SKRIPSI UNNES 7
-
Upload
ary-rizqi-rachman -
Category
Documents
-
view
87 -
download
3
Embed Size (px)
description
Transcript of SKRIPSI UNNES 7

i
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 SLAWI TAHUN PELAJARAN 2004/2005 MELALUI IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Sulistiyoningsih Widyasari NIM : 4114000026 Prodi : S1/Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005

ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Trigonometri Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Slawi Tahun Pelajaran 2004/2005 Melalui Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:
Hari
Tanggal
: Selasa
: 30 Agustus 2005
Ketua, Sekretaris,
Drs. Kasmadi Imam S, M.S NIP. 13078011
Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130815345
Pembimbing Utama, Drs. Zaenuri Mastur, S.E, Akt, M.Si NIP.131785185
Ketua Penguji, Drs. Amin Suyitno, M.Pd NIP. 132003069
Pembimbing Pendamping, Dra. Kristina Wijayanti, M.Si NIP.131568307
Anggota Penguji, Drs. Zaenuri Mastur, S.E, Akt, M.Si NIP.131785185 Anggota Penguji, Dra. Kristina Wijayanti, M.Si NIP.131568307

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
• “ Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allahlah
datangnya”
(QS. Al Nahl: 53)
• “ Dan ia menyempurnakan untukmu nikmat-nikmat-Nya lahir dan
batin”
(QS. Luqman: 20)
• “Janganlah sekali-kali kamu sibukkan dirimu pada makhluk baik lahir
maupun batin, akan tetapi mintalah agar bisa ridha dan selaras
dengan takdirnya, sehingga akhirnya lebur dalam kehendaknya “.
PERSEMBAHAN
Karya ini untuk Bapak, Ibu,
Ratna, Ita, adik kecilku serta
seseorang yang akan menemani
saat-saat terakhir dalam
hidupku.

iv
ABSTRAK Rendahnya hasil belajar siswa kelas 1 SMA Negeri 2 Slawi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya faktor dari siswa dan faktor dari guru. Seperti yang diketahui dari hasil ulangan matematika pokok bahasan trigonometri selama 2 tahun terakhir diperoleh nilai sebagai berikut: yaitu pada tahun pelajaran 2002/2003 dengan rata-rata 5,1 dan tahun pelajaran 2003/2004 dengan rata-rata 5,3. Permasalahan yang diangkat adalah apakah implementasi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan trigonometri siswa kelas X SMA Negeri 2 Slawi ? Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Slawi kelas X.9 tahun pelajaran 2005/2006, guru matematika, dan observer. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, angket, dan tes. Pengamatan guru digunakan untuk mengetahui pengelolaan proses belajar mengajar, pengamatan siswa digunakan untuk mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas. Angket digunakan untuk mengetahui refleksi siswa terhadap pembelajaran dan kerjasama siswa dalam kelompok. Tes dilaksanakan pada akhir siklus. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah rata-rata kelas yang semula 5,3 meningkat menjadi ≥ 65 atau 65% sedangkan ketuntasan belajar klasikal tercapai jika minimal 85% siswa atau lebih memperoleh skor ≥ 65 atau 65%. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa hasil belajar matematika pada pokok bahasan trigonometri siswa kelas X.9 meningkat seperti yang ditunjukkan pada hasil akhir siklus 3 yaitu ketuntasan belajar klasikal sebesar 87,5% dengan rata-rata kelas 8,53. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui implementasi pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar matematika pokok bahasan trigonometri siswa kelas X SMA Negeri 2 Slawi dapat ditingkatkan. Saran yang diajukan yaitu bahwa di dalam mengajarkan materi pelajaran matematika pokok bahasan trigonometri guru perlu mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah.

v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan lancar.
Skripsi ini sebagai syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan
sebagai sarjana pada Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak.
Untuk itu pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. A.T. Soegito, SH. MM., Rektor UNNES
2. Drs. Kasmadi Imam. S., M.S., Dekan FMIPA UNNES
3. Drs. Supriyono, M. Si., Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNNES
4. Drs. Zaenuri Mastur, SE, M.Si, Akt sebagai Pembimbing Utama penulisan
skripsi ini.
5. Dra. Kristina Wijayanti, M.Si, sebagai Pembimbing Pendamping penulisan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
7. Drs. M. Z. Muttaqien sebagai Kepala UPTD SMA Negeri 2 Slawi.
8. Murwati, S. Pd, sebagai guru kelas X.9 SMA Negeri 2 Slawi.
9. Bapak, Ibu yang selalu memberikan doa restu.
10. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNNES.

vi
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sederhana dan jauh
dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran
dan kritik. Semoga skripsi ini berguna bagi penulis maupun pihak yang
memerlukan.
Semarang, Agustus 2005
Penulis

vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI............................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI....................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Alasan Pemilihan Judul..................................................................... 1
B. Permasalahan .................................................................................... 4
C. Cara Pemecahan Masalah Yang Diajukan ........................................ 4
D. Penegasan Istilah............................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
G. Sistematika Skripsi............................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ....................... 10
A. Landasan Teori.................................................................................. 10
1. Hasil Belajar.......................................................................... 10
2. Matematika Sekolah.............................................................. 11
3. Pembelajaran Berbasis Masalah............................................ 13
B. Pokok Bahasan yang terkait dalam Penelitian .................................. 18
1. Aturan Sinus.......................................................................... 18
2. Aturan Cosinus...................................................................... 18
3. Luas Segitiga......................................................................... 20
C. Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pengajaran
Matematika........................................................................................ 22
D. Kerangka Berpikir............................................................................. 25
E. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 26

viii
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27
A. Lokasi Penelitian............................................................................... 27
B. Subyek Penelitian.............................................................................. 27
C. Prosedur Penelitian ........................................................................... 27
D. Rincian Prosedur Penelitian ............................................................. 28
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 35
F. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 37
A. Hasil Penelitian Siklus I .................................................................... 37
B. Hasil Penelitian Siklus II................................................................... 46
C. Hasil Penelitian Siklus III ................................................................. 54
D. Pembahasan ...................................................................................... 61
BAB V PENUTUP............................................................................................. 67
A. Saran.................................................................................................. 67
B. Kesimpulan ....................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 68

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-1 Daftar Subyek Penelitian ............................................................ 69
Lampiran-2 Lembar Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Guru ............................................................................................ 70
Lampiran-3 Lembar Pengamatan Komunikasi Matematik untuk Siswa ........ 71
Lampiran-4 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ......................................... 72
Lampiran-5 Angket Kerjasama Siswa dalam Kelompok................................ 73
Lampiran-6 Angket Refleksi Siswa dalam Pembelajaran............................... 74
Lampiran-7 Rencana Pengajaran Siklus I....................................................... 75
Lampiran-8 Lembar Kerja Siswa Siklus I ...................................................... 78
Lampiran-9 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 80
Lampiran-10 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ................................................ 81
Lampiran-11 Analisis Hasil Evaluasi Siklus I .................................................. 82
Lampiran-12 Hasil Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus I ...... 84
Lampiran-13 Hasil Pengamatan Komunikasi Matematik Siklus I ................... 85
Lampiran-14 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ................................ 87
Lampiran-15 Hasil Angket Kerjasama Siswa Siklus I...................................... 88
Lampiran-16 Hasil Angket Refleksi Siswa Siklus I ......................................... 89
Lampiran-17 Rencana Pengajaran Siklus II..................................................... 90
Lampiran-18 Lembar Kerja Siswa Siklus II ..................................................... 94
Lampiran-19 Soal Evaluasi Siklus II ................................................................ 96
Lampiran-20 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II............................................... 97
Lampiran-21 Analisis Hasil Evaluasi Siklus II................................................. 98
Lampiran-22 Hasil Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus II ..... 100
Lampiran-23 Hasil Pengamatan Komunikasi Matematik Siklus II .................. 101
Lampiran-24 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II............................... 103
Lampiran-25 Hasil Angket Kerjasama Siswa Siklus II .................................... 104
Lampiran-26 Hasil Angket Refleksi Siswa Siklus II ........................................ 105
Lampiran-27 Rencana Pengajaran Siklus III ................................................... 106
Lampiran-28 Lembar Kerja Siswa Siklus III Kelompok A dan B.................... 109
Lampiran-29 Lembar Kerja Siswa Siklus III Kelompok C dan D.................... 111

x
Lampiran-30 Lembar Kerja Siswa Siklus III Kelompok E dan F..................... 113
Lampiran-31 Lembar Kerja Siswa Siklus III Kelompok G dan H ................... 115
Lampiran-32 Lembar Kerja Siswa Siklus III Kelompok I dan J ...................... 117
Lampiran-33 Soal Evaluasi Siklus III............................................................... 119
Lampiran-34 Kunci Jawaban Soal Evaluasi siklus III ...................................... 120
Lampiran-35 Analisis Hasil Evaluasi Siklus III ............................................... 121
Lampiran-36 Hasil Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus III.... 123
Lampiran-37 Hasil Pengamatan Komunikasi Matematik Siklus III................. 124
Lampiran-38 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III.............................. 126
Lampiran-39 Hasil Angket Kerjasama Siswa Siklus III................................... 127
Lampiran-40 Hasil Angket Refleksi Siswa Siklus III....................................... 128
Lampiran-41 Dokumentasi Penelitian .............................................................. 129
Lampiran-42 Surat Usulan Pembimbing .......................................................... 131
Lampiran-43 Surat Ijin Penelitian..................................................................... 132
Lampiran-44 Surat Keterangan Penelitian........................................................ 133

xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, di samping itu matematika juga
merupakan faktor pendukung dalam laju perkembangan dan persaingan di
berbagai bidang. Matematika lahir karena dorongan kebutuhan manusia,
dengan bantuan matematika, banyak peristiwa atau kejadian alam semesta ini
dapat dipelajari.
Sebagai ilmu dasar, matematika dewasa ini telah berkembang amat
pesat, baik materi maupun kegunaannya, sehingga dalam perkembangannya
atau pembelajarannya di sekolah harus memperhatikan perkembangan-
perkembangannya, baik masa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan-
kemungkinan untuk masa depan. Namun hal itu kurang mendapat dukungan,
baik dari segi kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa dan metode
belajar. Sehingga masih banyak sekolah–sekolah masih rendah hasil
belajarnya, terutama pada mata pelajaran matematika.
Seperti halnya pada hasil belajar matematika siswa kelas I SMA
Negeri 2 Slawi yang masih tergolong rendah, ini dapat dilihat dari hasil
ulangan harian yang diperolehnya. Dari 40 siswa yang nilainya lebih dari 6,5
hanya berkisar 10 – 15 siswa. Seperti halnya pada nilai matematika pokok
bahasan trigonometri yang ditunjukkan dari hasil ulangan selama 2 tahun
terakhir yang disajikan pada Tabel 1.

xii
Tabel 1. Hasil Ulangan Matematika Pokok Bahasan Trigonometri Siswa
SMAN 2 Slawi Selama 2 Tahun Terakhir
No. Tahun Pelajaran Siswa Rata-rata
1. 2002/2003 315 5,1
2. 2003/2004 310 5,3
Masih rendahnya hasil belajar matematika di SMA Negeri 2 Slawi
diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Faktor siswa, sebagai berikut
a. Potensi siswa yang kurang (dilihat dari penerimaan siswa baru tahun
pelajaran 2004/2005 dengan rata-rata NEM 6,3).
b. Siswa beranggapan bahwa matematika sulit. Hal ini karena matematika
adalah suatu mata pelajaran yang mempunyai objek kajian yang
abstrak yaitu berupa fakta, konsep, ketrampilan dan prinsip, serta
banyaknya rumus yang digunakan.
c. Motivasi belajar siswa yang rendah, ini dapat dilihat dari cara siswa
dalam mengikuti pelajaran, yaitu:
1) Siswa tidak begitu memperhatikan pada waktu guru menerangkan.
2) Siswa senantiasa pasrah bila diberi soal-soal latihan.
3) Siswa masih pasif atau tidak mau bertanya walaupun belum paham
dengan apa yang disampaikan guru.
d. Kesempatan belajar siswa yang relatif sedikit sebab mata pelajaran
yang banyak dan waktu yang kurang.

xiii
e. Siswa kurang percaya diri sehingga takut salah untuk mencoba
menyelesaikan soal-soal matematika.
2. Faktor guru, sebagai berikut
a. Guru tidak membuat satuan palajaran maupun rencana pengajaran.
b. Guru kurang mempersiapkan pengajaran secara matang.
c. Guru tidak menggunakan alat peraga.
d. Guru belum menemukan metode pengajaran yang tepat (guru
cenderung menggunakan metode ceramah dan latihan soal-soal saja).
Untuk itu peneliti akan menggunakan suatu model pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan
pembelajaran berbasis masalah dengan pendayagunaan media (alat bantu ajar).
Dalam hal ini pembelajaran berbasis masalah bukanlah sekedar
pembelajaran yang dipenuhi dengan latihan-latihan saja, tetapi dalam
pembelajaran berbasis masalah siswa dihadapkan dengan permasalahan yang
membangkitkan rasa keingintahuan untuk melakukan penyelidikan sehingga
dapat menemukan sendiri jawabannya, dan mengemukakan hasilnya pada
orang lain. Dalam melakukan penyelidikan sering dilakukan kerja sama
dengan temannya.
Selain itu pembelajaran berbasis masalah ini bercirikan penggunaan
masalah kehidupan nyata sebagai suatu yang harus dipelajari siswa untuk
melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan
masalah, serta mendapatkan pengetahuan dan konsep penting.

xiv
Guru dalam pembelajaran berbasis masalah berperan sebagai penyaji
masalah, penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan masalah dan
memberikan fasilitas penelitian. Selain itu, guru menyiapkan dukungan dan
dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri dan intelektual siswa.
Dan dalam hal ini guru berperan sebagai pemberi rangsangan, pembimbing
kegiatan siswa dan penentu arah belajar siswa.
Dari uraian di atas peneliti mengambil judul “MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR METEMATIKA PADA POKOK BAHASAN
TRIGONOMETRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SLAWI TAHUN
PELAJARAN 2004/2005 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH”.
B. Permasalahan
Dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah yang akan
diteliti yaitu “Apakah pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
hasil belajar matematika pada pokok bahasan trigonometri siswa kelas X SMA
Negeri 2 Slawi?”
C. Cara Pemecahan Masalah yang Diajukan
Pemecahan masalah yang diajukan dilaksanakan dalam 5 tahap, yaitu
:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan, memotivasi, siswa terlibat pada aktivitas yang dipilihnya.

xv
2. Guru membantu siswa menetapkan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut, dengan mendayagunakan
media/alat bantu ajar.
3. Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan, model, dan membantu mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
hasil penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
D. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam memahami istilah
dalam judul, maka perlu adanya penegasan istilah dan pembatasan ruang
lingkup penelitian. Adapun yang perlu ditegaskan sebagai berikut.
1. Meningkatkan
Meningkatkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu
proses, cara, perbuatan untuk meninggikan usaha atau kegiatan tertentu.
2. Hasil Belajar.
Hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung
pengertian apa yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan
dan sebagainya). Dalam hal tersebut hasil merupakan apa yang telah

xvi
dicapai dari suatu penilaian kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk
kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian kualitatif dinyatakan dengan huruf,
sedangkan penilaian kuantitatif dinyatakan dengan angka yang
mencerminkan hasil dari suatu pencapaian nilai pada periode tertentu.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang untuk menghasilkan perubahan tingkah laku baik dalam bentuk
sikap maupun nilai yang positif.
Maksud hasil belajar di atas adalah taraf pencapaian suatu penilaian
dalam kegiatan yang telah dicapai oleh siswa setelah proses belajar
mengajar.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran dengan ciri
utama meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada
keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama, dan
menghasilkan karya atau hasil peragaan (Ismail, 2002:2).
Sedangkan pembelajaran berbasis masalah yang dimaksud di sini
adalah suatu pembelajaran di mana guru menyajikan permasalahan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dengan tahapan: orientasi siswa
pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing
penyelidikan individual atau kelompok, mengembangkan atau menyajikan
hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
4. Pokok bahasan Trigonometri

xvii
Pokok bahasan trigonometri adalah salah satu pokok bahasan yang
harus dipelajari oleh siswa kelas X semester II yang sesuai dengan
kurikulum berbasis kompetensi 2004.
Pada penelitian ini yang dibahas adalah sub pokok bahasan
trigonometri adalah rumus-rumus segitiga dalam trigonometri.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar matematika pada pokok bahasan Trigonometri kelas X SMAN 2 Slawi
melalui implementasi pembelajaran berbasis masalah.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang luas pada banyak
pihak antara lain sebagai berikut.
1. Manfaat yang diperoleh siswa, antara lain:
a. Siswa merasa senang karena ikut terlibat langsung (aktif) dalam proses
pembelajaran.
b. Siswa makin berani dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan soal-
soal matematika.
c. Hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Manfaat yang diperoleh guru, antara lain:

xviii
a. Dapat dijadikan masukan untuk mengadakan evaluasi terhadap
pengajaran.
b. Pengalaman dan ilmu pengetahuan guru semakin bertambah.
G. Sistematika Skripsi
Untuk mempermudah pemikiran dalam memahami secara
keseluruhan isi skripsi, maka susunannya diatur sebagai berikut:
Bagian awal skripsi berisi tentang halaman judul, halaman
pengesahan, abstrak, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, datfar
isi dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab antara lain sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, yang mengemukakan alasan pemilihan judul, rumusan
masalah, cara pemecahan masalah yang diajukan, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematikan skripsi.
Bab II Landasan teori dan hipotesis tindakan, berisi teori yang mendasari
skripsi permasalahan dalam skripsi ini meliputi hasil belajar, matematika
sekolah, pembelajaran berbasis masalah, pokok bahasan rumus-rumus
segitiga dalam trigonometri (aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga),
implementasi pembelajaran berbasis masalah dalam pengajaran matematika,
kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
Bab III Metode penelitian, menjelaskan tentang setting penelitian dan kelas
yang diteliti serta subjek penelitian, prosedur kerja dalam penelitian yang
ditempuh, metode pengumpulan data dan indikator keberhasilan.

xix
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi semua hasil penelitian siklus
I, siklus II, dan siklus III yang telah dilakukan serta pembahasannya.
Bab V Penutup, mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran-saran
yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan.

