Skenario 2 d

33
LO 1. Memahami dan Menjelaskan Keluarga dari sudut pandang kedokteran keluarga 1. DEFINISI Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan pengertian keluarga menurut para ahli sangat banyak, diantaranya: a. Reisner (1980) Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek. b. Logan’s (1979) Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. c. Gillis (1983) Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu. d. Duvall Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. e. Bailon dan Maglaya Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. f. Johnson’s (1992) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, 1

Transcript of Skenario 2 d

LO 1. Memahami dan Menjelaskan Keluarga dari sudut pandang kedokteran keluarga1. DEFINISIKeluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan pengertian keluarga menurut para ahli sangat banyak, diantaranya:a.Reisner (1980)Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.b.Logans (1979)Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.c.Gillis (1983)Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.d.DuvallKeluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.e.Bailon dan MaglayaKeluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.f.Johnsons (1992)Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalamsatu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.g.Lancester dan Stanhope (1992)Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.h.Jonasikand Green (1992)Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).

i.Bentler et. Al (1989)Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang.j.National Centerfor Statistic (1990)Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah.k.Spradley dan Allender(1996)Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.l.BKKBN (1992)Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.

2. FUNGSI KELUARGAFungsi yang dijalankan keluarga adalah:1. FungsiPendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak1. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.1. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman1. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. 1. FungsiAgamadilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia. 1. FungsiEkonomidilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga. 1. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. 1. FungsiBiologisdilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya. 1. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu1. Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang fositif , peran dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang.1. Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.1. Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.1. Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian , perumahan, dan lain-lain.1. Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu

Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut1. Fungsi keagamaan membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga, memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama, melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat, membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama. Fungsi Budaya adalah membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan, membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai, membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia, membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia , membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Fungsi Cinta kasih adalah menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus , membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif. membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras , dan seimbang, membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.1. Fungsi perlindungan memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga, membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam, membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.1. Fungsi reproduksi membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya. memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental, mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga, mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.1. Fungsi sosialisasi menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama, menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat. membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.1. Fungsi Ekonomi adalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.1. Fungsi pelestarian lingkungan adalah membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

3. STRUKTUR KELUARGA1) Dominasi jalur hubungan darah1. PatrilinealKeluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.1. MatrilinealKeluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang yang mengunakan struktur keluarga matrilineal.

2) Dominasi keberadaan tempat tinggal1. PatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.1. MatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.

3) Dominasi pengambilan keputusan1. PatriakalDominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.1. MatriakalDominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan, 2008)

Ciri-ciri struktur keluarga1. TerorganisasiKeluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.1. KeterbatasanDalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.1. PerbedaanAdanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.

4. BENTUK KELUARGA1. Tradisional :a. The nuclear family (keluarga inti)Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.b. The dyad familyKeluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumahc. Keluarga usilaKeluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan dirid. The childless familyKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanitae. The extended family (keluarga luas/besar)Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)f. The single-parent family (keluarga duda/janda)Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)g. Commuter familyKedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)h. Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumahi. Kin-network familyBeberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)j. Blended familyKeluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnyak. The single adult living alone / single-adult familyKeluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

2. Non-tradisional :a. The unmarried teenage motherKeluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikahb. The stepparent familyKeluarga dengan orangtua tiric. Commune familyBeberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersamad. The nonmarital heterosexual cohabiting familyKeluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahane. Gay and lesbian familiesSeseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)f. Cohabitating coupleOrang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentug. Group-marriage familyBeberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknyah. Group network familyKeluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknyai. Foster familyKeluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinyaj. Homeless familyKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mentalk. GangSebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

5. CIRI-CIRI KELUARGA1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga1. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing1. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah:1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat kegotongroyongan.1. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang kental yang mempunyai tanggung jawab besar.1. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan dalam mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan mufakat.1. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan-keluarga di pedesaan masih bersifat tradisional, sederhana, saling menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.

Ciri ciri Keluarga Indonesia:1. Suami sebagai pengambil keputusan1. Merupakan suatu kesatuan yang utuh1. Berbentuk monogram1. Bertanggung jawab1. Pengambil keputusan1. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa1. Ikatan kekeluargaan sangat erat1. Mempunyai semangat gotong-royong

6. PERAN ANGGOTA KELUARGAPeran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran ayng terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut: Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat. Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan anggota masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga. Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.

Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu : Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

7. DINAMIKA KELUARGA Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehinggatersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalamlingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama. Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggotakeluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga dilingkungan sekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikandukungan dalam upaya kesembuhan pasien. Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga- Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang dirisendiri yang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.- Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikanpendapat dan pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.- Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengaturbagaimana mereka seharusnya merasa dan bertindak yang berkembangsebagai sistem nilai keluarga.- Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan denganorang luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur kemasyarakat.

