Iis Firdiansyah

22
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Penyedia Jaringan Komunikasi Data : Studi Kasus Pada PT. CSM Iis Firdiansyah Program Studi : Magister Ilmu Komputer (MKOM) Program Pascasarjana Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur [email protected] ABSTRAK Di era teknologi informasi ini perusahaan di tuntut untuk memiliki daya saing dan keunggulan dalam bisnis. Informasi menjadi sangat dominan bagi penentuan daya saing perusahaan, karena informasi ini akan menjadi indikator bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya, bahkan banyak kita dapati perusahaan bisa tidak bersaing karena tidak memiliki Strategi IT yang benar. Kajian ini merupakan studi kasus dari perencanaan strategis sistem informasi bagi PT.CSM dan akan melakukan proses perencanaan, kegiatan pengamatan dan wawancara. Kemudian melalui perangkat perangkat anilisis seperti Competitiv Forces Model, Value Chain, SWOT, Critical Succes Factor dan Portofolio Aplikasi McFarlan akan dilakukan Interpretasi kebutuhan bisnis, pendefinisian strategi sistem informasi dan memberikan arahan dalam strategi teknologi yang akan di implementasikan. Dari kajian muncul usulan perencanaan strategis sistem informasi yang mencakup strategi bisnis SI, strategi manajemen SI/IT dan strategi TI yang ketigannya akan mendukung proses bisnis sehingga perusahaan memiliki daya saing menghadapi para kompetitornya. Kata kunci : Perencanaan Strategis SI/TI, Competitive Force Model, Value Chain, SWOT, Critical Succes Factor, Portofolio Aplikasi McFarlan 1. Pendahuluan Era informasi saat ini menuntut perusahaan harus cepat bergerak, apalagi sektor telekomunikasi yang sangat dinamis. Ketidakmampuan menangkap segenap informasi dan mengambil keputusan segera akan mempercepat jatuhnya perusahaan. Kondisi diatas menuntut perlunya perencanaan yang berkesinambungan dan matang dalam management IT di perusahaan tersebut sehingga IT menjadi faktor dominan yang mampu mendongkrak kinerja perusahaan. PT. CSM yang merupakan salah satu pemain sektor telekomunikasi di Indonesia memiliki kendala serupa, perusahaan sepertinya belum menjadikan IT sebagai tool untuk membangun strategi bisnis perusahaan. Kalaupun ada sekedar aplikasi yang cenderung dipaksakan bukan suatu perencanaan yang merupakan hasil sinergi di semua line untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 1.1 Masalah Penelitian Saat ini PT. CSM belum mempunyai perencanaan strategis sistem informasi yang mampu menopang kinerja perusahaan, adapun permasalahan yang harus dipecahkan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Strategi Bisnis, Manajemen,Teknologi perusahaan serta apa Portofolio Aplikasi masa depan perusahaan untuk menunjang misi perusahaan? 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah Memberikan analisa kondisi lingkungan bisnis secara terintegrasi baik secara ekternal maupun internal yang akan memperjelas permasalahan dan mencari solusi sistem informasi yang dapat membantu memecahkan permasalahan. Memberikan solusi perencanaan strategis sistem informasi yang dapat di implementasikan ke perusahaaan sebagai salah satu pedoman perencanaan.

Transcript of Iis Firdiansyah

Page 1: Iis Firdiansyah

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Penyedia Jaringan Komunikasi Data : Studi Kasus Pada PT. CSM

Iis Firdiansyah

Program Studi : Magister Ilmu Komputer (MKOM)

Program Pascasarjana Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

[email protected]

ABSTRAK

Di era teknologi informasi ini perusahaan di tuntut untuk memiliki daya saing dan keunggulan dalam bisnis. Informasi menjadi sangat dominan bagi penentuan daya saing perusahaan, karena informasi ini akan menjadi indikator bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya, bahkan banyak kita dapati perusahaan bisa tidak bersaing karena tidak memiliki Strategi IT yang benar.

Kajian ini merupakan studi kasus dari perencanaan strategis sistem informasi bagi PT.CSM

dan akan melakukan proses perencanaan, kegiatan pengamatan dan wawancara. Kemudian melalui perangkat perangkat anilisis seperti Competitiv Forces Model, Value Chain, SWOT, Critical Succes Factor dan Portofolio Aplikasi McFarlan akan dilakukan Interpretasi kebutuhan bisnis, pendefinisian strategi sistem informasi dan memberikan arahan dalam strategi teknologi yang akan di implementasikan.

Dari kajian muncul usulan perencanaan strategis sistem informasi yang mencakup strategi

bisnis SI, strategi manajemen SI/IT dan strategi TI yang ketigannya akan mendukung proses bisnis sehingga perusahaan memiliki daya saing menghadapi para kompetitornya.

Kata kunci : Perencanaan Strategis SI/TI, Competitive Force Model, Value Chain, SWOT,

Critical Succes Factor, Portofolio Aplikasi McFarlan 1. Pendahuluan Era informasi saat ini menuntut perusahaan harus cepat bergerak, apalagi sektor telekomunikasi yang sangat dinamis. Ketidakmampuan menangkap segenap informasi dan mengambil keputusan segera akan mempercepat jatuhnya perusahaan. Kondisi diatas menuntut perlunya perencanaan yang berkesinambungan dan matang dalam management IT di perusahaan tersebut sehingga IT menjadi faktor dominan yang mampu mendongkrak kinerja perusahaan.

PT. CSM yang merupakan salah satu pemain sektor telekomunikasi di Indonesia memiliki kendala serupa, perusahaan sepertinya belum menjadikan IT sebagai tool untuk membangun strategi bisnis perusahaan. Kalaupun ada sekedar aplikasi yang cenderung dipaksakan bukan suatu perencanaan yang merupakan hasil sinergi di semua line untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

1.1 Masalah Penelitian Saat ini PT. CSM belum mempunyai perencanaan strategis sistem informasi yang mampu menopang kinerja perusahaan, adapun permasalahan yang harus dipecahkan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Strategi Bisnis, Manajemen,Teknologi perusahaan serta apa Portofolio Aplikasi masa depan perusahaan untuk menunjang misi perusahaan? 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah • Memberikan analisa kondisi lingkungan bisnis secara terintegrasi baik secara ekternal maupun internal yang akan memperjelas permasalahan dan mencari solusi sistem informasi yang dapat membantu memecahkan permasalahan. • Memberikan solusi perencanaan strategis sistem informasi yang dapat di implementasikan ke perusahaaan sebagai salah satu pedoman perencanaan.

Page 2: Iis Firdiansyah

2.1.3 Pendekatan dan Kerangka Kerja Perencanaan Strategis SI

Proses perencanaan strategis sistem informasi ini dapat dijabarkan dengan lebih mudah menggunakan sebuah Overview Model yang akan menggambarkan apa saja yang menjadi masukan, keluaran dan aktifitas-aktifitas pemrosesan Pendekatan dengan Menggunakan Teori Ward dan Griffith

Ward [WARD 1996] mengatakan bahwa deliverables dari proses perencanaan sistem informasi adalah gabungan dari dua hal, yaitu hard deliverables dan soft deliverables. Hard output adalah suatu dokumen yang mendefinisikan rencana dan strategi, mencakup computer-based material dalam bentuk kamus, model analisis dalam bentuk matrik dan informasi-informasi yang diperlukan. Sedangkan soft output berhubungan dengan faktor manusia sperti keahlian, kepedulian, dan motivasi. Gambar 2.2. berikut ini adalah model yang menggambarkan masukkan dan keluaran dari proses perencanaan SI.

Gambar 2.2 Diagram Masukan - Keluaran Perencanaan SI/TI ([WARD 1996], 25)

Sebagai masukan dari proses perencanaan SI ini adalah : Pertama, lingkungan bisnis internal seperti : strategi bisnis, tujuan, sumber-daya, proses kerja, dan budaya serta nilai-nilai yang ada pada bisnis tersebut. Kedua, lingkungan bisnis eksternal yang mencakup : situasi ekonomi, industri dan iklim bersaing pada bidang usaha tersebut. Ketiga, lingkungan SI/TI internal yang berupa : perspektif SI/TI bisnis yang ada, tingkat kematangannya, cakupan dan kontribusi bisnis, keahlian, sumber-daya dan infrastruktur teknologi yang telah dimiliki. Keempat, lingkungan SI/TI eksternal yaitu : tren teknologi, kesempatan dan penggunaan SI/TI pada perusahaan lain.

Kemudian sebagai keluaran proses perencanaan SI ialah : Pertama, strategi manajemen SI/TI yaitu : elemen-elemen umum strategi yang dipergunakan oleh organisasi yang akan memastikan konsistensi dari kebijakan-kebijakan yang dibuat. Kedua, strategi-strategi bisnis SI yang menjelaskan bagaimana setiap unit atau fungsi menerapkan SI/TI untuk mencapai tujuan-tujuan bisnis. Ketiga, strategi TI yang berupa kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi untuk mengatur sumber-daya teknologi yang ada [WARD 1996].

Sesuai dengan diagram model dari proses perencanaan SI di atas, berikut ini adalah struktur singkat deliverables yang umum dipergunakan :

1. Strategi Manajemen SI/TI 2. Strategi Bisnis SI, yang mencakup :

- strategi SI dan kebijakannya - sebuah set model-model yang

mendukung strategi itu 3. Strategi Teknologi Informasi.