xx
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
Membahas pengertian hasil belajar tidak lepas dari belajar. Para ahli
psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainnan tentang
belajar sesuai dengan keahlian bidang masing-masing.
James O Whittaker (dalam Djamarah, 2002: 12), misalnya,
merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman.
Cronbach (dalam Djamarah, 2002: 13) berpendapat bahwa learning is
shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai
suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman.
Slameto (dalam Djamarah, 2002: 13) juga merumuskan pengertian
tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang
dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

xxi
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Perlu
diingat bahwa belajar merupakan peristwa yang terjadi secara sadar dan
sengaja.
Pengertian hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah apa
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).
Dalam hal tersebut hasil merupakan apa yang telah dicapai dari suatu
penilaian kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk kualitatif maupun
kuantitatif. Penilaian kualitatif dinyatakan dengan huruf, sedangkan
penilaian kuantitatif dinyatakan dengan angka yang mencerminkan hasil
dari suatu pencapaian nilai pada periode tertentu.
Maksud hasil belajar di atas adalah taraf pencapaian suatu penilaian
dalam kegiatan yang telah dicapai oleh siswa setelah proses belajar
mengajar.
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam
diri orang yang belajar seperti kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan
motivasi, serta cara belajar sedangkan yang berasal dari luar dirinya seperti
lingkungan dan instrumental. (Dalyono, 1996: 55)
2. Matematika Sekolah
Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat
pesat, baik materi maupun kegunanya, sehingga dalam perkembanganya
atau pembelajarannya di sekolah harus memperhatikan perkembangan-

xxii
perkembangannya, baik masa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan-
kemungkinan untuk masa depan.
Matematika yang dimaksud dalam Kurikulum Pendidikan Dasar
maupun Pendidikan Menengah adalah matematika sekolah. Matematika
sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika
yang diajarkan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Hal ini
berarti bahwa matematika sekolah tersebut terdiri atas bagian–bagian
matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-
kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada IPTEK
(Suherman, 2003: 56)
Dalam GBPP Matematika SMU diungkapkan bahwa tujuan khusus
pengajaran matematika di sekolah adalah :
a. Siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk
melanjutkan ke pendidikan tinggi.
b. Siswa memiliki ketrampilan matematika sebagai peningkatan
matematika Pendidikan Dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan
yang lebih luas (di dunia kerja) maupun dalam kehidupan sehari-hari.
c. Siswa memiliki pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika, sikap kritis, logis, objektif, terbuka,
kreatif, serta inovatif.
d. Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan (transferable)
melalui kegiatan matematika di SMU.
(Suherman, 2003: 59)

xxiii
Dari uraian di atas, jelas bahwa matematika sekolah mempunyai
peranan sangat penting baik bagi siswa supaya punya bekal pengetahuan
dan untuk pembentukan sikap serta pola pikirnya, bagi warga negara pada
umumnya supaya dapat hidup layak, dan untuk kemajuan negaranya, serta
matematika itu sendiri dalam rangka melestarikan dan mengembangkannya.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran dengan ciri
utama meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada
keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama, dan
menghasilkan karya atau hasil peragaan. (Ismail, 2002: 2)
Pembelajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa menjadi
pelajar yang mandiri dan otonom. Dengan bimbingan guru yang secara
berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk mengajukan
pernyataan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka
sendiri, siswa belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas itu secara mandiri.
Guru dalam model pembelajaran berbasis masalah berperan sebagai
penyaji masalah, penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan
penyelesaian masalah, dan pemberi fasilitas. Selain itu, guru menyiapkan
dukungan dan dorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri dan
intelektual siswa. Pembelajaran berbasis maslah juga dapat meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan aktivitas belajar siswa, baik secara
individual maupun secara kelompok (Asikin, 2002: 9)

xxiv
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran perbasis
masalah adalah memberikan masalah yang berfungsi sebagai batu loncatan
untuk proses inkuiri dan penemuan.
Pembelajaran berbasis masalah (Muslimin Ibrahim, 2000: 13)
memiliki 5 tahapan utama, kelima tahapan tersebut adalah
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1 Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat dalam aktvitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi-kan tugas belajar
Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikanhasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Tahap 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melaksanakan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Tugas-tugas perencanaan
Pembelajaran berbasis masalah membutuhkan banyak perencanaan,
seperti halnya model-model pembelajaran berpusat pada siswa lainnya.

xxv
1) Penetapan tujuan
Pertama kali deskripsikan bagaimana pembelajaran berbasis
masalah direncanakan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti
ketrampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa dan
membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Dalam
pelaksanaannya pembelajaran berbasis masalah bisa saja diarahkan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi.
2) Merancang situasi masalah
Beberapa guru dalam pembelajaran berbasis masalah lebih
suka memberikan siswa suatu keleluasaan dalam memilih masalah
untuk diselidiki, karena cara ini dapat meningkatkan motivasi siswa.
Situasi masalah yang baik seharusnya autentik, mengandung teka-teki
dan tidak terdefinisi secara ketat, memungkinkan bekerjasama,
bermakna bagi siswa dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
3) Organisasi sumberdaya dan rencana logistik
Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dimungkinkan
bekerja dengan beragam material dan peralatan, dan pelaksanaannya
bisa dilakukan di dalam kelas, di perpustakaan atau laboratorium
bahkan dapat juga dilakukan di luar sekolah. Oleh karena itu tugas
mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan kebutuhan untuk
penyelidikan siswa merupakan tugas perencanaan yang utama bagi
guru yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah.

xxvi
b. Tugas interaktif
1) Orientasi siswa kepada masalah
Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berbasis
masalah adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah
besar, tapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah
penting dan untuk menjadi pembelajar mandiri. Cara yang baik untuk
menyajikan masalah untuk pembelajaran berbasis masalah adalah
dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan dan suatu
keinginan untuk memecahkan masalah.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model ini dibutuhkan pengembangan ketrampilan
kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki
masalah secara bersama. Berkenaan dengan hal itu siswa
membutuhkan bantuan guru untuk merencanakan penyelidikan dan
tugas-tugas pelaporan. Kelompok belajar kooperatif juga berlaku pada
model pembelajaran ini.
3) Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, meliputi:
a) Guru membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka
memikirkan masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk
pemecahan masalah. Siawa diajarkan menjadi penyelidik aktif
dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang
dihadapi. Juga diajarkan etika penyelidikan yang benar.

xxvii
b) Guru mendorong pertukaran ide secara bebas. Selama tahap
penyelidikan guru memberikan bantuan yang dibutuhkan tanpa
mengganggu siswa.
c) Puncak proyek-proyek pembelajaran berbasis masalah adalah
penciptaan dan peragaan artifak seperti laporan, poster, model-
model fisik dan video tape.
4) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran ini adalah membantu
siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir mereka sendiri
dan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan.
c. Lingkungan belajar dan tugas-tugas manajemen
Salah satu masalah dalam pengelolaan pembelajaran berbasis
masalah adalah bagaimana menangani siswa baik secara individu maupun
secara kelompok untuk menyelesaikan tugas lebih awal atau terlambat.
Jadi kecepatan dalam penyelesaian yang dimiliki siswa jelas berbeda.
Sehingga dimungkinkan siswa mengerjakan tugas multi (rangkap),
waktunya pun berbeda-beda sehingga diperlukan pemantauan dan
pengelolaan kerja siswa yang rumit.
Guru yang efektif harus memiliki prosedur pengelolaan,
penyimpanan dan pendistribusian bahan-bahan. Juga guru harus
menyampaikan aturan dan sopan-santun untuk mengendalikan tingkah
laku siswa ketika melakukan penyelidikan.

xxviii
B. Pokok Bahasan yang terkait dengan pelaksanaan Penelitian
1. Aturan Sinus
Aturan ini berkaitan dengan perbandingan antara panjang sisi segitiga
dengan sudut didepannya, yaitu bahwa pada setiap Δ ABC dengan sisi a, b,
c dan sudut α, β, γ, berlaku γβα sinsinsin
cba== , untuk membuktikan ini,
perhatikan segitiga lancip di bawah ini
C
A B
Buatlah garis tinggi t = CD yang tegak lurus AB. Akibatnya sin α =
bt dan sin β =
at , yang menghasilkan t = b sin α = a sin β. Kemudian,
buatlah garis tinggi yang tegak lurus AC dan BC. Dengan cara yang sama
diperoleh γβα sinsinsin
cba== .
(Martono, 2004: 66).
2. Aturan Cosinus
Aturan ini berkaitan dengan perhitungan sudut dalam suatu segitiga
jika ketiga sisinya diketahui, yaitu bahwa pada setiap Δ ABC dengan sisi a,
b, c dan sudut α, β, γ, berlaku,
α−+= cos.bc2cba 222
β−+= cos.ac2cab 222

xxix
γ−+= cos.ba2abc 222
Untuk membuktikan ini, perhatikan segitiga di bawah ini
C
A D B
Jika Δ ABC lancip, buatlah garis tinggi t = CD yang tegak lurus AB
sehingga membagi dua segitiga siku-siku yang kongruen yaitu segitiga
siku-siku ADC dan segitiga siku-siku BCD. Dengan menggunakan
Teorema Phytagoras dan sifat dalam segitiga siku-siku ADC, AD = b cos α
diperoleh
a2 = CD2 + BD2
= b2 – AD2 + (c – AD)2
= b2 – AD2 + c2 – 2.c.AD + AD2
= b2 + c2 – 2.bc.cos α.
Dan dengan menggunakan Teorema Phytagoras dan sifat dalam segitiga
siku-siku BDC, BD = a cosβ, diperoleh
b2 = CD2 + AD2
= a2 – BD2 + (c – BD)2
= a2 – BD2 + c2 – 2.c.BD + BD2
= a2 + c2 – 2.a.c.cosβ
Kemudian buatlah garis tinggi yang tegak lurus AC dan BC, dengan cara
yang sama akan diperoleh

xxx
α−+= cos.bc2cba 222
β−+= cos.ac2cab 222
γ−+= cos.ba2abc 222
(Martono, 2004: 68)
3. Luas Segitiga
Rumus luas segitiga yang telah kita kenal yaitu L = 21 .alas. tinggi.
Masalahnya, dapatkah luas sebuah segitiga dihitung tanpa menetukan
tingginya lebih dahulu. Jawabanya ya, karena jika Δ ABC dengan sisi a, b,
c dan sudut α, β, γ, maka luas segitiga ABC adalah
L = 21 bc sin α =
21 ac sin β =
21 ab sin γ
Rumus tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut, perhatikan
segitiga di bawah ini, C
A D B
Jika segitiga ABC lancip, tingginya t = b sin α = a sin β. Luasnya adalah
L = 21 ct =
21 bc sin α =
21 ac sin β. Dengan menggambar garis tinggi dari
A ke BC diperoleh L =21 ab sin γ.

xxxi
Sedangkan jika segitiga ABC tersebut mempunyai panjang sisi a, b,
c dan s = 21 (a + b + c), maka luas segitga ABC adalah
))()(( csbsass −−− . Rumus tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut,
perhatikan segitiga di atas, jika γ = ∠ACB, maka luas segitiga ABC adalah
L =21 ab sin γ. Dari rumus kosinus γ−+= cos.ba2abc 222 diperoleh cos γ
= ab
cba2
222 ++ . Jadi
L2 = )cos1(41sin
41 222222 γγ −= baba
= ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+− 22
222222
4)(1
41
bacbaba
= ( )222222 )(4161 cbaba −+−
= ( ))(2))((2161 222222 cbaabcbaab −++−+−
= ( ))))(()(161 2222 cbabac −+−−
= ))()()((161 cbacbabacbac ++−+−++−
= ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −+⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ −+⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ −+⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ ++ )(
21)(
21)(
21)(
21 cbabcaacbcba
= ))()(( csbsass −−−
Karena itu, luas segitiga ABC adalah L = ))()(( csbsass −−− .
(Martono, 2004: 70)

xxxii
C. Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pengajaran
Matematika
Pelaksanaan pengajaran matematika melalui pembelajaran berbasis
masalah dilakukan sebagai berikut:
1. Tahap 1: Mengorientasi siswa pada masalah
Pada tahap ini guru mengajukan permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu
aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga melalui pemberian Lembar
Kerja Siswa. Untuk materi aturan sinus dan aturan cosinus tiap kelompok
mengerjakan permasalahan yang sama sedangkan untuk luas segitiga tiap
dua kelompok mengerjakan permasalahan yang sama. Selain itu guru juga
meminta siswa untuk mempelajari masalah tersebut dan menyelesaikannya
secara berkelompok
Contoh permasalahan pada aturan sinus:
Diketahui A dan B merupakan 2 titik yang terletak pada tepian
sebuah sungai dengan jarak AB 40 cm. Titik C terletak pada tepian lain
sehingga ∠ CAB = 65º dan ∠ CBA = 50º. Carilah jarak C dari A dan dari
B, kemudian hitunglah lebar sungai itu.
Penyelesaian:
Diket: Jarak AB = 40 cm

xxxiii
∠CAB = 65°, ∠CBA= 50°.
Ditanya: Jarak CA, CB dan lebar sungai.
C
A D B
Perhatikan garis tegak lurus AB dengan C yaitu CD:
CP = CA sin A = CB sin B diperoleh A
CBB
CAsinsin
=
Perhatikan garis tegak lurus CA dengan B yaitu BR:
BR = AB sin A = CB sin C diperoleh C
ABA
CBsinsin
=
Dari rumus di atas diperoleh C
ABB
CAA
CBsinsinsin
==
Jarak CB = AC
AB sinsin
Jarak CA = BA
CB sinsin
= οο
65sin65sin
40 = οο
50sin65sin
40
= 40 cm. = 33,81 cm.
Jadi jarak CB adalah 40 cm dan jarak CA adalah 33,81 cm.
Lebar sungai adalah CP = CA sin A atau CP = CB sin B
CP = CA sin A
= 33,81 sin 65°
= 33,81 . 0,9063 = 30,64 cm.

xxxiv
Jadi lebar sungai adalah 30,64 cm.
2. Tahap 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Dalam tahap ini, pertama guru meminta siswa untuk berkelompok
sesuai dengan kelompoknya masing-masing yang telah dibagi sebelumnya
yang dibentuk dengan memperhatikan penyebaran kemampuan siswa
kemudian di beri nama kelompok A sampai dengan kelompok B, yang
kedua guru menginformasikan model pembelajaran yang dilakukan seperti
membagi bahan dan alat yang digunakan, meminta setiap kelompok ada
pembagian tugas, meminta siswa menyajikan hasil diskusi di kertas karton,
dan meminta wakil dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
3. Tahap 3: Membantu siswa memecahkan masalah
Pada tahap ini selama diskusi berlangsung guru memantau kerja
masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami
kesulitan serta mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam satu
kelompok.
4. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
Pada tahap ini guru memilih secara acak kelompok yang mendapat
tugas untuk mempresentasikan hasil diskusinya, serta memberikan
kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi. Selain itu guru juga
memberikan motivasi kepada siswa berupa pemberian bonus bagi

xxxv
kelompok atau individu yang mempresentasikan hasil diskusinya dengan
baik
5. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini guru membantu siswa mengkaji ulang proses atau
hasil pemecahan masalah serta memberikan penguatan terhadap hasil
pemecahan masalah.
D. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar yang kurang optimal akan menyebabkan
rendahnya hasil belajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
faktor dari guru dan faktor dari siswa. Salah satu alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam setiap pelajaran pada umumnya dan
pada pelajaran matematika pada khususnya, diperlukan berbagai macam
model pembelajaran. Di mana dalam memilih model pembelajaran tersebut
harus tepat dan perlu pemikiran dan persiapan yang matang.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada
pokok bahasan trigonometri kelas X di sekolah adalah melalui implementasi
pembelajaran berbasis masalah. Dengan pembelajaran berbasis masalah siswa
di bantu untuk menjadi pelajar yang mandiri dan otonom dengan mengajukan
pertanyaan atau masalah. Melalui bimbingan guru secara berulang yang
mendorong dan mengarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, mencari
penyelesaian terhadap masalah, siswa belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas

xxxvi
itu secara mandiri. Pembelajaran berbasis masalah yang bercirikan pengajuan
pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin,
penyelidikan autentik, kerja sama, dan menghasilkan karya atau hasil peragaan
bertujuan membantu siswa mengatasi masalah-masalah matematika sehingga
hasil belajar yang diperoleh dapat meningkat.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis dalan penelitian ini
adalah sebagai berikut. Dengan implementasi pembelajaran berbasis masalah,
hasil belajar matematika pada pokok bahasan trigonometri siswa kelas X.9
SMA Negeri 2 Slawi dapat ditingkatkan.

xxxvii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Slawi
Kabupaten Tegal.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Slawi kelas X.9
tahun pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 40 orang dengan komposisi 17
siswa putra dan 23 siswa putri, guru matematika kelas X.9, dan observer.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus
dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Prosedur
penelitian ini secara garis besar dapat dijelaskan dengan skema berikut ini:
Keterangan: = Perlakuan siklus 1
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi Pengamatan

xxxviii
= Perlakuan siklus 2 = Perlakuan siklus 3
D. Rincian Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing dengan
tahapan “perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi”, dan
dilaksanakan secara kolaborasi antara guru bidang studi matematika SMA
Negeri 2 Slawi kelas X.9 dan mahasiswa peneliti.
Siklus 1
1. Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasikan dan dirumuskan.
b. Guru merencanakan pembelajaran berbasis masalah dengan
pendayagunaan media (alat bantu ajar) pada materi yang akan
diajarkan, yaitu “Rumus-rumus Segitiga dalam Trigonometri (aturan
sinus)” dengan membuat rencana pembelajaran.
c. Menyusun media atau alat bantu ajar berupa lembar kerja siswa (LKS)
dan menyusun soal evaluasi 1.
d. Menyusun angket dan lembar observasi. Angket yang akan diberikan
kepada siswa meliputi angket kerjasama siswa dan angket refleksi
siswa terhadap pembelajaran. Lembar observasi yang akan digunakan
observer adalah lembar pengamatan aktivitas komunikasi matematika
siswa dan lembar pembelajaran matematika berbasis masalah oleh
guru.

