PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI...

50
i PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NYERI PASCA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG SKRIPSI Skripsi ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan Program Studi S1 Keperawatan Disusun oleh: DINDA RESTIANTI NIM A11300874 Disusun oleh: DINDA RESTIANTI A11300874 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

Transcript of PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI...

Page 1: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

i

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT

ENDORFIN DENGAN AROMATERAPI LAVENDER

TERHADAP INTENSITAS NYERI PASCA SECTIO

CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH

GOMBONG

SKRIPSI

Skripsi ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan

Program Studi S1 Keperawatan

Disusun oleh:

DINDA RESTIANTI

NIM A11300874

Disusun oleh:

DINDA RESTIANTI

A11300874

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

Page 2: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

ii

Page 3: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

iii

Page 4: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

iv

Page 5: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

v

Page 6: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

vi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Skripsi, Juli 2017

Dinda Restianti1, Herniyatun

2, Dadi Santoso

3

ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN DENGAN

AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NTERI PASCA

SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar Belakang: Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan, yaitu janin

dilahirkan melalui insisi pada dinding perut. Dampak dilakukannya Sectio

Caesarea antara lain nyeri pada daerah insisi. Metode non farmakologi untuk

menurunkan nyeri antara lain pijat endorfin dan aromaterapi lavender.

Tujuan Penelitian: untuk mengetahui efektifitas pemberian pijat endorphin

dibandingkan dengan aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio

Caesarea.

Metode Penelitian: Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Pretest

and Posttest Control Group Design. Sampel penelitian sebanyak 60 responden

diambil dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji

Kruskall Wallis.

Hasil penelitian: Setelah diberikan pijat endorfin terjadi penurunan rata- rata

intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea dari 4,5 menjadi 3 dengan perbedaan mean

sebesar 1,611. Sedangkan, setelah diberikan aromaterapi lavender rata- rata

intensitas nyeri menurun dari 4,5 menjadi 3,25, dengan perbedaan mean 1,277.

Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan keefektifan penurunan

intensitas nyeri pemberian pijat endorfin dibandingkan aromateraapi lavender

pada pasien pasca Sectio Caesarea dengan p= 0,149 (p< 0,05).

Rekomendasi: Pijat endorfin dan aromaterapi lavender dapat diaplikasikan untuk

menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca Sectio Caesarea sehingga dapat

meminimalkan penggunaan terapi farmakologi.

Keys Words;

Sectio Caesarea, intensitas nyeri, pijat endorfin, aromaterapi lavender

-------------------------------------------------------------- 1Mahasiswa

2Pembimbing Pertama

3Pembimbing Kedua

Page 7: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

vii

S1 PROGRAM OF NURSING DEPT

Muhammadiyah Health Sciene Institute of Gombong

Mini-thesis, July 2017

Dinda Restianti1, Herniyatun

2, Dadi Santoso

3

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS COMPARISON OF ENDORPHINE MASSAGE AND

LAVENDER AROMATHERAPY ON THE PAIN INTENSITY OF POST

SECTIO CAESAREA IN MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF GOMBONG

Background: Sectio Caesarea is an artificial delivery, i.e. a fetus born through an

incision in the abdominal wall. Ordinarily, the impact of doing Sectio Caesarea is

a pain in the area of the incision. Non-pharmacological method, such as

endorphine massage and lavender aromatherapy, is a way to decrease the pain.

Objective: To know the effectiveness of administering endorphine massage

compared to lavender aromatherapy on the pain intensity of post Sectio Caesarea.

Method: This study is a quasi experimental with Pretest and Posttest Control

Group Design. The samples were 60 respondents taken by Accidental Sampling.

Data was analyzed by using Kruskall Wallis test.

Result: After having endorpine massage, the pain intensity average of post Sectio

Caesarea has decreased – from 4.5 to be 3 with the mean difference 1.611.

Furthermore, the pain intensity average has also decreased after having lavender

aromatherapy, i.e. from 4.5 to be 3.25, with mean difference 1.277.

Conclusion: There was no significant difference in the effectiveness of pain

intensity decrease of endorphine massage compared to lavender aromatherapy on

post Sectio Caesarea patients with p = 0.149 (p < 0.05).

Recommendation: The application of endorphine massage and lavender

aromatherapy are effective to decrease the pain intensity of post Sectio Caesarea

patients, so as to minimize the application of pharmacological therapy.

