KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban...

23
MATA KULIAH : METODOLOGI STUDI ISLAM ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN OLEH : KELOMPOK XI NAMA : LA ASI (413010102) ALIANI (410010030) SEMESTER : IV PROGRAM TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

Transcript of KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban...

Page 1: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

MATA KULIAH : METODOLOGI STUDI ISLAM

ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN

OLEH :

KELOMPOK XI

NAMA : LA ASI (413010102)

ALIANI (410010030)

SEMESTER : IV

PROGRAM TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM (FAI)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2015

Page 2: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami

dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk

memenuhi tugas. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan mengenai “Islamisasi Ilmu Pengetahuan”. Kami juga

mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing

kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima

kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk

itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat

untuk kami dan untuk pembaca.

Baubau, Mei 2015

Penulis

ii

Page 3: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................2

C. Tujuan Pembahasan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Islamisasi Ilmu Pengetahuan................................................3

B. Pemikiran Tokoh-tokoh tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan..............4

C. Langkah-langkah untuk Mencapai Proses Islamisasi

Ilmu Pengetahuan..................................................................................6

D. Pro Kontra Islamisasi Ilmu Pengetahuan...............................................7

E. Islamisasi Sebagai Fenomena.................................................................7

F. Tujuan Isalamisasi Ilmu Pengetahuan....................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan...........................................................................................11

B. Saran......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii

Page 4: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah Abad 15 M umat islam mengalami kemunduran yang sangat parah

ditandai dengan hancurnya dinasti Abbasiyah sebagai simbol kejayaan umat

islam. Kemudian diikuiti dengan semangat bangsa Erofa yang dengan Renaisance

nya membawa keharuman bangsa tersebut menuju puncak keemasan yang pernah

di raih umat islam sebelumnya. Dari titik kesadaran yang diraih bangsa Erofa

tersebut mampu menemukan berbagai inovasi dalam teknologi industri konsumtif;

mesin, listrik, teknologi pemintalan dan lain lain. Setelah waktu berjalan

penemuan inovasi ini tidak diimbangi raw material yang dimiliki bangsa Erofa

sehingga memunculkan revolusi industri, yang mengakibatkan krisis

kemanusiaan; Misalnya pengangguran, perbudakan, pemberontakan sebagai

akibat kaum Borjuist yang sudah tidak memerlukan lagi tenaga manusia.

Perkembangan ilmu pengetahuan melahirkan berbagai macam dampaknya

terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya, disatu sisi dia mampu

membantu dan meringankan beban manusia, namun di sisi lain dia juga

mempunyai andil dalam menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, bahkan

eksistensi itu sendiri. Ilmu barat yang bercorak sekuler dibangun di atas filsafat

materialistisme, naturalisme dan eksistensialisme melahirkan ilmu pengetahuan

yang jauh dari nilai-nilai spritual, moral dan etika. Oleh karena itu Islamisasi

ilmu pengetahuan dalam pandangan para pemikir Islam merupakan suatu hal yang

mesti dan harus dirumuskan.

Problem terpenting yang dihadapi umat Islam saat ini adalah masalah ilmu

pengetahuan. Ilmu pengetahuan modern tidak bebas nilai (netral) sebab

dipengaruhi oleh pandangan-pandangan keagamaan, kebudayaan, dan filsafat,

yang mencerminkan kesadaran dan pengalaman manusia Barat. Tulisan ini

mencoba memotret ide-ide penting tentang Islamisasi ilmu yang digagas oleh

Wan Mohd Nor Wan Daud dan Syed Mohammad Naquib al-Attas.