Bagaimanapun bentuk struktur perencanaan strategis SI itu, tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa setiap pengguna, manajemen dan profesional SI memahami elemen-elemen penting dari strategi dan meyakini strategi yang harus mereka kerjakan.

Proses Perenca

naan

Lingkungan Bisnis

Strategi Manageme

Lingkungan Bisnis Internal

Portofolio Aplikasi yang

Lingkungan SI/TI

Strategi – strategi

Strategi Teknologi

Lingkungan SI/TI Eksternal

Pendekatan Perencanaan, Alat dan Teknik

Portofolio Aplikasi

Model dan Matrik -

Page 3: Iis Firdiansyah

Gambar 2.3. Kerangka Kerja Proses Perencanaan Strategis SI/TI ([Ward 1996], 35)

Di dalam proses perencanaan strategis sistem informasi akan sangat membantu jika dapat dikemukakan sebuah kerangka kerja yang akan menyatukan seluruh elemen yang mempengaruhi penyusunan strategi yang ada, sehingga jika rencana strategis SI ini dibuat maka seluruh hasil yang diharapkan dapat tercakup. Kerangka kerja ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut [Ward 1996] :

1. Pencetusan/prakarsa perencanaan strategis, salah satu hal yang penting yang didapat dari dalam tahap ini adalah pengembangan sebuah kepahaman akan adanya suatu kebutuhan bisnis yang menyebabkan dimulainya perencanaan strategi SI ini. Hal ini sangat diperlukan untuk “menjual” kebutuhan akan keberadaan sebuah perencanaan strategis SI kepada manajemen.

2. Memahami dan menerjemahkan situasi dan kebutuhan bisnis saat ini. Sebagai upaya untuk membangun pemahaman terhadap kondisi bisnis serta kondisi SI yang ada serta melihat kebutuhan SI masa depan yang potensial. Hal ini bisa didapatkan dengan :

a. Analisa strategi bisnis, tujuan, faktor sukses kritis (CSF), masalah-masalah kritis dan proses-prosesnya untuk menentukan kondisi saat ini, baik kekuatan maupun kelemahannya, serta informasi yang dibutuhkan sehingga dapat diketahui sejauh mana investasi harus dilakukan untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut.

b. Evaluasi atas SI yang sedang berjalan untuk menentukan sebatas mana SI yang ada bisa melingkupi semua kebutuhan perusahaan dalam mendukung strateginya.

c. Inovasi kemungkinan SI yang bisa diterapkan, untuk melihat aplikasi yang paling potensial untuk diterapkan.

3. Menentukan strategi SI bagi bisnis. 4. Menentukan arsitektur sistem dan

informasi. 5. Memformulasikan masukan proposal

TI. 6. Menyiapkan perencanaan secara garis

besar dan sebuah kasus bisnis untuk mendapatkan persetujuan.

Lingkungan Bisnis dan

teknis

Aktivitas Perencanaan

Lain

Prakarsa Proses

Perencanaan

Tentukan / Update Informasi &

Arsitektur Sistem

Formulasikan Strategi TI

Memahami kondisi saat ini &

Interpretasi kebutuhan bisnis

Menentukan Strategi SI Bisnis

Siapkan Rencana Migrasi & Kasus

Bisnis

Strategi Bisnis & Program

Pengembangan yang Diajukan

Strategi SI/TI dan Rencana-rencana

yang diajukan

Strategi SI/TI

Sebelumnya

Page 4: Iis Firdiansyah

2.1.4 Metode Dan Teknik Analisa Perencanaan Strategis SI

Metode dan teknik analisa ini merupakan suatu upaya untuk membangun pemahaman terhadap kondisi bisnis serta kondisi SI yang ada serta melihat kebutuhan SI di masa depan yang potensial. 2.1.4.1 Competitive Forces Model sebagai tinjauan kondisi perusahaan dalam menghadapi Persaingan

Model analisis kompetisi Porter yang menjelaskan pendekatan untuk membagi suatu industri menjadi komponen-komponen untuk kemudian dianalisis pengaruh dan interaksi yang terjadi. Model ini menggambarkan lima elemen kekuatan yang mempengaruhi posisi perusahaan dalam industri yang meliputi komponen pendatang baru, pemasok, pelanggan, produk pengganti dan pesaing. Dari identifikasi semua elemen yang ada dilakukan analisis untuk menentukan langkah guna mengatasi dan memperkuat posisi tawar (bargaining power) menghadapi masing-masing elemen kekuatan dalam persaingan.

Gambar 2.4 Competitive Forces Model ([PORTER2 2008], 33)

2.1.4.2 Value Chain Analysis Sebagai Suatu Upaya Menggambarkan Aktifitas Bisnis Perusahaan

Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktifitas-aktifitas apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, baik ketika melakukan proses desain, produksi, pemasaran, pengiriman, pelayanan dan lain-lain, dapat direpresentasikan dengan sebuah value chain. Teknik analisa ini sangat berguna untuk memecahkan sebuah perusahaan yang kompleks menjadi bagian-bagian komponennya sehingga lebih mudah dipahami bagian demi bagian.

Gambar 2.5. Diagram Value Chain Sebuah Perusahaan ([WARD 1996], 47)

Analisa value chain ini mempunyai sifat-sifat khusus sebagai berikut [WARD 1996]

- Seluruh aktifitas-aktifitas bisnis perusahaan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aktifitas primer dan aktifitas pendukung.

- Pemodelan ini memfokuskan penjabaran dari segi bagaimana usaha bisnis perusahaan menambahkan ‘value’ atau nilai yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan.

- Mengikuti bentuk penyambungan sebuah pendekatan bisnis unit ke pendekatan-pendekatan lain untuk menganalisa strategi dan pembuatan formula bisnis.

- Model ini tidak tergantung kepada bentuk struktuur perusahaan.

2.1.4.3 SWOT Analysis Sebagai Upaya Memahami Kondisi Perusahaan

Analisis SWOT adalah identifikasi faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan kepada strategi yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang sebuah organisasi sekaligus dalam waktu yang bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin terjadi.

Analisis ini dapat menggunakan diagram analisis SWOT [PEARCE 1997] peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan luar di bandingkan dengan kekuatan dan kelemahan yang berasal dari lingkungan dalam organisasi. Secara umum analisis ini menunjukkan identifikasi atas empat pola pilihan strategi.

Sel satu, merupakan sel yang sangat menguntungkan dimana perusahaan tersebut memiliki beberapa peluang sekaligus sejumlah kekuatan sehingga perusahaan dimungkinkan mengejar peluang tersebut. Strategi yang sesuai adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif seperti konsentrasi pertumbuhan, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan integrasi vertikal maupun horisontal.

Threat of New Entrants

Bargaining Power of Supliers

RIVALRY AMONG

EXISTING COMPETITOR

Bargaining Power of Buyers

Threat of Substitute Products or Services

Page 5: Iis Firdiansyah

Sel dua, meskipun menunjukkan perusahaan mengalami berbagai ancaman tetapi masih memiliki sejumlah kekuatan dari segi internal sehingga strategi yang paling sesuai adalah memaksimalkan kekuatan yang ada untuk menghadapi ancaman dengan diverisifikasi seperti diversifikasi terpusat maupun konglomerasi.

Sel tiga, perusahaan memiliki peluang yang menarik tetapi tidak memiliki kekuatan untuk meraihnya maka strategi yang paling sesuai adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat meraih peluang pasar yang lebih baik seperti : joint venture atau turn around.

Sel empat, merupakan sel yang paling tidak menguntungkan dimana perusahaan dalam kondisi lemah sementara lingkungan usaha yang tidak menguntungkan. Strategi yang tepat adalah menata ulang kiprah dalam industri melalui divestasi, likuidasi, dan inovasi.

Gambar 2.6. Diagram Analisis SWOT ([PEARCE 1997], 56)

2.1.4.4 Critical Success Factor Analysis (CSF) Sebagai Upaya Mendalami Kebutuhan SI

CSF analysis mendukung dalam menentukan skala aktivitas prioritas dan informasi yang dibutuhkan terkait dengan masalah kritis tersebut. CSF di identifikasikan dari tujuan dan strategi yang ada untuk menentukan SI yang paling potensial diterapkan dan teknologi informasi yang paling handal bisa digunakan.

CSF memungkinkan manajemen menggunakan penilaian mereka untuk: pertama, mengkaji arti penting dari kesempatan-kesempatan SI dari segi sebaik apa dukungan yang dapat diberikannya dalam mencapai tujuan-tujuan bisnis. Kedua, untuk mengidentifikasi informasi yang mungkin diperlukan oleh manajemen untuk mengatur dan merencanakan kebutuhan informasi bagi eksekutif. Sebab lebih baik mendapatkan ukuran yang kasar dari sesuatu yang penting daripada dengan teliti mengukur sesuatu yang tidak ada gunanya.

Gambar 2.7. Proses Analisis CSF ([WARD 1996], 28)

2.1.4.5 Application protofolio Analysis Sebagai Upaya Menentukan Kontribusi Sistem Informasi Terhadap Strategi Bisnis

Portofolio aplikasi ini dikategorikan sebagai pembagian peran aplikasi SI yang ada sebagai pendukung strategi bisnis saat ini dan yang potensial pada masa datang. Portofolio aplikasi ini dikelompokkan ke dalam empat elemen utama kategori yaitu, strategis, potensial tinggi, operasi kunci dan pendukung. Gambar 2.6. dapat menjelaskan pembagian kategori tersebut.

