Skenario a Blok 20

download Skenario a Blok 20

of 18

description

tutorial

Transcript of Skenario a Blok 20

Skenario A Blok 20

Seorang anak laki-laki, 9 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP dengan keluhan kulit kepala bersisik dan rambut rontok disertai rasa gatal sejak 2 bulan yang lalu. Pasien awalnya merasakan ada bintil bersisik ukuran biji jagung yang terasa gatal dikulit kepala. Kisaran 2 minggu bintil menjadi bercak tebal warna putih keabuan dan bersisik sebesar uang logan, rambut di atasnya patah dan rontok. Pasien mempunyai hewan peliharaan anjing. Keluhan dikulit selain kepala disangkal oleh pasien.

Penmeriksaan Fisik:

Keadaan umum: sadar dan kooperatif

Vital sign: Nadi: 88x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 37,00CKeadaan spesifik: dalam batas normal

Status dermatologikus:Regio oksipitalisPlak hiperkeratotik disertai alopesia, bulat, soliter, ukuran diameter 5 cm, ditutupi skuama kering, putih, selapis. Tampak rambut patah beberapa mm daari kulit kepala, berwarna abu-abu, tidak berkilat lagi. Daerah sekitar dalam batas normal.

A. Klarifikasi Istilah1. Bintil: Bercak kecil timbul. 2. Plak :

3. Hiperkeratotik: Hipertrofi s. korneum kulit yang bentuknya seperti bercak rata tapi agak menonjol.4. Alopesia : Botak; tidak adanya rambut pada daerah kulit yang biasanya ada.5. Skuama : Lapisan s. korneum yang telepas dari kulit.6. Soliter: Sendirian, terpisah dari yang lain.7. Regio oksipitalis:

B. Identifikasi Masalah

1. Seorang anak laki-laki, 9 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP dengan keluhan kulit kepala bersisik dan rambut rontok disertai rasa gatal sejak 2 bulan yang lalu.

2. Pasien awalnya merasakan ada bintil bersisik ukuran biji jagung yang terasa gatal dikulit kepala.

3. Kisaran 2 minggu bintil menjadi bercak tebal warna putih keabuan dan bersisik sebesar uang logan, rambut di atasnya patah dan rontok.

4. Pasien mempunyai hewan peliharaan anjing. Keluhan dikulit selain kepala disangkal oleh pasien.

5. Penmeriksaan Fisik:Keadaan umum: sadar dan kooperatifVital sign: Nadi: 88x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 37,00C

Keadaan spesifik: dalam batas normal

Keadaan spesifikStatus dermatologikus:Regio oksipitalisPlak hiperkeratotik disertai alopesia, bulat, soliter, ukuran diameter 5 cm, ditutupi skuama kering, putih, selapis. Tampak rambut patah beberapa mm daari kulit kepala, berwarna abu-abu, tidak berkilat lagi. Daerah sekitar dalam batas normal.

C. Analisis Masalah

1. Seorang anak laki-laki, 9 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP dengan keluhan kulit kepala bersisik dan rambut rontok disertai rasa gatal sejak 2 bulan yang lalu.

a. Bagaimana anatomi dan histologi kulit kepala?

Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya yang terletak di bagian paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 16% berat badan.

Klasifikasia. Warna terang (fair skin), pirang, dan hitam merah muda: pada telapak kaki dan tangan bayi hitam kecokelatan: pada genitalia orang dewasab. Jenisnya Elastis dan longgar: pada palpebra, bibir, dan preputium Tebal dan tegang: pada telapak kaki dan tangan orang dewasa Tipis: pada wajah Lembut : pada leher dan badan Berambut kasar : pada kepala

Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal,hanya terdapat beberapa perbedaan :

Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu. Tidak terdapat stratum lucidium. Stratum corneum sangat tipis. Papila corii tidak teratur susunannya.

Lebih sedikit adanya glandula sudorifera. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.

Anatomi kulit secara histopatologika. Lapisan Epidermis (kutikel) Stratum Korneum (lapisan tanduk)

Lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk) Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)

Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir kasar terdiri dari keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

Stratum Spinosum (stratum Malphigi) atauprickle cell layer(lapisan akanta)

Terdiri dari sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng bila semakin dekat ke permukaan. Di antara stratum spinosum, terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel spinosum juga terdapat pula sel Langerhans. Stratum Basalis

Terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel basal bermitosis dan berfungsi reproduktif.Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu: Sel kolumnar ( protoplasma basofilik inti lonjong besar, di hubungkan oleh jembatan antar sel. Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell ( sel berwarna muda, sitoplasma basofilik dan inti gelap, mengandung pigmen (melanosomes)

2. Lapisan Dermis (korium, kutis vera,true skin) Terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.

Secara garis besar dibagi 2 bagian, yaitu :

Pars Papilare ( bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.