xxxix
e. Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 4 – 5 orang siswa.
f. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan. Sarana
pembelajaran yang dipersiapkan peneliti adalah papan nama kelompok,
kertas karton, spidol, jangka, dan busur.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran dan
mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari. Permasalahan tersebut adalah: “Dari puncak sebuah gedung yang
tingginya 50 meter dari permukaan tanah datar terlihat dua buah
bendera. Jika bendera di tiang pertama dan di tiang kedua terlihat
dengan sudut elevasi 25° dan 50°, hitunglah jarak antara kedua tiang
bendera tersebut”.
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
penyebaran kemampuan. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang
sehingga terbentuk 8 atau 10 kelompok.
c. Guru membagi seperangkat pembelajaran atau sarana prasarana
pembelajaran yang diperlukan seperti kertas manila, papan nama
kelompok, spidol , jangka, dan busur.
d. Guru memberikan permasalahan yang ada di LKS untuk dikerjakan
secara berkelompok.
e. Guru membimbing siswa dalam menyajikan hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas.

xl
f. Guru menunjuk 8 orang siswa secara acak sebagai perwakilan
kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya.
g. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
h. Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa untuk
merangkum materi.
i. Pada akhir siklus diadakan evaluasi dan dibagikan angket.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan saat pelaksanaan berlangsung yang
dilakukan oleh observer, aspek yang diamati antara lain sebagai berikut:
a. Pengamatan terhadap siswa
1) Mengamati komunikasi antar siswa.
2) Mengamati aktivitas siswa.
3) Mengamati kerjasama siswa dalam kelompoknya
b. Pengamatan terhadap guru (mahasiswa peneliti)
Mengamati jalannya pengelolaan pembelajaran berbasis masalah
dengan menggunakan media (alat bantu ajar) yang berupa LKS yang
dilakukan oleh guru (mahasiswa peneliti).
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan evaluasi tahapan-
tahapan pada siklus 1 dan refleksi dilaksanakan setelah pelaksanaan siklus 1
selesai. Refleksi juga dilakukan secara kolaboratif partisipatif antara guru,
peneliti, dan mahasiswa peneliti.

xli
Siklus 2
1. Perencanaan
Pada siklus 2 direncanakan sesuai dengan hasil refleksi pada
siklus 1, dengan materi yang akan diajarkan adalah “Rumus-rumus Segitiga
dalam Trigonometri (aturan cosinus)”.
a. Menyusun rencana pengajaran dengan materi aturan cosinus, RP
disusun dengan memperhatikan refleksi siklus I.
b. Guru menyusun lembar kerja siswa siklus II.
c. Guru menyusun kembali soal tes evaluasi II.
d. Mempersiapkan kembali sarana prasarana yang diperlukan.
e. Mempersiapkan kembali lembar pengamatan untuk mengamati situasi
dan kondisi selama pembelajaran dan angket yang akan diberikan pada
siswa.
f. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan taman
2 meja. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang sehingga terbentuk 8
atau 10 kelompok.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran dan
mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari. Permasalahan tersebut adalah: “Bus Cahaya dan Bus Sinar
berangkat bersamaan dari terminal yang terletak di persimpangan jalan.
Bus Cahaya berkecepatan rata-rata 60 km/jam, sedangkan bus Sinar

xlii
berkecepatan rata-rata 50 km/jam. Jika arah yang ditempuh kedua bus
membentuk sudut 68°, hitung jarak kedua bus itu setelah 15 menit.
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan
teman 2 meja. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang sehingga
terbentuk 8 atau 10 kelompok.
c. Guru membagi seperangkat pembelajaran atau sarana prasarana
pembelajaran yang diperlukan seperti kertas manila, papan nama
kelompok, spidol , jangka, dan busur.
d. Guru memberikan permasalahan yang ada di LKS untuk dikerjakan
secara berkelompok.
e. Guru membimbing siswa dalam menyajikan hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas.
f. Guru menunjuk 8 orang siswa secara undian sebagai perwakilan
kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya.
g. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
h. Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa untuk
merangkum materi.
i. Pada akhir siklus diadakan evaluasi dan dibagikan angket.
3. Pengamatan
Seperti pada siklus 1, observasi dilakukan saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung dan observer melakukan semua langkah
sebagaimana siklus pertama.

xliii
4. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir siklus 2 dengan melihat cacatan
hasil observer yang berupa lembar pengamatan untuk siswa dan lembar
pengamatan untuk guru, kemudian menganalisis hasil pengamatan dan
evaluasi dari tahapan-tahapan dalam siklus dua.
Siklus 3
1. Perencanaan
a. Siklus 3 direncanakan berdasarkan refleksi pada siklus 2 dengan materi
“Rumus-rumus Segitiga dalam Trigonometri (Luas Segitiga)” serta
membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus 2.
b. Guru menyusun lembar kerja siswa siklus III dengan permasalahan
yang berbeda-beda.
c. Guru menyusun kembali soal tes evaluasi III.
d. Mempersiapkan kembali sarana prasarana yang diperlukan.
e. Mempersiapkan kembali lembar pengamatan untuk mengamati situasi
dan kondisi selama pembelajaran dan angket yang akan diberikan pada
siswa.
f. Membentuk kelompok-kelompok berdasarkan teman 2 meja sehingga
terbentuk 10 kelompok dengan anggota 4 orang siswa.
g. Guru menunjuk 8 orang siswa secara undian sebagai perwakilan
kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya.
h. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

xliv
j. Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa untuk
merangkum materi.
k. Pada akhir siklus diadakan evaluasi dan dibagikan angket.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menyampaikan materi pelajaran secara klasikal sesuai dengan
rencana pengajaran dan mengajukan permasalahan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Permasalahan tersebut adalah: “Di
kompleks perumahan akan di bangun beberapa taman yang berbentuk
segi lima beraturan yang panjang sisinya 10 cm. Berapakah luas taman
yang berbentuk segi lima tersebut” .
b. Guru memberikan permasalahan yang ada di LKS secara kelompok, di
mana tiap dua kelompok memperoleh permasalahan yang sama.
c. Guru menunjuk 4 orang siswa secara undian sebagai perwakilan
kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya.
d. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
e. Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa untuk
merangkum materi.
f. Guru memberikan tes evaluasi II, untuk melihat kemampuan siswa.
g. Guru membagi angket dan menyuruh siswa mengisinya pada saat itu
juga.
3. Pengamatan
Seperti pada siklus 2, observasi dilakukan saat pelaksanaan
pembelajaran berlangsung dan observer mencatat semua temuan dan
perubahan yang terjadi pada siswa.

xlv
4. Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir siklus 3 dengan melihat cacatan
hasil observer, angket dan hasil evaluasi siswa, refleksi dilakukan meliputi
refleksi siklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Refleksi ini dilakukan dengan
mendiskusikan hasil pengamatan, data angket dan hasil evaluasi untuk
mendapatkan kesimpulan. Diharapkan setelah akhir siklus 3 ini,
implementasi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dan diharapkan pula ditemukan
cara terbaik mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah di
sekolah.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran
berbasis masalah dengan pendayagunaan media (alat bantu ajar) ini
dibutuhkan data-data yang dapat dianalisis dan direfleksikan sehingga
terbentuk sebuah perencanaan tindakan untuk memperbaiki kondisi awal.
Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan metode.
1. Angket
Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui sikap siswa
setelah diberikan tindakan, hal ini berkaitan dengan pendapat mereka
tentang model pembelajaran berbasis masalah dengan pendayagunaan
media (alat bantu ajar) yang peneliti berikan.

xlvi
2. Tes
Tes diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus yang berguna
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Perlu diketahui bahwa tes tidak
semata-mata tergantung pada kemampuan siswa saja, akan tetapi hal
tersebut perlu dilakukan penyusunan naskah tes seteliti mungkin.
Materi tes disesuaikan dengan materi substansial yang telah
dituliskan dalam indikator pembelajaran.
3. Lembar observasi (pengamatan)
Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data yang dapat
memperlihatkan pengelolaan pembelajaran berbasis masalah oleh guru
dan partisipasi siswa, di kelompoknya dan juga kerja kelompok secara
keseluruhan. Lembar pengamatan ini mengukur secara individual
maupun kelas bagi keaktifan mereka dalam belajar.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari rata-rata kelas 5,3 menjadi
≥ 6,5 atau 65%.
2. Ketuntasan belajar klasikal tercapai jika 85% siswa atau lebih memperoleh
skor ≥ 6,5 atau 65%.

xlvii
Apabila kedua hal tersebut di atas terpenuhi maka dikatakan hasil
belajar matematika siswa kelas X.9 SMA Negeri 2 Slawi melalui
implementasi pembelajaran berbasis masalah telah meningkat.

xlviii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2005 dengan pokok
bahasan trigonometri, subpokok bahasan rumus-rumus segitiga dalam
trigonometri (aturan sinus). Uraian tiap siklus sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasikan dan masalah dirumuskan. Dalam hal ini
guru menentukan materi pelajaran yang akan disajikan kepada siswa
yaitu pokok bahasan trigonometri dengan subpokok bahasan rumus-
rumus segitiga dalam trigonometri (aturan sinus).
b. Guru merencanakan pembelajaran berbasis masalah dengan membuat
rencana pengajaran untuk pokok bahasan yang akan dilaksanakan.
c. Guru menyusun lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan pokok bahasan
trigonometri.
d. Guru menyiapkan soal-soal untuk tes evaluasi I.
e. Guru menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
menyampaikan materi pelajaran. Prasarana tersebut antara lain spidol,
kertas manila, isolasi, dan sebagainya.
f. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengamati situasi dan
kondisi kegiatan pembelajaran serta mempersiapkan angket yang akan

xlix
diberikan kepada siswa. Lembar pengamatan yang akan dibuat adalah
sebagai berikut:
1) Lembar pengamatan untuk siswa, berupa: aktivitas siswa,
komunikasi matematik, dan kerja sama siswa dalam kelompok.
2) Lembar pengamatan untuk guru, yaitu pengelolaan pembelajaran
berbasis masalah.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Guru menyuruh siswa mempersiapkan segala perlengkapan yang akan
digunakan.
b. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan mengingatkan kembali
rumus perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku dan
menjelaskan tujuan pembelajaran.
c. Guru melaksanakan kegiatan pengembangan materi dalam bentuk
klasikal.
d. Guru mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Permasalahan tersebut adalah: “Dari puncak sebuah gedung
yang tingginya 50 meter dari permukaan tanah datar terlihat dua buah
bendera. Jika bendera di tiang pertama dan di tiang kedua terlihat
dengan sudut elevasi 25° dan 50°, hitunglah jarak antara kedua tiang
bendera tersebut”.
e. Guru membagi siswa dalam kelompok berdasarkan penyebaran
kemampuan di mana setiap kelompok terdiri 5 orang sehingga terbentuk
8 kelompok dengan nama kelompok A, sampai dengan kelompok H.

l
f. Guru membagi seperangkat pembelajaran atau sarana prasarana
pembelajaran yang diperlukan.
g. Guru memberikan permasalahan yang ada di LKS untuk dikerjakan
secara berkelompok. Dalam hal ini setiap kelompok memperoleh
permasalahan yang sama.
h. Guru berkeliling untuk mengetahui kemungkinan siswa atau kelompok
yang kesulitan dalam pemecahan masalah yang ada di LKS.
i. Guru membimbing siswa dalam menuliskan hasil diskusinya pada
kertas manila untuk disajikan di depan kelas.
j. Guru menunjuk 8 orang siswa secara acak sebagai perwakilan untuk
menyajikan hasil diskusinya.
k. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan atau sanggahan.
l. Guru mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah yang diajukan.
m. Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru.
n. Guru memberikan tes evaluasi I setiap akhir siklus secara individual
tentang pokok bahasan yang sedang dibahas di kelas.
o. Guru membagi angket kerjasama dalam kelompok dan refleksi terhadap
pembelajaran yang baru dilaksanakan.
3. Tahap Pengamatan
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran berbasis masalah. Dalam
pengamatan ini digunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan.
b. Observer secara umum memiliki empat tugas, yaitu:

li
1) Mengamati komunikasi antar siswa.
2) Mengamati aktivitas siswa.
3) Mengamati kerjasama siswa dalam kelompoknya
4) Mengamati jalannya kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran
berbasis masalah.
c. Dari pengamatan guru diperoleh temuan sebagai berikut:
1) Pada pelaksanaan siklus pertama penyampaian materi oleh guru
sesuai dengan rencana pengajaran yang telah dibuat. Hal ini karena
guru telah menguasai materi pelajaran. Akan tetapi guru masih ragu-
ragu dalam menerapkan pembelajaran berbasis masalah karena guru
belum pernah menggunakan metode tersebut dalam pembelajaran.
2) Guru belum memberikan motivasi secara maksimal kepada siswa
untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3) Guru masih kurang dalam memberikan bimbingan kepada siswa
untuk membuat artefak dan menyajikan hasil karya.
d. Dari pengamatan siswa diperoleh temuan sebagai berikut:
1) Sebagian besar siswa (kelompok) belum paham terhadap tugas yang
diberikan, sehingga siswa kesulitan dalam mengerjakannya.
2) Ada beberapa kelompok yang mengalami kesulitan dalam
memecahkan masalah yang ada di LKS, tetapi ada pula kelompok
yang dapat memecahkan masalah dengan baik dan benar.
Berikut contoh penyelesaian masalah dari salah satu kelompok:
Jawaban permasalahan:

lii
Diket : AB = 40 cm, ∠ CAB = 65°, ∠ CBA = 50°
Ditanya: Panjang AC, BC, dan lebar sungai.
Jawab: C
A B
∠ ACB = 180° – ( 65° + 50° ) = 65°
C
cB
bsinsin
= C
cA
asinsin
=
οο 65
4050b
sinsin=
οο 6540
65a
sinsin=
b sin 65°= 40 sin 50° a sin 65° = 40 sin 65°
0,906 b = 40 . 0,766 a = ο
ο65
6540sin
sin
b = 81339060
6430 ,,,
= cm. a = 40 cm.
Lebar sungai = tinggi Δ = alas
Luas
21
Δ
Luas Δ = ))()(( csbsass −−−
S = ( )8133404021 ,++ = 56,905.
Luas Δ = ))()(( csbsass −−−
= ),,)(,)(,(, 8133906564090556409055690556 −−−
= ( )( )( )90523905169051690556 ,,,,

liii
= 5375, = 19,37 cm.
Tinggi Δ = alas
Luas
21
Δ = 403719
21 ⋅
, = 0,9685 cm.
Dari jawaban tersebut dapat diketahui bahwa siswa sudah mampu
mencari unsur-unsur yang belum diketahui pada sebuah segitiga,
akan tetapi dalam mencari lebar sungai (dalam gambar adalah tinggi
segitiga) siswa masih kesulitan. Kebanyakan dari mereka
menggunakan lebar sungai = tinggi Δ = alas
Luas
21
Δ , padahal rumus
tersebut hanya dapat digunakan pada segitiga siku-siku. Sedangkan
untuk mencari luas segitiga, mereka menggunakan rumus luas
segitiga jika ketiga sisinya diketahui, padahal rumus tersebut belum
diberikan.
3) Ada beberapa kelompok yang anggotanya kurang kompak, sehingga
diskusi tidak dapat dilaksanakan secara maksimal dan hasil yang
diperoleh kurang memuaskan.
4) Sebagian besar kelompok dalam menuliskan penyelesaian masalah
di kertas manila kurang besar, jelas, dan rapi. Sehingga tidak terlihat
dari belakang.
5) Masih banyak siswa dalam menyelesaikan soal evaluasi tidak teliti,
sehingga perhitungannya salah.
6) Siswa yang ditunjuk untuk menyajikan hasil karya masih terlihat
ragu-ragu dan suaranya kurang keras dan pada saat

liv
mempresentasikan hasil diskusi masih banyak siswa lain yang tidak
memperhatikan sehingga membuat suasana agak gaduh.
7) Selama siswa (sebagai wakil dari kelompok) menyajian hasil diskusi
kelompoknya, tidak ada satupun siswa dari kelompok lain yang mau
memberikan tanggapan atau komentar, ini karena kurang percaya
diri pada kelompok tersebut untuk mengemukakan pendapat.
e. Dari pengamatan sarana prasarana diperoleh temuan sebagai berikut :
1) Pembentukan kelompok berdasarkan penyebaran kemampuan
kurang menguntungkan dilakukan, karena hanya beberapa siswa
saja yang berpartisipasi dalam diskusi.
2) Pemberian satu LKS untuk satu kelompok kurang efektif dilakukan,
karena siswa yang lain tidak bisa ikut berdiskusi.
4. Tahap Refleksi
Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran
di dalam kelas, selanjutnya diadakan rerleksi dari tindakan yang telah
dilakukan. Pada kegiatan siklus pertama didapatkan hasil refleksi sebagai
berikut:
a. Pada siklus pertama ini, dari 40 siswa terdapat 60% yang memperoleh
nilai ≥ 6,5 dengan rata-rata kelas 6,66 sehingga ketuntasan belajar
secara klasikal belum tercapai (Lampiran 11).
b. Dari pengamatan kinerja guru dalam mengelola dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran berbasis masalah pada siklus pertama,

lv
kemampuan guru dalm mengelola pembelajaran hanya sebesar 60%
dengan rata-rata untuk kesepuluh aspek 2,4 (Lampiran 12).
c. Komunikasi matematik pada aspek berdiskusi tentang materi matematik
hanya menunjukan 87,5% pada menit ke-60 (Lampiran 13).
d. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran berbasis masalah di
kelas sebesar 50% dengan rata-rata untuk keenam aspek adalah 2
(Lampiran 14).
e. Dari hasil angket kerjasama siswa dalam kelompok diperoleh rata-rata
siswa yang menjawab A pada tiap-tiap soalnya adalah 18,17 dengan
persentase 45,4% (Lampiran 15).
f. Dari hasil frekuensi jawaban siswa mengenai refleksi siswa terhadap
pembelajaran 87,5% siswa merasa senang dengan penampilan guru
dalam mengajar matematika, 55% siswa merasa biasa saja dengan
pembelajaran saat itu, 72,5% siswa merasa senang dengan suasana
pembelajaran saat itu, 70% siswa mudah mengikuti materi pembelajaran
matematika, 55% siswa senang dengan pembelajaran yang dilakukan
dengan kerja kelompok, 62,5% siswa merasa senang dengan penyajian
hasil kerja kelompok, dan 52,5% siswa termotivasi untuk terus belajar
dengan masalah yang diselesaikan dalam evaluasi (Lampiran 16).
g. Pembentukan kelompok berdasarkan penyebaran kemampuan kurang
menguntungkan karena ada beberapa siswa yang tidak ikut
berpartisipasi dalam diskusi/memecahkan masalah.