STRATEGIS POTENSIAL TINGGI

Aplikasi kritis yang mendukung strategis

bisnis

Aplikasi yang penting untuk meraih tujuan

Aplikasi yang perusahaan sangat tergantung

Aplikasi yang bernilai tetapi tidak kritis

OPERASI KUNCI PENDUKUNG Gambar 2.8. Diagram Aplikasi Portofolio ([WARD 1996], 48)

Memahami misi dan tujuan

Menentukan CSF untuk setiap tujuan

Melakukan SWOT atas setiap CSF

Konsolidasi antar tujuan dan mengindentifikasikan informasi yang dibutuhkan

Membangun Ukuran-ukuran

Hasil : arahan untuk Executive information

system

Hasil : garis besar rencana SI yang dibutuhkan

Page 6: Iis Firdiansyah

- Aplikasi Pendukung (Support) dikategorikan demikian karena sifatnya yang sudah umum pada setiap perusahaan dan aplikasinya telah banyak tersedia di pasar.

- Aplikasi Kunci Operasi (Key Operational) merupakan aplikasi yang harus ada di dalam perusahaan untuk menjalankan fungsi-fungsi utamanya, ada agar dapat berkompetisi dengan kompetitor.

- Aplikasi Potensial Tinggi (High Potential) adalah aplikasi yang dapat menjadi keunggulan bersaing bisnis namun belum digunakan sebagai keunggulan perusahaan.

- Aplikasi Strategis (Strategic) dikategorikan sebagai aplikasi yang digunakan oleh perusahaan sebagai keunggulan bersaing.

2.4 Obyek Penelitian Obyek Penelitian ini adalah PT. CSM, perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa Telekomunikasi data perusahaan serta penyedia jaringan internet di Indonesia dan telah berkiprah lebih 18 Tahun. 3. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan untuk penelitian ini merupakan bagian/subset dari landasan teori yang telah dipaparkan pada BAB II sebelumnya. Dalam penelitian ini kami menggunakan Tahapan Perencanaan strategis menggunakan metodologi Ward and Peppard [WARD 1996]. 3.1 Roadmap Penelitian Dalam Roadmap Ward ini, penelitian ini dibagi tiga bagian utama yaitu :

1. Input penelitian Input penelitian terdiri dari beberapa unsur yaitu

• kondisi ekternal bisnis • Kondisi Internal Bisnis • Ekternal IS/IT

Internal IS/IT 2. Proses Penelitian

Proses ini adalah menentukan strategi IS/IT yang akan dilakukan perusahaan berdasarkan input penelitian yang telah ada. Hasil yang didapatkan adalah kebutuhan informasi serta solusi IS/IT yang akan dilakukan.

3. Output Penelitian Dalam output penelitian ini terdiri 2 bagian utama

• Strategi Perusahaan Strategi Perusahaan terdiri dari Strategi Bisnis, Strategi Manajemen, dan Strategi IT.

• Portofolio aplikasi masa depan

Portofolio ini merupakan hasil akhir dari penelitian dengan menggunakan semua strategi yang dilakukan sebelumnya. Berikut gambar ringkas dari roadmap yang kami jelaskan sebelumnya Gambar 3.1 Tahapan Perencanaan strategis menggunakan Metodologi Ward dan Peppard [WARD 1996]

EXTERNAL BUSINESS ENVIRONMENT Input : Kondisi persaingan berdasarkan hasil wawancara serta informasi dari media Analisis : CFM, SWOT Deliverable :

• Kondisi persaingan bisnis

• Matrix SWOT Pembahasan di Bab 4.1

INTERNAL IS/IT Input : Kondisi IS/IT yang adapada perusahaan berdasarkan wawancara Analisis : Penentuan prioritas IS/IT untuk dipetakan dalam strategic grid Deliverable : Current Aplication portofolio Pembahasan di Bab 4.4

EXTERNAL IS/IT Input : Pengamatan terhadap tren yang berhubungan dengan IS/IT Analisis : Menganalisa tren yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan Deliverable : Sebagai masukan dan pertimbangan untuk memberikan solusi IS/IT Pembahasan di Bab 4.3

INTERNAL BUSINESS ENVIRONMENT Input : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Mutu Analisis : Value Chain, SWOT, CSF Deliverable : • CSF untuk program strategi • Identifikasi kekuatan

kelemahan • Arahan membuat

strategi SI layananan

Proses penentuan strategi IS/IT Deliverable : Kebutuhan Informasi

dan Solusi IS/IT Pembahasan di Bab 4.5

BUSINESS IS STRATEGY

Pembahasan di Bab 4.6

IS/IT MANAGEMENT STRATEGY

Pembahasan di Bab 4.7

IT STRATEGY Pembahasan di

Bab 4.8

FUTURE APLICATION PORTOFOLIO

Pembahasan di Bab 4.9

PROSES

INPUT

OUTPUT

Page 7: Iis Firdiansyah

3.2 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini kami melakukan

pengumpulan data dengan cara • Pengolahan semua dokumen data

perusahaan. • Wawancara dengan pihak yang

berkompeten dalam perusahaan (Para IT Staff, Manager Engineering, Manager IT, Deputi GM serta GM CSM).

• Wawancara dengan beberapa kompetitor perusahaan serupa Observasi Langsung di lapangan.

• Telaah semua literatur popular serta pencarian informasi populer di Internet. .

3.3 Analisis dan Interpretasi Dalam kegiatan penelitian ini adalah

melakukan analisis dan interpretasi terhadap hasil-hasil pengumpulan data di atas. Analisis dan Interpretasi terhadap data-data tersebut dilakukan dengan mempergunakan teknik-teknik yang telah disampaikan pada Bab II dalam Landasan Teori. Tahapan analisis yang akan dilakukan adalah :

a. Analisis dari sisi eksternal bisnis untuk melihat kondisi perusahaan dalam menghadapi persaingan serta posisi dan arah perusahaan. Analisis ini menggunakan dengan teknik analisis Competitive Forces Model dari Porter dan SWOT analisis. Analisis Competitive Forces Model ini meneliti perusahaan dengan beberapa faktor komponen yaitu komponen pendatang baru, pemasok, pelanggan, produk pengganti dan pesaing. Pendekatan dengan teknik analisis SWOT ini akan menghasilkan Analisis per faktor yaitu S-W-O-T, faktor strategi eksternal (EFAS = External Strategic Factors Analysis Summary) dan faktor strategi internal (IFAS = Internal Strategic Factors Analysis Summary) yang akan digunakan untuk menentukan posisi strategis perusahaan. Akhirnya akan didapatkan suatu matrik analisis SWOT perusahaan dengan 4 strategi yaitu Strategi SO-ST-WO-WT.

b. Analisis dari sisi internal bisnis perusahaan

menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan Value Chain dan teknik analisis Critical Success Factor.

- Analisis untuk menggambarkan aktifitas bisnis perusahaan dengan teknik analisis Value Chain dari Porter, yang mencakup aktifitas primer maupun aktivitas pendukung

perusahaan.Aktivitas primer yang akan di analisis adalah Inbound Logistik, Operation, Outbound Logistik, Sales dan Marketing serta Service.

- Analisis lingkungan sistim informasi dengan teknik analisis Critical Success Factor. Analisis CSF ini digunakan untuk menganalisis Bagian/Departemen perusahaan utamanya di kurva Value Chain merupan aktivitas utama.

c. Analisis Ekternal IS/IT d. Analisis Internal IS/IT

3.4 Menentukan Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Berdasarkan hasil-hasil analisis di atas, dengan didapatkannya pemahaman yang cukup mengenai kondisi eksternal dan internal bisnis serta lingkungan sistem informasi yang telah ada, serta kebutuhan sistim informasi, selanjutnya berturut-turut akan ditentukan :

- Strategi Bisnis Sistem Informasi Perusahaan. - Strategi Manajemen Sistem Informasi

Perusahaan. - Strategi Teknologi Informasi yang akan

menjadi kekuatan pendukung bagi penerapan strategi sistem infomasi di atas. Semua Strategi tersebut dipetakan ke dalam

suatu portofolio aplikasi yang mereprentasikan kondisi saat ini dan kebutuhan masa depan. Portofolio aplikasi akhir tersebut merupakan hasil akhir dari perencanaan strategis yang telah kami buat.

4. Pembahasan 4.1 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal Analisis lingkungan bisnis perusahaan menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendekatan model Competitiv Force Model yang dibuat oleh Michael Porter dan pendekatan SWOT analisis yang dibuat oleh Pearch yang banyak dipakai dalam penelitian. 4.1.1 Analisis Competitiv Force Model

Dalam analisa lingkungan bisnis CSM ekternal kami menggunakan teknik analisis Competitiv Force Model Michael Porter. Dalam model analisis ini akan didalami kekuatan perusahaan dalam menghadapi tantangan dari lima elemen pokok yaitu ancamanan pendatang baru, kekuatan tawar pemasok, kekuatan tawar pelanggan, ancaman produk pengganti serta persaingan antar operator.

a. Ancaman pendatang baru (Threat of New Entrants)

Sektor Telekomunikasi yang terbuka di Indonesia menyebabkan banyak operator berlomba lomba untuk

Page 8: Iis Firdiansyah

masuk dalam bisnis jaringan komunikasi data. Sektor ini tidak hanya padat modal tapi juga menuntut penguasaan teknologi yang komperehensif dan adaptif terhadap teknologi baru.

