DAFTAR ARTIKEL - UNNES

59

Transcript of DAFTAR ARTIKEL - UNNES

Page 1: DAFTAR ARTIKEL - UNNES
Page 2: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

DAFTAR ARTIKEL

Pendampingan Belajar Dari Rumah Pada Anak Sekolah Untuk

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Selama Pandemi Covid-19 Di

Kabupaten Banyumas .................................................................................... 1

Pendampingan Belajar Siswa Selama Pandemi Covid-19 Melalui Kegiatan

Bimbingan Belajar Di Desa Pandansari Kabupaten Banyumas ..................... 8

Pemberdayaan Masyarakat Desa Jingkang Pada Masa Pandemi Covid-19

Melalui Kegiatan Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran Terong Dan Cabai

Menggunakan Media Pollybag ....................................................................... 15

Resiliensi Masyarakat: Gerakan Relawan Satgas COVID-19 Di Desa

Kalisube, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas ............................... 23

Pelatihan Budidaya Tanaman Sistem Hidroponik Solusi Bercocok Tanam Di

Lahan Sempit ................................................................................................. 32

Meningkatkan Kreativitas Ibu-Ibu Pkk Desa Paningkaban Melalui Pelatihan

Pembuatan Kain Shibori ................................................................................. 36

Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Penggunaan Masker Dalam

Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Wilayah Kecamatan Tambak

......................................................................................................................... 42

OPMAS (Operasi Penertiban Pemakaian Masker): Membangkitkan

Kesadaran Dan Ketaatan Warga Mengenai Wajibnya Penggunaan Masker

Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Sidabowa ........................................ 51

Page 3: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

1

PENDAMPINGAN BELAJAR DARI RUMAH PADA ANAK SEKOLAH UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI

KABUPATEN BANYUMAS

Oleh

Rumiati1, Rizky Anggria Apriyanto2, Intan Dwi Sasongko3, Kelpin Setiadi4, Nurlita

Yuliana5, Putri Khoirin Nashiroh6.

1Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Semarang. 2Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

3Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Semarang. 4Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

5Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. 6Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Email: [email protected]

Abstract:

The Covid-19 pandemic has become a form of concern for people in various parts of the

world since the end of 2019. The Covid-19 pandemic has affected the sustainability of human

life from various sectors, such as health, economy, social, including in the education sector.

To prevent the spread of the covid-19 virus from spreading, the government has implemented

online learning. However, in practice online learning runs less optimally and experiences

various obstacles. To overcome this, learning assistance from home for school children is

carried out by Semarang State University students as a form of community service. Home

learning assistance activities are carried out as a form of caring and real contribution of

students in an effort to overcome problems that arise in the community during the Covid-19

pandemic. The purpose of learning assistance activities is to help children who experience

learning difficulties when undergoing online learning. The method of implementing activities

is descriptive qualitative. The data analysis technique is descriptive narrative. The results of

the activity show that student learning outcomes and motivation have experienced good

development.

Keywords: Covid-19, learning assistance, online learning.

Abstrak:

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu bentuk kekhawatiran masyarakat di berbagai belahan

dunia semenjak akhir tahun 2019 lalu. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi

keberlangsungan kehidupan manusia dari berbagai sektor, seperti kesehatan, ekonomi, sosial,

termasuk juga dalam sektor pendidikan. Untuk mencegah meluasnya penyebaran virus covid-

19, pemerintah telah menerapkan pembelajaran secara online. Namun, dalam prakteknya

pembelajaran online berjalan kurang maksimal dan mengalami berbagai kendala. Untuk

mengatasi hal tersebut, kegiatan pendampingan belajar dari rumah bagi anak sekolah

dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Negeri Semarang sebagai bentuk pengabdian kepada

Page 4: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

2

masyarakat. Kegiatan pendampingan belajar dari rumah dilakukan sebagai bentuk rasa peduli

dan kontribusi nyata mahasiswa dalam upaya mengatasi masalah yang timbul di masyarakat

selama pandemi Covid-19. Tujuan dari kegiatan pendampingan belajar adalah untuk

membantu anak-anak yang mengalami kesulitan belajar ketika menjalani pembelajaran

secara online. Metode pelaksanaan kegiatan secara deskriptif kualitatif. Teknik analisa data

secara naratif deskriptif. Hasil kegiatan menunjukkan hasil dan motivasi belajar siswa

mengalami perkembangan yang baik.

Kata kunci: Covid-19, pendampingan belajar, pembelajaran online.

PENDAHULUAN

Merebaknya wabah Virus

Corona (Covid-19) berdampak besar

terhadap keresahan masyarakat, orang tua,

lansia, serta anak-anak di berbagai belahan

dunia termasuk Indonesia. Menurut WHO,

corona virus merupakan keluarga besar

virus yang menyebabkan penyakit mulai

dari flu biasa hingga penyakit yang lebih

parah, seperti Middle East Respiratory

Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS-CoV).

Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah

jenis baru yang belum diidentifikasi

sebelumnya pada manusia. Covid-19

adalah penyakit menular yang disebabkan

oleh jenis coronavirus yang baru

ditemukan.

Virus baru dan penyakit yang

disebabkannya ini tidak dikenal sebelum

mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok

bulan Desember 2019. Covid-19 ini

sekarang menjadi sebuah pandemi yang

terjadi di banyak negara di seluruh dunia.

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi

keberlangsungan kehidupan manusia dari

berbagai sektor, seperti kesehatan,

ekonomi, sosial, termasuk juga dalam

sektor pendidikan. Di sektor pendidikan,

telah terjadi beberapa perubahan dalam hal

sistem penyelenggaraan selama masa

pandemi Covid-19 ini.

Untuk mencegah terjadinya

penyebaran virus covid-19 di lingkungan

pendidikan, pemerintah memberlakukan

pembelajaran secara online. Hal ini

berdasarkan Surat Edaran Nomor

36962/MPK.A/HK/2020 tentang

Pembelajaran secara Daring dan Bekerja

dari Rumah dalam Rangka Pencegahan

Penyebaran Covid-19.

Pembelajaran daring merupakan

pembelajaran yang menggunakan jaringan

internet dengan aksesibilitas, konektivitas,

fleksibilitas, dan kemampuan untuk

memunculkan berbagai jenis interaksi

pembelajaran. Penelitian yang dikakukan

oleh Zhang et al., (2004) menunjukkan

bahwa penggunaan internet dan teknologi

multimedia mampu merombak cara

penyampaian pengetahuan dan dapat

menjadi alternatif pembelajaran yang

dilaksanakan dalam kelas tradisional.

Pembelajaran daring adalah

pembelajaran yang mampu

mempertemukan siswa dengan guru untuk

melaksanakan interaksi pembelajaran

dengan bantuan internet (Kuntarto, E.

(2017). Pada tataran pelaksanaanya

pembelajaran daring memerlukan

dukungan perangkat-perangkat mobile

seperti smarphone atau telepon adroid,

laptop, komputer, tablet, dan iphone yang

dapat dipergunakan untuk mengakses

informasi kapan saja dan dimana saja (Ali

sadikin, 2020)

Pelaksanaan sekolah online

(pembelajaran jarak jauh) tentunya

memiliki banyak kendala yang dialami

oleh guru, siswa, maupun orang tua.

Lokasi siswa dan guru yang terpisah saat

melaksanakan menyebabkan guru tidak

Page 5: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

3

dapat mengawasi secara langsung kegiatan

siswa selama proses pembelajaran. Tidak

ada jaminan bahwa siswa sunguh-sungguh

dalam mendengarkan ulasan dari guru.

Szpunar, Moulton, & Schacter, (2013)

melaporkan dalam penelitiannya bahwa

siswa menghayal lebih sering pada

pembelajaran daring dibandingkan ketika

pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu,

disarankan pembelajaran daring sebaiknya

diselenggarakan dalam waktu tidak lama

mengingat siswa sulit mempertahankan

konsentrasinya apabila perkuliahan daring

dilaksanakan lebih dari satu jam (Khan,

2012).

Hasil penelitian melaporkan

bahwa tidak sedikit siswa yang kesulitan

dalam memahami materi perkuliahan yang

diberikan secara daring. Bahan ajar biasa

disampaikan dalam bentuk bacaan yang

tidak mudah dipahami secara menyeluruh

oleh siswa (Sadikin, A., & Hakim, N.,

2019). Mereka berasumsi bahwa materi

dan tugas tidak cukup karena perlu

penjelasan secara langsung. Selain itu,

lemah sinyal internet dan mahalnya biaya

kuota menjadi tantangan tersendiri

pembelajaran daring. (Ali Sadikin, 2020)

Selama menjalani pembelajaran jarak

jauh, banyak siswa mengalami kesulitan

ketika melakukan pembelajaran secara

online. Diantaranya yaitu ketidakpunyaan

teknologi (HP) sebagai akses komunikasi

utama saat sekolah online, akses internet

yang kurang memadai, rasa malas yang

semakin meningkat, dan pemahaman

materi yang kurang maksimal.

Akibat akses internet yang mengalami

gangguan, maka proses pembelajaran pun

menjadi terganggu, sehingga pemahaman

siswa terhadap materi pun mengalami

kesulitan. Jika siswa ketika belajar secara

tatap muka masih saja terdapat siswa yang

belum paham, apalagi jika belajar yang

dilakukan secara online.

Untuk mengatasi hal tersebut, bisa

dilakukan kegiatan pendampingan belajar

yang merupakan bagian dari bentuk

pengabdian kepada masyarakat.

Pengabdian kepada masyarakat

merupakan suatu kegiatan yang bertujuan

membantu masyarakat tertentu dalam

beberapa aktivitas tanpa mengharapkan

imbalan dalam bentuk apapun (Riduwan,

2016).

Sebagai salah satu bentuk

pengabdian kepada masyarakat,

Universitas Negeri Semarang

menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata

edisi khusus, yaitu Kuliah Kerja Nyata

Universitas Negeri Semarang Bersama

Melawan Covid-19 (KKN UNNES BMC-

19) tahun 2020. Kegiatan tersebut didasari

oleh Surat Edaran Rektor UNNES Nomor

B/1738/UN37/TU/2020 tentang

Perpanjangan Layanan Akademik dan

Umum Masa Kewaspadaan dan

Pencegahan Penyebaran Infeksi Covid-19.

Diharapkan dengan adanya KKN BMC19

ini, mahasiswa mampu membantu dan

berpartisipasi dalam lingkungan

masyarakat sekitar selama masa pandemi

Covid-19.

Salah satu program kerja yang

dilakukan dalam KKN BMC yaitu

pendampingan belajar dari rumah bagi

anak sekolah. Program kerja tersebut

termasuk dalam salah satu dari tiga

program kerja individu wajib. Kegiatan

pendampingan belajar melalui bimbingan

belajar merupakan proses pemberian

bantuan atau pertolongan dalam

menentukan pilihan, penyesuaian serta

pemecahan masalah belajar yang berkaitan

dengan perubahan tingkah laku sebagai

akibat dari pengalaman, latihan maupun

rangsangan (Rosaria, et al., 2017).

Pendampingan belajar dari rumah bagi

anak sekolah bertujuan untuk membantu

anak-anak yang mengalami kesulitan

belajar agar bisa memahami materi yang

diberikan oleh guru secara online,

sehingga dapat meningkatkan kualitas

pendidikan selama pandemi Covid-19.

Page 6: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

4

METODE

Pengabdian kepada masyarakat

dilakukan di domisili masing-masing

mahasiswa. Program kerja pendampingan

belajar dari rumah pada anak sekolah

berlangsung di Kabupaten Banyumas yang

dilaksanakan selama Bulan Juli sampai

Agustus 2020.

Tabel 1. Domisili Mahasiswa Kecamatan Desa

Somagede Ds. Sokawera

Tambak

Ds. Buniayu

Ds. Purwodadi

Ds. Pesantren

Gumelar Ds. Samudra Kulon

Kegiatan pendampingan belajar dari

rumah pada anak sekolah dilakukan secara

luring. Luring menurut KKBI

Kemendikbud adalah akronim dari luar

jaringan. Luring diartikan sebagai terputus

dari jejaring komputer. Misalnya belajar

melalui buku pegangan siswa atau

pertemuan langsung. Adapun jenis

kegiatan Luring yakni menonton TVRI

sebagai pembelajaran, siswa

mengumpulkan karyanya berupa

dokumen, karena kegiatan luring tidak

menggunakan jaringan internet dan

komputer, melainkan media lainnya.

Sistem pembelajaran Luring

merupakan sistem pembelajaran yang

memerlukan tatap muka. Pembelajaran

daring membutuhkan suasana di rumah

yang mendukung untuk belajar, juga harus

memiliki koneksi internet yang memadai.

Namun siswa harus belajar efektif

dilakukan dengan cara video call,

berdiskusi, tanya jawab dengan chatting,

namun tetap harus bersosialisasi dengan

orang lain, termasuk anggota keluarga di

rumah serta teman-teman di luar sesi video

call untuk mengasah kemampuan

bersosialisasi. (Andasia Malyana , 2020 )

Kegiatan pendampingan belajar

dilakukan secara luring atau tatap muka

secara langsung dengan tetap

memperhatikan protokol kesehatan. Anak-

anak yang akan mengikuti program

bimbingan belajar maksimal 5 anak serta

diwajibkan untuk memakai masker,

menerapkan jaga jarak, serta cuci tangan

sebelum dan sesudah kegiatan

berlangsung. Fasilitas yang digunakan

unuk menunjang keterlaksanaan

pendampingan belajar yaitu tempat belajar

(rumah mahasiswa), meja belajar, papan

tulis, alat tulis, modul atau buku pelajaran,

laptop, LKS, dan alat peraga pembelajaran.

Pendampingan belajar dari

rumah dilakukan dengan metode ceramah,

diskusi, tanya jawab, bermain peran, dan

lain sebagainya. Media pembelajaran

visual, audio, audio visual, dalam bentuk

gambar-gambar, lagu, video atau animasi

pembelajaran juga digunakan dalam

kegiatan ini. Dengan adanya media

pembelajaran tersebut siswa akan lebih

mudah memahami materi pembelajaran

karena diberikan contoh konkretnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari kegiatan pengabdian

kepada masyarakat ini berupa

pendampingan siswa melalui kegiatan

bimbingan belajar yang dilaksanakan di

rumah masing-masing mahasiswa.

Pendampingan belajar dari rumah bagi

anak sekolah dilakukan secara luring.

Kegiatan dilakukan mulai dari periode

KKN BMC-19 UNNES dilaksanakan.

Untuk jenjang siswa yang mengikuti

pendampingan belajar dari rumah

beragam, mulai dari siswa sekolah dasar

sampai siswa menengah. Siswa tetap

mengikuti protokol kesehatan dengan cara

diwajibkan untuk memakai masker selama

pendampingan belajar berlangsung dan

cuci tangan sebelum dan sesudah

mengikuti kegiatan.

Page 7: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

5

Tabel 2. Waktu Pelaksanaan

Pendampingan Belajar

Kecamatan Desa Tanggal

Somagede Sokawera Mulai 20 Juli –

21 Agustus

2020, Setiap

Hari Senin-

Sabtu.

Tambak

Buniayu Mulai 17 Juli

2020, Setia

Hari Jumat-

Minggu.

Pesantren Mulai 13 Juli 2020

Purwodadi Mulai 20 Juli 2020

Gumelar Samudra Kulon

Mulai 16 Juli 2020

Pendampingan belajar secara

luring dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup. Dalam tahap pendahuluan,

mahasiswa memberikan pengantar dan

pengarahan kepada anak-anak. Mahasiswa

menentukan topik dan hasil belajar yang

diharapkan. Apabila anak-anak ada tugas

dari sekolah yang belum dikerjakan, maka

topik pembelajarannya adalah

membimbing dalam mengerjakan tugas

sekolah tersebut. Jika tidak ada tugas

sekolah, maka mahasiswa yang

menentukan topik pembelajaran sesuai

dengan modul pembelajaran dari sekolah.

Gambar 1. Pelaksanaan Pendampingan Belajar

Pada kegiatan inti, mahasiswa

membimbing anak dalam mengerjakan

tugas sekolah atau memberikan materi

pelajaran sesuai dengan topik

pembelajaran yang diharapkan. Pemberian

materi dilakukan dengan berbagai metode,

seperti ceramah, tanya jawab, pemberian

soal atau permasalahan, diskusi, dan

bermain peran. Materi yang diberikan

berpedoman pada modul pembelajaran

yang dipakai sekolah dari masing-masing

anak, yaitu buku tema. Media

pembelajaran juga digunakan oleh

mahasiswa berupa gambar dan video

pembelajaran yang ditayangkan melalui

laptop. Dengan adanya media

pembelajaran, anak-anak akan lebih bisa

untuk memahami materi pembelajaran.

Dalam kegiatan penutup, mahasiswa

memberikan review materi pelajaran.

Anak-anak dan mahasiswa menyimpulkan

materi pembelajaran yang telah dilakukan.

Pemberian motivasi untuk tetap semangat

belajar dan selalu menjaga kesehatan

selama pandemi dilakukan di setiap akhir

kegiatan.

Gambar 2. Pelaksanaan Pembelajaran

dengan memperhatikan protokol

kesehatan Kegiatan pendampingan belajar ini

memberikan banyak manfaat, seperti

pemahaman konsep yang belum dipahami

saat daring, ilmu pengetahuan dan

wawasan tambahan, keterampilan,

kepribadian, serta pengalaman bagi anak-

anak peserta bimbingan belajar.

Sedangkan untuk mahasiswa, kegiatan ini

Page 8: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

6

sebagain sarana pengembangan dan

penambahan pengalaman dalam mengajar

siswa

Gambar 3. Grafik Persentase Respon

Siswa dan Orang Tua

Kegiatan pendampingan belajar ini

juga mendapat respon baik dari peserta

maupun orang tua peserta. Orang tua

peserta merasa terbantu dan membawa

kebermanfaatan akan adanya kegiatan ini.

Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan

pendampingan belajar peserta rajin

mengikuti kegiatan sesuai jadwal, dan

tepat waktu

Gambar 4. Respon Kesan dan Pesan dari

Perwakilan Siswa

Respon positif datang dari siswa,

dengan menuliskan pesan dan kesan, siswa

menyampaikan pendapat mereka

mengenai kegiatan pendampingan belajar

yang telah dilaksanakan. Siswa

mengucapkan terimakasih kepada

Mahasiswa yang telah mendampingi

mereka belajar. Mereka merasa senang

bisa belajar dengan teman-temannya.

KESIMPULAN

Bimbingan dan pendampingan

belajar bagi anak di masa pandemi ini

sangat membantu untuk siswa, terutama

bimbingan secara luring. Bimbingan

secara luring membantu siswa dalam

memahami konsep dan materi yang

mereka belum dapat pahami saat daring

dengan guru.

Pelaksanaan pendampingan

belajar di Desa Sokawera, Desa Purwodadi,

Desa Buniayu, Desa Pesantren, dan Desa

Samudra Kulon mendapat respon baik dari

peserta dan orang tua peserta bimbingan.

Selain itu, kegiatan pendampingan belajar

ini juga dapat menambah pengalaman

mahasiswa dalam menghadapi anak-anak

serta dalam menyesuaikan metode

pembelajaran yang sesuai bagi setiap anak

atau kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online].

Tersedia di

https://www.google.com/url?sa=t

&source=web&rct=j&url=https:/

/kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dari

ng&ved=2ahUKEwi_06jqybbrA

hVoH7cAHb0FD0MQFjACegQI

AhAC&usg=AOvVaw22itlNKpt

pOFRFbon3RmYe. Diakses 25

Agustus 2020.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online].

Tersedia di

https://www.google.com/url?sa=t

&source=web&rct=j&url=https:/

/kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lurin

g&ved=2ahUKEwjHmJOIyrbrA

hV863MBHT7BD_UQFjADegQ

IAhAC&usg=AOvVaw088bz5z5

iUl6dQbN2ASDLg. Diakses 25

Agustus 2020.

