Format Spo

download Format Spo

of 40

description

Kumpulan spo Lab

Transcript of Format Spo

J

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGAMBILAN DARAH VENAPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianDarah Vena adalah darah yang diambil dari vena lengan atas dengan bantuin spuit dan jarum

TujuanMengambil darah untuk kebutuhan pemeriksaan

Referensi DokumenPatologi klinik GandaSubrata

Kebijakan

PeralatanAlat :

Tabung k3 EDTA/Non EDTA

Spuit dan jarum Disposible

Tourniquet

Kapas Alkohol

Plester/Hansaplast

Handscon

Prosedur

Prosedur : Tentukan berapa ml darah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan

Menyiapkan alat

Cuci tangan sebelumnya

Minta pasien duduk dan mengulurkan tangan

Memasang tourniquet pada lengan atas

Minta pasien mengepal dan membuka tangannya berkali kali agar vena jelas terlihat

Dengan jari telunjuk/manis rangan kiri, arah venanya kita rasakan di tempat yang akan kita tusuk.

Lalu tempat yang akan kita ambil dibersihkan dengan kapas alcohol.

Ambil spuit, terus kita masukkan pada vena, searah dengan perpanjangan vena, sampai diperkirakan masuk dalam vena.

Jika darah sudah kelihatan keluar, dengan ibu jari tangan kiri memegang ujung spuit dan 4 jari yang lain menahan siku, sedang tangan kanan menarik torak.

Jika darah yang kita perlukan sudah cukup tourniquet kita lepas.

Kapas kering diletakkan di ujung jarum dan spuit, jarum kita keluarkan dulu lalu kapas ditekan.

Pasien disuruh menekan kapas pada bagian yang luka.

Masukkan darah ke dalam tabung sesuai kebutuhan pemeriksaan kemudian kocok dengan memutar pelan

Tutup bekas luka dengan plester atau hansaplast.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGAMBILAN DARAH KAPILER PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianDarah Kapiler adalah Darah yang diambil dari ujung jari tangan, Ujung jari kaki atau tumit

TujuanPengambilan darah untuk kebutuhan pemeriksaan

Referensi DokumenPatologi klinik GandaSubrata

Kebijakan

PeralatanAlat :

Kapas alkohol

Blood lancet dan Autoclick Tabung (tergantung pemeriksaan yang akan dilakukan

Prosedur

Cara kerja :

Alat dipersiapkan

Daerah yang akan ditusuk didesinfektan dengan kapas alcohol, kemudian biarkan sampai kering .

Bagian yang akan ditusuk ditegangkan dengan cara menekan dengan ujung jari tangan kiri.

Lakukan penusukan dengan lancet steril dengan tekanan yang cukup agar darah dapat keluar dengan lancer.

Tetesan darah pertama yang keluar dihapus dengan kapas kering . Berikan tekanan ringan dengan dua jari Setelah selesai mengambil darah, bekas luka ditekan dengan kapas untuk menghentikn pendarahan.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPenetapan golongan darah seseorang adalah dengan menentukan jenis aglutinasi yang ada dalam sel darah.

TujuanUntuk Mengetahui/menentukan golongan darah

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Kaca Objek Glaas/Kertas Khusus

Blood Lancet

Auto Click

Batang Pengaduk

Bahan :

Darah Vena/Kapiler

Reagensia :

Serum Anti A, Anti B dan Anti AB

Prosedur

Cara Kerja :

Teteskan darah vena/kapiler di atas kaca objek glaas/Kertas

Khusus

Kemudian teteskan anti serum pada masing- masing tetasan

darah tadi. Campurkan dengan menggunakan batang pengaduk

Perhatikan ada tidaknya aglutinasi pada masing-masing serum

anti dengan seksama

Interpretasi Hasil :

Tafsiran Hasil : ( + ) AglutinasiAnti A

Anti B

Anti AB

Gol. Darah

-

+

-

+

-

-

+

+

-

+

+

+

O

A

B

AB

Unit terkait laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN (Hb)PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan Haemoglobin adalah Darah yang diteteskan pada test strip akan beraksi didalam Haemoglobin meter. Dalam waktu tertentu akan didapatkan kadar Haemoglobin dalam darah dengan satuan mg%

TujuanUntuk Mengetahui kadar Haemoglobil (Hb) dalam darah

Referensi DokumenPatologi klinik GandaSubrata

Kebijakan

PeralatanAlat :

Haemoglobin Meter

Blood Lancet

Auto Click

Kapas alkohol Bahan :

Darah Vena/Kapiler

Reagensia :

Haemoglobin Strip Test

Prosedur

Cara Kerja :

Masukkan test strip Haemoglobin ke dalam Haemoglobin meter yang sudah di beri data chip.

