BAB I Pemultan Iis

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman adalah organisme eukariotik multiseluler dengan kemampuan untuk menghasilkan makanan mereka sendiri dengan proses fotosintesis . Tanaman tersusun dari berbagai jaringan dan organ-organ yang saling bekerja sama untuk melakukan proses metabolism didalam tubuh tanaman. Mawar yang dikenal sebagai ratu bunga memiliki latar belakang sejarah (historis) amat menarik untuk dicermati oleh kalangan masyarakat luas. Seperti bunga-bunga yang lainnya, mawar pun tidak bisa dipisahkan begitu saja dari tatanan kehidupan dan penghidupan manusia. Konon sejak zaman dahulu kala, bunga sudah merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Tumbuhan mawar terutama pada bunganya memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik (Tim Karya Tani Mandiri, 2010:29). Bunga mawar yang memiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dasar bunga, dan putik disebut bunga sempurna. Jika memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga yang memiliki benang sari dan 15 putik disebut bunga hermafrodit. Bunga mawar termasuk berkelamin sempurna (hermafrodit), artinya dalam satu bunga

description

fffffff

Transcript of BAB I Pemultan Iis

Page 1: BAB I Pemultan Iis

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTanaman adalah organisme eukariotik multiseluler dengan

kemampuan untuk menghasilkan makanan mereka sendiri dengan proses fotosintesis . Tanaman tersusun dari berbagai jaringan dan organ-organ yang saling bekerja sama untuk melakukan proses metabolism didalam tubuh tanaman.

Mawar yang dikenal sebagai ratu bunga memiliki latar belakang sejarah (historis) amat menarik untuk dicermati oleh kalangan masyarakat luas. Seperti bunga-bunga yang lainnya, mawar pun tidak bisa dipisahkan begitu saja dari tatanan kehidupan dan penghidupan manusia. Konon sejak zaman dahulu kala, bunga sudah merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia.

Tumbuhan mawar terutama pada bunganya memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik (Tim Karya Tani Mandiri, 2010:29). Bunga mawar yang memiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dasar bunga, dan putik disebut bunga sempurna. Jika memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga yang memiliki benang sari dan 15 putik disebut bunga hermafrodit. Bunga mawar termasuk berkelamin sempurna (hermafrodit), artinya dalam satu bunga terdapat putik atau bunga jantan dan benang sari atau bunga betina. Untuk daun mahkotanya, bunga mawar memiliki banyak daun mahkota, dan ada jenis-jenis tertentu yang memiliki pebedaan jumlah pada daun mahkota. Untuk itu laporan dibuat untuk tujuan utama yaitu untuk mengetahui tahapan pembungaan, terutama pengamatan pada bunga tanaman mawar.

1.1 Tujuan

Untuk mengetahui morfologi bunga, hibridisasi serta tahapan pembungaan, terutama pengamatan pada bunga tanaman anyelir.

Page 2: BAB I Pemultan Iis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Bunga

Bunga merupakan modifikasi dari daun dan batang, dan berkembang dari pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi daun-daun yang sangat rapat. Pada ujung ranting tersebut terdapat ada bagian yang membengkak yang disebut dasar bunga (receptalum) dan dibawahnya terdapat tangakai bunga (pedicle). Pada dasar tangkai bunga terdapat daun pelindung (braktea). Bila daun pelindung itu terdapat pada tangkai bunga pebungaan dan melindungi seluruh perbungaan disebut dengan seludang bunga (spatha). Sedangkan daun pelindung untuk setiap anak bunga disebut brakteola. Bunga yang biasanya terdapat di ujung-ujung cabang atau batang disebut bunga terminalis dan ada juga yang terdapat pada ketiak daun disebut dengan bunga axilaris.Bunga tediri dari:1. Perhiasan bunga (periantum), yang terdiri dari:

a. Sepal/daun kelopak (sepalum, jamak sepala). Keseluruhan daun kelopak disebut kaliks (calix).

b. Petal/daun mahkota (petalum, jamak petala). Keseluruhan petal (daun mahkota) disebut korola (corola).

c. Perigonium/tenda. Bila bentuk sepal dan petal tidak dapat dibedakan maka disebut tepal (tepalum, jamak tepala).

