Skenario a Baru

46
Skenario A“Pak Lanang” 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus Pak Lanang Skenario A Blok XVIII” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut- pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. Dr. Yesi selaku tutor kelompok 2 4. Teman-teman seperjuangan 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan TUTORIAL 2 Blok 18 1

Transcript of Skenario a Baru

Page 1: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus

Pak Lanang Skenario A Blok XVIII” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat dan salam

selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,

sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan

saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. Dr. Yesi selaku tutor kelompok 2

4. Teman-teman seperjuangan

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada

semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita

dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, Mei 2011

Penulis

TUTORIAL 2 Blok 18 1

Page 2: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

DAFTAR ISI

Halaman depan ………………………………………………………………… 0

Kata Pengantar …………………………………………………………………. 1

Daftar Isi ………………………………………………………………………… 2

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 3

1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 3

BAB II : Pembahasan

2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 4

2.2 Skenario ……………………………………………………… 4

2.3 Seven Jump Steps ……………………………………………

I. Klarifikasi Istilah-Istilah ………………………………. 5

II. Identifikasi Masalah …………………………………… 5

III. Analisis Permasalahan……………….…………………. 6

IV. Hipotesis ……………………………………………….. 7

V. Kerangka konsep ............................................................... 7

VI. Learning Issue .................................................................... 8

VII. Sintesis ................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 32

TUTORIAL 2 Blok 18 2

Page 3: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Ilmu Kesehatan Reproduksi adalah blok tujuh belas pada semester 6 dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial skenario kasus

sebagai berikut Pak Lanang, penarik becak umur 54 tahun. Sering terlambat makan

karena mengejar setoran.

Ia mengeluh nyeri di bagian perut sebelah kiri. Ia berobat ke puskesmas dan

kebetulan ditangani oleh dokter, Pak Lanang didiagnosis mengalami gastritis dan dokter

mengatakan ini penyakit biasa dan akan sembuh setelah makan obat.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

TUTORIAL 2 Blok 18 3

Page 4: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutorial 2 Blok 18 Skenario A

“Pak Lanang”

Tutor : dr. Yesi Astri M.kes

Moderator : Ivan Rayka

Sekretaris Meja : Diah Permata Sari

Sekretaris Papan : Erza Milano

2.2 Skenario Kasus

Pak Lanang adalah seorang penarik becak, berusia 54 tahun yang penghasilannya tidak

mencukupi untuk membayar setoran becaknya. Pak Lanang menarik becak setiap hari tanpa

libur dan karena target mengejar setoran, sehingga Pak Lanang sering kali terlambat makan.

Sejak beberapa bulan yang lalu ia sering merasa kurang sehat bahkan kadang-kadang

merasa agak nyeri di bagian perut sebelah kiri. Ia juga merasa cepat capek dan mudah

terkena flu. Kemarin sore ia memutuskan untuk tidak menarik becak dan berobat ke

Puskesmas. Kebetulan ia ditangani langsung oleh salah seorang dokter Puskesmas tersebut

yang biasanya diperiksa oleh perawat. Dokter mendiagnosis Pak Lanang memderita gastritis,

dan memberikan resep obat-obat yang harus diminum sambil mengatakan “Tidak apa-apa

Pak, ini penyakit biasa, setelah makan obat penyakit bapak akan sembuh”.

TUTORIAL 2 Blok 18 4

Page 5: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Pak Lanang merasa senang ternyata proses pemeriksaan terhadap dirinya sangat cepat

sehingga tidak banyak waktu yang terbuang.

2.3 Seven Jump Steps

I. Klarifikasi Istilah

1. Nyeri : Perasaan sedih , menderita / agoni yang disebabkan oleh

rangsangan syaraf-syaraf khusus

2. Flu : Infeksi virus akut pada saluran pernafasan secara serologis

disebabkan oleh Strain virus yang berbeda dinamakan A,B,C. masa inkubasi 3

hari dan biasanya berlangsung 3 – 10 hari.

3. Puskesmas : Unit Pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten / kota yang

bertanggung jawab pelayanan kesehatan dasar wilayah kerja administratifnya

4. Mendiagnosis : Penentuan sifat suatu kasus Penyakit/ keterampilan membedakan

satu penyakit dengan yang lainnya.

5. Gastritis : Radang pada mukosa lambung

6. Resep : Catatan obat yang ditulis oleh dokter untuk menangani suatu

penatalaksanaan / petunjuk tertulis untuk pembuatan dan pemberian obat.

7. Capek : Keadaan menurunnya efisiensi / hilangnya tenaga akibat

pekerjaan berkepanjangan / berlebihan.

8. Sehat : Keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan social yang

tidak hanya terbatas pada bebas penyakit / keluhan saja (menurut WHO)

II.Identifikasi masalah

1. Pak Lanang, seorang penarik becak(54 tahun) yang penghasilannya tidak

mencukupi untuk membayar setoran becaknya. Pak Lanang menarik becak setiap

hari tanpa libur dan karena target mengejar setoran, sehingga Pak Lanang sering

kali terlambat makan.