Pars Retikulare ( bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri dari cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya membentuk ikatan (bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat elastin, seiring bertambahnya usia, menjadi kurang larut dan makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, dan mudah mengembang serta lebih elastis.

3. Lapisan Subkutis (hipodermis)

Lapisan paling dalam, terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel lemak yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Sel ini berkelompok dan dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel lemak disebut dengan panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Lapisan lemak berfungsi juga sebagai bantalan, ketebalannya berbeda pada beberapa kulit. Di kelopak mata dan penis lebih tipis, di perut lebih tebal (sampai 3 cm).

Vaskularisasi di kulit diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas dermis) dan pleksus profunda (terletak di subkutis)

Adneksa Kulit

1. Kelenjar Kulit ( terdapat pada lapisan dermis Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8. Kelenjar Ekrin Kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor panas, stress emosional. ApokrinLebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis, labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret Kelenjar Palit (glandula sebasea)

Terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak, jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif.2. Kuku ( bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal.Pertumbuhannya 1mm per minggu.

Matriks kuku: pembentuk jar kuku baru Dinding kuku: lipatan kulit tutupi bag pinggir & atas Dasar kuku: bag kulit yang ditutupi kuku

Alur kuku: celah antara dinding & dasar kuku Akar kuku: bag proksimal kuku Lempeng kuku: bag tengah kuku dikelilingi dinding kuku Lunula: bag lempeng kuku warna putih dekat akar kuku, bentuk bulan sabit Eponikium: dinding kuku bag proksimal, kulit arinyamenutupipermukaan lempeng kuku Hiponikium: dasar kuku, kulit ari di bawah kuku bebas yang menebal 3. Rambut

Akar rambut (bagian yang terbenam dalam kulit

Batang rambut ( bagian yang berada di luar kulit

Jenisrambut Lanugo ( rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen.

Rambut terminal ( rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, terdapat pada orang dewasa.

Penampang rambut dibagi: kutikula: lap keratin, pelindung thd kekeringan & pengaruh luar korteks: sebabut polipeptida, kandung pigmen medula: lap sel kolumnar berisi keratohialin, badan lemak &rongga udara; tidak terdapat pada rambut velusPada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen (hormon seks). Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. D antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase anagen dan 15 % sisanya dalam fase telogen.Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan elastis. Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.

b. Bagaimana hubungan umur, jenis kelamin dengan keluhan yang diderita? Puput, sintac. Apa penyebab dan mekanisme kulit kepala bersisik pada kasus?Gejala tersebut terutama disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada anak-anak.Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil disekitar rambut.Papul ini melebar dan membentuk bercak, yang menjadi pusat dan bersisik.Keluhan penderita adalah rasa gatal.Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak berkilat lagi. Rambut mulai patah dan terlepas dari akarnya,sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri.d. Apa penyebab dan mekanisme rambut rontok pada kasus? bayu, yenie. Apa penyebab dan mekanisme rasa gatal pada kulit kepala pada kasus?

Microsporum di permukaan lapisan kulit ( Papula eritematus mengelilingihair shaft ( papula memucat dan bersisik ( papula melebar membentuk plak ring form ( Protein tertentu menimbulkan reaksi mirip alergi yang menghasilkan histamin ( dipersepsikan sebagai gatal

2. Pasien awalnya merasakan ada bintil bersisik ukuran biji jagung yang terasa gatal dikulit kepala. a. Apa penyebab dan mekanisme terjadinya bintil bersisik ukuran biji jagung pada kasus ini? lia, afifa,b. Apa makna klinis bintil bersisik ukuran biji jagung?Patogenesa awal dari tinea capitis gray patch ringworm.3. Kisaran 2 minggu bintil menjadi bercak tebal warna putih keabuan dan bersisik sebesar uang logam, rambut di atasnya patah dan rontok.a. Bagaimana mekanisme terjadinya bintil menjadi bercak tebal warna putih keabuan dan bersisik sebesar uang logam dalam kisaran 2 minggu? lia, afifa,b. Mengapa rambut di atas lesi mengalami patah dan rontok? bayu, yeni4. Pasien mempunyai hewan peliharaan anjing. Keluhan dikulit selain kepala disangkal oleh pasien.a. Apa hubungan pasien mempunyai peliharaan anjing dengan keluhan yang diderita? Penularan lewat hewan peliharaan biasanya terjadi pada tinea kapitis yang disebabkan oleh M.Canis.b. Bagaimana cara penularan pada kasus ini?Penularan infeksi jamur dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Penularan langsung melalui epitel kulit dan rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah. Penularan tak langsung dapat melalui tanaman, kayu, pakaian, dan barang-barang lain yang dihinggapi jamur, atau dapat juga melalui debu dan air.

