Skenario A

9
Skenario A blok 18 Analisis Masalah 1. Me ka nisme demam 2. Fak tor Ris iko Pleonefritis akut 3. Manifestasi kl iniks PNA 4. Pemeri ksa an Pen unj ang PNA 5. KDU PNA Learning Issue PNA 2.1 Definisi  Pengertian Pielonefritis Akut Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adan ya infek si oleh bakteri. Infeksi bakt eri pada  jaringan ginjal yang di mulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal. Infeksi ini dapat mengenai parenchym maupun renal pelvis (pyelum= piala ginjal). Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan  jaringan interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436). Pielonefritis Akut adalah suatu reaksi inflamasi yang terjadi karena infeksi pada pielum dan parenkim ginjal. Biasanya kuman berasal dari saluran kemih bagian bawah naik ke ginjal melalui ureter. Kuman - kuman itu antara lain adalah E Colli, Pro teu s, Kle bsi ell a, Str ep faecalis dan en ter oko kus . Kuma n St af ilokok us au reus da pa t me nyebab ka n pie lonefrit is melalui penularan secara hematogen, meskipun sekarang jarang dijumpai.

description

pielonefritis

Transcript of Skenario A

Skenario A blok 18Analisis Masalah

1. Mekanisme demam

2. Faktor Risiko Pleonefritis akut

3. Manifestasi kliniks PNA

4. Pemeriksaan Penunjang PNA

5. KDU PNA

Learning Issue PNA

2.1 Definisi( Pengertian Pielonefritis Akut

Pielonefritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri. Infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang di mulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal. Infeksi ini dapat mengenai parenchym maupun renal pelvis (pyelum= piala ginjal).

Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).

Pielonefritis Akut adalah suatu reaksi inflamasi yang terjadi karena infeksi pada pielum dan parenkim ginjal. Biasanya kuman berasal dari saluran kemih bagian bawah naik ke ginjal melalui ureter. Kuman - kuman itu antara lain adalah E Colli, Proteus, Klebsiella, Strep faecalis dan enterokokus. Kuman Stafilokokus aureus dapat menyebabkan pielonefritis melalui penularan secara hematogen, meskipun sekarang jarang dijumpai.

2.2 Patofisiologi

Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra. Flora normal fekal seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis akut. E. coli menyebabkan sekitar 85% infeksi.

Pyelonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi infeksi berulang karena tetapi tidak sempurna atau infeksi baru. 20 % dari infeksi yang berulang terjadi setelah dua minggu setelah terapi selesai. Infeksi bakteri dari saluran kemih bagian bawah ke arah ginjal, hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Infeksi saluran urinarius atau dikaitkan dengan selimut.abses dapat di jumpai pada kapsul ginjal dan pada taut kortikomedularis. Pada akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi.

2.3 Penyebab

Bakteri E. Coli.

Obstruksi ureter yang mengakibatkan hidronefrosis.

Infeksi aktif.

Penurunan fungsi ginjal.

Uretra refluk.

Bakteri menyebar ke daerah ginjal, darah, sistem limfatik.

2.4 Tanda dan Gejala1. Pyelonefritis akut ditandai dengan pembengkakan ginjal atau pelebaran ginjal.

2. Pada pengkajian di dapatkan adanya demam yang tinggi, menggigil, nausea, nyeri pada pinggang , sakit kepala, nyeri otot dan adanya kelemahan fisik.

3. Client biasanya di sertai disuria, frequency, urgency dalam beberapa hari.

4. Pada pemeriksaan urin didapat urin berwarna keruh atau hematuria dengan bau yang tajam, selain itu juga adanya peningkatan sel darah putih.

Tanda dan Gejala lainnya1. Adanya keletihan.

2. Sakit kepala, nafsu makan rendah dan berat badan menurun.

3. Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia, asidosis, proteinuria, pyuria, dan kepekatan urin menurun.

4. Kesehatan pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal.

5. Ketidaknormalan kalik dan adanya luka pada daerah korteks.

6. Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan luka pada jaringan.

