Spo Penanganan Nyeri (New)
Click here to load reader
-
Upload
maksum-pandelima -
Category
Documents
-
view
269 -
download
7
Transcript of Spo Penanganan Nyeri (New)
-
RSUP SANGLAHDENPASAR YM.01.06.SPO.B.1/
SPO
Pengertian Panduan penanganan nyeri akut intensitas sedangdengan menggunakanNumerical
Tujuan 1. Sebagai acuan umum terapiakut intensitas berat di RSUP Sanglah Denpasar untuk menghasilkanpenanganan nyeri yang adekuat
2. Penanganan nyeri dengan kombinasi obat yang rasional dan efektif3. Penggunaan teknik4. Mencegah komplikasi yang ditimbulkan akibat nyeri5. Mempercepat mobilisasi pasien dan memperpendek masa rawat6. Meningkatkan kepuasan pasien7. Menurunkan efek samping akibat obat analgesia
Kebijakan 1. SK Menteri Kesehatan RIPedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan TerapiIntensif di Rumah Sakit
2. Standar Pelayanan Medik Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan TerapiIntensif RSUP Sanglah Denpasar, 2012
Prosedur kerja 1. Anamnesa dan evaluasimenyeluruh
2. Penilaian3. Diberikan kombinasi obat sesuai konsep multimodal analgesia.4. Dapat diberikan kombinasi asetaminophen, NSAID non selektif dan
selektif sesuai indikasi dan kontraindikasi5. Berikan opioid kuat
a.
b.
6. Evaluasi dilakukan setiap 15intensitas nyeri berat menjadi nyeri ringan yang
PANDUAN UMUM PENANGANAN NYERI AKUTINTENSITAS NYERI BERAT
No. DokumenYM.01.06.SPO.B.1/13458/2012
Revisi00
Tanggal Terbit:
2 Agustus 2012
Ditetapkan Oleh:Direktur Utama
dr. I Wayan Sutarga,NIP 19540922 198203 1 002
Panduan penanganan nyeri akut intensitas sedangdengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS)Numerical Rating Scale (NRS) 7.
Sebagai acuan umum terapi medikamentosa pada penanganan nyeriakut intensitas berat di RSUP Sanglah Denpasar untuk menghasilkanpenanganan nyeri yang adekuat.Penanganan nyeri dengan kombinasi obat yang rasional dan efektifPenggunaan teknik-teknik analgesia terkini secara aman daMencegah komplikasi yang ditimbulkan akibat nyeriMempercepat mobilisasi pasien dan memperpendek masa rawatMeningkatkan kepuasan pasien.Menurunkan efek samping akibat obat analgesia
SK Menteri Kesehatan RI No.519/Menkes/PER/III/2011 tentangPedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan TerapiIntensif di Rumah Sakit.Standar Pelayanan Medik Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan TerapiIntensif RSUP Sanglah Denpasar, 2012.
Anamnesa dan evaluasi mengenai riwayat nyeri pasien secaramenyeluruh.Penilaian VAS 70 mm atau NRS 7.Diberikan kombinasi obat sesuai konsep multimodal analgesia.Dapat diberikan kombinasi asetaminophen, NSAID non selektif danselektif sesuai indikasi dan kontraindikasi.
erikan opioid kuat:Morfin / fentanyl intravena menggunakan mesinControlled Analgesia (PCA) yang didahului dengan bolus awalmorfin / fentanyl intravena untuk menurunkan intensitas nyeriRegional Analgesia atau blok saraf tepi menggunakananestesi lokal dan atau opioid bila memungkinkan sesuai indikasidan kontraindikasi.
Evaluasi dilakukan setiap 15-30 menit untuk mencapai penurunanintensitas nyeri berat menjadi nyeri ringan yang
PANDUAN UMUM PENANGANAN NYERI AKUTINTENSITAS NYERI BERAT
Revisi Halaman1/2
Ditetapkan Oleh:Direktur Utama
dr. I Wayan Sutarga, MPHMNIP 19540922 198203 1 002
Panduan penanganan nyeri akut intensitas sedang-berat yang dinilai(VAS) 70 mm atau
medikamentosa pada penanganan nyeriakut intensitas berat di RSUP Sanglah Denpasar untuk menghasilkan
Penanganan nyeri dengan kombinasi obat yang rasional dan efektif.teknik analgesia terkini secara aman dan efektif.
Mencegah komplikasi yang ditimbulkan akibat nyeri.Mempercepat mobilisasi pasien dan memperpendek masa rawat.
Menurunkan efek samping akibat obat analgesia.
No.519/Menkes/PER/III/2011 tentangPedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi
Standar Pelayanan Medik Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi
mengenai riwayat nyeri pasien secara
Diberikan kombinasi obat sesuai konsep multimodal analgesia.Dapat diberikan kombinasi asetaminophen, NSAID non selektif dan
Morfin / fentanyl intravena menggunakan mesin Patient(PCA) yang didahului dengan bolus awal
fentanyl intravena untuk menurunkan intensitas nyeriatau blok saraf tepi menggunakan kombinasi
anestesi lokal dan atau opioid bila memungkinkan sesuai indikasi
30 menit untuk mencapai penurunanintensitas nyeri berat menjadi nyeri ringan yang tolerable.
-
RSUP SANGLAHDENPASAR YM.01.06.SPO.B.1/
7. Bila dengan pemberian opioid pasien masih tetap nyeri tapi telahterjadi efek samping kearah overdosis opioid (sedasidepresi nafas), dapat diberikan tambahan obat adjuvant sepertiantikonvulsan, antidepresan, antagonis NMDA, clonidine, dll.
8. Bila nyeri telah terkontrol dan stabil, pemberian opioid intravenadapat dirubah menjadi opioid oral dengan konversimenjadi oral sesuai dosis ekuianalgesia.
Unit Terkait 1. Semua SMF di lingkungan RSUP Sanglah Denpasar2. Instalasi Rawat Inap3. Instalasi Wing Amerta4. Instalasi Rawat Jalan5. Instalasi Bedah Sentral6. Instalasi
PANDUAN UMUM PENANGANAN NYERI AKUTINTENSITAS NYERI BERAT
No. DokumenYM.01.06.SPO.B.1/13458/2012
Revisi00
Bila dengan pemberian opioid pasien masih tetap nyeri tapi telahterjadi efek samping kearah overdosis opioid (sedasidepresi nafas), dapat diberikan tambahan obat adjuvant sepertiantikonvulsan, antidepresan, antagonis NMDA, clonidine, dll.Bila nyeri telah terkontrol dan stabil, pemberian opioid intravenadapat dirubah menjadi opioid oral dengan konversimenjadi oral sesuai dosis ekuianalgesia.
Semua SMF di lingkungan RSUP Sanglah DenpasarInstalasi Rawat InapInstalasi Wing AmertaInstalasi Rawat JalanInstalasi Bedah SentralInstalasi Gawat Darurat.
PANDUAN UMUM PENANGANAN NYERI AKUTINTENSITAS NYERI BERAT
Halaman2/2
Bila dengan pemberian opioid pasien masih tetap nyeri tapi telahterjadi efek samping kearah overdosis opioid (sedasi berlebihan dandepresi nafas), dapat diberikan tambahan obat adjuvant sepertiantikonvulsan, antidepresan, antagonis NMDA, clonidine, dll.Bila nyeri telah terkontrol dan stabil, pemberian opioid intravenadapat dirubah menjadi opioid oral dengan konversi dosis intravena
Semua SMF di lingkungan RSUP Sanglah Denpasar