lvi
h. Ada beberapa kelompok siswa yang belum dapat memecahkan
permasalahan dengan benar, sehingga masih terdapat kekeliruan dalam
menghitung.
i. Dalam menentukan kelompok mana yang akan mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas masih kurang efektif, karena ada beberapa
kelompok yang saling menunjuk satu sama lain.
j. Penyaji sebagai wakil kelompok, masih belum terampil dalam
menyajikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Hal ini terlihat
dari penampilan mereka pada saat menjelaskan hasil diskusi tampak
ragu-ragu, malu, dan suaranya kurang keras sehingga tidak terdengar
dari belakang.
k. Selama penyaji menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas tidak ada satupun siswa (kelompok) yang mau memberikan
tanggapan. Dalam hal ini guru perlu memberikan motivasi kepada siswa
agar aktif dalam diskusi.
l. Dalam menuliskan hasil pemecahan masalah di kertas manila, siswa
juga belum terampil. Tulisan siswa terlalu kecil dan naik turun,
sehingga tidak telihat dari belakang.
Untuk memeperbaiki kelemahan-kelemahan dan
meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus 1, maka pada
pelaksanaan siklus 2 direncanakan sebagai berikut :
a) Guru harus mampu mempertahankan atau meningkatkan pengelolaan
kegiatan pembelajaran.

lvii
b) Guru harus mampu memotivasi siswa agar memecahkan masalah secara
bersama dengan kelompoknya ataupun dalam diskusi.
c) Guru harus mendorong diskusi atau dialog antar teman dalam
kelompoknya.
d) Guru harus mengamati siswa dalam menuliskan hasil penyelidikannya
ke dalam kertas manila dan memberikan bimbingan bila siswa
mengalami kesulitan.
e) Pembentukan kelompok berdasarkan teman 2 meja, sehingga terbentuk
10 kelompok dengan anggota 4 orang siswa.
f) Penentuan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi didasarkan
atas undian.
g) Tiap kelompok mendapatkan dua LKS.
B. Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 April 2005 dengan pokok
bahasan trigonometri, subpokok bahasan rumus-rumus segitiga dalam
trigonometri (aturan cosinus). Uraian tiap siklus sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Menyusun rencana pengajaran dengan materi aturan cosinus, RP
disusun dengan memeperhatikan refleksi siklus I.
b. Guru menyusun lembar kerja siswa siklus II.
c. Guru menyusun kembali soal tes evaluasi II.

lviii
d. Mempersiapkan kembali sarana prasarana yang diperlukan.
e. Mempersiapkan kembali lembar pengamatan untuk mengamati situasi
dan kondisi selama pembelajaran dan angket yang akan diberikan pada
siswa.
f. Membentuk kelompok-kelompok berdasarkan teman 2 meja sehingga
terbentuk 10 kelompok dengan anggota 4 orang siswa.
g. Kelompok yang akan menyajikan hasil diskusi ditunjuk berdasarkan
undian.
h. Guru diharapkan mampu mempertahankan dan atau meningkatkan
pengelolaan kegiatan pembelajaran.
i. Guru lebih memotivasi siswa agar kompak dengan anggota
kelompoknya dalam menjalankan tugas kelompok.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Guru menyuruh siswa mempersiapkan segala perlengkapan yang akan
digunakan.
b. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan mengingatkan kembali
tentang materi sebelumnya yaitu aturan sinus dan menjelaskan tujuan
pembelajaran.
c. Guru menyampaikan materi pelajaran matematika sesuai dengan
rencana pengajaran secara klasikal
d. Guru mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Permasalahan tersebut adalah : “Bus Cahaya dan Bus Sinar
berangkat bersamaan dari terminal yang terletak di persimpangan jalan.

lix
Bus Cahaya berkecepatan rata-rata 60 km/jam, sedangkan bus Sinar
berkecepatan rata-rata 50 km/jam. Jika arah yang ditempuh kedua bus
membentuk sudut 68°, hitung jarak kedua bus itu setelah 15 menit.
e. Guru menjelaskan peraturan dan tata tertib dalam berdiskusi
f. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan teman
2 meja. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang sehingga terbentuk 8
atau 10 kelompok dengan nama kelompok A sampai dengan kelompok
J.
g. Guru membagi seperangkat pembelajaran atau sarana prasarana
pembelajaran yang diperlukan seperti kertas manila, papan nama
kelompok, spidol , jangka, dan busur.
h. Guru memberikan dua buah LKS yang sama pada tiap-tiap kelompok
untuk dikerjakan secara berkelompok dalam hal ini setiap kelompok
memperoleh permasalahan yang sama.
i. Guru lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran berbasis masalah
dengan memberikan penghargaan/hadiah.
j. Guru memberikan arahan secukupnya agar siswa dapat melakukan
penyelidikan sesuai petunjuk yang ada di LKS.
k. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompok.
l. Guru mengamati siswa dalam menuliskan hasil penyelidikannya dalam
kertas manila dan memberikan bimbingan bila siswa menemui
kesulitan.

lx
m. Guru menunjuk beberapa siswa (sebagai wakil dari kelompok) untuk
menjelaskan atau menyajikan hasil kerja kelompoknya secara undian.
n. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menyampaikan tanggapan maupun sanggahan.
o. Setelah siswa memberikan tanggapan, barulah guru memberikan
kesempatan penjelasan yang mendetail tentang pemecahan masalah
yang dibahas.
p. Guru memberikan tes evaluasi II, untuk melihat kemampuan siswa.
q. Guru membagi angket dan menyuruh siswa mengisinya pada saat itu
juga.
3. Tahap Pengamatan
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran berbasis masalah. Dalam
pengamatan ini digunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan.
b. Observer secara umum memiliki empat tugas, yaitu:
1) Mengamati komunikasi antar siswa.
2) Mengamati aktivitas siswa.
3) Mengamati kerjasama siswa dalam kelompoknya
4) Mengamati jalannya kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran
berbasis masalah.
c. Dari pengamatan guru diperoleh temuan sebagai berikut:
1) Penyampaian materi pelajaran sudah jelas dan sistematis sesuai
dengan rencana pengajaran.

lxi
2) Guru telah memberikan bimbingan disela-sela aktivitas siswa yang
kesulitan dalam memecahkan masalah yang ada di LKS.
3) Guru memberikan motivasi berupa pemberian hadiah kepada siswa
(kelompok) yang aktif, bekerja sama dan berdiskusi dengan
kelompoknya dengan baik.
4) Guru kurang memperhatikan alokasi waktu sehingga pelaksanaan
pembelajaran tidak sesuai dengan rencana pengajaran yang di buat.
d. Dari pengamatan siswa diperoleh temuan sebagai berikut:
1) Beberapa kelompok terlihat sudah kompak hal ini terlihat dengan
adanya pembagian tugas dalam menyelesaikan masalah.
2) Siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam melakukan
penyelidikan sehingga ada beberapa kelompok yang dapat
menyelesaikan tugas dengan baik
3) Masih ada beberapa kelompok yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan permasalahan pada LKS, seperti ketika menentukan
besar sudut pada jurusan tiga angka.
C A
B
Gambar 1 Gambar 2

lxii
Beberapa siswa menggambar sebagai berikut:
C B
besar ∠ BAC = 360° – 330° = 30°
A
Gambar 3
Dari gambar 3, terlihat bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
menentukan besar ∠BAC (yang ada di pelabuhan). Sehingga ada
kelompok yang mempunyai jawaban sebagai berikut:
C A a2 = α⋅−+ cosbc2cb 22
= ο301072107 22 cos⋅⋅⋅−+
= 314010049 21⋅−+
B = 370149 − = 7627, = 5,27 km.
Dari kesalahan-kesalahan di atas dapat diketahui bahwa beberapa
siswa (kelompok) belum mengetahui besar sudut BAC (yang ada di
pelabuhan).
4) Ada beberapa kelompok yang mengubah pendapat mereka, ketika
kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi.
e. Dari pengamatan sarana prasarana diperoleh temuan sebagai berikut :
Pemberian permasalahan yang sama pada semua kelompok kurang
menguntungkan, karena ada beberapa siswa yang melakukan
kecurangan dengan bekerjasama dengan kelompok lain.
4. Tahap Refleksi

lxiii
a. Dari hasil tes yang dilakukan pada siklus kedua, siswa yang tuntas
belajar 32 siswa (80%), sedangkan yang tidak tuntas belajar 8 siswa
(20%) dengan rata-rata kelas 7,16 sehingga ketuntasan belajar klasikal
belum tercapai. Hal ini belum sesuai dengan yang diharapkan tetapi
dibandingkan pada siklus pertama sudah ada kenaikan (lampiran 21).
b. Guru telah mampu mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan
pembelajaran matematika berbasis masalah secara kelompok. Hal ini
berdasarkan data hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam
pengelolaan pembelajaran berbasis masalah mengalami peningkatan dari
60% pada siklus pertama menjadi 72,5% dengan rata-rata untuk
kesepuluh aspek 2,9 (lampiran 22).
c. Hasil pengamatan komunikasi siswa pada siklus dua ini mengalami
peningkatan dalam aspek diskusi pada menit ke-60 menjadi 90% yang
semula pada siklus satu 87,5% (lampiran 23).
d. Selama pembelajaran berlangsung keaktifan siswa mengalami
peningkatan Hal ini terlihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas
siswa selama pembelajaran berlangsung dari 50% pada siklus pertama
menjadi 66,67% dengan rata-rata unutk keenam aspek adalah 2,67
(lampiran 24).
e. Dari hasil angket kerjasama siswa dalam kelompok diperoleh rata-rata
siswa yang menjawab A adalah 19,33 dengan persentase 48,3%. Hasil ini
meningkat dari siklus sebelumnya yang semula rata-ratanya 18,17
(lampiran 25).

lxiv
f. Dari hasil frekuensi jawaban siswa mengenai refleksi siswa terhadap
pembelajaran 77,5% siswa merasa senang dengan penampilan guru
dalam mengajar matematika, 57,5% siswa berani bertanya saat
pembelajaran berlangsung, 62,5% siswa merasa senang dengan suasana
pembelajaran saat itu, 62,5% siswa mudah mengikuti materi
pembelajaran matematika, 47,5% siswa sangat senang dengan
pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok, 62,5% siswa
merasa senang dengan penyajian hasil kerja kelompok, dan 55% siswa
tertarik dengan masalah yang diselesaikan dalam evaluasi (lampiran 26).
g. Pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan rencana pengajaran yang
di buat karena melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan.
h. Dalam pelaksanaan penyajian hasil diskusi ada beberapa kelompok
yang mengubah pendapat mereka, ketika kelompok lain
mempresentasikan hasil diskusi.
i. Dalam menyelesaikan permasalahan, terlihat ada beberapa siswa yang
melakukan kecurangan dengan bekerjasama dengan kelompok lain.
j. Pelaksanaan pada siklus kedua ini, secara garis besar berlangsung
dengan baik dan kondusif. Akan tetapi kegiatan pada siklus kedua perlu
diulang agar kemampuan siswa dalam memecahkan masalah,
berkomunikasi, dan bekerjasama melalui pembelajaran berbasis
masalah dapat ditingkatkan.
Untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan siklus 2 maka pada
pelaksanaan siklus 3 direncanakan sebagai berikut:

lxv
a) Guru harus lebih memotivasi siswa dengan memberikan penghargaan
atau hadiah kepada siswa atau kelompok yang dapat menyelesaikan
tugas dan mempresentasikan hasil karya dengan baik dan benar.
b) Guru harus membuat permasalahan yang berbeda agar siswa tidak
melakukan kecurangan dalam menyelesaikan masalah dengan bekerja
sama dengan kelompok lain
c) Guru harus mengumpulkan terlebih dahulu hasil diskusi kelompok
siswa, agar mereka tidak mengubah pendapat mereka.
d) Perlu adanya kontrol waktu sehingga pelaksanaan pembelajaran benar-
benar sesuai dengan rencana pembelajaran.
C. Hasil Penelitian Siklus III
Siklus III merupakan siklus terakhir yang dilaksanakan pada
tanggal 20 April 2005 dengan pokok bahasan trigonometri, subpokok bahasan
rumus-rumus segitiga dalam trigonometri (luas segitiga). Uraian tiap siklusnya
sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Perencanaan pada siklus III didasarkan atas refleksi pada siklus II.
b. Guru menyusun lembar kerja siswa siklus III dengan permasalahan
yang berbeda-beda.
c. Guru menyusun kembali soal tes evaluasi III.
d. Mempersiapkan kembali sarana prasarana yang diperlukan.

lxvi
e. Mempersiapkan kembali lembar pengamatan untuk mengamati situasi
dan kondisi selama pembelajaran dan angket yang akan diberikan pada
siswa.
f. Membentuk kelompok-kelompok berdasarkan teman 2 meja sehingga
terbentuk 10 kelompok dengan anggota 4 orang siswa.
g. Kelompok yang akan menyajikan hasil diskusi ditunjuk berdasarkan
undian.
h. Guru diharapkan mampu mempertahankan dan atau meningkatkan
pengelolaan kegiatan pembelajaran.
i. Guru lebih memotivasi siswa agar kompak dengan anggota
kelompoknya dalam menjalankan tugas kelompok.
j. Guru mengumpulkan hasil diskusi kelompok siswa, sebelum mereka
menyajikannya di depan kelas.
k. Guru diharapkan mampu mengontrol waktu sehingga pembelajaran
sesuai dengan apa yang direncanakan
.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan materi pelajaran matematika sesuai dengan
rencana pengajaran.
b. Kemudian guru memberikan permasalahan yang ada di LKS secara
kelompok, di mana tiap dua kelompok memperoleh permasalahan yang
sama.

lxvii
c. Guru menjelaskan peraturan dan tata tertib dalam berdiskusi seperti
menginformasikan bahwa hasil diskusi kelompok harus dikumpulkan
dalam waktu ± 20 menit dan siswa di beri waktu ± 10 menit untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
d. Guru lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran berbasis masalah
dengan memberikan penghargaan/hadiah.
e. Guru memberikan arahan secukupnya agar siswa dapat melakukan
penyelidikan sesuai petunjuk yang ada di LKS.
f. Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompok.
g. Guru mengamati siswa dalam menuliskan hasil penyelidikannya dalam
kertas manila dan memberikan bimbingan bila siswa menemui
kesulitan.
h. Guru mengumpulkan hasil diskusi kelompok siswa, sebelum mereka
mempresentasikannya di depan kelas.
i. Guru menunjuk 4 orang siswa secara undian sebagai perwakilan
kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya di depan kelas.
j. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menyampaikan tanggapan maupun sanggahan.
k. Setelah siswa memberikan tanggapan, barulah guru memberikan
kesempatan penjelasan yang mendetail tentang pemecahan masalah
yang dibahas.
l. Guru memberikan tes evaluasi II, untuk melihat kemampuan siswa.
m. Guru membagi angket dan menyuruh siswa mengisinya pada saat itu
juga.

lxviii
3. Tahap Pengamatan
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran berbasis masalah. Dalam
pengamatan ini digunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan.
b. Dari pengamatan terhadap guru diperoleh temuan sebagai berikut:
1) Guru telah lebih jelas dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai
dengan rencana pengajaran.
2) Guru telah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
maupun aktivitas belajar yang lain.
3) Guru telah memberikan motivasi kepada siswa yang aktif ataupun
siswa yang telah menyajikan hasil diskusi kelompoknya dengan
benar dan bagus dengan memberikan hadiah.
c. Dari pengamatan terhadap siswa pada siklus ketiga ini ditemukan hal-
hal sebagai berikut:
1) Suasana kelas dalam kegiatan belajar mengajar (pengembangan
materi) tertib, terkendali dan kondusif, sehingga pembahasan hasil
diskusi kelompok siswa dapat berlangsung dengan baik.
2) Siswa mulai berani menyampaikan pendapat, berani bertanya, dan
berani memberikan sanggahan atau tanggapan kepada kelompok
lain.
3) Sebagian besar siswa kelihatan bersemangat dan antusias dalam
memecahkan masalah.
4) Masih ada kelompok yang perhitungannya salah dan kurang teliti.
d. Dari sarana dan prasarana diperoleh temuan sebagai berikut :

lxix
1) Pembentukan kelompok berdasarkan teman 2 meja ternyata
menguntungkan siswa, karena mereka lebih menikmati dan lebih
mudah dalam berdiskusi.
2) Pemberikan permasalahan yang berbeda pada tiap dua kelompok
telah menguntungkan siswa, karena mereka menjadi tahu bagaimana
menyelesaikan permasalahan.
4. Tahap Refleksi
Hasil refleksi atas penelitian siklus ketiga, dihasilkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Hasil tes evaluasi pada siklus ketiga ini, ternyata ketuntasan belajar
klasikal telah tercapai yaitu bahwa 87,5% siswa telah mendapatkan nilai
≥ 6,5 dengan rata-rata kelasnya 8,53 (lampiran 34).
b. Guru telah mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelaksanaan pemberian permasalahan dalam pembelajaran matematika
berbasis masalah secara kelompok. Hal ini berdasarkan data hasil
pengamatan terhadap kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran
berbasis mengalami peningkatan dari 72,5% pada siklus kedua menjadi
87,5% dengan rata-rata untuk kesepuluh aspeknya 3,5 (lampiran 35).
c. Komunikasi siswa dalam pembelajaran berbasis masalah pada siklus
ketiga ini dalam aspek diskusi tentang materi matematik meningkat 95%
pada menit ke-60 dari siklus kedua yang hanya 90% (lampiran 36).
d. Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung pada siklus tiga ini
mencapai 79,17% meningkat dari siklus dua yaitu 66,67% (lampiran 37).

