Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

25
Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia Melani Budianta (FIBUI) Komisi Kebudayaan, AIPI

Transcript of Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Page 1: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di IndonesiaMelani Budianta (FIBUI)

Komisi Kebudayaan, AIPI

Page 2: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Sains dan pengetahuan tradisional

• Hilmar Farid: “Sains sebenarnya berasal dari pengetahuan tradisional/kearifan lokal yang kemudian dikodifikasikan”(Webinar AIR sarasehan Kebudayaan Bangsa Samudra, 31 Juli)

• Pengetahuan tradisional disebut sebagai “kearifan” karena terkait dengan wawasan budaya

Page 3: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Pengetahuan tradisional – wawasan budayaAkupunktur terkait dengan wawasan budaya China tentang kesehatanholistik (satu titik di tubuh terkait dengan keseluruhan tubuh).

Acupuncture and related forms of Oriental body work, such as shiatsu and acupressure, have become increasingly part of the complementary and alternative health care in the last twenty years in the United States. Yet most consumers and professionals, nurses included, know little or nothing about the philosophical and diagnostic underpinnings of these forms of treatment. The frameworks underlying these modalities are intrinsically holistic, and provide an interesting model lfor care givers]” (Beal, W.W., 2000: abstract).

Page 4: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Wawasan budaya - sains

• Praktik Sasi (tabu/larangan untuk memanen ikan dalam waktutertentu) terkait dengan pengetahuan tentang masa ikan bertelur

• Sistem untuk menjaga keberlangsungan spesies

• Sistem konservasi sumber daya alam

Page 5: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Inovasi kreatif untuk menjaga keamananlingkungan

SENI, PENGAWASAN KEAMAMANAN,TEKNOLOGI

Page 6: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Budaya ketahanan pangan

RITUAL KA UWI, RAJAWOWO, ENDE,

KERAGAMAN UMBI-UMBIAN LOKAL

Page 7: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Strategi dan adaptasi terhadap perubahanzaman • Bencana/pandemi

• Kerusakan alam:

• Mentalitas transaksional

• Terlupakannya kekayaan tradisi lokal

• Gerusan urbanitas

Page 8: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Pengetahuan modern – Pengetahuantradisional• Dikotomi pengetahuan modern (berbasis rasionalitas, hukum-hukum

yang teruji dan terverifikasi dengan standar replikasi) dan pengetahuan tradisional (tidak terkodifikasi, berbasis akumulasipengalaman yang diturunkan dalam bentuk lisan, seringkali tanpapenjelasan logis)

• Pengetahuan modern (dikembangkan dan diproduksi terutama dariEropa) menjadi hegemonik – meminggirkan pengetahuan lokalsebagai tahyul, mitos, yang tak berdasar dan tidak rasional)

• Akibatnya pengetahuan tradisional nyaris punah, padahal –akupunktur, sistem pengobatan herbal di China – ketika terusdikembangkan pada akhirnya melengkapi sistem pengobatan modern

Page 9: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Kaitan sains dan budaya

• Paradigma post-struktural (filsafat maupun teori-teori kritis di sosial-humaniora): realitas fisik tak bisa dilepaskan dari persepsi manusia. Persepsi manusia tidak bisa dilepaskan dari konstruksi sosial(bagaimana manusia diajarkan untuk melihat, memahami, memberipenilaian)

• The so-called fathers of modern medicine were largely white, heterosexual, cisgender men—with the culture of medicine recreating itself in this image ever since (Sharma, M, 2019: hal 570).

• Western medicine often operates under the notion that it is value neutral, an occurrence that has been referred to as the “culture of no culture” (Sharma, M, 2019, hal 571).

