Skenario 7 - Sunny

download Skenario 7 - Sunny

of 19

description

gangguan somatisasi

Transcript of Skenario 7 - Sunny

Sirosis Hepatis et causa Hepatitis B Kronik

Gangguan SomatisasiOleh: Sunny 102012325 A3Skenario 7Seorang perempuan usia 51 tahun datang ke dokter dengan keluhan rasa tidak enak di perut, kembung, terasa naik ke atas sehingga pasien merasa sesak, keluhan lain rasa sakit di dada kiri kadang menyebar ke bagian kanan. Keluhan lain ada rasa pegal di leher dan kesemutan di tungkai atas sampai kedua belah kaki. Keluhan ini sudah berlangsung sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu dan sudah mendapat pengobatan dari beberapa dokter. Ditambahkan bahwa siklus menstruasi pasien normal. HipotesisPasien tersebut menderita gangguan somatisasi.Mind Maprasa tidak enak di perut, kembung, rasa sakit di dada kiri , pegal di leher dan kesemutan di tungkai atas sampai kedua belah kaki2. PF1. Anamnesis8. Gejala Klinik9. Penatalaksanaan10. Komplikasi11. Pencegahan12. Prognosis3. Working Diagnosis4. Diagnosis Banding5. Etiologi6. Epidemiologi7. PatofisiologiAnamnesisIdentitas pasienNama(inisial)Tempat dan tanggal lahirJenis kelaminSuku bangsaAgamaPendidikanPekerjaanStatus perkawinanAlamatMasuk RS pada tanggalPernah dirawat di (tempat, tanggal, bulan, tahun, lama perawatan)Rujukan, datang sendiri, diantar keluarga

Riwayat PsikiatrikKeluhan Utama alasan berobat dan indikasi perawatan + sejak kapanRiwayat Gangguan Sekarang onset gangguan kejiwaan, perkembangan gejala, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak pada fungsi pekerjaan, sosial dan kegiatan sehari-hari, pengobatan sebelumnya (upayakan mendapatkan kesan diagnosis sementara gangguan jiwa)Riwayat Gangguan Sebelumnya gangguan psikiatrik, medik, penggunaan zat psikoaktif, gambaran skema perjalanan gangguanRiwayat Kehidupan Pribadi riwayat perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, pendidikan, pekerjaan, kehidupan beragama, riwayat kehidupan psikoseksual dan perkawinanRiwayat KeluargaSituasi Kehidupan Sosial SekarangStatus MentalDeskripsi umum PenampilanKesadaranSikap terhadap pemeriksaKualitas berbicaraAlam perasaan (emosi)

Pemeriksaan Fisik & LabNORMAL SEMUA/TIDAK ADA KELAINANKriteria Diagnosis menurut DSM-IVRiwayat banyak keluhan fisik, yang dimulai sebelum usia 30 tahun yang terjadi selama periode lebih dari beberapa tahun dan menyebabkan pencarian pengobatan atau hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan dan fungsi penting lainnyaKombinasi dari gejala-gejala yang tidak terjelaskan, antara lain: 4 gejala nyeri (minimal 4 lokasi atau fungsi yang berbeda)2 gejala gastrointestinal selain nyeri Satu gejala seksual Satu gejala pseudoneurologik yang bukan nyeriGejala B, tidak dapat dijelaskan secara medikGejala-gejalanya tidak dibuat secara sengaja atau berpura-pura