KEMENDIKBUD. 2020. Surat Edaran

Kemendikbud Nomor Nomor

36962/MPK.A/HK/2020 tentang

Pembelajaran secara Daring dan

Bekerja dari Rumah dalam

Page 9: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

7

Rangka Pencegahan Penyebaran

Covid-19. [Online]. Tersedia di

www.kemdikbud.go.id. Diakses

26 Agustus 2020.

Malyana Andasia. 2020. Pembelajaran

Daring Dan Luring Dengan

Metode Bimbingan

Berkelanjutan Pada Guru Sekolah

Dasar Di Teluk Betung Utara

Bandar Lampung. Jurnal

Jurnal.Stkippgribl.Ac.Id/Index.P

hp/Pedagogia | E-Issn 2715-6125

| P-Issn 2715-613367

Riduwan, a. 2016. “Pelaksanaan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat

oleh perguruan tinggi”.

researchgate. dikutip dari

http://www.researchgate.net/publ

ication/3137

7846_pelaksanaan_kegiatan_pen

gabdiankep

ada_masyarakat_oleh_perguruan

tinggi. Diakses tanggal 17

Agustus 2020

Rosaria, D., Novika, H. (2017). Bimbingan

Belajar Bahasa Inggris Bagi Anak

Usia Sekolah Dasar (6-12 Tahun)

Di Desa Semangat Dalam Rt.31

handil Bhakti. Jurnal Al-Ikhlas.

ISSN : 2461-0992 Volume 2

Nomor 2.

Sadikin Ali. 2020. Pembelajaran Daring di

Tengah Wabah Covid-19 (Online

Learning in the Middle of the

Covid-19 Pandemic). Jambi.

Jurnal BIODIK: Jurnal Ilmiah

Pendidikan Biologi Vol. 06, No.

02 (2020),

UNNES. Surat Edaran Rektor UNNES

Nomor B/1738/UN37/TU/2020

tentang Perpanjangan Layanan

Akademik dan Umum Masa

Kewaspadaan dan Pencegahan

Penyebaran Infeksi Covid-19.

[Online]. Tersedia di

https://pgsd.unnes.ac.id. Diakses

26 Agustus 2020.

WHO. [Online]. Tersedia di

https://www.who.int/indonesia/n

ews/novel-coronavirus/qa-for-

public#:~:text=Apa%20itu%20C

OVID-

19%3F,%2C%20Tiongkok%2C

%20bulan%20Desember%20201

9. Diakses 25 Agustus 2020.

Page 10: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

8

PENDAMPINGAN BELAJAR SISWA SELAMA PANDEMI COVID-19 MELALUI

KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR DI DESA PANDANSARI KABUPATEN

BANYUMAS

Yuti Munica1, Fanda Nur Utami2, Oktavia Kartika Saputri3, Munir Al Fadhil4,

Yanu Arif Maulana5, Putri Khoirin Nashiroh6

1Pendidikan Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan

2Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni,

3Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

4Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan

5 Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi

6Fakultas Teknik

Email : [email protected]

Abstrak

Ditengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kita harus tetap

semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada

yang menyangka, wajah pendidikan akan berubah drastis akibat pandemi

covid-19. Konsep sekolah di rumah tidak pernah menjadi arus utama dalam

wacana pendidikan nasional. Dengan adanya penyebaran virus covid-19

dunia Pendidikan untuk sementara ini dilakukan dengan berbasis pada

penggunaan teknologi yaitu melalui media online atau secara daring.

Metode pembelajaran sperti ini mulai diterapkan dari mulai Pendidikan

tinggi sampai pada tingkat sekolah dasar. Banyak sekali keterbatasan serta

kekurangan penggunaan sekolah secara daring ini. Guna mengurangi

keterbatasan dan kekurangan sistem daring ini maka dilakukan

pendampingan belajar untuk para siswa khususnya yang duduk di bangku

sekolah dasar. Untuk itu dilaksanakan kegiatan pendampingan yang

dilaksanakan 5 kali dalam seminggu dengan menggunakan prosedur

protocol kesehatan dengan membatasi para siswa yang ikut pendampingan

Page 11: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

9

belajar, wajib menggunakan masker sebelum memulai pendampingan

beljar siswa wajib mencuci tangan, dan siswa wajib menjaga jarak antara

satu dengan yang lain. Kegiatan pendampingan ini menggunakan tahapan

yaitu (1) Pemberian motivasi, (2) ceramah atau penjelasan materi, (3) tanya

jawab, (4) kuis atau cerdas cermat, (5) pemberian reward (berupa pujian

secara lisan atau penghargaan dalam bentuk barang. Dengan adanya

kegiatan pendampingan belajar para siswa menjadi terbantu dalam

memahami materi yang diajarkan dari sekolah ini sekaligus membantu para

orang tua siswa dalam mengawasi kegiatan belajar anaknya. Siswa

merespon positif dengan kegiatan ini para siswa cenderung aktif dan dapat

engikuti kegiatan belajar secara kondusif dan dapat cepat memahami

materi yang disampaikan siswa sangat bersemangat dalam kegiatan ini.

Penerapan sekolah secara daring mengalami banyak kendali dari mulai

sarana prasana fasilitas serta dari siswa nya sendiri yang merasa kurang

dapat memahami dan mengikuti untuk membantu mengatasi hal itu

dilkasanakan program pendampingan belajar yang bertujuan untuk

membantu para siswa dan para orang tua siswa.

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar

(KBM) tahun ajaran baru 2020-2021 di

sekolah yang ada di Kabupaten

Banyumas dilaksanakan secara daring

mulai tanggal 13 Juli 2020 yang

bertujuan untuk mengantisipasi

penyebaran Corona Virus Disease

(Covid-19). Hal ini mengacu pada surat

edaran Gubernur Jateng nomor

420/0005956 tertanggal 15 Maret 2020

tentang Pencegahan Penyebaran

Corona Virus Disease (Covid-19)

sehingga mobilitas warga sekolah

mulai dari PAUD hingga SMP yang

dibawah kewenangan Pemkab

dikurangi dengan cara mengganti

sistem pembelajaran yang awalnya

tatap muka menjadi sistem daring

Dengan demikian, Sekitar 7,5 juta

mahasiswa dan hampir 45 juta pelajar

sekolah dasar dan menengah “dipaksa”

melakukan pembelajaran dari rumah

dikarenakan kampus dan sekolah

ditutup untuk sementara. (Oktavian

Riskey dan Aldya Riantina Fitra, 2020 :

16).

Page 12: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

10

Jika melihat pemaparan mengenai

pandemi covid-19 terhadap proses

pembelajaran bagi guru dan siswa

tersebut, terdapat banyak

permasalahan serta kondisi yang

memaksakan guru, peserta didik, dan

orang tua untuk melakukan

pembelajaran daring. (Mastura, M., &

Santaria, R. (2020:289-295).

Sistem pembelajaran yang

dialihkan di rumah masing-masing

tentu menimbulkan sisi positif dan

negatif. Sisi positifnya adalah kegiatan

belajar mengajar bisa dilakukan kapan

saja sesuai persetujuan antara guru

dan siswa dan tentunya bisa mencegah

atau memutus penyebaran Covid-19.

Sedangkan sisi negatifnya yaitu

kegiatan belajar mengajar menjadi

kurang efektif karena pembelajaran

hanya dilakukan dengan cara satu arah

menggunakan teknologi. Hal ini

menyebabkan siswa kesulitan untuk

melakukan konsultasi jika siswa

membutuhkan penjelasan dan

pemahaman yang lebih mendalam. Sisi

negatif lain dari belajar dari rumah yaitu

siswa kehilangan motivasi belajar dan

lebih sering bermain gadget

dikarenakan anak-anak cenderung

lebih mudah bosan.

Upaya yang dilakukan untuk

mecegah atau meminimalisir dampak

negatif belajar dari rumah, maka

diadakan pendampingan belajar

sebagai wujud pengabdian masyarakat

pada bidang pendidikan. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Pendampingan adalah proses, cara,

perbuatan mendampingi atau

mendampingkan (KBBI, 2016).

Pendampingan atau mentoring

biasanya melibatkan bimbingan dari

seorang individu yang lebih

berpengalaman atau senior,

menimbulkan berbagai hubungan

pendampingan jangka panjang antara

mentee dan mentor, mentor akan

diharapkan untuk mengetahui jawaban

atas tugas yang dilakukan oleh mentee

(Margetty Herwin, 2016).

METODE PENELITIAN

Pendampingan belajar melalui

kegiatan bimbingan belajar

dilaksanakan di rumah tentor atau

pendamping, yaitu di RT 5 RW 3 Desa

Pandansari Kecamatan Ajibarang

Kabupaten Banyumas. Peserta

bimbingan belajar terdiri dari 11 siswa

Paud/TK dan 4 siswa SD. Dikarenakan

antusiasme yang sangat tinggi dan

pelaksanan bimbingan belajar juga

harus mematuhi protokol kesehatan

maka dari itu peserta wajib memekai

masker dan jaga jarak selama kegiatan

bimbingan belajar. Peserta mengikuti

Page 13: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

11

kegiatan bimbingan belajar atas dasar

himbauan dari orang tua dan minat

pribadi.

Kegiatan bimbingan belajar

dilaksanakan 5 kali dalam seminggu

kecuali hari Jum’at dan Minggu yang

dimulai pada tanggal 9 Juli sampai 20

Agustus 2020. Pelaksanaannya dibagi

menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama pada

pukul 10.00 untuk siswa SD dan sesi

kedua pada pukul 14.00 untuk siswa

PAUD/TK. Fasilitas yang digunakan

untuk menunjang kegiatan bimbingan

belajar yaitu kursi, meja, papan tulis

sederhana, alat tulis, dan reward

(berupa makanan ringan).

Kegiatan bimbingan belajar

dilakukan melalui 5 tahapan yaitu: (1)

Pemberian motivasi, (2) ceramah atau

penjelasan materi, (3) tanya jawab, (4)

kuis atau cerdas cermat, (5) pemberian

reward (berupa pujian secara lisan atau

penghargaan dalam bentuk barang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari 15 peserta bimbingan belajar dan

orang tua sebagai responden

menyatakan bahwa pendampingan

belajar dirumah sangat bermanfaat dan

perlu dilaksanakan, selama proses

pembelajaran sekolah masih dilakukan

secara daring atau virtual demi

tercapainya perkembagan belajar

mereka selama masa pandemi covid-

19 ini berlangsung. Karena di masa

sekarang yang seperti ini dengan

adanya pendampingan belajar dirumah

siswa akan merasa lebih senang dan

termotivasi untuk mempelajari materi

yang diberikan oleh guru.

Gambar 1.1 Dokumentasi kegiatan

bimbingan belajar

Selain itu, pendampingan belajar

ini memeberikan efek yang positif bagi

tiap siswa karena jam bermain mereka

menjadi berkurang dan mereka

cenderung lebih ingin mengikuti

pendampingan belajar tersebut. Siswa

Sekolah Dasar yang mana mereka

perlu pengarahan dan pengajaran

secara khusus untuk memahami materi

yang disampakan oleh guru melalui

grup Whatsapp perlu adanya

bimbingan dari orang tua karena

ditakutkan mereka membuka konten –

konten terlarang yang seharusnya

belum boleh mereka lihat. Maka dari itu

dengan adanya pendampingan belajar

ini diharapkan siswa mampu

mengembangkan potensi dirinya

Page 14: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

12

secara optimal seperti layaknya mereka

mengikuti kegiatan belajar di sekolah

seperti biasanya.

Gambar 1.2 Hasil Respon dari orang

tua dan peserta terhadap manfaat

pendampingan belajar.

Gambar 1.3

Gambar 1.4

Gambar 1.3 dan 1.4 Respons

peserta bimbingan belajar terhadap

manfaat pendampingan belajar.

Dalam pendampingan belajar

metode yang dilakukan tidak hanya

penyampaian materi saja dengan

metode ceramah, Pemberian motivasi

kepada siswa di era pendemi Covid-19

seperti ini juga penting karena dapat

mendorong semangat belajar siswa.

Setelah materi pelajaran selesai

dijelaskan atau saat penjelasan materi

juga diselingi dengan tanya jawab.

Melalui tanya jawab diharapkan siswa

mampu memperluas dan

memperdalam pelajaran tersebut.

Metode atau tahapan selanjutnya yang

dilakukan adalah diadakannya kuis

atau cerdas cermat yang diharapkan

dapat melatih siswa untuk berpikir

cepat, menumbuhkan kembangkan

Page 15: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

13

sikap percaya diri siswa dan melatih

siswa berkompetisi secara sehat.

Pemberian reward (berupa pujian

secara lisan atau penghargaan dalam

bentuk barang setelah mampu

menjawab pertanyaan atau

menjelaskan dapat mendorong

semangat belajar. Berdasarkan

respons dari siswa tahapan atau

metode pendampingan belajar ini

dirasa bermanfaat dan efektif

diterapkan saat era pandemic Covid-19

ini.

KESIMPULAN

Adanya pandemic covid-19 ini

sangat berdampak pada berbagai sisi

kehidupan termasuk berdampak pada

dunia Pendidikan. Di masa pandemik

covid-19 segala kegiatan Pendidikan

dilaksanakan secara daring dengan

menggunakan kemajuan teknologi

yang kian maju, kegiatan pembelajaran

seperti ini akan memberikan dampak

pada siswa baik positif maupun

negative. Guna menunjang serta

memfasilitasi kegiatan belajar untuk

anak-anak TK dan SD maka

dilaksanakan pendampingan belajar

sebagai bentuk pengabdian

masyarakat. Pendampingan belajar

direspon posirif oleh anak-anak serta

orang tua mereka, dengan adanya

kegiatan ini orang tua menjadi terbantu

dalam mengawasi anak mereka belajar

serta untuk anak-anak menjadi lebih

bersemangat untuk belajar karena

pembelajaran dilaksanakan secara

tatap muka dan anak-anak bertemu

dengan teman-teman nya sehingga

merasa senang. Pembelajaran tatap

muka dirasa efektif jika dibandingkan

dengan pembelajaran daring. Anak-

anak lebig dapat memahami materi

yang disampaikan serta dapat lebih

aktif anak-anaknya.

DAFTAR PUSTAKA

KBBI. (2016). Kamus Besar Bahasa

Indonesia ( KBBI ). Kementerian

Pendidikan Dan Budaya.

Margetty Herwin. (2016). Perbedaan

Coaching, Training, Mentoring,

Consulting, dan Counselling.

Retrieved from

http://www.bernas.id/amp/17735-

perbedaan-coaching-training-

mentoring-consulting-dan-

counselling.html

Oktavian Riskey, Aldya Riantina Fitra.

(2020). Efektivitas Pembelajaran

Daring Terintegrasi di Era

Pandemi. Jurnal Ilmu dan

Pengetahuan. 2(2), hlm.16

Mastura, M., & Santaria, R. (2020).

Dampak Pandemi Covid-19

terhadap Proses Pengajaran Bagi

Page 16: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

14

Guru dan Siswa. Jurnal Studi Guru

Dan Pembelajaran, 3(2), 289-295.

Page 17: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

15

Pemberdayaan Masyarakat Desa Jingkang Pada Masa Pandemi Covid-19 Melalui

Kegiatan Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran Terong dan Cabai Menggunakan

Media Pollybag

April Griya Mutiara, Ayu Putri Rizqi Rahmadhani, Deni Triyanti, Dila Indah Tawakhalni,

Noviatul Khasanah, Putri Khoirin Nashiroh

Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas

Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Sosial

Abstrak

[email protected], [email protected],

[email protected], [email protected],

[email protected].

Tanaman famili Solanaceae diantaranya terung, tomat, dan cabai merupakan jenis

komoditas sayuran yang banyak digemari untuk dikonsumsi sehari-hari dan memiliki nilai

ekonomi tinggi. Sayuran ini jugaa mudah untuk dibudidayakan oleh masyarakat sehingga

dapat secara langsung diolah oleh masyaakat menjadi makanan dan sebagainya. Sayuran

terong dan cabai ini merupakan tumbuhan berdaya guna sebagai bahan makanan, sayuran,

dan obat kontrasepsi oral keluarga berencana (KB). Sementara itu prospek pengembangan

usaha tenaman terong dinilai tinggi, karena selain mempinyai gizi tinggi, juga mempunyai

nilai yang ekonomi tinggi.

Sayuran terong dan cabai memiliki banyak manfaat serta mengandung vitamin C yang

dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Dimana manfaat ini tentu saja sangat sesuai dengan

kebutuhan di tengah Pandemi COVID-19 dalam meningkatkan sistem imun tubuh. Salah

satu keunggulan budidaya tanaman sayuuran terong dan cabai bisa dilakukan dengan

menggunakan pollybag yang memiliki keunggulan tidak memakan lahan yang luas, selain

itu pollybag sangat baik untuk drainase, aerasi sehingga tanaman dapat tumbuh subur

seperti dilahan. Penentuan ukuran pollybag yang cocok untuk pertumbuhan tanaman

diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi dalam penggunaan media dan

nutrisi. Pengenalan budidaya sayuran terong dan cabai melalui pelatihan budidaya ini

untuk edukasi dan meningkatkan ketahanan pangan terhadap masyarakat di Desa Jingkang

ditengah Pandemi Covid-19.

Kata Kunci : Sayur terong dan cabai, Budidaya Tanaman secara Pollybag, Pandemi Covid-

19

PENDAHULUAN

Desa Jingkang merupakan desa

yang terletak di ujung selatan kecamatan

Ajibarang, berbatasan dengan desa

Kalitapen Kecamatan Purwojati dan

bersebelahan dengan desa Sawangan.

Desa Jingkang memiliki dataran sedang

yang sedikit berbukit yang diapit oleh

dua gunung. Sebelah barat gunung Putri,

sebelah timur gunung Kendali Pulosari,

gunung Gripis, dan gunung Garung.

Ketinggian wilayah desa Jingkang lebih

rendah bila dibandingkan dengan

kecamatan Ajibarang yang berjarak

sekitar 10 KM di sebelah ujung selatan

kecamatan Ajibarang.

Page 18: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

16

Mata pecaharian mayoritas

penduduknya yang Pra KS adalah rata-

rata petani dan penyadap gula kelapa.

Dilihat dari segi potensi sumber daya

alam menurut informasi dari kalangan

ahli geologi dan masyarakat Desa

Jingkang memiliki areal yang

diperkirakan terdapat kandungan batu-

batu berharga atau batu permata dan oleh

penduduk selalu dijaga kelestariannya.

Dilihat dari sumber daya manusia

di Desa Jingkang berdasarkan observasi

kepada warga masyarakat yang

dilaksanakan ketika menjelang pelaksaan

KKN dapat disimpulkan bahwa

masyarakat mempunyai potensi untuk

mengembangkan budidaya tanaman

sayuran meskipun dalam skala kecil.

Beberapa jenis sayuran yang mudah

dibudidayakan adalah tanaman terong

dan cabai. Sayuran ini termasuk tanaman

yang tahan terhadap air hujan, dan dapat

dipanen sepanjang tahun karena tidak

bergantung pada musim. Masa panen pun

terbilang cukup singkat karena dapat

dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan

sejak bibit ditanam. Periode panen bisa

berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih.

1. Terong

Terung (Solanum melongena)

merupakan tanaman semusim sampai

setahun atau tahunan, termasuk dalam

famili Solanaceae. Tinggi tanaman

terung berkisar antara 60–240 cm.

Batangnya berair, berbulu dan ada

yang berduri. Tanaman terung

berbentuk semak atau perdu, dengan

tunas yang tumbuh terus dari ketiak

daun sehingga tanaman terlihat tegak

atau menyebar merunduk.

Persyaratan Tumbuh

Terung dapat ditanam di dataran

rendah sampai dataran tinggi. Tanah

yang cocok untuk pertanaman terung

adalah tanah yang subur, tidak

tergenang air, dengan pH 5-6, dan

drainase yang lancar. Tanah berpasir

atau lempung berpasir merupakan

jenis tanah yang cocok untuk terung.

Apabila akar tergenang, tanaman

terung akan terhambat

pertumbuhannya, juga mudah

terserang penyakit layu bakteri

(Ralstonia solanacearum) dan layu

yang disebabkan oleh jamur

Verticillium spp.

Waktu tanam yang baik yaitu pada

awal musim kemarau (bulan

Maret/April) atau pada awal musim

penghujan (bulan Oktober/Nopember).