Page 10: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Mathematics and Culture

Page 11: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Masalah Pengetahuan modern

• Pengetahuan modern membuat “disiplin” yang membatasi satuwilayah ilmu dengan wilayah ilmu lain

• Pengetahuan modern bersifat sekuler (memisahkan diri dari ranahkepercayaan/spiritualitas)

• Pengetahuan modern seakan-akan terpisah dari budaya (tidakdiwarnai oleh budaya)

• Pemisahan sains dan sosial-humaniora

• Dikotomi kuantitatif, kualitatif (makro-mikro), ego antar-disiplin

• Kecenderungan sub-spesialisasi pada pengetahuan modern (vs holism dalam pengetahuan tradisional)

Page 12: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Terhapusnya kearifan lokal dan pengetahuantradisional• Saat ini pengetahuan tradisional, bahasa lokal terancam bukan hanya oleh

dominasi pengetahuan modern tetapi juga oleh gerusan perubahan zaman

• Komunitas budaya yang mempunyai ingatan kolektif (menghidupi kearifan): tergusur

• Hutan dan sumberdaya alam (tempat pengetahuan itu hidup) semakinhabis oleh industri ekstraktif, pengalihan lahan untuk pemukiman dan industri, gaya hidup konsumptif yang membawa polusi dan kerusakan

(Bekasi: jenis-jenis ikan yang hilang, beralihnya mata pencaharian dari

berkebun/berladang/bertani/nelayan – tenaga kasar di kota)

Page 13: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Kotak Pandora Pandemi

• Pandemi bukan masalah ilmu-ilmu kesehatan dan ilmu ekonomi belaka

• Pandemi: masalah multi dimensi yang tidak bisadipecahkan dari satu pendekatan keilmuan

Page 14: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Ketangguhan sosial budaya (cultural resilience)• Selama ini :

pendekatankesehatan danpendekatanekonomidibicarakan

• Padahalketangguhanbudayamenjadi kunciuntukmelandasi danmengikatkeduanya

Ketangguhan

budaya

EkonomiKesehatan

Page 15: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Krisis Ekologis Global

Kerusakan alam, Berkurangnya

Keragaman hayati

Peningkatanpopulasimanusia

Penyusutan pohon, hutan, airPeningkatan ozon dan emisi karbonPandemi – penyakit zoonosis

KESERAKAHAN POLA KONSUMSI MANUSIA

BENCANA BUATAN MANUSIA

Kerusakan habitatKepunahan spesies

Kesenjangan sosial ekonomi

Ketidakadilan/Perampasan ruang hidupdan penghidupan kelompok marjinal(gender dan interseksionalitas)

Ancaman terhadap keragaman budaya, pengetahuan/kearifan lokal, hilangnyaidentitas pertanian

EKONOMI PERTUMBUHAN DAN INDUSTRI EKSTRAKTIF YANG MERUSAK ALAM: KAPITALISME GLOBAL

Tekanan terhadapdaya dukung dan daya lenting bumi

Cuaca ekstrem, bencana alam

Sumber: Rangkuman Diskusi Paripurna KK-KIPD AIPI 22 APRIL 2021

Page 16: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

BUDAYA

PARADIGMA

State-Society

governance

Teknologi &

sains

EkonomiPolitik

Manusia&komunitas

LINGKUNGANALAM

KRISIS EKOSISTEMKRISIS PARADIGMAKRISIS PEMERINTAHAN/

KENEGARAAN TATANAN GLOBAL

SUMBER: RANGKUMAN DISKUSI INTERAKTIF DARING KK-KIPD, KAMIS 22 APRIL 2021

Page 17: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Kearifan dalam Perubahan?

• Perubahan adalah sebuah kepastian

• Meromantisir masa lalu atau meratapi yang hilang tidak ada gunanya.

• Pengembangan ilmu berbasis pengetahuan modern yang kritisterhadap paradigma, praktik dan keterbatasan

• Membuka wawasan terhadap pengetahuan tradisional – denganpendekatan lintas, multi, trans-disiplin?

• Memasuki revolusi industri 5.0 ketika manusia memasuki era kecerdasan artifisial

• Kecerdasan artifisial dan kearifan budaya? Apakah dapat bersinergi?

Page 18: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Mengembalikan kelindan sains dan budaya

1. Dialog lintas disiplin dalam pengetahuan modern2. Isu-isu multi-dimensi “dikeroyok” bersama untuk memetakan keterkaitan

lintas budaya3. Dialog trans-disiplin dengan pengetahuan tradisional yang terus

dikembangkan dan digali landasan filosofinya, kaitan dengan kearifansosial-ekologi, dan keterkaitannya dengan sains.