Kalau 5 Tahun lalu, operator bisa dihitung dengan jari, tapi saat ini banyak sekali bermunculan operator baru, baik yang serius maupun coba coba. Operator baru ini muncul bisa dari beberapa embrio latar belakang • Divisi TI anak perusahaan pelanggan • Penyedia Jasa Baru. • Divisi Komunikasi Data Operator Selular

b. Kekuatan Tawar Pemasok (Bargain Power of Supplier) Dalam era kompetisi ini harga menjadi factor utama penentu transaksi penjualan produk dan layanan. Disamping itu, kualitas layanan juga menjadi hal yang dipertimbangkan oleh pelanggan. Harga dan layanan ini sangat terkait dengan pemasok perangkat yang akan kita jual ke para pelanggan.

c. Kekuatan Tawar Pelanggan (Bargaining Power of Buyer) Ada beberapa hal yang menjadi kunci tawar pelanggan CSM yaitu :

• Kualitas produk dan Layanan • Ragam Produk • Coverage Jaringan • Harga

d. Ancaman Produk Pengganti (threat of subtitute product) Teknologi Telekomunikasi yang berkembang

pesat menyebabkan semakin banyaknya poduk baru yang lebih variatif, segmentatif dan murah. Kondisi saat ini membuat operator harus semakin peka karena bila salah implementasi teknologi baru maka akan menyebabkan investasi terbuang percuma.

Teknologi yang muncul untuk komunikasi data sangat berkembang yang dipicu perkembangan perangkan mobile, handphone beberapa teknologi yang bisa mengancam bisnis CSM adalah

• MPLS (Multi Protocol Labeling System)

• Wimax (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

• GPRS (General Packet Radio

Services)

e. Persaingan antar Operator (Rivalry Among Existing Competitor)

Saat ini operator yang bermain di bisnis ini berjumlah 10 perusahaan, meskipun jumlah operator real ini tidak terlalu banyak tapi aroma persaingan sangat ketat. Masing masing dari operator memiliki kelebihan dan kelemahaan masing masing. Saat ini CSM masih leading di layanan berbasis satelit, menurut survey independent Comsys UK, CSM menguasai lebih 50% pangsa VSAT di Indonesia. Sementara untuk Jaringan yang Non Satelite CSM masing tertinggal di banding para Kompetitor lainnya karena isu coverage jaringan. Padahal saat ini tengah terjadi pergeseran kebutuhan pelanggan kearah Non satellite. Ini yang harus di antisipasi CSM supaya pangsa pasar tidak terkeruk oleh operator lain. Hal ini disiasati dengan pengembangan Jaringan Wireless yang saat ini terkendala lisensi pemerintah.

Disamping itu, kompetisi yang terberat adalah ketika CSM harus berhadapan dg incumbent operator yang jauh lebih banyak memiliki resources sehingga CSM sering terpental kita berhadapan dengan harga dan coverage di beberapa tender skala nasional yang ada.

Gambar 4.1 Analisis Competitif Forces Model PT. CSM

Ancaman Pendatang Baru * Divisi TI/Anak

Perusahaan Pelanggan

* Penyedia Jasa Telekomunikasi Baru * Divisi Komunikasi Data Operator Selular

Kekuatan Tawar Pemasok

* Pemasok Space Segment * Pemasok Ground Segment * P k

Kompetisi Antar Operator

* Perusahaan Penyedia Jaringan

* Operator Incumbent/Utama

Kekuatan tawar Pelanggan

* Perbankan dan Keuangan * Kertas dan Kayu * Tambang & Minyak * Kontraktor dan Jasa * Industri otomotif

Ancaman Produk Pengganti * MPLS * Wimax

* 3G * GPRS

*Telepon Satelit * VSAT Murah

Page 9: Iis Firdiansyah

4.1.2 Analisis SWOT Penjabaran SWOT Perusahaan Analisa Kondisi Internal Perusahaan. a. Kekuatan (Strength) :

• Memiliki pelanggan besar utamanya di perbankan serta institusi keuangan.

• Mampu mengikuti perkembangan teknologi dengan munculnya produk produk baru.

• Mampu mempertahankan jaminan avaibilitas dan MTTR pelanggan dengan baik.

• Ragam produk yang lengkap baik yang berbasis satelit maupun berbasis kabel serta wireless.

• Memiliki team yang kompak serta kompeten di bidang data telekomunikasi.

• Citra perusahaan dikenal positif pada pelanggan utama CSM.

• Layanan total solusi yang diberikan ke pelanggan.

• Mampu meraih ISO sebagai jaminan standar kualitas layanan.

b. Kelemahan (Weakness) • Definis produk kurang jelas dan lengkap. • Support Keuangan kurang kuat ketika

berhadapan dengan proyek besar. • Belum memiliki Database perusahaan yang

terintegrasi. • Biaya operasional banyak yang tidak efisien. • Kordinasi team dalam penyelesaian problem

kurang. • Sistem Monitoring dibeberapa bagian masih

manual. • Respon Time problem lama pada daerah

pedalaman. • Manajement stok perangkat kurang baik.

Analisa Kondisi Ekternal Perusahaan c.Peluang (Opportunity)

• Bisnis komunikasi data dan internet terus berkembang.

• Banyaknya kebutuhan pelanggan atas koneksi multimedia (Data, Suara, Video).

• Peluang menjadi total solusi provider (one stop shopping).

• Kesempatan mengembangkan coverage teresterial secara nasional.

• Munculnya proyek USO (Universal Service Obligation) di Indonesia.

• Banyak perusahaan yang memiliki sebaran kantor di seluruh Indonesia.

• Banyak pemerintah daerah yang mengimplementasikan E-Goverment.

• Operator Telekomunikasi mulai bergerak ke wilayah rural (pedesaan).

d. Ancaman (Threat) • Biaya Operasioal tetap tinggi dan harga

cenderung menurun drastis. • Persaingan antar operator telekomunikasi

data sangat ketat. • Layanan tambahan yang diberikan operator

lain semakin beragam. • Munculnya operator selular sebagai operator

telekomunikasi data. • Munculnya operator baru dengan teknologi

baru. • Semakin agresifnya operator incumbent

menyerang operator eksisting. • Tingkat ketergantungan tinggi pada vendor

perangkat dari luar negeri. • Terjadinya saling “bajak” karyawan pada

operator telekomunikasi data. Faktor Strategi Internal dan Eksternal

Dalam tahap pengumpulan data ini akan dibuat tabel EFAS dan IFAS sesuai dengan analisis kondisi menggunakan SWOT yang telah dijelaskan sebelumnya.

Page 10: Iis Firdiansyah

Tabel 4.1 Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor

Pembobotan Kekuatan

• Memiliki pelanggan besar utamanya di banking serta institusi keuangan

• Mampu mengikuti perkembangan teknologi dengan munculnya produk produk baru

• Mampu mempertahankan jaminan avaibiliti dan MTTR pelanggan dengan baik

• Ragam produk yang lengkap baik yang berbasis satelit maupun kabel serta wireless

• Memiliki team yang kompak serta kompeten di bidang data telekomunikasi

• Citra perusahaan dikenal positif pada pelanggan utama CSM

• Layanan total solusi yang diberikan ke pelanggan

• Mampu meraih ISO sebagai jaminan standart kualitas layanan

Kelemahan

• Definis produk kurang jelas dan lengkap

• Support Financial kurang kuat ketika berhadapan dengan proyek besar

• Belum memiliki Database Perusahaan yang terintegrasi

• Biaya operasional banyak yang tidak efisien

• Kordinasi team

0,05

0,10

0,10

0,05

0,03

0,02

0,05

0,02

0,10

0,10

0,10

0,05

2 2 4 3 2

4 3 2

2 3 3 2

0,10

0,20

0,40

0,15

0,06

0,08

0,15

0,04

0,20

0,30

0,30

0,10

dalam penyelesaian problem kurang

• Sistem monitoring dibeberapa bagian masih manual

• Respon Time problem lama pada daerah pedalaman.

• Manajement stok perangkat kurang baik

0,03

0,05

0,10

0,05

3

3

2 2

0,09

0,15

0,20

0,10

Jumlah

2.62

Page 11: Iis Firdiansyah

Tabel 4.2 Analisis Faktor Strategi Ekternal (EFAS) Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor

Pembobotan Peluang

• Bisnis komunikasi data dan internet terus berkembang

• Banyaknya kebutuhan pelanggan atas koneksi multimedia (Data, Suara, Video)

• Peluang menjadi Total Solusion Provider (one stop shopping)

• Kesempatan mengembangkan coverage teresterial secara nasional

• Munculnya proyek USO di Indonesia

• Banyak perusahaan yang memiliki sebaran kantor di seluruh indonesia

• Banyak Pemerintah daerah yang mengimplementasikan E-Goverment

• Operator telekomunikasi mulai bergerak ke wilayah rural

Ancaman • Biaya

Operasioal tetap tinggi dan harga cenderung menurun drastis

• Persaingan antar operator telekomunikasi data sangat ketat

• Layanan tambahan yang diberikan operator lain semakin beragam

• Munculnya operator selular sebagai operator telekomunikasi data

• Munculnya operator baru

0,10

0,05

0,03

0,07

0,05

0,05

0,05

0,10

0,10

0,10

0,05

0,03

0,04

4 3 3 3 2 2 1 3 4 3

2

2 1

0,40

0,15

0,09

0,21

0,10

0,10

0,05

0,30

0,40

0,30

0,10

0,06

0,04

dengan teknologi baru

• Semakin Agresifnya operator incumbent menyerang operator existing

• Tingkat ketergantungan tinggi pada Vendor Perangkat dari luar negeri

• Terjadinya saling bajak karyawan pada operator telekomunikasi data

0.05

0,10

0,03

3 2 2

0,15

0,20

0,06

Jumlah

2,71

Keterangan 1. Bobot dari masing masing faktor berskala

mulai dari 1,0 (Palimg penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00

2. Rating dari masing masing faktor dengan skala 4 (outstanding) sampai 1 (poor) yang didasarkan dari pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan.