1

Page 5: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

Membicarakan tema islamisasi ilmu pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari

sosok Syed Muhammad Naquib al-Attas. Sebab seperti dikemukakan oleh Wan

Mohd. Nor Wan Daud, al-Attas adalah seorang tokoh pemikir Islam yang pertama

kali menggagas ide islamisasi ilmu pengetahuan, tepatnya ilmu pengetahuan

kontemporer/modern/masa kini, di samping dua ide lainnya, yakni (1) problem

terpenting yang dihadapi umat Islam saat ini adalah masalah ilmu pengetahuan;

dan (2) ilmu pengetahuan modern tidak bebas nilai (netral) sebab dipengaruhi

oleh pandangan-pandangan keagamaan, kebudayaan, dan filsafat, yang

mencerminkan kesadaran dan pengalaman manusia Barat.. Maka dari itu, dalam

membahas tema islamisasi ilmu pengetahuan ini, pemikiran al-Attas dengan dua

ide mendasar lainnya tentang ilmu pengetahuan, mesti dijadikan pijakan utama

Ilmu pengetahuan dapat menjadi salah satu media dalam mencapai kehidupan

yang lebih baik. Tapi apakah semua ilmu pengetahuan yang dipelajari umat

manusia sesuai dengan ajaran islam? Dalam makalah ini akan dibahas tentang

Islamisasi ilmu pengetahuan. Dengan adanya Islamisasi Ilmu Pengetahuan akan

mampu menghilangkan keraguan dalam menekuni suatu ilmu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Islamisasi Ilmu Pengetahuan?

2. Apa tujuan Islamisasi Ilmu Pengetahuan?

3. Bagaimana pemikiran para tokoh tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan?

4. Bagaimana Prokontra dalam Islamisasi Ilmu Pengetahuan?

5 .Apa Langkah-langkah Islamisasi Ilmu Pengetahuan?

C. Tujuan Pembahasan

1. Menjelaskan makna Islamisasi Ilmu Pengetahuan.

2. Mengetahui tujuan Islamisasi Ilmu Pengetahuan.

3. Mengetahui pemikiran-pemikiran tokoh tentang Islamisasi Ilmu

Pengetahuan.

4. Menjelaskan Langkah-langkah Islamisasi Ilmu Pengetahuan

5. Mengetahui Prokontra dalam Islamisasi Ilmu Pengetahuan

2

Page 6: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Dalam bahasa Arab Islamisasi ilmu disebut sebagai “Islamiyyat al-Ma’rifat”

dan dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Islamization of Knowledge”. Dalam

Islam, ilmu merupakan perkara yang amat penting malahan menuntut ilmu

diwajibkan semenjak lahir hingga ke liang lahad. Ayat al-Quran yang pertama

yang diturunkan berkaitan dengan ilmu yaitu surah al-’Alaq ayat 1-5. Menurut

ajaran Islam, ilmu tidak bebas nilai--sebagaimana yang dikembangkan ilmuan

Barat--akan tetapi sarat nilai, dalam Islam ilmu dipandang universal dan tidak ada

pemisahan antara ilmu-ilmu dalam Islam.

• Pengertian islamisasi menurut para ahli:

1. Al Faruqi: adalah menuangkan kembali pengetahuan sebagaimana yang

dikehendaki oleh Islam, yaitu dengan memberikan definisi baru,

mengatur data, mengefaluasi kembali kesimpulan-kesimpulan dan

memproyeksikan kembali tujuan-tujuannya.

2. Al Attas:sebagai proses pembebasan ataupemerdekaan. Sebab ia

melibatkan pembebasan roh manusia yang mempunyai pengaruh atas

jasmaninya dan proses ini menimbulkan keharmonisan dan kedamaian

dalam dirinya, sebagai fitranya.

• Meurut Kalangan Akademisi

1. Versi pertama beranggapan bahwa Islamisasi ilmu pengetahuan

merupakan sekedar memberikan ayat-ayat yang sesuai dengan ilmu

pengetahuan umum yang ada (ayatisasi).

2. Kedua, mengatakan bahwa Islamisasi dilakukan dengan cara

mengislamkan orangnya.

3. Ketiga, Islamisasi yang berdasarkan filsafat Islam yang juga diterapkan

dengan mempelajari dasar metodologinya.