Keywords: Sectio Caesarea, pain intensity, endorphins massage, lavender

aromatherapy

--------------------------------------------------------------------- 1 Student

2 First Consultant

3 Second Consultant

Page 8: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

viii

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi

kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat

buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak

mengetahui”

(Al-Baqarah: 216)

“Hasbunallah Wanimal Wakil”

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-

baik pelindung”

“Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai berkelahi,tetapi

orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah”

“Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan,

kedudukan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan anguan duri

yang menusuk tuubuhnya kecuali dengan itu

Allah mengampuni dosa-dosanya.

(HR.Imam Bukhori)”.

“Seseungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

“Ridho Allah berada pada ridho kedua orang tuanya, dan murka

Allah (akibat) murka kedua orang tuanya. (HR. At-Tarmizi)”

Page 9: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kepada Allah SWT atas lindungan, rahmat dan

hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perbandingan Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender

terhadap Intensitas Nyeri Pasca Sectio Caesarea Di RS PKU Muhammadiyah

Gombong” dengan baik.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada yang

terhormat Hj. Herniyatun, M. Kep., Sp. Mat. selaku pembimbing I dan Dadi

Santoso, M. Kep. selaku pembimbing II sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Terimakasih juga penulis sampaikan atas bantuan dari berbagai

pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam kelancaran penyusunan

proposal ini. Ucapan terimaksih saya sampaikan kepada yang terhormat:

1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong beserta

staf yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini terselesaikan dengan

baik.

2. Ketua Program Studi S1 Keperawatan serta para dosen yang yang telah

memberikan motivasi, saran dan masukan demi perbaikan skripsi ini.

3. Direktur Utama, ketua Pamor& Litbang serta para staf RS PKU

Muhammadiyah Gombong atas izin dan kerjasamanya yang baik sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

4. Kedua orang tuaku (Tatan Rustandi Yusuf dan Alm. Nani Suparni),

kakakku (Listika Yusi Risnani), terima kasih atas segala do’a,

Page 10: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

x

kasihsayang, dukungan dan motivasi yang tiada henti sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

5. Sahabatku Desi Setiyani, Desy Wijayanti, Dika Maria Sani, Dewi

Nurcahyawati, terimakasih atas motivasi, dukungan dan bantuan selama

proses penulisan skripsi ini.

6. Teman- teman Program Studi S1 keperawatan khususnya angkatan tahun

2013 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong yang

telah memberikan motivasi pada penulis untuk selalu berusaha sebaik-

baiknya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

7. Pihak- pihak lain yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat dituliskan satu persatu.

Penulis harap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Gombong, 2017

(Dinda Restianti)

Page 11: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. iv

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ vi

ABSTRAK .............................................................................................................vii

ABSTRACK .......................................................................................................... viii

MOTTO .................................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ...........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

E. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................................... 9

B. Kerangka Teori............................................................................................. 35

C. Kerangka Konsep ......................................................................................... 36

D. Hipotesa........................................................................................................ 37

Page 12: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian......................................................................................... 38

B. Populasi dan Sampel .................................................................................... 39

C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41

D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 41

E. Definisi Operasional..................................................................................... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 43

G. Instrumen Penelitian..................................................................................... 45

H. Teknik Analisa Data ..................................................................................... 46

I. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 48

J. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ................................................ 48

K. Etika Penelitian ............................................................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian ............................................................................................ 51

B. Pembahasan ................................................................................................. 58

C. Keterbatasan penelitian ................................................................................ 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 66

B. Saran ............................................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional ............................................................................... 41

Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Skala Nyeri Pasca Sectio Caesarea pada Kelompok

Pijat Endorfin, Aromaterapi Lavender dan Sesuai Standar Rumah Sakit.

................................................................................................................. 52

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data dengan Kolmogorov Smirnov ............................... 53

Tabel 4.3. Hasil Uji Kruskall Wallis ........................................................................ 54

Tabel 4.4. Hasil Uji Mann Whitney Data Pretest Posttest pada Perlakuan Pijat

Endorfin, Aromaterapi Lavender dan Sesuai Standar Rumah Sakit ....... 55

Tabel 4.5. Hasil Uji Mann Whitney pada Perlakuan Pijat Endorfin dan Sesuai

Standar Rumah Sakit ............................................................................... 56

Tabel 4.6. Hasil Uji Mann Whitney pada Perlakuan Aromaterapi Lavender dan

Standar Rumah Sakit ............................................................................... 56

Tabel 4.7. Hasil Uji Mann Whitney pada Perlakuan Pijat Endorfin dan

Aromaterapi Lavender ............................................................................. 57

Page 14: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1. Skala nyeri Numerical Rating Scale (NRS).....................................45

Gambar 3.2. Minyak aromaterapi lavender Natural Hut......................................45

Gambar 3.3. Tungku listrik aromaterapi................................................................46