lxx
e. Berdasarkan hasil angket kerjasama siswa diperoleh rata-rata 22,17 siswa
yang menjawab A dengan persentase 55,4% (lampiran 38).
f. Frekuensi jawaban siswa menyatakan bahwa 67,5% siswa senang
dengan penampilan guru dalam mengajar matematika, 40% siswa sudah
berani bertanya sedangkan 25% berani mengemukakan pendapat dalam
pembelajaran saat itu, 50% materi pelajaran matematika mudah diikuti
dan 42,5% sangat jelas, 47,5% pembelajaran yang dilakukan dengan
kerja kelompok sangat menyenangkan siswa, 55% siswa senang dengan
penyajian hasil kerja kelompok, dan 50% siswa merasa tertarik dengan
masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi sedang 45% siswa
termotivasi untuk belajar (lampiran 39).
g. Pembentukan kelompok berdasarkan teman 2 meja ternyata
menguntungkan siswa, karena mereka lebih menikmati dan lebih mudah
dalam berdiskusi.
h. Pemberikan permasalahan yang berbeda pada tiap dua kelompok telah
menguntungkan siswa, karena mereka menjadi tahu bagaimana
menyelesaikan permasalahan.
i. Siswa sudah terampil dalam menulis hasil kerja kelompok dalam kertas
manila, dan juga sudah terampil ketika menjelaskan hasil kerja
kelompoknya di depan kawan-kawannya.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus ketiga ternyata model
pembelajaran matematika berbasis masalah yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa adalah denganlangkah-langkag sebagai berikut, yaitu : pengajuan
masalah dalam LKS, pembentukan kelompok berdasarkan teman 2 meja, tiap

lxxi
dua kelompok mendapatkan satu permasalahan yang sama, setiap kelompok
memperoleh satu sarana pembelajaran dan 2 LKS serta perwakilan kelompok
yang mempresentasikan hasil diskusi ditunjuk berdasarkan undian di mana
sebelumnya hasil diskusi kelompok dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu
juga model tersebut dapat membuat siswa lebih beraktivitas dalam proses
belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya model pembelajaran tersebut dapat
dilihat dalam rencana pengajaran siklus tiga.
Dengan demikian diperoleh bahwa dengan diberikannya model
pembelajaran berbasis masalah seperti pada RP siklus III, maka hasil belajar
siswa dapat ditingkatkan dan juga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar. Hal ini tampak dari analisis hasil tes yang dilakukan
setelah akhir pelaksanaan siklus tiga. Ketuntasan belajar klasikal dari 80%
pada siklus kedua menjadi 87,5% pada siklus tiga dengan rata-rata kelas 8,53
(Lampiran 34).
D. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan atas hasil pengamatan
yang dilanjutkan dengan refleksi pengamatan pada setiap siklus tindakan. Dari
refleksi pengamatan pada siklus pertama diperoleh temuan sebagai berikut:
Pengelolaan pembelajaran matematika berbasis masalah belum
dilaksanakan dengan baik karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang baru
bagi guru sehingga pada siklus pertama diperoleh prosentase sebesar 60%
(Lampiran 12).
Sebagian besar siswa (kelompok) belum paham terhadap tugas yang
diberikan, sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang

lxxii
ada di LKS. Akan tetapi ada pula kelompok yang dapat memecahkan masalah
dengan baik dan benar.
Dalam berdiskusi memecahkan permasalahan ada beberapa
kelompok yang anggotanya kurang kompak, sehingga diskusi tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal dan hasil yang diperoleh kurang memuaskan.
Dalam menyajikan hasil diskusi kelompok, perwakilan siswa yang
ditunjuk belum terampil dalam menyajikan hasil diskusinya, sebagian besar
kelompok dalam menuliskan penyelesaian masalah di kertas manila kurang
besar, jelas, dan rapi sehingga tidak terlihat dari belakang. Penampilan siswa
pun masih tampak ragu-ragu, malu, dan tampak tegang. Akibatnya suara
kurang keras dan cenderung menerangkan diri sendiri. Hal ini disebabkan
karena siswa tidak terbiasa tampil di depan kelas.
Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus pertama
ini hanya 50%. Sehingga hal ini perlu dipacu dengan memberikan motivasi
berupa pemberian penghargaan/hadiah dalam setiap aktivitas siswa (Lampiran
14).
Ketika menyelesaikan soal evaluasi masih banyak siswa yang salah
dalam perhitungan. Sehingga dari hasil tes evaluasi I yang telah dilakukan,
siswa yang tuntas belajar ada 24 siswa (60%) dan yang tidak tuntas ada 16
siswa (40%) dengan rata-rata kelas 6,66 (Lampiran 11). Seperti pada contoh di
bawah ini:

lxxiii
Dari refleksi pelaksanaan siklus pertama ternyata masih belum
mencapai hipotesis tindakan dan indikator kinerja. Dengan demikian siklus
pertama perlu di ulang agar kemamapuan siswa dalam memecahkan masalah,
bekerjasama, dan berkomunikasi dapat ditumbuhkembangkan da hasil belajar
siswa semakin meningkat.
Selanjutnya dari hasil refleksi pada pengamatan selama
berlangsungnya siklus kedua didapatkan kinerja guru dalam pengelolaaan
pembelajaran berbasis masalah sudah ada peningkatan. Hal ini dilihat dari hasil
pengamatan menunjukan prosentase sebesar 72,5% dengan rata-rata untuk
kesepuluh aspek 2,9 (Lampiran 22).
Beberapa kelompok terlihat sudah kompak hal ini terlihat dengan
adanya pembagian tugas dalam menyelesaikan masalah dan juga terlihat lebih
termotivasi serta bersemangat dalam melakukan penyelidikan sehingga ada

lxxiv
beberapa kelompok yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik Akan tetapi
masih ada beberapa kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan pada LKS, seperti ketika menentukan besar sudut pada jurusan
tiga angka. Oleh karena itu pada siklus kedua ini terjadi peningkatan aktivitas
siswa dari 50% pada siklus pertama menjadi 66,67% dengan rata-rata keenam
aspeknya 2,67 pada siklus kedua (Lampiran 24).
Dari hasil tes evaluasi siklus kedua yang dilakukan ternyata
ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan dari 60% ada siklus pertama
menjadi 80% pada siklus kedua dengan rata-rata kelas 7,16, walaupun masih
ada siswa yang mengalami perhitungan (Lampiran 21). Seterti halnya pada
contoh di bawah ini:

lxxv
Dalam jawaban siswa di atas diketahui bahwa soal no.1 pada
umumnya benar hanya perhitungannya saja yang salah. Sedangkan pada
soal no.2 siswa salah dalam memasukan angka karena yang ditanyakan
adalah jarak kedua kapal setelah berlayar selama 5 jam.
Dari pembahasan hasil pelaksanaan siklus kedua di atas, secara
garis besar berlangsung dengan baik dan kondusif. Akan tetapi hipotesis
tindakan dan indikator kinerja yang diharapkan belum tercapai sehingga
kegiatan pada siklus kedua perlu diulang agar kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah, berkomunikasi, dan bekerjasama melalui
pembelajaran berbasis masalah dapat ditingkatkan.
Di akhir siklus ketiga refleksi atau evaluasi sangat menentukan
keberhasilan suatu penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil refleksi atas
pelaksanaan siklus ketiga dihasilkan hal-hal sebagai berikut:
Guru telah mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelaksanaan pemberian permasalahan dalam pembelajaran matematika berbasis
masalah secara kelompok. Hal ini berdasarkan data hasil pengamatan terhadap
kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran berbasis masalah mengalami
peningkatan dari 72,5% pada siklus kedua menjadi 87,5% (lampiran 35). Selain
itu guru telah lebih jelas dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan
rencana pengajaran dan juga telah memberikan motivasi kepada siswa yang
aktif ataupun siswa yang telah menyajikan hasil diskusi kelompoknya dengan
benar dan bagus dengan memberikan penghargaan/hadiah.

lxxvi
Dari hasil tes evaluasi ketiga ini, ternyata ketuntasan belajar
klasikal telah tercapai yaitu sebesar 87,5% dengan rata-rata kelas 8,53
(lampiran 34).
Suasana kelas dalam kegiatan belajar mengajar (pengembangan
materi) tertib, terkendali dan kondusif, sehingga pembahasan hasil diskusi
kelompok siswa dapat berlangsung dengan baik dan sebagian besar siswa
kelihatan bersemangat dan antusias dalam memecahkan masalah. Siswa juga
sudah terampil dalam menulis hasil kerja kelompok dalam kertas manila, dan
juga sudah terampil ketika menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan
kawan-kawannya. Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung mencapai
79,17% (lampiran 37).
Dari hasil refleksi pada siklus ketiga ternyata model pembelajaran
matematika berbasis masalah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa
adalah denganlangkah-langkag sebagai berikut, yaitu : pengajuan masalah
dalam LKS, pembentukan kelompok berdasarkan teman 2 meja, tiap dua
kelompok mendapatkan satu permasalahan yang sama, setiap kelompok
memperoleh satu sarana pembelajaran dan 2 LKS serta perwakilan kelompok
yang mempresentasikan hasil diskusi ditunjuk berdasarkan undian di mana
sebelumnya hasil diskusi kelompok dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu
juga model tersebut dapat membuat siswa lebih beraktivitas dalam proses
belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya model pembelajaran tersebut dapat
dilihat dalam rencana pengajaran siklus tiga.
Dengan demikian diperoleh bahwa dengan diberikannya model
pembelajaran berbasis masalah seperti pada RP siklus III, maka hasil belajar

lxxvii
siswa dapat ditingkatkan dan juga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar. Hal ini tampak dari analisis hasil tes yang dilakukan
setelah akhir pelaksanaan siklus tiga. Ketuntasan belajar klasikal dari 80%
pada siklus kedua menjadi 87,5% pada siklus tiga dengan rata-rata kelas 8,53
(Lampiran 34).
Dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator kinerja dapat
dicapai sehingga tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus selanjutnya.

lxxviii
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan di
dalam bab IV kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut.
Dengan mengimplementasikan model pembelajaran berbasis masalah hasil
belajar matematika pokok bahasan trigonometri siswa kelas X.9 SMA
Negeri 2 Slawi dapat ditingkatkan. Seperti pada akhir siklus 3 rata-rata
kelas 8,53 dan ketuntasan belajar secara klasikal 87,5%. Pembelajaran
berbasis masalah yang baik adalah dengan pengajuan masalah oleh guru
dalam LKS, pembentukan kelompok berdasarkan teman 2 meja, tiap 2
kelompok memperoleh permasalahan yang sama, dan penyajian hasil
diskusi kelompok oleh siswa di depan kelas yang sebelumnya dikumpulkan
terlebih dahulu pada guru.
B. Saran
Saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya guru kelas X.9 SMA Negeri 2 Slawi mengimplementasikan
pembelajaran berbasis masalah dalam memberikan materi pelajaran
matematika di sekolah.
2. Pembelajaran berbasis masalah yang didahului dengan penjelasan oleh
guru, pengajuan masalah oleh guru, pembentukan kelompok berdasarkan
teman 2 meja, dan tiap dua kelompok memperoleh permasalahan yang
sama, serta penyajian hasil diskusi kelompok di depan kelas merupakan
salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga perlu diterapkan di sekolah menengah umum.

lxxix
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, Mohammad. 2002. “Pembelajaran Matematika Berdasarkan Pendekatan Konstruktivisme dan Contextual Teaching Learning (CTL)”. Makalah disajikan pada diklat TOT guru-guru matematika SLTP dari 24 provinsi di Indonesia.
Dalyono.1996. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful. 1996 . Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Surabaya: UNESA
Ismail. 2002. “Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction). Apa, Bagaimana, dan Contoh pada subpokok bahasan Statistika”. Makalah disajikan pada pelatihan TOT pembelajaran kontekstual (CTL) untuk instruktur/guru dan dosen dari 24 provinsi.
Martono, Koko. 2004. Matematika dan Kecakapan Hidup Jilid 1B SMA, Bandung: Ganeca Exact.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suherman, Erman; dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: UPI.

lxxx
DAFTAR SUBYEK PENELITIAN
Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Kelas : X.9
No. Absen Nama L/P 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39 40.
Adi Purbo Aenurizanah Alfian Nur Arfan Jazuli Arif Hermawan Athiq Mardika Cahaya Ratih Deky Kusumo Didah Andini Dini Sulistina Dwi Wahyu Edi Purwadi Edy Purwanto Eka Amaliyah Fatin Hamamah Feni Maryani Harry Wijaya Helmi P Himatul A Jauharudin Juniya Lyna Fitria M. Santoso M. Zamroni M. Imam S M. Faik Mutnaeni Nutfah Prima Wahyu Ratna April Regina L Riza N Rizky R Septi M Setyo H Sri Harneni Sri Rahayu Wahyu Dwi Wely Tea Wiji Astuti
L P L L L L P L P P L L L P P P L P P L P P L L L L P P L P P P P P P P P L P P
Lampiran 1

lxxxi
Lembar Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Guru
Nama Guru : Hari /Tanggal : Sekolah : Petunjuk : Berilah penilaian anada dengan memberi tanda cek (√) pada kolom
yang sesuai Dilakukan Skor Aspek yang Diamati ya Tidak 1 2 3 4
Mengorientasi siswa pada masalah ♦Menjelaskan tujuan pembelajaran ♦Memunculkan masalah
Tahap -1
♦Memotivasi siswa untuk memecahkan masalah
Mengorganisasi siswa untuk belajar Tahap-2 ♦Membimbing siswa dalam
mengorganisasi tugas-tugas dan berbagi tugas dengan teman sekelompoknya.
Membimbing penyelidikan individual/ kelompok
♦Melakukan pengamatan / eksperimen ♦Merekam dan mengorganisasi data
Tahap- 3
♦Menganalisis dan menyimpulkan hasil
Membimbing siswa mengembangkan dan menyajikan hasil karya
♦Membimbing siswa membuat artefak
Tahap-4
♦Membimbing siswa menyajikan hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Tahap-5
♦Membantu siswa mengkaji cara-cara yang ditempuh selama proses penyelidikannya
Keterangan: 1: Tidak Baik 2: Cukup Baik 3: Baik 4: Sangat Baik
Lampiran 2

lxxxii
Lembar Pengamatan Komunikasi untuk Siswa
Nama Guru: Sekolah: Pokok Bahasan: Sub Pokok Bahasan: Hari/tanggal: Pertemuan:
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
1. Mendengarkan (memperhatikan) tentang matematika.
2. Berdiskusi tentang materi matematik
3. Menulis (mencatat penjelasan) tentang materi matematik.
4. Membuat konjektur, menyusun, argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
5. Membaca dan menjelaskan suatu presentasi hasil diskusi kelompok.
6. Membuat/mengajukan pertanyaan tentang materi matematika yang telah dipelajari
Lampiran 3

lxxxiii
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Nama Guru: Hari/tanggal: Sekolah: Petunjuk: Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda cek(√) pada kolom
yang sesuai.
Penilaian No. Aktivitas Ya Tidak 1 2 3 4
1. Siswa dapat melakukan kegiatan matematis (kegiatan yang terkait dengan pembelajaran matematika). Mengukur, menghitung, mencatat, menggambar, melakukan percobaan, membuat kesimpulan, dst.
√
2. Siswa berinteraksi satu sama lain, saling bertanya, saling menjelaskan, saling bekerja sama, saling berdiskusi, dst.
Siswa mengembangkan komunikasi ♦Memformulasikan gagasan (tertulis). ♦Menyampaikan gagasan lesan
/mempresentasikan hasil karya.
3.
♦Memberikan tanggapan(lesan). 4. Siswa mendapat kesempatan untuk
melakukan merangkum tentang materi yang telah dipelajari.
Penilaian: 1:banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25% 2:banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50% 3:banyaksiswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari 75% 4:banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%.
Lampiran 4

lxxxiv
Angket Refleksi Siswa Dalam Pembelajaran
Petunjuk : Berilah tanda sialng (x) pada jawaban yang anda pilih. 1. Penampilan guru dalam mengajar matematika, menurut saya:
a. Tidak Menyenangkan. b. Menyenangkan c. Sangat Menyenangkan
2. Pembelajaran matematika hari ini membuat saya : a. Berani bertanya b. Berani mengemukakan pendapat c. Biasa saja
3. Suasana pembelajaran hari ini yang dilaksanakan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah, menurut saya: a. Tidak Menyenangkan b. Menyenangkan c. Sangat Menyenangkan
4. Materi pelajaran matematika yang dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah ini menurut saya : a. Membuat Bingung b. Mudah diikuti c. Sangat Jelas
5. Pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok, menurut saya: a. Tidak Menyenangkan b. Menyenangkan c. Sangat Menyenangkan
6. Penyajian hasil kerja kelompok, menurut saya : a. Tidak Menyenangkan b. Menyenangkan c. Sangat Menyenangkan
7. Masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi pembelajaran menurut saya: a. Sulit b. Menarik c. Memotivasi saya untuk terus belajar
Lampiran 5

lxxxv
Angket Kerjasama Siswa Dalam Kelompok
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat dengan menyilang (x) pada huruf pilihan anda.
1. Apakah setiap anggota kelompok berpartisipasi dalam diskusi? A.Ya B.Kadang-kadang C.Tidak 2. Apakah anda dan rekan anda sudah berusaha membantu yang lain
mengutarakan pendapat dalam diskusi? A.Ya B.Kadang-kadang C.Tidak Pernah 3. Apakah anda menunjukan tanda (seperti mengangguk-angguk kepala dll)
bahwa anda mendengarkan rekan berbicara ketika diskusi berlangsung? A.Ya B.Kadang-kadang C.Tidak Pernah 4. Apakah anda memuji rekan yang telah bekerja baik untuk kelompok (misalnya
mengungkapkan pendapatnya yang bagus)? A.Ya B.Kadang-kadang C.Tidak Pernah 5. Apakah dalam kelompok anda dilakukan pembagian tugas? A.Ya B. Kadang-kadang C.Tidak 6. Apakah anda saling bertanya tentang materi yang disajikan? A.Ya B.Kadang-kadang C.Tidak Pernah
Lampiran 6

lxxxvi
Rencana Pembelajaran I
Satuan Pelajaran : SMU Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : X/II Pokok Bahasan : Trigonometri Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus Segitiga dalam
Trigonometri (Aturan Sinus) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : Ke-1 (Satu)
A. Kompetensi Dasar
1. Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam pemecahan masalah.
2. Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri.
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Siswa dapat menggunakan rumus sinus dalam penyelesaian soal. 2. Dapat bekerjasama dengan orang lain. 3. Mendengarkan dengan aktif 4. Berani bertanya 5. Dapat menjawab pertanyaan atau menyampaikan pendapat
C. Sumber dan Bahan Pembelajaran
1. Buku siswa (Matematika dan Kecakapan Hidup untuk SMU kelas I tengah tahun kedua, Koko Martono, Ganeca Exact).
2. Lembar Kerja Siswa / LKS 3. 8 lembar kertas karton manila untuk mempresentasikan hasil 4. 8 spidol warna 5. Isolasi/ lakban
D. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Model Pembelajaran :Pembelajaran Berdasarkan Masalah. 2. Metode :Ceramah, Diskusi, penemuan
terbimbing, dan pemberian tugas. 3. Pelaksanaan Pembelajaran :
Lampiran 7

lxxxvii
a. Pendahuluan (1) Penyiapan kondisi fisik.
Mengabsen siswa
Menyiapkan buku pelajaran
Membentuk kelompok. Pembentukan kelompok yaitu dengan membagi siswa dalam satu kelas menjadi 8 kelompok.
(2) Guru menyampaikan tujuan proses dan tujuan afektif serta menginformasikan pembelajaran yang akan dilakukan.
(3) Apersepsi Guru mengingatkan kembali mengenai rumus perbandingan
trigonometri untuk segitiga siku-siku. b. Kegiatan Inti
(1) Pengembangan Materi Menyampaikan materi pelajaran Memberikan contoh permasalahan yaitu:
Dari puncak sebuah gedung yang tingginya 50 meter dari permukaan tanah datar terlihat dua buah bendera. Jika bendera di tiang pertama dan di tiang kedua terlihat dengan sudut elevasi 25° dan 50°, hitunglah jarak antara kedua tiang bendera tersebut.
(2) Penerapan pembelajaran berbasis masalah Tahap 1: Mengorientasikan siswa pada masalah
Guru mengajukan masalah yang ada di LKS, tiap kelompok mengerjakan permasalahan yang sama dan guru meminta siswa mempelajari masalah tersebut.
Tahap 2: Mengorganisir siswa untuk belajar Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan
kelompoknya masing-masing. Guru menginformasikan model pembelajaran yang dilakukan.
• Guru meminta setiap kelompok ada pembagian tugas antar anggotanya.
• Guru meminta siswa menyajikan hasil diskusinya di kertas karton.
• Guru meminta satu wakil dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru membagikan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Tahap 3: Membantu siswa memecahkan masalah Guru menjelaskan secara singkat bagaimana cara
menggunakan aturan sinus dalam menyelesaikan soal. Guru mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam
satu kelompok.