8. GENOGRAMDefinisi : genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga. Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan.Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.

Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :1. mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga1. pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi

LO 2. Memahami dan menjelaskan faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan keluargaTimbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara factor penjamu (host ), factor agen penyakit, dan factor lingkungana. Factor host Host adalah seseorang yang mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. Resiko internal : Genetic Umur ; sesorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua cenderung lebih perhatian terhadap anggota keluarga yang lain Pendidikan : makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah meneriam informasi sehingga makin banyak penetahuan yang dimiliki Pekerjaan Sex Fisiologi tubuh Keadaan imunologia Tingkah laku

Resiko eksternal Lingkungan Kebudayaan Kepercayaan Ras Social ekonomib. Factor agenAgen adalah suatu unsure, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit

Factor yang mempengaruhi :c. Factor nutrisi Kimiawi Fisik Biologis Unhealthy behaviourd. Factor lingkunganLingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan social. Sesungguhnya keadaan keluarga secara keseluruhan memang mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga. Pengaruh tersebut dapat dilihat paling tidak pada lima hal :1. Penyakit keturunanSetiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor genetic (fungsi reproduksi). Apabila ditemukan kelainan tertentu pada factor genetic tersebut, yang antara lain muncul karena perkawinan (tahap awal dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahami bahwa orang tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu pula.2. Perkembangan bayi dan anakSekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai kemampuan mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman membuktikan jika bayi dan anak tersebut maka perkembangan bayi dan anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan fisik maupun perilakunya.3. Penyebaran penyakitApabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka tidaklah sulit diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah terserang penyakit tersebut4. Pola penyakit dan kematianBerbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo membujang atau bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung memperlihatkan angka penyakit dan kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang berkeluarga.5. Proses penyembuhan penyakitProses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh lebih baik pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga dengan fungsi keluarga yang sakit

LO 3. Memahami dan menjelaskan konsep keluarga islamiHak dan Kewajiban AnakKewajiban Anak Terhadap Orang TuaPada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.A.SaatOrang Tua Masih Hidup1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.Taat, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirikatau bermaksiat kepadaAllah. Allah berfirman, artinya,Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, .RasulullahSAW.bersabda,Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:1. Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan1. Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidak1. Segera mendatangi panggilan orang tua1. Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiat1. Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua meskipun orang tua salahBerbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia bentuk.Di antara bakti terhadap kedua orangtua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan ah, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

1. Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk.Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:1. Tidak berkata ah dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua1. Tidak mendahului jalan orang tua1. Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi1. Tidak berkata kasar

1. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.Amat penting kedudukan izin kepada orangtuadalam masalahjihad.Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bertanya, Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad? Beliau balik bertanya, Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua? Laki-laki tersebut menjawab, Masih. Beliau bersabda, Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.

1. Memberikan nafkah kepada orangtuaBeberapa ayat dalam Al Quran yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38.Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata,Ayahku ingin mengambil hartaku. Nabi SAW. bersabda, Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidakbersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.

1. Memenuhi sumpah/nadzar kedua orangtuaJika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

1. Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah. : : : : (). : : ( ). : : ( ). : : ( ). : : .Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? beliau menjawab, Ibumu. Lelaki itu bertanya lagi, Kemudian siapa lagi? Beliau kembali menjawab, Ibumu. Lelaki itu kembali bertanya, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu. Lalu siapa lagi? Tanyanya. Ayahmu, jawab beliau.Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syariat. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.1. Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istriDi antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah

1. Mendoakan kedua orang tua.Merupakan perihal yang sangat urgen sebab doa juga merupakan wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Quran yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalahfirman Allah SWT : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".1. Memelihara orang tuaAyat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat 15Ketika Orang Tua Telah MeninggalAda beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah tiada diantaranya:1. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.1. Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena doa yang yang masih bisa menjadi amal jariyah adalah doa anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim.1. Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya.1. Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.1. Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tuaRasulullahSAW pernah bersabda,Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal.1. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayahRasulullah SAW. bersabda,Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.Hak-hak yang harus diperoleh anak1. Hak Mendapatkan Rasa Kasih SayangBanyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairahradhiallahu 'anhu: : . : ."Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali, sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabatradhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakrradhiallahu 'anhutiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya, 'Aisyahradhiallahu 'anhasakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhuyang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan: : "Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.1. Hak untuk memperoleh kehidupanProblematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.Allah berfirman:Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.1. Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya:Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.Sebuah riwayatdisampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththabradhiallahu 'anhu: . : : . : ."Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."1. Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tuaPemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; apa arti sebuah nama. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa.Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada AllahSWT.Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.1. Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW" : ".Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.1. Hak mendapat pendidikanMendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah.Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya.Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, sepertimencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.