Page 15: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Surat Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Observasi Pijat Endorphin

Lampiran 4 Lembar Observasi Aromaterapi Lavender

Lampiran 5 Lembar Observasi Tanpa Pijat Endorphin dan Aromaterapi Lavender

pada Kelompok Kontrol

Lampiran 6 Hasil Analisa Data

Lampiran 7 Standar Prosedur Operasional (SPO) Pijat Endorphin

Lampiran 8 Standar Prosedur Operasional (SPO) Aromaterapi Lavender

Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri

Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Lampiran 11 Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rekam Medis RS PKU

Muhammadiyah Gombong

Lampiran 12 Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rahma RS PKU

Muhammadiyah Gombong

Lampiran 13 Surat Keterangan Lolos Etik

Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong

Lampiran 15 Surat Pengantar Penelitian Ruang Rahma RS PKU Muhammadiyah

Gombong

Lampiran 16 Lembar Kegiatan Bimbingan

Lampiran 17 Jadwal Penelitian

Page 16: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan, yaitu janin dilahirkan

melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim

dalam kondisi utuh dan bobot janin diatas 500 gram (Solehati, 2015).

Indikasi dilakukannya tindakan ada dua yaitu, faktor ibu dan janin. Faktor ibu

yang menjadi indikasi dilakukan Sectio Caesarea antara lain faktor usia,

jumlah anak yang sudah dilahirkan (paritas), adanya penghambat jalan lahir,

keadaan panggul, kelainan pada kontraksi rahim, dan ketuban pecah dini

(KPD) yang dapat menyebabkan gawat janin, dan terjadinya preeklamsia

(Sugiarti, 2012). Faktor janin antara lain terjadinya gawat janin (fetal

distress), letak janin sungsang, janin yang berukuran besar (makrosemia),

kelainan pada tali pusat dan faktor plasenta (Cendika, dkk. 2007).

Keuntungan melahirkan secara Sectio Caesarea antara lain proses

melahirkan yang tidak memakan waktu lama, dapat mencegah terjadinya

kolaps maupun ruptur uteri dan tidak mengganggu atau melukai jalan lahir.

Selain itu, melahirkan secara Sectio Caesarea tidak akan terlalu menimbulkan

rasa sakit, karena sebelum tindakan operasi pembedahan akan dilakukan

anastesi terlebih dahulu. Ibu yang melahirkan dengan cara Sectio Caesarea

dapat lebih cepat kembali beraktivitas dibandingkan dengan melahirkan

secara normal.

Angka kejadian Sectio Caesarea terus meningkat diseluruh dunia,

khususnya di negara dengan penghasilan menengah dan tinggi, serta

melahirkan dengan cara Sectio Caesarea telah menjadi masalah kesehatan

masyarakat yang utama dan kontroversional (Torloni, 2014). Menurut World

Health Organization (WHO) 2014, negara tersebut adalah Australia (32%),

Colombia (43%) dan Brazil (54%). Angka kejadian Sectio Caesarea di

Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 rata- rata sebesar 7%

dari jumlah kelahiran, sedangkan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2012

rata- rata kejadian Sectio Casarea meningkat menjadi 12% (WHO, 2014).

Page 17: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

2

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan angka

kejadian Sectio Caesareasebesar 9,8% dengan provinsi tertinggi yaitu DKI

Jakarta (19,9%) dan terendah yaitu Sulawesi Tenggara (3,3%). Persentase

melahirkan dengan cara Sectio Caesarea di Jawa Tengah pada tahun 2011

adalah sebesar 32, 3%(Hamidah, 2011).

Dampak dilakukannya Sectio Caesarea antara lain nyeri pada daerah

insisi, potensi terjadinya trombosis, penurunan kemampuan fungsional,

penurunan elastisitas otot dan gangguan pada laktasi (Rustam dalam

Swandari, 2014). Nyeri pasca Sectio Caesarea diakibatkan oleh luka pada

daerah insisi, kembung yang disebabkan karena tertahannya gas saat fungsi

usus masih dalam masa pemulihan, nyeri pinggang yang diakibatkan karena

terjadi renggangan otot- otot abdomen selama pembedahan, nyeri otot akibat

imobilisasi dan kadang merasakan ketidaknyaman akibat distensi kandung

kemih (Martin& Griffin, 2011). Dampak tersebut dapat diatasi secara

langsung oleh tim medis agar pasien cepat sembuh, tidak memperpanjang

lama rawat inap dan memberikan kenyamanan pada pasien.