Terong terdiri dari 5 jenis, yaitu :

- Terong Kopek. Buahnya bulat

panjang, dengan ujung tumpul

berwarna ungu dan hijau keputih-

putihan.

- Terong Carigi. Buahnya bulat

panjang dengan ujung runcing dan

berbentuk lurus atau bengkok

berwarna ungu.

- Terong Bogor / Terong Kelapa.

Buahnya bulat besar berwarna

putih atau hijau keputih–putihan,

rasanya renyah dan agak getir.

- Terong Gelatik / Terong Lalab.

Buahnya seperti terung Bogor

tetapi agak kecil. Berwarna hijau

dan putih keungu-unguan.

Page 19: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

17

- Terong Acar. keunggulan varietas

ini adalah sangat tahan terhadap

penyakit layu bakteri. Buahnya

bulat panjang kecil dan tersusun

dalam tandan. Warna buah ungu

tua. Cocok untuk diawetkan dalam

bentuk acar/pickles.

2. Cabai

Cabai merah (Capsicum annuum)

termasuk famili Solanaceae dan

merupakan salah satu komoditas

sayuran yang memiliki banyak

manfaat, bernilai ekonomi tinggi dan

mempunyai prospek pasar yang

menarik. Buah cabai selain dapat

dikonsumsi segar untuk campuran

bumbu masak juga dapat diawetkan

misalnya dalam bentuk acar, saus,

tepung cabai dan buah kering.

Persyaratan Tumbuh

Cabai merah cocok dibudidayakan,

baik di dataran rendah maupun dataran

tinggi, pada lahan sawah atau tegalan

dengan ketinggian 0–1000 m dpl.

Tanah yang baik untuk pertanaman

cabai adalah yang berstruktur remah

atau gembur, subur, kaya akan bahan

organik, pH tanah antara 6-7.

Kandungan air tanah juga perlu

diperhatikan. Hal tersebut

berhubungan dengan tempat tumbuh

tanaman cabai (sawah atau

tegalan).Tanaman cabai yang

dibudidayakan di sawah sebaiknya

ditanam pada akhir musim hujan,

sedangkan di tegalan ditanam pada

musim hujan. Dengan pemilihan

musim tanam yang tepat, diharapkan

pada saat pertumbuhan tanaman,

kandungan air sawah tidak berlebihan

dan di tanah tegalan masih cukup air

untuk pertumbuhan cabai.

METODE

Hasil pertanian desa Jingkang,

kecamatan Ajibarang didominasi oleh

padi, jagung, dan umbi-umbian.

Berdasarkan hal tersebut, pelatihan ini

dilaksanakan untuk menambah inovasi

pemasokan sayuran agar budidaya

tanaman yang dilakukan oleh masyarakat

desa Jingkang bervariatif, bukan hanya

sebatas padi, jagung, dan umbi-umbian.

Selain itu, pelatihan budidaya tanaman ini

bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat desa Jingkang

terutama anggota ibu PKK RT 05 RW

01. Metode yang digunakan yaitu secara

langsung berupa metode ceramah dan

diskusi.

Tahapan-tahapan dari kegiatan

pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran

Terong dan cabai ini, yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Berkoordinasi dengan Ketua RT

perihal persiapan lahan yang akan

Page 20: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

18

digunakan pada hari pelaksanaan

pelatihan.

b. Berkoordinasi dengan pihak PPL

Pertanian Kecamatan Ajibarang

terkait materi dan bahan

pelatihan, dimana pembicara pada

acara tersebut adalah dari

lembaga PPL Pertanian.

c. Menyiapkan alat dan bahan yaitu:

1) Bibit Terong dan cabai, 2)

Tanah, 3) Pupuk, 4) Sekam, 5)

Lahan Kosong, 6) Plastik

Pollybag, 7) Peralatan yang

digunakan untuk memindahkan

tanah.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penyampaian Materi

Penyampaian materi

merupakan tahap awal

sebelum dilaksankannya

praktik pelatihan yang

disampaikan oleh Pak

Arismanto, S.Tp selaku pihak

PPL Pertanian. Pada sesi

tersebut peserta pelatihan

mendapatkan materi dalam

bentuk hardfile yang berisikan

materi-materi Budidaya

Tanaman yang dilanjutkan

dengan sesi tanya jawab.

b. Praktik Pelaksanaan

Pada tahap ini hal-hal yang

dilakukan adalah :

1) Pencampuran Tanah

dengan pupuk dan arang

sekam,

2) Memasukan Tanah yang

sudah dicampurkan ke

dalam plastik pollybag,

3) Memindahkan bibit ke

Pollybag yang sudah siap.

Cara penanaman sayuran terong

dan cabai yaitu dengan tahapan :

Persemaian: 1) Persemaian dibuat dalam

bedengan/ rak yang diberi naungan

plastik trasparan. 2) Buat campuran

media semai 2 ember tanah + 1 ember

pupuk kandang dan 150 gr SP36 (atau 80

gr NPK) dihaluskan, lalu tambah

karbofuran 75 gr, lalu diayak. Dari 90%-

nya bisa dijadikan 300-400 polybag. 3)

Benih ditanam dalam polybag/ plastik

semai ukuran 4x6 cm, dibuat lubang

semai 0.5 cm dan ditutup tanah halus atau

abu. 4)Bibit dapat dipindah ke lapang

setelah 17- 21 hari.

Syarat lokasi persemaian :

1) Tempat Bersih

2) Tersedia Sumber Air

3) Mudah Dalam Pengawasan

Cara menanam benih dalam media :

1) Media tanah tidak perlu diisikan

sampai penuh, cukup ¾ bagian dari

polybag

- Masukkan benih kedalam pollybag

- Gunakan benda yang runcing,

jangan menggunakan jari tangan

untuk melubangi

2) Jaga selalu kelembaban tanah, jika

perlu siram setiap pagi dan sore hari.

3) Seleksi bibit yang sehat dan kuat, agar

mendapat hasil yang maksimal di

lapangan.

- Seleksi bibit yang seukuran dan

sehat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di tengah pandemi Covid-19

seperti sekarang ini, orang-orang lebih

menghabiskan banyak waktu di rumah.

Situasi pandemi mengharuskan

masyarakat menjalankan seluruh

aktivitasnya seperti bekerja, belajar,

beribadah, dan berolahraga dari rumah.

Dengan Situasi ini, mendorong

Page 21: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

19

masyarakat untuk menemukan kegiatan

positif untuk memenuhi kebutuhannya

dan mengisi waktu luang, di antaranya

adalah berkebun. Berkebun sayur

menggunakan media transplantasi

polybag menjadi alternatif bagi

masyarakat di wilayah RT 05 RW 01

Desa Jingkang Kecamatan Ajibarang,

Kabupaten Banyumas. Transplantasi

Pollybag merupakan kegiatan menanam

di tempat lain kemudian memindahkan

tanaman tersebut ke dalam pollybag yang

sudah berisi tanah dan pupuk sebagai

media tanam.

Menurut Wira (2000) bahan-bahan

untuk media tanam dapat dibuat dari

bahan tunggal ataupun kombinasi dari

beberapa bahan, asalkan tetap berfungsi

sebagai media tumbuh yang baik. Selain

komposisi media tanam, volume media

juga merupakan faktor penentu

keberhasilan usaha pertanian. Menurut

Muliawati (2001), penggunaan tanah

lebih efisien dapat dilakukan dengan

mengurangi volume media yang diisikan

ke dalam polybag. Volume media yang

baik untuk budidaya tanaman adalah

volume media yang mampu menunjang

pertumbuhan dan perkembangan akar

serta mencukupi kebutuhan tanaman akar

air dan unsur hara. Manipulasi volume

media yang tepat adalah dengan membuat

komposisi media yang dapat

mempertahankan kelembaban tanah

dalam waktu relative lebih lama dan

mampu meyediakan unsur hara bagi

tanaman.

Keuntungan dalam penggunaan

polybag antara lain perawatan lebih

mudah, pengontrolan / pengawasan pada

tanaman dapat lebih jelas dan mudah jika

untuk memelihara tanaman agar

terlindung dari serangan hama atau

penyakit, kekurangan zat hara, polybag

mampu di tambahkan bahan organic atau

pupuk kandang sesuai takaran,

menghemat ruang dan tempat untuk

penanaman, komposisi tanam dapat

mudah diatur, nutrisi yang diberikan

dapat langsung diserap oleh akar

tanaman, serta tanaman dapat di

budidayakan sampai tidak mengenal

musim. Pemilihan polybag sebagai

wadah tanam untuk budidaya dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang dimilikinya

seperti, harga murah, tahan karat, tahan

lama, ringan bentuk seragam, dan tidak

cepat kotor. Selain itu sangat bagus untuk

drainase, aeresi sehingga tanaman dapat

tumbuh subur seperti dilahan. Penentuan

ukuran Polybag yang cocok untuk

pertumbuhan tanaman diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas dan efisiensi

dalam penggunaan media dan nutrisi.

Langkah-langkah Budidaya Tanaman

1. Benih

Kebutuhan benih untuk satu hektar

sekitar 150–500 g biji dengan daya

kecambah 75%. Biji tumbuh kurang

lebih 10 hari setelah disemai. Benih

yang baik diperoleh dari buah yang

warna kulit buahnya sudah

menguning minimum 75% terutama

pada jenis terung besar dan dipanen

dengan memotong tangkai buahnya.

Untuk menghindari kerusakan dahan,

sebaiknya pemotongan tidak

dilakukan dengan tangan (tanpa

pisau).

2. Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam

dalam air hangat (50 OC) selama 1

jam. Benih disebar secara merata

pada bedengan persemaian dengan

media berupa campuran tanah dan

pupuk kandang/kompos (1:1),

kemudian ditutup dengan daun pisang

selama 2-3 hari. Bedengan

Page 22: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

20

persemaian diberi naungan/atap dari

screen/kasa/plastik transparan

kemudian persemaian ditutup dengan

screen untuk menghindari serangan

OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit

dipindahkan ke bumbunan daun

pisang/pot plastik dengan media yang

sama (tanah dan pupuk kandang

steril). Penyiraman dilakukan setiap

hari. Bibit siap ditanam di lapangan

setelah berumur 4-5 minggu atau

sudah mempunyai 4-5 daun.

3. Pengolahan Tanah

Tanah yang akan ditanami dicangkul

2–3 kali dengan kedalaman 20–30

cm. Kemudian dibuat bedengan

dengan lebar 120–140 cm dan

panjang disesuaikan kondisi lahan. Di

antara bedengan dibuat parit dengan

kedalaman 20-30 cm. Pupuk kandang

kompos yang sudah matang diberikan

0,5-1 kg per lubang sebelum tanam.

4. Penanaman

Jarak tanam dalam barisan 50–70

(tergantung varietas) dan jarak antar

barisan 80–90 cm, dan pada tiap

bedengan terdapat dua baris tanaman.

Bibit yang telah berumur satu

setengah bulan atau daunnya telah

tumbuh 4 helai dapat dipindahkan ke

lapangan yang telah dipersiapkan.

5. Pemupukan dan Pemeliharaan

Pupuk buatan diberikan setelah

tanaman berumur 1-2 minggu setelah

tanam. Pupuk N diberikan 30 kg/ha.

Pupuk campuran dapat pula diberikan

dalam bentuk ZA dan ZK dengan

perbandingan 1:1 sebanyak 10

g/tanaman di sekeliling tanaman

dengan jarak 5 cm dari pangkal

batang.

Pemupukan berikutnya diberikan saat

tanaman berumur 2,5-3 bulan. Pupuk

yang dibutuhkan untuk luasan satu

hektar yaitu ZA 150 kg dan ZK 150

kg. Pada tanah liat berlempung dosis

pupuk NPK (12:24:12) yang

digunakan 500 kg/ha.

6. Pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Hama penting yang menyerang

tanaman terung antara lain kutu daun

(Myzus persicae), kutu kebul

(Bemisia tabaci), pengorok daun

(Liriomyza sp.), dan oteng–oteng

(Epilachna sp.). Pengendalian dapat

dilakukan dengan menggunakan

perangkap kuning sebanyak 40

buah/ha. Kalau harus menggunakan

insektisida gunakan insektisida yang

aman dan selektif seperti insektisida

nabati, biologi atau insektisida

piretroid sintetik.

7. Panen dan Pascapanen

Panen pertama dapat dilakukan

setelah tanaman berumur empat

bulan. Pertanaman yang baik dapat

menghasilkan 10–30 ton buah terung

per hektar. Panen dilakukan

menggunakan pisau sekali atau dua

kali seminggu. Buah terung yang

layak dikonsumsi adalah buah yang

padat dan permukaan kulitnya

mengkilat.

Buah terung tidak dapat disimpan

lama sehingga harus dipasarkan

segera setelah tanam. Sortasi

dilakukan berdasarkan ukuran dan

warna. Penanganan selama

pengemasan harus dilakukan secara

berhati-hati untuk mecegah kerusakan

kulit.

Kegiatan Pelatihan Budidaya Sayur

Terong dan Cabai

Pelatihan budidaya sayur terong dan cabe

dilakukan di Desa Jingkang RT 05 RW

Page 23: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

21

01 pada hari Senin, 27 Juli 2020. Adanya

situasi dan kondisi pandemi Covid-19,

maka pelatihan budidaya tanaman ini

dilakukan dengan peserta terbatas yaitu

maksimal lima orang. Dalam kegiatan

pelatihan ini dilakukan dengan tetap

menjalankan protokol kesehatan yang ada

seperti memakai masker.

Gambar 1. Penyediaan Tanah

Gambar 2. Persemaian Bibit

Gambar 3. Pembakaran Sekam

Gambar 3. Pemindahan Tanaman

Gambar 4. Pemindahan Tanaman

Gambar 5. Pemberia Bibit Tanaman

Kepada Warga

Gambar 6. Pemantauan Tanaman Ke

Rumah Warga

Page 24: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

22

SIMPULAN

Dari hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan, maka dapat ditarik

simpulan bahwa kegiatan ini dapat

menambah pengetahuan warga tentang

budidaya tanaman terutama sayur terong

dan cabai. Salah satu penggunaan media

yang dapat digunakan dalam budidaya

tanaman adalah penggunaan polybag.

Keuntungan dalam penggunaan polybag

antara lain perawatan lebih mudah,

pengontrolan / pengawasan pada tanaman

dapat lebih jelas dan mudah jika untuk

memelihara tanaman agar terlindung dari

serangan hama atau penyakit, kekurangan

zat hara, polybag mampu di tambahkan

bahan organic atau pupuk kandang sesuai

takaran, menghemat ruang dan tempat

untuk penanaman, komposisi tanam dapat

mudah diatur, nutrisi yang diberikan

dapat langsung diserap oleh akar

tanaman, serta tanaman dapat di

budidayakan sampai tidak mengenal

musim. Budidaya tanaman menggunakan

pollybag memiliki 7 langkah yaitu benih,

persemaian, pengolahan tanah,

penanaman, pemupukan dan

pemeliharaan, panen dan pascapanen,

pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT).

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Candara dan Wuryanto. 2020.

Pemberdayaan Petani melalui

Budidaya Tanaman Sayuran

dengan Sistim Polybag pada

Lahan Pekarangan di Desa

Taman Baru Kecamatan Sekotong

Kabupaten Lombok Barat. Jurnal

Abdi Mas TPB. Vol: 2, No. 2 Hal.

10-15

Bobihoe, Julistia dan Syafri Edi. 2010.

Budidaya Tanaman Sayuran.

Jambi: Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP)

Jambi.

Pasir,Supriyanto.2014. Penyuluhan

Penanaman Sayuran Dengan Media

Pollybag. Jurnal Inovasi dan

Kewirausahaan Vol. 3 hal.159-163

Sapta, Kurnia. 2019. Budidaya Sayuran

Buah Terong, Cabai Merah,

Cabai Rawit, Tomat, Emes, Paria,

Kacang Panjang, Mentimun.

Dinas Tanaman Pangkata

Pengantar Dan Hortikultura

Provinsi Jawa Barat

Page 25: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

23

Resiliensi Masyarakat: Gerakan Relawan Satgas COVID-19 di Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas, Kabupaten

Banyumas

Oleh

Diah Tri Murniati1, Dwi Putra Oktavani2, Arif Nur Hidayat3, Nisa Nur Hasna4 dan

Putri Khoirin Nashiroh5

1Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang

2Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Negeri Semarang

3Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Negeri Semarang

4Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

5Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Email: [email protected]

Abstrak Pelajaran penting yang dapat dipetik dari pandemi COVID-19 adalah munculnya aksi solidaritas sosial yang menguatkan modal sosial di masyarakat. Modal sosial tersebut terlihat pada keragaman bentuk aksi solidaritas yang tercetus dalam rangka penanganan dampak COVID-19. Penelitian ini membahas mengenai Resiliensi Masyarakat: Gerakan Relawan Satgas COVID-19 di Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatoris. Peneliti yang tergabung dalam tim KKN BMC Kecamatan Banyumas ikut terjun langsung ke lapangan dan mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh Satgas COVID-19 Desa Kalisube. Sedangkan metode penulisan yang kami gunakan untuk menulis karya ilmiah ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang kami dapatkan dilapangan dan berbagai tambahan literasi yang berasal dari berbagai macam sumber diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa gerakana resiliensi masyarakat (tim KKN BMC dan Satgas COVID-19) berupa sosialisasi jogo tonggo, penyaluran berbagai macam bantuan, operasi masker, sosialisasi dan pembagian masker, kerja bakti dalam rangka PHBS, pemantauan pemudik yang sedang karantina mandiri. Kata kunci: ketahanan, komunitas, relawan, gerakan covid-19

Abstract

An important lesson that can be learned from the COVID-19 pandemic is the emergence of social solidarity actions that strengthen social capital in society. Social capital can be seen in the diversity of forms of solidarity actions that have been triggered in the context of handling the impact of COVID-19. This research discusses Community Resilience: Volunteer Movement for the COVID-19 Task Force in Kalisube Village, Banyumas District, Banyumas Regency. The method used in this research is participatory observation. Researchers who are members of the KKN BMC Banyumas Subdistrict team go directly to the field and participate in every activity carried out by the Kalisube Village COVID-19 Task Force. While the writing method that we use to write scientific papers is to use qualitative descriptive methods. The data that we obtained in the field and various additional literacy from various sources were processed descriptively. The results of the study explained that the community resilience movement (the KKN BMC team and the COVID-19 Task Force) were in the form of socialization of jogo tonggo, distribution of various kinds of aid, mask surgery, socialization and distribution of masks, community service in the context of PHBS, monitoring of travelers who were in independent quarantine. Keywords: community resilience, volunteer, movement, COVID-19

Page 26: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

24

PENDAHULUAN

Tahun 2020 merupakan tahun yang

begitu penuh cobaan bagi umat manusia.

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika

tahun 2020 akan selalu dikenang bagi siapa

saja yang melewati. Barawal dari beberapa

berita yang menghebohkan dunia pada akhir

2019 kemarin, bahwa terdapat virus misterius

menyerupai SARS telah muncul di Wuhan, ibu

kota Provinsi Hubei, salah satu provinsi di

Tiongkok. Dengan waktu yang cepat virus

tersebut menyebar di kota-kota lain di

Tiongkok sana dan bahkan hampir di seluruh

dunia tak terkecuali di Indonesia. Indonesia

sendiri yang awalnya merasa terbebas dari

COVID-19, juga tidak dapat membentengi diri

dari virus tersebut. Akhirnya karena terlalu

jumawa, pemerintah cenderung kebingungan

dalam masa awal penanganan wabah ini

(Purwanto, 2020).

Dalam konteks Indonesia,

Penanganan pandemi COVID-19 pada tahap

awal menunjukkan ketidakseriusan, sehingga

tidak ada sistem antisipasi yang memadai

ketika wabah belum menyebar. Ini

ditunjukkan adanya pengabaian para pejabat

pemerintah terhadap ancaman wabah dan

tidak adanya guidance nasional untuk

mengelola situasi pandemi. Hal ini diperparah

dengan pernyataan-pernyataan anti-science

yang ditunjukkan pengambil kebijakan.

