Soal dan Jawaban Sejarah Nasional X IIS
-
Upload
inasinasfadia -
Category
Documents
-
view
689 -
download
0
description
Transcript of Soal dan Jawaban Sejarah Nasional X IIS
-
TUGAS SEJARAH KELAS X IIS
(Selasa, 12 Agustus 2014)
Catatan dari sensei :
Mohon maaf untuk presentasi kita tunda pada pertemuan selanjutnya, namun draft presentasi
berupa soft copy powerpoint/media mohon dikumpulkan via email ke [email protected]
Diskusikan dan kerjakan dalam kelompok sesuai dengan kelompok yang sudah kalian bentuk
pada pertemuan sebelumnya.
Kerjakan dengan rapi pada selembar kertas disertai dengan nama dan nomor absen anggota
kelompok kalian.
Bila sudah selesai mengerjakan, silahkan kumpulkan di meja Haqqi Sensei.
Pertanyaan
1. Mengapa istilah pra-aksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah pra-sejarah untuk
menggambarkan kehidupan manusia purba?
2. Bagaimana secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum mengenal
tulisan?
3. Mesir mengakhiri zaman pra-aksara sekitar tahun 3000 SM, tetapi di Indonesia baru abad ke-4 M
sampai ke-5 M. Mengapa demikian?
4. Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar kehidupan pada zama pra-aksara?
5. Menurut anda nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari proses terbentuknya pulau-pulau di
kepulauan Indonesia?
6. Mengapa manusia purba membuat peralatan dari bebatuan, kayu dan tulang?
7. Peralatan yang dibuat oleh manusia purba dari batu dapat digunakan sebagai alat serba guna.
Coba jelaskan dan berikan contoh!
8. Mengapa manusia purba banyak yang tinggal di tepi sungai?
9. Jelaskan pola kehidupan nomaden manusia purba!
10. Manusia purba juga memasuki fase bertempat tinggal sementara, misalnya di gua. Mengapa
demikian?
Selamat mengerjakan tugas!
-
KUNCI JAWABAN
1. Mengapa istilah pra-aksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah pra-sejarah untuk
menggambarkan kehidupan manusia purba?
Jawaban :
Karena pada kenyataannya pada masa pra-aksara sekalipun belum mengenal tulisan, manusia
sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan.
Pra-aksara adalah masa yang menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia
saat belum mengenal tulisan. Sedangkan pra-sejarah adalah masa sebelum adanya sejarah (yaitu
sebelum ada aktivitas kehidupan manusia)
2. Bagaimana secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum mengenal
tulisan?
Jawaban :
Secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia pra-aksara dengan metode
empiris (metode yang mendasarkan diri kepada keadaan-keadaan yang dengan nyata diperoleh dari
dalam masyarakat) melalui penelitian ilmu arkeologi (ilmu yang mengkaji bukti atau jejak tinggalan
fisik seperti artefak, monumen, candi, dan sebagainya), ilmu geologi (ilmu yang mempelajari bumi
seutuhnya) dan ilmu biologi (ilmu yang mempelajari kehidupan dan organism hidup)
3. Mesir mengakhiri zaman pra-aksara sekitar tahun 3000 SM, tetapi di Indonesia baru abad ke-4 M
sampai ke-5 M. Mengapa demikian?
Jawaban :
Karena berakhirnya masa praaksara tiap-tiap bangsa tidak bersamaan. Hal ini berkaitan erat dengan tingkat peradaban dari bangsa-bangsa yang bersangkutan. Bangsa Sumeria misalnya, telah mengenal tulisan sejak 4000 SM. Bangsa Sumeria menggunakan simbol-simbol sebagai huruf yang disebut piktograf. Sedangkan, Bangsa Mesir Kuno mengenal tulisan sejak 3000 SM. Tulisan Bangsa Mesir Kuno hampir sama dengan tulisan Bangsa Sumeria. Hanya perbedaannya, huruf Bangsa Mesir Kuno menggunakan simbol-simbol seperti perkakas, hewan, atau alat transportasi tertentu. Huruf ini disebut hieroglif. Indonesia mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke-5 Masehi. Para pedagang India datang pada saat itu dan membawa kebudayaan dari India berupa seni arsitektur bangunan, sistem pemerintahan, seni sastra dan tulisan. Tulisan tertua di Indonesia terdapat di Batu Yupa, Kutai, Kalimantan Timur. Tulisan tersebut menggunakan huruf Pallawa. Sejak berakhirnya masa praaksara, muncullah masa aksara (masa sejarah). Di Indonesia, sudah mengalami kemajuan. Sistem pemerintahan kerajaan mulai berkembang, agama Hindu-Buddha mulai berkembang. Kegiatan perdagangan dan pelayaran pun semakin maju.