lxxxviii
Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
Guru memilih secara acak kelompok yang ditugasi untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru membimbing atau mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil diskusinya.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah.
Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah.
c. Penutup (1) Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
(2) Memberikan evaluasi individu dan angket. (3) Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal
latihan. Kesimpulan: Dalam setiap segitiga ABC, perbandingan panjang sisi dengan sinus sudut yang berhadapan dengan sisi itu mempunyai nilai yang sama. Ditulis:
Csinc
Bsinb
Asina
==
Secara umum aturan sinus dapat dipakai untuk menentukan unsur-unsur dalam suatu segitiga apabila unsur-unsur yang lain telah diketahui. Kemungkinan unsur yang lain telah diketahui itu adalah: a) sisi, sudut, sudut b) sudut, sisi, sudut c) sisi, sisi, sudut.

lxxxix
Lembar Kerja Siswa - 1
Pokok Bahasan : Trigonometri
Satuan Pelajaran : SMU
Kelas / Semester : X/I
Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus segitiga dalam
Trigonometri (Aturan sinus)
Kompetensi dasar
Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi
trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam pemecahan masalah.
Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang
berkaitan dengan fungsi trigonometri.
Indikator Pencapaian Hasil
Siswa dapat menggunakan rumus aturan sinus dalam penyelesaian soal.
A. Permasalahan
Diketahui A dan B merupakan 2 titik yang terletak di tepian yang sama pada
sebuah sungai dengan jarak AB 40 cm. Titik C terletak pada tepian lain
sehingga ∠ CAB = 65º dan ∠ CBA = 50º. Carilah jarak C dari A dan dari B,
kemudian hitunglah lebar sungai itu.
Menganalisis
Permasalahan...........:………………………….………………………..
................................................................................................................................
Lampiran 8

xc
................................................................................................................................
..............
.............................................................................................................................
B. Proyek: Menentukan unsur-unsur segitiga
C M
A B K L
(a) (b)
Tulislah aturan sinus pada masing-masing segitiga di atas............................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Tentukan unsur-unsur yang belum diketahui pada segitiga di atas
..................................................................................................................... .
......................................................................................................................
......................................................................................................................
C. Proyek : Memamerkan hasil
Media yang digunakan: Kertas manila, spidol, penggaris.
Sajikan dan berikan penjelasan kepada teman-teman sekelas terhadap hasil
perhitungan unsur-unsur segitiga yang telah dilakukan.

xci
Penyajian hasil perhitungan unsur-unsur segitiga ……...........................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
.........................................................................................................................
SOAL EVALUASI
SIKLUS I
1. Ahmad, Beni, dan Cahyo bermain di suatu lapangan yang datar. Jarak Beni dan Cahyo 10 m, jika Ahmad, Beni, Cahyo di pandang sebagai titik sudut maka, sudut yang dibentuk oleh Beni, Cahyo, dan Ahmad adalah 42°, dan sudut yang dibentuk oleh Beni, Ahmad, dan Cahyo adalah 74°. Carilah jarak Ahmad dari Beni dan dari Cahyo.
Lampiran 9

xcii
2. Dea mengamati sebuah kapal dari arah mercusuar yang tingginya 40 m. Ujung depan kapal diamati dengan sudut depresi 48°, sedang ujung belakangnya 36°. Tentukan panjang kapal.
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
Siklus I
1. Diket: Misal A= Ahmad, B = Beni, C = Cahyo. Jarak BC = 10 m, ∠BCA = 42° dan ∠BAC = 74°.
Dit :Jarak AB dan jarak AC. A Jawab:
∠ABC = 180°- (∠BCA + ∠BAC). ∠ABC = 180°- (42° + 74°).
∠ABC = 64°. B C
BACsinBC
BCAsinAB
∠=
∠ ⇒
°=
° 74sin10
42sinAB
⇔ °
°⋅=
74sin42sin10AB
⇔ 96,696,069,6AB == m.
BACsinBC
ABCsinAC
∠=
∠ ⇒
°=
° 74sin10
64sinAC
Lampiran 10

xciii
⇔ °
°⋅=
74sin64sin10AC
⇔ 35,996,098,8AC == m.
Jadi jarak AB = 6,96 m dan jarak AC = 9,35 m. 2. Diket : DC = Tinggi mercusuar = 40 m. ∠BDC = sudut deviasi ujung depan kapal = 36° ∠ADC = sudut deviasi ujung belakang kapal = 48° Ditanya : Panjang kapal (AB).
Jawab : D Perhatikan segitiga BCD : ∠ DBC = 180° – (∠ BDC + ∠ BCD)
∠ DBC= 180° – (36° + 90°) ∠ DBC= 54°.
BDC
BCDBC
DC∠
=∠ sinsin
A B C
⇔ DBC
BDCDCBC∠
∠=
sinsin
⇔ °
°⋅=
54sin36sin40BC
⇔ 04,298090,0
5,238090,0
5877,040==
⋅=BC m
Perhatikan segitiga ACD: ∠ DAC = 180° – (∠ ADC + ∠ BCD) ∠ DAC= 180° – (48° + 90°) ∠ DAC= 42°.
DAC
DCADC
AC∠
=∠ sinsin
⇔ DAC
ADCDCAC∠
∠=
sinsin

xciv
⇔ °
°⋅=
42sin48sin40AC
⇔ 42,446691,0
72,29==AC m
AB = AC – BC = 44,42 – 29,04 = 15,38 m Jadi panjang kapal adalah 15,38 m.
ANALISIS HASIL EVALUASI SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan: Trigonometri
Kelas/semester: X.9/II
Tuntas No. Nama L/P Skor % Ketercapaian Ya Tidak
1 Adi Purbo L 8,5 85% √ - 2 Aenurizanah P 4,5 45% - √ 3 Alfian Nur L 8,5 85% √ - 4 Arfan Jazuli L 5 50% - √ 5 Arif Hermawan L 6,5 65% √ - 6 Athiq Mardika L 6 60% - √ 7 Cahaya Ratih P 8 80% √ - 8 Deky Kusumo L 8,5 85% √ - 9 Didah Andini P 7,5 75% √ - 10 Dini Sulistina P 6 60% - √ 11 Dwi Wahyu L 8 80% √ - 12 Edi Purwadi L 6 60% - √ 13 Edy Purwanto L 6 60% - √ 14 Eka Amaliyah P 7,5 75% √ - 15 Fatin Hamamah P 8,5 85% √ - 16 Feni Maryani P 7,5 75% √ - 17 Harry Wijaya L 5 50% - √
Lampiran 11

xcv
18 Helmi P P 7 70% √ - 19 Himatul A P 7 70% √ - 20 Jauharudin L 4 40% - √ 21 Juniya P 8,5 85% √ - 22 Lyna Fitria P 7,5 75% √ - 23 M. Santoso L 7,5 75% √ - 24 M. Zamroni L 5 50% - √ 25 M. Imam S L 5 50% - √ 26 M. Faik L 6 60% - √ 27 Mutnaeni P 4 40% - √ 28 Nutfah P 6 60% - √ 29 Prima Wahyu L 7 70% √ - 30 Ratna April P 7 70% √ - 31 Regina L P 8 80% √ - 32 Riza N P 7,5 75% √ - 33 Rizky R P 5 50% - √ 34 Septi M P 5 50% - √ 35 Setyo H P 7 70% √ - 36 Sri Harneni P 8,5 85% √ - 37 Sri Rahayu P 4 40% - √ 38 Wahyu Dwi L 8,5 85% √ - 39 Wely Tea P 7 70% √ - 40 Wiji Astuti P 7 70% √ -
Jumlah 266,5 Rata-rata Kelas 6,66
Jumlah siswa yang tuntas : 24 Jumlah siswa yang tidak tuntas : 16
Ketuntasan belajar klasikal : 1004024
× % = 60%

xcvi
Lembar Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Guru
Siklus 1
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Hari /Tanggal : Rabu, 13 April 2005 Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Petunjuk: Berilah penilaian dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Dilakukan Skor Aspek yang Diamati Ya Tidak 1 2 3 4
Mengorientasi siswa pada masalah ♦Menjelaskan tujuan pembelajaran √ √ ♦Memunculkan masalah √ √
Tahap –1
♦Memotivasi siswa untuk memecahkan masalah
√ √
Mengorganisasi siswa untuk belajar Tahap-2 ♦Membimbing siswa dalam mengorganisasi
tugas-tugas dan berbagi tugas dengan teman sekelompoknya.
√ √
Membimbing penyelidikan individual/ kelompok
♦Melakukan pengamatan / eksperimen √ √ ♦Merekam dan mengorganisasi data √ √
Tahap –3
♦Menganalisis dan menyimpulkan hasil √ √ Membimbing siswa mengembangkan dan menyajikan hasil karya
♦Membimbing siswa membuat artefak √ √
Tahap-4
♦Membimbing siswa menyajikan hasil karya √ √ Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Tahap-5
♦Membantu siswa mengkaji cara-cara yang ditempuh selama proses penyelidikannya
√ √
1:Tidak Baik 3: Baik
2: Cukup Baik 4: Sangat Baik
Skor hasil obervasi: 3 + 3 + 1 + 3 + 3 + 2 + 2 + 2 + 2 + 3 = 24
Rata-rata untuk kesepuluh aspek: 24/10 = 2,4
Persentase kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran : 1004024
× % = 60%
Lampiran 12

i
Lembar Pengamatan Komunikasi untuk Siswa
Siklus1
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Pokok Bahasan : Trigonometri Sub Pokok Bahasan : Rumus Sinus Hari/tanggal : Rabu,13 April 2005 Pertemuan : 1 (satu)
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
1 Mendengarkan (memperhatikan) tentang matematika.
39 30 37 36 36 36 38 37 37
Persentase 97,5% 75% 92,5% 90% 90% 90% 95% 92,2% 92,5%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
2 Berdiskusi tentang materi matematik
0 0 0 35 30 35 36 36 30
Persentase 0% 0% 0% 87,5% 75% 87,5% 90% 90% 75%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Lampiran 13

ii
3 Menulis (mencatat penjelasan) tentang materi matematik.
0 0 0 32 36 36 37 37 38
Persentase 0% 0% 0% 80% 90% 90% 92,5% 92,5% 95%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
4 Membuat konjektur, menyusun, argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
0 0 0 0 0 8 4 6 0
Persentase 0% 0% 0% 0% 0% 20% 10% 15% 0%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
5 Membaca dengan pemahaman suatu presentasi hasil diskusi matematika.
0 0 0 0 0 0 3 4 0
Persentase 0% 0% 0% 0% 0% 0% 7,5% 10% 0%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
6 Membuat/mengajukan pertanyaan tentang materi matematika yang telah dipelajari
0 0 1 0 0 0 2 3 4

iii
Persentase 0% 0% 2,5% 0% 0% 0% 5% 7,5% 10%
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Hari/tanggal :Rabu, 13 April 2005 Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Petunjuk : Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda cek(√) pada kolom yang sesuai
Penilaian No. Aktivitas Ya Tidak
1 2 3 4 1 Siswa dapat melakukan kegiatan
matematis (kegiatan yang terkait dengan pembelajaran matematika). Mengukur, menghitung, mencatat, melakukan percobaan, membuat kesimpulan, dst.
√ √
Lampiran 14

iv
2 Siswa berinteraksi satu sama lain, saling bertanya, saling menjelaskan, saling bekerja sama, saling berdiskusi, dst.
√ √
Siswa mengembangkan komunikasi
♦Memformulasikan gagasan (tertulis).
√ √
♦Menyampaikan gagasan lesan/mempresentasikan hasil karya.
√ √
3
♦Memberikan tanggapan(lesan). √ √
4 Siswa mendapat kesempatan untuk merangkum tentang materi yang telah dipelajari.
√ √
Penilaian: 1:banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25% 2:banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50% 3:banyaksiswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari 75% 4:banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%. Skor hasil observasi : 3 + 3 + 1 + 2 + 1 + 2 = 12 Rata-rata untuk keenam aspek : 12/6 = 2
Persentase aktivitas siswa : 1002412
× % = 50%

v
HASIL ANGKET KERJASAMA SISWA DALAM KELOMPOK
SIKLUS I
A B C No. Soal Jumlah
Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah
Siswa Persentase
1 20 50% 14 35% 6 15%
2 22 55% 14 35% 4 10%
3 18 45% 18 45% 4 10%
4 16 40% 24 60% 0 0%
5 20 50% 16 40% 4 10%
6 13 32,5% 22 55% 5 12,5% Rata-rata
siswa yang jawaban
18,17 45,4% 18,00 45% 3,83 9,6%
Lampiran 15

vi
FREKUENSI JAWABAN SISWA
MENGENAI REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SIKLUS 1
No. Masalah yang diungkap % Peringkat Jawaban
Penampilan guru dalam mengajar matematika, menurut saya: a. Tidak Menyenangkan. 2 5% 3 b. Menyenangkan 35 87,5% 1
1
c. Sangat Menyenangkan 3 7,5% 2 Pembelajaran matematika hari ini membuat saya : a. Berani bertanya 7 17,5% 3 b Berani mengemukakan pendapat 11 27,5% 2
2
c. Biasa saja 22 55% 1
Suasana pembelajaran hari ini yang dilaksanakan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah, menurut saya: a. Tidak Menyenangkan 3 7,5% 3 b. Menyenangkan 29 72,5% 1
3
c. Sangat Menyenangkan 8 20% 2
Materi pelajaran matematika yang dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah ini menurut saya :
4
a. Membuat Bingung 2 5% 3
Lampiran 16

vii
b. Mudah diikuti 28 70% 1 c. Sangat Jelas 10 25% 2 Pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok, menurut saya: a. Tidak Menyenangkan 8 20% 3 b. Menyenangkan 22 55% 1
5
c. Sangat Menyenangkan 10 25% 2 Penyajian hasil kerja kelompok, menurut saya : a. Tidak Menyenangkan 8 20% 2 b. Menyenangkan 25 62,5% 1
6
c. Sangat Menyenangkan 7 17,5% 3 Masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi pembelajaran menurut saya: a. Sulit 2 5% 3 b. Menarik 17 42,5% 2
7
c. Memotivasi saya untuk terus belajar 21 52,5% 1

viii
Rencana Pembelajaran II
Satuan Pelajaran : SMU Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : X/II Pokok Bahasan : Trigonometri Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus Segitiga dalam Trigonometri (Rumus Cosinus) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : Ke-2 (Dua)
A. Kompetensi Dasar
1. Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam pemecahan masalah.
2. Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri. B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Siswa dapat menggunakan rumus cosinus dalam penyelesaian soal. 2. Dapat bekerjasama dengan orang lain, 3. Mendengarkan dengan aktif, 4. Berani bertanya, 5. Dapat menjawab pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
C. Sumber dan Bahan Pembelajaran
1. Buku siswa (Matematika dan Kecakapan Hidup untuk SMU kelas I tengah tahun kedua, Koko Martono, Ganeca Exact). 2. Lembar Kerja Siswa / LKS
Lampiran 17

ix
3. 10 lembar kertas karton manila untuk mempresentasikan hasil 4. 10 spidol warna 5. Isolasi/ lakban
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Model Pembelajaran :Pembelajaran Berdasarkan Masalah. 2. Metode :Ceramah, Diskusi, penemuan terbimbing, dan pemberian tugas. 3. Pelaksanaan Pembelajaran :
a. Pendahuluan (1) Penyiapan kondisi fisik.
Mengabsen siswa Menyiapkan buku pelajaran Membentuk kelompok.
Pembentukan kelompok yaitu dengan membagi siswa dalam satu kelas menjadi 10 kelompok berdasarkan teman 2 meja.
(2) Guru menyampaikan tujuan proses dan tujuan afektif serta menginformasikan pembelajaran yang akan dilakukan. (3) Apersepsi
Guru mengingatkan kembali bagaimana rumus sinus. b. Kegiatan Inti
(1) Pengembangan Materi Menyampaikan materi pelajaran Memberikan contoh permasalahan yaitu:
Bus Cahaya dan Bus Sinar berangkat bersamaan dari terminal yang terletak di persimpangan jalan. Bus Cahaya berkecepatan rata-rata 60 km/jam, sedangkan bus Sinar berkecepatan rata-rata 50 km/jam. Jika arah yang ditempuh kedua bus membentuk sudut 68°, hitung jarak kedua bus itu setelah 15 menit.
(2) Penerapan pembelajaran berbasis masalah

x
Tahap 1: Mengorientasikan siswa pada masalah Guru mengajukan masalah yang ada di LKS, tiap kelompok mengerjakan permasalahan yang sama dan guru
meminta siswa mempelajari masalah tersebut. Tahap 2: Mengorganisir siswa untuk belajar
Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Guru menginformasikan model pembelajaran yang dilakukan.
• Guru meminta setiap kelompok ada pembagian tugas antar anggotanya. • Guru meminta siswa menyajikan hasil diskusinya di kertas karton. • Guru meminta satu wakil dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru membagikan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran. Tahap 3: Membantu siswa memecahkan masalah
Guru menjelaskan secara singkat bagaimana cara menggunakan aturan cosinus dalam menyelesaikan soal. Guru mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam satu kelompok. Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang
mengalami kesulitan. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
Guru memilih secara undian kelompok yang ditugasi untuk mempresentasikan hasil diskusinya, di sini guru memberikan motivasi kepada siswa berupa pemberian bonus bagi kelompok atau individu yang mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik.
Guru membimbing atau mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil diskusinya. Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah. Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah.
c. Penutup (1) Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran (2) Memberikan evaluasi individu dan angket kepada siswa. (3) Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan.