Absennya sistem antisipasi dan respons awal

memadai berakibat pada krisis tata kelola,

yang ditunjukkan dengan, antara lain;

koordinasi vertikal dan horisontal yang lemah,

fragmentasi kebijakan, kesimpangsiuran

informasi, dan indikasi keraguan publik atas

kapasitas negara mengelola krisis (Mas'udi &

Winanti, 2020).

Padahal peristiwa bencana selalu

berpotensi besar mengancam pemenuhan

hak-hak dasar manusia, baik hak-hak

ekonomi, sosial, budaya, sipil maupun politik.

Oleh sebab itu, setiap orang berhak dan wajib

untuk turut serta dalam penanganan bencana,

tanpa dibatasi oleh status kewarganegaraan,

suku, agama, ras, dan sebagainya. Ini

meupakan berangkat dari suatu keyakinan

bahwa hidup manusia pada hakekatnya sangat

berharga dan karena itu semua potensi harus

dikerahkan demi mencegah atau meringankan

penderitaan manusia yang terkena bencana

(Deklarasi umum PBB tentang HAM) dalam

(Laudjeng & Abdullah, 2012)

Filosofi atau keyakinan dasar akan

martabat manusia dan kehidupannya, itulah

yang nantinya menjadi suatu landasan dan

kesepakatan internasional mengenai

penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Tanggung jawab negara terhadap

perlindungan dan keselamatan rakyatnya

adalah salah satu konsep universal sistem

politik dan hukum. Filsuf Yunani Kuno,

Marcus Tullius Cicero (106-43 SM) dalam

mahakarya klasiknya, De Lagibus (Tentang

Hukum), meletakkan diktum dasar politik

hukum negara yang sangat terkenal bahwa

“Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi”

(Solus populi suprema lex est) (Laudjeng &

Abdullah, 2012).

Dengan kata lain, pengertian

penanganan bencana sebagian dari kewajiban

negara terhadap rakyatnya akan muncul dari

keyakinan bahwa hidup manusia hakekatnya

adalah berharga. Berarti bahwa

tanggungjawab atau kewajiban negara

menyelenggarakan penanggulangan suatu

bencana, pada dasarnya, adalah pemenuhan

tanggungjawab dan kewajiban negara

melindungi, menghargai, dan memenuhi hak

asasi manusia. Prinsip inilah yang menjadi

salah satu pijakan tindakan kemanusiaan

(Pujiono ed, 2005; ICSR, 2001) .

Pada praktek bencana COVID-19 telah

melahirkan dampak sosial-ekonomi yang

sangat masif secara global. Berbagai laporan

yang menunjukkan bahwa pandemi ini telah

menghadirkan dampak sosial ekonomi yang

sangat besar bukan hanya dari aspek

penyakitnya, tetapi juga kebijakan yang

semestinya ditargetkan untuk mencegah

penyebarannya. Kebijakan pembatasan sosial

(social distancing dan physical distancing)

dilanjut dengan PSBB misalnya, telah

membawa implikasi melemahnya sektor

informal yang aktivitas ekonominya tidak

dimungkinkan untuk segera beradaptasi

Page 27: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

25

dengan kebijakan penanganan COVID-19

(Mas'udi & Winanti, 2020). Maka dari tu perlu

skema mujarab untuk setidaknya mengurangi

dampak bencana COVID-19 ini, dengan salah

satunya adalah solidaritas masyarakat berupa

gotong royong.

Relawan Satgas COVID-19: Tanggung

jawab bersama.

Salah satu modal sosial yang dimiliki

oleh masyarakat Indonesia adalah semangat

gotong royong (Effendy, 2013). Gotong royong

yang dilakukan masyarakat Indonesia pada

kehidupan sehari-hari, maupun pada masa

bencana. Tak terbilang kisah tentang

semangat masyarakat Indonesia untuk saling

membantu, meringankan beban orang lain.

Bahkan pada kondisi bencana, di saat mereka

sendiri harus bersabar dan berjibaku dengan

bencana yang dihadapinya, tetap saja kisah

kepahlawanan orang-orang yang berusaha

menolong orang lain itu hadir.

Keyakinan bahwa “dengan menolong

sesama, maka Penguasa Langit dan Bumi akan

menurunkan petolongan terbaiknya” telah

mendorong jiwa kesukarelawanan

termanifestasi dalam aksi nyata. Sukarelawan

adalah sebuah panggilan jiwa untuk berbagi.

Ia tak bisa dipaksakan, dan juga tidak bersifat

genetik/keturunan. Jiwa kesukarelawanan

dapat ditumbuhkan melalui proses

penyadaran dan pembiasaan. Meskipun juga

bukan bersifat keturunan, namun keluarga

yang terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan

sosial dan membantu orang lain dapat

menjadi sarana untuk menanamkan dan

mengasah jiwa-jiwa sukarelawan (Supriyati,

2020).

Resiliensi dan penguatan modal sosial

dalam solidaritas masyarakat.

Resiliensi masyarakat merupakan

kemampuan masyarakat untuk menggunakan

sumber daya yang ada (ekonomi, jaringan,

transportasi, makanan, dan lain-lain) agar

dapat bertahan dan terlepas dari kondisi krisis

ekonomi, sosial, lingkungan, dan sebagainya

(Bosher dan Chmutina, 2017) dalam (Mas'udi

& Winanti, 2020).

Salah satu bentuk resiliensi yang

muncul di tengah-tengah masyarakat adalah

gerakan literasi digital terkait COVID-19. Hal

ini setidaknya berakar pada sifat pandemi

COVID-19 dan konteks kekinian masyarakat.

Berbeda dengan krisis sebelumnya yang

terjadi, misalnya gempa, banjir atau krisis

ekonomi, maka pandemi COVID-19 menuntut

orang untuk tidak berkumpul. Sifat krisis

seperti ini memaksa masyarakat untuk

menggunakan media digital sebagai sarana

komunikasi yang efektif. Selain itu,

perkembangan masyarakat saat ini yang

bertranfomasi dari masyarakat tradisional

menuju masyarakat digital menjadi

akselerator bagi pemanfaatan media digital

dalam melakukan edukasi publik mengenai

penanganan pandemi COVID-19.

Pelajaran penting lainnya yang dapat

kita dipetik dari pandemi COVID-19 adalah

munculnya aksi solidaritas sosial yang

menguatkan modal sosial di masyarakat.

Modal sosial semakin tumbuh dan menguat

seiring dengan kebutuhan-kebutuhan bersama

yang muncul. Modal sosial memiliki elemen

yang mampu mendorong munculnya perilaku

inovatif dan produktif. Perilaku tersebut

terlihat pada keragaman bentuk aksi

solidaritas yang tercetus dalam rangka

penanganan dampak COVID-19.

Aksi solidaritas ditujukan kepada

kelompok rentan yang nantinya dianggap

lebih membutuhkan. Kelompok rentan

didefinisikan secara beragam, yaitu: kelompok

miskin, kelompok yang kehilangan mata

pencaharian akibat COVID-19, pekerja

informal, dan sebagainya. Bisa jadi, kelompok

tersebut mengalami beban ganda, misalnya

orang miskin yang dalam keadaan biasa sudah

kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan

sehari-hari, dan kondisi bertambah sulit saat

COVID-19 melanda (Mas'udi & Winanti,

2020).

Secara umum, aksi solidaritas sosial

tanggap COVID-19 menurut (Adams, 2008)

dalam (Mas'udi & Winanti, 2020) dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu aksi

karikatif (charity) dan pemberdayaan

(empowerment). Aksi Charity pada dasarnya

Page 28: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

26

merupakan kegiatan membagikan uang atau

barang kepada sekelompok orang yang

membutuhkan yang bersifat amal. Aksi ini

umumnya bersifat spontan dan berlandaskan

empati terhadap sesama yang membutuhkan.

Aksi ini dapat dilakukan oleh individu dengan

berbagai latar belakang sosial maupun kolektif

dengan mengandalkan jejaring sosial (social

network). Sedangkan aksi pemberdayaan

betujuan untuk beyond charity, berupaya

untuk memberikan kekuatan kepada

masyarakat untuk dapat menggunakan

sumber daya mereka guna memenui

kebutuhan sendiri.

METODE

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi partisipatoris.

Peneliti yang tergabung dalam tim KKN BMC

Kecamatan Banyumas ikut terjun langsung ke

lapangan dan mengikuti setiap kegiatan yang

dilakukan oleh Satgas COVID-19 Desa

Kalisube. Tim KKN BMC mulai mengikuti

kegiatan ini sejak tanggal 9 Juli 2020 dan

berakhir pada 22 Agustus 2020 bersamaan

dengan selesainya waktu KKN BMC 2020.

Metode penulisan yang kami gunakan

untuk menulis karya ilmiah ini adalah

menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Data yang kami dapatkan dilapangan dan

berbagai tambahan literasi yang berasal dari

berbagai macam sumber diolah secara

deskriptif.

HASIL & PEMBAHASAN

Resiliensi masyarakat merupakan

kemampuan masyarakat untuk menggunakan

sumber daya yang ada (ekonomi, jaringan,

transportasi, makanan, dan lain-lain) agar

dapat bertahan dan terlepas dari kondisi krisis

ekonomi, sosial, lingkungan, dan sebagainya

(termasuk didalamnya kondisi pandemi saat

ini) (Bosher dan Chmutina, 2017) dalam

(Mas'udi & Winanti, 2020).

Maka dari itu berikut ini adalah

beberapa kegiatan resiliensi masyarakat

(berdasarkan kemampuan yang ada) oleh tim

gabungan Satgas COVID-19 Desa Kalisube dan

tim KKN BMC Unnes selama 45 hari dari

tanggal 9 Juli-22 Agustus 2020.

Operasi Masker Non Yustisi

Salah satu bentuk kegiatan Satgas

COVID-19 yaitu melakukan kampanye

gerakan menggunakan masker bagi

masyarakat. Gerakan ini dimotori oleh Satgas

COVID-19 dan tim KKN Unnes di Desa

Kalisube melalui kegiatan Operasi Masker.

Operasi masker ini dilakukan untuk

pendisiplinan warga agar tertib dalam

protokol kesehatan dan juga karena semakin

tingginya angka penularan COVID-19 di

Kabupaten Banyumas dalam sepekan terakhir

ini.

Berdasarkan data dari laman

(http://coviD19.banyumaskab.go.id) jumlah

total orang yang positif COVID-19 per tanggal

26 agustus 2020 adalah 304 orang.

Sedangkan total orang positif COVID-19 di

Kecamatan Banyumas adalah 8 orang. Maka

dari itu operasi masker diberi payung hukum

oleh pemerintah Kabupaten Banyumas

melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol

PP) dengan diberlakukannya Perda Nomor 2

Tahun 2020 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit di Kabupaten

Banyumas, khususnya yang berkaitan dengan

pasal tentang penggunaan masker (CNN

Indonesia, 2020).

Selain dilakukan oleh satuan

pengamanan, operasi masker juga gencar

dilakukan oleh desa masing-masing, salah

satu contohnya yang lakukan di Desa Kalisube

merupakan Operasi Masker Non Yustisi.

Operasi Masker Non Yustisi adalah operasi

masker yang dilakukan tanpa adanya

penindakan hukum melainkan hanya

dilakukan pencatatan.

Gambar 1. Kegiatan Operasi Masker Non

Yustisi di Desa Kalisube

Page 29: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

27

Adapun warga yang terjaring tidak

memakai masker, akan diberhentikan,

diminta mengisi surat pernyataan berisi

identitas diri, dan dilakukan pembinaan oleh

Satgas COVID-19 Desa Kalisube agar tidak

mengulangi kesalahannya. Operasi dilakukan

pada hari Kamis, 30 Juli 2020 pada pukul

08.00-10.00 di salah satu jalan di RT 04/04

Desa Kalisube. Berikut ini merupakan data

yang kami peroleh pada kegiatan Operasi

Masker Non Yustisi yang merupakan

pelanggar yang tidak menggunakan masker.

Tabel 1. Pelanggar Operasi Masker Non Yustisi

di Desa Kalisube

Sosialisasi Pemakaian dan Pembagian

Masker

Menindaklanjuti upaya pencegaraan

virus corona melalui Satgas Covid-19 bersama

KKN BMC UNNES 2020 kami melakukan

kegiatan Sosialisasi Pemakaian dan

Pembagian Masker. Pembagian Masker kami

lakukan pada tanggal Kamis, 20 Agustus

2020. Gerakan ini tidak hanya sebatas

pembagian masker saja tetapi juga edukasi

bagaimana menggunakan masker dengan

benar serta pemberitahuan tentang peraturan

pengunaan masker yang baik dan benar.

Informasi yang terdapat saat ini

mengindikasikan bahwa dua cara utama

transmisi virus COVID-19 adalah percikan

(droplet) saluran pernapasan dan kontak.

Percikan saluran pernapasan dihasilkan saat

seseorang batuk atau bersin. Setiap orang

yang berada dalam kontak erat (dalam radius

1 m) dengan orang yang menunjukkan gejala-

gejala gangguan pernapasan (batuk, bersin)

berisiko terpapar percikan saluran pernapasan

yang kemungkinan dapat menyebabkan

infeksi (infeksius). Percikan juga dapat jatuh

ke permukaan benda di mana virus tetap aktif;

oleh karena itu, lingkungan sekitar terdekat

dari orang yang terinfeksi dapat menjadi

sumber penularan melalui penularan kontak

(Prasetyo, 2020).

Program tersebut kami lakukan pada

20 Agustus 2020 pada pukul 08.00 - 09.30

dengan titik pembagian masker yang kami

lakukan terletak sepanjang jalan desa yang

terletak di RT 001/ RW 001 Desa Kalisube.

Penggunaan masker adalah salah satu langkah

efektif untuk meminimalkan penyebaran

penyakit saluran pernapasan tertentu yang

diakibatkan oleh virus, termasuk COVID-19.

Gambar 2. Sosialisasi pemakian serta

pembagian masker gratis.

Namun, penggunaan masker saja

tidak cukup memberikan tingkat perlindungan

yang memadai dan harus dilakukan juga

No Nama Alamat Suhu

1. Daman RT 002/ 006

Desa Binangun

36,1o C

2. Suroso RT 003/ 004

Desa Kalisube

37,8o C

3. Sawin RT 001/ 003

Desa Dawuhan

36,7o C

4. Suratmo RT 002/ 001

Desa Pakunden

36,7o C

5. Tugio RT 001/ 002

Desa Kalisube

37,1o C

6. Solihin RT 002/ 005

Desa Binangun

38,1o C

7. Arya RT 002/ 005

Desa Binangun

36,3o C

8. Raswan RT 003/ 001

Desa Sokawera

36,1o C

9. Hartoyo RT 003/ 001

Desa Kalisube

35,9o C

10. Sandiwirya RT 003/ 005

Desa Sokawera

36,1o C

11. Ratna RT 002/ 003

Desa Kalisube

36,7o C

12. Rahayu RT 002/ 001

Desa Binangun

36,3o C

13. Murniati RT 001/ 002

Desa Kalisube

37,1o C

14. Nur

Fitriana

RT 004/ 004

Desa Papringan

36,1o C

Page 30: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

28

langkah-langkah lain. Salah satunya adalah

untuk tidak berkerumun sehingga nantinya

dapat memperbesar penyebaran virus corona,

sehingga saat kami menyusuri jalan dan

terdapat warga yang berkerumun maka kita

akan ingatkan dan tegur dengan halus akan

pentingnya protokol kesehatan.

Pemantauan Pemudik yang Melakukan

Karantina Mandiri

Upaya surveilans/pengawasan bagi

pemudik merupakan pemantauan yang

berlangsung secara berkelanjutan terhadap

kelompok berisiko. Sedangkan karantina

merupakan pembatasan seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu wilayah

termasuk wilayah yang diduga terinfeksi

penyakit dan/atau terkontaminasi untuk

mencegah kemungkinan penyebaran penyakit

atau kontaminasi.

Kegiatan surveilans merupakan

bagian tidak terpisahkan dari karantina,

selama masa karantina, surveilans dilakukan

untuk memantau perubahan kondisi

seseorang atau sekelompok orang. Ringkasan

upaya karantina dijelaskan pada tabel berikut:

Camat dan Kades

Sumber lain

Dilakukan oleh Dilakukan Monitoring Dinas oleh Dinas

dan Kesehatan Kesehatan Evaluasi setempa setempa

Tabel 2. Pedoman pencegahan dan

pengendalian COVID-19

Penanganan karantina mandiri di

Desa Kalisube dilakukan dengan bekarja sama

dengan satgas Covid-19 ditingkat RT untuk

mengawasi masyarakat yang melakukan

karantina mandiri, hal ini juga merupakan

salah satu program dari pemerintah provinsi

Jawa Tengah yaitu “Jogo Tonggo”.

Pengecekan rutin masayarakat yang

melakukan karantina mendiri dilakukan

seminggu sekali dengan mengecek suhu

tubuh, serta melakukan sosialisasi kepada

orang yang melakukan karantina mandiri

serta warga sekitar tentang pentingnya

mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan

pengecekan masyarakat yang melakukan

karantina mandiri dilakukan oleh Bu Bidan

Desa Kalisube (ibu Titin Kurniasih), serta

dibantu oleh satgas covid-19,

Tabel 3. Pemudik yang melakukan karantina

mandiri selama KKN BMC berlangsung

Bentuk Karantina

Karantina Rumah (Isolasi

Diri)

Karantina Rumah Saki

Status OTG, ODP, PDP Gejala Ringan

PDP Gejala Berat

Tempat*

Rumah sendiri/fasilitas sendir

Rumah Sakit

Pengawasa n

Dokter, perawat dan/atau tenaga kesehatan lain

Dapat dibantu oleh Bhabinkabtib nas, Babinsa dan/atau Relawan

Dokter,pera wat dan/atau tenaga kesehatan lain

Pembiayaa

n

Mandiri Pihak lain

yang bisa membantu (filantropi)

Pemerinta h: BNPB, Gubernur, Bupati, Walikota,

Page 31: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

29

Gambar 3. Kunjungan ke rumah pemudik

yang sedang melakukan karantina mandiri

Kerja Bakti dalam rangka PHBS

Semakin meningkat dan meluasnya wabah

Covid-19, membuat banyak lembaga

masyarakat yang mengkampanyekan pola

hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan

pengenalan betapa pentingnya kebersihan

lingkungan kepada masyarakat, dengan

adanya kampanye ini diharapkan akan

menekan persebaran wabah COVID-19 serta

juga menumbuhkan kepekaan terhadap

lingkungan.

Melihat kondisi yang terdapat

dimasyarakat mengenai pandemi covid-19 ini

salah satu program pengabdian masyarakat

yang ada di Universitas Negeri Semarang

berupa KKN Bersama Melawan Covid-19

(BMC) yang bekerjasama dengan satgas

COVID-19 Desa Kalisube, harus menjadi

pionir dalam menggalakkan kesadaran

masyarakat tentang pentingnya kebersihan

dan kesehatan lingkungan. Melalui kegiatan

kerja bakti yang dilaksanakan di desa Kalisube

tersebut diharapkan membantu masyarakat

dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan.

sekitar RT 03 RW 04 serta anak-anak TPQ

masjid Al-Ikhlas.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari

Minggu, 26 Juli 2020. Yang dilakukan di

lingkungan RT 03 RW 04, serta masjid Al-

Ikhsan. Warga sangat antusias dalam

melakukan kegiatan ini karena merekamulai

sadar tentang kebersihan lingkungan tempat

tinggalnya. Kegiatan ini juga dibantu dengan

kehadiran anak-anak TPQ masjid Al-Ikhlas

demi terwujudnya lingkungan yang bersih.

Dengan lingkungan yang bersih maka

kesehatan masyarakat akan terjamin. Hal ini

sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Erwin

(2012) yang menuliskan bahwa lingkungan

yang sehat dan bersih sangat dibutuhkan

bukan hanya untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk

kenyamanan hidup dan meningkatkan

efisiensi kerja dan belajar.

