skenario 6- B4

16
B4 Epilepsi tonik klonik

description

tai laso

Transcript of skenario 6- B4

Kanker Paru Anestesya Monica 102012410 Kelompok : D6

B4

Epilepsi tonik klonik

Skenario 1Seorang laki laki usia 23 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kejang-kejang. Saat pasien sedang belajar hingga larut malam bersama teman-temannya pasien jatuh dari tempat duduknya, kedua lengan dan tunggkai pasien terlihat kaku dan kemudian kelojotan dengan kedua matanya mendelik keatas. Menurut temannya, hal tersebut terjadi selama kurang lebih 30 detik dan setelah itu pasien tidak sadarkan diri. Satu bulan yang lalu, pasien perna mengalami hal yang sama namun belum berobat secara teratur ke dokter.

Identifikasi istilahTidak adaRumusan Masalah

Hipotesis

Mind mapRM1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik3. Pemeriksaan Penunjang4. Diagnosis Kerja5. Diagnosis Banding6. Etiologi7. Epidemiologi8. Patofisiologi9. Gejala Klinis10.Penatalaksanaan11. Komplikasi 12. Prognosis13. Pencegahan laki laki usia 23 tahun mengalami kejang-kejang, jatuh dari tempat duduknya, kedua lengan dan tunggkai pasien terlihat kaku dan kemudian kelojotan dengan kedua matanya mendelik keatas.laki laki usia 23 tahun mengalami epilepsi

ANAMNESISdentitas pasienKeluhan UtamaRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit keluargaRiwayat sosial Riwayat pemakaian obat

Seorang laki laki usia 23 tahun mengalami kejang-kejang. Pasien jatuh dari tempat duduknya, kedua lengan dan tunggkai pasien terlihat kaku dan kemudian kelojotan dengan kedua matanya mendelik keatas. terjadi selama kurang lebih 30 detik . Satu bulan yang lalu, pasien perna mengalami hal yang sama namun belum berobat secara teratur ke dokter.

ANAMNESISPertanyaan sebelum terjadinya kejang :Apakah anda mengalami stress yang tidak biasa atau kurang tidur?Kapan terakhir kali kejang?Apakah anda mengkonsumsi obat-obatan termasuk jamu, alkhohol, atau obat-obatan terlarang?Apa yang segera anda lakukan saat terjadinya kejang (berbaring, duduk, berdiri)?

Pertanyaan selama kejang :Berapa kali dalam sehari kajang terjadi?Apakah anda tetap sadar atau jatuh pingsan?Bagaimana kejang ini berawal?Apakah ada peringatan sebelum terjadinya kejang?Apakah mata, mulut, wajah , kepala, tangan dan kaki bergerak abnormal?Apakah anda mampu berbicara dan memberikan respon?Apakah anda kehilangan kemmapuan untuk mengontrol kandung kemih dan isi perut?Apakah anda menggigit lidah atau bagian dalam pipi?

Pemeriksaan fisik KU dan kesadaran

Pemeriksaan UmumTanda vitalBB, TB, Lingkar kepala Kulit Pemeriksaan NeurologisKepalaN. Kraniales termasuk fundus okuliPenglihatanFungsi motorik, reflek tendonFungsi luhurSensorik

PF : TTV : 120/80 S : 36 menit R : 19x/ menit N : 88x/menit

Pemeriksaan Penunjang

Electroencephalography (EEG)Pemeriksaan radiologi MRIPemeriksaan laaboratorium

Working Diagnosis :EPILPSI tonik klonik

Epilepsi merupakan gangguan susunan saraf pusat yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan yang bersifat spontan dan berkala.Diawali dengan aura, mendadak jatuh pingsan, otot-otot seluruh badan kaku, mulut berbusa, berlangsung - menit, badan pegal , lelah dan nyeri kepala

8

Epidemiologi

1% dari polpulasi umum menderita epilepsy aktif, dengan 20-50 pasien baruyang terdiagnosis per 100.000 per tahunnya.Perkiraan angka kematian pertahun akibat epilepsy adalah 2 per 100.000.

Etiologi idiopatikTrauma Gangguan metabolikTumor otak kelainan pembuluh darah infeksi pada otak dan selaput otakPenyakit keturunan fenilketonuria , sclerosis tuberose dan neurofibromatosis dapat menyebabkan kejang-kejang yang berulang.Faktor genetik

PatofisiologiDasar serangan epilepsi gangguan fungsi neuron-neuron otak dan transmisi pada sinaps.keadaan patologik, dapat merubah atau mengganggu fungsi membaran dilampaui oleh ion Ca dan Na dari ruangan ekstra ke intra seluler. Influks Ca depolarisasi membrane lepas muatan listrik berlebihan, tidak teratur dan terkendali. Lepas muatan listrik demikian oleh sejumlah besar neuron secara sinkron merupakan dasar suatu serangan epilepsy. Suatu sifat khas serangan epilepsy ialah bahwa beberapa saat serangan berhenti akibat pengaruh proses inhibisi ndan kelelahan neuron neuron .

Diagnosis Banding

Tonic dan Clonic seizure, Pada tonic seizure terjadi kekakuan otot, ditandai dengan lengan atau kaki kaku memanjang ke arah atas, bisa diikuti dengan kehilangan kesadaran maupun tidak. clonic seizure merupakan kejang dengan kondisi klinik kejang otot yang terjadi secara berlebihan.

Epilepsi parsial sekunder kehilangan kesadaran sinkrop, migren, gangguan tidur, bangkitan non epileptik, narkolepsi, gangguan metabolik dan transient global amnesia.

Medika mentosa noObatBentuk KejangDosismg/kgbb/hari1.FenobarbitalSemua bentuk kejang3-82.Dilatin (difenilhidantoin)Semua bentuk kejang kecuali bangkitan petit mal, mioklonik atau akinetik.5-103.Mysoline (primidon)Semua bentuk kejang kecuali petit mal12-254.Zarotin (etosuksinit)Petit mal20-605.DiazepamSemua bentuk kejang0,3-0,56.Diamox (asetasolamid)Semua bentuk kejang10-907.PrednisonSpasme infantile2-38.DexametasoneSpasme infantile0,2-0,39.AdrenokortikotropinSpasme infantile2-4

Prognosis

Prognosis Medikepilepsi kronik 1 dlm 200 orng :mayoritas epilepsi tidak menjadi kronik. Serangan yang sejak dini terkendali oleh obat memiliki prognosis yang lebih baik.

Prognosis Psikososial penderita epilepsi dapat hidup normal. komunikasi antara dokter, orang tua anak penyandang epilepsi, dan lingkungan penderita epilepsi sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan mental dan kognitif penderita.

Non medika mentosaStimulasi vagus nerve (VNS) mengurangi frekuensi kejang pada dewasa dan remaja dengan usia >12 tahun dengan onset kejang parsial. mengubah konsentrasi cairan serebrospinal terhadap penghambatan dan stimulasi neurotransmitter dan aktivitas pada area spesifik otak yang mengatur aktivitas kejang melalui peningkatan aliran darahOperasi epilepsi fokal (80-90% )Diet ketogenik kandungan tinggi lemak

KesimpulanEpilepsi adalah suatu kelainan otak yang ditandai oleh adanya faktor predisposisi yang dapat mencetuskan kejang epileptik, perubahan neurobiologis, kognitif, psikologis dan adanya konsekuensi sosial yang diakibatkannyaDari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien laki-laki ini mengalami epilepsi jenis tonik-klonik (grand mal)