Kemudian muncul 3 Nomor kode yang sama dengan nomor kode test strip Haemoglobin. Lalu muncul tanda gambar tetes darah

Ambil darah vena/kapiler kemudian teteskan pada Haemoglobin meter.

Bila menggunakan darah kapiler darah yang keluar pertama dihapus dengan tisue atau kapas kering. Lalu teteskan darah dengan ukuran besar (> 10 l ) pada test trip Haemoglobin yang mempunyai tanda khusus.

Haemoglobin meter akan membaca dalam waktu 20 detik, Maka akan didapat hasil kadar Haemoglobin dalam darah dengan satuan mg%.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAPPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan darah lengkap adalah Jenis pemeriksaan yang memberikan informasi tentang sel sel darah pasien yang serng d gunakan sebagai test skrining yang luas untuk pemeriksaan gangguan seperti Anemia, Infeksi dan penyakit lainnya

TujuanUntuk mengetahui adanya berbagai bentuk krlainan penyakit atau status kesehatan pasien.

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat : Tabung K3 EDTA 3 ml/0,5 ml Autoanalezer Haematologi

Prosedur

Bahan :

Darah Vena/ kapiler

Reagensia

Diluen

Rinse

Lyse

Probe Cleanser

Prosedur :

Pembacaan mode WHOLE BLOOD

Pastikan pada layar ANALYSIS tertera tulisan WHOLE BLOOD pada ujung layar

Tekan icon NEXT SAMPEL untuk mengisi data pasien

Kocok antikoagulan sampai homogeny

Masukkan tabung vacutainer pada sampel probe hingga menyentuh dasar tabung

Lalu tekan tombol ASPIRATE KEY, tunggu dan hasil muncul pada layar.Pembacaan mode PREDILUTE

Pada layar tekan tombol ANALYSIS lalu tekan MODE maka tulisan pada layar akan berubah menjadi PREDILUTE

Tekan icon DILUEN kemudian siapkan sample cup yang berisi lau masukkan hingga ujung sample probe lalu tekan SAPIRATE KEY

Setelah cairan diluent keluar kemudian tekan CANCEL

Tambahkan 20 l mikro darah kapiler dengan menggunakan pipete pada sample cup yang telah terisi diluent, pastikan darah kapiler tersebut telah tercampur dengan rata dengan diluent.

Kocok hingga rata lalu inkubasi 1 menit kemudian letakkan sample cup yang sudah tercampur kedalam sample probe.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN GULA DARAH

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan gula darah adalah Darah yang diteteskan pada test strip akan bereaksi didalam Glucose Meter. Dalam waktu tertentu akan didapat kadar gula darah dengan satuan mg/dl.

TujuanUntuk mengetahui kadar glukosa ( gula darah ) dalam darah

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Kapas Alkohol

Blood lanset dan Auto Click

Glucose Meter

Prosedur

Bahan :

Darah Vena/Kapiler

Reagensia :

Glucose Stip Test

Cara Kerja :

Masukkan Glucose Strip Test ke Dalam Glucose Meter yang sudah diberi data chip. Kemudian muncul 3 nomor kode yang sama dengan nomor kode test strip glucose. Lalu muncul tanda gambar tetes darah.

Ambil darah vena/kapiler kemudian teteskan pada glucose meter.

Bila pakai darah kapiler darah yang keluar pertama di hapus dengan tisue atau kapas kering. Lalu teteskan darah dengan ukuran besar ( > 10 l ) pada test strip glucose yang mempunyai tanda khusus.

Glucose meter akan membaca dalam waktu 10 detik maka akan didapat hasil Glucose (Gula Darah) dalam satuan mg/dl.

Unit terkait Laboratotium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan cholesterol adalah Darah yang diteteskan pada strip test akan bereaksi di dalam Cholesterol Meter. Maka dalam waktu 20 detik akan didapat hasil kadar Cholesterol dalam darah dengan satuan mg/dl.

