Page 16: Asuhan Kebidanan Dbd

a. Pendidikan

Tn.W dan Ny.M masing-masing berpendidikan SD.Nn M masih

duduk dibangku SMA kelas I, sedangkan Nn.S duduk dibangku SMP

kelas 3 dan An.B masih duduk dikelas 5 SD

b. Pekerjaaqn dan Penghasilan

Tn.W sebagai buruh Tani berpenghasilan sebesar Rp.10.000 per

hari, jadi jumlah penghasilan Tn.W adalah 60.000 per bulan.Penghasilan

yang diperoleh hanya cukup sehari – hari.Sedangkan untuk biaya sekolah

dibantu oleh adiknya yang bekerja di Yogyakarta sebagai Baby Sister

Fasilitas Keluarga yang di miliki:

- Rumah milik sendiri

- Televisi tidak ada

- Sepeda dua buah.

5) Aktifitas

Tn.W dan Ny.W sebagai buruh tani dan tambahan istrinya

mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Nn.M sebagai pelajar SMA, Nn.S

sebagai pelajar SMP dan An sebagai pelajar SD

6) Riwayat Kesehatan

Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit Jantung,hipertensi, Asma

dan Diabites Milites

7) Data Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Status keluarga merupakan penduduk tetap dan tinggalditempat

yang berlantai tanah. Status rumah milik sendiri.Jenis bangunan terbuat

dari tembok dengan luas 13x7 m (91m2).

- Ruang Tamu : 4 x 3 meter;

- Ruang Tampak bersih tapi gelap dan jendela jarang dibuka;

16

Page 17: Asuhan Kebidanan Dbd

- Kamar Tidur keluarga mempunyai 3 kamar tidur dengan jendela

masing-masing luasnya 3 x 3 meter yaitu:

Tn W dan Ny S tidur dalam satu kamar;

Satu kamar tidur untuk An B;

Satu kamar tidur untuk Nn S dan Nn M;

- Dapur keluarga terletak diluar kamar, satu atap dengan rumah;

- Terdapat Sumur untuk fasilitas mandi dan mencuci tapi tanpa fasilitas

WC.

DENAH RUMAH

b. Suasana Lingkungan Rumah

- Pekarangan Rumah kotor,dimanfaatkan untuk menanamketela pohon

- Pembuangan sampah dikumpulkan di kebun, tapi masih berserakan

- Ada pembuangan limbah tapi tidakmemenuhi syarat

- Pembuangan kotoran ada, tapi tidak memenuhi syarat

c. Karakteristik Tetangga dan Masyarakat

17

Teras

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang Makan

Ruang Tengah

Dapur

Page 18: Asuhan Kebidanan Dbd

Karakteristik tetangga dan masyarakat dilingkungan sekitar keluarga

sebagian besar merupakan kelompoksosial ekonomi menengah ke bawah.

Mayoritas pekerjaan mereka buruh tani. Keadaan rumah dan lingkungan,

tetangga kurang lebih sama dengan keadaan tanah dan lingkungan Tn. W.

d. Interaksi dengan masyarakat

hubungan keluarga dengan lingkungan sekitar baik, Ny. M mengikuti

kegiatan arisan di masyarakat.

8) Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi

Hubungan Nn. S dengan anggota keluarga lain baik,

dalamberkomunikasi sehari-hari dalamkeluarga menggunakan bahasa

jawa.

b. Struktur Peran

Nn. S maupun anggota keluarga lain menerima dan mampu

melaksanakan tugas dan peran masing-masing. Tn. W . Ny. M

bekerjasama dalammerawat Nn. S

9) Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Saat dikaji Tn. W menyatakan bahwa ia sangat menyayangi

keluarganya. Dalamkeluarga harus saling menjaga,menyayangi

danmenghormati.

b. Fungsi Sosial

Tn. W dan Ny. M mengikuti kelompok pengajian, arisan dan

pertemuan di tingkat RT.

c. Fungsi Kesehatan

18

Page 19: Asuhan Kebidanan Dbd

Pengetahuan keluarga tentang kesehatan Nn. S, Ny. M mengetahui

bahwa Nn. S terkena demam berdarah kurang lebih 7 hari yang lalu.