Tindakan operasi Sectio Caesarea dapat menimbulkan nyeri dan

mengakibatkan terjadinya perubahan kontuinitas jaringan karena adanya

insisi pada saat pembedahan. Timbul dan beratnya rasa nyeri pasca bedah

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi fisik, psikis atau emosi,

karakter individu dan sosial kultural maupun pengalaman masa lalu yang

pernah dialami terhadap rasa nyeri. Bentuk nyeri dari pasca Sectio Caesarea

adalah nyeri akut (Potter & Perry, 2005). International Assosiation for the

Study of Pain (IASP) mengatakan nyeri adalah suatu pengalaman sensori dan

emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan

jaringan secara aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-

kejadian dimana terjadi kerusakan.

Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri pasca

Sectio Caesarea adalah dengan memberikan tindakan farmakologi dan non

farmakologi. Dalam tindakan farmakologi, pemberian analgetik mampu

mengendalikan nyeri, baik nyeri sedang maupun nyeri berat. Namun

Page 18: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

3

pemberian tindakan farmakologi tidak bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan klien dalam mengontrol nyerinya secara mandiri (Van Kooten,

1999 dalam Pratiwi, 2012). Oleh karena itu, tindakan non farmakologi

dibutuhkan sebagai upaya mandiri pasien terhadap pengontrolan nyeri agar

sensasi nyeri yang dirasakan pasien dapat cepat berkurang serta masa

pemulihan tidak memanjang (Bobak, 2004 dalam Pratiwi, 2012). Tindakan

non farmakologi juga dibutuhkan untuk relaksasi serta meningkatkan

kenyamanan pasien sehingga nyeri yang dirasakan pasien dapat berkurang.

Penanganan menggunakan metode non farmakologi adalah cara yang

paling efektif untuk mengontrol nyeri selain menggunakan metode

farmakologi. Pengendalian nyeri dengan cara non farmakologi menjadi lebih

murah, simpel, efektif dan tanpa menimbulkan efek yang merugikan (Potter,

2005 dalam Pratiwi 2012). Salah satu penanganan nyeri non farmakologi

yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri adalah pijat endorphin.

Pijat endorphin merupakan sebuah terapi sentuhan/ pijatan ringan yang

merangsang tubuh untuk melepasakan senyawa endorphin. Pijat endorphin ini

sangat bermanfaat karena dapat memberikan kenyamanan, rileks dan juga

tenang sehingga nyeri dapat berkurang. Selain itu pijat endorphin juga bisa

mengembalikan denyut jantung dan tekanan darah pada keadaaan normal

(Setiyawati, 2013).

Hasil penelitian oleh Iin Nur Azizah, dkk. (2011) dengan judul

“Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Persalinan

Normal Ibu Primipara Di BPS S dan B Demak Tahun 2011” menunjukan

bahwa ibu primipara merasakan nyeri yang sangat hebat saat kala 1. Ada

pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal

ibu primipara di BPS S dan B Demak.

Selain menggunakan pijat endorphin, terapi non farmakologi yang

dapat diberikan untuk mengurangi nyeri pasca Sectio Caesarea adalah

aromaterapi. Aromaterapi merupakan terapi komplementer yang

menggunakan kandungan wewangian minyak essensial. Minyak essensial

dapat diberikan dengan cara dihirup atau dibalur pada saat pemberian pijat

Page 19: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

4

(Brooker, 2009). Aromaterapimampu memberikan efek terapeutik dalam

asuhan keperawatan maternitas (Medfort, dkk, 2012).

Salah satu aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri

pasca Sectio Caesarea adalah aromaterapi lavender. Kandungan utama dari

bunga lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O). Linalool

merupakan kandungan aktif utama pada lavender yang berperan pada efek

anti cemas (relaksasi). Hal tersebut sesuai dengan teori McLain (2009) bahwa

minyak essensial dari bunga lavender dapat memberikan manfaat relaksasi

(carminative), sedatif, dapat mengurangi kecemasan dan mampu

memperbaiki mood seseorang (Dewi, 2011).

Hasil penelitian Wening, dkk. (2013) dengan judul “Efek Aromaterapi

Lavender Inhalasi Terhadap Intensitas Nyeri Pasca Sectio Caesaria”

menunjukan bahwa sebelum dilakukan pemberian inhalasi aromaterapi

lavender rata- rata intensitas nyeri pada skala 5, 44 (kisaran 2-9). Sesudah

pemberian inhalasi aromaterapi lavender intensitas nyeri mengalami

penurunan yaitu rata- rata skala 4, 31 (kisaran 1-7).

Hasil studi pendahuluan pada tanggal 16- 17 Januari 20017 di RS PKU

Muhammadiyah Gombong, diperoleh data ibu melahirkan secara Sectio

Caesarea dari tanggal 1 Januari- 31 Desember 2016 sebanyak 785 pasien.