xi
Kesimpulan: Pada segitiga ABC berlaku aturan cosinus yang dapat dinyatakan dengan persamaan: bcCosA2cba 222 −+= acCosB2cab 222 −+= abCosC2bac 222 −+= Jika dalam segitiga ABC diketahui sisi-sisi a, b, dan c, maka besar sudut-sudut A,B, dan C dapat ditentukan melalui
persamaan:
bc2
acbAcos222 −+
=
ac2
bcaBcos222 −+
=
ab2
cbaCcos222 −+
=

xii
Lembar Kerja Siswa - 2
Pokok Bahasan : Trigonometri
Satuan Pelajaran : SMU
Kelas / Semester : I/II
Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus segitiga dalam Trigonometri (Aturan Cosinus)
Kompetensi dasar
Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah.
Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri.
Indikator Pencapaian Hasil
Siswa dapat menggunakan rumus cosinus dalam penyelesaian soal.
Lampiran 18

xiii
A. Permasalahan
Perhatikan gambar keadaan pelabuhan di atas.
Berapakah jarak kedua kapal?

xiv
B. Proyek: Menggambar segitiga
1) Gambarlah sebuah segitiga dengan ukuran sisinya 7 cm, 6 cm,
dan 3 cm.
2) Tulislah aturan cosinus untuk segitiga di atas?.....................................
...............................................................................................................
..............................................................................................................
3) Setelah menggambar tentukanlah besar ketiga sudut segitiga tersebut?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
C. Proyek : Memamerkan hasil
Media yang digunakan: Kertas manila, spidol, penggaris.
Sajikan dan berikan penjelasan kepada teman-teman sekelas terhadap hasil perhitungan unsur-unsur segitiga yang telah
dilakukan.

xv
Penyajian hasil perhitungan unsur-unsur segitiga
...........................................................................................................
SOAL EVALUASI
SIKLUS II
1. Perhatikan gambar di bawah, A dan B adalah titik-titik ujung terowong. Besar sudut penglihatan ACB adalah 45°. Jika jarak CB = p meter dan jarak CA = 2p 2 meter, berapa meterkah panjang terowongan itu? ( Nyatakan hasilnya dalam p).
B
Lampiran 19

xvi
C A 2. Dua kapal laut berangkat dengan laju tetap dari pelabuhan A pada saat bersamaan. Kapal pertama melaju 30 km/jam ke arah
timur menuju kota B dan kapal kedua melaju 16 km/jam membuat sudut 60° dengan arah timur menuju kota C. Jika kedua kapal tiba di B dan C pada saat bersamaan setelah berlayar 5 jam , tentukan jarak kota B dan kota C.

xvii
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
1. Diket: Panjang AC = 2p 2 meter, CB = p meter, ∠BCA = 45°.
Ditanya: Panjang AB. B Jawab:
abCosC2bac 222 −+= 45Cos2p2p2)2p2(pc 222 ⋅⋅−+=
2248 212222 ⋅−+= pppc
5pcp5c 22 =⇒= m. C A
2. Diket: Laju kapal dari A ke B = 30 km/jam Laju kapal dari A ke C = 16 km/jam ∠BAC = 60° Ditanya: Jarak kota A dan kota B setelah 5 jam berlayar Jawab:
Setelah 5 jam berlayar, kapal pertama menempuh jarak 150 km dan kapal kedua menempuh jarak 80 km. Akibatnya AB = 150 km dan AC = 80 km, dan ∠BAC = 60°. Berdasarkan rumus cosinus, BC2 = AB2 + AC2 – 2AB.AC cos 60° C = 22500 + 6400 – 12000 = 16900 sehingga BC = 13016900 = km.
A B
Lampiran 20

xviii
ANALISIS HASIL EVALUASI SIKLUS II Mata Pelajaran: Matematika
Pokok Bahasan : Trigonometri Kelas/Semester: X.9/II
Tuntas No. Nama L/P Skor %
Ketercapaian Ya Tidak 1 Adi Purbo L 8 80% √ - 2 Aenurizanah P 6,5 65% √ - 3 Alfian Nur L 8 80% √ -
Lampiran 21

xix
4 Arfan Jazuli L 6,5 65% √ - 5 Arif Hermawan L 5 50% - √ 6 Athiq Mardika L 6,5 65% √ - 7 Cahaya Ratih P 7 70% √ - 8 Deky Kusumo L 8 80% √ - 9 Didah Andini P 8 80% √ - 10 Dini Sulistina P 7 70% √ - 11 Dwi Wahyu L 9 90% √ - 12 Edi Purwadi L 6,5 65% √ - 13 Edy Purwanto L 6,5 65% √ - 14 Eka Amaliyah P 7,5 75% √ - 15 Fatin Hamamah P 8 80% √ - 16 Feni Maryani P 7 70% √ - 17 Harry Wijaya L 6 60% - √ 18 Helmi P P 6,5 65% √ - 19 Himatul A P 7,5 75% √ - 20 Jauharudin L 6 60% - √ 21 Juniya P 9 90% √ - 22 Lyna Fitria P 9 90% √ - 23 M. Santoso L 7 70% √ - 24 M. Zamroni L 6 60% - √ 25 M. Imam S L 6 60% - √ 26 M. Faik L 6,5 65% √ - 27 Mutnaeni P 6 60% - √ 28 Nutfah P 6,5 65% √ - 29 Prima Wahyu L 8 80% √ -

xx
30 Ratna April P 7 70% √ - 31 Regina L P 7 70% √ - 32 Riza N P 7 70% √ - 33 Rizky R P 6,5 65% √ - 34 Septi M P 6 60% - √ 35 Setyo H P 7,5 75% √ - 36 Sri Harneni P 9 90% √ - 37 Sri Rahayu P 6 60% - √

xxi
38 Wahyu Dwi L 9 90% √ 39 Wely Tea P 7,5 75% √ - 40 Wiji Astuti P 9 90% √ -
Jumlah Skor 286,5 Rata-rata Skor 7,16
Jumlah siswa yang tuntas : 32 Jumlah siswa yang tidak tuntas : 8
Ketuntasan belajar klasikal: 1004032
× = 80%

xxii
Lembar Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Guru Siklus 2
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Hari /Tanggal : Rabu, 19 April 2005 Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Petunjuk : Berilah penilaian dengan memberi tanda cek (√) pada kolom
yang sesuai.
Lampiran 22

xxiii
Dilakukan Skor Aspek yang Diamati Ya Tidak 1 2 3 4
Mengorientasi siswa pada masalah ♦Menjelaskan tujuan pembelajaran √ √ ♦Memunculkan masalah √ √
Tahap –1
♦Memotivasi siswa untuk memecahkan masalah
√ √
Mengorganisasi siswa untuk belajar Tahap-2♦Membimbing siswa dalam mengorganisasi
tugas-tugas dan berbagi tugas dengan teman sekelompoknya.
√ √
Membimbing penyelidikan individual/ kelompok
♦Melakukan pengamatan / eksperimen √ √ ♦Merekam dan mengorganisasi data √ √
Tahap –3
♦Menganalisis dan menyimpulkan hasil √ √ Tahap-4 Membimbing siswa mengembangkan dan
menyajikan hasil karya

xxiv
♦Membimbing siswa membuat artefak √ √ ♦Membimbing siswa menyajikan hasil karya √ √ Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Tahap-5
♦Membantu siswa mengkaji cara-cara yang ditempuh selama proses penyelidikannya
√ √
1:Tidak Baik 3: Baik
2: Cukup Baik 4: Sangat Baik
Skor hasil obervasi: 3 + 3 + 2 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 29
Rata-rata untuk kesepuluh aspek: 29/10 = 2,9
Persentase kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran : 1004029
× % = 72,5%
Lembar Pengamatan Komunikasi untuk Siswa
Siklus 2
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Pokok Bahasan : Trigonometri Sub Pokok Bahasan : Aturan Cosinus Hari/tanggal : Selasa,19 April 2005 Pertemuan : 2 (dua) No Komunikasi Matematika Jumlah siswa dalam menit ke-
Lampiran 23

xxv
10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 Mendengarkan
(memperhatikan) tentang matematika.
38 38 25 33 35 35 36 36 36
Persentase 95% 95% 62,5% 82,5%87,5% 87,5% 90% 90% 90%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
2 Berdiskusi tentang materi matematik
0 0 0 32 36 36 37 37 36
Persentase 0% 0% 0% 80% 90% 90% 92,5% 92,5% 90%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
3 Menulis (mencatat penjelasan) tentang materi matematik.
0 37 37 38 39 32 35 30 38
Persentase 0% 92,5% 92,5% 95% 97,5% 80% 87,5% 75% 95%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
4 Membuat konjektur, menyusun, argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
0 0 0 0 0 11 20 9 0
Persentase 0% 0% 0% 0% 0% 27,5% 50% 22,5% 0%

xxvi
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
5 Membaca dan menjelaskan suatu presentasi hasil diskusi kelompok.
0 0 0 0 0 0 4 4 0
Persentase 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 10% 0%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
6 Membuat/mengajukan masalah tentang materi matematika yang telah dipelajari
0 0 2 0 0 0 2 2 1
Persentase 0% 0% 5% 0% 0% 0% 5% 5% 2,5%

xxvii
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Lampiran 24

xxviii
Siklus 2
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Hari/tanggal : Selasa, 19 April 2005 Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Petunjuk : Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda cek(√ ) pada kolom yang sesuai.
Penilaian No. Aktivitas Ya Tidak
1 2 3 4
1 Siswa dapat melakukan kegiatan matematis (kegiatan yang terkait dengan pembelajaran matematika). Mengukur, menghitung, mencatat, melakukan percobaan, membuat kesimpulan, dst.
√ √
Siswa berinteraksi satu sama lain, saling bertanya, saling menjelaskan, saling bekerja sama, saling berdiskusi, dst.
√ √
Siswa mengembangkan komunikasi ♦Memformulasikan gagasan (tertulis).
√ √
♦Menyampaikan gagasan lesan /mempresentasikan hasil karya.
√ √
3
♦Memberikan tanggapan(lesan). √ √

xxix
4 Siswa mendapat kesempatan untuk merangkum tetang materi yang telah dipelajari.
√ √
Penilaian: 1:banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25% 2:banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50% 3:banyaksiswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari 75% 4:banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%. Skor hasil observasi : 4 + 4 + 3 + 2 + 1 + 2 = 16 Rata-rata untuk keenam aspek : 16/6 = 2,67
Persentase aktivitas siswa : 1002416
× % = 66,67%
HASIL ANGKET KERJASAMA SISWA DALAM KELOMPOK
SIKLUS II
A B C No. Soal Jumlah
Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah
Siswa Persentase
Lampiran 25

xxx
1 25 62,5% 10 25% 5 12,5%
2 20 50% 16 40% 4 10%
3 10 25% 25 62,5% 5 12,5%
4 19 47,5% 16 40% 5 12,5%
5 25 62,5% 10 25% 5 12,5%
6 17 42,5% 20 50% 3 7,5%
Rata-rata siswa yang menjawab
19,33 48,3% 16,17 40,4% 4,50 11,3%

xxxi
FREKUENSI JAWABAN SISWA MENGENAI REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SIKLUS 2
No. Masalah yang diungkap f % Peringkat Jawaban
Penampilan guru dalam mengajar matematika, menurut saya:
a. Tidak Menyenangkan. 2 3 b. Menyenangkan 31 77,5% 1
1
c. Sangat Menyenangkan 7 17,5% 2 Pembelajaran matematika hari ini membuat saya : a. Berani bertanya 23 57,5% 1 b Berani mengemukakan pendapat 10 25% 3
2
c. Biasa saja 17 42,5% 2
Lampiran 26

xxxii
Suasana pembelajaran hari ini yang dilaksanakan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah, menurut saya:
a. Tidak Menyenangkan 4 10% 3 b. Menyenangkan 25 62,5% 1
3
c. Sangat Menyenangkan 11 27,5% 2 Materi pelajaran matematika yang dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah ini menurut saya :
a. Membuat Bingung 5 12,5% 3 b. Mudah diikuti 25 62,5% 1
4
c. Sangat Jelas 10 25% 2 Pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok, menurut saya:
a. Tidak Menyenangkan 6 15% 3 b. Menyenangkan 15 37,5% 2
5
c. Sangat Menyenangkan 19 47,5% 1 Penyajian hasil kerja kelompok, menurut saya : a. Tidak Menyenangkan 5 12,5% 3 b. Menyenangkan 25 62,5% 1
6
c. Sangat Menyenangkan 10 25% 2 Masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi pembelajaran menurut saya:
a. Sulit 6 15% 3
7
b. Menarik 22 55% 1

xxxiii
c. Memotivasi saya untuk terus belajar 12 30% 2
Rencana Pembelajaran III
Satuan Pelajaran : SMU Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : X/II Pokok Bahasan : Trigonometri Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus Segitiga dalam Trigonometri (Luas Segitiga) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Pertemuan : Ke-3 (Tiga)
A. Kompetensi Dasar
1. Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam pemecahan masalah.
2. Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri. B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Siswa dapat menghitung luas segitiga yang komponennya diketahui. 2. Dapat bekerjasama dengan orang lain, 3. Mendengarkan dengan aktif, 4. Berani bertanya, 5. Dapat menjawab pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
Lampiran 27

xxxiv
B. Sumber dan Bahan Pembelajaran 1. Buku siswa (Matematika dan Kecakapan Hidup untuk SMU kelas I tengah tahun kedua, Koko Martono, Ganeca Exact). 2. Lembar Kerja Siswa / LKS 3. 10 lembar kertas karton manila untuk mempresentasikan hasil 4. 10 spidol warna 5. Isolasi/ lakban
C. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Model Pembelajaran :Pembelajaran Berdasarkan Masalah. 2. Metode :Ceramah, Diskusi, penemuan terbimbing, dan pemberian tugas. 3. Pelaksanaan Pembelajaran :
a. Pendahuluan (1) Penyiapan kondisi fisik.
Mengabsen siswa Menyiapkan buku pelajaran Membentuk kelompok. Pembentukan kelompok yaitu dengan membagi siswa dalam satu kelas menjadi 10 kelompok berdasarkan teman 2 meja.
(2) Guru menyampaikan tujuan proses dan tujuan afektif serta menginformasikan pembelajaran yang akan dilakukan. (3) Apersepsi
Guru mengingatkan kembali bagaimana rumus sinus dan rumus cosinus. b. Kegiatan Inti
(1) Pengembangan Materi Menyampaikan materi pelajaran Memberikan contoh permasalahan yaitu:

xxxv
Di kompleks perumahan akan di bangun beberapa taman yang berbentuk segi lima beraturan yang panjang sisinya 10 cm. Berapakah luas taman yang berbentuk segi lima tersebut.
(3) Penerapan pembelajaran berbasis masalah Tahap 1: Mengorientasikan siswa pada masalah
Guru mengajukan masalah yang ada di LKS, tiap 2 kelompok mengerjakan permasalahan yang sama dan guru meminta siswa mempelajari masalah tersebut.
Tahap 2: Mengorganisir siswa untuk belajar Guru meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Guru menginformasikan model pembelajaran yang dilakukan.
• Guru meminta setiap kelompok ada pembagian tugas antar anggotanya. • Guru meminta siswa menyajikan hasil diskusinya di kertas karton. • Guru meminta satu wakil dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru membagikan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran. Tahap 3: Membantu siswa memecahkan masalah
Guru menjelaskan secara singkat bagaimana cara menggunakan luas segitiga dalam menyelesaikan soal. Guru mendorong siswa untuk berdiskusi antar teman dalam satu kelompok. Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang
mengalami kesulitan. Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah
Guru memilih secara undian kelompok yang ditugasi untuk mempresentasikan hasil diskusinya, di sini guru memberikan motivasi kepada siswa berupa pemberian bonus bagi kelompok atau individu yang mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik.
Guru membimbing atau mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil diskusinya. Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi.
Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan masalah. Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah.
c. Penutup

xxxvi
(1) Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran (2) Memberikan evaluasi individu dan angket siswa. (3) Meminta siswa untuk berlatih di rumah menyelesaikan soal-soal latihan.
Kesimpulan: Luas segitiga dengan dua sisi dan satu sudut diketahui:
bcSinA21L =
acSinB21L =
abSinC21L =
Luas segitiga dengan dua sisi dan satu sudut diketahui:
Asin2CsinBsinaL
2 ⋅=
Bsin2CsinAsinbL
2 ⋅=
Csin2BsinAsincL
2 ⋅=
Luas segitiga dengan ketiga sisinya diketahui: )cs)(bs)(as(sL −−−=

xxxvii
Lembar Kerja Siswa - 3
Pokok Bahasan : Trigonometri
Satuan Pelajaran : SMU
Kelas / Semester : I/II
Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus segitiga dalam Trigonometri (Luas Segitiga)
Dikerjakan untuk kelompok A dan B
Kompetensi dasar
Lampiran 28

xxxviii
Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah.
Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri.
Indikator Pencapaian Hasil
Siswa dapat menghitung luas segitiga yang komponennya diketahui.
A. Permasalahan
Pak toni mempunyai sebidang tanah berbentuk segitiga tak beraturan yang dibatasi oleh pagar bambu dengan panjang 7 m, jalan
beraspal 3 m, dan sungai kecil sepanjang sepanjang 5 m. Berapa luas tanah Pak toni?