Working DiagnosisGangguan somatisasi banyak dicirikan dengan gejala-gejala somatik yang banyak tidak dapat dijelaskan berdasarkan pemeriksaan fisik maupun laboratorium. Keluhan yang diutarakan pasien sangat melimpah dan meliputi berbagai sistem organ seperti gastrointestinal, seksual saraf dengan keluhan nyeri. Gangguan ini bersifat kronis berkaitan dengan stresor psikologis yang bermakna, menimbulkan hendaya dibidang sosial dan okupasi, serta adanya perilaku mencari pertolongan medis yang berlebihan. EpidemiologiPrevalensi 0,1 0,2% Wanita dengan gangguan somatisasi melebihi jumlah laki laki sebesar 5-20 kali rasio wanita berbanding laki-laki adalah 5 : 1 Sering dimulai sebelum usia 30 tahun, tetapi seringkali mulai usia belasan tahun EtiologiFaktor psikososialFaktor biologisGejala KlinisKeluhan fisik banyak/multiple dan sekaligusKeluhan kabur atau tidak konsistenTidak ada kelainan fisik atau laboratoriumOnset sebelum usia 30 tahun lebih sering pada usia belasan tahunAda faktor psikologik sebagai etiologiMengganggu fungsi dan sering sekali pergi ke dokterGangguan SomatisasiGangguan HipokondriasisGangguan depresiKeluhan fisik banyak (multiple) sekaligusKeluhan kabur tidak konsistenTidak ada kelainan fisik maupun labOnset sebelum usia 30 tahunan lebih sering pada usia belasan tahunAda faktor psikologik sebagai etiologiMengganggu fungsi dan sering sekali pergi ke dokterWanita lebih banyak drpd laki-laki (5:1)Yakin dirinya telah/akan menderita penyakit tertentuTidak mau menerima penjelasan/nasehat dokterSangat mencemaskan atau memperhatikan kesehatanIntepretasi berlebihan terhadap sensasi tubuh yang normalKeluhan lebih konsisten dan menyangkut satu/dua organDatang denga cemas/ depresiLaki-laki dan wanita sama 4-6% pasien umumAda gangguan fungsi

Tidur insomnia atau hipersomnia hamper setiap hariMenurunnya minat dan kesenagan terhadap kegiatan sepanjang waktuPerasaan bersalah berlebihan atau rasa tidak berhargaKehilangan energyKonsentrasi dan kemampuan berpikir menurun, sulit membuat keputusan Selera makan menurun atau bertambah Timbul pikiran bunuh diri berulang kali TatalaksanaNon-FarmakoterapiTata laksana pasien dengan kondisi somatisasi sebenarnya lebih bertumpu pada upaya psikoterapi dan psikoedukasi. Tiga pilar utama dalam penanganan kasus somatisasi:Hubungan dokter pasien yang kuat di antara keduanyaEdukasi pasien tentang sebab dan asal mula keluhan somatikDukungan dan bantuan yang menenangkan pasien

Edukasi PasienSelalu memberikan kepastian kepada pasienFarmakoterapiApabila hasil diagnosis menunjukkan adanya gangguan cemas atau depresi.Obat golongan benzodiazepinBeberapa obat golongan benzodiazepin yang sering digunakan dalam pengobatan keluhan cemas adalah alprazolam, clonazepam, lorazepam, dan diazepam2. Obat golongan trisiklikEfektif untuk mengobati gangguan cemas panik. Imipramin adalah salah satu obat dari golongan trisiklik yang merupakan pilihan utama

NB: Rujuk Psikiatri untuk tatalaksana yang lebih tepat.PrognosisGangguan somatisasi cenderung bersifat kronis dan berfluktuasi. Remisi total jarang tercapai. Dengan tatalaksana yang tepat maka distress dapat dikurangi namun tidak dapat sama sekali dihilangkan. KesimpulanDokter harus menggunakan pendekatan biopsikososial dalam tata laksana pasien walaupun bukan pasien dengan kondisi gangguan jiwa. Untuk diagnosis gangguan somatoform berdasarkan DSM IV-TR terdapat gejala nyeri, dua gejala gastrointestinal, satu gejala seksual, dan satu gejala neurologis semu, yang pemeriksaan fisik atau laboratorium tidak adekuat. Tatalaksana pasien dengan gangguan somatisasi berlangsung secara menyeluruh baik dari segi farmakoterapi dan psikoterapi. Thank you ~