Snake Bite

22
snake BITE

description

gawat darurat gigitan ular.

Transcript of Snake Bite

Page 1: Snake Bite

snake BITE

Page 2: Snake Bite

• Menurut Taylor racun adalah setiap bahan atau zat yang dalam jumlah relatif kecil bila masuk kedalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan penyakit atau kematian

Page 3: Snake Bite

• Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular berbisa. Racun binatang adalah merupakan campuran dari berbagai macam zat yang berbeda yang dapat menimbulkan beberapa reaksi toksik yang berbeda pada manusia.

Page 4: Snake Bite

• Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri.

Page 5: Snake Bite

• Neurotoksin : Dapat melumpuhkan sistim saraf pusat, melumpuhkan jantung dan sarah pernafasan. Racun jenis ini dimiliki oleh ular Kobra, ular Mamba, ular Laut, Krait, Ular Karang.

Page 6: Snake Bite

• Hemotoksin: Dapat menyerang sistim sirkulasi darah dan sistim otot dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan, gangrene, kelumpuhan permanen kemapuan bergerak otot. Racun jenis ini dihasilkan oleh keluarga ular Viperidae misalnya Rattle Snake, Coppe head, dan Cotton mouth.

Page 7: Snake Bite

Beberapa Jenis enzim yang dimiliki ular berbisa:

Cholinesterase : Neurotoksin dan dapat melumpuhkan mangsa

Amino Acid Oxidase : Berfungsi mencerna mangsa dan memicu peran enzim lainnya.

Hyaluronidase : Berfungsi untuk mempermudah penyerapan enzim lain kejaringan korban.

Page 8: Snake Bite

Proteinase: Berfungsi untuk mencerna, mengahancurkan jaringan tubuh korban.

Adenosin Triphospatase : Diduga neurotoksin yang bekerja sentral dan menyebabkan korban mengalami syok dan melumpuhkan mangsa.

Phospodiesterase : Bekerja dengan cara mengganggu fungsi jantung dan menurunkan tekanan darah dengan cepat.

Page 9: Snake Bite

Etiologi Snake Bite

• Terdapat 3 famili ular yang berbisa, yaitu Elapidae, Hidrophidae, dan Viperidae.

• Bisa ular dapat menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan pendarahan. Banyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap dilokasi pada anggota badan yang tergigit. Sedangkan beberapa bisa Elapidae tidak terdapat lagi dilokasi gigitan dalam waktu 8 jam.

Page 10: Snake Bite

1. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic)Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah, yaitu bisa ular yang menyerang dan merusak (menghancurkan) sel-sel darah merah

2. Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)Bisa ular yang merusak dan melumpuhkan jaringan-jaringan sel saraf sekitar luka gigitan yang menyebabkan jaringan-jaringan sel saraf tersebut mati dengan tanda-tanda kulit sekitar luka gigitan tampak kebiru-biruan dan hitam.

Page 11: Snake Bite

3. Bisa ular yang bersifat MyotoksinMengakibatkan rabdomiolisis yang sering berhubungan dengan maemotoksin. Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.

Page 12: Snake Bite

4. Bisa ular yang bersifat kardiotoksinMerusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung.

5. Bisa ular yang bersifat cytotoksinDengan melepaskan histamin dan zat vasoaktifamin lainnya berakibat terganggunya kardiovaskuler.

Page 13: Snake Bite

6. Bisa ular yang bersifat cytolitikZat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrose di jaringan pada tempat gigitan.

7. Enzim-enzimTermasuk hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa.

Page 14: Snake Bite

Tanda dan gejala

• Gejala-gejala awal- Terdiri dari satu atau lebih tanda

bekas gigitan ular- Rasa terbakar- Nyeri ringan- Pembengkakan local yang progresif.

Page 15: Snake Bite

• Bila timbul parestesi, gatal, dan mati rasa perioral, atau fasikulasi otot fasial, berarti envenomasi yang bermakna sudah terjadi. Bahaya gigitan ular racun pelarut darah adakalanya timbul setelah satu atau dua hari, yaitu timbulnya gejala-gejala hemorrhage (pendarahan) pada selaput tipis atau lender pada rongga mulut, gusi, bibir, pada selaput lendir hidung, tenggorokan atau dapat juga pada pori-pori kulit seluruh tubuh.

Page 16: Snake Bite

Pertolongan pertama untuk korban gigitan ular adalah:

1. Jangan panik. Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang berbahaya, bahkan meski yang menggigit adalah spesies ular berbisa.

2. Kurangi gerak. Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah.

Page 17: Snake Bite

3. Cuci bekas gigitan. Jika ada, gunakan sabun dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin.

4. Cuci mata jika kena semburan bisa. Beberapa spesies ular kobra yang hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus

Page 18: Snake Bite

. Ikat kuat-kuat daerah di sekitar luka. Ikatan yang kuat di sekitar bekas gigitan dapat menghambat penyebaran racun sampai mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

6. Bawa ke dokter secepat mungkin. Serum anti bisa ular bisa didapatkan di Puskesmas atau tempat praktik dokter.

7. Jangan suntikkan antiracun sendiri. Injeksi antiracun memang dibutuhkan dengan segera, namun sebagiknya tetap dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terampil.

Page 19: Snake Bite

R = ReassureYakinkan kondisi korban, tenangkan dan istirahatkan korban, kepanikan akan menaikan tekanan darah dan nadi sehingga racun akan lebih cepat menyebar ke tubuh. terkadang pasien pingsan / panik karena kaget.

I = ImmobilisatioJangan menggerakan korban, perintahkan korban untuk tidak berjalan atau lari. Jika dalam waktu 30 menit pertolongan medis tidak datang: lakukan tehnik balut tekan ( pressure-immoblisation ) pada daerah sekitar gigitan (tangan atau kaki) lihat prosedur pressure immobilization (balut tekan).

G = GetBawa korban ke rumah sakit sesegera dan seaman mungkin.T =Tell the DoctorInformasikan ke dokter tanda dan gejala yang muncul pada

korban.

Page 20: Snake Bite
Page 21: Snake Bite
Page 22: Snake Bite