3

Page 7: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

4. keempat, memahami Islamisasi sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang

beretika atau beradab. Dengan berbagai pandangan dan pemaknaan

yang muncul secara beragam ini perlu kiranya untuk diungkap dan agar

lebih dipahami apa yang dimaksud “Islamisasi Ilmu Pengetahuan. [2]

B. Pemikiran Tokoh-tokoh tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan

• Sayyed Hossein Nasr

Ide islamisasi sains pertama kali yang dicutuskan oleh Nasr dalam bukunya

The Encounter of Man and Nature tahun 1968. Sains Islami menurut Nasr tidak

akan dapat diperoleh kecuali dari intelek yang bersifat Ilahiyah dan bukan akal

manusia. Kedudukan intelek adalah di hati, bukan di kepala, karena akal tidak

lebih dari pantulan ruhaniyah. Selama hierarki pengetahuan tetap dipertahankan

dan tidak terganggu dalam Islam dan scientia terus dibina dalam haribaan

sapienta, beberapa pembatasan di bidang fisik dapat diterima guna

mempertahankan kebebasan pengembangan dan keinsafan di bidang ruhani. Ilmu

pengetahuan harus menjadi alat untuk mengakses yang sakral dan ilmu

pengetahuan sakral (scientiasacra) tetap sebagai jalan kesatuan utama dengan

realitas, dimana kebenaran dan kebahagiaan disatukan.

Untuk mewujudkan sains Islami, Nasr menggunakan perbandingan dengan

apa yang telah diraih Islam pada zaman keemasannya (zaman pertengahan).

Menurutnya, pada saat itu dengan teologi yang mendominasi sains, sains telah

memperoleh kecerahan dan dapat menyelamatkan umat dari sifat destruktif sains.

• Ismail Raji’ Al-Faruqi

Karya dari al-Faruqi tentang ide Islamisasi sains adalah “Islamization of

knowledge: General Principles and Work Plan”. Ide al-Faruqi ini sebagaimana

juga banyak menjadi landasan awal ide Islamisasi sains Nasr dan Bucaille, yaitu

berawal dari keprihatinannya yang mencermati bahwa dalam jajaran peradaban

dunia dewasa ini umat Islam hampir di semua segi baik politik, ekonomi, budaya

maupun pendidikan berada pada posisi bangsa yang paling rendah. Al-Faruqi

menyebut hal ini sebagai malaise yang dihadapi umat.

4

Page 8: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

Ilmu pengetahuan menurut tradisi Islam tidak menerangkan dan memahami

realitas sebagai entitas yang terpisah dan independen dari realitas absolut (Allah),

tetapi melihatnya sebagai bagian integral dari eksistensi Allah. Oleh karena itu,

Islamisasi ilmu pengetahuan menurut al-Faruqi harus diarahkan pada suatu

kondisi analisis dan sintesis tentang hubungan realitas yang sedang dipelajari

dengan hukum (pola) hukum Tuhan. Rencana kerja Islamisasi sains al-Faruqi

memiliki tujuan untuk:

1. Menguasai disiplin modern;

2. Menguasai warisan Islam;

3. Menetapkan relevansi khusus pada setiap bidang ilmu pengetahuan modern;

4. Mencari jalan untuk sintesis khusus kreatif antara warisan (Islam) dan ilmu

pengetahuan modern;

5. Meluncurkan pemikiran Islam pada jalan yang mengarah pada kepatuhan

pada hukum Tuhan.

Zianuddin Sardar mengkritik tajam metode yang diguanakan oleh al-Faruqi.

Salah satu program dari al-Faruqi adalah menentukan relevansi Islam pada setiap

bidang ilmu pengetahuan modern, tampak seakan-akan dia mengerjakan suatu

yang terbalik. Jadi bukan Islam yang dibuat relevans dengan ilmu pengetahuan

modern, tetapi ilmu pengetahuan modernlah yang seharusnya dibuat relevansi

Islam.

• Syed Muhammad Naquib Al-Attas

Al-Attas mengatakan Islamisasi adalah jalan utama pembebasan manusia dari

tradisi magis, mitologis, animistis nasional kultural dan sesudah itu dari

pengendalian sekular terhadap nalar dan bahasanya yang selama ini diderita umat

Islam. Dengan demikian sifat Islamisasi adalah suatu proses pembebasan.

Langkah yang paling efektif dalam program Islamisasi sains dan disiplin

pengetahuan adalah melalui Islamisasi bahasa. Islamisasi bahasa menurut al-Attas

sesungguhnya telah ditunjukkan oleh al-Qur’an sendiri dalam surat al-Alaq(96):

1-5. Kosakata dasar Islam inilah yang memproyeksikan pandangan dunia khas

Islami dalam pikiran kaum muslim.