TujuanUntuk mengetahui kadar cholesterol (lemak darah) dalam darah

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Kapas Alkohol

Blood lanset dan Auto Click

Cholesterol Meter

Prosedur

Bahan :

Darah Vena/Kapiler

Reagensia : Cholesterol Stip TestCara Kerja :

Masukkan Cholesterol Strip Test ke Dalam Cholesterol Meter yang sudah diberi data chip. Kemudian muncul 3 nomor kode yang sama dengan nomor kode test strip Cholesterol. Lalu muncul tanda gambar tetes darah.

Ambil darah vena/kapiler kemudian teteskan pada Cholesterol meter.

Bila pakai darah kapiler darah yang keluar pertama di hapus dengan tisue atau kapas kering. Lalu teteskan darah dengan ukuran besar ( > 10 l ) pada test strip Cholesterol yang mempunyai tanda khusus.

Cholesterol meter akan membaca dalam waktu 20 detik maka akan didapat hasil Cholesterol (Lemak Darah) dalam satuan mg/dl.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN TRIGLYCERIDA

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan Tryglicerida adalah Darah yang diteteskan pada strip test akan bereaksi di dalam Triglycerida Meter. Maka dalam waktu 20 detik akan didapat hasil kadar Cholesterol dalam darah dengan satuan mg/dl.

TujuanUntuk mengetahui kadar Triglycerida (kadar lemak) dalam darah

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Kapas Alkohol

Blood lanset dan Auto Click

Triglyceridal Meter

Prosedur

Bahan :

Darah Vena/Kapiler

Reagensia :

Triglycerida Stip Test

Cara Kerja :

Masukkan Triglycerida Strip Test ke Dalam Triglycerida Meter yang sudah diberi data chip. Kemudian muncul 3 nomor kode yang sama dengan nomor kode test strip Triglycerida. Lalu muncul tanda gambar tetes darah.

Ambil darah vena/kapiler kemudian teteskan pada Triglycerida meter.

Bila pakai darah kapiler darah yang keluar pertama di hapus dengan tisue atau kapas kering. Lalu teteskan darah dengan ukuran besar ( > 10 l ) pada test strip Triglycerida yang mempunyai tanda khusus.

Triglycerida meter akan membaca dalam waktu 20 detik maka akan didapat hasil Triglycerida (kadar lemak) dalam satuan mg/dl.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN URIC ACID (ASAM URAT)

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan Asam Urat adalah Darah yang diteteskan pada strip test akan bereaksi di dalam Uric Acid Meter. Maka dalam waktu 20 detik akan didapat hasil kadar Uric Acid dalam darah dengan satuan mg/dl.

Tujuanmengetahui kadar Asam Urat (kadar asam urat) dalam darah

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Kapas Alkohol

Blood lanset dan Auto Click

Uric Acid Meter

Prosedur

Bahan Darah Vena/Kapiler

Reagensia :

Uric Acid Stip Test

Cara Kerja :

Masukkan Uric Acid Strip Test ke Dalam Uric Acid Meter yang sudah diberi data chip. Kemudian muncul 3 nomor kode yang sama dengan nomor kode test strip Uric Acid. Lalu muncul tanda gambar tetes darah.

Ambil darah vena/kapiler kemudian teteskan pada Uric Acid meter.

Bila pakai darah kapiler darah yang keluar pertama di hapus dengan tisue atau kapas kering. Lalu teteskan darah dengan ukuran besar ( > 10 l ) pada test strip Uric Acid yang mempunyai tanda khusus.

Uric Acid meter akan membaca dalam waktu 20 detik maka akan didapat hasil Uric Acid (Asam Urat) dalam satuan mg/dl.

Unit terkait laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN URINE RUTIN

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan urine rutin adalah Untuk pemeriksaan ini dapat menggunakan urine sewaktu, Yaitu urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan dengan khusus. Biasanya cukup baik untuk pemeriksaan urine yang menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus.

TujuanUntuk mengetahui keadaan urine seseorang yang akan diperiksa

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat : Pot Urine

Objeck Glass dan cover glaas

Mikroskop

Centrifuge Dan Tabung Centrifuge

Prosedur

Bahan : UrineReagensia : Urinalisis Strip Test

Cara Kerja : Masukkan urine kedalam tabung centrifuge dan bacalah warna urine tersebut dalam posisi miring dengan penerangan cahaya. Celupkan Urinalisis strip test ke dalam tabung tersebut, Kemudian bacalah hasil yang di dapat sesuai dengan petunjuk yang ada. Masukkan tabung dalam centrifuge dan putarlah selama 5 menit dengan kecepatan 1500 2000 rpm. Buanglah urine bagian atas dengan membalikan tabungsecara cepat tetapi luwes sehingga tersisa sedimen pada dasar tabung. Kocoklah tabungitu supaya sedimen bercampur dan teteskan ke atas kaca objeck lalu tutup dengan cover glaas/kaca penutup. Bacalah di mikroskop dengan pembesaran 10X lalu di teruskan 40X, Catat dan laporkan hasil yang di peroleh.