Sosialisasi Jogo Tonggo

Jogo Tonggo merupakan salah satu

upaya yang dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah dalam menangani masa

pandemi COVID-19. Menurut Pak Ganjar

Pranowo selaku gubernur Jawa Tengah yang

dilansir dari laman detik.com, beliau

menyampaikan bahwa gerakan jogo tonggo

merupakan gerakan saling menjaga antar

tetangga.

Apa yang mesti kita jaga? Jaga

kesehatan tetangga dengan tidak keluar

rumah, dengan menggunakan masker, dengan

menjaga jarak. Kita juga jaga perekonomian

tetangga dengan membeli produk-produk

mereka.

Gambar. 4 kerja bakti dalam rangka PHBS

Kegiatan satgas COVID-19 Desa

Kalisube dan tim KKN BMC Unnes berupa

kegiatan Kampanye Kebersihan Lingkungan

Melalui Program Kerja Bakti dilaksanakan di

RT 03 RW 04 Desa Kalisube, Kecamatan

Banyumas, yang diikuti juga oleh masyarakat

Pastinya program ini tidak berhasil

jika tidak ada pendekatan yang khusus kepada

warga. Maka dari itu Puskesmas Banyumas

menggandeng tim KKN BMC untuk

berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi

kepada satgas COVID-19 terdapat seluruh

desa dengan lingkup Kecamatan Banyumas.

Kegiatan sosialisasi Jogo Tonggo

dilaksanakan pada Kamis, 23 Juli 2020 di

Aula Desa Kalisube. Pada sosialisasi tersebut

setiap desa mengirimkan perwakilannya

untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini

Page 32: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

30

bekerja sama dengan Puskesmas kecamatan

Banyumas.

Gambar 5. kegiatan sosialisasi jogo tonggo

Penyaluran bantuan bagi warga

terdampak COVID-19

Salah satu program pemerintah dalam

masa pandemi ini salah satunya mengucurkan

dana bagi warga yang perekonomiannya

terdampak COVID-19. Bantuan khusus yang

diterima masyarakat Desa Kalisube terdapat

bebrapa tipe bantuan. tetapi dari tim Satgas

dan KKN BMC membantu dalam tiga jenis

bantuan sosial.

Bantuan yang pertama adalah BPNT

(bantuan Pangan Non Tunai) Kemensos yang

terdapat sebanyak 120 orang penerima

bantuan. Bantuan yang kedua adalah BST

(Bantuan Sosial Tunai) Kemensos terdapat

180 orang penerima bantuan. Bantuan yang

ketiga adalah BLT DD (Bantuan Langsung

Tunai Dana Desa) dengan jumlah penerima

bantuan sebanyak 150 orang.

Gambar 6. Penyaluran BPNT Kemensos

Gambar 7. Penyaluran BLT DD dan BST

Kemensos

SIMPULAN

Gerakana resiliensi masyarakat yang

dapat kami (tim KKN BMC dan Satgas

COVID-19) lakukan adalah sosialisasi jogo

tonggo, penyaluran berbagai macam bantuan,

operasi masker, sosialisasi dan pembagian

masker, kerja bakti dalam rangka PHBS,

pemantauan pemudik yang sedang karantina

mandiri. Semoga kedepannya dengan adanya

kegiatan satgas tersebut warga Desa Kalisube

dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan

sehingga nantinya akan terhindar dari

penyebaran Virus COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia. 2020. “Tak Pakai Masker,

Warga Banyumas Didenda Rp7.000”. Dipublish pada tanggal 08 Mei 2020 Pukul 15.23 WIB. Diakses pada tanggal Diakses pada tanggal 27 Agustus 2020. https://www.cnnindonesia.com/nasio nal/20200508150633-12-501324/tak- pakai-masker-warga-banyumas- didenda-rp7000

Data Satgas covid-19. Daftar Orang Dalam

Pantauan (ODP) COVID-19 Kabupaten Banyumas Tahun 2020 (Per 9 Juli 2020)

Erwin,S,K. 2012. Konsep, Proses, dan Aplikasi

Dalam Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: FIK UNY

Fathiyah Isbaniah, dkk. 2020. Pedoman

Pencegahan dan Pengendalian COVID-19, REVISI KE-4. Kementerian Kesehatan RIDirektorat Jenderal

Page 33: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

31

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Kustiningsih, N., & Nurhadi. (2020).

Penguatan Modal Sosial dalam Mitigasi COVID-19. In W. Mas'udi, & P. S. Winanti, Tata Kelola Penanganan COVID-19 di Indonesia: Kajian Awal (pp. 179-193). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Laudjeng, H., & Abdullah, S. (2012). Mengapa

Negara Wajib Mengurusi Bencana? (Tinjauan Hukum & Hak Asasi). Dalam S. Ishak, L. Ni'am, & eds, Merancang-Bangun Sistem Keselamatan Rakyat: Pengalaman Kelola Bencana di Lima Kabupaten (hal. 1-11). Sleman: InsistPress.

Mas'udi, W., & Winanti, P. S. (2020). Dari

Krisis Kesehatan ke Krisis Tata Kelola. In W. Mas'udi, & P. S. Winanti, Tata Kelola Penanganan COVID-19 di Indonesia: Kajian Awal (pp. 3-18). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Prasetyo, Eko. 2020. “Sosialisasi Pentingnya

Penggunaan Masker dan Pembagian

Masker oleh BPSDMD NTB”. Dipublish pada tanggal 12 Mei 2020. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2020. https://bpsdmd.ntbprov.go.id/sosialis asi-pentingya-penggunaan-masker- pembagian-masker-oleh-bpsdmd-ntb/

Purwanto, E. A. (2020). Tata Kelola

Penanganan COVID-19 di Indonesia: Kajian Awal. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Puthut. (2020). Corona, Desa, dan Negara:

Bagaimana Desa Menyelamatkan Indonesia di Era Pandemi COVID-19. Yogyakarta: Buku Mojok.

Supriyati. (2020). Gerak RelawanCOVID-19:

Tanggung Jawab Sosial Individu dan Masyarakat. Dalam W. Mas'udi, & P. S. Winanti, Tata Kelola Penanganan COVID-19 di Indonesia: Kajian Awal (hal. 194-213). Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Page 34: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

32

PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN SISTEM HIDROPONIK

SOLUSI BERCOCOK TANAM DI LAHAN SEMPIT

Asih Susiyanti1, Fajar Yulianto2, Monica Silvina Saputri3, Rastya Sekar4,

Selline Agustin5, Putri Khoirin Nashiroh6

Universitas Negeri Semarang Email: [email protected] 1, [email protected], [email protected] 3,

[email protected] 4, [email protected] 5, [email protected] 6

Abstrak Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis barang bekas serta dapat berguna untuk menambah

wawasan warga mengenai cara bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik yang baik dan benar, membantu perekonomian warga, serta membantu mengatasi masalah sampah di lingkungan. Seringkai warga memiliki keterbatasan lahan (lahan sempit) untuk budidaya karena kepadatan penduduknya cukup tinggi. Lahan sempit seringkali menjadi keterbatasan untuk orang-orang yang ingin bercocok tanam. Sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik. Pelatihan ini dilakukan dengan melakukan penyampaian materi, praktik langsung dan melakukan pendampingan. Alat dan bahan yang digunakan dalam teknik ini juga bisa berasal dari barang bekas. Dengan demikian, selain bermanfaat dalam aspek ekonomi, budi daya tanaman menggunakan teknik hidroponik juga berguna untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

Kata Kunci: Hidroponik, Lahan Sempit, Barang Bekas.

1. Pendahuluan

Desa Petir merupakan salah satu desa yang terletak

di wilayah Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

Desa Petir terletak di sebelah timur Kecamatan

Sokaraja dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Purbalingga, sekaligus menjadi salah satu pintu gerbang

untuk memasuki Kabupaten Banyumas. Akses jalan

menuju Kabupaten Purbalingga melalui desa Petir yakni

dihubungkan dengan Jembatan Linggamas. Secara geografis, Desa Petir diapit oleh Desa Pajerukan di sebelah

selatan, Desa Kalicupak Kidul di sebelah utara, Desa

Sokaraja Wetan di sebelah barat, dan Desa Kedungbenda

(Kabupaten Purbalingga) di sebelah timur. Desa Petir

memiliki 17 RT dan 4 RW. Salah satu RT di Desa Petir

yaitu RT 05 RW 01.

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas (2018) dua lapangan pekerjaan yang paling

banyak dimiliki oleh masyarakat Desa Petir adalah di

bidang perdagangan dan pertanian. Sebanyak setengah dari

total usia kerja di Desa Petir bergantung pada kedua bidang

tersebut. Pandemi yang sedang terjadi menyebabkan

perubahan di banyak sektor pekerjaan, termasuk

perdagangan dan pertanian. Sudah menjadi rahasia umum bahwa adanya pandemi dapat membuat profit beberapa

jenis usaha perdagangan menurun. Ditambah dengan fakta

bahwa sawah-sawah di Desa Petir memiliki masalah pada

sistem pengairan, masa-masa ini jelas sangat berat bagi

perekonomian kurang lebih separuh populasi Desa Petir.

Di masa pandemi ini, orang-orang

berusahamemperbaiki pola hidup sehat, salah satunya dengan

mengonsumsi makanan sehat. Dengan masyarakat bermata

pencaharian di sektor perdagangan sebanyak 774 orang dan

pertanian sebanyak 507 orang, usaha hidroponik di Desa

Petir dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung perekonomian selama pandemi belum berakhir. Usaha

hidroponik bukan hanya cocok karena latar belakang

masyarakatnya, tetapi juga faktor luas lahannya. Desa Petir

memiliki luas wilayah yang cenderung lebih sempit juka

dibandingkan dengan desa-desa lain di Kecamatan

Kalibagor, yaitu 155,93 Ha. Dengan kepadatan penduduk

yang cukup tinggi yaitu 2.505,13 jiwa/km2, maka lahan yang

tersisa merupakan lahan sempit.

Hidroponik atau hydroponics berasal dari bahasa

Latin (Greek), hydro yang berarti air dan phonos yang

berarti kerja, jadi arti dari hidroponik adalah air yang

bekerja. Hidroponik adalah teknik penanaman dengan media tanam nontanah (Istiqomah, 2007). Hidroponik

merupakan cara bercocok tanam menggunakan air sebagai

media nutrisi untuk tanaman (Rakhman et al, 2015).

Hidroponik ini mudah, terkendali dan dapat dilakukan di

media tanpa tanah manapun, bahkan di dalam rumah,

sehingga sangat cocok untuk dijadikan alternatif dalam

bercocok tanam di daerah-daerah yang berlahan sempit,

seperti daerah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan

(Rakhman et al, 2015).

Budidaya tanaman dengan sistem hidroponik bila ditekuni dapat menjadi bisnis yang menjanjikan, sehingga

Page 35: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

33

dapat membantu perekonomian warga. Selain itu,

hidroponik juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan

sampah plastik ataupun barang-barang bekas lainnya,

seperti styrofoam bekas tempat makanan dan botol plastik bekas minuman. Berdasarkan hal tersebut, pelatihan ini

dapat berguna untuk menambah wawasan warga mengenai

cara bercocok tanam dengan menggunakan sistem

hidroponik yang baik dan benar, membantu perekonomian

warga, serta membantu mengatasi masalah sampah di lingkungan.

1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan pelatihan ini dilakukan pada hari

Minggu, 16 Agustus 2020 di Desa Petir RT 05 RW 01,

Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pelatihan

diikuti oleh enam peserta yang merupakan warga sekitar

dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Metode

yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan

melakukan penyampaian materi, praktik langsung, dan

melakukan pendampingan.

1.1. Penyampaian Materi

Penyampaian materi dilakukan menggunakan metode ceramah, yaitu memberi pengetahuan dan informasi

tentang bercocok tanam dengan sistem hidroponik baik dari

segi penjelasan umum, macam-macam teknik hidroponik,

manfaat, dan keuntungan. Ceramah dilakukan dengan

dibantu media power point yang berisi materi pelatihan.

1.2. Praktik Kegiatan

Praktik kegiatan bercocok tanam dengan

hidroponik dilakukan dengan memanfaatkan

limbah/sampah rumah tangga. Alat dan bahan yang

digunakan dalam praktik ini yaitu benih tanaman (pakcoy

dan pagoda), baik biji dan tanaman berusia 1 minggu dan 1

bulan, netpot gelas plastik bekas air mineral, botol air

mineral bekas 1,5 L, styrofoam makanan, kain flanel bekas

untuk sumbu, dan pupuk AB mix.

1.3. Pendampingan

Pendampingan dilaksanakan selama 1 minggu pertama dari praktik membuat hidroponik. Kegiatan ini

dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman dan

mengetahui apabila terdapat kendala atau terjadi masalah

dalam penanaman menggunakan hidroponik.

2. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan pelaksanaan pelatihan budi daya

tanaman sistem hidroponik dilaksanakan pada hari Minggu,

16 Agustus 2020 di Desa Petir RT 05 RW 01, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pelatihan

ini dihadiri oleh enam peserta. Pembatasan jumlah peserta

dilakukan karena sedang masa pandemi sehingga

menghindari kerumunan warga. Para peserta mengikuti

pelatihan ini dengan tetap memperhatikan protokol

kesehatan.

Sistem hidroponik dipilih karena memiliki kelebihan antara lain penggunaan lahan lebih efisien, tanaman

berproduksi tanpa menggunakan tanah, tidak ada risiko

untuk penanaman terus-menerus sepanjang tahun,

kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih

bersih, penggunaan pupuk dan air lebih efisien, periode

tanam lebih pendek, serta pengendalian hama dan penyakit

lebih mudah. Selain itu, adapun kekurangannya, antara lain

membutuhkan modal yang besar, pada “Close System”

(nutrisi disirkulasi), jika ada tanaman yang terserang

patogen maka dalam waktu yang sangat singkat seluruh tanaman akan terkena serangan tersebut dan pada kultur

substrat, kapasitas memegang air media substrat lebih kecil

daripada media tanah, sedangkan pada kultur air volume air

dan jumlah nutrisi sangat terbatas sehingga akan

menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang

serius (Rosliani dan Sumarni, 2005).

Tahap pelaksanaan pelatihan ini dibagi menjadi 2

sesi, yaitu sosialisasi penyampaian materi dan paktik

bercocok tanam. Pada sesi sosialisasi penyampaian materi,

arga dijelaskan mengenai materi tentang hidroponik. Materi

yang disampaikan yaitu terkait pengertian hidroponik,

macam-macam teknik hidroponik beserta kekurangan dan kelebihan masing-masing, manfaat dan keuntungan

hidroponik, cara membuat nutrisi hidroponik, dan

perawatan tanaman hidroponik. Sistem hidroponik dipilih

karena system tersebut merupakan solusi bagi masyarakat

untuk membudidayakan sayur dan buah di lahan sempit

atau bahkan di dalam ruangan dan tidak memerlukan tanah

sama sekali sebagai media tanam (Amri et al., 2017).

Pada sesi sosialisasi juga dijelaskan mengenai empat metode sistem hidroponik, yaitu sistem wicks

(sistem sumbu), EBB & Flow system, sistem NFT (Nutrient

Film Technique), dan sistem aeropinik. Sistem wicks

(sistem sumbu) merupakan salah satu sistem hidroponik

yang paling sederhana dan biasanya digunakan oleh

kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif karena tidak

ada bagian-bagian yang bergerak (Dewanti et al., 2017).

Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu dari kain flanel. Sistem

kedua yaitu Ebb & Flow system yang merupakan teknik

hidroponik dengan cara membanjiri sementara wadah

pertumbuhan dengan nutrisi sampai air batas tertentu,

kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam

penampungan (Delya et al., 2017). Selanjutnya yaitu sistem

NFT. Sistem ini banyak diadopsi oleh perkebunan

hidroponik skala bisnis. Sistem NFT secara terus-menerus

mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa

menggunakan timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir

ke dalam gully melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya

(Ahmad et al., 2016). Terakhir, sistem aeroponik

merupakan sistem hidroponik yang paling canggih dan

mungkin juga memberikan hasil terbaik serta tercepat

dalam pertumbuhan dalam berkebun hidroponik. Hal ini

dimungkinkan karena larutan nutrisi ini diberikan atau

disemprotkan berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga

akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang

banyak mengandung oksigen.

Pada sesi praktik, peserta diajarkan tentang cara bercocok tanam dengan sistem hidroponik dengan

memanfaatkan sampah rumah tangga. Media tanam yang

digunakan dalam pelatihan ini yaitu rockwool. Rockwool

dipilih karena menurut penelitihan Syawaludin dan

Harahap (2016), rockwool merupakan media tanam dalam

penelitian hidroponik sistem sumbu yang paling

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil produksi

Page 36: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

34

tanaman. Selain itu, rockwool memiliki kelebihan, yaitu

tidak mengandung patogen penyebab penyakit, mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas lapang tanah, dapat

meminimalkan penggunaan disinfektan, dapat

mengoptimalkan peran pupuk, dapat menunjang

pertumbuhan tanaman karena rongganya dapat dengan

mudah dilewati akar, dan dapat digunakan berulang

(Marlina et al., 2015).

Gambar 1. Pendampingan Pelatihan Budidaya tanaman

hidroponik

Pada proses pelatihan ini, warga mempraktikkan satu metode yang paling sederhana dan mudah untuk

pemula, yaitu sistem wick (metode sumbu). Sebelum

menanam, warga diajarkan cara membuat nurisi AB mix

yang berguna sebagai makanan tanaman. Setelah itu, warga

diajarkan cara penyemaian benih menggunakan media

rockwool dan dilanjutkan cara penanaman, teknik

pemindahan bibit hasil semai ke dalam media hidroponik

styrofoam yang berisi nutrisi dan perawatan. Wadah yang

digunakan pada pelatihan ini yaitu styrofoam makanan untuk tempat nutrisi dan gelas bekas air mineral yang

berperan seperti halnya netpot. Selain menggunakan

styrofoam dan gelas bekas air mineral, bisa juga

menggunakan barang bekas lainnya seperti botol plastik

bekas, kaleng bekas, styrofoam buah bekas, dan wadah lain.

Styrofoam media hidroponik dilubangi untuk tempat netpot

gelas plastik bekas. Tujuan menggunakan barang bekas

yakni agar sampah plastik yang dapat menyebabkan

pencemaran lingkungan dapat didaur ulang untuk hal yang

lebih bermanfaat. Sampah plastik yang dibuang dengan

sembarangan dapat berdampak buruk bagi lingkungan seperti penyumbatan drainase dan sungai yang dapat

menyebabkan banjir. Pelatihan ini mengajarkan pentingnya

mendaur ulang sampah plastik guna mengurangi

pencemaran lingkungan.

Proses pendampingan dilakukan pada satu minggu pertama. Proses pendampingan dilakukan untuk memantau

perkembangan tanaman. Pada saat pendampingan belum

dijumpai masalah. Pada hari kedua, benih sudah

berkecambah. Pada saat proses pendampingan, peserta juga

diimbau untuk meletakkan tanaman di tempat yang beratap

dan cukup sinar matahari.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menambah

wawasan warga sekitar tentang budi daya tanaman di lahan

sempit melalui sistem hidroponik dan memanfaatkan

sampah plastik bekas untuk mengurangi masalah sampah

yang ada di lingkungan. Para peserta merespon sangat baik

akan kegiatan pelatihan ini. Mereka sangat terbantu akan kegiatan ini dikarenakan banyak yang belum tahu tentang

hidroponik dan tekniknya. Selain itu para peserta

menginginkan kegiatan ini dilakukan untuk warga-warga

lain yang belum mengikuti.

Gambar 2. Hasil Tanaman Hidroponik Setelah Beberapa Hari

1. Kesimpulan

Teknik hidroponik merupakan solusi bercocok tanam di lahan yang sempit karena tidak membutuhkan

tanah sebagai media tanam. Jika ditekuni, budi daya

tanaman dengan sistem hidroponik dapat menjadi bisnis

yang menjanjikan, sehingga dapat membantu

perekonomian warga. Alat dan bahan yang digunakan

dalam teknik ini juga bisa berasal dari barang bekas.