Saat itu ditemui 5 pasien pasca Sectio Caesarea dan mengatakan merasakan

nyeri ringan sampai sedang pada bagian perut yang dioperasi. Di ruang rawat

RS PKU Muhammadiyah Gombong belum memberikan terapi non

farmakologi seperti pijat endorphindan aromaterapi lavender. Akibatnya

pasien tidak bisa mengontrol nyerinya secara mandiri dan untuk mengurangi

nyeri hanya bergantung pada pemberian obat yang diresepkan dokter.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti berkeinginan

melakukan penelitian mengenai efektifitas pemberian pijat endorphin dan

aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea.

Page 20: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan:

”Bagaimana efektifitas pemberian pijat endorphin dibandingkan dengan

aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

efektifitas pemberian pijat endorphin dibandingkan dengan aromaterapi

lavender terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan

sesudah diberikan terapi sesuai standar rumah sakit.

b. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan

sesudah diberikan pijat endorphin.

c. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan

sesudah diberikan aromaterapi lavender.

d. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sesudah

diberikan terapi sesuai standar rumah sakit dibandingkan dengan pijat

endorphin.

e. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sesudah

diberikan terapi sesuai standar rumah sakit dibandingkan dengan

aromaterapi lavender.

f. Mengidentifikasi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea sesudah

diberikan pijat endorphin dibandingkan dengan aromaterapi lavender.

Page 21: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk pengembangan ilmu

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta

meningkatkan pemahaman peneliti tentang pengaruh pemberian pijat

endorphin dan aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri pasca

Sectio Caesarea.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

atau data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut

pemanfaatan kombinasi pijat endorphin dan aromaterapi lavender

terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea

c. Bagi perguruan tinggi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

tentang pemanfaatan pijat endorphin dan aromaterapi lavender

terhadap intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea

d. Bagi ilmu keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan

menambah ilmu pengetahuan keperawatan maternitas khususnya

penanganan nyeri pasca Sectio Caesarea.

2. Manfaat bagi praktisi

a. Bagi rumah sakit dan profesi keperawatan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya

memberikan pelayanan dan intervensi keperawatan pada pasien pasca

Sectio Caesarea.

b. Bagi pasien

Pasien dapat mengaplikasikan pijat endorfin dan aromaterapi

lavender untuk mengurangi intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea.

Page 22: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

7

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wening Dwijayanti (2013) dengan judul

“Efek Aromaterapi Lavender Inhalasi Terhadap Intensitas Nyeri Pasca

Sectio Caesarea”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre

eksperimental design, dengan rancangan one group pretest- post test

design. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Dr. Adhyatma, MPH,

di kota Semarang selama 2 bulan pada tahun 2013. Sempel sebanyak 32

diambil secara convenience sampling. Analisis data dengan uji paired t-

test. Analisis data univariat untuk menggambarkan intensitas nyeri

sebelum pemberian aromaterapi lavender dan sesudah pemberian

aromaterapi lavender. Analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan

intensistas nyeri pasca Sectio Caesarea sebelum dan sesudah pemberian

aromaterapi lavender secara inhalasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa

sebelum dilakukan pemberian inhalasi aromaterapi lavender rata- rata

intensitas nyeri pada skala 5,44 (kisaran 2-9). Sesudah pemberian inhalasi

aromaterapi lavender intensistas nyeri mengalami penurunan yaitu rata-

rata skala 4,31 (kisaran 1-7), p= 0,001. Persamaan pada penelitian yaitu

sama- sama menggunakan aromaterapi lavender untuk mengurangi

intensitas nyeri pasca Sectio Caesarea. Perbedaan penelitian ini yaitu pada

jenis penelitian, penelitian yang sudah dilakukan menggunakan pre

eksperimental design dengan one group pretest- post test design

sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan quasy

ekperimental dengan pretest and posttest control group design.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Heti Sanjaya (2014) dengan judul

“Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase

Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Miri Sragen”. Metode yang digunakan

pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan jenis Non randomized

post test only with control group design. Sampel diambil dengan

axcidental Sampling dengan jumlah sample 15 responden. Analisis data

menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan wilcoxon. Hasil

penelitian menunjukan bahwa ibu bersalin kala I fase aktif sebelum

Page 23: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

8

dilakukan pijat endorphin memiliki rata- rata nyeri 5.2. Ibu bersalin kala I

fase aktif sesudah dilakukan pijat endorphin memiliki rata- rata nyeri 3.53.