2. Alat kelamin yang terdiri dari:

Page 3: BAB I Pemultan Iis

a. Stamen atau benang sari. Keseluruhan stamen bunga disebut androecium. Bagiannya adalah kepala sari (anthera) yang berisi serbuk sari (pollen) serta tangkai sari (filamen).

b. Pistilum (putik) terdiri dari ovarium, stilus dan stigma. Ovarium disusun oleh karpel atau daun buah. Umumnya berjumlah lebih dari satu. Jika bunga memiliki satu karpel arau lebih yang semuanya bersatu maka karpel tesebut disebut pistilum. Didalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum).

B.     Variasi Dan Aestifasi BungaAlat Kelamin dan Kelengkapannya

1. Bunga lengkap, yaitu bunga yang mempunyai sepal, stamen, dan pistilum. Bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memliki salah satu atau lebih bagian-bagian tersebut.

2.  Bunga banci (bisexual), yaitu bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan betina. Sedangkan bunga yang hanya memiliki salah satunya disebut bunga unisexual : bunga jantan (flos maskulus), dan bunga betina (flos femineus).

3. Bunga mandul, yaitu bunga yang tidak memiliki alat kelamin. Seperti bunga pita pada bunga matahari.

4.  Bunga yang mengalami adnasi adalah bunga yang memiliki bagian-bagian yang menyatu.Sepal atau petal

Jika sepal berlekatan dengan sepal yang lain disebut sinsepal, yang akan membentuk tabung kaliks atau bersatu pada pangkalnya saja. Bila petanya terpisah satu sama lain disebut koriopetal.Stamen

Bila semua stamen menyatu pangkal  sarinya sehingga berbentuk tabung da menjadi berbekas satu disebut monodelphous. Bila berbekas dua disebut diadelphous, dan bila berbekas banyak disebut polydelphous.Karpel

Bila semua karpel menyatu sehingga pada tepinya terdapat singkap, maka pistilum berstruktur majemuk. Bila karpel menyatu di tepi-tepinya maka tidak akan terdapat sekat di dalam ruang ovarium.Adnasi

Adnasi yang terjadi antara sepal dan petal akan membentuk tabung perianthium. Pada adnasi antara sepal dan stamen, petal tidak ada sehingga tangkai sari melekat pada tabung kaliks.

Berdasarkan alat kelamin bunga yang terdapat pada satu tumbuhan, maka tumbuhan dapat dibedakan mejadi:a. Berumah satu (monoecus/monoecious), yaitu tumbuhan yang

mempunyai bunga jantan dan bunga betina dalam satu individu.

Page 4: BAB I Pemultan Iis

b. Berumah dua (dioecus/dioecious), jika bunga janta dan bunga betina terletak pada individu berbeda.

c. Poligami (polygamus), jika suatu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci seperti pada pepaya. Ada beberapa macam sifat poligami:1)   Gynodeoecus, jika pada satu individu hanya terdapat bunga betina

saja, sedangkan pada individu lain bunga banci. Contoh pada Labiate.

2)   Androdeiocus, jika pada satu individu terdapat bunga jantan saja sedangkan pada individu lain tedapat bunga banci. Contoh pada Dyras octopelata.

3)   Monoeco-polygamus, jika pada satu ndividu terdapat bunga jantan, betina, dan banci bersama-sama. Contoh pada pepaya.

4)      Gynomonoecus, jika pada satu individu terdapat bunga betina da bunga banci bersama-sama.

5)      Trioecus atau trioeco-polygamus, jika bunga jantan, betina, dan banci terpisah pada individu ynag berlainan.

AestifasiAestifasi merupakan tata letak daun kelopak dan mahkota tehadap

sesamanya. Variasi susunan daun kelopak dan mahkota antara lain sebagai berikut:

1. Terbuka (aperta), jika tepi daun kelopak atau mahkota tidak bersenuhan sama sekali.

2. Berkatup (valvata), jika tepi daun kelopak atau mahkota tidak bertemu (bersentuhan) tapi tidak berlekatan.

3. Berkatup dengan tepi melipat kedalam (induplicativa).4. Berkatup dengan tepi melipat keluar (reduplicativa)5.  Menyirap (impricata), tepi saling menutup seperti genting. Susunan

yang saling meutupi ini dapat dibedakan sbb:a) yang terpuntir satu arah (convulata)b) mengikuti rumus 2/5 (quniacuncialis)c) coclearis (koklearis), jika daun mahkota atau kelopak satu di dalam

dan satu di luar.