2. Sejak beberapa bulan yang lalu ia sering merasa kurang sehat bahkan kadang-

kadang merasa agak nyeri di bagian perut sebelah kiri. Ia juga merasa cepat capek

dan mudah terkena flu.

TUTORIAL 2 Blok 18 5

Page 6: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

3. Kemarin sore ia memutuskan untuk tidak menarik becak dan berobat ke

Puskesmas. Kebetulan ia ditangani langsung oleh salah seorang dokter Puskesmas

tersebut yang biasanya diperiksa oleh perawat.

4. Dokter mendiagnosis Pak Lanang memderita gastritis, dan memberikan resep

obat-obat yang harus diminum sambil mengatakan “Tidak apa-apa Pak, ini

penyakit biasa, setelah makan obat penyakit bapak akan sembuh”.

5. Pak Lanang merasa senang ternyata proses pemeriksaan terhadap dirinya sangat

cepat sehingga tidak banyak waktu yang terbuang.

III. Analisis Masalah

1. a. Bagaimana Jamkesmas bagi masyarakat yang tidak mampu?

b. Bagaimana akibat kerja tanpa libur dan telat makan terhadap kesehatan pak lanang?

c. Bagaimana hubungan usia, pekerjaan dengan kesehatan pak lanang?

2. a. Apa definisi dan kriteria sehat?

b. Apa hubungan kurang sehat pada pak lanang dengan pekerjaannya?

c. Apa penyebab dari keluhan pak lanang?

3. a. Bagaimana standar pelayanan kesehatan di Puskesmas?

b. Siapakah yang seharusnya memeriksa pasien di puskesmas?

c. Bagaimana peran dokter dan perawat di puskesmas?

d. Bagaimana peran puskesmas bagi kesehatan masyarakat?

4. a. Bagaimana seharusnya sikap dokter Puskesmas terhadap pasien?

b. Apakah tindakan dokter ini sudah sesuai denga standar pelayanan kesehatan di

Puskesmas?

c. Apakah dokter sudah melakukan Pendidikan dan Promosi Kesehatan?mengapa?

d. Apa Hak dan Kewajiban dokter dan pasien?

5. a. Apa saja informasi yang seharusnya diberikan kepada pak lanang?

b. Bagaimana proses pemeriksaan yang ideal, pada pasien ini untuk menentukan

diagnosis penyakit ini?

c. Apa pengaruh pemeriksaan terlalu cepat terhadap diagnosis pada pasien ini?

6. Bagaimana pandangan Islam tentang kesehatan ?

TUTORIAL 2 Blok 18 6

Page 7: Skenario a Baru

Pak Lanang 54 Th

Tidak ada pendidikan dan

promosi kesehatan

Berobat ke puskesmas

Tidak mendapatkan pelayanan

kesehatan yang standar

Merasa tidak sehat

Melakukan pemeriksaan yang terlalu

cepat

dokter

Skenario A“Pak Lanang” 2011

IV. KERANGKA KONSEP

V. HIPOTESIS

Dokter puskesmas tidak menerapkan Standar Pelayanan Kesehatan karena tidak

melakukan promosi dan Pendidikan kesehatan terhadap pasiennya.

Tn. Lanang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan ketika berobat.

TUTORIAL 2 Blok 18 7

Page 8: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

VI. LEARNING ISSUE

Pokok

Bahasan

What I Know What I Don’t Know

(Learning Issue)

What I Have to

Prove

How I Will

Learn

Promosi dan

Pendidikan

kesehatan

Pak Lanang, penarik

becak umur 54 tahun.

Sering terlambat

makan karena

mengejar setoran.

Ia mengeluh nyeri di

bagian perut sebelah

kiri. Ia berobat ke

puskesmas dan

kebetulan ditangani

oleh dokter, Pak

Lanang didiagnosis

mengalami gastritis

dan dokter

mengatakan ini

penyakit biasa dan

akan sembuh setelah

makan obat.

1. Promosi Kesehatan

2. Prinsip dasar

pelayanan kesehatan

3. Manajemen

Puskesmas

4. Hak dan Kewajiban

dokter Pasien

Dokter puskesmas

tidak menerapkan

Standar Pelayanan

Kesehatan karena

tidak melakukan

promosi dan

Pendidikan

kesehatan

terhadap

pasiennya.

Text Book,

Pakar Lain,

Internet

VII. SISTESIS

TUTORIAL 2 Blok 18 8

Page 9: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

1) a. Bagaimana Jamkesmas bagi masyarakat yang tidak mampu?

Jawab :

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (JAMKESMAS)

PENGERTIAN

Jamkesmas adalah bentuk bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini dilakukan secara nasional agar terjadi

subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi

masyarakat miskin.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan peserta mengacu pada prinsip-prinsip:

Dana amanat dan nirlaba dengan pemanfaatan untuk semata-mata peningkatan

derajat kesehatan masyarakat miskin. Menyeluruh sesuai dengan standar pelayanan

medik yang cost effective dan rasional. Pelayanan terstruktur, berjenjang dengan

portabilitas dan ekuitas. Efisien, transparan dan akuntabel.