5

Page 9: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

Terdapat kelemahan dari ide al-Attas diantaranya yaitu walaupun diakui

bahwa bahasa berpengaruh pada pandangan dunia, maka yang akan terjadi adalah

adanya suatu apologi suatu kaum terhadap penguasaan disiplin ilmu tanpa adanya

bukti kemampuan terhadap disiplin ilmu yang telah dibahasakan; pandangan

dunia Islam terhadap suatu disiplin dengan bahasa yang digunakan senantiasa

didasarkan pada sebuah teori yang telah diketemukan seseorang .

Tanpa adanya kemampuan untuk menemukan teori yang relevans dengan

kemajuan ilmiah, bahasa yang digunakan untuk membungkus sebuah teori yang

telah ada tidak akan berhasil mengubah pandangan dunia.

• Ziauddin Sardar

Sardar mengidentifikasikan cara perumusan epistemologi Islam, yaitu:

1. Merumuskan paradigma ilmu pengetahuan, yaitu dengan menitik

beratkan pada konsep, prinsip dan nilai Islam penting yang berhubungan

dengan pengkajian khusus;

2. Merumuskan paradigma tingkah laku, dengan jalan menentukan batasan

etik dimana para ilmuwan muslim bisa bekerja secara bebas. [5]

C. Langkah-langkah untuk Mencapai Proses Islamisasi Ilmu Pengetahuan

1. Penguasaan Disiplin Ilmu Modern

2. Survey Disiplin Ilmu

3. Penguasaan Khasanah Islam

4. Penguasaan Khasanah Ilmiah Islam

5. Penentuan Relevansi Islam yang Khas terhadap Disiplin-disiplin Ilmu

6. Penilaian Kritis terhadap Disiplin Ilmu Modern

7. Penilaian Kritis terhadap Khasanah Islam

8. Survey Permasalahan yang dihadapi Umat Islam

9. Survey Permasalahan yang dihadapi Umat Manusia

10. Analisa Kreatif dan Sintesa

11. Penuangan kembali Disiplin Ilmu Modern ke dalam Kerangka Islam

12. Penyebarluasan Ilmu-ilmu yang telah diislamkan

6

Page 10: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

D. Pro Kontra Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Munculnya gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan disambut dengan berbagai

tanggapan, satu pihak menyambut dengan sangat antusias di lain pihak ada yang

menganggap hanya sebuah lontaran kalangan ilmuwan islam untuk mengobati

sakitnya dunia islam.

Rosnani Hashim membagi pihak yang berseteru ini kedalam empat golongan,

yaitu:

1. Pertama golongan yang menerima Program Islamisasi Ilmu Pengetahuan

secara teori dan konsep dan berusaha untuk merealisasikannya dalam bentuk

sebuah karya yang sejalan dengan program.

2. Golongan kedua sepakat pada tatanan teori dan konsep tetapi tidak

dilakukan secara praktis

3. Golongan ketiga adalah yang tidak sepakat bahkan mencemooh gagasan

Islamisasi Ilmu Pengetahuan

4. Golongan keempat yang tidak mempunyai pendirian terhadap gagasan

Islamisasi Ilmu Pengetahuan

E. Islamisasi Sebagai Fenomena

Islamisasi ilmu ini menjadi perdebatan utama di kalangan para intelektual

Islam semenjak tahun 1970 an. Walaupun ada sarjana muslim

membicarakannya tetapi tidak secara teperinci dan mendalam mengenai konsep

dan kerangka pengislaman ilmu. Umpamanya seperti, Syed Hussein Nasr, Fazlur

Rahman, Jaafar Syeik Idris.

Maka dapat dikatakan bahwa gagasan islamisasi ilmu pengetahuan sebagai

fenomena modernitas, menarik untuk dicermati. Pada era dimana peradaban

modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri Muslim dengan kukuhnya,

pemunculan wacana Islamisasi ilmu pengetahuan dapat dibaca sebagai sebuah

“kontra-hegemoni” ataupun “diskursus perlawanan”. Ia hadir untuk menunjukkan

identitas sebuah peradaban yang sekian lama diabaikan. Tapi, sebuah “kontra-

hegemoni” ataupun “diskursus perlawanan”, adakalanya memunculkan problema

dan kontradiksinya sendiri. Itulah yang ingin coba ditelusuri dalam tulisan ini.