Unit terkait laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN TEST KEHAMILANPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan test kehamilan adalah Urine yang mengandung hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) akan terdeteksi menimbulkan dua tanda garis yang menandakan terjadinya reaksi antara urine dengan alat carik celup yang mengandung antibodi HCG.

TujuanUntuk mengetahui kehamilan dengan menggunakan carik celup

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Pot Urine

Prosedur

Bahan :

Urine

Reagensia :

Urine Strip

Cara kerja :

Urine pagi atau urine sewaktu di tampung dalam pot urine.

Kemudian masukkan strip urine/carik celup seuai dengan tanda panah batas urne/carik celup, tunggu selama 1-3 menit kemudian baca hasilnya. Jika muncul tanda garis dua merah mudah, derarti hasil test kehamilan positif.

Sedangkan jika muncul hanya satu garis merah muda berarti test kehamilan negatif.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN FAECES (TINJA)PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan faeces tinja adalah Dengan penambahan zat eosin atau lugoll maka mikro organisme dan unsur unsur lain dalam tinja akan tampak lebih jelas.

TujuanUntuk melihat adanya kelainan kelainan dalam tinja, baik secara makroskopis maupun mikroskopis.

Referensi DokumenPatologi klinik Gandasubrata

Kebijakan

PeralatanAlat :

Pot plastik dan lidi

Kaca objeck dan kaca penutup

Mikroskop

Prosedur

Bahan

FaeceReagensia :

Larutan Eosi 2% atau Larutan LugolCara Kerja :

Teteskan pada kaca objeck dengan satu tetes larutan Eosin 2% atau larutan Lugol.

Ambil sampel dibagian tengah atau permukaan yang mengandung darah/lendir dengna seujung lidi.

Aduk sampai rata pada tetesan larutan tadi kemudian tutup dengan kaca penutup.

Bacalah dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x kemudian dengan pembesaran 40X.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN MALARIAPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan malaria adalah Memisahkan hemoglobin dalam sel darah merah sehingga adanya parasit didalam sel darah merah dapat dilihat.

TujuanUntuk menemukan dan mengidentifikasi parasit penyebab Malaria dalam darah

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Mikroskop

Kaca objeck

Rak pengecatan

Prosedur

Bahan :

Darah vena/KapileReagensia :

Larutan Giensa

Larutan Metil Alkohol

Oil ImersiCara Kerja :

a. Sediaan Darah Tebal

Teteskan dua tetes darah diatas kaca objeck dengan tetesan darah menghadap kr atas.

Ambil kaca objeck yang lain, Tempelkan ujungnya pada tetesan darah yang pertama dan labarkan berlawanan arah jarum jam sampai diameter 1 cm. Lakukan hal yang sama pada tetesa darah yang lain. Lalu biarkan kering diudara.

Letakkan sediaan pada rak pengecatan, tuangan aquadest pada tetesan darah tadi untuk pemisahan hemoglobin dan tunggu sampai terhemolisa (menjadi pucat). Buang sisa aquadest setelah itu biarkan kering diudara.b. Sediaan Darah Tipis

Teteskan datu tetes darah diatas kaca objeck 2 cm dari tepi

Dengan tangan kanan letakkan kaca penggeser disebelah kiri tetesan darah. Kemudian geserkan kaca tersebut kekiri sehingga membentuk sediaan yang tipis. Lalu biarkan kering diudara.

Letakkan sediaan pada rak pengecatan, Fiksasi dengan Metil Alkohol selama 10 menit.

c. Letakkan sediaan pada rak pengecatan baik sediaan darah tebal maupun sediaan darah tipis, kemudian teteskan reagen Giemsa yang telah diencerkan. Diamkan selama 30 menit.

d. Cucilah sediaan dengan air perlahan-lahan kemudian keras-keras untuk membersihkan sediaan dari kotoran. Setelah itu biarkan kering diudara.

e. Taruhlah sediaan dibawah mikroskop dan bacalah dengan lensa objecktif pembesaran 100X dengan ditetesi minyak imersi.

f. Carilah gambaran parasit yang mempunyai inti dang. Sitoplasma yang jelas dan laporkanlah jenis parasit malaria yang diketahui.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN HBsAgPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianHepatitis adalah suatu penyakit hati yang di sebabkan oleh virus Hepatitis B yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menhup yang pada sebagian kecil kasus dapat dilanjut menjadi sirosis hati.