Dengan demikian, selain bermanfaat dalam aspek ekonomi,

budi daya tanaman menggunakan teknik hidroponik juga

berguna untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

Dua alasan tersebut mendorong mahasiswa KKN BMC UNNES 2020 untuk mengadakan pelatihan budi daya

tanaman menggunakan teknik hidroponik di lingkungan

Desa Petir RT 05 RW 01, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten

Banyumas. Adanya pandemi menyebabkan pelatihan

ditujukan hanya kepada enam peserta yang merupakan ibu

rumah tangga.

Harapannya, peserta pelatihan dapat terus

menjalankan program ini dengan selalu menjaga budi daya

tanaman menggunakan teknik hidroponik. Selanjutnya,

pengetahuan mengenai teknik ini seyogianya dapat

dibagikan ke warga lain untuk turut mempraktikkannya.

Dengan begitu, ketahanan ekonomi dan kelestarian

lingkungan di Desa Petir RT 05 RW 01, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas akan meningkat..

Referensi

Ahmad, A.M., Binaraesa, N. N. P. C., Sutan, S. M. 2016. Nilai EC (Electro

Conductivity) berdasarkan Umur Tanaman Selada Daun Hijau

(Lactuca Sativa L.) dengan Sistem Hidroponik NFT (Nutrient

Film Technique). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan

Biosistem. 4(1):65-74.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. 2015. Kecamatan Kalibagor

Dalam Angka 2018. Banyumas: Badan Pusat Statistik

Kabupaten Banyumas.

Amri, Iqbal, A.M. Alimin. 2017. Ibm Bercocok Tanam Secara Hidroponik

Warga RT 05 RW 03 Kelurahan Paccerakkang Kecamatan

Page 37: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

35

Makassar. Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada

Masyarakat (SNP2M) 2017. Hal 479-482.

Delya, B., Lanya, B., Tusi, A., Zulkarnain, I. 2014 Rancang Bangun

Sistem Hidroponik Pasang Surut Otomatis untuk Budidaya

Tanaman Cabai. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 3(3): 202-

212. Dewanti, P., Kamalia, S., Soedrajad, R. 2017. Teknologi Hidroponik

Sistem Sumbu pada Produksi Selada Lollo Rossa (Lactuca

Sativa L.) dengan Penambahan CaCl2 sebagai Nutrisi

Hidroponik. Jurnal Agroteknologi. 11(4), 96-104.

Istiqomah, S. 2007. Menanam Hidroponik. Azka Press.

https://books.google.co.id/books?id=XrkcH3yiQS8C&pg=PA

1&dq=hidroponik+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiZ05

DI1YTsAhXx63MBHaDABeUQ6AEwAHoECAAQAg#v=o

nepage&q=hidroponik%20adalah&f=false. Diakses pada

tanggal 25 September 2020 pukul 23.00.

Marlina, I., Triyono, S., & Tusi, A. 2015. Pengaruh Media Tanam Granul

dari Tanah Liat Terhadap Pertumbuhan Sayuran Hidroponik

Sistem Sumbu. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 2(4), 143-

150

Rakhman, A., Lanya, B., Rosadi, R. A. B., & Kadir, M. Z. 2015.

Pertumbuhan Tanaman Sawi Menggunakan Sistem Hidroponik

dan Akuaponik. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4(4): 245-

254.

Rosliani, R., dan Sumarni, N. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan

Sistem Hidroponik. Monografi (27): ISBN: 979-8403-36-2.

Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Syawaluddin, W, & Harahap, I.S. 2016. Pengaruh Perbandingan Jenis

Larutan Hidroponik Dan Mediatanam Terhadap Pertumbuhan

serta Hasil Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Drif

Irrigation System. Journal Agrohita 1(1):38-53.

Page 38: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

36

MENINGKATKAN KREATIVITAS IBU-IBU PKK DESA PANINGKABAN MELALUI

PELATIHAN PEMBUATAN KAIN SHIBORI

Nurul Hanifah1, Elok Dinda Pratiwi2, Mia Arifah3, Sekar Arum Wulansari4, Putri Khoirin

Nashiroh5 1Fakultas Ilmu Pendidikan, 2Fakultas Bahasa dan Seni, 3Fakultas Teknik, 4Fakultas

Ekonomi,5Fakultas Teknik

E-mail : [email protected]

Abstract

Shibori cloth training is carried out in order to increase creativity and improve the economy of

Paningkaban Village, which is mostly farming. The method used in this research is the

observation of PKK women in Paningkaban Village by organizing training which is carried out

by means of workshops where participants observe what the speakers say and practice it

directly. The writing method that we use is a qualitative descriptive method. The result of this

training was that the participants felt happy and helped because the participants were able to

add skills apart from farming and had an interest in opening up business opportunities by

producing shibori cloth for market.

Keywords: Dyeing Tie, Shibori Fabric, Creativity.

Abstrak

Pelatihan kain shibori dilaksanakan guna untuk menambah kreatifitas dan meningkatkan

perekonomian Desa Paningkaban yang mayoritas bertani. Metode yang dilaksanakan dalam

penelitian ini adalah observasi pada ibu-ibu PKK Desa Paningkaban dengan menyelenggaran

pelatihan yang dilaksanakan dengan cara workshop dimana peserta mengamati apa yang

disampaikan oleh pembicara dan mempraktekannya secara langsung. Metode penulisan yang

kami gunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari pelatihan ini peserta merasa senang

dan terbantu karena peserta dapat menambah keterampilan selain bertani dan memiliki minat

untuk membuka peluang usaha dengan memproduksi kain shibori untuk di pasarkan.

Kata Kunci : Ikat Celup, Kain Shibori, Kreativitas.

PENDAHULUAN

Upaya untuk meningkatkan kreatifitas

pada setiap individu dapat dilakukan dengan

berbagai cara, di era pandemi seperti

sekarang ini nampaknya setiap individu

selalu ingin mencoba hal-hal baru seperti

fenomena yang sekarang sedang terjadi yaitu

dimana pembuatan kain dengan motif “Tie

Dye” sedang diminati oleh kalangan muda

mudi, namun sebernarnya dalam pembuatan

kain Tie Dye ini tidak hanya dapat dilakukan

oleh muda mudi saja, Ibu-ibu pun sangat

bisa melakukannya, Kain Tie Dye atau Ikat

Celup sama saja dengan Shibori yaitu teknik

kerajinan konvensional dalam pencelupan

kain yang berasal dari jepang (Singer &

Spyrou, 2000). Pembuatan motif pada kain

sebenarnya membutuhkan kreatifitas yang

tinggi supaya terlihat menarik, Maharani dan

Page 39: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

37

Martono mempublikasikan karya kriya

tekstil dengan teknik arashi shibori untuk

scarf dengan kain sutera dan memiliki nilai

estetik. Shibori adalah salah satu teknik

dalam desain tekstil rekalatar. Shibori

merupakan sebutan seni Jepang dalam

memanipulasi kain untuk menciptakan pola

melalui metode pewarnaan celup yang sudah

ada sejak abad ke-8. Teknik shibori

menghasilkan motif dua dimensi. Meskipun

kata shibori digunakan untuk tekstil yang

diwarnai secara celup rintang, tetapi akar

kata kerja tersebut menekankan pada

tindakan yang dilakukan proses manipulasi

kain (Kautsar: 2017; Wada: 2002, h. 8).

Teknik Shibori memberikan variasi dan

inovasi baru dalam produk, terlebih lagi

teknik Shibori memiliki beberapa teknik.

Teknik dasar shibori yaitu arashi shibori,

kumo shibori, dan itajime shibori.

Perkembangan teknik Shibori juga

memasuki industri fashion di Indonesia,

dengan peminat yang banyak.

Metode dalam pembuatan kain

shibori lebih menyenangkan dan tekniknya

pun sangat mudah serta memiliki waktu

produksi yang dibutuhkan singkat (cepat).

Oleh karena itu nampaknya pembuatan kain

shibori ini sangat menarik untuk Ibu-ibu

PKK guna meningkatkan kreatifitas mereka.

Pelatihan ini dilaksanakan di Desa

Paningkaban dan diikuti oleh 10 Peserta.

Desa Paningkaban merupakan salah satu

desa di Kecamatan Ajibarang Kabupaten

Banyumas mata pencaharian utama di desa

Panikaban adalah Petani, sehingga ketika

menunggu masa panen tiba masyarakat tidak

memiliki kegiatan lain dikarenakan kurang

memiliki ketrampilan dalam bidang lain,

oleh karena itu nampaknya pelatihan ini

sangat cocok dilaksanakan di Desa

Paningkaban untuk memberikan ketrampilan

kepada masyarakat desa tersebut dan dapat

meningkatkan perekonomian agar tidak

hanya mengandalkan dari hasil bertani saja.

Dengan demikian pelatihan kain shibori ini

akan memiliki keungulan untuk menjadi

teknik tersendiri yang menyenangkan.

Proses mewarnai kain juga seperti dengan

mencelupkan saja sehingga sangat

sederhana. Proses ini akan menjadi sangat

menarik juga dikarenakan peserta pelatihan

akan dapat melakukannya sendiri sesuai

eksperimen yang diinginkannya.

METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan meningkatkan

kreatifitas Ibu-ibu PKK Desa Paningkaban

melalui pelatihan pembuatan kain shibori ini

dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu :

a) Tahap Awal

Tahap awal yang dilakukan,yaitu :

Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk

mengetahui dan memahami

baik teori maupun praktek

pelatihan. Studi digunakan

untuk menyusun materi yang

akan disampaikan dalam

pelatihan.

Koordinasi Mitra

Mitra yang bekerja sama adalah

Pengurus PKK RW 02 Desa

Paningkaban, koordinasi

dilakukan untuk mengetahui

Page 40: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

38

jumlah peserta, menentukan

kebutuhan pelatihan, dan

menentukan teknis pelatihan.

b) Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan dilakukan

kegiatan, seperti :

Uji Coba Teknis

Uji coba teknis dialkukan dengan

mencoba membuat kain dengan

teknik Shibori yang nantinya

dijadikan contoh dalam pelatihan.

Persiapan Pelatihan

Persiapan Materi

Materi disiapkan untuk

disampaikan pada proses

pelatihan, meliputi pengetahuan

mengenai teknik Shibori, alat dan

bahan yang dibutuhkan, teknik

pembuatan kain Shibori, dan

produk luaran dari kain Shibori.

Persiapan Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan untuk

pelatihan antara lain ember celup,

karet gelang atau tali rafia untuk

mengikat kain, sendok untuk

mencampur pewarna.

Persiapan Bahan

Bahan yang digunakan ialah jenis

katun primisima atau katun prima

dengan ukuran 100 x 50 cm,

pewarna kain Shibori, air hangat.

c) Pelaksanaan

Pelatihan kain Shibori dilaksanakan

pada hari Sabtu, 25 Juli 2020

bertempat dirumah ibu Sairah selaku

Ketua Pengurus PKK RW. Pelatihan

diikuti oleh 10 ibu-ibu anggota PKK

RW. Pada tahap pelaksanaan kami

membuat susunan acara seperti

pembukaan, sambutan, pemberian

teori pelatihan kain Shibori, tutorial

macam ikatan , praktek pembuatan

kain Shibori, dan dokumentasi

kegiatan. Kegiatan pembukaan

dibuka dengan berdo’a bersama,

kemudian dilanjutkan dengan

sambutan dari Ibu Kepala Desa yang

hadir. Pemberian teori pelatihan

dilakukan untuk memberikan

pengetahuan dan pemahaman

mengenai pelatihan yang akan

dilakukan. Pelatihan dilakukan

dengan memberikan pengetahuan,

kemudian praktik bersama mulai dari

mengikat kain, pewarnaan kain,

sampai pada proses penjemuran, dan

menghasilkan produk.

d) Evaluasi Produk

Evaluasi produk dilakukan secara

bersama secara lisan dengan

berdiskusi mengenai produk yang

Page 41: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

39

dihasilkan dari pelatihan kain Shibori

yang sudah dilaksanakan. Evaluasi

dilakukan untuk memperbaiki

produk yang dihasilkan selanjutnya,

dan menciptakan komunikasi dua

arah antara pelatih dengan peserta

pelatihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan pelatihan kain shibori

dilaksanakan dengan pola workshop dan

diikuti oleh 10 peserta dengan hasil sebagai

berikut :

1. Penyampaian Teori Pelatihan Kain

Shibori

Dalam penyampaian teori pelatihan ini

peserta mendengarkan dengan seksama

penjelasan dari pemateri mengenai

macam-macam ikatan yang selanjutnya

peserta mempraktekannya secara

langsung dengan kain yang telah

disediakan.

Gambar 1. Penyampaian Teori

Gambar 2. Praktek macam-macam

ikatan oleh peserta.

2. Pewarnaan Kain Ikatan

Setelah peserta membuatan motif

ikatan pada kain, maka tahapan

selanjutnyadadalahpewarnaan.Dimana

lam tahap ini kain yang telah dibentuk/

diikat sesuai dengan model yang

dikehendaki dicelupkan ke dalam air

yang sudah diberikan pewarna setelah

dicelupkan kain diangkat lalu dijemur

sampai kering.

Gambar 3. Proses Pewarnaan Kain

Page 42: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

40

Gambar 4. Proses Penjemuran Kain

Gambar 5. Hasil Kain Shibori

Setelah melaksanakan proses demikian

maka peserta telah berhasil membuat kain

shibori dengan kreatifitas masing-masing.

Karena ini merupakan kali pertama peserta

membuat kain shibori maka motif yang

dihasilkan belum terlalu rapih sehingga

masih perlu banyak berlatih dan mencoba

namun respon peserta untuk mengikuti

kegiatan ini sangat bagus dimana mereka

merasa tertarik untuk memperdalam

ketrampilan kain shibori karena cukup

menjanjikan sebagai peluang usaha di era

pandemi seperti sekarang ini.

Gambar 4. Respon Peserta Pelatihan Kain

Shibori.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah mengikuti pelatihan kain

shibori ini peserta mendapatkan

pengetahuan dan ketrampilan baru yang

dapat dijadikan sebagai peluang usaha bagi

Ibu-ibu PKK Desa Paningkaban. Peserta

dapat membuat kain shibori dengan

kreatifitas masing-masing. Karena ini

merupakan pertama kali peserta membuat

kain shibori maka motif yang dihasilkan

belum terlalu sempurna sehingga masih

perlu banyak berlatih dan mencoba karena

mereka merasa kegiatan ini mampu

menjanjikan sebagai peluang usaha.

2. Saran

Saran dalam kegiatan ini adalah

pengabdian dapat dilakukan secara

berkelanjutan untuk teknik-teknik Shibori

yang lain, teknik pewarnaan juga dapat

dilakukan dengan variasi yang lebih banyak,

serta media dapat menggunakan jenis kain

Page 43: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

41

yang berbeda, serta produk yang dibuat juga

lebih beragam. Adanya pendampingan akan

meningkatkan minat dan kesiapan peserta

untuk mewujudkan usaha baru dengan

menggunakan teknik yang telah dilatihkan

agar kualitas kain yang dihasilkan lebih

bagus dan dapat laku dijual di pasaran.

Daftar Pustaka

Dharsono.(2007). Budaya Nusantara.

Bandung : Penerbit Rekayasa Sains.

Fintinline, 2018, 6 Teknik Dasar

Shbori yang Mudah untuk Anda

Ikuti, https://fitinline.com/article/read/6-

teknik-dasar-shibori-yang-mudah-

untuk-anda-ikuti/ diakses pada tanggal 1

September 2020.

Kautsar, Dinda Siti. 2017. Eksplorasi

Shibori pada Pakaian Ready To Wear.

E-proceeding of Art & Design, Vol.4

N0.3.

Salsabila, A. (2017). Pemanfaatan Teknik

Lipat Ikat Celup untuk Menghasilkan

Tekstur pada Kain Busana. Bandung:

Universitas Telkom.

Singer, M., & Spyrou, M. (2000). Textile

Arts: Multicultural Traditions. United

States of America : Davis Publication,

Inc.

Suantara, Dermawanti, Endah Oktaviano,

dan Yusniar Siregar. 2018. Eksplorasi

teknik shibori dalam pengembangan

desain motif tradisisonal Indonesia pada

permukaan kain sandang. Arena Tekstil.

Vol.32 No.2, 2017 : 67-76.

Page 44: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

42

TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN MASKER

DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI WILAYAH

KECAMATAN TAMBAK

1Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

[email protected], [email protected], [email protected]

[email protected] [email protected]

Abstrak Di awal tahun 2020 dunia di hebohkan dengan adanya wabah pandemi Covid-19. WHO

merupakan badan kesehatan tingkat dunia sudah menyatakan pada tanggal 31 Januari 2020

bahwa pandemi ini merupakan Health Emergenc. Dengan adanya pandemi ini semua aktivitas

yang melibatkan orang banyak di alihkan dari rumah dalam waktu yang belum dapat di

tentukan. Banyak sektor yang mengalami dampak adanya wabah ini, antara lain di sektor

pendidikan, ekonomi, pariwisata, dan banyak lainnya. Untuk mencegah perluasan wabah ini,

Bupati Banyumas mengeluarkan kebijakan untuk selalu diadakannya operasi gabungan di

seluruh wilayah kabupaten Banyumas, terutama pada jalan kabupaten. Berdasarkan Surat

Bupati Banyumas tanggal 28 Juli 2020 Nomor 440/3392 Tahun 2020 Tentang Perpanjangan

Ketiga Status Tanggap Darurat Bencana Non Alam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di

wilayah Kabupaten Banyumas, pihak KORAMIL 12 Tambak, petugas Kecamatan Tambak,

POLSEK Tambak, dan mahasiswa melaksanakan operasi masker yang lebih intensif.

Tujuannya adalah untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah Coronavirus.

Metode pelaksanaan kegiatan yaitu secara kualitatif dengan pengambilan data secara langsung

dan dilakukan analisa. Hasil kegiatan menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat akan

melindungi diri dengan menggunakan APD (masker) di era kenormalan baru sudah lebih dari

75%, namun presentase pelanggar terbanyak pada usia dewasa kemudian di susul usia remaja.

Kata Kunci : Covid-19, surat edaran, penggunaan masker, kesadaran masyarakat

Abstract

At the beginning of 2020 the world was shocked by the Covid-19 pandemic outbreak. WHO, a world-

class health agency, declared on January 31, 2020 that this pandemic was a Health Emergenc. With

this pandemic, all activities involving large numbers of people are diverted from their homes in an

undetermined time. Many sectors have been affected by this outbreak, including in the education,

economy, tourism, and many others. To prevent the expansion of this outbreak, the Banyumas Regent

issued a policy to always hold joint operations throughout the Banyumas district, especially on district

roads. Based on the Banyumas Regent's Letter dated July 28, 2020 Number 440/3392 of 2020

concerning the Third Extension of Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Non-Natural Disaster

Emergency Response Status in the Banyumas Regency area, KORAMIL 12 Tambak, Tambak District

officers, Tambak Police, and students carry out more intensive mask surgery. The aim is to assist the

government in overcoming the Coronavirus problem. The method of implementing the activity is

qualitative by direct data collection and analysis. The results of the activity show that the level of

public awareness of protecting themselves by using PPE (masks) in the new normal era is more than

75%, but the percentage of most offenders is in adulthood then in adolescence.

Keywords: Covid-19, circular letter, use of masks, citizen's awareness

Dewi Risma Winari, Septiana Dewi Rahayu1, Intan Dwi Oktarina2, Najib Sani Hikmawan , Angga Wisnu Mardika , Putri Khoirin Nashiroh

3Akuntansi, Fakultas Ekonomi

2Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Kreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan

Typewritten text
3
Typewritten text
3
Typewritten text
4
Typewritten text
4
Typewritten text
Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Page 45: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

43

Pendahuluan

Akhir tahun 2019 tepatnya pada

bulan Desember, dunia dihebohkan dengan

adanya virus yang berasal dari Wuhan,

China. Sumber mengenai virus ini masih

belum dapat di ketahui secara pasti, namun

warga di dunia mengkaitkan virus ini

dengan pasar ikan tradisional yang terdapat

di Wuhan, Provinsi Hubei setelah banyak

video yang beredar di media sosial

mengenai tidak lazimnya barang yang di

jual di pasar tersebut. Pada tanggal 18

sampai 29 Desember 2019, tercatat bahwa

terdapat lima pasien yang di rawat dengan

Acute Respiratory Distress Syndrome atau

ARDS, dimana kondisi ini merupakan

gangguan pernapasan berat yang

disebabkan oleh penumpukan cairan di

alveoli dengan gejala utamanya adalah

sesak nafas (alodokter.com). Tidak sampai

satu bulan, Virus ini menyebar ke beberapa

negara yang serumpun dengan China,

seperti Thailand, Korea Selatan dan

Jepang.