xxxix
.
B. Proyek: Menggambar segi – n beraturan
1) Gambarlah segilima beraturan yang terletak di dalam lingkaran berjari-jari 5 satuan.
2) Setelah menggambar hitunglah luas segienam beraturan tersebut.
……………………………………………………………………………

xl
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
3) Tulislah rumus luas segitiga yang anda ketahui
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
C. Proyek : Memamerkan hasil
Media yang digunakan: Kertas manila, spidol, penggaris.
Sajikan dan berikan penjelasan kepada teman-teman sekelas terhadap hasil perhitungan unsur-unsur segitiga yang telah
dilakukan.
Penyajian hasil perhitungan unsur-unsur segitiga
..................................................................................................

xli
Lembar Kerja Siswa - 3
Pokok Bahasan : Trigonometri
Satuan Pelajaran : SMA
Kelas / Semester : X/II
Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus segitiga dalam Trigonometri (Luas Segitiga)
Lampiran 29

xlii
Dikerjakan untuk kelompok C dan D
Kompetensi dasar
Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah.
Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri.
Indikator Pencapaian Hasil
Siswa dapat menghitung luas segitiga yang komponennya diketahui.
A. Permasalahan
Pak Toni mempunyai sebidang tanah berbentuk segitiga tak beraturan yang dibatasi oleh pagar bambu, sungai kecil, dan jalan
beraspal dengan luas 24 m2. Jika pagar bambu tersebut panjangnya 8 m, besar sudut yang dibentuk antara pagar bambu dan
jalan beraspal adalah 30°, dan besar sudut yang dibentuk antara pagar bambu dan sungai adalah 82°, berapakah panjang jalan
beraspal dan panjang sungai yang membatasi tanah Pak toni?

xliii
.
B. Proyek: Menggambar segi – n beraturan
1) Gambarlah segi delapan beraturan yang terletak di dalam lingkaran berjari-jari 6 cm.

xliv
2) Setelah menggambar hitunglah luas segidelapan beraturan tersebut.
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
3) Tulislah rumus luas segitiga yang anda ketahui
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
C. Proyek : Memamerkan hasil
Media yang digunakan: Kertas manila, spidol, penggaris.

xlv
Sajikan dan berikan penjelasan kepada teman-teman sekelas terhadap hasil perhitungan unsur-unsur segitiga yang telah
dilakukan.
Penyajian hasil perhitungan unsur-unsur segitiga
..................................................................................................
Lembar Kerja Siswa - 3
Pokok Bahasan : Trigonometri
Lampiran 30

xlvi
Satuan Pelajaran : SMU
Kelas / Semester : I/II
Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus segitiga dalam Trigonometri (Luas Segitiga)
Dikerjakan untuk kelompok E dan F
Kompetensi dasar
Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah.
Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri.
Indikator Pencapaian Hasil
Siswa dapat menghitung luas segitiga yang komponennya diketahui.
A. Permasalahan
Sebuah kolam ikan di rumahku berbentuk segitiga beraturan dengan panjang ukuran tepi 9 m, 5 m, 8 m. Berapakah luas kolam
ikan tersebut?

xlvii

xlviii
B. Proyek: Menggambar segi – n beraturan
1) Gambarlah segilima beraturan yang terletak di dalam lingkaran berjari-jari 3 satuan.
2) Setelah menggambar hitunglah luas segienam beraturan tersebut.
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….

xlix
3) Tulislah rumus luas segitiga yang anda ketahui
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
C. Proyek : Memamerkan hasil
Media yang digunakan: Kertas manila, spidol, penggaris.
Sajikan dan berikan penjelasan kepada teman-teman sekelas terhadap hasil perhitungan unsur-unsur segitiga yang telah
dilakukan.
Penyajian hasil perhitungan unsur-unsur segitiga

l
Lembar Kerja Siswa - 3
Pokok Bahasan : Trigonometri
Satuan Pelajaran : SMU
Kelas / Semester : I/II
Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus segitiga dalam Trigonometri (Luas Segitiga)
Dikerjakan untuk kelompok G dan H
Kompetensi dasar
Lampiran 31

li
Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah.
Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri.
Indikator Pencapaian Hasil
Siswa dapat menghitung luas segitiga yang komponennya diketahui.
A. Permasalahan
Pak Hasan mempunyai sebidang tanah berbentuk segitiga tak beraturan yang dibatasi oleh pagar bambu, sungai kecil, dan jalan
beraspal. Jika pagar bambu tersebut panjangnya 6 m, panjang sungai tersebut 3 m, dan besar sudut yang dibentuk antara pagar
bambu dan sungai kecil adalah 50°, berapakah luas tanah Pak Hasan tersebut?

lii
.
B. Proyek: Menggambar segi – n beraturan
1. Gambarlah segidelapan beraturan yang terletak di dalam lingkaran berjari-jari 4 cm.

liii
2. Setelah menggambar hitunglah luas segidelapan beraturan tersebut.
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
3. Tulislah rumus luas segitiga yang anda ketahui
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
C. Proyek : Memamerkan hasil
Media yang digunakan: Kertas manila, spidol, penggaris.
Sajikan dan berikan penjelasan kepada teman-teman sekelas terhadap hasil perhitungan unsur-unsur segitiga yang telah
dilakukan.

liv
Penyajian hasil perhitungan unsur-unsur segitiga
..................................................................................................
Lembar Kerja Siswa - 3
Pokok Bahasan : Trigonometri
Satuan Pelajaran : SMU
Kelas / Semester : I/II
Sub Pokok Bahasan :Rumus-rumus segitiga dalam Trigonometri (Luas Segitiga)
Lampiran 30

lv
Dikerjakan untuk kelompok I dan J
Kompetensi dasar
Siswa memahami dan mampu menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus sinus, dan rumus cosinus dalam
pemecahan masalah.
Siswa mampu melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan fungsi trigonometri.
Indikator Pencapaian Hasil
Siswa dapat menghitung luas segitiga yang komponennya diketahui.
A. Permasalahan
Sebuah kolam ikan di rumahku berbentuk segitiga beraturan dengan panjang ukuran tepi 10 m, 13 m, 15 m. Berapakah luas
kolam ikan tersebut?

lvi
B. Proyek: Menggambar segi – n beraturan
1. Gambarlah segilima beraturan yang terletak di dalam lingkaran berjari-jari 3 satuan.

lvii
2. Setelah menggambar hitunglah luas segienam beraturan tersebut.
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
3. Tulislah rumus luas segitiga yang anda ketahui
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..

lviii
C. Proyek : Memamerkan hasil
Media yang digunakan: Kertas manila, spidol, penggaris.
Sajikan dan berikan penjelasan kepada teman-teman sekelas terhadap hasil perhitungan unsur-unsur segitiga yang telah
dilakukan.
Penyajian hasil perhitungan unsur-unsur segitiga

lix
SOAL EVALUASI SIKLUS III
1. Pak Budi mempunyai sebidang tanah berbentuk jajargenjang yang dibatasi oleh empat tonggak yaitu tiang listrik, tanaman
jagung, pohon pisang dan pohon mangga. Jarak antara tiang istrik dan tanaman jagung adalah 13 m, jarak antara tanaman jagung dan pohon pisang adalah 12 m, dan jarak antara tiang listrik dan pohon pisang adalah 15 m, berapakah luas tanah Pak Budi.
2. PQRSTU merupakan segienam beraturan. Dilukis pada lingkaran yang berjari-jari 8 cm dan berpusat pada O. Hitunglah luas
segienam beraturan.
Lampiran 32

lx
T S U R P Q
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus III
1. Diket: Tanah berbentuk jajargenjang ABCD
Panjang AB = 13 cm, AD = 12 cm, BD = 15 cm. Ditanya : Luas jajargenjang. Jawab: D C
Lampiran 33

lxi
S = ( ) )151213(21cba
21
++=++
S = 20. A B Luas segitiga ABD = )cs)(bs)(as(s −−−
= )1520)(1320)(1220(20 −−−
= 57820 ⋅⋅⋅ = 14205600 = cm2 Luas jajar genjang = 2x luas segitiga ABC = 2 x 20 14 = 40 14 cm2. Jadi luas jajargenjang adalah 40 14 cm2 2. Diket: PQTSRU segienam beraturan. Dilukis pada lingkaran dengan jari-jari 8 cm dan berpusat di O. Ditanya:Luas segienam beraturan PQRSTU. Jawab: PQRSTU merupkan segienam beraturan,
maka ∠POQ = °=° 60
6360 dan OP = OQ = 8 cm. T S
Luas segitiga = POQsinOQOP21
∠⋅

lxii
= 31660sin8821
=⋅⋅ cm2. U R
Luas segienam beraturan = 6 x luas segitiga = 6 x 16 3 = 96 3 cm2. P Q Jadi luas segienam beraturan adalah 96 3 cm2.
ANALISIS HASIL EVALUASI SIKLUS III Mata Pelajaran: Matematika
Pokok Bahasan: Trigonometri Kelas/Semester : X.9/II
Tuntas No. Nama L/P Skor % KetercapaianYa Tidak
1 Adi Purbo L 10 100% √ - 2 Aenurizanah P 8 80% √ - 3 Alfian Nur L 10 100% √ - 4 Arfan Jazuli L 8 80% √ - 5 Arif Hermawan L 6 60% - √ 6 Athiq Mardika L 7 70% √ - 7 Cahaya Ratih P 10 100% √ - 8 Deky Kusumo L 10 100% √ - 9 Didah Andini P 8,5 85% √ -
Lampiran 34

lxiii
10 Dini Sulistina P 9 90% √ - 11 Dwi Wahyu L 10 100% √ - 12 Edi Purwadi L 7,5 75% √ - 13 Edy Purwanto L 7 70% √ - 14 Eka Amaliyah P 9 90% √ - 15 Fatin Hamamah P 8,5 85% √ - 16 Feni Maryani P 8 80% √ - 17 Harry Wijaya L 9 90% √ - 18 Helmi P P 7,5 75% √ - 19 Himatul A P 8,5 85% √ - 20 Jauharudin L 6 60% - √ 21 Juniya P 10 100% √ - 22 Lyna Fitria P 10 100% √ - 23 M. Santoso L 8 80% √ - 24 M. Zamroni L 6 60% - √ 25 M. Imam S L 6 60% - √ 26 M. Faik L 7,5 75% √ - 27 Mutnaeni P 8,5 85% √ - 28 Nutfah P 8,5 85% √ - 29 Prima Wahyu L 10 100% √ - 30 Ratna April P 10 100% √ - 31 Regina L P 10 100% √ - 32 Riza N P 8,5 85% √ - 33 Rizky R P 7 70% √ - 34 Septi M P 8,5 85% √ -

lxiv
35 Setyo H P 9 90% √ -

lxv
36 Sri Harneni P 10 100% √ - 37 Sri Rahayu P 6 60% - √ 38 Wahyu Dwi L 10 100% √ - 39 Wely Tea P 10 100% √ - 40 Wiji Astuti P 10 100% √ -
Jumlah Skor 341,0 Rata-rata Skor 8,53
Jumlah siswa yang tuntas: 35 Jumlah siswa yang tidak tuntas : 5
Ketuntasan belajar klasikal : 1004035
× % = 87,5%

lxvi
Lembar Pengamatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Guru Siklus 3
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Hari /Tanggal : Rabu, 20 April 2005 Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Petunjuk: Berilah penilaian dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Lampiran 35

lxvii
Dilakukan Skor Aspek yang Diamati Ya Tidak 1 2 3 4
Mengorientasi siswa pada masalah ♦Menjelaskan tujuan pembelajaran √ √ ♦Memunculkan masalah √ √
Tahap –1
♦Memotivasi siswa untuk memecahkan masalah √ √ Mengorganisasi siswa untuk belajar Tahap-2 ♦Membimbing siswa dalam mengorganisasi
tugas-tugas dan berbagi tugas dengan teman sekelompoknya.
√ √
Membimbing penyelidikan individual/ kelompok
♦Melakukan pengamatan / eksperimen √ √ ♦Merekam dan mengorganisasi data √ √
Tahap –3
♦Menganalisis dan menyimpulkan hasil √ √ Membimbing siswa mengembangkan dan menyajikan hasil karya
♦Membimbing siswa membuat artefak √ √
Tahap-4
♦Membimbing siswa menyajikan hasil karya √ √ Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Tahap-5
♦Membantu siswa mengkaji cara-cara yang ditempuh selama proses penyelidikannya
√ √
1:Tidak Baik 3: Baik
2: Cukup Baik 4: Sangat Baik
Skor hasil obervasi: 3 + 4 + 4 + 4 + 3 + 3 + 3 + 4 + 4 + 3 = 35

lxviii
Rata-rata untuk kesepuluh aspek: 35/10 = 3,5
Prosentase kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran : 1004035
× % = 87,5%
Lembar Pengamatan Komunikasi untuk Siswa Siklus 3
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Pokok Bahasan : Trigonometri Sub Pokok Bahasan : Luas Segitiga Hari/tanggal : Rabu,20 April 2005 Pertemuan : 3 (tiga)
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
1 Mendengarkan (memperhatikan) tentang matematika.
38 35
35 37 35 35 37 39 37
Persentase 95% 87,5%87,5% 92,5% 87,5%87,5% 92,5% 97,5%92,5%
Lampiran 36

lxix
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika
10 20 30 40 50 60 70 80 90 2 Berdiskusi tentang materi
matematik 0 0 0 32 36 38 38 37 36
Persentase 0% 0% 0% 80% 90% 95% 95% 92,5% 90%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
3 Menulis (mencatat penjelasan) tentang materi matematik.
0 38 37 37 36 36 37 38 38
Persentase 0% 95% 92,5% 92,5% 90% 90% 92,5% 95% 95%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
4 Membuat konjektur, menyusun, argumen, merumuskan definisi dan generalisasi.
0 0 0 0 0 25 30 20 0
Persentase 0% 0% 0% 0% 0% 62,5% 75% 50% 0%

lxx
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika
10 20 30 40 50 60 70 80 90 5 Membaca dan menjelaskan
suatu presentasi hasil diskui kelompok.
0 0 0 0 0 0 4 5 0
Persentase 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 12,5% 0%
Jumlah siswa dalam menit ke- No Komunikasi Matematika 10 20 30 40 50 60 70 80 90
6 Membuat/mengajukan pertanyaan tentang materi matematika yang telah dipelajari
0 0 2 1 0 0 3 2 3
Persentase 0% 0% 5% 2,5% 0% 0% 7,5% 5% 7,5%

lxxi
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 3
Nama Praktikan : Sulistiyoningsih W Hari/tanggal :Rabu, 20 April 2005 Sekolah : SMU Negeri 2 Slawi Petunjuk : Berilah penilaian Anda dengan memberikan tanda cek(√) pada kolom yang sesuai.
Lampiran 37

lxxii
Penilaian No. Aktivitas Ya Tidak
1 2 3 4
1 Siswa dapat melakukan kegiatan matematis (kegiatan yang terkait dengan pembelajaran matematika). Mengukur, menghitung, mencatat, melakukan percobaan, membuat kesimpulan, dst.
√ √
2 Siswa berinteraksi satu sama lain, saling bertanya, saling menjelaskan, saling bekerja sama, saling berdiskusi, dst.
√ √
Siswa mengembangkan komunikasi
♦Memformulasikan gagasan (tertulis).
√ √
♦Menyampaikan gagasan lesan /mempresentasikan hasil karya.
√ √
3
♦Memberikan tanggapan(lesan). √ √
4 Siswa mendapat kesempatan untuk merangkum tentang materi yang telah dipelajari.
√ √
Penilaian: 1:banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25% 2:banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%

lxxiii
3:banyaksiswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari 75% 4:banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%. Skor hasil observasi : 4 + 4 + 3 + 3 + 2 + 2 = 19 Rata-rata untuk keenam aspek : 19/6 = 3,17
Persentase aktivitas siswa : 1002419
× % = 79,17%
HASIL ANGKET KERJASAMA SISWA DALAM KELOMPOK
SIKLUS III
A B C No. Soal Jumlah
Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase Jumlah
Siswa Persentase
1 32 80% 5 12,5% 3 7,5%
2 25 62,5% 7 17,5% 8 20%
3 18 45% 20 50% 2 5%
4 15 37,5% 23 57,5% 2 5%
5 33 82,5% 7 17,5% 0 0%
Lampiran 38

lxxiv
6 10 25% 24 60% 6 15% Rata-rata
siswa yang menjawab
22,17 55,4% 14,33 35,8% 3,50 8,8%
FREKUENSI JAWABAN SISWA MENGENAI REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SIKLUS 3
Lampiran 39

lxxv
No. Masalah yang diungkap f % Peringkat Jawaban
Penampilan guru dalam mengajar matematika, menurut saya:
a. Tidak Menyenangkan. 3 7,5% 3 b. Menyenangkan 27 67,5% 1
1
c. Sangat Menyenangkan 10 25% 2 Pembelajaran matematika hari ini membuat saya :
a. Berani bertanya 16 40% 1 b Berani mengemukakan pendapat 10 25% 3
2
c. Biasa saja 14 35% 2 Suasana pembelajaran hari ini yang dilaksanakan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah, menurut saya:
a. Tidak Menyenangkan 4 10% 3 b. Menyenangkan 15 37,5% 2
3
c. Sangat Menyenangkan 21 52,5% 1 Materi pelajaran matematika yang dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah ini menurut saya :
a. Membuat Bingung 3 7,5% 3 b. Mudah diikuti 20 50% 1
4
c. Sangat Jelas 17 42,5% 2

lxxvi
Pembelajaran yang dilakukan dengan kerja kelompok, menurut saya:
a. Tidak Menyenangkan 4 10% 3 b. Menyenangkan 17 42,5% 2
5
c. Sangat Menyenangkan 19 47,5% 1 Penyajian hasil kerja kelompok, menurut saya : a. Tidak Menyenangkan 3 7,5% 3 b. Menyenangkan 22 55% 1
6
c. Sangat Menyenangkan 15 37,5% 2 Masalah yang harus diselesaikan dalam evaluasi pembelajaran menurut saya:
a. Sulit 2 5% 3 b. Menarik 20 50% 1
7
c. Memotivasi saya untuk terus belajar 18 45% 2
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 40

lxxvii
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing

lxxviii
Siswa menyajikan hasil diskusi

lxxix
Guru mengkaji ulang hasil pemecahan masalah siswa
Siswa mengerjakan soal evaluasi

lxxx