7

Page 11: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

Betapapun diakui pentingnya transfer ilmu Barat ke dunia Islam, ilmu secara

tak terelakkan susungguhnya mengandung nilai-nilai yang merefleksikan

pandangan dunia masyarakat yang menghasilkannya, dalam hal ini masyarakat

Barat. Bagi Al-Attas, sebelum diajarkan lewat pendidikan, ilmu harus ditapis

terlebih dulu agar nilai-nilai yang bertentangan secara diametral dengan

pandangan dunia Islam dapat diminimalisasi. Secara ringkas, gagasan islamisasi

merupakan upaya dekonstruksi terhadap ilmu pengetahuan Barat untuk kemudian

direkonstruksi ke dalam sistem pengetahuan Islam.

F. Tujuan Isalamisasi Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya islamisasi ilmu pengetahuan diharapkan nantinya akan

dihasilkan sebuah sains Islam yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits, di

mana sains Islam tersebut berbeda dengan sains Barat yang telah berkembang saat

ini. Adapun perbandingan antara sains Barat dan sains Islam [9], yaitu :

No Sains Barat Sains Islam

1. Percaya pada rasionalitas Percaya pada wahyu

2. Sains untuk sains Sains adalah sarana untuk mendapatkan

keridhoan Allah

3. Satau-satunya metode atau cara

untuk mengetahui realitas

Banyak metode berlandaskan akal dan

wahyu baik secara objektif dan subjektif

4. Netralitas emosional sebagai

prasyarat kunci menggapai

rasionalitas

Komitmen emosional sangat penting

untuk mengangkat usaha-usaha sains

spiritual maupun sosial

5. Tidak memihak, ilmuwan hanya

peduli pada produl pengetahuan

baru dan akibat-akibat

penggunaannya

Pemihakan pada kebenaran, ilmuan harus

peduli terhadap hasil-hasil dan akibat-

akibat penemuannya secara moral sebagai

bentuk ibadah

6. Tidak adanya bias, validitas suatu

sains hanya tergantung pada bukti

Adanya subjektivitas, validitas sains

tergantung pada bukti penerapan juga

8

Page 12: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

penerapannya (objektif) bukan

ilmuwan yang menjalankannya

(subjektif)

pada tujuan dan pandangan ilmuwan 

yang menjalankannya

7. Penggantungan pendapat, sains

hanya dibuat atas dasar bukti

yang meyakinkan

Menguji pendapat, sains dibuat atas dasar

bukti yang tidak meyakinkan

8. Reduksionisme, cara yang

dominan untuk mencapai

kemajuan sains

Sintesis, cara yang dominan untuk

meningkatkan kemajuan sains

9. Fragmentasi, pembagian sains ke

dalam disiplin dan subdisiplin-

subdisiplin

Holistik, pembagian sains ke dalam

lapisan yang lebih kecil yaitu pemahaman

interdisipliner dan holistik

10. Universalisme, walaupun

universal namun buah sains hanya

bagi mereka yang mampu

membelinya

Universalisme, buah sains bagi seluruh

umat manusia dan tidak diperjualbelikan

11. Induvidualisme, ilmuwan harus

menjaga jarak dengan

permasalahan sosial, politik dan

ideologis

Orientasi masyarakat, ilmuwan memiliki

hak dan kewajiban adanya

interdependensi dengan masyarakat

12. Netralitas, sains adalah netral Orientai nilai, sains adalah sarat nilai

berupa baik atau buruk juga halal atau

haram

13. Loyalitas kelompok, hasil

pengetahuan baru adalah aktifitas

terpenting dan perlu dijunjung

tinggi

Loyalitas pada Tuhan dan makhluk-Nya,

hasil pengetahuan baru adalah cara

memahami ayat-ayat Tuhan dan harus

diarahkan untuk meningkatkan kualitas

ciptaan-Nya

14. Kebebasan absolute, tidak ada

pengekangan atau penguasaan

penelitian sains

Manajemen sains adalah sumber yang

tidak terhingga nilainya, sains dikelola

dan direncanakan dengan baik dan harus

9

Page 13: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

dipaksa oleh nilai etika dan moral

15. Tujuan membenarkan sarana,

setiap sarana dibenarkan demi

penelitian sains

Tujuan tidak membenarkan sarana, tujuan

sarana diperbolehkan dalam batas-batas

etika dan moralitas

10

Page 14: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata “islamisasi” dinisbatkan kepada agama islam yaitu agama yang telah