7. Tiba-tiba ketika ditemukan adanya hypertensi.

2.5 KomplikasiAda tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut (Patologi Umum & Sistematik J. C. E. Underwood, 2002: 669):

Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada area medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada penderita diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.

Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus.

Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan meluas ke dalam jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.

2.6 PenatalaksanaanPasien pyelonifritis akut beresiko terhadap bakterimia dan memerlukan terapi antimikrobakterium yang intensif. Terapi parental diberikan selama 24 sampai 28 jam sampai pasien afrebil. Pada waktu tersebut, agens oral dspst diberikan. Pasien dengan kondisi yang sedikit kritis akan efektif apabila ditangani hanya dengan agens oral. Untuk mrncega perkemban biakannyabakteri yang tersisa, maka pengobatan pyelonefritis akut biasanya lebi lama dari pada sistesis.

Masalah yang mungkin timbul dalam penanganan adalah infeksi kronik atau kambuhan yang muncul sampai beberapa bulan atau tahun tanpa gejala. Setelah program antimikrobial awal, pasien dipertahankan untuk terus diwah penanganan antimikrobial sampai adanya bukti infeksi tidak terjadi, seluruh faktor penyebab telah ditangani dan dikendalikan, dan fungsi ginjal stabil. Kadar keratininserum dan hitung darah pasien dipantau durasinya pada terapi jangka panjang.

Penatalaksanaan agens antimokrobial pilihan di dasarkan pada identifikasi patogen melalui kultur urin. Jika bakteri tidak dapat hilang dari urin, nitrofurantion atau kombinasi sulfametoxazole dan trimetrhopim dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri.

PemeriksaanPenunjang:1.Wholeblood2.Urinalisis3.USG&Radiologi4.BUN5.creatinin6. serum electrolytes

Pyelonephritis

Pengertian

Adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri. Infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal. Infeksi ini dapat mengenai parenchym maupun renal pelvis (pyelum=piala ginjal).

Pielonefritis kronis

Terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang, sehingga kedua ginjal perlahan-lahan menjadi rusak.

Penyebab

Bakteri E.coli

Resisten terhadap obat antibiotik

Obstruksi ureter yang mengakibatkan hidronefrosis

Infeksi aktif

Penurunan fungsi ginjal

Urethra refluk

Bakteri menyebar ke daerah ginjal, darah, sistim limfatik.

Patofisiologi

Kronis

Pielonefritis kronis juga berasal dari adanya bakteri, tetapi dapat juga karena faktor lain seperti obstruksi saluran kemih dan refluk urin. Pyelonefritis kronis dapat merusak jaringan ginjal secara permanen akibat inflamasi yang berulangkali dan timbulnya parut dan dapat menyebabkan terjadinya renal failure (gagal ginjal) yang kronis. Ginjal pun membentuk jaringan parut progresif, berkontraksi dan tidak berfungsi. Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat.

Tanda dan gejala:

Adanya serangan pielonefritis akut yang berulang-ulang biasanya tidak mempunyai gejala yang spesifik.

Adanya keletihan.

Sakit kepala, nafsu makan rendah dan BB menurun.

Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia, asidosis, proteinuria, pyuria dan kepekatan urin menurun.

Kesehatan pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal.

Adanya luka pada daerah korteks.

Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan luka pada jaringan.

Tiba-tiba ketika ditemukan adanya hipertensi.

Pada pielonefritis kronis, nyerinya dapat menjadi samar-samar dan demam menjadi hilang timbul atau malah bisa tidak ditemukan demam sama sekali.

Faktor Resiko

Riwayat DM

Vesico ureteral reflux, pada anak anak

Obstruksi saluran urinaria ( batu atau tumor ) (4)

Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Laboratorium

Urinalisis : eritosit, piuria, silinder, kristal, bakteri.

Bakteriologis : mikroskopis, biakan bakteri.