C.    Bagian-Bagian Bunga

a) Dasar Bunga (receptaculum)

Dasar bunga (receptaculum) merupakan ujung tangkai bunga tempat melekatnya bagian-bagian bunga seperti calyx, corola, stamen, dan ovarium. Dasar bunga biasanya berukuran kecil dan

Page 5: BAB I Pemultan Iis

letak perhiasan bunga merapat pada dasar bunga dengan ruas yang pendek sekali.Dasar bunga dapat megalami perkembangan sebagai berikut:a. Hipantium (hipanthium). Jika dasar bunga berbentuk seperti

cangkir atau tabung. Calyx, corola, dan stamen melekat di tepinya. Contoh pada bunga ros.

b. Torus. Dasar bunga berbentuk kuba yang tinggi dan bakal buah melekat di sisi-sisinya. Contoh pada Passifloraceae.

c. Antofor (anthophore). Jika ruas dasar bunga diantara kelopak dan bagian lain dari bunga menjadi panjang. Contoh pada bunga anyelir.

d. Androginofor (androgynophore). Jika dasar bunga memanjang diantara hiasan bunga da mendukung benang sari serta putik. Contoh pada Passiflora.

e.  Androfor (androphore). Jika sumbu dasar bunga memanjang di antara hiasan bunga dan mendukung benang sari, ditemukan pada bunga jantan seperti pada Myristica corticosa.

f. Ginofor (gynophore). Jika sumbu dasar memanjang dan mendukung putik. Seperti pada bunga cempaka.

g. Discus atau cakram (discus). Tonjolan yang tumbuh di dasar bunga. Diskus seringkali menghasilkan sekret. Diskus bisa berbentuk tipis dan tak mencolok serta melapisi bagian dalam hipantium. Namun ada pula diskus yang membentuk dasar yang tebal bagi bakal buah, dan bisa berkembang berbentuk cincin , bantal, atau struktur yang terbagi-bagi.

Kedudukan perhiasan bunga pada dasar bunga dibandingkan dengan putik:

1. Hipoginus, hiasan bunga lebih rendah dari kedudukan putik.2. Periginus, jika perhiasan bunga sama tinggi dengan putik atau sedikit

lebih tinggi. Contohnya pada bunga bungur.3.Epiginus, jika perjiasan bunga lebih tinggi dari putik atau putik

tenggelam pada dasar bunga. Cotoh pada bunga kaki kuda

b) Kelopak (calyx)Kelopak merupakan daun-daun hiasan bunga yang terletak pada

lingkaran bunga paling luar. Kelopak tersusun dari daun-daun kelopak (sepala) yang mempunyai sifat:1.   berlekatan (gamosepalus)2.   berbagi (paritus)

3.   bercangap (fissus)

4.   berlekuk(labotus)

Page 6: BAB I Pemultan Iis

5.   lepas dan bebas (polysepalus)

6.   beraturan atau aktinomorf

7.   setangkup tunggal atau zigomorf

c) Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla)

Bagian-bagian tajuk bunga dinamakan daun tajuk (petala), menunjukkan sifat yang berbeda-beda pula:a. Berlekatan (sympetal, gamopetalus, atau monopetalus)b. Lepas atau bebas (choriopetalus, dialypetalus, atau polypetalus).