-
4. Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar kehidupan pada zama pra-aksara?
Jawaban :
- Menumbuhkan kesadaran akan asal usul manusia
Semakin berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat, semakin pula kesadaran
kolektifnya tentang asal usul dan penghargaan terhadap tradisi.
- Mengetahui keberhasilan dan capaian prestasi dari pendahulu kita sebagai inspirasi untuk
pengembangan nalar kehidupan di masa kini dan masa mendatang.
- Mengetahui kegagalan pendahulu kita sehingga kita lebih berhati-hati dalam bertindak,
dan malapateka di masa lalu tidak terulang kembali.
5. Menurut anda nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari proses terbentuknya pulau-pulau di
kepulauan Indonesia?
Jawaban :
- Nilai persatuan dan kesatuan
Kita menyadari bahwa pulau-pulau di kepulauan Indonesia awalnya merupakan satu
kesatuan meskipun pada akhirnya terpisah setelah mengalami periode evolusi bumi. Jadi
diharapkan meski sekarang Negara Indonesia terdiri atas ribuan pulau, namun semangat
persatuan dan kesatuan tetap terjaga.
- Nilai agama
Kita bersyukur kepada Tuhan karena kepulauan Indonesia yang indah ini diciptakan Tuhan
melalui suatu proses panjang. Oleh karena itu kita patut menjaga kelestariannya.
- Nilai flora dan fauna
Kita bisa mengetahui ragam dan jenis flora fauna yang tersebar di kepulauan Indoesia
mulai dari Sabang sampai Merauke.
6. Mengapa manusia purba membuat peralatan dari bebatuan, kayu dan tulang?
Jawaban :
Karena ini berkaitan dengan perkembangan corak kehidupan manusia pra-aksara, yang dimulai
dari tahap yang paling sederhana yaitu di masa berburu dan meramu tingkat sederhana. Pada
masa itu manusia baru belajar membuat peralatan sederhana menggunakan sumber daya alam
yang ada berupa bebatuan, kayu dan tulang.
7. Peralatan yang dibuat oleh manusia purba dari batu dapat digunakan sebagai alat serba guna.
Coba jelaskan dan berikan contoh!
Jawaban :
Hasil Kebudayaan Zaman batu tua ( Palaeolithikum )
- Kapak Genggam
- Kapak Perimbas
- Alat serpih (Flake)
digunakan untuk berburu dan mengumpulkan makanan
-
Hasil Kebudayaan Zaman Batu Tengah ( Mesolithikum )
- Kapak genggam Sumatera (pebble Culture)
- Alat-alat tulang dan tanduk (Bone Culture)
- Alat-alat serpih (flakes)
- Kapak pendek (Hache courte)
- Gerabah
digunakan untuk berburu, bercocok tanam dan mengumpulkan makanan
Hasil Kebudayaan Zaman Batu Muda ( Neolithikum )
- Kapak persegi
- Kapak Lonjong
- Kapak bahu
digunakan untuk berburu, bercocok tanam dan berternak
8. Mengapa manusia purba banyak yang tinggal di tepi sungai?
Jawaban :
Karena tepi sungai merupakan sumber air bagi manusia purba. Tidak hanya itu, tepi sungai juga
merupakan tempat berkumpulnya hewan-hewan buruan, sehingga memudahkan manusia purba
untuk memperoleh makanan bagi kelompoknya.
9. Jelaskan pola kehidupan nomaden manusia purba!
Jawaban :
Pola kehidupan yang tidak menetap dan berpindah-pindah, dikarenakan sumber makanan di
daerah yang mereka diami sudah habis dan mereka harus mencari sumber makanan baru di
daerah yang lain.
10. Manusia purba juga memasuki fase bertempat tinggal sementara, misalnya di gua. Mengapa
demikian?
Jawaban :
Karena manusia purba sudah menyadari bahwa kehidupan nomaden yang selama ini mereka
lakukan tidak cocok lagi seiring dengan tumbuhnya kebudayaan dan jumlah anggota mereka.
Selain itu mereka sadar dengan bermukim di gua, maka keamanan kelompoknya lebih terjaga
sehingga pada fase ini pula teknologi dan budaya mulai berkembang dengan baik (penemuan api,
pengumpulan dan penyimpanan makanan sebagai cadangan makanan, dikenalnya seni lukis
sedehana).