Coronavirus merupakan Virus

RNA straintunggal positif, berkapsul dan

tidak bersegmen. Coronavirus tergolong

ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae,

struktur coronavirus membentuk struktur

seperti kubus dengan protein S berlokasi di

permukaan virus. Protein S atau spike

protein merupakan salah satu protein

antigen utama virus dan merupakan

struktur utama untuk penulisan gen.

Protein S ini berperan dalam penempelan

dan masuknya virus kedalam sel host

(interaksi protein S dengan reseptornya di

sel inang) (Wang, 2020). Coronavirus

bersifat sensitif terhadap panas dan secara

efektif dapat nonaktif pada disinfektan

yang mengandung Cl, pelarut lipid selama

30 menit dengan suhu 560C, alkohol, dan

bahan lainnya. (Wang,2020;

Korsman,2012)

Sampel yang diteliti menunjukkan

etimologi coronavirus baru. Awalnya,

penyakit ini dinamakan sementara sebagai

2019 novel coronavirus (2019-nCoV),

kemudian WHO mengumumkan nama

baru pada 11 Februari 2020 yaitu

Coronavirus Disease (COVID-19) yang

disebabkan oleh virus Severe Acute

Respiratory Syndrome Coronavirus-2

(SARS-CoV-2).

Page 46: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

44

Gambar 1. Alur waktu kejadian virus Corona

Virus ini dapat ditularkan dari

manusia ke manusia dan telah menyebar

secara luas di China dan lebih dari 190

negara dan teritori lainnya. (Jurnal

Penyakit Dalam Indonesia. Vol.7, No. 1).

Masuknya Covid-19 ke Indonesia pertama

kali di umumkan pada tanggal 2 Maret

2020 dengan jumlah kasus sebanyak dua,

kasus tersebut dikonfirmasikan berasal dari

Bekasi. Sehari setelah di umumkannya

pasien Covid-19 di Indonesia, WHO

melaporkan terdapat 90.870 kasus

konfirmasi di 72 negara dengan jumlah

pasien meninggal sebanyak 3.112 jiwa

dengan presentase sebanyak 3,4%.

(kemkes.go.id).

Saat ini berdasarkan data dari

covid19.who.int per 27 Agustus 2020

terdapat 24.021.218 kasus terkonfirmasi

positif Covid-19 dengan jumlah kematian

821.462 jiwa. Hal ini tentu saja sangat

memprihatinkan mengingat banyaknya

pasien yang positif Covid-19 tanpa gejala.

Bahkan baru-baru ini tiga warga positif

Covid-19 di Banyumas meninggal

mengalami gejala Happy Hipoxia. Gejala

ini baru ditemukan di beberapa pasien

Covid-19. Pasien ini hanya memiliki kadar

oksigen kurang dari 50% setelah diperiksa

dengan alat pulse oxymeter, padahal dalam

keadaan normal kadar okisgen dalam darah

adalah 95%-100%

(www.regional.kompas.com). Gejala ini

sering kali menipu karena pasien dapat

beraktivitas seperti biasa padahal kadar

oksigen dalam darah sangat rendah dan

nyawa pasien pun terancam apabila tidak

segera ditangani. Dikarenakan belum

Page 47: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

45

adanya vaksin atau obat untuk mencegah

virus ini maka pemerintah di dunia gencar

dan menghimbau warganya untuk menjaga

imunitas serta menetapkan kebijakan yang

berbeda di setiap negara.

Khusus di Indonesia, pemerintah

telah mengeluarkan status darurat bencana

dan mensosialisasikan gerakan Social

Distancing, yaitu menghimbau kepada

seluruh masyarakat untuk mengurangi

aktivitas yang melibatkan banyak orang

agar dapat memutus mata rantai

penyebaran Covid-19. Kebijakan lain yang

dikeluarkan oleh pemerintah adalah

memberlakukan sekolah dan bekerja dari

rumah. Selain itu juga di berlakukannya

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)

untuk semua wilayah di Indonesia

berdasarkan tingkat keparahan wabah di

tiap wilayah yang diatur melalui Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020

tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar

dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor

11 Tahun 2020 tentang Penetapan

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang

ditandatangani Presiden Jokowi pada

tanggal 31 Maret 2020. Pemberlakukan

PSBB berdampak pada pertumbuhan

perekonomian bangsa yang diproyeksikan

melemah secara signifikan pada 2,1 persen

(paling optimis) hingga minus 3,5 persen

pada tahun 2020 (cnnindonesia.com).

Dampak lainnya yaitu sejumlah

perusahaan melakukan PHK Kepada

karyawannya karena terkendala

pembiayaan sehingga angka pengangguran

di Indonesia semakin meningkat.

Perekonomian negara yang

mengalami defisit, sehingga presiden

memberlakukan kebijakan baru. Pada akhir

Mei, Juru Bicara Pemerintah terkait

Penanganan Covid-19 dalam Konferensi

Pers mengumumkan “The New Normal”

atau perubahan budaya dengan bertindak

produktif seperti hari biasanya, namun

tetap memastikan aman dari penularan

virus corona dengan menerapakan protokol

kesehatan yang berlaku. Beliau juga

menambahkan bahwa new normal ini

bukan sebuah euphoria akan kebebasan

dengan mengabaikan protokol kesehatan

dan tidak mengindahkan kebiasaan baru

yang harus dijalankan di masa transisi ini.

Pemberlakukan new normal ini untuk

mengatasi krisis dari berbagai aspek salah

satunya krisis ekonomi selama pandemik

yang menyebabkan lemahnya

perekonomian masyarakat.

Kementerian kesehatan telah

mengeluarkan berbagai protokol kesehatan

di transportasi maupun tempat

umum. Selain itu pemerintah di setiap

kabupaten/kota juga dapat mengeluarkan

kebijakan yang sesuai dengan kondisi

wilayahnya. Salah satunya Bupati

Banyumas, Bapak Husein. Beliau

mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2

Tahun 2020 tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit di Kabupaten

Banyumas (cnnindonesia.com). Khusus

wilayah Kecamatan Tambak sendiri, rutin

dilaksanakan operasi masker yang terdiri

dari petugas Kecamatan Tambak, POLSEK

Tambak, KORAMIL 12 Tambak, dan

mahasiswa. Upaya ini intensif dilakukan

setiap hari sejak bulan Maret sampai Juli,

dan untuk bulan Agustus diberlakukan

secara zigzag dengan tempat pelaksanaan

secara acak di area pasar, perempatan

jalan, dll yang rawan sebagai cluster baru

penyebaran Covid-19.

Page 48: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

46

Metode Penelitian

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan operasi masker sudah

dilaksanakan sejak pertengahan bulan

Maret 2020, dan sampai sekarang masih

dilaksanakan. Untuk bulan Maret sampai

Juli kegiatan dilaksanakan setiap hari,

namun untuk bulan Agustus dan september

kegiatan dilaksanakan secara selang seling.

Tempat pelaksanaan yaitu di

perempatan jalan kabupaten, pasar

tradisional, masjid (saat Idul Adha), dan

kantor Balai Desa.

Sistematika dari kegiatan Operasi

Masker yang dilakukan oleh petugas

Kecamatan Tambak, POLSEK Tambak,

KORAMIL 12 Tambak dan Mahasiswa

adalah :

1. Pelanggar yang tidak memakai

masker di berhentikan oleh petugas

2. Petugas menanyai alasan terkait

tidak memakai masker, apapun

bentuk alasannya petugas akan

memberikan edukasi terkait

pemakaian masker

3. Petugas memberikan masker dan

memberikan perintah untuk

langsung mengenakannya

4. Sanksi yang di dapatkan pelanggar

adalah penandatangan surat

pernyataan yang isinya adalah tidak

akan mengulangi pelanggaran yang

sama di kemudian hari

Pendekatan

Penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif, oleh karenanya

penelitian ini mengumpulkan fakta-fakta

dilapangan serta mengidentifikasi data

yang membahas permasalahan tentang

kesadaran masyarakat terhadap

penggunaan masker dalam upaya

pencegahan penyebaran Covid-19.

Objek

Objek penelitian ini adalah

masyarakat yang melanggar tidak memakai

masker pada saat kegiatan operasi masker

yang diadakan secara intensif di

Kecamatan Tambak dan sekitarnya.

Jenis dan Sumber data

Penelitian ini menggunakan jenis

data kuantitatif yang merupakan data yang

berbentuk angka yang dapat di olah untuk

menghasilkan sebuah keputusan. Data

yang dipakai tersebut yaitu masyarakat

yang melanggar tidak memakai masker

pada saat operasi masker dilaksanakan di

Kecamatan Tambak dari berbagai desa.

Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan

adalah metode kualitatif dengan cara

mengumpulkan, menyusun, mengolah dan

menganalisis data agar dapat memberikan

gambaran mengenai keadaan tertentu

dengan pemikiran objektif dan diuraikan

secara deskriptif serta menarik kesimpulan

untuk menjawab masalah yang ada.

Hasil dan Pembahasan

Jumlah penderita positif covid-19

dari hari ke hari semakin bertambah

banyak, dapat di lihat di situs untuk akses

informasi mengenai Covid-19 disebutkan

penambahan dalam kurun waktu 24 jam

dapat lebih dari empat ribu pasien. Hal ini

tentunya sangat memprihatinkan, karena

apabila penambahan terus terjadi dengan

jumlah yang banyak maka semua bidang

akan sedikit terganggu terutama di bidang

Page 49: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

47

ekonomi. Pemerintah pusat ataupun daerah

mencoba untuk memerangi pandemic ini

dengan melakukan swab tes secara masal

di tempat-tempat umum. terdapat pasien

yang dinyatakan positif Covid-19 namun

tanpa ada gejala atau lebih dikenal dengan

istilah OTG (orang tanpa gejala), dan

banyak pula yang terpapar dengan gejala

tertentu.

Bagi penderita, gejala utama yang

dapat ditemukan yaitu demam, batuk

kering, dan sesak atau sulit bernafas.

Namun saat ini gejalanya sangat beragam

bahkan banyak kasus positif Covid-19

tanpa gejala. Baru-baru ini tiga pasien

positif Covid-19 di Banyumas meninggal

dengan gejala Happy Hypoxia yaitu

rendahnya kadar oksigen dalam darah.

Selain mengadakan swab tes masal,

tiap daerah Kabupaten/kota mengeluarkan

kebijakan masing-masing. Untuk wilayah

Kabupaten Banyumas, Bupati Banyumas

menghimbau untuk seluruh warga yang

berada di wilayah Kabupaten Banyumas

untuk mengenakan masker ketika

bepergian, sehingga di keluarkannya surat

edaran tentang Perpanjangan Ketiga Status

Tanggap Darurat Bencana Non Alam Corona

Virus Disease 2019 (Covid-19) dan pemerintah

daerah bekerjasama dengan KORAMIL,

Polsek di masing-masing kecamatan untuk

melakukan kegiatan razia masker secara

intensif.

Dari operasi masker yang sudah

dilaksanakan sejak Bulan Maret, data yang

digunakan sebagai acuan adalah bulan Juli

2020. Dengan pelaksanaan setiap hari

sejak pukul 10.00 sd 12.00 WIB yang

bertempat di jalan-jalan desa dan pasar

tradisional.

Gambar 2 Kegiatan Operasi Masker

Tabel 1 Data jumlah pengendara bermotor yang tidak memakai Masker

Tanggal Jumlah

pelanggar Tanggal

Jumlah

pelanggar Tanggal

Jumlah

pelanggar

02-Jul-20 31 12-Jul-20 17 22-Jul-20 11

03-Jul-20 14 13-Jul-20 16 23-Jul-20 20

04-Jul-20 16 14-Jul-20 22 24-Jul-20 15

05-Jul-20 9 15-Jul-20 13 25-Jul-20 18

06-Jul-20 31 16-Jul-20 20 26-Jul-20 15

07-Jul-20 31 17-Jul-20 16 27-Jul-20 14

08-Jul-20 17 18-Jul-20 22 28-Jul-20 18

09-Jul-20 21 19-Jul-20 20 29-Jul-20 15

10-Jul-20 26 20-Jul-20 10 30-Jul-20 14

11-Jul-20 16 21-Jul-20 11 31-Jul-20 15

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa terdapat sebanyak 534 pelanggar dalam satu bulan,

dengan rata-rata sebesar 17,8. Operasi masker dilakukan berdasarkan Surat Bupati Banyumas tanggal

28 Juli 2020 Nomor 440/3392 Tahun 2020 Tentang Perpanjangan Ketiga Status Tanggap Darurat

Bencana Non Alam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kabupaten Banyumas.

Page 50: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

48

Diagram Pelanggar Berdasarkan Usia 6%

1%

24%

ANAK

REMAJA

69% DEWASA

TUA

Gambar 3

Dalam diagram, dapat dilihat bahwa pelanggar terbanyak berasal dari wilayah Kecamatan

Tambak dengan presentase sebesar 61%. Dan paling sedikit berasal dari luar Kabupaten Banyumas.

Selain pelanggar berasal dari wilayah Kabupaten Banyumas, juga terdapat pelanggar berasal dari

Wonosobo, Banjarnegara, Bantang, Bandung, Magelang, dll. Para pelanggar ini adalah para

pengendara sepeda motor yang melewati wilayah Kabupaten Banyumas yang tanpa mengenakan

masker. Dikarenakan setiap wilayah memiliki kebijakan yang berbeda-beda, sehingga bagi pengendara

yang berasal dari luar dan dalam wilayah Kabupaten Banyumas yang melanggar Perda No.2 tahun

2020 diberikan edukasi mengenai pentingnya pemakaian masker di kenormalan baru ini untuk

mencegah kelonjakan pasien positif Covid-19 khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas.

Gambar 4

1% 0% Jumlah Pelanggar

1% 0% 0% 0%

2% 11% 6%

3%

61% 7%

1%

7%

Wonosobo Banjarnegara Batang Bandung Magelang Purbalingga Rowokele Kuwarasan Kebumen Buayan Ayah Kemranjen

Page 51: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

49

Gambar 5

Dalam penjelasan sebelumnya bahwa

pelanggar terbanyak adalah berasal dari

Kecamatan Tambak, dalam satu kecamatan

terdapat beberapa desa. Menurut data Satgas

Covid-19 Kecamatan Tambak tercatat dalam

satu bulan pelanggar terbanya berasal dari

Kelurahan Watuagung dengan presentase 33%

atau lima kali lipat dari kelurahan lain. Usia

anak-anak dan tua sangatlah rentan dalam

penularan virus ini, namun dalam diagram di

paparkan bahwa untuk pelanggar terbanyak

adalah usia dewasa. Beragam alasan

dilontarkan oleh para pelanggar, misalkan lupa

mengenakan, terburu-buru, sesak nafas, dan

ada juga yang beralasan bepergian jauh. Untuk

pengguna mobil yang tidak menggunakan

masker ketika di dalam mobil di berhentikan

oleh petugas kemudian tetap diberikan arahan

dan edukasinya. Tidak jarang juga Aparat

nasional melanggar himbauan Bupati

Banyumas ini.

Hal yang mendasari adanya Perda ini

adalah agar semua warga saling menjaga dari

dropet yang dikeluarkan oleh mulut supaya

tidak menular ke orang lain. Ukuran partikel

yang sangat kecil megakibatkan partikel tidak

dapat dilihat dengan mata telanjang. Sehingga

salah satu cara saling melindungi dari paparan

Covid-19 adalah dengan mengenakan Makser.

Namun menggunakan masker saja tidak cukup

untuk memberikan perlindungan yang

memadai, dan harus dilakukan langkah lain

untuk menjaga diri dari penyebaran Virus

Corona.

Simpulan

Covid-19 adalah penyakit baru

yang telah menjadi pandemi. Penyakit ini

harus diwaspadai karena penularan yang

relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas

yang tidak dapat diabaikan, dan belum

adanya terapi definitif. Kesadaran

masyarakat akan melindungi diri dengan

menggunakan APD (masker) sudah lebih

dari 75%. Dengan adanya Perda No. 2

Tahun 2020 diharapkan tingkat

kedisiplinan warga dan kesadaran akan

bahaya Covid-19 meningkat.

Menurut data operasi masker

tercatat bahwa pelanggar terbanyak berasal

dari Desa Watuagung dengan presentase

33% atau lima kali lipat dari Desa lain.

Balita dan lansia merupakan kelompok

dengan usia yang rentan terpapar Covid-

19, akan tetapi bukan berarti untuk usia

yang tidak masuk dalam kelompok rentan

Diagram Pelanggar di Kec. Tambak Plangkapan

2% Gumelar kidul

Gumelar lor 4%

Karang Petir 6%

Pesantren 6%

6% Karang Pucung

6%

Prembun 4%

Buniayu 11% Watuagung

33%

Gebangsari 6%

Kamulyan

2%

Purwodadi

14%

Karang Petir

Karang Pucung

Watuagung

Purwodadi

Kamulyan

Gebangsari

Buniayu

Prembun

Pesantren

Plangkapan

Gumelar lor

Page 52: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

50

bebas untuk tidak menggunakan masker

karena Covid-19 tidak memandang usia

dalam penularannya. Akan tetapi hal ini

dianggap sepele, terbukti berdasarkan data

yang ada pelanggar terbanyak adalah usia

dewasa yang tidak masuk kelompok

rentan. Beragam alasan dilontarkan oleh

pelanggar, diantaranya adalah dengan

alasan lupa, sesak nafas saat menggunakan

masker, dan ada juga yang beralasan tidak

memakai masker karena tidak bepergian

jauh. Untuk pengendara mobil yang tidak

mengenakan masker tetap diberhentikan

oleh petugas, kemudian diberi arahan serta

edukasi. Tidak jarang apparat nasional juga

melanggar himbauan Bupati Banyumas ini.

Referensi

https://regional.kompas.com diakse di

https://regional.kompas.com/read/20 20/08/19/10404791/warganya-

meninggal-karena-covid-19-alami-

happy-hypoxia-bupati- banyumas?page=all pada 25

September 2020 pukul 23.59

Korsman, S.N.J., van Zyl, G.U., Nutt, L.,

Andersson, M.I, Presier, W. 2012.

Virology. Chins : Churchill

Livingston Elsevier

Muhyiddin. 2020. The Indinesian Journal of

Development Planning. Covid-19,

New Normal dan Perencanaan

Pembangunan di Indonesia. Volume IV No.2. Diakses pada 18 Agustus 2020

(https://journal.bappenas.go.id/index.

php/jpp/article/view/118/89)

Nawas, M. Arifin. Yunus, Faisal. 2020.

MAJALAH RESMI

PERHIMPUNAN DOKTER

PARU INDONESIA. JURNAL

RESPIROLOGI INDONESIA.

Vol. 40, No. 2. Hal 120. Diakses pada 22 Agustus 2020

Susilo, Adityo.dkk. 2020. Jurnal Penyakit

Dalam Indonesia. Coronavirus

Disease 2019 : Tinjauan Literasi

Terkini. Vol. 7, No. 1. Diakses pada

22 Agustus 2020

Wang, Z., Qiang, W., Ke, H. 2020. A

Handbook of 2019-nCoV

Pneumonia Control and

Prevention. Hubei Science and Technologi Press. China

WHO. 2020. Anjuran mengenai penggunaan

masker dalam konteks COVID-19,

panduan Interim 5 Juni 2020. Diakses pada 16 Agustus 2020

www.cnnindonesia.com diakses di

https://www.cnnindonesia.com/ekon

omi/20200914125344-532-

546210/nasib-ekonomi-dki-jakarta- di-tangan-psbb pada tanggal 18

September 2020 pukul 23.14

Page 53: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

51

OPMAS (Operasi Penertiban Pemakaian Masker): Membangkitkan Kesadaran

dan Ketaatan Warga Mengenai Wajibnya Penggunaan Masker

pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Sidabowa

Aina Rihhadatul’aisy Abiyyah1, Fatma Arliana Putri2, Hanum Resta Jati3,

Mayfita Arif Nur Rahmawati4, Putri Khoirin Nashiroh5

1Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, 3Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 4Fakultas

Bahasa dan Seni, 5Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Email: [email protected]

ABSTRAK

This article will discuss the other side of the Covid-19 pandemic mitigation period,

namely the formation of social awareness of each individual as a member of society.