Sekarang sudah dalam tahap penyembuhan.

19

Page 20: Asuhan Kebidanan Dbd

TINJAUAN KASUS

Pengkajian Tn. W

Biodata

Nama : Tn. W

Umur : 43 Thn

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh tani

Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Rt 04/ Rw X Desa Guntur, Kec Guntur, Demak

DATA SUBJEKTIF

1. Keluhan umum: tidak ada keluhan

2. Riwayat Kesehatan

a. Dahulu : tidak pernah sakit berat hingga dirawat di RS dan dioperasi

b. Sekarang : tidak sedang mengalami therapy/pengobatan

c. Keluarga : tidak ada riwayat sakit menurun

3. Riwayat Perkawinan

Menikah 1 x dengan Ny. M lamanya 18 Thn

4. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Makan 2x sehari, menu (nasi, sayur,lauk, minum 7-8 gelas/hari)

b. Pola Eliminasi

BAB 1x sehari. BAK 5-6x sehari

20

Page 21: Asuhan Kebidanan Dbd

c. Personal Higiene

Mandi 2x sehari, ganti pakaian 2x sehari, gosok gigi 2x, keramas

2x/minggu

d. Aktivitas

Sehari-haribekerja sebagai buruh tani dari pagi hingga sore

e. Pola Istirahat dan Tidur

Tidur sehari 7-8 jam sehari

DATA OBJEKTIF

1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : T : 130/80 mmHg. N : 78x/mnt. S : 36.70C. RR : 20x/mnt

4. BB : 65 Kg. TB : 169 cm

5. Status Present

- Kepala Mesochepal, rambut dan kulit kepalabersih, rambut tidak mudah

rontok

- Mata Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

- Hidung Bersih tidak ada polip

- Mulut Bersih tidak ada stomatis

- Telinga Bersih tidak ada serumen

- Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

- Dada simetris, pernafasan teratur dan tidak ada retraksi

- Abdomen tidak ada pembesaran hepar dan lien

- Ekstrimitas tidak ada varices

21

Page 22: Asuhan Kebidanan Dbd

Pengkajian pada Ny.M

Biodata

Nama Ibu : Ny.M

Umur : 39 thn

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh Tani

Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Rt 04/ Rw X Desa Guntur, Kec Guntur, Demak

DATA SUBJEKTIF

1. Keluhan utama : Tidak ada keluhan

2. Riwayat Kesehatan

a. Sekarang : Ibu tidak sedang mengalami pengobatan suatu penyakit

b. Dahulu : Ibu tidak pernah sakit DM, jantung.HT, Asma hingga di

rawat di RS

c. Keluarga : Tidak ada riwayat penyakit menurun

3. Riwayat obstetri

a. Riwayat Haid

- Menarche : 12 Th - Lama : 6 – 7 hari

- Siklus : 28 Hari - Disminorhea : Tidak pernah

a. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu:

- Anak 1 : Hamil aterm, persalinan normal, Laki BBL:3000 gr,dukun,

nifas normal, 17 thn.

- Anak 2 : Hamil aterm, persalinan normal, Laki BBL:2700gr, bidan,

nifas normal,14 thn.

22

Page 23: Asuhan Kebidanan Dbd

- Anak 3 : Hamil aterm, persalinan normal, Perempuan BBL:3200gr,

bidan, nifas normal,12 thn.