Peserta program Jamkesmas adalah setiap orang miskin dan tidak mampu

selanjutnya disebut peserta Jamkesmas sejumlah 76,4 juta jiwa dari data Badan Pusat

Statistik tahun 2006 yang dijadikan dasar penetapan jumlah sasaran peserta secara

Nasional oleh Menkes RI.

Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu, tidak masuk dalam

Surat Keputusan Bupati / Walikota, pembiayaan kesehatannya menjadi tanggung jawab

Pemda setempat yang disebut Jamkesda dan mekanisme pengelolaannya seyogyanya

mengikuti Jamkesmas.

Sasaran peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum menjadi peserta

Jamkesmas dijamin dalam Jamkesmas dan dapat menggunakan kartu PKH pada saat

mengakses pelayanan kesehatan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

KETENTUAN UMUM

TUTORIAL 2 Blok 18 9

Page 10: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Setiap peserta Jamkesmas mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan dasar

meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama dan rawat inap tingkat pertama,

pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan dan

pelayanan gawat darurat.

Pelayanan kesehatan dasar (rawat jalan tingkat pertama dan rawat inap tingkat

pertama) diberikan di Puskesmas dan jaringannya. Khusus untuk persalinan normal dapat

juga dilayani oleh tenaga kesehatan yang berkompeten (praktek dokter dan bidan swasta)

dan biayanya diklaimkan ke Puskesmas setempat.

Pelayanan tingkat lanjut (rawat jalan dan rawat inap) berdasarkan rujukan,

diberikan di Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) Jaringan Jamkesmas

(BKMM/BPKM/BKPM/BP4/BKIM, Rumah Sakit Pemerintah termasuk Rumah Sakit

Khusus, RS TNI/Polri dan RS Swasta). Pelayanan Rawat Inap diberikan di ruang rawat

inap kelas III).

PROSEDUR PELAYANAN

a. Pelayanan Kesehatan Dasar : Untuk mendapat pelayanan kesehatan dasar di

Puskesmas dan jaringannya, peserta harus menunjukkan kartu Jamkesmas, atau surat

keterangan/rekomendasi Dinas Sosial setempat (bagi pengemis, gelandangan, anak dan

orang terlantar), kartu PKH bagi peserta PKH yang belum mempunyai kartu Jamkesmas,

kartu Jamkesmasda atau Surat Pernyataan Miskin bagi masyarakat miskin yang tidak

termasuk dalam kuota miskin.

b. Pelayanan Tingkat Lanjutan : Pasien miskin yang memerlukan pelayanan

kesehatan tingkat lanjut, dirujuk dari Puskesmas dan jaringannya ke fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat lanjut siertai kartu peserta dan surat rujukan yang ditunjukkan sejak

awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada kasus gawat darurat tidak

memerlukan surat rujukan.

TUTORIAL 2 Blok 18 10

Page 11: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Program Askes Jamkesmas

Sebagai salah satu upaya untuk mengentasan kemiskinan, Pemerintah melalui

Departemen Kesehatan sejak tahun 2005 membuat Program Jaminan Kesehatan bagi

Masyarakat miskin dan tidak mampu yang disebut dengan program Askeskin.

Pengelolaan  Program Askeskin yang dilaksanakan  oleh PT Askes (Persero)  merupakan

penugasan dari Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor:

1241/MENKES/SK/XI/2004. Sebagai BUMN, penugasan tersebut dilaksanakan dengan

mengacu pada pasal 66 UU nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN dan telah mendapatkan

persetujuan Menteri Negara BUMN dengan Surat Persetujuan  Meneg BUMN Nomor S-

697/HBU/2004 tanggal 31 Desember 2004.

Sejak tahun 2008, Departemen Kesehatan merubah terminologi Askeskin menjadi

Jamkesmas dengan menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola manajemen

kepesertaannya.

1. Sasaran Program Jamkesmas

Sasaran Program JAMKESMAS adalah setiap orang miskin dan tidak mampu

yang pada tahun 2008 sebesar 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau sekitar 76,4

juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 yang kuota untuk

Kabupaten/Kota dan gelandangan, pengemis, anak terlantar serta masyarakat miskin yang

tidak mempunyai identitas ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI (Menkes).

2. Kepesertaan Jamkesmas

Berdasarkan Kuota yang ditetapkan oleh Menkes RI, Bupati/Walikota

menetapkan Surat Keputusan tentang peserta JAMKESMAS yang dilampiri dengan

identitas secara lengkap. Sedangkan penetapan peserta untuk gelandangan, pengemis,

anak terlantar serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas dilakukan oleh

Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota atau Dinas lainyang ditunjuk oleh Bupati/Walikota.

