Soal Kasus Screening

2
Skill’s lab CD 30 – SKRINING GIZI 1. Sdr. MD usia 18 th MRS dengan keluhan nyeri perut disertai diare sejak 3 hari SMRS, keluhan disertai demam, diare warna kuning dan nyeri perut terasa di seluruh bagian, fatus sulit, BAB cair, dan perut kembung. Ternyata pasien didiagnosa mengalami Apendisitis Akut Komplikasi Perforasi, sehingga dilakukan operasi. Pasca operasi pasien mengeluh mual dan nyeri perut sehingga nafsu makannya pun belum membaik sejak 5 hari SMRS, dimana pasien hanya makan beberapa sendok saja dalam sehari. Menurut pengakuan ibu pasien, saat ini pasien terlihat lebih kurus dari biasanya. 2. Ny. UC datang ke RS dengan keluhan tidak bisa bicara dan tangan dan kaki kiri terasa lemah serta keadaan umum lemah. Saat ini pasien tidak bisa menelan makanan, sehingga mendapatkan makanan cair melalui sonde. Sebelum sakit, keluarga pasien mengaku tidak ada masalah dengan nafsu makan pasien. 2 tahun yang lalu pasien pernah MRS dengan diagnosa CVA. 3. An. AM perempuan MRS dengan diagnosa DHF mengeluh nafsu makan berkurang dan mual muntah. Saat ini BB pasien 22 kg dengan TB 125 cm. Biasanya pasien makan sehari 3x dengan lauk hewani tetapi tidak suka sayur. 4. Tn. S 82 tahun tingal sendiri setelah ditinggal mati oleh istrinya karena penyakit kanker. Sejak istrinya meninggal, adiknya yang juga tinggal sendiri selalu memasakkan makan malam untuknya. 6 bulan yang lalu, Suyadi didiagnosa menderita COPD dan mengalami penurunan nafsu makan dan sulit menelan makanan misalnya daging dan kacang serta tidak bisa makan dalm jumlah yang banyak. Dia merasakan celana yang dipakainya saat ini terasa sangat longgar. Yang dia keluhkan sekarang adalah dia merasa lemas dan membutuhkan tenaga ekstra dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 5. Sdr. P berusia 23 tahun dengan BB 58 kg dan TB 162 cm, tensi 140/90 mmHg dan kadar albumin dalam darah 3,2 g/dL. Putra adalah

description

soal kasus screening PBL klinik

Transcript of Soal Kasus Screening

Page 1: Soal Kasus Screening

Skill’s lab

CD 30 – SKRINING GIZI

1. Sdr. MD usia 18 th MRS dengan keluhan nyeri perut disertai diare sejak 3 hari SMRS, keluhan disertai demam, diare warna kuning dan nyeri perut terasa di seluruh bagian, fatus sulit, BAB cair, dan perut kembung. Ternyata pasien didiagnosa mengalami Apendisitis Akut Komplikasi Perforasi, sehingga dilakukan operasi. Pasca operasi pasien mengeluh mual dan nyeri perut sehingga nafsu makannya pun belum membaik sejak 5 hari SMRS, dimana pasien hanya makan beberapa sendok saja dalam sehari. Menurut pengakuan ibu pasien, saat ini pasien terlihat lebih kurus dari biasanya.

2. Ny. UC datang ke RS dengan keluhan tidak bisa bicara dan tangan dan kaki kiri terasa lemah serta keadaan umum lemah. Saat ini pasien tidak bisa menelan makanan, sehingga mendapatkan makanan cair melalui sonde. Sebelum sakit, keluarga pasien mengaku tidak ada masalah dengan nafsu makan pasien. 2 tahun yang lalu pasien pernah MRS dengan diagnosa CVA.

3. An. AM perempuan MRS dengan diagnosa DHF mengeluh nafsu makan berkurang dan mual muntah. Saat ini BB pasien 22 kg dengan TB 125 cm. Biasanya pasien makan sehari 3x dengan lauk hewani tetapi tidak suka sayur.

4. Tn. S 82 tahun tingal sendiri setelah ditinggal mati oleh istrinya karena penyakit kanker. Sejak istrinya meninggal, adiknya yang juga tinggal sendiri selalu memasakkan makan malam untuknya. 6 bulan yang lalu, Suyadi didiagnosa menderita COPD dan mengalami penurunan nafsu makan dan sulit menelan makanan misalnya daging dan kacang serta tidak bisa makan dalm jumlah yang banyak. Dia merasakan celana yang dipakainya saat ini terasa sangat longgar. Yang dia keluhkan sekarang adalah dia merasa lemas dan membutuhkan tenaga ekstra dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

5. Sdr. P berusia 23 tahun dengan BB 58 kg dan TB 162 cm, tensi 140/90 mmHg dan kadar albumin dalam darah 3,2 g/dL. Putra adalah pasien rawat jalan di RS Brawijaya dengan diagnosa gagal ginjal kronis tahap akhir dan rutin menjalani hemodialisis 2x per minggu.

Notes:

Masing-masing kasus diatas bisa dikembangkan dengan menambahkan data asumsi yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk melakukan skrining gizi.