Dalam hal ini, setiap daun tajuk dapat dibedakan :1) Kuku daun tajuk2) Helaian daun tajuk

Tajuk bunga bentuknya bermacam-macam, dan berdasarkan simetri bunga dapat dibedakan:a. Beraturan (regularis). Bila tajuk bunga dapat dibagi menjadi dua

bagian yang sama atau setangkup dengan beberapa cara , meliputi bentuk-bentuk bintang, tabung, terompet, mangkuk, corong.

b. Setangkup tunggal, bersimetri satu atau monosimetris. Jika tajuk bunga hanya dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan satu cara, seperti pada bunga yang bertaji, berbibir, seperti kupu-kupu, bertopeng atau berkedok, pita.

d) Tenda BungaTenda bunga dalah hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan anatra

kelopak dan tajuk bunganya. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga (tepala).Menurut bentuk dan dan warnanya, tenda bunga dapat dibedakan:1.      Serupa kelopak (calycinus)2.      Serupa tajuk (corollinus)

e) Benang Sari (Stamen)

Benang sari adalah alat kelamin jantan. Pada benang sari dapa dibedakan 3 bagian yaitu: angkai sari (filamentum), kepala sari (anrhera), dan penghubung benang sari(connectivum).Duduk benang sari dapat dibedakan dalam 3 golongan:1.   Duduk pada dasar bunga (thalamiflorae)2.   Tampak seperti duduk di atas kelopak (calyciflorae)3. Tampak duduk di atas tajuk bunga (corolliflorae)Jumlah benang sari umumnya dibedakan 3 golongan:1. Benang sari banyak atau lebih dari 20 benang sari

Page 7: BAB I Pemultan Iis

2. Benang sari dua kali lipat jumlah tajuknya,biasanya tersusu dalam dua lingkaran dan ada dua kemungkinan:a.  diplostemon, pada lingkaran luar berseling dengan daun tajuk.b. obdiplostemon, pada lingkarn dalam berseling dengan daun

tajuk.3. Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang,

duduknya ada yang episepal (berhadapan dengan daun kelopak), dan ada yang epipetal (berhadapan dengan daun tajuk).

Berdasarkan panjangnya, benang sari dapat dibedakan:a). Benang sari panjang dua (didynamus)b). Benang sari panjang empat (tetradynamus)

Tangkai Sari( filanentum)Tangkai sari biasanya duduk terpisah-pisah diatas dasar bunga,

namun ada pula yang bersatu:1.      berbekas satu atau bertukal satu (monodelphus)2.      berbekas dua atau bertukal dua (diadelphus)3.      berbekas banyak atau bertukal banyak (polyadelphus).Kepala Sari (anthera)

Daun kepala sari duduk pada tangkai sari bermacam-macam seperti: tegak (innatus), menempel (adnatus), dan bergoyang (vertasilis).

f) PutikPutik disusun oleh daun buah (carpellum), dan daun-daun sebagai

keseluruhan yang menyusun putik dinamakan gynaecium. Putik merupakan alat kelamin betina yang salah satu bagiannya mengandung sel telur atau bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen).

Putik terdiri dari tiga bagian yaitu : kepala putik (stigma), tangkai putik (sylus), dan bakal buah ovarium)Bakal buah (ovarium), menurut letaknya pada dasarnya bunga dapat dibedakan :a. Bakal buah menumpang (superus)b. Bakal buah setengah tenggelam (semi inferus)c. Bakal buah tenggelam (inferus)Jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah :a. Beruang satu (inilocular)b. Beruang dua ( bilocularis)c. Beruangn tiga (trilocularis)d. Beruang banyak (multilocularis)Tembuni adalah bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji. Menurut letaknya tembuni dibedakan menjadi :

Page 8: BAB I Pemultan Iis

1. Marginal (marginalis). Letaknya pada tepi daun buah 2. Laminal (laminalis), letaknya pada helaian tepi daun buah Untuk bakal buah yanghanya satu ruang maka letak tembuninya adalah :a. Parietal (parietalis), yaitu hanya pada dinding daun buah yang

dapat pula dibedakan 1. pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis)2. pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis)

b. Sentral )centralis atau axilis), yaitu di pusat atau diporosc. Aksilar (axilaris), yaitu di sudut tengah.Bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara yang berbeda-beda. Bagian-bagian bakal biji dapat dibedakan menjadi :1. Kulit bakal biji (integumentum)2. Badan bakal biji atau nuselus ( nucellus)3. Kandang lembaga (saccus embryonalis), yang mengandung sel

telur (ovum)4. Liang bakal biji (micropyle)5. Tali pusar (funiculus)Tata letak bakal biji pada tembuni: a. Tegak (antropus)b. Mengengguk (anatropus)c. Bengkoko (compilotropus) atau disebut juga mengangguk d. Melipat (comptotropus)