Menentukan Posisi Perusahaan

Penentuan posisi perusahaan dihasilkan dari analisis dari total penilaian faktor strategi internal serta faktor strategi ekternal perusahaan. Dengan menggunakan model Matrik Internal-Ekternal yang dikembangkan dari Model General Electric [Rangkuti 2001] didapatkan tabel berikut :

Tabel 4.3 Matrik Internal Ekternal

Total Skor Faktor Internal Kuat Rata-rata Lemah

Matrik Internal - Ekternal

Skor 3-4 Skor 2-3 Skor 1-2 Tinggi Skor

3-4 I

Pertumbuhan

II Pertumbuhan

III Turn

Around Menen

gah Skor 2-3

IV Stabilitas

V Pertumbuhan Stabilitas

VI Penciutan

Total Skor Fakt

or Ekternal

Rendah Skor 1-2

VII Pertumbuh

an

VIII Pertumbuhan

IX Likuidasi

Page 12: Iis Firdiansyah

Merujuk pada skoring diatas, didapatkan bahwa nilai total skor EFAS = 2.62 dan IFAS = 2.71. Mengacu pada pemetaan matrik Internal-Ekternal maka strategi yang mesti dilakukan PT. CSM adalah strategi pertumbuhan stabilitas. Ini menginformasikan bahwa perusahaan tidak perlu mengubah haluan strategi karena terlihat cukup stabil, namun perlu dilakukan pertumbuhan yang berkelanjutan yang berkonsentrasi pada integrasi horisontal. Integrasi Horisontal ini dilakukan dengan melakukan penguatan marketing melalui dibukannya Regional Office baru serta pemberdayaan remarketing daerah dan melakukan diversifikasi ragam produk jasa layanan komunikasi yang berbasis kebutuhan pelanggan saat ini. Sel V ini juga menginformasikan bahwa perusahaan dalam posisi moderate attractive industri sehingga strategi yang dilakukan lebih pada penguatan konsolidasi dan bersifat defensif untuk menghindari kehilangan pasar dan profit yang telah berjalan. Matrik Analisis SWOT

Tabel 4.4 Diagram Matrik SWOT IFAS EFAS

Kekuatan • Memiliki pelanggan

besar utamanya di banking serta institusi keuangan

• Mampu mengikuti perkembangan teknologi dengan munculnya produk produk baru

• Mampu mempertahankan jaminan avaibiliti dan MTTR pelanggan dengan baik

• Ragam produk yang lengkap baik yang berbasis satelit maupun kabel serta wireless

• Memiliki team yang kompak serta kompeten di bidang data telekomunikasi

• Citra perusahaan dikenal positiv pada pelanggan utama CSM

• Layanan total solusi yang diberikan ke pelanggan

• Mampu meraih ISO sebagai jaminan standart kualitas layanan

Kelemahan • Definis produk

kurang jelas dan lengkap

• Support Financial kurang kuat ketika berhadapan dengan proyek besar

• Belum memiliki Database Perusahaan yang terintegrasi

• Biaya operasional banyak yang tidak efisien

• Kordinasi Team dalam penyelesaian problem kurang

• Sistem Monitoring dibeberapa bagian masih manual

• Respon Time problem lama pada daerah pedalaman.

• Manajement stok perangkat kurang baik

Peluang • Bisnis Komunikasi

data dan Internet Terus berkembang

• Banyaknya kebutuhan pelanggan atas koneksi multimedia (Data, Suara, Video)

• Peluang menjadi Total Solusion Provider (one stop shopping)

• Kesempatan mengembangkan Coverage Teresterial secara Nasional

• Munculnya proyek USO di Indonesia

• Banyak perusahaab yang memiliki sebaran kantor di seluruh indonesia

• Banyak Pemerintah daerah yang mengimplementasikan E-Goverment

• Operator Telekomunikasi mulai bergerak ke wilayah rural

Strategi Kekuatan Peluang (SO) • Menyediakan

layanan ”one shop shopping” untuk pelanggan premium

• Memperkuat marketing ke daerah dengan mengadakan seminar untuk corporate user

• Meningkatkan jaminan kualitas layanan dengan penyediaan jaringan yang redundant

• Melakukan Join Networks dengan operator domestik maupun international

• Memperkuat segmentasi ke corporate banking dan mining

Strategi Kelemahan Peluang (WO) • Mengembangkan

aplikasi IT yang mampu mendukung kinerja perusahaan

• Mencari alternatif pendanaan yang lebih solid

• Membangun budaya berorientasi pelanggan

• Melakukan efisiensi biaya operasional maintenance jaringan

• Mengoptimalkan kinerja remarketing di daerah

Ancaman • Biaya Operasioal

tetap tinggi dan harga cenderung menurun drastis

• Persaingan antar operator telekomunikasi data sangat ketat

• Layanan tambahan yang diberikan operator lain semakin beragam

• Munculnya operator selular sebagai operator telekomunikasi data

• Munculnya operator baru dengan teknologi baru

• Semakin Agresifnya operator incumbent menyerang operator existing

Strategi Kekuatan Ancaman (ST) • Pengembangan

produk yang lebih mengarah ke mass product

• Meningkatkan brand imaging dalam penanganan jaringan pelanggan

• Menjalin kerjasama dengan pemasok melalui skema bagi hasil

• Meningkatkan kualitas engineer dalam design jaringan

Strategi Kelemahan Ancaman (SO) • Meningkatkan

kinerja billing sistem dalam penagihan

• Melakukan research untuk mencari alternatif produk yang paling tepat untuk pelanggan

• Memberikan produk yang bisa di costomize sesuai keinginan pelanggan

Page 13: Iis Firdiansyah

4.2 Analisis Lingkungan Bisnis Internal Dalam analisis lingkungan bisnis internal untuk memahami kondisi perusahaan, kita menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan Value Chain dan pendekatan Critical Succes Factor yang telah di modelkan oleh Ward [WARD 1996]. 4.2.1 Analisis Aktivitas Bisnis dengan Value Chain

Dalam Teknik Value Chain ini kita membagi aktivitas perusahaan menjadi dua bagian besar yaitu aktivitas primer (primary actifities) dan aktivitas pendukung (support actifities).

AKTIVITAS PENDUKUNG

ADMINISTRATION AND Lisensi Frekuensi, Perijinan, Kontrak, Billing INFRASTRUTURE Accounting System, Movex ERP

HUMAN RESOURCE Rekruitment, SDM, Training, Reward & Punishment MANAGEMENT

PRODUCT & TECHNOLOGY Pengembangan Produk, Riset ,Produk pengganti DEVELOPMENT PROCUREMENT Transportasi, ATK, Back Office, Pembelian

INBOUND LOGISTICS - Alokasi Jaringan & Transponder - Penentuan perangkat jaringan - Teknologi Telekomuni kasi - Internet Backbone

OPERATIONS

- Desain & Konfigurasi - Alokasi Resources dan Stok - Penentuan Spesifikasi perangkat - Survey - Link Budget

OUTBOUND LOGISTICS

-Survey -Instalasi - BER test - Comisioning & Testing - Berita Acara ONLINE - Maintenance

SALES AND MARKETING - Iklan dan Promosi Media - Contact Follow up - Presentasi - Penawaran Harga - Kontrak Kerjasama

SERVICES

- Audit Jaringan - Perbaikan Jaringan - Help Desk - Costomer Service - Public Relation

AKTIVITAS UTAMA

Gambar 4.3. Diagram Value Chain PT. CSM 4.2.2 Analisa Critical Succes Factor Pendekatan kedua yang dilakukan untuk mengetahui kondisi internal bisnis dengan pendekatan Critical Succes Factor. CSF yang dibuat mengacu pada diagram Value Chain. Hal utama yang akan dianalisa adalah aktivitas utama perusahaan. Marketing

• Meningkatkan Transaksi penjualan melalui peningkatan skill penjualan dan teknik negosiasi marketing.

• Penambahan virtual marketing melalui penambahan remarketing di daerah.

• Pengadaan database customer & prospek serta database harga produk termasuk harga kompetitor.

• Dibentuknya marketing area di masing masing service centre CSM, tidak hanya sebagai repair centre/service centre.

• Mengoptimalkan pengggunaan website sebagai media promosi dan membuat program marketing yang menarik.

Accounting & Finance • Mencari Alternatif pendanaan yang baik

untuk mengcover proyek besar. • Melakukan efisiensi keuangan dan

pengoptimalkan cashflow. • Percepatan tagihan pelanggan dan

mengurangi Active But Not Bill (ABB). • Melakukan renegoisasi dengan vendor agar

ada penurunan harga perangkat. Operation

• Memiliki database resources sytem jaringan secara realtime.

• Dokumentasi & labeling jaringan secara detail.

• Optimalisasi penggunaan resources system. Bisnis Development

• Melakukan riset produk baru yang memiliki keunggulan fitur dan kompetitif dalam investasi.