diletakkan manhajnya oleh Allah melalui wahyu. Ilmu ialah persepsi, konsep,

bentuk sesuatu perkara atau benda. Islamisasi ilmu berarti hubungan antara Islam

dan ilmu pengetahuan yaitu hubungan antara “Kitab Wahyu” al-Qur’an dan al-

Sunnah dengan “Kitab Wujud” dan ilmu kemanusiaan.

Adapun Tujuan dari Islamisasi Ilmu pengetahuan adalah untuk

mengahsilkan sebuah sains (Ilmu pengetahuan) Islam yang didasarkan pada al-

Qur’an dan al-Hadits. Dan Untuk mencapai proses Islamisasi ilmu pengetahuan

menurut al-Faruqi ada 12 langkah yang harus dijalani.

Dapat disimpulkan juga bahwa Islamisasi Ilmu Pengetahuan perlu ditindak

lanjuti karena sesuai dengan konsep, prinsip metodologi yang jelas yaitu

berlandaskan ketahuidan dan keimanan serta memiliki rencana kerja mengingat

keterpurukan dunia islam saat ini ditingkat yang paling parah. Sehingga perlu

adanya pembaharuan salah satunya adalah dibidang pendidikan. Dimana

pendidikan kita harus diarahkan pada keimanan yang merupakan core dari

gagasan tersebut yang menyebutkan lima kesatuan yaitu kesatuan tuhan, kesatuan

alam semesta, kesatuan kebenaran dan pengetahuan, kesatuan kehidupan dan

kesatuan kemanusiaan. Yang kemudian diaplikasikan dengan berbagai langkah-

langkah secara global salah satunya adalah menguasai ilmu-ilmu pengetahuan

modern dan menguasi kembali warisan islam yang selanjutnya harus di kaji

diteliti dan dikritisi agar terpisah ilmu-ilmu pengetahuan yang bersifat sekuler dan

atheis sehingga akan telihat jelas bahwa ilmu yang dihasilkan bersumber dari

islam. selanjutnya diharapkan muncul ilmu-ilmu pengetahuan baru yang

berparagidma islam.

11

Page 15: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan sehingga tidak

sesuai dengan keinginan pembaca, untuk itu saran sangat kami harapkan agar

penulisan makalah selanjutnya kekurangan-kekurangan tersebut dapat penulis

perbaiki.

12

Page 16: KATA PENGANTAR - Web viewFAKULTAS . AGAMA ISLAM (FAI) UNIVERSITAS ... Pada era dimana peradaban modern-sekuler mencengkeram negeri-negeri ... Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang

DAFTAR PUSTAKA

http://zamronimpd.blogspot.com/2010/06/islamisasi-ilmu-pengetahuan-dan.html

Ummi, Islamisasi Sains Perspektif UIN Malang, dalam Inovasi: Majalah

Mahasiswa UIN Malang, Edisi 22. Th. 2005, 25.

Baca drmiftahulhudauin.multiply.com/journal/item/13 tgl 07/03/2011

M. Zainuddin, Filsafat Ilmu: Persfektif Pemikian Islam (Malang: Bayu Media,

2003), hlm. 160

http://dieena.wordpress.com/2012/06/06/islamisasi-ilmu-pengetahuan-2/

Rosnani Hashim, Gagasan Islamisasi Kontemporer, hlm.40

http://zamronimpd.blogspot.com/2010/06/islamisasi-ilmu-pengetahuan-dan.html

Butt, Nasim. 1996. Sains dan Masyarakat Islam. Badung: Pustaka Hidayah, 73-76

13