Berdasarkan penetapan tersebut di atas, PT. Askes (Persero) melakukan pencetakan dan

mendistribusikan kartu peserta Jamkesmas

TUTORIAL 2 Blok 18 11

Page 12: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Pengelolaan Jamkesmas Tahun 2009

Berdasarkan surat Menkes RI Nomor 1199/Menkes/XII/2008 tanggal 30

Desember 2008, untuk pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2009 Depkes RI tetap

mengikutsertakan dan menugaskan PT. Askes (Persero) dalam penyelenggaraan

Jamkesmas. Penugasan kepada PT. Askes (Persero) dikhususkan dalam hal

penyelenggaraan manajemen kepesertaan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh

Departemen Kesehatan RI. Sampai dengan pertengahan bulan Agustus 2009, Perjanjian

Kerjasama antara Departemen Kesehatan dengan PT Askes (Persero) dalam pengelolaan

manajemen kepesertaan Program Jamkesmas masih dalam proses pembahasan. Hal ini

disebabkan karena terdapat permasalahan pokok yang belum dapat disepakati yang

berupa penggunaan satuan biaya umum APBN ( UU APBN) atau satuan biaya korporasi

BUMN (UU BUMN).

Ruang Lingkup Penugasan Jamkesmas Tahun 2008

Penugasan Departemen Kesehatan kepada PT Askes (Persero) dalam manajemen

kepesertaan program Jamkesmas tahun 2008 meliputi :

TUTORIAL 2 Blok 18 12

Page 13: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

MANFAAT

Pada dasarnya manfaat yang disediakan bagi peserta bersifat komprehensif sesuai

kebutuhan medis, kecuali beberapa hal yang dibatasi dan tidak dijamin. Pelayanan

kesehatan komprehensif tersebut meliputi antara lain:

1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya

a. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dilaksanakan pada Puskesmas dan

jaringannya meliputi pelayanan :

1) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

2) Laboratorium sederhana (darah, urin, dan feses rutin)

3) Tindakan medis kecil

4) Pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut/ tambal

5) Pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi dan balita

6) Pelayanan KB dan penanganan efek samping (alat kontrasepsi disedia- kan

BKKBN)

TUTORIAL 2 Blok 18 13

Page 14: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

7) Pemberian obat.

b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Pera- watan,

meliputi pelayanan :

1) Akomodasi rawat inap

2) Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan

3) Laboratorium sederhana (darah, urin, dan feses rutin)

4) Tindakan medis kecil

5) Pemberian obat

6) Persalinan normal dan dengan penyulit (PONED) Biaya pelayanan rawat inap

tingkat pertama tidak diklaimkan secara terpisah akan tetapi menjadi bagian

dari kapitasi dana pelayanan kesehatan dasar

c. Persalinan normal dilakukan di Puskesmas non-perawatan/bidan di desa/

Polindes/dirumah pasien/praktek bidan swasta.

d. Pelayanan gawat darurat (emergency). Kriteria/diagnosa gawat darurat, se-

bagaimana terlampir.

7) Pelayanan Yang Tidak Dijamin (Exclusion)

a. Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan

b. Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetika

c. General check up

d. Prothesis gigi tiruan.

e. Pengobatan alternatif (antara lain akupunktur, pengobatan tradisional) dan

pengobatan lain yang belum terbukti secara ilmiah

f. Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapat

keturunan, termasuk bayi tabung dan pengobatan impotensi.

g. Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam

h. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial

TUTORIAL 2 Blok 18 14

Page 15: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

b. Bagaimana akibat kerja tanpa libur dan telat makan terhadap kesehatan pak

lanang?

Jawab :

Karna Pak lanang usianya sudah lanjut, sehingga akan mengakibatkan daya tahan

tubuh menurun dan fungsi organnya jg menurun sehingga mudah terserang penyakit.

c. Bagaimana hubungan usia, pekerjaan dengan kesehatan pak lanang?

Jawab :

usia pak lanang yang sudah lanjut merupakan salah 1 faktor penyebab mudahnya

tersrang penyakit karena proses penurunan ketahanan tubuh dan degeneratif, sedangkan

pekerjaan pak lanang sebagai tukang becak dengan sistem kejar setoran merupakan

pekerjaan yang tidak mudah dijalani oleh orang seusianya, hal tersebut berdampak pada

kelelaha fisik yang memudahkan pak lanang terserang penyakit.

2) a. Apa definisi dan kriteria sehat?

Jawab :

Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang

sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau

kelemahan (WHO, 1947).

Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat

meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan

eksternal.

3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

SEHAT MENURUT DEPKES RI

TUTORIAL 2 Blok 18 15

Page 16: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena

ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor

sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya

dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi,

antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba

memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing

disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan

kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradap -tasi dengan lingkungan baik secara

biologis, psikologis maupun sosio budaya.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka

kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik,

mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.

Definisi sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis),

atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.

Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia

tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit(2).

Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari

berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia,

social budaya, perilaku, populasi penduduk, g enetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan

masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan

resultante dari 4 faktor(3)yaitu:

1. Environment atau lingkungan.

2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua d ihubungkan dengan

ecological balance.

3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan

sebagainya.