Ada tiga cara penularan dermatofita yaitu :

a. Infeksi antropofilik yang menyebar dari satu anak ke anak yang lain dapat hadir sebagai kasus sporadis. Terjadi penyebaran melalui kontak langsung atau melalui penyebaran udara dari spora dan penyebaran tidak langsung yaitu terkontaminasi dari benda-benda seperti sisir, sikat, topi dan lain sebagainya.

b. Infeksi menyebar dari hewan ke anak (infeksi zoofilik) melalui kontak langsung maupun dengan lingkungan disekitar hewan yang terinfeksi seperti karpet, pakaian, furnitur dan lain sebagainya.

c. Infeksi menyebar dari tanah ke manusia (infeksi geofilik) namun jarang terjadi.

c. Apa makna klinis keluhan dikulit selain kepala disangkal oleh pasien? Monic, Almira, Amengd. Apa saja daerah predileksi pada kasus? Kulit kepala dan folikel rambut.5. Pemeriksaan Fisik:Keadaan umum: sadar dan kooperatifVital sign: Nadi: 88x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 37,00C

Keadaan spesifik: dalam batas normalStatus dermatologikus:Regio oksipitalisPlak hiperkeratotik disertai alopesia, bulat, soliter, ukuran diameter 5 cm, ditutupi skuama kering, putih, selapis. Tampak rambut patah beberapa mm daari kulit kepala, berwarna abu-abu, tidak berkilat lagi. Daerah sekitar dalam batas normal.a. Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan ? ekik, kak kekeb. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan? ekik, kak kekec. Bagaimana gambaran dari effloresensi pada kasus? bayu, yeniAnalisis Masalah Aspek klinis

1. Bagaimana cara menegakan diagnosis pada kasus ini? Monic, Almira, Ameng2. Apa DD kasus ini? a. Diagnosis banding tinea kapitis berskuama dan keradangan minimal :

Dermatitis seborhoik

Keradangan yang biasanya terjadi pada sebelum usia 1 tahun atau sesudah pubertas yang berhubungan dengan rangsangan kelenjar sebasia. Tampak eritema dengan skuama diatasnya sering berminyak, rambut yang terkena biasanya difus, tidak setempat.Rambut tidak patah.Distribusi umumnya dikepala, leher dan daerah-daerah pelipatan. Alopesia sementara dapat terjadi dengan penipisan rambut daerah kepala, alis mata, bulu mata atau belakang telinga. Sering tampak pada pasien penyakit syaraf atau immunodefisiensi.

Dermatitis atopic

Dermatitis atopik yang berat dan luas mungkin mengenai kepala dengan skuama kering putih dan halus.Khas tidak berhubungan dengan kerontokan rambut, bila ada biasanya karena trauma sekunder karena garukan kepala yang gatal.

Psoriasis

Disertai lesi dermatitis atopik di daerah lain.Psoriasis kepala khas seperti lesi psoriasis dikulit, plak eritematos berbatas jelas dan berskuama lebih jelas dan keperakan diatasnya, dan rambut tidak patah. 10% psoriasis terjadi pada anak kurang 10 tahun dan 50% mengenai kepala, dan sering lesi psoriasis anak terjadi padakepala saja, maka kelainan kuku dapat membantu diagnosis psoriasis

Pitiriasis amiantas (Pitiriasis asbestos)

Pitriasis amiantas(pitriasis asbestos) adalah tumpukan skuama dalam masa yang kusut.Dermatitis kepala lokalisata yang non infeksius yang tidak diketahui sebabnya.Skuama yang putih tebal melekat sering dijumpai mengikat batang rambut proksimal.Kepala dapat tampak beradang.Rontok rambut sementara dapat terjadi dengan pelepasan manual skuama yang melekat. Kelainan kulit dilain tempat yang menyertai biasanya tidak ada, namun dapat mempunyai penyakit yang menyertai, yaitu Dermatitis atopik atau keradangan kulit lainnya. Ada yang menganggap sebagai psoriasis dini.

b. Diagnosis banding tinea kapitis yang alopesia jelas

Alopesia areata

Alopesia areata mempunyai tepi yang eritematus pada stadium permulaan, tetapi dapat berubah kembali ke kulit normal. Juga jarang ada skuama danrambut-rambut pada tepinya tidak patah tetapi mudah dicabut.

