Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

10
WAWASAN MARITIM SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim )

Transcript of Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

Page 1: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

WAWASAN MARITIM

SOSIAL BUDAYA( Peradaban Maritim )

Page 2: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 3

SEJARAH PERADABAN MARITIM

Sejarah mencatat bahwa kebesaran bangsa Indonesia dibangun karena kekuatan maritim.

Bukti kebesaran bangsa Indonesia sebagai Negara maritim diungkapkan ahli sejarah dari Universitas Indonesia, Ali Akbar. Menurutnya, sejarah kekuatan marirtim di tanah air sudah ada sejak zaman dulu.

Terdapat banyak bukti – bukti pra sejarah dimana bangsa Indonesia adalah bangsa yang hebat didunia maritim. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lukisan perahu didalam gua di Sulawesi. Kehebatan pelaut – pelaut Indonesia di buktikan dengan adanya perubahan kebudayaan yang tadinya beriorentasi pada daratan kemudian memiliki kemampuan untuk berlayar.

Page 3: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 4

JEJAK – JEJAK PERADABAN NUSANTARA

Bangsa Indonesia sudah di kenal dunia sebagai bangsa maritim yang maju. Bahkan bangsa ini pernah mengalami masa keemasan sejak awal masehi. Menggunakan kapal bercadik, mereka berlayar mengelilingi dunia dan menjadi bangsa yang di segani berbekalan alat navigasi seadanya bangsa Indonesia mampu berlayar ke utara, memotong lautan Hindia sampai Madagastar dan berlanjut ke timur hingga pulau Paska.

Seiring perjalanan waktu, mendorong munculnya kerajaan-kerajaan di Nusantara yang memiliki armada laut yang besar.

Bangsa Indonesia terlahir sebagai bangsa maritim, dibuktikan dengan adanya temuan-temuan situs prasejarah dibeberapa belahan pulau. Penemuan situs prasejarah di gua- gua pulau muna, Seramdan Arguni yang dipenuhi lukisan perahu-perahu layar menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut. Selain itu, ditemukan kesamaan benda-benda sejarah antara suku Aborigin di Ausrtralia dengan di Jawa. Ini menandakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki hubungan dengan bangsa lain.

Page 4: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 5

PERAHU BUKTI SEJARAH

Dalam perjalanan peradaban bangsa Indonesia, parah pakar sejarah kemaritiman menduga perahu telah lama memainkan peranan penting di nusantara, jauh sebelum bukti tertulis menyebutkannya ( prasasti dan naskah-naskah kuno.

Pada skitar awal abad pertama masehi di duga telah ada jaringan perdagangan antara nusantara dan India. Bukti-bukti tersebut berupa barang- barang Tembikar dari India (Arikamedu, Karaikadu dan Anuradha-Pura) yang ditemuakan di Jawa Barat (Patenggang) dan Bali (Sembiran). Keberadaan barang-barang tembikar tersebut diangkut menggunakan perahu atau kapal yang mampu mengarungi Samudra.

Bukti tertulis paling tua mengenai pemakaian perahu sebagai sarana transportasi laut tercatat dalam Prasasti Kedukan Bukit (16 Juni 682 masehi).

Page 5: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 6

BUKTI ARKEOLOGIS

Bukti-bukti arkeologis transportasi laut banyak ditemukan di berbagai wilayah nusantara, berupa papan-papan kayu yang merupakan bagian dari sebuah perahu dan daun kemudi, yang ukurannya cukup besar.

Dari lahan rawa basah ini pada Agustus 1987 ditemukan sisa-sisa perahu kayu. Sisa perahu yang ditemukan terdiri darI Sembilan bilah papan dan sebuah kemudi. Dari Sembilan bilah papan tersebut, dua bilah di antaranya bersal dari sebuah perahu, dan tujuh bilah lainnya bersal dari perahu lain.

Page 6: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 7

TEKNIK RANCANG PERAHU

Belum ada data yang menyebutkan nenek moyang bangsa Indonesia mengenal pembuatan perahu. Hanya sedikit data arkeologi dan sejarah yang berhasil mengungkapkan tentang hal itu. Satu-satunya data arkeologi yang sedikit mengungkapkan teknologi pembangunan perahu adalah dari lukisan gua. Disitu terlihat bagaimana bentuk perahu pada masa prasejarah.

Bentuk perahu pada masa itu dapat dikatakan masih sangat sederhana. Sebatang pohon yang mempunyai garis tengah batang cukup besar mereka tebang. Kemudian bagian tengahnya dikeruk dengan menggunakan alat sederhana seperti beliung dari batu.

Teknologi pembuatan perahu yang di temukan, antara lain teknik ikat ; teknik pasak kayu atau bambu; teknik gabungan ikat dan pasak kayu atau bambu; serta perpaduan teknik pasak kayu dan paku besi.

Page 7: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 8

SUMBER DAYA MANUSIA

Bicara mengenai laut, tidak lepas dari segala sumber kekayaan alam yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia. Seharusnya, sumber alam yang berlimpah ini bisa memeberikan andil besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Padahal laut Indonesia dapat mengasilkan ratusan triliun devisa dengan berbagai potensi enrgi terbarukan. Negeri ini juga memiliki sumber daya hayati beranekaragam, meliputi 2.000 spesies ikan, lebih dari 80 genera terumbu karang atau sekitar 17,95 persen di dunia, 850 jenis sponge, padang lamun, dan hutan mangrove yang menyimpan potensi 6,5 juta ton ikan (dapat dimanfaatkan nelayan 5,01 juta ton ikan di hamparan laut seluas 5,8 juta km persegi).

Page 8: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 9

KEMISKINAN MASYARAKAT PESISIR

Sebagai Negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, sebagai besar wilayah Indonesia merupakan daerah pesisir . Terdapat banyak kehidupan masyarakat di sana . Ironisnya , sebagian besar kehidupan warga di sana berada dalam garis kemiskinan

Sebanyak 108,78 juta orang atau 49 persen dari total penduduk Indonesia dalam kondisi miskin, dan rentan menjadi miskin. Badan pusat statistika (BPS) pada 2008 menyebutkan bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa dan 63,47 persen diantaranya adalah masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan.

Masyarak pesisiar didefenisikan sebagai kelompok orang yang mendiami suatu wilayah pesisir dan sumber kehidupan per ekonomiannya tergantung pada sumber daya laut dan pesisir.

Page 9: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)

SOSIAL BUDAYA ( Peradaban Maritim ) OLEH : KELOMPOK I Page 10

NELAYAN TRADISIONAL TERPINGGIRKAN

Sepanjang tahun 2011 kasus penangkapan nelayan Indonesia oleh negara Malaysia meningkat. Mereka ditangkap atas tuduhan memasuki perairan negeri Jiran.Sikap pemerintah atas penangkapan nelayan ini tidak mampu untuk melindungi warganya.

Nelayan tradisional yang telah menangkap ikan di perairan secara turun-temurun harus mendapatkan semacam dispensasi atau ganti rugi karena mereka memang memiliki batas wilayah perairan sendiri. Batas wilayah perairan secara adat tradisional itu, lanjutnya, seharusnya dapat diakui dan di hargai oleh masing-masing negara yang wilayahnya berbarisan dengan perairan tersebut.

Page 10: Sosial Budaya (Peradaban Maritim)