4. Health care service berupa program kesehatan yang

TUTORIAL 2 Blok 18 16

Page 17: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

5. bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor

yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan

masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi

oleh faktor -faktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka

ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), ergantung dari variabel-

variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien. Pengertian

sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi impersonal dan sistematik,

yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang disebabkan oleh gangguan

terhadap sistem tubuh manusia. Pernyataan tentang pengetahuan ini dalam tradisi klasik

Yunani, India, Cina, menunjukkan model keseimbangan (equilibrium model) seseoran

dianggap sehat apabila unsur - unsur utama yaitu panas dingin dalam tubuhnya berada

dalam keadaan yang seimbang. Unsur-unsur utama ini tercakup dalam konsep tentang

humors, ayurveda dosha, yin dan yang. Departemen Kesehatan RI telah mencanangkan

kebijakan baru berdasarkan paradigma sehat (4).

Paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan

yang bersifat holistik, proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai

masalah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam

suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan per - lindungan

terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.

Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan

yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi

sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun teta p mengupayakan

yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat

untuk mengutamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit. Telah

dikembangkan pengertian tentang penyakit yang mempunyai konotasi biomedik dan

sosio kultural.

Dalam bahasa Inggris dikenal kata disease dan illness sedangkan dalam bahasa

Indonesia, kedua pengertian itu dinamakan penyakit. Dilihat dari segi sosio cultural

TUTORIAL 2 Blok 18 17

Page 18: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

terdapat perbedaan besar antara kedua pengertian tersebut. Dengan disease dimaksudkan

gangguan fungsi atau adaptasi dari proses-proses biologik dan psikofisiologik pada

seorang individu, dengan illness dimaksud reaksi personal, interpersonal, dan kultural

terhadap penyakit atau perasaan kurang nyaman (1). Para dokter mendiagnosis dan

mengobati disease, sedangkan pasien mengalami illness yang dapat disebabkan oleh

disease illness tidak selalu disertai kelainan organic maupun fungsional tubuh. Tulisan ini

merupakan tinjauan pustaka yang membahas pengetahuan sehat-sakit pada aspek sosial

budaya dan perilaku manusia; serta khusus pada interaksi antara beberapa aspek ini yang

mempunyai pengaruh pada kesehatan dan penyakit. Dalam konteks kultural, apa yang

disebut sehat dalam suatu kebudayaan belum tentu disebut sehat pula d alam kebudayaan

lain. Di sini tidak dapat diabaikan adanya faktor penilaian atau faktor yang erat

hubungannya dengan sistem nilai.

b. Apa definisi sakit ?

Jawab :

Kriteria sakit menurut BAUMAN (1965) menggunakan 3 kriteria untuk

menentukan apakah mereka sakit :

1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.

2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.

3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.

c. Apa hubungan kurang sehat pada pak lanang dengan pekerjaannya?

Jawab :

dengan pekerjaan tersebut membuat pak lanang telat makan sehingga tejadi

gangguan pada lambungnya, selain telat makan faktor kelelahan juga dapat meningkatkan

asam lambung meningkat dan menyebabkan perih di lambung pak lanang.

d. Apa penyebab dari keluhan pak lanang?

Jawab :

1. Model Agen-Pejamu-Lingkungan(Leavell at all.)

TUTORIAL 2 Blok 18 18

Page 19: Skenario a Baru

Pejamu

Lingkungan Agen

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok

ditentukan oleh hubungan dinamis antara Agen, Pejamu, dan Lingkungan

Agen :Berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat

menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik,

mekanis, atau psikososial.

jadi Agen ini bisa berupa yang merugikan kesehatan (bakteri, stress) atau yang

meningkatkan kesehatan (nutrisi, dll).

Pejamu: Sesorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit/sakit

tertentu. Faktor pejamu antara lain: situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang

menyebabkan seseorang yang beresiko menjadi sakit. Misalnya: Riwayat keluarga, usia,

gaya hidup dll.

Lingkungan: seluruh faktor yang ada diluar pejamu.

Lingkungan fisik: tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal,

penerangan, kebisingan

Lingkungan sosial: Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial,

misalnys: stress, konflik, kesulitan ekonomi, krisis hidup.

Model ini menyatakan bahwa sehat dan sakit ditentukan oleh interaksi yang

dinamis dari ketiga variabel tersebut. Menurut Berne et al (1990) respon dapat

TUTORIAL 2 Blok 18 19

Page 20: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

meningkatkan kesehatan atau yang dapat merusak kesehatan berasal dari interaksi antara

seseorang atau sekelompok orang dengan lingkungannya.

penyebab dari keluhan pak lanang nyeri perut sebelah kiri dan mudah terkena flu

adalah pengaruh dari dari hubungan ketiga faktor tersebut.

3) a. Bagaimana standar pelayanan kesehatan di Puskesmas?

Jawab :

Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja

UPT tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan

Pembangunan Kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan

Pertanggung jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas

Wilayah Kerja dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.

Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat

Indikator Kecamatan Sehat:

(1) lingkungan sehat,

(2) perilaku sehat,

(3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

(4) derajat kesehatan penduduk kecamatan

TUTORIAL 2 Blok 18 20

Page 21: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Misi Puskesmas

Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya,

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya,

Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan

Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya

Fungsi Puskesmas

a) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

b) Pusat Pemberdayaan Masyarakat

c) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

d) Pelayanan Kesehatan Perorangan

e) Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Kedudukan

Sistem Kesehatan Nasional → sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama

yang bertanggungjawab menyelenggarakan UKP dan UKM di wilayah kerjanya.

Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota → sebagai UPT Dinas Kesehatan yang

bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan

Kabupaten/kota di wilayah kerjanya.

Sistem Pemerintahan adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas Kesehatan

Daerah kabupaten/ kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

TUTORIAL 2 Blok 18 21

Page 22: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagai mitra dan sebagai

pembina upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu,

Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK.

 

Struktur Organisasi

a) Kepala Puskesmas

b) Unit Tata Usaha:

c) Data dan Informasi,

d) Perencanaan dan Penilaian,

e) Keuangan, Umum dan Kepegawaian

f) Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas: UKM / UKBM, UKP

g) Jaringan pelayanan Puskesmas:

a. Unit Puskesmas Pembantu

b. Unit Puskesmas Keliling

c. Unit Bidan di Desa/Komunitas

 Azas Penyelenggaraan

 Azas Pertanggungjawaban Wilayah →bertanggung jawab meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya

Azas Pemberdayaan Masyarakat → Puskesmas wajib memberdayakan

perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap

upaya Puskesmas

b. Siapakah yang seharusnya memeriksa pasien di puskesmas?

Jawab :

TUTORIAL 2 Blok 18 22

Page 23: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Menurut permenkes nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Departemen Kesehatan.

Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter atau

dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya yang dapat berupa pelayanan

promotif, preventif, diagnostic, konsultatif, kuratif, atau rehabilitatif

c. Bagaimana peran dokter dan perawat di puskesmas?

Jawab :

Dokter bertugas untuk melakukan pelayanan kesehatan, sedangkan perawat

bertugas sebagai pendamping dokter dan sebagai pelaksana asuhan keperawatan.

d. Bagaimana peran puskesmas bagi kesehatan masyarakat?

Jawab :

Upaya Puskesmas

Ada dua: UKM DAN UKP

Upaya kesehatan Wajib → upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan

global serta punya daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat

serta wajib diselenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia.

Upaya Kesehatan Pengembangan → upaya yang ditetapkan berdasarkan

permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan

kemampuan Puskesmas

Upaya Kesehatan Wajib:

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Upaya Kesehatan Lingkungan

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

TUTORIAL 2 Blok 18 23

Page 24: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

6. Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Upaya Kesehatan Sekolah,

2. Upaya Kesehatan Olah Raga,

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat,

4. Upaya Kesehatan Kerja,

5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,

6. Upaya Kesehatan Jiwa

7. Upaya Kesehatan Mata,

8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut,

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.

4) a. Bagaimana seharusnya sikap dokter Puskesmas terhadap pasien?

Jawab :

Dokter harus melakukan anamnesis mengenai riwayat penyakit pasien,melakukan

pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan, dan pemeriksaan penunjang lain yang

bisa dilakukan di puskesmas.

Setelah mndiagnosis pasien berdasarkan keluhan dan hasil pemeriksaan tsb maka

dokter harus memberikan informasi mengenai obat yang diberikan dan perilaku yang

harus dilakukan oleh pasien tersebut agar tidak mengalami sakit seperti ini lagi

dikemudian hari.

b. Apakah tindakan dokter ini sudah sesuai dengan standar pelayanan kesehatan

di Puskesmas?

Jawab :

Belum, karena menurut standar minimal pelayanan penyelenggaraan oleh dokter

kepada pasien, dokter harus melakukan pendidikan dan promosi kesehatan.

TUTORIAL 2 Blok 18 24

Page 25: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

c. Apakah dokter sudah melakukan Pendidikan dan Promosi Kesehatan?

mengapa?

Jawab :

Belum, Karena dokter melakukan pelayanan kesehatannya dengan sangat cepat.

Konsep Pendidikan Kesehatan

• Proses menjembatani gap antara informasi kesehatan dan tindakan

kesehatan (President’s Committee on Health Education)

• Perpaduan berbagai pengalaman belajar yang dirancang untuk

memudahkan adopsi secara sukarela perilaku yang kondusif bagi

kesehatan (Green et al, 1980)

Konsep Promosi Kesehatan

• Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan

meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang

atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi,

mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan

lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986)

• Promosi Kesehatan merupakan program yang dirancang untuk

memberikan perubahan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan

lingkungan.