Kepala putik (Stigma)Bentuk kepala putik beraneka ragam, biasanya disesuaikan dengan

cara penyerbukan pada bunga a. Seperti benang, pada bunga jagung b. Seperti bulu ayam, pada bunga padic. Seperti bulu-bulu, pada kecipird. Bulat, pada jeruk e. Bermacam bentuk lain, seperti bentuk bibir, cawan, serupa daun

mahkota

Tangkai kepala putik (stylus)Tangkai putik biasanya berbentuk buluh yang di dalamnya

berongga. Stylus ada yang panjang dan ada yang pendek bahkan ada yang tidak mempunyai stylus (sangat pendek sekali), ada yang bercabang dan ada yang tidak, tapi ujung yang bercabang mendukung stigma.

Page 9: BAB I Pemultan Iis

2.2 Hibridisasi2.2.1. Pengertian Hibridisasi

Hybridization is the process of interbreeding between individuals of different species (interspecific hybridization) or genetically divergent individuals from the same species (intraspecific hybridization). Offspring produced by hybridization may be fertile, partially fertile, or sterile(Anderson, 1949 ).

Hibridisasi adalah proses kawin antar individu dari spesies yang berbeda (persilangan interspesifik) atau individu genetik berbeda dari spesies yang sama (hibridisasi intraspesifik). Offspring dihasilkan dengan hibridisasi mungkin subur, sebagian subur, atau steril.

Hybridization is the process of interbreeding between individuals of different species (interspecific hybridization) or genetically divergent individuals from the same species (intraspecific hybridization(Ellstrand, 2007).

Hibridisasi adalah proses kawin antar individu dari spesies yang berbeda (persilangan interspesifik) atau individu genetik berbeda dari spesies yang sama (hibridisasi intraspesifik).

Hibridisasi adalah suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. (Prasetyo, 2010)

2.2.2. Tahapan HibridisasiMenurut Syukur, Sujiprihati, dan Yunianti (2009), tahapan

tahapan hibridisasi adalah sebagai berikut :1. Persiapan

Penentuan induk/tetua jantan dan betinaPersiapan seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam persilangan seperti pinset, gunting, kertas sungkup, dan kertas label

2. Lakukan kastrasi: pembuangan organ bunga yang mengganggu saat dilakukan persilangan atau membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga dan dari kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai. Contohnya: pembuangan mahkota dan kelopak bunga

3. Lakukan emaskulasi, emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadinya penyerbukan sendiri.

Page 10: BAB I Pemultan Iis

4. Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemskulasi tidak terserbuki oleh serbuk sari asing, sehingga baik bunga maupun betina harus disungkup dengan kantong,

5. Polinasi merupakan pemindahan polen dari tetua jantan ke kepala putik

6. Penyungkupan/pembungkusan bunga setelah dilakukan kastrasi dengan menggunakan kantong kertas atau kantong plastik.

7. Pelabelan dilakukan untuk memberi keterangan yang di hibridisasi. Pelabelan meliputi nama tetua jantan dan betina, kode atau nama pemulia/penyilang, dan waktu persilangan.

2.2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi HibridisasiMenurut Syukur, Sujiprihati, dan Yunianti (2009), faktor-

faktor yang mempengaruhi hibridisasi adalah sebagai berikut : Internal

Pemilihan TetuaAda lima kelompok sumber plasma nutfah yang

dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a) varietas komersial, (b) galur-galur elit pemuliaan, (c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa

sifat superior, (d) spesies introduksi tanaman (e) spesies liar. Peluang menghasilkan varietas unggul yang dituju

akan menjadi besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas-varietas komersial yang unggul yang sedang beredar, galur-galur murni tetua hibrida, dan tetua-tetua varietas sintetik.

Waktu Tanaman BerbungaDalam melakukan persilangan harus diperhatikan:

(1) penyesuaian waktu berbunga. Waktu tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya bersamaan, (2) waktu emaskulasi dan penyerbukan. Pada tetua betina waktu emaskulasi harus diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma. Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika antara waktu antesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan

Page 11: BAB I Pemultan Iis

singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan. Untuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan informasi tentang umur tanaman berbunga.