• Bekerja sama dengan vendor pemasok perangkat untuk alih teknologi.

• Membuat panduan/hand out untuk produk dan sistem baru yang akan di jual ke pelanggan.

Costomer Service • Melakukan monitoring jaringan secara online

realtime. • Percepatan pelaporan dan recovery jaringan

pelanggan dengan teknologi multimedia. • Membangun image yang baik terhadap mutu

produk CSM melalui kegiatan Public Relation.

4.3 Analisa Ekternal IS/IT 4.3.1 Tren Teknologi Telekomunikasi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan evolusi dari teknologi Broadband Wireless Access (BWA) sebelumnya. Bila teknologi BWA sebelumnya masih proprietary, maka

Nilai Tambah - Biaya =MARGIN

Page 14: Iis Firdiansyah

teknologi WiMAX bersifat open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Pengembangan teknologi WiMAX terjadi dalam beberapa tahap atau mengalami evolusi. Sesuai dengan standarisasinya, dikatakan bahwa teknologi WiMAX diatur dalam standard IEEE 802.16. Standard ini terbagi lagi dalam beberapa kategori yaitu IEEE 802.16a yaitu untuk standard BWA yang belum open standard atau biasa disebut dengan Pre-WiMAX. Selanjutnya standard ini dikembangkan lagi menjadi standardIEEE 802.16d untuk WiMAX fixed/nomadik. Sementara untuk WiMAX Mobile akan diatur dalam standarisasi IEEE 802.16e yang telah diratifikasi pada akhir tahun 2005. 4.3.2 Trend Aplikasi dan Database System Aplikasi ERP

Enterprice Resources Planning merupakan aplikasi integral perusahaan yang saat ini menjadi tren dunia, definis ERP Menurut Daniel E. O’Leary [Daniel 2002] meliputi hal-hal sebagai berikut :

• Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.

• Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.

• Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.

• Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.

• Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)

• Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

• Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.

Knowledge Management Secara Harfiah, Knowledge Management

(KM), bisa diartikan dengan manajemen pengetahuan. Manajemen ialah suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk suatu tujuan. Sedangkan pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan bisa berupa banyak bentuk, contoh, Koran, majalah, email, e-artikel, mailing list, e-book, kartu nama, iklan, dan manusia.

Database System Database adalah data yang terkumpul dan

terstruktur dengan baik sesuai dengan algoritma komputer yang ada. Sekarang ini hampir semua situs web sudah menggunakan database. Dengan database, website dapat diperkaya dengan berbagai macam fitur yang lebih kompleks dan menarik. Secara teknis juga akan memudahkan pengelola situs untuk mengolah data menggunakan database dibanding dengan data yang ditulis ke flat file di server.

4.3.3 Tren E-Commerce E-Commerce secara umum adalah sistem perdagangan berbasis eletronik. Sedangkan menurut Hartman secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”.

4.4.2 Analisis Aplikasi Perusahaan

Dalam analisa Internal IS/IT ini kita menggunakan pendekatan Portofolio Aplikasi McFarlan, kita mempelajari portofolio aplikasi yang ada dalam perusahaaan dan tingkat dukungan dari aplikasi tersebut untuk menjunjang operasional perusahaan.

STRATEGIC HIGH

POTENTIAL - -

KEY OPERATIONAL

SUPPPORT

Movex ERP Aplikasi Engineering

CPR Online Aplikasi Support

Website E-Mail System

Office Tools

Gambar 4.15 Matrik Portofolio Aplikasi PT. CSM.

Analisis SWOT Kondisi IS/IT Perusahaan a. Kekuatan (Strength) :

• Memiliki Aplikasi ERP yang telah berjalan 8 Tahun.

• Memiliki Aplikasi berbasis Problem pelanggan.

• Memiliki Team IT yang Handal. • Telah tersediannya aplikasi penunjang

pekerjaan karyawan. b. Kelemahan (Weakness)

Page 15: Iis Firdiansyah

• Aplikasi ERP belum berjalan dengan baik. • Aplikasi perusahaan minim untuk menunjang

bisnis proses perusahaan • Bisnis Proses Manual, Tidak menggunakan

pendekatan IT yang terintegrasi. • Manajemen Sumberdaya Perusahaan belum

terintegrasi dalam sistem IT yang baik. • Job Discription Team IT kurang Jelas. • Departemen IT berada dalam Naungan

Departemen Accounting & Finance. c.Peluang (Opportunity)

• Munculnya beberapa aplikasi baru yang bisa menunjang kinerja perusahaan.

• Aplikasi IT semakin user friendly. • Aplikasi perusahaan mudah untuk disesuaikan

dengan kebutuhan (costomized). • Aplikasi Baru yang berkembang

berkontribusi dalam efisiensi dan percepatan layanan IT bagi perusahaan.

• Aplikasi baru bersinergi dengan aplikasi yang ada sebelumnya.

• Reorganisasi Departement IT Perusahaan. d. Ancaman (Threat)

• Investasi IT Perusahaan belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi perusahaan.

• Implementasi IT Belum terintegrasi dan bersinergi dengan baik.

• Aplikasi ERP tidak mampu menyelesaikan masalah bisnis proses perusahaan.

• Avaibilitas dan keamanan Aplikasi Perusahaan masih rendah.

• Rendahnya Kontribusi Aplikasi IS/IT bagi perusahaan.

4.5 Strategis IS/IT 4.2.1.1 Kebutuhan Potensial SI dan Teknologi

Perusahaan Berdasarkan pada Strategi SO, WO, ST, WT

diatas dan didasarkan pada analisis CSF serta portofolio aplikasi pada bab sebelumnya, maka dibuat peta potensi kebutuhan sistem informasi dan kebutuhan teknologi bagi perusahaan.

Tabel 4.6 Potensi Kebutuhan SI dan Teknologi

Departement

Target Potensi Kebutuhan SI

Potensi Teknologi

Marke ting

• Peningkatan kualitas marketing dan produk knowledge

• Peningkatan RO/SC menjadi kantor pemasaran lokal

• Sistem informasi Marketing

• Database Produk

• Media Penjualan online

• Sistem

informasi

• Company Portal

• Knowledge Management

• Portal E-Commerce

• Company

Portal • Knowledge

Management

Marketing • Database

Produk • Marketing

intelegent

• Web based sales

Costomer Service

• Peningkatan kecepatan pelayanan

• Pemantauan keinginan pasar dan pelanggan

• SI untuk membina hubungan dengan costomer

• SI untuk memahami keinginan pasar

• Web Based CRM

• Call Centre Multimedia

• Data Mining System

Networks Control System (NCS)

• Peningkatan kemampuan monitoring jaringan

• Laporan berkala jaringan

• Percepatan respon kendala jaringan

• Database networks konten

• Auto update networks

• SI untuk reporting

• SI untuk logging data

• Networks monitoring system (NMS)

• Knowledge Management

• Report System

• Call Centre Multimedia

Finance

• Mencari ragam alternatif pembiayaan

• Efisiensi biaya operasional

• Meningkatkan kinerja team Collection

• Manajement Kemitraan

• Lender management

• Sistem informasi keuangan (General Ledger)

• Sistem informasi penagihan.

• Company Portal

• Asset

Management System

• Movex

Itentia

Logistik • Menekan biaya operasional

• Optimalisasi SC/RO sebagai gudang sementara

• Kerjasama dengan vendor untuk operacional dan manajemen logistik

• Sistem informasi terpadu logistik

• Sistem informasi logistik RO dan prosedure verja RO

• Database

Terpadu Vendor pemasok

• Asset Management System

• Knowledge Management (KM)

• Asset

Management System (AMS)

Development

• Pengembangan produk baru berbasis biaya kompetitif

• Kerjasama dengan vendor manufaktur

• Perencanaan strategis sistem informasi

• Riset pemasaran dan kompilasi data kompetitor

• Knowledge Management

• Sistem

Analis keuangan

• Company

Page 16: Iis Firdiansyah

• Sinergi Jaringan dengan operator lain

• Membuat unit usaha berbasis nilai tambah/customized

• Database terpadu vendor

• SI terpadu dengan vendor

• Sistem pelatihan SDM advance

Portal • Data Mining

system

4.6 Strategi Bisnis Sistem Informasi Penentuan Strategi Bisnis sistem informasi mengacu pada masukan yang didapat dari hasil analisis yang dilakukan pada sub bab sebelumnya. Hasil analisis SWOT memberikan strategi pemanfaatan SWOT Internal dan Ekternal perusahaan, Adapun Strategi Bisnis Perusahaan sebagai berikut : Strategi Bisnis Perusahaan

1. Strategi SO (Strength-Opportunity) Strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan melakukan hal berikut :

• Menyediakan layanan ”one shop shopping” untuk pelanggan premium.

• Memperkuat marketing ke daerah dengan mengadakan seminar untuk corporate user.

• Meningkatkan jaminan kualitas layanan dengan penyediaan jaringan yang redundant.

• Melakukan Join Networks dengan operator domestik maupun International.

• Memperkuat segmentasi ke corporate banking dan mining.

2. Strategi ST (Strength- Treatment) Strategi yang menggunakan kekuatan yang ada untuk sebanyak mungkin mengantisipsi setiap ancaman yang timbul dan berpretensi menggangu kinerja perusahaan dengan melakukan hal berikut :

• Pengembangan produk yang lebih mengarah ke mass product.

• Meningkatkan brand imaging dalam penanganan jaringan pelanggan.