Hak dan Kewajiban Orang TuaKewajiban Orang tua kepada Anak1. Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.1. Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.1. tinggal di lingkungan yang islami1. Memberi nama yang baik1. Ibu hendaknya Menyusui anaknya1. Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).1. Mengkhitan si anak1. Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika1. Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah.1. Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.1. Memilihkan teman yang baik.1. berbuat adil kepada semua anak anaknya.1. Menjadi contoh yang baik bagi anaknya.1. Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

Hak-hak Orang TuaYang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :1. Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan badan.1. Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.1. Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.1. Tawadhu (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.1. Banyak berdoa dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat keduanya telah meninggal dunia.1. Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.1. Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah terlebih dahulu.1. Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan begitu juga setelah matinya.1. Segera memenuhi panggilan mereka berdua

Hak dan Kewajiban Antar KeluargaHak Kerabat dan Sanak Keluarga1. Dikunjungi/silaturahimDalil hadits: Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat. (HR. Ahmad dan Al Hakim)1. Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan dianiaya.1. Bersedekah/memberi hadiahShadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan kekerabatan. (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)

LO 4. Memahami dan Menjelaskan hak dan kewajiban merawat orang sakitKewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit: 1. Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah Subhanahu wa Taala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.1. Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu takut akan siksa Allah Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah Azza wa Jalla kepadanya.Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas bin MalikRadhiyallahuanhuyang mengatakan: 1. Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin mati.Hal ini karena ada hadits Ummul FadhlRadhiyallahuanha, bahwa RasulullahShallallahualaihi wa Sallampernah datang kepada mereka tatkala AbbasRadhiyallahuanhu(paman Rasulullah) menderita sakit, hingga Abbas berangan-angan ingin mati.

1. Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan kepada yang berhak apabila hal itu mudah baginya.Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat (kepada keluarganya). Sesungguhnya NabiShallallahualaihi wa Sallamberkata: Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga diri[1] atau hartanya, hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari kiamat, hari yang tidak diterima dinar tidak pula dirham. Jika ia punya amalan shalih maka diambil darinya lalu diberikan kepada orang yang punya hak. Jika ia tidak punya amalan shalih, maka diambil dosa-dosa orang yang bersangkutan lalu dibebankan kepadanya.1. Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiatkarena ada sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam: Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam sedangkan ia punya sesuatu yang ingin diwasiatkannya kecuali semestinya wasiat itu telah ditulis di sisinya.Ibnu UmarRadhiyallahuanhumaberkata: Tidaklah berlalu satu malam sejak aku mendengar RasulullahShallallahualaihi wa Sallammengatakan itu kecuali sudah kutulis wasiatku.Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim juga Ashabus Sunan maupun yang lain.1. Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak menerima warisan darinya.Allah Azza wa Jalla berfirman: Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.(Al-Baqarah: 180)1. Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih.

1. Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang muslim.Jika tidak ada maka bisa dengan dua orang (yang jujur) non muslim dengan diminta agar keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan persaksiannya

1. Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan warisan itu, maka ini tidak boleh dilakukan.Karena hal ini sudah dimansukh dengan ayat tentang warisan. Dan telah dijelaskan pula oleh RasulullahShallallahualaihi wa Sallamdengan penjelasan yang paling sempurna, ketika beliau berkhutbah pada haji Wada. Kata beliau: Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya hak,dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.1. Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang lain,seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak warisnya atau berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman AllahSubhanahu wa Taala: Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.(An-Nisaa: 7)1. Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak,karena adanya sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam: Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami ini yang tidak ada asal darinya, maka ia tertolak.1. Ketika banyak terjadi kebidahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini. Begitu pula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka termasuk kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan (urusan kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan Sunnah (tuntunan Nabi Shallallahualaihi wa Sallam),sebagai pengamalan terhadap firman AllahSubhanahu wa Taala (At-Tahrim: 6)Kewajiban Keluarga Terhadap Orang SakitMenjenguk Orang Sakit dan HukumnyaOrang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan dan sandaran. Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu tidak hanya berupa materiil sebagaimana anggapan banyak orang, melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual sekaligus.Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut. Menjenguk si sakit ini memberi perasaan kepadanya bahwa orang di sekitarnya (yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya, cinta kepadanya, menaruh keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar dia segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan memberikan kekuatan dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu, menjenguk orang sakit, menanyakan keadaannya, dan mendoakannya merupakan bagian dari pengobatan menurut orang-orang yang mengert. Maka pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil (kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi menganjurkan "menjenguk orang sakit"Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit, dan berikanlah makanan kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan. (h.r. bukhari)Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam: 1. Apabila engkau berjumpa dengannya berilah salam kepadanya. 2. Apabila ia mengundangmu penuhilah undangnnya itu. 3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu, nasehatilah dia. 4. Apabila ia bersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia olehmu. 5. Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia meninggal dunia, maka iringkanlah dia. (h.r. muslim)Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah menetapkan menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi makan orang yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwa menjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia menjadi wajib di beberapa kalangan tertentu.Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan beban mental keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati, memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.

1