4. Riwayat KB

Ibu menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulanan selama 2 tahun ini

5. Riwayat Pernikahan

Menikah satu kali dengan suami Tn W lamanya 18 th

6. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Makan 2 x sehari ( Nasi, sayur, lauk ) dan minum 7-8 gelas sehari

b. Eliminasi

BAB 1 x hari, BAK 5-6/ hari

c. Personel Hiegien

Mandi 2 x sehari, ganti pakaian 2 x sehari, gosok gigi 2 x sehari, keramas

2x/mgg

d. Aktivitas

Sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan mengerjakan pekerjaan rumah

e. Pola istirahat dan tidur

Tidur sehari polanya 7-8 jam

DATA OBJEKTIF

1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : T:110/70 mmHg, N: 80x/mnt, S: 360c, RR:24 x /mnt

4. BB : 50 Kg, TB :157 cm

5. Status Present :

o Kepala : Mesochepal, rambut dan kulit kepala bersih,

rambut tidak rontok

23

Page 24: Asuhan Kebidanan Dbd

o Mata : Kunjungtiva tidak anemis dan sklera tidak iktenk

o Hidung : Bersih tidak stematis

o Mulut : Tidak ada stematis

o Telinga : Bersih tidak ada serumen

o Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

o Dada : Simetris, Pernafasan teratur, tidak ada retraksi

o Abdomen : Tidak ada pembesaran hepar dan lien

o Ekstrimitas : Tidak ada varices

Pengkajian pada Nn. M

Biodata

Nama : Nn. M

Umur : 17 Thn

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Pelajar

Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Rt 04/ Rw X Desa Guntur, Kec Guntur, Demak

DATA SUBJEKTIF

1. Keluhan Umum : tidak ada

2. Riwayat Kesehatan

Sekarang : Tidak sedang menjalani therapy penyakit

Dahulu : Tidak pernah sakit berat hingga dirawat di RS dan tidak

pernah sakit jantung, DM

Keluarga : Di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun

24

Page 25: Asuhan Kebidanan Dbd

3. Riwayat Obsterti

Riwayat haid

Menarche : 12 Thn banyaknya : ganti pembalut 2x sehari

Siklus : 30 hari disminorhea : kadang-kadang

Lama : 7 hari

4. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi : Makan 3x/hari (nasi, sayur, lauk, minum 5-6

gelas/hari)

b. Eliminasi : BAB 1x/hari, BAK 5-6x/hari

c. Personal Hygience : Mandi 2x/hari, ganti seragam 2 hari sekali,

pakaian biasa 1x/hari, gosok gigi2x sehari, dan

keramas 2x seminggu.

d. Istirahat : Tidur sehari + 8 jam, sepulang sekolah kadang

tidur + 1-2 jam

e. Aktivitas : Sehari-hari sekolah sampai pukul 13.30 WIB,

kemudian mengikutiekstrakurikuler sampai pukul

16.00 WIB

DATA OBJEKTIF

1. Keadaan Umum : baik

2. kesadaran : composmentis

3. TTV : T : 120/80 mmHg, S : 36.50C, N : 76x/ mnt, RR : 20x/mnt

4. BB : 47 Kg, TB : 160 cm

5. status Present

25

Page 26: Asuhan Kebidanan Dbd

Kepala : mesochepal, rambut dan kulit kepala bersih, rambut

tidakmudah rontok.

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak iklerik.

Hidung : bersih tidak ada polif.

Mulut : bersih tidak ada stomatis.

Telinga : bersih tidak ada serumen.

Leher : tidak ada p[embesaran kelenjar thyroid.

Dada : simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi.

Abdomen : tidak ada pembesaran nepar dan lien.

Ekstremitas : tidak ada varices.