Ada pengaruh pijat endorphin terhadap penurunan nyeri persalinan kala I

fase aktif, hasil uji statistik wilcoxon diperoleh nilai p value= 0.006 < 0.05.

Persamaan pada penelitian ini yaitu sama- sama menggunakan pijat

endorphin untuk mengurangi intensitas nyeri. Perbedaan dengan penelitian

terdapat pada sampel, penelitian yang sudah dilakukan pijat endorphin

diberikan pada klien persalianan kala I fase aktif sedangkan pada

penelitian yang akan dilakukan peneliti pijat endorphin akan diberikan

pada klien pasca Sectio Caesarea. Selain itu, metode yang akan digunakan

juga berbeda. Penelitian yang sudah dilakukan menggunakan quasi

eksperimen dengan jenis Non randomized post test only with control group

design sedangkan metode yang akan dilakukan peneliti menggunakan

quasy eksperimental dengan Pretest and Posttest Control Group Design.

Page 24: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Y. Dan Ritchmond, B. 2011. Gantle Birth: Melahirkan Nyaman Tanpa

Rasa Sakit. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Brooker, C. 2009. Ensiklopedia Keperawatan, Alih Bahasa Hartono dkk. Jakarta:

EGC.

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8

Volume 3. Jakarta: EGC.

Cendika, Indarwati. 2010. Panduan Pintar dan Hamil Melahirkan. Jakarta:

Wahyu Media.

Cunningham, Gant, et al. 2005. Abortus In : Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta:

EGC.

DeCherney. 2007. Operative delivery. In : Current Diagnosis and Treatment

Obstetrics& Gynecologist. 10th edition. New York : McGraw Hill

Companies.

Depkes RI. 2002. Penyakit Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) dan Sistem

Pelayanan Kesehatan yang Berkaitan di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Dewi, I. 2011. Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Artikel. Bali:

Bagian Farmasi Universitas Kedokteran Udayana.

Dewi, Y. 2007. Operasi Caesar, Pengantar dari A sampai Z. Jakarta: EDSA

Mahkota.

Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah. Semarang.

Geri, Morgan dan Carol, Hamilton. 2009. Obstetri dan Ginekoligi Panduan

Praktik. Jakarta: EGC.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro.

Henderson. C. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.

Page 25: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Hidayat, A.A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasii Konsep

dan Proses Keperawatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.

Hidayat. A.A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hutasoit, A. 2002. Aromatherapy untuk Pemula. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Impey, Child. 2008. Disorderof Early Pregnancy In Obstetric and Gynaecology.

3rd edition. UK : Wiley-Blackwell.

Judha, M. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta:

Muha Medika.

Junaidi. 2010. Statistika Nonparametrik Terapan. Jambi: Fakultas Ekonomi

Universitas Jambi.

Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypno- Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda.

Laila, Nur Najmi. 2011. Buku Pintar Menstruasi. Jogjakarta: Buku Biru.

Medforth, Janet, et al. 2012. Kebidanan Oxford: Dari Bidan Untuk Bidan.

Jakarata: EGC.

Mender, R. 2003. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.

Mender, R. 2005. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis obstetric n:sinopsisfisiologi, obstetric patologi.

Jakarta: EGC.

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Notoatmojo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineko Cipta.

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Potter, P. A. Perry, Anne Griffin. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, dan Praktek Edisi 7 Volume 2. Jakarta: EGC.

Page 26: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Perez M, Lucia A, Chiharro JL, et al. 2003. Effect of electrical stimulation on

VO2 kinetics and delta efficiency in healthy young men. British Journal of

Sport Medicine.

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan.

Riwidikdo, Handoko. 2012. Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Roesli, Utami. 2012. Panduan Konseling Menyusui. Jakarta: Pustaka Bunda.

Safrudin dan Hamidah. 2011. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Kesehatan. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Shinobi. 2008. Pijat Aromaterapi. http://id.88db.com/id/Discussion

/Health_Medical/ diakses pada tanggal 07 Oktober 2016 pukul 18.12 WIB

Solehati, dkk. 2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan

Maternitas. Bandung: PT Refika Aditama.

Subali. 2012. Prinsip Asesmen & Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.

Tjay,Tan Hoan. 2007. Obat-obat Penting. Jakarta: PT Gramedia.