EksternalPengetahuan tentang Organ Reproduksi dan Tipe

PenyerbukanUntuk dapat melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasar dan yang paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan mengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri. Tanaman menyerbuk silang dicirikan oleh struktur bunga sebagai berikut :a. secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentub. waktu antesis dan reseptif berbedac. inkompatibilitas atau ketidaksesuaian alat kelamind. adanya bunga monoecious dan dioecious Cuaca Saat Penyerbukan

Cuaca sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan persilangan buatan. Kondisi panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah menyebabkan bunga rontok. Demikian pula jika ada angin kencang dan hujan yang terlalu lebat.

PelaksanaPemulia yang melaksanakan hibridisasi harus

dengan serius dan bersungguh-sungguh dalam melakukan hibridisasi, karena jika pemulia ceroboh maka hibridisasi akan gagal.

2.4 Tanda Keberhasilan HibridisasiAdanya pembengkakan pada pangkal buah, kelopak bunga layu

bakal buah tetap segar.Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira-kira satu minggu setelah dilakukan penyerbukan . Jika pental mengering ,namun bakal buah tetap segar kemudian bakal buah membesar atau memanjang kemungkinan telah terjadi pembuahan. Sebaliknya, jika bunga yang gagal mengadakan fertilisasi biasanya gugur atau kepala putik nya terlihat layu dan bakal buah rontok.

Keberhasilan penyerbukan buatan yang kemudian diikuti oleh pembuahan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah

Page 12: BAB I Pemultan Iis

kompatibilitas tetua, ketepatan waktu reseptif betina dan antesis jantan, kesuburantanaman serta faktor lingkungan. Kompatibilitas tetua terkait dengan gen-gen yang terkandung pada tetua jantan dan betina.Waktu reseptif betina dan antesis jantan dapat dilihat ciri morfologi bunga. Bunga yang terbaik adalah bunga yang akanmekar pada hari tersebut. Sementara itu, faktor lingkungan yang berpengaruh pada keberhasilan persilangan buatan adalah curah hujan, cahaya mahatari, kelembaban dan suhu. Curah hujan dan suhu tinggi akan menyebabkan rendahnya keberhasilan persiangan buatan. (Syukur, 2009)

2.3 Tahapan Pembungaan1. Induksi bunga (evokasi)

Induksi bunga merupakan tahap pertama dari proses pembungaan. Dimana dalam induksi ini terjadi suatu manipulasi jaringan meristem vegetatif yang diprogram untuk mulai berubah menjadi meristem reproduktif dimana perubahan ini terjadi secara mikrokopis di dalam sel. Perubahan ini dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya induksi bunga ada 2 yaitu faktor internal yang berupa faktor genetis suatu tanaman dan faktor eksternal yang terdiri dari :a. Vernalisasi

Vernalisasi merupakan suatu keadaan dimana suhu lingkungan suatu tanaman rendah yang digunakan untuk merangsang pembungaan.

b. ThermoperiodismSuatu keadaan dimana suhu pada malam hari rendah kemudian berubah menjadi tinggi dan terjadi secara berulang.

c. FotoperiodismeFotoperiodism ini merupakan lamanya siang dan malam. Fotoperiodism ini sangat erat kaitannya dengan fotoperiode kritis. Fotoperiodism ini membagi tanaman menjadi tiga kelompok yaitu tanaman hari panjang, tanaman hari pendek, dan tanaman hari netral.

d. Kimiawi dan status nutrisiSetelah tanaman terinduksi ke pembungaan, transisi morfologis meristem dari vegetatif ke keadaan pembungaaan disebut dengan inisiasi pembungaan. Inisiasi  pembungaan kurang mendapatkan perhatian dalam penelitian pembungaan dibandingkan dengan induksi pembungaan. Hal ini disebabkan karena kedua tahapan

Page 13: BAB I Pemultan Iis

tersebut umumnya memerlukan kondisi yang serupa, sehingga sering sulit dibedakan antar keduanya. Tetapi perbedaan tersebut dapat terlihat nyata pada rumput-rumputan di daerah musim sedang. Tahap induksi dan inisiasi biasanya jelas berbeda dan mempunyai persyaratan fotoperiode dan suhu yang jelas berbeda, yang secara alami keduanya dipisahkan oleh musim dingin.