Pengkajian pada Nn. S

Biodata

Nama : Nn. S

Umur : 14 Thn

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pelajar

Suku bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Rt 04/ Rw X Desa Guntur, Kec Guntur, Demak

DATA SUBJEKTIF

1. Keluhan umum : tidak ada

2. Riwayat Kesehatan

Sekarang : Tidak sedang menjalani therapy penyakit

Dahulu : Tidakpernah menderita penyakit jantung, HI dan asma,

tapi 1 minggu yang lalu dirawat di RS 7 hari karena DHF

26

Page 27: Asuhan Kebidanan Dbd

Keluarga : Di dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun

3. Riwayat Obssterti

Riwayat haid

Menarche : 13 Thn banyaknya : ganti pembalut 2x sehari

Siklus : 28 hari disminorhea : kadang-kadang

Lama : 6 hari

4. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi : Makan 2x/hari (nasi, sayur, lauk, minum 5-6

gelas/hari).

b. Eliminasi : BAB 1x/hari, BAK 5-6x/hari.

c. Personal Hygience : Mandi 2x/hari, ganti seragam 2 hari sekali,

pakaian biasa 1x/hari, gosok gigi2x sehari, dan

keramas 2x seminggu.

d. Istirahat : Tidur sehari + 8 jam, sepulang sekolah kadang

tidur + 1-2 jam.

e. Aktivitas : Sehari-hari sekolah sampai pukul 13.30 WIB,

kemudian mengikuti ekstrakurikuler sampai pukul

16.00 WIB.

DATA OBJEKTIF

1. Keadaan Umum : Baik

2. kesadaran : Composmentis

3. TTV : T : 100/70 mmHg, S : 36.0C, N : 78x/ mnt, RR : 20x/mnt

4. BB : 38 Kg, TB : 156 cm

5. Status Present

Kepala : mesochepal, rambut dan kulit kepala bersih, rambut

tidakmudah rontok

27

Page 28: Asuhan Kebidanan Dbd

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak iklerik

Hidung : bersih tidak ada polif

Mulut : bersih tidak ada stomatis

Telinga : bersih tidak ada serumen

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Dada : simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi

Abdomen : tidak ada pembesaran nepar dan lien

Ekstremitas : tidak ada varices

Pengkajian pada An. B

Biodata

Nama : An. B

Umur : 12 Thn

Agama : Islam

Pendidikan : -

Pekerjaan : Pelajar

Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Rt 04/ Rw X Desa Guntur, Kec Guntur, Demak

DATA SUBJEKTIF

1. Keluhan umum : tidak ada

2. Riwayat Kesehatan

Sekarang : tidak sedang menjalani therapy penyakit.

Dahulu : tidak pernah sakit berat hingga dirawat di RS.

Keluarga : di dalam keluarga tidak ada riwayat sakit jantung, DM, TB

paru, HT asma.

28

Page 29: Asuhan Kebidanan Dbd

3. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Nutrisi : Makan 3x/hari (nasi, sayur, lauk, minum 5-6

gelas/hari)

b. Eliminasi : BAB 1x/hari, BAK 5-6x/hari

c. Personal Hygience : Mandi 2x/hari, ganti seragam 2 hari sekali,

pakaian biasa 1x/hari, gosok gigi2x sehari, dan

keramas 2x seminggu.

d. Istirahat : Tidur sehari + 8 jam, tidur siang 1 jam

e. Aktivitas : Sehari-hari sekolah (kelas 5 SD) sampai pukul

12.00 WIB

DATA OBJEKTIF

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : T : 100/70 mmHg, S : 36,50C, N : 76x/ mnt,

RR : 20x/mnt

4. BB : 35 Kg, TB : 145 cm

5. Status Present

Kepala : Mesochepal, rambut dan kulit kepala bersih, rambut

tidakmudah rontok

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak iklerik

Hidung : Bersih tidak ada polif

Mulut : Bersih tidak ada stomatis

Telinga : Bersih tidak ada serumen

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Dada : Simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi

Abdomen : Tidak ada pembesaran nepar dan lien

29

Page 30: Asuhan Kebidanan Dbd

Ekstremitas : Tidak ada varices

ANALISA

1. Memberitahukan kepada remaja Nn. S tentang hasil pemeriksaan fisik normal

H : Remaja Nn. S memahami apa yang telah disampaikan

2. Memberikan motivasi pada anggota keluarga Tn. W terutama Nn. S untuk

memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan kebutuhan PUGS

H : semua anggota keluarga menyatakan akan berusaha memenuhi kebutuhan

gizi keluarga sesuai dengan PUGS

3. Memberikan penyuluhan tentang DBD meliputi pengertian, penyebab, tanda

gejala dan pencegahannya pada keluarga Tn. W dan warga sekitarnya

H : keluarga Tn. W dan warga sekitarnya memahami dan mengerti apa yang

sudah dijelaskan dan mampu menjawab evaluasi yang diberikan.

2. PENGKAJIAN HARI KE II

Tanggal : 27 - 4-2007

Pukul : 08.00 WIB

S : Nn. S menyatakan tidak ada keluhan

O :

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : T : 100/70 mmHg, S : 36.0C, N : 78x/ mnt,

RR : 20x/mnt

4. BB : 38 Kg, TB : 156 cm

5. Status Present

30

Page 31: Asuhan Kebidanan Dbd

Kepala : Mesochepal, rambut dan kulit kepala bersih, rambut

tidak mudah rontok

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak iklerik

Hidung : Bersih tidak ada polif

Mulut : Bersih tidak ada stomatis

Telinga : Bersih tidak ada serumen

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Dada : Simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi

Abdomen : Tidak ada pembesaran nepar dan lien

Ekstremitas : Tidak ada varices.

A : Nn.S 14 th pasca DBD

P :

- Memberitahu Nn.S Bahwa hasil pemeriksaan fisik normal

H : Nn S merasa tenang

- Menganjurkan Nn. S untuk tetap mengkonsumsi makanan secara

teratur

H : Hari ini Nn.S sudah amakan 2 x dengan menu: nasi, sayur, telur,

tempe, buah dan pisang

- Menganjurkan pada Nn Suntuk tidak terlalu banyak beraktifitas

danistirahat ytang cukup

H: Nn.S bersedia untuk mengurangiaktifitasnya dan akan istirahat

cukup

- Menganjurkan keluarga Tn.W agar tidakmembiasakan menggantung

baju karna dapat menjadi sarang nyamuk

H : Keluarga Tn.W menyatakan untuk tidak terbiasa menggantung

baju.

31

Page 32: Asuhan Kebidanan Dbd

3. Pengkajian Hari ke III

Tanggal : 28 -04-2007

Jam : 08..00 WIB.

S : Nn.S menyatakan tidak ada keluhan

O : 1. KU : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV : 110/70 mmHg. N:80x/mnt, S :360c

4. Status Present

Kepala : Mesochepal, rambut dan kulit kepala bersih, rambut

tidak mudah rontok

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak iklerik

Hidung : Bersih tidak ada polif

Mulut : Bersih tidak ada stomatis

Telinga : Bersih tidak ada serumen

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Dada : Simetris, pernafasan teratur, tidak ada retraksi

Abdomen : Tidak ada pembesaran nepar dan lien

Ekstremitas : Simetris dan tidak ada Varices

Genetalian : Bersih

A : Nn S. 14 thn pasca DBD

P :

- Memberitahu pada Nn S, bahwa hasil pemeriksaan normal

H: Nn. S merasa tenang mengetahui kondisinya sehat

32

Page 33: Asuhan Kebidanan Dbd

- Menganjurkan pada Nn.S untuk mempertahankan pola makan yang

seimbang

H: Nn. S melaksanakan anjuran itu dengan baik, hari ini Nn.S sudah

makan 2x dengan menu seimbang nasi, sayur, tahu, telur dan buah

(Jeruk)

- Menganjurkan pada Nn.S dan keluarga untuk memenuhi persyaratan tata

cara pembuangan limbah sesuai syaratnya.