Trikotilomania

Khas adanya alopesia yang tidak sikatrik berbatas tidak jelas karena pencabutan rambut oleh pasien sendiri. Umumnya panjang rambut berukuran macam-macam pada daerah yang terkena. Tersering di kepala atas, daerah oksipital dan parietal yang kontra lateral dengan tangan dominannya. Kadang-kadang ada gambaran lain dari kelainan obsesif kompulsif misalnya menggigit-gigit kuku,menghisap ibu jari atau ada depresi atau kecemasan.Dapat disertai efek efluvium telogen yaitu berupa tumbuhnya kembali rambut yang terlambat atau rontoknya rambut meningkat sebelum tumbuh kembali.

Pseudopelade

Dari kata Pelade yang artinya alopesia areata. Pseudopelade adalah alopesia sikatrik progresif yang pelan-pelan, umumnya sebagai sindroma klinis sebagai hasil akhir dari satu dari banyak proses patologis yang berbeda (yang diketahui maupun yang tidak diketahui), walaupun klinis spesifik jenis tidak beradang selalu dijumpai misalkan karena likhen planus,lupus eritematus stadium lanjut.

c. Diagnosis banding tinea kapitis yang inflamasi

Pioderma bakteri

Infeksi kulit karena bakteri Staphylococcus aerius atau Streptococcuspyogenes, misalkan folikulitis, furunkel atau karbunkel.

Folliculitis decalvansFolliculitis decalvans adalah sindroma yang klinis berupa folikulitis kronis sampai sikatrik progresif.Folikulitis atrofik pada dermatitis seboroik.

d. Diagnosis banding alopesia sikatrik

Diskoid Lupus eritematosus

Diskoid LE di kepala tampak alopesia dan biasanya permanent khas ada foliculler plugging.Tampak pada 1/3 pasien DLE.

Liken planopilaris

Lesi folikular disertai skuama yang kemudian menjadi alopesia sikatrik.

Pseudopelade

Dermatitis radiasi

3. Apa wd kasus ini? Tinea kapitis tipe gray patch ringworm4. Definisi dari WD?

Tinea kapitis tipe gray patch ringworm

Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. Kelainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia, dan kadang-kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion.

Gray patch ringworm merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh Microsporum dan sering ditemukan pada anak-anak.

5. Apa etiologi pada kasus ini? Puput, sinta6. Bagaimana epidemiologi pada kasus ini?

Tinea kapitis merupakan penyakit yang sudah dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius pada beberapa dekade dan sering muncul pada anak- anak usia antara 3 sampai 14 tahun.Namun pada orang dewasa jarang terjadi, hal ini terjadi akibat perubahan pada pH kulit kepala dan peningkatan asam lemak yangberguna sebagai proteksi atau sebagai jamur statik.

Tinea kapitis sering terjadi di daerah pedesaan dan tranmisi meningkat dengan higienitas yang buruk, kepadatan penduduk dan status sosial ekonomi yang rendah.

Kejadian pada orang dewasa biasanya lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki, pada orang dengan imunitas yang rendah, dan pada orang yang berkulit hitam dibandingkan kulit putih.7. Apa faktor resiko pada kasus?

Lingkungan yang lembab dan panas

Imunodefisiensi

Obesitas

Diabetes Melitus

Kontak dengan penderita

Kontak dengan hewan-hewan tertentu seperti kucing (pada infeksi oleh M. canis)

8. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini? Monic, Almira, Ameng9. Bagaimana manifestasi klinik pada kasus?

Bentuk non inflamasi, manusia atau epidemik

Umumnya karena jamur ektotriks antropofilik, M. audouinii di Amerika dan Eropa namun sekarang jarang atau M. ferrugineum di Asia.