• Menjalin kerjasama dengan pemasok melalui skema bagi hasil.

• Meningkatkan kualitas team engineer dalam design jaringan pelanggan.

3. Strategi WO (Weakness- Opportunity) Adalah Strategi Perusahaan untuk sebisa mungkin mengurangi dan mengantisipasi segenap kelemahan

yang ada dengan memanfaatkan peluang yang timbul sebaik mungkin dengan melakukan hal berikut :

• Mengembangkan aplikasi IT yang mampu mendukung kinerja perusahaan.

• Mencari alternatif pendanaan yang lebih solid.

• Membangun budaya berorientasi pelanggan.

• Melakukan efisiensi biaya operasional maintenance jaringan.

• Mengoptimalkan kinerja remarketing di daerah.

3. Strategi WT (Weakness- Treatment) Adalah strategi perusahaan untuk meminimalisir setiap kelemahan yang ada dan berupaya untuk antisipatif menghadapi ancaman yang timbul dan berpotensi mengganggu kinerja perusahaan dengan melakukan hal berikut :

• Meningkatkan kinerja billing sistem dalam penagihan.

• Melakukan research untuk mencari alternatif produk yang paling tepat untuk pelanggan.

• Memberikan produk yang bisa di costomize sesuai keinginan pelanggan.

Strategi Bisnis Sistem Informasi Perusahaan Strategi Bisnis Sistem Informasi Perusahaan mengacu pada Strategi Bisnis Perusahan yaitu

• Mengimpelementasikan Aplikasi Database Marketing untuk mendukung kinerja Departemen Perusahaan.

• Penyederhanaan Bisnis Proses Perusahaan dengan menggunakan pendekatan IT.

• Mempermudah komunikasi dengan pelanggan dengan implementasi Aplikasi berbasis CRM.

• Membangun Database Resources System Perusahaan untuk mengefisiensikan Sumber daya perusahaan.

• Membangun Database Engineering untuk memudahkan Problem Solving dan Percepatan layanan pelanggan.

4.7 Strategi Manajemen Sistem Informasi Strategi utama management SI ini dilakukan dengan cara membuat dua buah team kerja SI yang saling bersinergi yaitu :

• Team Steering Commite (SC) bertugas untuk menyusun rencana strategis bisnis, strategi manajemen serta strategi sistem informasi. Selain itu badan ini berfungsi sebagai dewan pengawas untuk

Page 17: Iis Firdiansyah

memonitor semua aktivitas agar sesuai dengan rencana. Team SC terdiri dari Direksi, Direktur dan para GM semua departemen terkait.

• Team Organizing Commite (OC) Bertugas sebagai eksekutor pelaksana rencana strategi perusahaan nyang akan dilaksanakan selama 3 tahun. Team ini bertanggung jawab pada dewan pengawas (SC) dan terdiri dari para Manager dan supervisor di masing masing departement.

Tabel 4.7 Jadwal Pelaksanaan Rencana Strategis

Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3

Movex Itentia

AMS Aplikasi

Engineering NMS Office

Automotion E-mail

Company Portal Web Based

CRM

Marketing

Management Data Mining

System Report System

Knowledge Management

Call Centre Multimedia

E-Commerce Portal

Aplikasi yang di implementasikan pada awal

awal tahun akan terus dipantau dan disempurnakan sesuai kebutuhan bisnis perusahaan. Masing masing aplikasi harus mampu mensinergikan dengan aplikasi lain yang berjalan.

4.8 Strategi Teknologi Informasi

Dalam perencanaan strategi teknologi informasi didapatkan beberapa aplikasi baru dan aplikasi yang diperbarui/dimodifikasi. Aplikasi yang diperbarui dilakukan dengan cara merubah dan menyempurnakan beberapa bagian utama aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Sedangkan untuk aplikasi yang benar benar baru dilaksanakan dengan cara pembelian secara paket atau dilakukan dengan mengembangkan secara custom build melalui outsourcing dari pengembang luar atau dibuat sendiri oleh Team IT Perusahaan, ini sangat bergantung pada urgensitas kebutuhan, anggaran dan sumber daya IT perusahaan.

Dalam pemilihan aplikasi ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan utama

yaitu :

• Spesifikasi detail aplikasi yang dibutuhkan dan fitur fitur utama yang dibutuhkan.

• Bobot atau beban kerja aplikasi tersebut dan kehandalan aplikasinya.

• Nilai investasi dan cost benefit dari keduanya.

• Kompleksitas aplikasi dan kemudahan dalam operasional pemakaian

• Aspek legalitas aplikasi (Copyrigth ataupun Freeware maupun shareware).

Tabel 4. 8 Aplikasi yang berjalan di Perusahaan

Komponen teknologi yang akan dikembangkan menurut strategi teknologi informasi diatas ditetapkan mencakup aplikasi yang telah berjalan dengan sedikit penyempurnaan serta penyesuaian yang akan dilakukan sendiri oleh team IT Perusahaan, sedang untuk aplikasi yang benar benar baru dilakukan melalui mekanisme pembelian full packed maupun di outsource ke perusahaan IT Developer. Dari ketiga cara diatas, yang terpenting adalah tenaga dukungan lokal/end user untuk pengoperasian dan pemeliharaan sistem dan bagian sistem informasi yang mengkordinasikan tenaga dukungan yang diperlukan dan ditempatkan di masing masing departemen pengguna aplikasi tersebut sekaligus berfungsi memonitor berjalannya aktifitas aplikasi aplikasi perusahaan tersebut.

Aplikasi Operasional

Hardware Software

ERP Movex Itentia

1996 IBM AS 400 & I Series

Windows

NMS (Networks Management System)

1992 Sunsparc Unix

Email System 1992 PC Server FreeBSD Office Automation 1996 PC MS

Windows, MS Office

Aplikasi Desain 1995 PC MS Windows, Visio

Aplikasi Link budget

1995 PC MS Windows

Page 18: Iis Firdiansyah

Tabel 4.9 Strategi dan Prioritas Pengembangan Aplikasi

Aplikasi Prior

itas Strategi lokasi durasi

ERP Movex Itentia

High Minor Reengineering

Kantor Pusat Chase Plaza

4 Bulan

AMS (Asset

Management System)

High Buy package or custom build

Hub Station

Cikarang

4 Bulan

CPR Online High Minor Reengineering

Hub Station

Cikarang

2 Bulan

NMS (Networks

Management System)

High Minor Reengineering

Hub Station

Cikarang

4 Bulan

Email System

High Custom build Internal

Kantor Pusat Chase Plaza

4 Bulan

Office Automation

High Buy package or custom build

Internal

Kantor Pusat Chase Plaza, Semua RO dan SC, Hub Station

Cikarang

3 Bulan

Aplikasi Engineering

High Buy package Kantor Pusat Chase Plaza

2 Bulan

Aplikasi Link budget

High Buy package Hub Station

Cikarang

2 Bulan

Company Portal

High Buy package or custom build

Internal

Kantor Pusat Chase Plaza

2 Bulan

Web Based - CRM

High Buy package or custom build outsources

Kantor Pusat Chase Plaza

3 Bulan

Knowledge Management

(KM)

Medium

Buy package or custom build Internal or outsources

Hub Station

Cikarang

6 Bulan

Marketing Management

(MM)

Medium

Buy package or custom build

Internal

Kantor Pusat Chase Plaza

5 Bulan

Report System

Medium

Buy package or custom build Internal or outsources

Kantor Pusat Chase Plaza

3 Bulan

Call Centre Multimedia

Medium

Buy package or custom build Internal or outsources

Hub Station

Cikarang

9 Bulan

Portal E-Commerce

Medium

Buy package or custom build

Kantor Pusat

6 Bulan

Internal or outsources

Chase Plaza

Data Mining System

Low Buy package or custom build Internal or outsources

Kantor Pusat Chase Plaza

9 Bulan

4.9 Portofolio Aplikasi Masa Depan

Sesuai perkembangan kebutuhan perusahaan dan teknologi yang berkembang mengacu pada pembahasan sebelumnya, perkembangan aplikasi dimasa yang akan datang diharapkan bergerak kearah gambaran pemetaan di dibawah ini :

Tabel 4.10 Modifikasi Portofolio Aplikasi

Portofolio Aplikasi Keterangan

High Potensial

E-Commerce Portal

Baru

Strategic

AMS

Web Based – CRM Marketing

Management Knowledge

Management Data Mining System

Baru Baru Baru Baru Baru

Key Operational

Call Centre Multimedia

Movex Itentia Aplikasi Enginering

NMS (Networks Management System)

Modifikasi Modifikasi Modifikasi Modifikasi

Support

Company Portal

Office automation E-mail System Report System

Modifikasi Modifikasi Modifikasi Modifikasi

Page 19: Iis Firdiansyah

Gambar 4.16 Matrik Portofolio Aplikasi Masa

Depan Dari gambaran diatas terlihat penambahan aplikasi pada aplikasi yang bersifat strategic karena memiliki peran penting dan krusial dalam perusahaan yaitu aplikasi AMS, Web Based CRM, Marketing Management, Knowledge Management dan Data Mining System. Sedangkan aplikasi Support penting untuk mendukung kinerja organisasi yaitu aplikasi Company Portal, Report System, Office Automation dan E-mail sistem. Aplikasi Key Operasional sangat berperan dalam menjunjang kinerja operasional yaitu aplikasi Movex ERP, Aplikasi Engineering Serta Aplikasi NMS. Yang paling penting adalah aplikasi high potential yaitu Portal E-Commerce karena ini akan sangat berperan meningkatkan daya saing perusahaan.