TujuanUntuk mengetahui ada tidaknya Hepatitis B, Surface Antigen (HBsAg) dalam sampel.

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanALat : Mikropipet Yellow Tip Tabung Cetrifuge

Prosedur

Bahan :

Serum / Plasma

Reagensia :

Srip Test HBsAg

Prosedur :

Dengan menggunakan mikropipet masukkan 100 l sampel ke dalam strip test HBsAg diamkan selama 20 menit

Baca interpretasi hasil rapid test pada colom bertanda C (control) dan T (test).

Garis berwarna merah yang keluar dari colom C dan T dinyatakan positifJika hanya satu garis saja pada kolom C, maka dapat dinyatakan negative.

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN WIDALPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemeriksaan widal adalah Pemeriksaan reaksi antara Antibodi aglutin dalam serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda beda terhadap antigen somatic O dan flagel H yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi aglutinasi.

TujuanUntuk mengetahui adanya infeksi salmonella typhi pada darah penderita

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat : Mikropipet Yellow Tip Tabung Cetrifuge Kaca slide Pengaduk

Prosedur

Bahan :

Serum/Plasma

Reagensia :

Salmonella Thypi O

Salmonella Thypi H

Salmonella Parathypi AO

Salmonella Paeathypi BO

Prosedur :

Dengan menggunakan mikropipet masukkan serum/plasma sebanyak 20 l di atas kaca slide

Kemudian di tambah 1 tetes antigen dan homogenkan atau di rotator selama 1 menit.

Perhatikan aglutinasi yang terjadi

Jika positif, Maka lakukan pengenceran

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN VDRL (SHYPILIS)PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianSifilis adalah

TujuanUntuk membantu diagnosa Treponematosis atau untuk mengetahui ada tidaknya antibody terhadap antigen Treponema dalam sampel yang diperiksa.

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat :

Shypilis Rapid test

Mikro pipet

Yellow tip

Centrifuge

Tabung K3

Prosedur

Bahan : Serum /plasma / Whole Blood

Cara kerja :

Bahan serum / Plasma

Pipet serum / plasma sebanyak 10 mikron masukkan ke dalam lubang Shypilis Rapid test

Tambahkan 4 tetes / drop Diluents

Tunggu 10 20 menit, kemudian baca hasilnya.

Bahan Whole Blood

Pipet darah sebanyak 20 mikron masukkan ke dalam lubanng Shypilis Rapid test Tambahkan 4 tetes / drop Diluents

Tunggu 5 20 menit, baca hasilnya.

Interpretasi hasil; Hasil positif (+) muncul dua garis di C dan T

Hasil negative (-) muncul satu garis C

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN IMSPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianIMS adalah infeksi yang ditularkan terutama melalui hubungan seksual.

Tujuan

Referensi Dokumen

KebijakanSK pimpus

PeralatanAlat : Kaca slide

Kaca penutup

Mikroskop

Pipet tetes

Prosedur

Bahan: Swab secret vagina

Reagensia:

KOH 10%

CAT GRAM

Cara kerja

Teteskan KOH 10% 1 tetes di atas kaca slide

Buat sedian dikaca slide, kemudian swab secret di olesin di kaca slide membentuk oval dan ditunggu kering

Swab secret

Unit terkait Umum, KIA,

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAHPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianLaju endap darah adalah Darah yang sudah diberi koagulan bila didiamkan dalam waktu tertentu maka sel-sel darah akan mengendap. Dalam hal ini yang dihitung adalah kecepatan waktu mengendap.

TujuanMengetahui banyaknya sel sel darah yang mengendap dalam waktu tertentu

Referensi DokumenPatologi klinik Gandasubrata

Kebijakan

PeralatanAlat :

Tabung reaksi

Pipet dan Rak Westergren

Prosedur

Bahan :

Darah Vena

Reagensia :

Natrium Citrat 3,8%

Cara Kerja :

Sediakan tabung reaksi yang telah diisi reagen Na Citrat 3,8% sebanyak 0,4 ml.

Ambillah darah vena sebanyak 1,6 ml lalu masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi reagen Na Citrat 3,8% tadi.