Lesi mula-mula berupa papula kecil yang eritematus, mengelilingi satu batang rambut yang meluas sentrifugal mengelilingi rambut-rambut sekitarnya. Biasanya ada skuama, tetapi keradangan minimal. Rambut-rambut pada daerah yang terkena berubah menjadi abu-abu dan kusam sekunder dibungkus artrokonidiadan patah beberapa milimeter diatas kepala. Seringkali lesinya tampak satu atau beberapa daerah yang berbatas jelas pada daerah oksiput atau leher belakang. Kesembuhan spontan biasanya terjadi pada infeksi Microsporum. Ini berhubungan dengan mulainya masa puber yang terjadi perubahan komposisi sebum dengan meningkatnya asam lemak-lemak yang fungistatik, bahkan asam lemak yang berantai medium mempunyai efek fungistatik yang terbesar. Juga bahan wetting (pembasah) pada shampo merugikan jamur seperti M. audouinii. Bentuk inflamasi

Biasanya terlihat pada jamur ektotrik zoofilik (M. canis) atau geofilik (M. gypseum). Keradangannya mulai dari folikulitis pustula sampai kerion yaitu pembengkakan yang dipenuhi dengan rambut-rambut yang patah-patah dan lubang-lubang folikular yang mengandung pus. Inflamasi seperti ini sering menimbulkan alopesia yang sikatrik. Lesi keradangan biasanya gatal dan dapat nyeri, limfadenopati servikal, panas badan dan lesi tambahan pada kulit halus.Tinea Kapitis black dot

Bentuk ini disebabkan karena jamur endotrik antropofilik, yaitu T. tonsurans atau T. violaceum. Rontok rambut dapat ada atau tidak. Bila ada kerontokan rambut maka rambut-rambut patah pada permukaan kepala hingga membentuk gambaran kelompok black dot. Biasanya disertai skuama yang difus; tetapi keradangannya bervariasi dari minimal sampai folikulitis pustula atau lesi seperti furunkel sampai kerion. Daerah yang terkena biasanya banyak atau polygonal dengan batas yang tidak bagus, tepi seperti jari-jari yang membuka. Rambutrambut normal biasanya masih ada dalam alopesianya.

10. Bagaimana tatalaksana pada kasus?(edukasi, preventif, terapi)Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan

1. Hygiene diri harus terjaga, dan pemakaian handuk/pakaian secara bersamaan harus dihindari.

2. Periksa satu keluarga

3. Beri ketokonazole 2% atau seleniumsulfida 2 3 / minggu

4. Sumber penularan disingkirkan

5. Untuk lesi terbatas, diberikan pengobatan topikal, yaitu dengan:

Antifungal topikal seperti krim klotrimazol, mikonazol, atau terbinafin, yang diberikan hingga lesi hilang dan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian untuk mencegah rekurensi.

6. Untuk penyakit yang tersebar luas atau resisten terhadap terapi topikal, dilakukan pengobatan sistemik dengan:

a. Griseofulvin dapat diberikan dengan dosis 0,5-1 g untuk orang dewasa dan 0,25 0,5 g untuk anak-anak sehari atau 10-25 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis.

b. Golongan azol, seperti:

Ketokonazol: 200 mg/hari,

Itrakonazol: 100 mg/hari, atau

Terbinafin: 250 mg/hari

Pengobatan diberikan selama 10-14 hari pada pagi hari setelah makan.

Konseling dan Edukasi

Edukasi mengenai penyebab dan cara penularan penyakit. Edukasi pasien dan keluarga juga untuk menjaga hygiene tubuh, namun penyakit ini bukan merupakan penyakit yang berbahaya.

Kriteria rujukan

Pasien dirujuk apabila:

a. Penyakit tidak sembuh dalam 10-14 hari setelah terapi.

b. Terdapat imunodefisiensi.

c. Terdapat penyakit penyerta yang menggunakan multifarmaka.

11. Apa komplikasi pada kasus? ekik, kak keke12. Apa prognosis pada kasus? bayu, yeni13. Apa SKDI pada kasus? 4Ae. Hipotesis

Seorang anak laki-laki 9 tahun dengan keluhan kulit kepala bersisik dan rambut rontok disertai rasa gatal karena menderita tinea kapitis tipe gray patch ringworm.f. Learning Issue

1. Anatomi dan Histologi kulit kepala Monic, Almira, Ameng2. Tinea Kapitis Puput, sinta, bayu, yeni, ekik, kak keke, malik, sandra, lia, afifa,