Page 27: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 17 Jadwal Penelitian

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Waktu/ Bulan

Tahun 2016 Tahun 2017

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Acc judul

2 Studi

pendahuluan

3 Penyusunan

proposal

4 Ujian proposal

5 Revisi proposal

6 Penelitian

7 Analisa data

8 Penyusunan

skripsi

9 Sidang skripsi

10 Revisi skripsi

Page 28: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 1. Surat Permohonan Menjadi Responden

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth :

Ibu pasca sectio caesarea

Di ruang rawat RS PKU Muhammadiyah Gombong

Dengan hormat,

Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi S1

Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong:

Nama : Dinda Restianti

NIM : A11300874

akan mengadakan penelitian dengan judul “Efektifitas antara Pijat Endorphin

dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di

RS PKU Muhammadiyah Gombong”.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Ibu untuk menjadi

responden pada penelitian yang akan saya lakukan. Partisipasi dalam penelitian

ini bersifat sukarela, kami akan menjamin kerahasiaan informasi yang ibu berikan

dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Apabila Ibu tidak keberatan menjadi responden, silahkan menandatangani

lembar persetujuan menjadi responden sebagai bukti kesediaan ibu. Atas perhatian

dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Gombong, 2017

Hormat saya,

Dinda Restianti

Page 29: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 2. Surat Persetujuan Responden

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

(Informed Consent)

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Saya telah mendapatkan penjelasan dari peneliti, oleh karena itu saya bersedia

menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Efektifitas antara Pijat

Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap Intensitas Nyeri Pasca

SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong” yang akan dilakukan oleh

mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

Saya diharapkan untuk melakukan sesuai instruksi peneliti serta menjawab

pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Saya

mengetahui bahwa semua berkas yang mencantumkan identitas saya, catatan data

mengenai penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Oleh karena itu,

jawaban atau informasi yang saya berikan adalah hal yang sebenarnya tanpa ada

rekayasa.

Demikian hal ini saya lakukan, dengan ini saya menyatakan kesediaan

secara sukarela dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini tanpa ada

unsur paksaan dari pihak manapun.

Gombong, 2017

Responden

( )

Page 30: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 3. Lembar Observasi Pijat Endorphin

LEMBAR OBSERVASI PIJAT ENDORPHIN

Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap

Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong.

No Nama Responden Usia Skala nyeri

pretest

Skala nyeri

posttest

Page 31: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 4. Lembar Observasi Aromaterapi Lavender

LEMBAR OBSERVASI AROMATERAPI LAVENDER

Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap

Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong.

No Nama Responden Usia Skala nyeri

pretest

Skala nyeri

posttest

Page 32: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 5. Lembar Observasi Tanpa Pijat Endorphin Dan Aromaterapi

Lavender Pada Kelompok Kontrol

LEMBAR OBSERVASI TANPA PIJAT ENDORPHIN DAN

AROMATERAPI LAVENDER PADA KELOMPOK KONTROL

Efektifitas antara Pijat Endorphin dengan Aromaterapi Lavender Terhadap

Intensitas Nyeri Pasca SectioCaesarea di RS PKU Muhammadiyah Gombong.

No Nama Responden Usia Skala nyeri

pretest

Skala nyeri

posttest

Page 33: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 6. Hasil Analisa Data

1. Hasil uji normalitas

Tests of Normality

Perlakuan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest kontrol .294 20 .000 .843 20 .004

endorfin .215 20 .016 .860 20 .008

aromaterapi .163 20 .175 .908 20 .058

a. Lilliefors Significance Correction

2. Hasil uji homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

5.610 2 57 .006

3. Hasil uji Kruskall Wallis

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

penurunan_nyeri Kontrol 20 22.65

pijat_endorfin 20 37.50

aromaterapi_lavender 20 31.35

Total 60

Page 34: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Test Statisticsa,b

penurunan_nyeri

Chi-Square 9.647

Df 2

Asymp. Sig. .008

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Perlakuan

4. Hasil uji Mann Whitney

a. Kelompok kontrol sesuai standar rumah sakit dengan kelompok pijat

endorfin

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

penurunan_nyeri kontrol 20 15.80 316.00

pijat_endorfin 20 25.20 504.00

Total 40

Test Statisticsb

penurunan_nyeri

Mann-Whitney U 106.000

Wilcoxon W 316.000

Z -2.755

Asymp. Sig. (2-tailed) .006

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .010a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Page 35: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

b. Kelompok kontrol sesuai standar rumah sakit dengan kelompok

aromaterapi lavender

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

penurunan_nyeri kontrol 20 17.35 347.00

aromaterapi_lavender 20 23.65 473.00

Total 40

Test Statisticsb

penurunan_nyeri

Mann-Whitney U 137.000

Wilcoxon W 347.000

Z -2.172

Asymp. Sig. (2-tailed) .030

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .091a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

c. Kelompok pijat endorfin dengan kelompok aromaterapi lavender

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

penurunan_nyeri pijat_endorfin 20 22.80 456.00

aromaterapi_lavender 20 18.20 364.00

Total 40

Page 36: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Test Statisticsb

penurunan_nyeri

Mann-Whitney U 154.000

Wilcoxon W 364.000

Z -1.443

Asymp. Sig. (2-tailed) .149

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .221a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Page 37: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 7. Standar ProsedurOperasional (SPO)Pijat Endorphin

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PIJAT ENDORPHIN

PENGERTIAN Sebuah terapi sentuhan/ pijatan ringan menggunakan

ujung jari untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan

rasa nyaman yang dilakukan 1x sehari selama 30 menit.