Menurut Gardner dan Loomis (1953) induksi pembungaan adalah produksi rangsangan  pembungaan (suatu perubahan kimiawi pada ujung pucuk) sebagai respon terhadap faktor luar yang diperlukannya, misalnya temperatur dingin (tidak tumbuh) dan hari pendek musim gugur untuk rumput Orchard. Sedangkan inisiasi pembungaan adalah permulaan pembungaan atau transformasi dari titik tumbuh yang telah terinduksi, tetapi secara morfologis berbentuk vegetatif menjadi pemula pembungaan sebagai respon terhadap faktor luar yang diperlukannya seperti hari panjang (malam pendek) dan temperatur yang cukup hangat pada musim semi (pada rumput Orchard).

Perubahan pada titik tumbuh akan nampak jika dilihat secara mikroskopik pada bagian meristematis yang mengalami perubahan dari vegetatif ke pertumbuhan reproduktif. Secara mikroskopis akan nampak bahwa bagian ujung meristematis pertumbuhan vegetatif nampak runcing, sedangkan jika pertumbuhan beralih ke pertumbuhan reproduktif akan dimulai dengan pertumbuhan ujung meristem yang mulai mendatar dan akhirnya terbentuk primordia sepal.

2. Inisiasi bungaAdalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup

reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya.Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ reproduktif.

Inisiasi pembungaan adalah ekspresi morfologis dari keadaan induksi dan umumnya terjadi dalam bagian meristematis tanaman. Secara morfologis, konversi dari suatu ujung vegetatif ke suatu pembungaan dari satu bentuk permulaan ke anthesis adalah relatif berjalan secara bertahap dan berurutan. Menurut Lang (1952) pembagian tahapan proses pembentukan bunga dapat dipisahkan menjadi 4 tahap setelah tahap induksi pembungaan menurut Copeland (1976), yaitu:1. Inisiasi pembungaan, diferensiasi ke primordia pembungaan2. Organisasi pembungaan, diferensiasi ke pembentukan individu-

individu bunga

Page 14: BAB I Pemultan Iis

3. Pemasakan bunga meliputi beberapa proses yang berurutan: pertumbuhan bagian-bagian bunga, diferensiasi ke jaringan sporogenous, meiosis, pollen dan perkembangan embriosac.

4. Anthesis3. Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar)

Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina.

4. AnthesisMerupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya

anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi jantan dan betina, walaupun dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Ada kalanya organ reproduksi, baik jantan maupun betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau bahkan jauh setelah terjadinya anthesis. Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai kemasakan organ reproduktif jantan dan betinanya dalam waktu yang tidak bersamaan.

Page 15: BAB I Pemultan Iis

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

3.1 BahanBahan yang digunakan pada praktikum biologi bunga adalah bunga

Mawar (Rosa damascena Mill.)3.2 Alat

Alat yang digunakan pada praktikum biologi bunga adalah kamera dan alat tulis.

3.3 Prosedur KerjaMengamati proses pembungaan yang melalui 3 tahapan pembungaan

yaitu tahap induksi, inisiasi dan anthesis bunga pada tanaman Mawar (Rosa damascena Mill.)

Page 16: BAB I Pemultan Iis

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Dokumentasi Pengamatan Tahap Perkembangan Bunga

No.Tahap

PerkembanganPeriode Keterangan Dokumentasi

1. Tahap Induksi

2. Tahap Inisiasi

3. Tahap Anthesis

4.2 Pembahasan

Klasifikasi Tanaman

Page 17: BAB I Pemultan Iis

Menurut Prajnanta (2003), secara lengkap dilihat dari segi taksonomi tumbuhan, tanaman mawar diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaSub-Divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeOrdo : RosanalesFamili : RosaceaeGenus : RosaSpecies : Rosa damascena Mill.

Morfologi tanaman Mawar (Rosa damascena Mill.)