H: Keluarga dan Nn.S bersedia untuk membenahi saluran pembuangan

Limbah yang memenuhi syarat pembuangan di lingkungan dan

rumahnya

- Menganjurkan pada Nn. S untuk periksa kepelayananan kesehatan

apabila ada keluhan

H: Nn.S menyatakan bersedia paksa jika ada keluhan

EVALUASI

Remaja

Setelah dilakukan pengkajian selama 3 hari Nn.S masih dalam

pemulihan setelah menderita penyakit DBD.Setelah dilakukan Intervensi

menemukan hasil sbb:

1. Nn.S sudah mau makan lebih banyak dan memenuhi unsur gizi yang baik

2. Nn.S bersedia periksa kesehatan bilamana ada keluhan

33

Page 34: Asuhan Kebidanan Dbd

Keluarga

Dengan Intervensi, keluarga mau tahu dan mampu memperhatikan

kebersihan keluarga, kesehatan dan menciptakan lingkungan yang baik.Hal

tersebut antara lain:

1. Keluarga bersedia membenahi tempat pembuangan limbah sesuai syarat

2. Baju yang digantung di belakang pintu kamar sudah berkuarang

3. Keluarga memberikan makanan yang beraneka ragam,bergizi, ( Nasi,

tempe, sayur bayam dan rambutan.)

34

Page 35: Asuhan Kebidanan Dbd

BAB IV

PEMBAHASAN

A. DATA SUBYEKTIF

Berdasarkan data ytang diperoleh dari Wawancara dengan keluarga Tn.W,

diudapatkan informasi bahwa keluarga tersebut belum sadar gizi, yaitu

diantaranya adalah ke 5 anggota Keluarga Tn.W, hanya dua orang yaitu Nn. M

dan An.B yang makan teratur 3x sehari , Nn. S kadang-kadang tidak suka lauk

hewani keccuali telur dan ayam , sehingga jika tidak ada telur dan ayam maka

kebutuhan lauk hewanya tidak terpenuhi.

Selain pernyataan dari keluarga Tn. W tentang pola makan sehari-hari

seperti diatas , diperoleh juga informasibahwa keluarga Tn.W tidak mempunyai

tempat pembuangan sampah, sehingga keluarga membuang sampah

dipekarangan.

B. DATA OBYEKTIF

Berdasarkan observasi tentang keadaan rumah dan lingkungan

keluarga Tn.W, didapatkan bahwa terdapat banyak gantungan baju didalam

kamar.Keadaan kamar lembab karna lantainya tanah danjendela jarang dibuka.

Dengan adanya pekarangan yang digunakan untukpembuangan sampah,

dimungkinkan dapat menjadi sarah nyamuk, karna apabila kena hujan maka

pekarangan akan menjadi lembabdan terdapat banyak air yang menggenang, dan

hal demikian dapat menjadi tempat berkembangnya nyamuk.

35

Page 36: Asuhan Kebidanan Dbd

C. ANALISA

Berdasarkan uraian pengkajian data subyektif dan obyektifitas diatas,

maka dimungkinkan penyebab masalahnya adalah lingkungan dan prilaku

keluarhga TnW.Dari faktor lingkungan yabng diperoleh dari data subyektif dan

obyektif terdapat genangan air yang memungkinkan terjadi sarang nyamuk Aedes

Aegypty dan juga keadaan kamar yang lembab merupakan lingkungan yang tidak

sehat.Sedangkan dari faktor prilaku adalah kurangnya kesadaran tentang

pemenuhan gizi yang seimbang, terutama pada Nn.S, sehingga dapat

dimungkinkan menurunya daya tahan tubuh terhadap penyakit.

D. PLANNING

Oleh karna itu akan disusun rencana tindak lanjut dengan memberikan

konseling pada keluarga Tn.W dan penyuluhan terhadap warga sekitar tentang

demam berdarah maupun pengertian tentang penyebab tanda dan gejala serta

pencegahan. Selain itu juga diberikan konseling tentang gizi seimbang pada

keluarga terutama Nn.S. Konseling tersebut ditujukan untuk menambah

pengetahuan dan kesadaran mereka, mau dan mampu mengubah prilaku mereka,

untuk membuang sampah ditempat pembuangan khusus dan segera dibakar.

