(SPO) - Tangerang

2
1. Pasien ditriase oleh petugas IGD (dokter atau perawat) 2. Keluarga pasien mendaftar di pendaftaran IGD 3. Pasien ditempatkan di zona yang sesuai dengan triase 4. Perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan dilakukan pemeriksaan fisik, anamnesa dan bila perlu pemeriksaan penunjang oleh dokter IGD 5. Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang dinilai indikasi medis untuk dirawat dengan kebutuhan ruangan biasa/khusus 6. Memberikan surat pengantar rawat inap /surat rujukan kepada keluarga dan mencarinya di petugas administrasi rawat inap/mencari rumah sakit tujuan apabila pasien hendak dirujuk. 7. Dokter umum menghubungi DPJP/Dokter Ahli sesuai dengan kondisi kegawatan dan kedaruratan pasien untuk 1. SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Nomor : 188.4/719-YANMEDKEP/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Tangerang 2. SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Nomor : 188.4/720-YANMEDKEP/2019 tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Tangerang Agar pasien mengerti dan menerima bahwa pelayanan medis di IGD RSUD Kota Tangerang memerlukan waktu dan pasien harus menunggu bila diperlukan. Pelayanan medis yang komprehensif di IGD adalah proses yang memerlukan waktu. Karena itu, menunggu bagi pasien di IGD adalah hal yang tidak terhindarkan. Oleh karena itu diperlukan batasan waktu rawat maupun waktu tunggu di IGD. NIP. 19$212061189012002 Ditetapkan f Direktur RSUB Kota Tangerang dr. Hi. HErfN^ ^ERLiNA H. MKM Halaman 1/2 No. Revisi 01 Tanggal Terbit 09Oktober2019 No. Dokumen 188.5/011-IGD/2019 BATASAN LAMA PASIEN DIRAWAT DAN WAKTU TUNGGU Dl INSTALASI GAWAT DARURAT PROSEDUR KEBIJAKAN TUJUAN PENGERTIAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) o o

Transcript of (SPO) - Tangerang

Page 1: (SPO) - Tangerang

1. Pasien ditriase oleh petugas IGD (dokter atau perawat)

2. Keluarga pasien mendaftar di pendaftaran IGD

3. Pasien ditempatkan di zona yang sesuai dengan triase

4. Perawat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan

dilakukan pemeriksaan fisik, anamnesa dan bila perlu

pemeriksaan penunjang oleh dokter IGD

5. Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang dinilai indikasi

medis untuk dirawat dengan kebutuhan ruangan

biasa/khusus

6. Memberikan surat pengantar rawat inap /surat rujukan

kepada keluarga dan mencarinya di petugas administrasi

rawat inap/mencari rumah sakit tujuan apabila pasien

hendak dirujuk.

7. Dokter umum menghubungi DPJP/Dokter Ahli sesuai

dengan kondisi kegawatan dan kedaruratan pasien untuk

1. SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang

Nomor : 188.4/719-YANMEDKEP/2019 tentang Kebijakan

Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Tangerang

2. SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang

Nomor : 188.4/720-YANMEDKEP/2019 tentang Pedoman

Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Tangerang

Agar pasien mengerti dan menerima bahwa pelayanan medis di

IGD RSUD Kota Tangerang memerlukan waktu dan pasien harus

menunggu bila diperlukan.

Pelayanan medis yang komprehensif di IGD adalah proses yang

memerlukan waktu. Karena itu, menunggu bagi pasien di IGD

adalah hal yang tidak terhindarkan. Oleh karena itu diperlukan

batasan waktu rawat maupun waktu tunggu di IGD.

NIP. 19$212061189012002

Ditetapkanf Direktur RSUB Kota Tangerang

dr. Hi. HErfN^ ^ERLiNA H. MKM

Halaman

1/2

No. Revisi

01

Tanggal Terbit

09Oktober2019

No. Dokumen

188.5/011-IGD/2019

BATASAN LAMA PASIEN DIRAWAT DAN WAKTU

TUNGGU Dl INSTALASI GAWAT DARURAT

PROSEDUR

KEBIJAKAN

TUJUAN

PENGERTIAN

STANDAR PROSEDUROPERASIONAL

(SPO)

o

o

Page 2: (SPO) - Tangerang

1. IGD

2. Kasir

3. Admission

4. Gizi

konsultasi.

8. Durasi setiap prosedur dari admisi hingga selesai (pindah

ruang rawat, rujuk atau pulang) harus kurang dari 6 jam.

9. Jika setelah iebih dari 6 jam di IGD pasien akan dikenakan

tarif overstay IGD dan pasien dikenakan tariff rawat inap.

10. Kriteria pasien yang dikenakan overstay IGD dan pasien

dikenakan taritf rawat inap adalah:

- Pasien yang seharusnya rujuk tetapi keluarga sedang

berunding atau mencari rujukan RS luar.

- Pasien yang seharusnya boleh pulang, tetapi menunggu

keluarga atau admistrasi yang belum selesai.

- Pasien yang tidak periu rawat inap tetapi pasien

membutuhkan observasi di IGD contohnya pasien Diare

dengan dehidrasi ringan-sedang.

11. Petugas Administrasi IGD melapor ke Admission IGD untuk

SEP rawat inap bagi pasien Jaminan.

12. Pasien yang lebih dari 6 jam di IGD dan dinyatakan kena

overstay, akan mendapatkan diet sesuai kebutuhanya, dan

perawat IGD kolaborasi dengan Instalasi Gizi.

13. Pasien yang menetap selama lebih dari 6 jam, dikarenakan

menunggu instruksi dari DPJP maupun menunggu hasil

pemeriksaan penunjang tidak akan dikenakan tarif overstay

dan tidak dikenakan tarif rawat inap.

Halaman

2/2

No. Revisi

01

No. Dokumen

188.5/011-IGD/2019

BATASAN LAMA PASIEN DIRAWAT DAN WAKTUTUNGGU Dl INSTALASI GAWAT DARURAT

UNITTERKAIT

o

o