Tahap perkembangan bunga yang akan diamati adalah bunga Mawar (Rosa damascena Mill.). Bunga mawar ini dibeli di desa Kepuh harjo-Malang. Tanaman dibeli ketika berumur ± 6 hari setelah tanam yang sudah muncul kuncup yang berukuran kecil. Sepeti pada gambar berikut ini :

Gambar 1 : Bunga Ketika DibeliSumber : Dokumentasi Pribadi,2015

Bunga tersebut dibeli pada hari Senin, 26 Oktober 2015. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa tanaman bunga mawar (Rosa damascena) melalui 3 tahap pembungaan yaitu induksi, inisiasi, dan anthesis bunga.

Tahap induksi

Tahap ini merupakan tahapan pertama pembungaan. Pada tahap ini meristem vegetative mulai berubah menjadi sistem reproduktif (terjadi perubahan primodia batang menjadi primodia bunga). Jika dilihat dari ukuran kuncup bunga, kemungkinan inisiasi bunga terjadi 2 hari sebelum tanaman di beli, yaitu pada tanggal 24 Oktober 2015. Hal ini serupa dengan litertur Kartapradja (1997) yang menyatakan bahwa Tahap pertama

Page 18: BAB I Pemultan Iis

dari proses pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem vegetatif diprogram untuk mulai berubah menjadi meristem reproduktif yang terjadi di dalam sel. 

Tahap inisiasi

Fase ini merupakan tahapan kedua pembungaan. Inisiasi bunga merupakan tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup. Transisi dari tunas adventif menjadi kuncup produktif dapat di deteksi dari perubahan bentuk, ukuran kuncup serta proses-proses selanjutnya yang memulai membentuk organ-organ reproduktif. Inisiasi bunga terjadi pada 2 hari setelah membeli tanaman Mawar (Rosa damascena Mill.)yaitu pada tanggal 28 Oktober 2015.

Tahap inisiasi merupakan tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya.  Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ reproduktif. (Hartutiningsih, 2005)

Ciri-ciri morfologis yang dapat diamati yaitu, terbentuknya kuncup bunga mawar yang sudah menunjukkan tanda akan mengeluarkan bunga. kuncup berwarna hijau disertai dengan munculnya mahkota bunga yang masih menguncup berwarna merah muda.

Tahap anthesis

Fase ini merupakan tahap terakhir pembungaan. Anthesis bunga merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi, dan anther siap membuahi ovul. Anthesis bunga tanaman mawar yang kami amati terjadi setelah 3 hari tanaman dibeli, yaitu pada tanggal 31 Oktober 2015.

Ciri-ciri morfologis yang dapat diamati yaitu mekarnya bunga, bunga mawar berwarna merah muda. Bagian bunga yang menutupi mahkota saat bunga kuncup menjadi kelopak bunga ketika bunga mawar mekar.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartapradja (1997) yang menyatakan bahwa Anthesis :

- Merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga.

- Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi jantan dan betina, walaupun dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Ada kalanya organ reproduksi, baik jantan

Page 19: BAB I Pemultan Iis

maupun betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau bahkan jauh setelah terjadinya anthesis.

- Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai kemasakan organ reproduktif jantan dan betinanya dalam waktu yang tidak bersamaan.

BAB VKESIMPULAN

Bunga Mawar (Rosa damascena Mill.) melalui 3 tahap perkembangan bunga yaitu tahap induksi, inisiasi dan anthesis. Ketiga tahapan pembungaan ini terjadi selama ± 6 hari. Fase induksi ditandai dengan perubahan primodia batang menjadi primodia bunga, fase ini berlangsung

Page 20: BAB I Pemultan Iis

selama ± 2 hari Fase inisiasi ditandai dengan terbentuknya kuncup bunga anyelir yang sudah menunjukkan tanda akan mengeluarkan bunga. Kuncup berwarna hijau disertai dengan munculnya mahkota bunga yang masih menguncup berwarna merah muda, fase ini berlangsung selama ± 2 hari. Fase anthesis ditandai dengan mekarnya bunga, bunga mawar berwarna merah muda. Bagian bunga yang menutupi mahkota saat bunga kuncup menjadi kelopak bunga ketika bunga mawar mekar, fase ini berlangsung selama ± 2 hari hingga bunga mekar dengar sempurna.