Campurlah baik baik dengan gerakan melingkar secara perlahan lahan.

Kemudian masukkan Pipet Westergren ke dalam tabung dan hisaplah campuran tadi dengan karet penghisap sampai tanda 0 mm.

Letakkan pipet pad arak Westergren dalam sikap tegak lurus selama 60 manit.

Bacalah tingginya lapisan plasma pada jam pertama dan kedua dari 0 sampai batas plasma dengan endapan darah dalam satuan millimeter perjam (mm/jam).

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM ( BTA )PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianBTA adalah Bakteri Tahan Asam (BTA) yang akan memberikan warna merah pada pewarnaan Ziehl Neelsen.

TujuanMenemukan adanya Bakteri Tahan Asam (BTA) yang terdapat dalam sputum/dahak penderita

Referensi Dokumen

Kebijakan

PeralatanAlat dan Bahan: Pot sputum/dahak Lidi dan Kaca objek Lampu Spiritus dan Mikroskop Rak pengecatan

Prosedur

Bahan: Reagen Ziehl Neelsen (ZN) dan minyak imersi

Prosedur

Kaca objek diberi nomor/kode identitas pasien.

Kemudian ambil bagian dahak/sputum yang kental, warna kuning kehijauan, ada perkejuan, ada pus atau darah dengan lidi yang bersih dan kering.

Buatlah snear diatas kaca objek dengan ukuran 2-3 cm. Smear jangan terlalu tebal atau terlalu tipis. Lalu biarkan kering diudara.

Lalu fiksasi diatas api spiritus dengan cepat sebayak 3 kali selama 3-5 detik. Setelah itu taruh di rak pengecatan.

Lakukan pewarnaan/pengecatan dengan reagen Ziehl Neelsen (ZN) sebagai berikut :

Tuang reagen ZN A (Carbol Fuchsin) sampai menutupi seluruh kaca objek.

Panaskan dibawah api spiritus selama 3 menit sampai keluar asap tetapi jangan sampai mendidih. Lalu diamkan selama 5 menit, Cuci dengan air mengalir.

Tuang reagen ZN B (Alkohol Asam/HCL Alkohol 3 %

Tuang reagen Methylen Blu sampai menutupi sediaan ditunggu 30 detik sampai 1 menit. Cuci dengan air mengalir

Tunggu sampai kering

Unit terkait Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PROSEDUR PENGOLAHAN SPESIMEN PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPengolahan specimen pada laboratorium klinik adalah dilakukan untuk mendapatkan serum / Plasma yang digunakan untuk pemeriksaan kimia darah

TujuanUntuk mendapatkan Serum / Plasma

Referensi Dokumen

Kebijakan

Prinsip

Darah disentrifuge dengan kecepatan tertentu untuk mendapatkan serum / Plasma

Peralatan & prosedur1. Darah dengan atau tanpa EDTA dalam tabung kaca didiamkan 10 15 menit

2. Kemudian darah disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 3 menit.

3. Setelah selesai disentrifuge maka terdapat cairan kuning berada di atas darah yang dinamakan serum / plasma4. Serum / Plasma siap digunakan untuk pemeriksaan

Petugas

Analis Laboratorium

Unit terkait 1. Medis

2. Non Medis

3. Penunjang Medis

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN LABORATORIUM

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianKalibrasi dan validasi instrument laboratorium adalah tata cara untuk kalibrasi peralatan pengujian merujuk pada Prosedur Program Kalibrasi Peralatan dan Bahan Acuan Prosedur ini meliputi tata cara untuk kalibrasi peralatan pengujian merujuk pada Prosedur Program Kalibrasi Peralatan dan Bahan Acuan.

TujuanMemberikan panduan operasional tentang validasi dan kalibrasi peralatan.

Referensi DokumenUniversitas Brawijaya . 2013 . Manual Prosedur Validasi dan Kalibrasi Alat Laboratorium. Malang ; Fakultas MIPA Jurusan Kimia Universitas Brawijaya.

KebijakanSK Pimpus

Langkah - langkah1. Kepala Laboratorium melakukan identifikasi peralatan yang berpengaruh langsung pada hasil pengujian (Lampiran 1.) dan membuat jadwal kalibrasi untuk peralatan tersebut (Lampiran 2.)

2. Menyerahkan jadwal pelaksanaan kalibrasi alat dan daftar alat yang dikalibrasi kepada pihak kerjasama yaitu Lab Kalibrasi.