In addition, this article also discusses the obedience of citizens to the rules. In its

implementation, OPMAS has an impact on the formation of mutual awareness and the

obedience of the Banyumas Regency community, especially in Sidabowa Village.

This research was conducted qualitatively with an exploratory study approach. Data

obtained by using two research tools, namely: observation and analysis obtained from

tracing (documentation) to explore more deeply the phenomena that occur. Direct

observations were made in the community of Sidabowa Village during the pandemic.

The results showed that OPMAS during the Covid-19 pandemic encouraged the

formation of joint awareness and obedience of the Sidabowa Village community to use

masks. Community obedience is driven by; the choice to obey because of the threat

of a pandemic, community togetherness at the RT and RW levels, in addition to the

existence of legal regulations that contain sanctions. This study also found the

importance of using masks and raising awareness of citizens to adhere to health

protocols to face the spread of Covid-19.

Keywords: Covid-19, pandemic, awareness, obedience, OPMAS, residents.

ABSTRAK

Artikel ini akan membahas tentang sisi lain pada masa mitigasi pandemi Covid-

19, yakni terbentuknya kesadaran sosial masing-masing individu sebagai warga

masyarakat. Selain itu, artikel ini juga mendiskusikan tentang ketaatan warga

masyarakat terhadap aturan. Dalam pelaksanaannya, OPMAS berdampak pada

terbentuknya kesadaran bersama, ketaatan masyarakat Kabupaten Banyumas

khususnya di Desa Sidabowa. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan

pendekatan studi eksploratif. Data didapat dengan menggunakan dua alat penelitian,

yakni: observasi dan analisis yang diperoleh dari penelusuran (dokumentasi) untuk

menelusuri lebih dalam dari fenomena yang terjadi. Observasi secara langsung

dilakukan pada lingkungan warga masyarakat Desa Sidabowa di masa pandemi. Hasil

Page 54: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

52

penelitian, menunjukan OPMAS dalam masa pandemi Covid-19 mendorong terbentuknya

kesadaran bersama dan ketaatan warga masyarakat Desa Sidabowa untuk menggunakan

masker. Ketaatan masyarakat didorong oleh; pilihan taat karena ancaman pandemi,

kebersamaan masyarakat pada tingkat RT dan RW, selain adanya aturan hukum yang

mengandung sanksi. Penelitian ini juga menemukan tentang pentingnya penggunaan masker

dan membangkitkan kesadaran warga untuk taat pada protokol kesehatan menghadapi

penyebaran Covid-19.

Kata kunci: Covid-19, pandemi, kesadaran, ketaatan, OPMAS, warga.

Pendahuluan

Kuliah Kerja Nyata UNNES

Bersama Melawan Covid-19 atau yang

dikenal dengan KKN BMC UNNES

2020 merupakan KKN UNNES yang

dilaksanakan dalam rangka

pencegahan penyebaran Covid-19 dan

berlokasi di daerah domisili asal

mahasiswa yang tersebar di seluruh

Indonesia. Wujud dukungan UNNES

dalam usaha mencegah penyebaran

Covid-19. Kegiatan KKN BMC UNNES

2020 ini dilaksanakan berlandaskan

surat edaran rektor terkait yang

menyatakan bahwa KKN dilaksanakan

di masa pandemi Covid-19 mengikuti

juknis yang diterbitkan setelahnya.

KKN BMC UNNES 2020 di bidang

kesehatan salah satunya dilaksanakan

di Desa Sidabowa, Kecamatan

Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa

Tengah.

Covid-19 adalah jenis baru dari

coronavirus (SARS-CoV-2). Virus ini

pertama kali merebak di Wuhan,

Tiongkok pada akhir Desember 2019

sehingga dinamakan Covid-19 atau

Coronavirus Disease 19. Virus ini

hanya bisa memperbanyak diri melalui

sel host-nya sehingga dapat dikatakan

bahwa Covid-19 tidak dapat hidup

tanpa sel host-nya. Infeksi Covid-19

dapat menimbulkan gejala ringan

seperti batuk, demam, dan kesulitan

bernapas (Yuliana, 2020). Pada gejala

berat perburukan secara cepat dan

progresif dapat terjadi seperti ARDS,

syok septik, ataupun disfungsi sistem

koagulasi dalam beberapa hari. Namun

banyak kasus positif terdeteksi pada

orang-orang tanpa gejala (Yuliana,

2020).

Selain itu, sebagaimana telah

diketahui masker berfungsi sebagai

pelindung pernafasan dari debu atau

partikel yang lebih besar untuk masuk

ke organ dalam manusia. Salah satu

cara memutus rantai penyebaran

Covid-19 yang dapat dilakukan adalah

dengan senantiasa menggunakan

masker untuk menutupi hidung dan

mulut guna melindungi diri dari orang

lain (Pratiwi, 2020).

Desa Sidabowa berada di

bagian tengah Kabupaten Banyumas.

Desa Sidabowa sebagian besar

memiliki topografi wilayah berupa

dataran rendah bergelombang dan

perbukitan tak teratur di bagian utara

sebagai depresi Serayu. Di bagian

selatan terdapat rangkaian perbukitan

antiklin Ajibarang memanjang dari

barat ke timur. Ketinggian wilayah Desa

Sidabowa antara 40-300 meter di atas

permukaan air laut (Mdpl) dengan titik

tertingginya berada di Bukit Payung

(312 Mdpl di perbatasan Desa

Karangendep dengan Kecamatan

Rawalo. Desa Sidabowa yang beriklim

tropis dengan dua musim dalam satu

Page 55: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

53

tahunnya yaitu musim kemarau dan

penghujan, dengan suhu udara pada

siang hari berkisar antara 25 - 32

derajat Celcius. Desa Sidabowa

merupakan salah satu desa yang

berada di wilayah Kecamatan Patikraja

Kabupaten Banyumas terdiri dari 9

Rukun Warga (RW), dengan jumlah

penduduk 51.122 jiwa.

Dilansir dari situs resmi

Banyumas siaga Covid-19, Desa

Sidabowa merupakan suatu desa di

Kecamatan Patikraja yang per 26

Agustus 2020 masih merupakan zona

merah rawan Covid-19 dengan satu

kasus positif yang dirawat (dilansir dari

http://covid19.banyumaskab.go.id/).

Tidak menutup fakta juga bahwa

sebelumnya juga terjadi beberapa

kasus positif yang telah sembuh. Oleh

karenanya berdasarkan yang tertuang

dalam Surat Keputusan (SK) Bupati

Nomor 440/212/Tahun 2020 tentang

Peran Serta Aktif Masyarakat dalam

Penanggulangan Penyebarluasan

Corona, penggunaan masker

diwajibkan kepada seluruh lapisan

masyarakat Jawa Tengah khususnya

warga Desa Sidabowa Kecamatan

Patikraja. Sebagaimana SK tersebut

Perangkat Desa Sidabowa

melaksanakan kegiatan OPMAS atau

Operasi Penertiban Masker Khusus di

beberapa titik bersama Babinsa dan

Polri guna memberikan himbauan dan

peringatan kepada masyarakat yang

melintas mengenai pentingnya

mematuhi protokol kesehatan yang

salah satunya adalah pemakaian

masker di luar rumah.

Metode Pelaksanaan

Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif dengan pendekatan

eksploratif. Data diakses

menggunakan dua alat penelitian,

yakni: observasi dan analisis yang

diperoleh dari penelusuran

(dokumentasi) untuk menelusuri lebih

dalam dari fenomena yang terjadi pada

masa pandemi, dan saat gerakan

OPMAS ditetapkan sebagai mitigasi

bencana mencegah penyebaran

Covid-19 di Kabupaten Banyumas.

Observasi dilakukan terhadap

beberapa warga masyarakat Desa

Sidabowa yang memiliki latar belakang

pekerjaan, pendidikan, dan tempat

tinggal yang berbeda secara langsung

pada kegiatan OPMAS di lingkungan

warga masyarakat Desa Sidabowa di

masa pandemi Covid-19.

Pelaksanaan kegiatan Operasi

Penertiban Pemakaian Masker Khusus

di Desa Sidabowa, Kecamatan

Patikraja, Kabupaten Banyumas

dilaksanakan setiap hari Jumat selama

tiga kali berturut-turut dalam jangka

seminggu sekali dengan durasi waktu

selama 1 - 1,5 jam saja. Kegiatan ini

berlangsung selama dua bulan dari Juli

hingga Agustus 2020. Kegiatan ini

sendiri tidak hanya dilaksanakan pada

satu tempat yang sama setiap

minggunya, namun dilaksanakan di

tempat yang berbeda pada tiap

minggunya sehingga kegiatan ini

dilaksanakan secara merata dan

tersebar di beberapa tempat Desa

Sidabowa, walaupun tidak

mencangkup di semua tempat.

Kegiatan ini dipimpin oleh perwakilan

perangkat Desa Sidabowa yang terdiri

atas : Babinsa, Polisi, dan beberapa

Aparat Desa.

Metode yang digunakan dalam

operasi penertiban masker ini yaitu

dengan cara memberhentikan warga

Page 56: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

54

yang rentang umurnya 17 tahun ke atas

apabila warga tersebut terlihat tidak

menggunakan masker apapun.

Selanjutnya, setelah tiap warga yang

tidak menggunakan masker tersebut

diberhentikan secara baik-baik di jalan,

mereka diharuskan mengisi surat

peringatan yang berisi identitas mereka

yang berguna apabila mereka telah

mendapatkan surat peringatan tersebut

sebanyak dua kali maka akan diberikan

sanksi berupa denda sejumlah uang

oleh aparat desa setempat. Metode

tersebut dipercaya dapat membuat

efek rasa jera pada warga yang tidak

disiplin dalam penggunaan masker

karena timbul rasa malu saat

diberhentikan oleh para petugas

tersebut. Selain pemberian surat

peringatan pada warga yang tidak

memakai masker, aparat desa dan

peserta KKN BMC juga mengedukasi

warga tersebut terkait pentingnya

penggunaan masker pada pandemi

Covid-19 saat ini. Setelah diberikan

surat peringatan dan juga diedukasi,

masing-masing warga akan diberi

masker oleh aparat desa. Diharapkan

dengan diberinya masker tersebut

warga dapat menjadi lebih disiplin

dalam menggunakan maskernya.

Metode ini memiliki beberapa faktor

pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan kegiatannya, di antaranya

sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung

a. Tersedianya pihak penyelenggara

yang kompeten, mulai dari

Babinsa (Bintara Pembina Desa)

yang merupakan pelaksana dari

Koramil, Polisi, dan aparat Desa

Sidabowa,

b. Dukungan Pemerintah Desa dan

pengelola setempat yang

mengizinkan penyelenggaraan

kegiatan Operasi Masker ini,

c. Dukungan dana dan pendukung

lainnya dari Pemerintah

Kabupaten Banyumas yang

diturunkan melalui Pemerintah

Desa Sidabowa,

d. Antusiasme warga setempat yang

dapat ikut melaksanakan kegiatan

ini dengan secara terbuka dan

juga patuh.

2. Faktor Penghambat

a. Macetnya jalanan yang

digunakan untuk menjadi tempat

pelaksanaan Operasi Masker,

sehingga terkadang masih saja

warga yang tidak mengindahkan

anjuran social distancing karena

macetnya jalanan tersebut,

b. Daya tangkap yang bervariasi,

beberapa warga merespon

kegiatan ini berbeda-beda. Ada

yang patuh dan mengikuti arahan

dari aparat, ada juga yang tidak

mau diberhentikan dengan alasan

tidak menggunakan masker

karena jarak pergi yang dekat

atau tidak terlalu jauh.

Hasil dan Pembahasan

Kegiatan Operasi Penertiban

Pemakaian Masker merupakan

kegiatan percepatan penanganan

bencana pandemi Covid-19 berbasis

masyarakat yang ditetapkan di

Kabupaten Banyumas. Konsep

kegiatan OPMAS ini dilaksanakan pada

tingkat Rukun Warga (RW) yang

berbeda-beda di setiap minggunya dan

melibatkan warga masyarakat secara

langsung untuk saling menjaga dan

mencegah tertular dari virus Covid-19.

Melalui Satuan Tugas (Satgas) Desa

Sidabowa akan terlapor kondisi,

Page 57: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

55

kegiatan sehari-hari anggota

masyarakat dalam lingkungannya.

Sejak dilaksanakannya Operasi

Penertiban Pemakaian Masker,

masyarakat merespon positif kegiatan

OPMAS ini sebagai salah satu upaya

dalam pencegahan penyebaran Covid-

19 beserta dampaknya. Berdasarkan

hasil observasi secara langsung

beberapa wilayah di Kabupaten

Banyumas sudah mulai menggerakan

masyarakat untuk ikut serta mengambil

bagian di dalam upaya menekan

penyebaran Covid-19.

Peningkatan kasus pasien yang

terkena Covid-19 menunjukan

kurangnya kesadaran dan ketaatan

masyarakat untuk mematuhi protokol

kesehatan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah. Antisipasi dan kesiapan

warga masyarakat menghadapi

pandemi yang sangat minim dan

ketidaksiapan masyarakat terhadap

aturan, menjadi salah satu pemicunya.

Ketaatan masyarakat dalam masa

pandem Covid-19 terhadap protokol

kesehatan yang telah ditetapkan

pemerintah selama awal masa

pandemi dapat luntur atau menurun

oleh beberapa hal, misalnya desakan

untuk mencukupi kebutuhan dasar

hidup mereka.

Selain dilakukannya kegiatan

OPMAS oleh Satuan Tugas (Satgas)

Desa Sidabowa, masyarakat sekitar

ikut andil mengambil langkah-langkah

preventif, misalnya melakukan

pembatasan wilayah teritorial mereka

dengan pengadaan portal-portal jalan,

pemeriksaan dan pendataan tamu atau

orang asing yang masuk ke lingkungan

masyarakat, dan juga pemberlakuan

jam malam.

Gerakan kegiatan ini membuat

masyarakat untuk lebih serius dalam

memahami dan sadar akan pentingnya

pembatasan sosial untuk memutus

rantai penularan Covid-19. Ketaatan

setiap individu warga masyarakat untuk

menggunakan masker dipengaruhi dan

didorong oleh beberapa hal yang

menjadi alasan, yaitu; 1) pilihan antara

tidak peduli atau menyelamatkan diri

dengan taat pada protokol kesehatan

dan juga social distancing; 2) adanya

sanksi-sanksi hukum yang

mengancam; 3) menjaga hubungan

sosial di lingkungan masyarakat.

Ketaatan warga untuk

menggunakan masker didorong oleh

pilihan tindakan tidak peduli atau

menyelamatkan diri dari penyebaran

Covid-19 dengan menjaga jarak satu

sama lain. Kesadaran setiap individu

dipengaruhi oleh pengetahuannya.

Akibatnya, gerakan Operasi Penertiban

Pemakaian Masker berkontribusi

terhadap laju informasi dan edukasi

yang sebelumnya belum dapat

diperoleh masyarakat dengan baik.

Kesadaran warga masyarakat

Desa Sidabowa juga didorong oleh

adanya sanksi-sanksi yang

mengancam. Pada langkah awal,

pendisiplinan warga masyarakat agar

taat pada protokol kesehatan hanya

berupa himbauan dan anjuran yang

dilanjutkan dengan peringatan. Setiap

warga masyarakat akan taat jika

penegakan aturan hukum dilaksanakan

Page 58: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

56

secara serius oleh aparat penegak

hukum.

Ketaatan warga masyarakat

Desa Sidabowa juga didorong oleh

keinginan masyarakat untuk menjaga

hubungan sosial di lingkungan

masyarakat. Kebersamaan warga

masyarakat dalam menghadapi masa

pandemi saat ini memperlihatkan

adanya kesadaran diri setiap warga

untuk ikut terlibat dalam segala urusan

yang menyangkut diri dan lingkungan

mereka.

Hubungan yang dibentuk di

tingkat masyarakat terjalin secara baik

karena adanya rasa saling percaya

yang menumbuhkan sikap jujur dalam

masyarakat yang mendorong mereka

untuk saling terbuka antara satu dan

yang lainnya. Kepercayaan

masyarakat terbangun dari hubungan

sosial di dalamnya. OPMAS yang

mengoptimalkan pelibatan masyarakat

secara langsung efektif karena ada

kepercayaan yang merekat kerjasama

dalam kelompok masyarakat sehingga

terwujud kerjasama yang efektif.

Pandemi Covid-19

mengharuskan warga sadar dan taat

pada kebijakan pemerintah untuk

mencegah penyebaran virus semakin

meluas, seperti diwajibkan untuk

menggunakan masker. Pada langkah

awal masa pandemi, kesadaran

masyarakat akan bahaya penularan

Covid-19 masih sangat rendah yang

dipicu oleh pengetahuan yang terbatas.

Setelah banyaknya korban yang

terkena virus tersebut dan meninggal,

masyarakat akhirnya menyadari

tentang bahaya pandemi, walaupun

angka penderita telah mengalami

peningkatan signifikan dari hari ke hari.

Operasi Penertiban Pemakaian

Masker di Desa Sidabowa

menggerakan masyarakat yang

berdampak pada tumbuhnya

kesadaran yang ketaatan masing-

masing individu mengingat pentingnya

menggunakan masker. OPMAS ini

cukup efektif karena dalam

pelaksanaannya didorong oleh modal

sosial yang kuat dalam masyarakat.

Semua itu tidak lain disebabkan oleh

cepatnya daya informasi dan edukasi di

masyarakat mengenai pentingnya

penggunaan masker di masa pandemi

seperti sekarang ini. Sehingga pada

perkembangannya dapat

membangkitkan kesadaran dan

ketaatan warga secara kolektif pada

masa pandemi Covid-19 di Desa

Sidabowa.

Kesimpulan

Kesimpulan dalam pengabdian kepada

masyarakat tentang kegiatan OPMAS

kepada masyarakat Desa Sidabowa

diketahui berjalan dengan lancar dalam

proses pelaksanaannya, kegiatan ini

dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam

sebulan. Kegiatan ini efektif dilakukan

karena diketahui data masyarakat yang

menerima surat peringatan dari hari

pertama hingga hari terakhir terhitung

menurun. Hal tersebut berarti bahwa

masyarakat Desa Sidabowa semakin

disiplin dalam menggunakan masker.

Daftar Pustaka

https://jatengprov.go.id/beritadaerah/k

ampanye-pengunaan-masker-

gencar-dilakukan-di-

banyumas/ (diakses pada 19

Agustus 2020 14.07 WIB).

Page 59: DAFTAR ARTIKEL - UNNES

57

http://covid19.banyumaskab.go.id/

(diakses pada 26 Agustus

2020 21.45 WIB).

Pratiwi, A. D. (2020). Gambaran

Penggunaan Masker di Masa

Pandemi Covid-19 Pada

Masyarakat di Kabupaten

Muna. Prosiding Nasional

Covid-19, 52-57.

Surat Edaran Rektor UNNES Nomor

B/1738/UN37/TU/2020

tentang Perpanjangan

Layanan Akademik dan Umum

Masa Kewaspadaan dan

Pencegahan Penyebaran

Infeksi Covid-19.

Surat Edaran Rektor UNNES Nomor

B/1413/UN37/2020 tentang

Kewaspadaan dan

Pencegahan Penyebaran

Infeksi Covid 19 Bidang

Akademik dan Layanan Umum

di Lingkungan Universitas

Negeri Semarang.

Yuliana, Y. (2020). Corona virus

diseases (Covid-19): Sebuah

tinjauan literatur. Wellness

And Healthy Magazine, 2(1),

187-192.