ANCAMAN TERORISME MARITIM:

KEAMANAN MARITIM INDONESIA DAN ASIA

TENGGARA

definisi

terorisme merupakan ancaman non-tradisional. Terorisme mulai di kenal luas setelah tragedi 9/11.

Perbedaan terorisme pada umumnya dan terorisme maritim adalah sasaranya.

Terorisme maritim dan Perompak

terorisme maritim sebagai sebuah isu keamanan yang kerap kali di kaitkan dengan isu perompakan. Tidak ada hukum yang membedakan aksi terorisme maritim dengan perompakan.

Gerad Graham Ong (2003) perompakan adalah sebuah aksi untuk memperoleh keuntungan finansial, sedangkan terorisme maritim adalah aksi untuk mencapai tujuan politik.

Mengapa teroris menargetkan infrastruktur maritim?

seorang ahli teroris melihat peristiwa di Bali adalah sebagai deklarasi perang melawan ekonomi global.

petinggi Al Qaeda memberikan pesan yaitu “we will take to the waters; your ship will not be safe at port or sea”

inteligen percaya bahwa karena semakin ketatnya proteksi-proteksi terhadap sasaran darat, jaringan teroris akan mentargetkan infrastruktur maritim karena dianggap lebih “lunak”.

Beberapa contoh aksi terorisme maritim

Serangan Al Qaeda terhadap USS Cole di pelabuhan Yemen Oktober 2000

Pembajakan kapal Italia Achille Lauro tahun 1985 oleh Front Pembebasan Palestina

Bom bunuh diri di kapal Prancis the Limburg di lepas pantai Yemen 2002

Perang Melawan Terorisme Maritim

selat Malaka, alur laut +- 800km ini dilayari rata-rata 200 kapal dari berbagai tipe per harinya (Kompas, 24 Juni 2004)

International Maritime Bureau (IMB) menyebutkan dari 325 kasus pembajakan di dunia tahun 2004, 93 diantaranya terjadi di Indonesia. (Kompas, 23 Juni 2005)

detasemen kontra-terorisme Naval

DENJAKA ini dibentuk pada tahun 1984 oleh kepala angkatan bersenjata Indonesia termasuk untuk melawan ancaman strategis maritim, terorisme dan sabotase.

Prestasi DENJAKA

Selain melumpuhkan pembajak Somalia di Afrika (Sinar Kudus), DENJAKA juga memiliki salah satu prestasi lain yaitu pembebasan kapal Tanker ISA RIVER yang melintas di Perairan Belawan yang diduduki 7 orang perompak bersenjata laras panjang. Empat Perompak tewas ditembak oleh Denjaka dan tiga orang lainnya menyerahkan diri. Seluruh ABK  yang disandera berhasil dibebaskan tanpa mengalami cidera sedikit pun.