3. Alat-alat yang sudah dikalibrasi diberi label. Label mencakup tanggal kalibrasi, nilai kalibrasi dan ketidakpastian pengukurannya. Hasil kalibrasi direkam dalam (Rekaman Hasil Kalibrasi).

4. Bila memungkinkan, setelah dilabel sekurang-kurangnya enam bulan sekali dilakukan pengecekan antara.

5. Apabila pengecekan antara masih sesuai dengan hasil kalibrasi sebelumnya, maka tidak dilakukan kalibrasi sampai pengecekan antara selanjutnya.

6. Apabila pengecekan antara menghasilkan nilai penyimpangan yang lebih besar dari kalibrasi sebelumnya, maka dilakukan kalibrasi ulang oleh institusi yang berkompeten.

7. Data hasil pengecekan antara direkam dalam Manual Prosedur Dokumen dan Rekaman.

8. Bila memungkinkan, juga dilakukan kalibrasi antara untuk standar acuan dan bahan acuan.

9. Rekaman bahan standar acuan dan bahan acuan disimpan dalam Manual Prosedur Dokumen dan Rekaman.

Unit terkait 1. Kepala Laboratorium

2. Lab Kalibrasi

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

EVALUASI KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianEvaluasi ketetapan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium adalah Proses evaluasi dan tindak lanjut ketepatan waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan secara berkala di Puskesmas Sepinggan.

TujuanPelaksanaan pelayanan laboratorium yang tepat waktu sesuai prosedur yang berlaku.

Referensi Dokumen

KebijakanSK Pimpus

Langkah langkah

1. Setiap pemeriksaan laboratorium yang dilakukan kepada pasien harus sesuai dengan SOP pemeriksaan laboratorium2. Pemantauan pelaksaanaan prosedur pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh koordinator UKP atau wakil yang ditunjuk3. Koordinatoor UKP akan membandingkan waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium dengan SOP yang berlaku4. Hasil Evaluasi oleh koordinator UKP medis dilaporkan secara lisan maupun tulisan kepada pimpinan puskesmas untuk rencana tindak lanjut

5. Koordinator UKP menyampaiakan rencana tindak lanjut kepada penanggungjawab laboratorium untuk dilaksanakan sesuai arahan pimpinan puskesmas

6. Evaluasi Ketepatan waktu penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium dilaksanakan tiga kali dalam setahun.

Unit terkait Pimpinan Puskesmas, Laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL DAN PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (LABORATORIUM PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.

TujuanMemperoleh data ilmiah yangtajam untuk dugunakan dalam menghadapi masalah yang diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan klinis bagian esensial dari data pokok pasien.

Referensi Dokumen

KebijakanSK Pimpus

Langkah - langkah

A. Pemantapan Mutu Internal

Merupakan kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat Kegiatan pemantapan mutu internal:a. Persiapan penderita

Merencanakan pemeriksaan pemeriksaan laboratorium bagi pasien.

b. Pengambilan dan penanganan spesimen

Menyesuaikan spesimen dengan pemeriksaan laboratorium.

Terdiri dari : persiapan dalam pengumpulan spesimen, pengambilan spesimen, identifikasi spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium, penanganan spesiemen, dan penyimpanan spesimen.

c. Kalibrasi peralatan

d. Uji kualitas air

e. Uji kualitas reagen

f. Uji kualtas media

g. Uji kualitas antigen-antisera

h. Pemeliharaan strain kuman

i. Uji ketelitian dan ketepatan

j. Pencatatan dan pelaporan hasil

B. Pemantapan Mutu Eksternal

Merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik oleh pihak lain diluar laboratorium untuk memantau dan menilai penampilan laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu.

Unit terkait Laboratorium PKM Sepinggan

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

HIV PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianHIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor.

TujuanMembantu diagnosa penyakit HIV

Referensi Dokumen

KebijakanSK Pimpus

PeralatanAlat :

Sentrifus Tabung reaksi

Mikropipet

Yellow tip

Prosedur

Bahan : Test HIV device

Buffer

Sampel darah vena

Cara Kerja : Keluarkan kaset dari refrigerator

Biarkan kaset dan sampel yang akan digunakan pada suhu ruangan

Keluarkan kaset dari kemasannya

Letakkan pada permukaan datar

Masukkan 200 l serum pada lubang kaset

Masukkan 2 tetes buffer ke lubang yang sama

Biarkan 15 menit kemudian dibaca hasilnya

(Biopharm, 2012).