Misi Promosi Kesehatan

1. Advokat (advocate)⟶Ditujukan kepada para pengambil keputusan atau

pembuat kebijakan

2. Menjembatani (mediate)⟶Menjalin kemitraan dengan berbagai program

dan sektor yang terkait dengan kesehatan

3. Memampukan (enable)⟶Agar masyarakat mampu memelihara dan

meningkatkan kesehatan secara mandiri

Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 1984)

1. Advokasi (advocacy)⟶Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan

yang menguntungkan kesehatan

2. Dukungan Sosial (social support)⟶Agar kegiatan promosi kesehatan

mendapat dukungan dari tokoh masyarakat

TUTORIAL 2 Blok 18 25

Page 26: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

3. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)⟶Agar masyarakat

mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kesehatannya

Sasaran Promosi Kesehatan

• Sasaran Primer⟶Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga,

ibu hamil/menyusui, anak sekolah

• Sasaran Sekunder ⟶Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh

masyarakat, tokoh adat, tokoh agama

• Sasaran Tersier ⟶ Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan

mulai dari pusat sampai ke daerah

d. Apa Hak dan Kewajiban dokter?

Didalam mendapatkan layanan kesehatan, pasien mempunyai hak dan kewajiban

sebagaimana Surat edaran DirJen Yan Medik No: YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman

Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit, th.1997; UU.Republik Indonesia

No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI, sebagai

berikut :

Pembahasan

Undang-undang praktek kedokteran RI no 29 thn 24 mengatur hak dan kewajiban

dokter dan pasien

Hak dokter

1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai

dengan standart profesi dan standar prosedur operasional

2. Memberikan pelayanan medis menurut standart profesi dan standart prosedur

operasional

3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan keluarganya

4. Menerima imbalan jasa

Kewajiban dokter

1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standart profesi dan standart

prosedure operasional

TUTORIAL 2 Blok 18 26

Page 27: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

2. Merujuk pasien kedokter yang mempunyai keahlian atau kemampuan lebih

baik apabila tidak mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan

3. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah

pasien meninggal dunia

4. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia

yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melaksanakannya dan

5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

pasien mempunyai hak2 sebagai berikut :

1. Hak utk memperoleh pelayanan tanpa dibedakan status sosekbud

2. Hak utk memutuskan secara bebas cara penanggulangan masalah yg dihadapi

3. Hak utk mendapatkan pelayanan yg aman dan efektif

4. Hak utk dijamin kerahasiaan informasi mengenai pasien bahkan dari

keluargana sekalipun

5. Hak mendapatkan privasi dlm pelayanan (saat konseling dan pemeriksaan)

6. Hak mendapatkan pelayanan yg manusiawi (dihargai dan diperhatikan)

7. Hak mendapat kenyamanan dlm pelayanan

8. Hak mendapatkan jaminan ketersediaan sarana secara lengkap dan pelayanan

berkesinambungan selama diperlukan

9. Hak utk menyatakan pendapat secara bebas

Pada pasal 53,pasien dalam menerima pelayanan pd praktik kedokteran

berkewajiban :

1. Memberikan informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter

3. Mematuhi ketentuan yg berlaku di sarana pelayanan kesehatan

4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yg diterima (Berdasarkan kurikulum

FKUI 2004,pasien wajib menyimpan rahasia pribadi dokter yg diketahuinya.)

5) a. Apa saja informasi yang seharusnya diberikan kepada pak lanang?

TUTORIAL 2 Blok 18 27

Page 28: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Jawab :

Setelah diperiksa dokter memberikan nasihat antara lain :

1. Mengkonsumsi obat sesuai aturan

2. Menghentikan atau mengurangi konsumsi makanan tertentu termasuk

merokok dan alkohol

3. Menganjurkan berolah raga teratur

4. Mengkonsumsi makan tertentu

5. Menganjurkan memeriksakan diri secara teratur pada penderita tertentu

6. Mengingatkan menggunakan fasilitas askes atau asuransi lainnya

7. Menginformasikan tentang rencana pengobatan selanjutnya atau perlu

merujuk ke yang lain.

8. Memakai Bahasa yang mudah, jelas, singkat dan dapat dimengerti oleh

pasien

b. Bagaimana proses pemeriksaan yang ideal, pada pasien ini untuk menentukan

diagnosis penyakit ini?

Jawab :

Prosedur pemeriksaan yang baik dilakukan melalui 4 tahap:

1.Wawancara (anamnesis)

Tahap-tahap wawancara dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

a. Tanyakan keluhan pasien yang paling berat, paling menarik perhatian, dan yang

paling menimbulkan kekhawatiran (keluhan utama)

b. Tanyakan kapan keluhan tersebut pertama kali dirasakan

TUTORIAL 2 Blok 18 28

Page 29: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

c. Tanyakan keluhan apa saja yang menyertai keluhan pertama, beserta waktu

munculnya keluhan itu

d. Tanyakan upaya apa saja yang sudah dilakukan pasien untuk mengurangi rasa

sakit, misalnya obat apa saja yang sudah dikonsumsi

e. Tanyakan apakah pasien sudah pernah megalami hal atau keluhan yang sama

sebelumnya (sesering apa), dan penyakit apa saja yang sudah pernah diderita

pasien

f. Tanyakan apakah pasien sedang mengonsumsi obat tetap, seperti obat darah

tinggi, obat diabetes, dll.

g. Tanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap obat tertentu dari

wawancara akan didapatkan gejala penyakit pasien

2.Pemeriksaan Jasmani

a)Standar prosedur secukupnya Disebut secukupnya karena hasil wawancara

sudah cukup memberikan arah mengenai organ mana yang perlu diperiksa.