4. Indonesia: kekayaan budaya, keragaman hayati (keduanya terancam) 5. Paradigma neoliberal sedang krisis : memerlukan kearifan dan peradaban

baru yang ekologis dan holistik : menawarkan gaya hidup baru ketikakemajuan (5.0) selaras dengan alam dan kemanusiaan

6. Kelindan sains dan budaya kunci memajukan peradaban di Indonesia

Page 19: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Beberapa pengalaman

• PINTERMIDI

• Tim Lintas Disiplin Edukasi Covid-19

• Gerakan Lumbung Budaya (Jejaring Budaya Kampung)

• Kolaborasi kementerian & aktifis budaya kampung/ desa (UU Pemajuan Budaya, Desa Pemajuan Kebudayaan, UU Desa, DesaTanggap Budaya)

• Konsep Lumbung Budaya Desa

Page 20: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Konsep Lumbung

leuit ( Bahasa Sunda), lumbuang (Bahasa Minang), baradang( bahasa Batak Simalungun)

Michael Northcott(2019)Acuanperjanjianlama: MimpiYusuf danLumbungsebagaiketahananpangan –pusatperadaban

Page 21: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Lumbung pangan, Lumbung Budaya, Lumbung Pengetahuan• Lumbung: sistem lumbung pangan untuk keberlanjutan (di masa paceklik)• Sistem keluarga dengan ketahanan pangan (sayur dan lele di pekarangan)• Budidaya kekhasan bibit lokal yang diunggulkan• Laboratorium keanekaragaman hayati (keragaman pangan) di desa

(Warung Ilmiah Lapangan UI)• Konsep Lumbung budaya Desa/kampung/komunitas (sejarah desa, memori

kolektif, cagar budaya, seni-tradisi, ritual, praksis budaya, kuliner, bahasadst)

• Cultural commoning (gotong royong, organisasi secara kolektif untukmembangun ketahanan budaya komunitas)

• Kampung/desa sebagai lumbung pengetahuan (wisata desa, pendidikanberbasis komunitas)

Page 22: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Cultural Commons as alternative to State/Capital Privatization

“… many current campaigns to resist incorporation into the widening circuits of capitalism are grounded in a shared commitment to keeping alive ‘the commons’ and the collective practices around them that create and sustain community and its ecological bases … ” (Vinay Gidwani and Amita Baviskar, 2011:42-43)

Page 23: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

MembangunLumbung Budaya

Desa/kampung

3) sonjo kampung: saling kunjungmengunjungi

untuk berbagi ide, pengalaman dan

pengetahuan, saling menunjang,

menyelesaikankonflik antar desa

2) keriaan gotongroyong:

festival, ritual, pasar kuliner,pertunjukan

kesenian

1) Membangunsejarah/narasi

kampung, museum hidup, menghidupkan

lembaga adat, menghimpun kembali

ingatan kolektif, petatah-petitih, mitos,

tradisi

Memaknaiulang

konseplokal

Jejaring digital untukaktivisme desa/kampug

Page 24: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

URBAN KAMPUNGRURAL KAMPUNG

URBAN MIGRATION

MUDIK: RETURNING

TO VILLAGE

COMMONING

UNIVERSITIES

NGO

STATE/LOCAL

GOVERNMENT

PRIVATE/CAPITAL

artists

Activist

Informal leader

Religious

groups

DIGITALLY MEDIATED INTERACTION

Page 25: Kelindan sains dan budaya: Masa depan peradaban di Indonesia

Mengembalikan kelindan sains dan budaya

1. Dialog lintas disiplin dalam pengetahuan modern2. Isu-isu multi-dimensi “dikeroyok” bersama untuk memetakan keterkaitan

lintas budaya3. Dialog trans-disiplin dengan pengetahuan tradisional yang terus

dikembangkan dan digali landasan filosofinya, kaitan dengan kearifansosial-ekologi, dan keterkaitannya dengan sains.

4. Indonesia: kekayaan budaya, keragaman hayati (keduanya terancam) 5. Paradigma neoliberal sedang krisis : memerlukan kearifan dan peradaban

baru yang ekologis dan holistik : menawarkan gaya hidup baru ketikakemajuan (5.0) selaras dengan alam dan kemanusiaan

6. Kelindan sains dan budaya kunci memajukan peradaban di Indonesia