Analisis Aplikasi Masa Depan

1. Aplikasi E – Commerce Aplikasi ini sangat mendukung Strategi perusahaan dalam memenangkan kompetisi. Saat ini perusahaan tengah bergerak dari segmen market corporate ke retail. Aplikasi E-Commere akan memudahkan implementasi layanan dan percepatan bisnis proses pelayanan serta merupakan elemen marketing yang bekerja tanpa kenal waktu dan wilayah cakupan.

2. Aplikasi Marketing Manajemen Aplikasi ini merupakan aplikasi spionase marketing terhadap setiap perkembangan bisnis serta merupakan database aktivitas marketing. Dengan aplikasi ini perusahaan diharapkan cepat memberikan masukan

tentang harga, Strategi penjualan serta mengolah data prospek maupun manajemen pelanggan eksisting.

3. Aplikasi AMS (Asset Management System) Aplikasi ini merupakan database semua asset perusahaan yang bisa digunakan semua departemen untuk melihat secara riil apa saja asset yang ada dalam perusahaan yang digunakan untuk membantu bisnis proses perusahaan.

4. Aplikasi Web based CRM (Customer Relation Management ) Aplikasi ini diperuntukan sebagai media database relasi dengan pelanggan yang menyangkut tentang produk yang dipakai seberapa lama berlangganan hingga informasi spesifik tentang pelanggan yang berhubungan dengan perusahaan.

5. Aplikasi Knowledge Management Aplikasi ini merupakan aplikasi yang diperuntukan untuk departemen engineering tentang best practice yang dimiliki oleh setiap karyawan dan terdokumentasikan dengan baik. Selain itu, aplikasi ini juga merupakan record kemampuan karyawan serta database informasi pendukungnya.

6. Aplikasi Data Mining System Aplikasi ini di peruntukan untuk semua departemen di perusahaan tentang pengolahan semua transaksi data perusahaan yang direlasikan dan akan memberikan Decission Support System bagi perusahaan.

Berikut gambar kebutuhan aplikasi perusahaan di masing masing departemen perusahaan.

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

AMS (Asset

Management System) Customer Relation Management Portal

Marketing Management Knowledge

Management Data Mining System

E-Commerce Portal

KEY OPERATIONAL

SUPPORT

Call Centre Multimedia

Movex Itentia Aplikasi Enginering

NMS (Networks Management System)

Company Portal

Office automation E-mail System Report System

Page 20: Iis Firdiansyah

Gambar 4.17 Portofolio Aplikasi di Departemen

Perusahaan 5.1 Kesimpulan

Dengan menggunakan beberapa teknis analisis dari perencanaan strategis sistem informasi perusahaan serta interpretasi sistem informasi perusahaan di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Perusahaan memerlukan Strategi Bisnis Sistem Informasi Perusahaan yang mengacu pada Strategi Bisnis Perusahan dengan mengimpelementasikan Aplikasi Database Marketing, Penyederhanaan Bisnis Proses Perusahaan dengan menggunakan pendekatan IT, Aplikasi berbasis CRM, Membangun Database Resources System Perusahaan serta membangun Database Engineering.

2. Strategi Manajemen Sistem informasi perusahaan diperlukan agar implementasi IS/IT bisa berjalan dengan baik dengan membangun team SC serta OC dan membuat time schedule pelaksanaan secara komprehensif.

3. Strategi Teknologi Informasi dilakukan dengan metode Mirror Engineering, Internal Build, Buy Package, Custom Build maupun Outsourcing agar implementasi terlaksana dengan baik.

4. Diperlukan Portofolio Aplikasi baru dan portofolio aplikasi yang harus diperbarui untuk mengakomodir kebutuhan masa depan perusahaan. Portofolio aplikasi

baru meliputi E – Commere Portal, AMS, CRM, Marketing dan Knowledge Management serta Data Mining System. Aplikasi yang harus dimodifikasi adalah Call Centre Multimedia, Movex ERP serta Aplikasi Engineering.

5.2 Saran Dengan adanya perencanaan strategis sistem

informasi ini dibutuhkan komitmen kuat manajemen untuk mempersiapkan implementasinya dengan sebaik mungkin dengan memperhatikan beberapa factor sebagai berikut : 1. Diperlukan komitmen menyeluruh para

Stakeholder perusahaan untuk bersama sama berkomitmen mensukseskan perencanaan Strategis Sistem Informasi perusahaan yang telah dibuat.

2. Diperlukan Manajemen Proyek yang baik yang mampu mengakomodasi semua Stakeholder agar implementasinya sesuai dengan jadwal dan kebutuhan perusahaan

3. Perlunya Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dibuat ini dilengkapi dengan Analisis Resiko, Analisis Perubahan serta Analisis Keuangan secara lebih detail, sehingga dalam pelaksanaanya tidak akan kontraproduktif dengan kinerja perusahaaan dan sebagai penentu dalam prioritas proyek yang dilakukan.

Daftar pustaka [AMIR 2000] Amir, Hartman, and John Sifonis.

Net Ready – Strategies for Success in the E-Conomy. United States: McGraw-Hill, 2000

[CSM 2008] Website Perusahaan PT. Citra Sari Makmur :

www.csmcom.com (di akses pada 5 November 2008)

[CS-CSM 2002] Customer Service, Departement. Dokumen Perusahaan PT. Citra Sari Makmur, 2002

[DANIEL 2002] Daniel, E. O’Leary. Enterprise Resource Planning System, Systems, Life Cycle, Electronic Commerce, and Risk, Cambridge University Press, USA, 2002

[DAVID 1997] David, Kosiur. Understanding Electronic Commerce – How Online Transactions can Grow Your Business. Redmond, Washington: Microsoft Press, 1997

Departemen Kebutuhan Aplikasi Marketing • E-Commerce Portal

• Marketing Management • Data Mining

Operation • Asset Manajemen System (AMS)

• Knowledge Manajemen • Aplikasi Engineering

Bisnis Development

• Knowledge Manajemen • Data Mining

Purchasing & Logistik

• Asset Manajemen System (AMS)

• Movex ERP Customer Service

• CRM Portal

NOC • Knowledge Manajemen • Call Centre Multimedia • NMS • Aplikasi Engineering

Accounting & Finance

• Movex ERP • Knowledge Manajemen

Page 21: Iis Firdiansyah

[DOUG 2006] Doug, Gray. Mobile WiMAX: A Performance and Comparative Summary, WiMAX Forum, September 2006.

[EKO 2006] Eko, Indrajit. Djokopranoto. Perkembangan Integrasi Perencanaan, dari Materials Requirement Planning (MRP) sampai ke Enterprise Resource Planning (ERP), 2006

[ERICK 2008] Erick, Wellem. Database Sesuai

Kebutuhan Website. http://www.swa.co.id/sekunder/konsultasi/swadigital/trenti/details.php?cid=4&id=50. (di akses pada 10 November 2008)

[HR-CSM 2003] Human Resources, Departement. Dokumen Perusahaan PT. Citra Sari Makmur, 2003

[IT-CSM 2008] Information Technology, Departement. Dokumen Perusahaan PT. Citra Sari Makmur. 2004

[KAMBER 2006] Kamber, M. Data Mining – Concepst and Techniques. Morgan Kaufmann, 2001

[MK-CSM 2003] Marketing, Departement. Dokumen Perusahaan PT. Citra Sari Makmur, 2003

[NURSIDARTO 2001]Nursidarto. Perencanaan Strategis Sistem Informasi : Studi Kasus Badan Pengkajian Penerapan Teknologi, Tesis di Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, 2001

[PATRICK2006] Patrick, Adhiatmadja. Wireless Broadband: The Future, today, Motorola Asia, Nopember 2006

[PEARCE 1997] Pearch, John A. Richard B. Robinson. Strategic Management : Formulation, Implementation and control, 6th , Boston: McGraw Hill Co,1997

[PETER 2000] Peter, Fingar. Harsha Kumar, and Tarun Sharma. Enterprise E-Commerce. Tampa, Florida: Meghan-Kiffer Press, 2000

[PORTER11985] Porter, Michael E. Competitive Advantage, New York: Free Press, 1985

[PORTER2 2008]Porter, Michael E.Five Competitive Forces Framework. http://www.valuebasedmanagement.net/methods_porter_five_for

ces.html. ( di akses pada 5 Desember 2008 )

[RANGKUTI 2001] Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, Cetakan ke 8, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001

[RONALD 2003] Ronald. L Krutz, Russel, Dean Vines. The CISPP Prep Guide, Gold Edition, 2006

[ROSADI 2000] Rosadi, Perencanaan Strategis Sistem Informasi : Studi Kasus Sekterariat Jendral Asean, Tesis di Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, 2000

[TIWANA 2008] Tiwana, Amrit. Knowledge Management Toolkit,http://www.bus.iastate.edu/tiwana (di akses pada 10 September 2008)

[TOZER 1996] Tozer, Edwin E. Strategic IS/IT Planning, Newton MA : Butterwoth-Heinemann, 1996

[WARD 1996] Ward, John ,. Pat Griffiths. Strategic Planning for Information System, 2 nd edition, West Sussex, England: John-Willey & Son Inc, 1996

[WILSON 2003] Wilson, Perencanaan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus Lembaga Administrasi Negara, Tesis di Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, 2003

Page 22: Iis Firdiansyah