Standar ini berpangkal pada identifikasi dan pemecahan masalah.

b)Standar prosedur pemeriksaan lengkap : Standar ini menganut paham bahwa

wawancara dan pemeriksaan jasmani merupakan suatu proses terpisah yang

tidak berkelanjutan. Pada standar ini pasien diperiksa lengkap oleh dokter

Dari pemeriksaan jasmani, akan didapatkan tanda penyakit. Dari gejala dan

tanda penyakit itu, dokter dapat mengumpulkan data medis untuk perumusan

masalah medis dan diagnosis sementara

3.Perumusan diagnosis sementara

Disebut sementara karena diagnosis ditegakkan berdasarkan data medis hasil

wawancara dan pemeriksaan jasmani. Diagnosis sementara ini terbagi 2, yaitu diagnosis

kerja dan diagnosis banding. Diagnosis kerja ini memiliki data terbanyak yang

mendukung, sedangkan diagnosis banding merupakan alternatif lain. Diagnosis kerja ini

TUTORIAL 2 Blok 18 29

Page 30: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

masih merupakan hipotesis yang harus dibuktikan dokter melalui 2 tahap, yaitu dengan

pengobatan (terapi) empirik dan mencari data baru dengan pemeriksaan penunjang

4.Pemeriksaan laboratorium atau penunjang

Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan dengan pengambilan darah pasien

untuk kemudian diuji atau dianalisis komponen-komponennya di

laboratorium.Pemeriksaan penunjang adalah suatu prosedur pemeriksaan dengan tujuan

mengetahui kondisi di dalam tubuh manusia yang tidak dapat dijangkau oleh

pemeriksaan jasmani. Pemeriksaan penunjang terbagi menjadi 2, yaitu pemeriksaan non-

infasif dan pemeriksaan infasif. Pemeriksaan infasif adalah pemreriksaan yang berpotensi

mengakibatkan luka dan kerusakan bagian tubuh. Untuk pemeriksaan penunjang ini,

dokter perlu memperhatikan berbagai macam aspek antara lain:

a. Aspek otonomi pasien Pasien memiliki hak untuk menanyakan manfaat dari

pemeriksaan, alternatif lain, risiko yang mungkin muncul, dan berhak memilih

untuk melaksanakan atau menolak pemeriksaan itu.

b. Aspek surat persetujuan pasien (SP) tindakan medik (Informed Consent)

Informed consent adalah formulir yang ditandatangani pasien/keluarganya di

hadapan seorang saksi dari pihak keluarga dan juga ditandatangani dokter

beserta seorang saksi dari pihak dokter (biasanya perawat) SP mutlak

diperlukan bila pemeriksaan bersifat infasif, sebab pemeriksaan infasif dapat

menimbulkan risiko rusaknya organ tubuh. 

c. Aspek anggaran (ekonomi) Aspek ini menjadi perhatian sebab tidak semua

pasien mampu menanggung biaya pemeriksaan penunjang yang mahal. Maka,

pemeriksaan penunjang baru dilaksanakan jika memang mutlak dilakukan,

yaitu apabila tindakan ini menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan

jiwa.

d. Aspek etika dokter Prosedur penunjang medis harus dilakukan demi

kepentingan pasien, bukan untuk kepentingan dokter atau rumah sakit semata.

TUTORIAL 2 Blok 18 30

Page 31: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

Dokter secara etis tidak boleh melakukan pemeriksaan yang tidak perlu bagi

pasien hanya untuk kepentingan pribadi atau menguntungkan dokter saja.

e. Aspek pemilikan gambar dan hasil pemeriksaan

1. Hasil laboratorium, gambar, serta pemeriksaan adalah milik pasien

2. Hasil tersebut hanya dapat dilihat atau diberikan pada pasien atau

keluarga yang bertanggung jawab

3.Dokter dan sarana kesehatan tidak boleh menahan hasil dan gambar

(rekaman, foto)

4.Pasien atau keluarga yang bertanggung jawab paling sedikit

mendapatkan salinan hasil

c. Apa pengaruh pemeriksaan terlalu cepat terhadap diagnosis pada pasien ini?

Jawab :

1. Bisa salah diagnosis, salah pengobatan, bias mengakibatkan pengobatan menjadi

tidak efektif

2. Tidak bisa melakukan edukasi dan pendidikan kesehatan

6) Bagaimana pandangan Islam tentang kesehatan ?

Jawab :

Apabila shalat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan

carilah karunia  Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S.

al-Jumu’ah : 10)

TUTORIAL 2 Blok 18 31

Page 32: Skenario a Baru

Skenario A“Pak Lanang” 2011

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Prasetyawati, Arsita Eka. 2010. Kedokteran Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Sulaeman, S. Endang. 2008. Manajemen Kesehatan: Teori dan Praktek di Puskesmas. Surakarta: FK Universitas Sebelas Maret.

Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 1457/MenKes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten-kota.

Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.

TUTORIAL 2 Blok 18 32