Tes kimiawi

Tes Plat Celup ( Dip Slide )

Radiologis dan pemeriksaan penunjang lainnya

Foto polos abdomen

PIV

USG

CT-scan

Komplikasi

Penyakit ginjal stadium akhir (mulai dari hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan parut)

Hipertensi

Pembentukan batu ginjal (akibat infeksi kronik disertai organisme pengurai urea, yang mangakibatkan terbentuknya batu). (2)

Penatalaksanaan

Pada kasus kronis, pengobatan difokuskan pada pencegahan kerusakan ginjal secara progresif. (2)

Segera setelah diagnosis ditegakkan, diberikan antibiotik. Terapi kausal dimulai

dengan kotrimoksazol 2 tablet 2 x sehari atau ampisilin 500 mg 4 x sehari

selama 5 hari.

4 6 minggu setelah pemberian antibiotik, dilakukan pemeriksaan urin ulang

untuk memastikan bahwa infeksi telah berhasil diatasi.

Pada penyumbatan, kelainan struktural atau batu, mungkin perlu dilakukan

pembedahan dengan merujuk ke rumah sakit. (1)

Pencegahan

Penanganan yang adekuat pada infeksi ginjal akut.

Jangan menghentikan pengobatan walaupun gejala menghilang setelah beberapa hari pengobatan.

Tangani anomali saluran kemih yang menyebabkan infeksi. (4)

ISK atas (pielonefritis kronis) pengaturan / regulasi pH urin sangat penting untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme tertentu maupun untuk efektifitas antibiotik. (3)

Prognosis

Bila diagnosis pielonefritis kronis terlambat dan kedua ginjal telah menyusut pengobatan konserfatif semata mata untuk mempertahankan faal jaringan ginjal yang masih utuh. (3)

Pielonefritis AkutMonday, March 22, 2010

Pielonefritis Akut adalah suatu reaksi inflamasi yang terjadi karena infeksi pada pielum dan

parenkim ginjal. Biasanya kuman berasal dari saluran kemih bagian bawah naik ke ginjal melalui

ureter. Kuman - kuman itu antara lain adalah E Colli, Proteus, Klebsiella, Strep faecalis dan

enterokokus. Kuman Stafilokokus aureus dapat menyebabkan pielonefritis melalui penularan

secara hematogen, meskipun sekarang jarang dijumpai.

Gambaran Klinis

Demam tinggi dan menggigil

Nyeri daerah perut dan pinggang

Mual + Muntah

Kadang terdapat gejala iritasi pada buli - buli : berupa disuria, frekuensi atau urgensi

Pemeriksaan Fisik : pastinya terdapat nyeri pinggang dan perut, usus biasanya melemah seperti

ileus paralitik

Pemeriksaan Darah dan Urinalisa : Leukositosis, LED meningkat,urinalisis terdapat piuria,

bakteriuria, hematuria, terjadi penurunan fungsi ginjal

Radiologi : foto polos perut : kekaburan dari bayangan otot psoas dan mungkin saja terdapat

keterlambatan pada fase nefrogram. Perlu dibuat juga diagnosa banding dengan inflamasi pada

organ di sekitar ginjal antara lain : pankreatitis, appendisitis, kolesistitis, divertikulitis,

pneumonitis, serta inflamasi pada organ pelvik.

Terapi

Tujuannya untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, yaitu berupa terapi suportif dan

antibiotik, antibiotik yang digunakan pada kasus ini adalah yang bersifat bakterisidal,

berspektrum luas, penetrasi ke ginjal, dan kadar dalam urin tinggiPenyebab ( Bakteri )

Nyeri akut

Penguapan berlebih

Kurang pengetahuan

Peradangan/infeksi ginjal

Hematuri

gg. Nutrisi

Kelemahan

Intoleransi aktifitas

Mukosa kering

Nafsu makan

Resiko kekurangan vol. cairan

Ansietas

Gg. Pola tidur

Demam

Hipertermi

Perubahan kenyamanan

Ginjal

Masuk aliran darah

Masuk saluran kemih

Adanya obstruksi

Aliran balik ginjal oleh bakteri