Interpretasi Hasil :

Keterangan :

Positif: Adanya garis kontrol dan garis test timbul secara bersamaan

Negatif: Hanya timbul satu buah garis yaitu garis kontrol

Invalid: Tidak ada timbul garis kontrol dengan garis test

Unit terkait Unit laboratorium Puskemas Sepinggan Kota Balikpapan.

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPenggunaan alat pelindung diri adalah Menggunakan alat pelindung diri sebelum masuk pintu,ruang laboratorium sebelum melakukan pekerjaan sampai selesai melakukan pekerjaan yakni pemakaian jas lab,sarung tangan,dan sepatu,masker.

TujuanUntuk melindung diri dari kecelakaan kerja,kontaminasi,bahan patology,hygiene dilaboratorium.

Referensi Dokumen

KebijakanSK Pimpus

Langkah langkah

1. Sebelum memasuki ruangan laboratorium petugas laboratorium memakai jas laboratorium, rambut diikat bila perlu2. Petugas laboratorium memakai sepatu bot yang tertutup

3. Petugas laboratorium memakai sarung tangan (handscon)

4. Petugas laboratorium memakai masker

5. Setelah selesai melakukan pekerjaan jas lab dibuka, masker yang sekali pakai dibuang

6. Sarung tangan yang telah dipakai dibuang pada tempatnya

7. Setelah sarung tangan dilepas segera mencuci tangan dengan air mengalir

Unit terkait Petugas laboratorium

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

PengertianPengolahan limbah medis adalah:

1. Upaya Pembuangan Limbah Medis dan Non Medis sesuai prosedur pengolahan limbah.2. Upaya pemusnahan Limbah / Sampah bekas kegiatan yang berupa padat dan cair.

TujuanSebagai acuan bagi petugas Kesling Puskesmas dalam melaksanakan Penanganan dan Pengolahan Limbah Medis dan Non Medis supaya tidak mengotori / tidak mengganggu / tidak berbahaya bagi lingkungan.

Referensi Dokumen1. Undang undang Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2009, tentang: kesehatan2. Permenkes RI Nomor 13 Tahun 2015, tentang: Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas3. PP. NO. 18 / Tahun, 1999, tentang: Pemusnahan Limbah cair dan Limbah padat.

KebijakanSK Kepala Puskesmas Sepinggan Baru Nomor: 2.04/SK-SPO/IV/2015

Langkah langkah

1. Limbah Padat Medis digunakan di ruangan Laboratorium2. Jarum dipisahkan / dimasukkan kedalam kotak / Safety Box warna kuning dimusnahkan , kerjasama dengan PT.Bina Bersama

3. Limbah cair Medis dialirkan ke SPAL

4. Limbah domestic dikumpul oleh Petugas kebersihan, dan di angkut oleh Petugas DKPP / Mobil sampah, selanjutnya di bawa ke TPS

Unit terkait 1. Laboratorium Puskesmas Sepinggan Baru

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAPUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

Pengertian

Tujuan

Referensi Dokumen

Kebijakan

Langkah langkah

Unit terkait

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

Pengertian

Tujuan

Referensi Dokumen

Kebijakan

Langkah langkah

Unit terkait

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

Pengertian

Tujuan

Referensi Dokumen

Kebijakan

Langkah langkah

Unit terkait

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

Pengertian

Tujuan

Referensi Dokumen

Kebijakan

Langkah langkah

Unit terkait

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

Pengertian

Tujuan

Referensi Dokumen

Kebijakan

Langkah langkah

Unit terkait

PEMERINTAH KOTA BALIKPAPANSTANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PUSKESMAS SEPINGGAN BARU

No Dokumen...........No Revisi

0

Halaman :

1/1

S P O

(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)Tanggal Terbit

01 Mei 2015

Ditetapkan olehKepala Puskesmas,

Drg. SULASTRI

Nip. 196505251992022001

Pengertian

Tujuan

Referensi Dokumen

Kebijakan

Langkah langkah

Unit terkait

Negatif

Positif

Invalid

HIV

T1 : HIV 1/O

T2 : HIV 2

C

T1

T2

S

HIV

T1 : HIV 1/O

T2 : HIV 2

C

T1

T2

S

HIV

T1 : HIV 1/O

T2 : HIV 2

S

C

T1

T2

HIV

T1 : HIV 1/O

T2 : HIV 2

C

T1

T2

S