Sedangkan untukmasalah gizi, konseling tersebut ditujukan untuk membuat

keluarga Tn.Wmenyadari pentingnya pemenuhan gizi seimbang dalam kehidupan

sehari-hari denganmembiasakan makan pagi dan lauk pauk beragam.

Dengan demikian konseling dan penyuluhan yang dilakukan merupakan

upaya pemecahan masalah dengan pendekatan promotif.sedangkan pendekatan

preventifnya yaitu dengan menganjurkan keluarga untukmelakukan 3 M dan

menggunakan bubuk abate pada sumurnya. Untuk pendekatan

rehabilitatifnya,memotivasi Nn.S untuk kontrol ke tempat pelayanan kesehatan

apabila ada keluhan dan mengubah pola makan yang hanya 2 x sehari menjadi 3x

36

Page 37: Asuhan Kebidanan Dbd

sehari dengan menu yang beragaman. Hal ini berkaitan dengan usia Nn.S yang

masih termasuk usisa remaja sehingga memerlukan asupan gizi yang memadai

untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Setelah diberikan konseling, keluarga mampu melaksanakan 3 M dan

bersedia mebuat temapt pembuangan sampah yang memenuhi syrat kesehatan

yang dilakukan saat kerja bakti bersama warga dusun dimana realisasinya

akandirembug bersama oleh warga kampung.Keluarga melaksanakna anjuran

tentang gizi seimbang, termasuk untukmembiasakan makan pagi dan Nn.S sudah

bersedia membiasakan untuk makan malam.

Dalam pelaksanakan observasi, pengkajian dan intervensi pada kasus ini

terdapat hambatan yaitu sulitnya bertemu dengan keluarga Tn.W. Hal ini

disebabkan karna Tn. W dan Ny.W pergi ke sawah sementara anaknya pergi

kesekolah, selain itu masalah ini diketemukan setelah MMD sehingga tidak dapat

dimasukan dalam prioritas masalah desa dan dalam melakukan pengkajian waktu

terbatas.Dengan demikian upaya pemecahan masalah mengutamakan pendekatan

promotif dan preventif dengan tetap memperhatikan pendekatan kuratif dan

rehabilitatif.

37

Page 38: Asuhan Kebidanan Dbd

BAB V

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Setelah dilakukan survey dan pendekatan yang disusun di Desa Guntur

telah diketemukan masalah demam berdarah dengue, sebagian besar warga belum

sadar gizi serta kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi

remaja. Berdasarkan prioritas masalah, demamberdarah bukan masalah utama di,

desa Guntur yang ditemukan padak keluarga Tn. W. Setelah dilakukan analisa

sesuai teori Hl.Bloom, bahwa terjadinya demam berdarah pada Nn.S faktor yang

mendukung adalah faktor lingkungan dan prilaku.

B. SARAN

1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Diharapkan secara aktif mengadakan penyuluhan kesehatan

masyarakat terutama mengenai demam berdarah dan pencegahanya agar

masyarakat dan mau melakukan kegitan kesehatan

2. Aparat dusun Karangmalang

Dapat menggerakan masyarakat untuk berperan aktif dalam

meningkatakan kesehatan lingkungan

3. Keluarga

Mau mengikuti ajakan aparat dusun atau dari penyuluh kesehatan

setempat untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dalam keluarga.

38

Page 39: Asuhan Kebidanan Dbd

Demak, 28 April 2007

Pembimbing Klinik Praktikan

SOPHIA DARA ASIH ARIANI

NIM. 05 931

Mengetahui

Pembimbing Akademik

DRS. BUONO DJAIS,BSc

39