TUJUAN Mengurangi rasa nyeri dan memberikan rasa nyaman.

ALAT DAN

BAHAN

-

PROSEDUR Prainteraksi

1. Mengecek catatan keperawatan dan catatan medis

pasien.

2. Mengidentifikasi faktor atau kondisi yang dapat

menyebabkan kontra indikasi.

3. Mencuci tangan

Tahap Orientasi

1. Memberi salam dan panggil dengan namanya dan

memperkenalkan diri.

2. Menanyakan perasaan pasien.

3. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan

pada pasien.

Tahap Kerja

1. Mengatur posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan

dengan duduk atau berbaring miring.

2. Menganjurkan pasien menutup mata dan nafas

dalam.

3. Perawat atau suami mengelus permukaan luar lengan

pasien, mulai dari tangan sampai lengan bawah.

Sentuhan dengan sangat lembut yang dilakukan

Page 38: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

menggunakan jari- jemari atau hanya ujung- ujung

jari saja.

4. Setelah kurang lebih 5 menit dilanjutkan berpindah

ke lengan atau tangan yang lain.

5. Melakukan pada kedua paha dan punggung

(dilakukan selama 5 menit pada masing- masing

daerah pijatan).

Terminasi

1. Mengevaluasi perasaan pasien.

2. Merapikan kembali pasien.

3. Mengakhiri kegiatan dengan baik.

4. Memberi salam.

5. Mencuci tangan.

Page 39: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 8.Standar Prosedur Operasional (SPO)Aromaterapi Lavender

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

AROMATERAPI LAVENDER

PENGERTIAN Minyak lavender yang diuapkan mengunakan alat tungku

listrik sehingga menghasilkan aroma harum, mempunyai

manfaat untuk mengurangi rasa nyeri dan memberikan

relaksasi yang diberikan 1x sehari selama 15- 20 menit.

TUJUAN Mengurangi rasa nyeri dan memberikan relaksasi.

ALAT DAN

BAHAN

1. Tungku listrik aromaterapi

2. Air

3. Minyak aromaterapi lavender

PROSEDUR Prainteraksi

1. Mengecek catatan keperawatan dan catatan medis

pasien.

2. Mengidentifikasi faktor atau kondisi yang dapat

menyebabkan kontra indikasi.

3. Menyiapkan alat dan bahan.

4. Mencuci tangan

Tahap Orientasi

1. Memberi salam dan panggil dengan namanya dan

memperkenalkan diri.

2. Menanyakan perasaan pasien.

3. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan

pada pasien.

Tahap Kerja

1. Menyiapkan tungku listrik dan aromaterapi

lavender.

2. Menuangkan aromaterapi lavender sebanyak 2- 5

tetes kedalam mangkok yang telah diisi air.

Page 40: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

3. Menyalakan tungku listrik.

4. Pasien dilakukan terapi aromaterapi selama 15- 20

menit.

Terminasi

1. Mengevaluasi perasaan pasien.

2. Mengakhiri kegiatan dengan baik.

3. Membereskan alat.

4. Memberi salam.

5. Mencuci tangan.

Page 41: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 9. Standar Prosedur Operasional Asesmen Nyeri

Page 42: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.
Page 43: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 10. Surat Permohonan Ijin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong

Page 44: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 11. Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rekam Medis RS

PKU Muhammadiyah Gombong

Page 45: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 12. Surat Pengantar Studi Pendahuluan Ruang Rahma RS PKU

Muhammadiyah Gombong

Page 46: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 13 Surat Keterangan Lolos Etik

Page 47: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Page 48: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 15 Surat Pengantar Penelitian Ruang Rahma RS PKU

Muhammadiyah Gombong

Page 49: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.

Lampiran 16 Lembar Kegiatan Bimbingan

Page 50: PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ANTARA PIJAT ENDORFIN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/590/1/DINDA RESTIANTI NIM. A11300874.pdf · Lampiran 9 Standar Prosedur Operasional (SPO) Asesmen Nyeri.