Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

32
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus Skenario D HERNIA Blok 12 SISTEM DIGESTIF sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabt, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. dr. Rizal Ambiar, Sp.THT , selaku tutor kelompok 2 4. Teman-teman seperjuangan 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan

Transcript of Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Page 1: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial

Kasus Skenario D HERNIA Blok 12 SISTEM DIGESTIF sebagai tugas kompetensi

kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar

Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabt, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir

zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan

dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. dr. Rizal Ambiar, Sp.THT , selaku tutor kelompok 2

4. Teman-teman seperjuangan

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada

semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi

kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

Amin.

Palembang, Juni 2012

Penulis

Page 2: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Sistem Digestive adalah blok ke duabelas pada semester 4 dari Kurikulum

Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario D “hernia” yang memaparkan

kasus mengenai

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis

dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

Page 3: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

BAB II

PEMBAHASAN

Tutor : dr. Rizal Ambiar Sp.THT

Moderator : Sigit Rahmad

Sekretaris Papan : M Ragil Pamungkas Wijaya

Sekretaris Meja : Shofwatul Ulya

Waktu : Selasa, 5 Juni 2012

Kamis, 7 Juni 2012

Rule tutorial : 1. Ponsel dalam keadaan nonaktif atau diam

2. Tidak boleh membawa makanan dan minuman

3. Angkat tangan bila ingin mengajukan pendapat

I. Skenario D

Joko, laki-laki berusia 58 tahun, datang ke UGD RSMP dengan keluhan utama nyeri perut

hebat tiba-tiba dan muntah-muntah tidak disertai demam. Delapan jam yang lalu tiba-tiba

keluar benjolan di kantong kemaluan saat penderita mengangkat galon air. Benjolan semakin

membesar diikuti rasa sakit yang berlebihan dan muntah-muntah. Enam bulan yang lalu

mulai terasa ada benjolan yang hilang timbul di lipat paha kiri disertai sakit, untuk

mengatasinya Joko pergi ke dukun pijat.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : tampak kesakitan, gelisah, compos mentis

Tanda Vital : TD 100/70 mmHg, Nadi 120x/menit, Temp 37,2˚C, Pernafasan

20x/menit

Wajah : agak pucat

Paru dan Jantung : dalam batas normal

Page 4: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Abdomen

- Inspeksi : cembung, gambaran usus (+)

- Auskultasi : ada peningkatan bising usus, mettalic sound (+)

- Perkusi : hipertimpani, pekak hepar normal

- Palpasi : hepar / lien tidak bisa dinilai, tumor tidak teraba, defans muskuler (-)

Kulit : teraba lembab

Status Lokalis

- Inspeksi : skrotum tampak membesar ke arah kiri, kulit skrotum kencang tidak

mengkerut dan warna kemerahan dan ada sebagian kecil kebiruan

- Palpasi : terasa hangat, kulit skrotum diraba sangat sakit, posisi testis kiri sukar

dinilai

- Auskultasi : bising usus (+)

- Perkusi : tak dikerjakan karena pasien kesakitan

Diapanoscopy : negatif

Pemeriksaan penunjang : Darah rutin dan urine rutin dalam batas normal

II. Klarifikasi Istilah

1. Nyeri perut : Persepsi tidak nyaman yang dirasakan pasien pada perutnya

dan sangat bersifat subjektif

2. Muntah : Aktivitas pengeluaran isi perut melalui mulut yang disebabkan

kerja saluran pencernaan.

Page 5: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

3. Benjolan : Tonjolan atau nodus kecil yang padat dan dapat diketahui

dengan sentuhan.

4. Mettalic sound : Bunyi seperti metal yang dipukul yang diauskultasi

5. Defans musculer : Nyeri tekan seluruh lapangan abdomen yang menunjukkan

adanya rangsangan peritoneum parietal

6. Hipertimpani : Suara yang terdengar pada saat perkusi akibat banyak terdapat

udara

7. Skrotum : Kantung yang terdiri dari kulit dan otot yang membungkus

testi

8. Diapanoscopy : Pemeriksaan pada struktur internal dengan menggunakan

dianoscope, melihat ada tidaknya cairan untuk membedakan hidrokel.

III. Identifikasi Masalah

1. Joko, laki-laki berusia 58 tahun, datang ke UGD RSMP dengan keluhan utama nyeri

perut hebat tiba-tiba dan muntah-muntah tidak disertai demam.

2. Delapan jam yang lalu tiba-tiba keluar benjolan di kantong kemaluan saat penderita

mengangkat galon air. Benjolan semakin membesar diikuti rasa sakit yang berlebihan

dan muntah-muntah.

3. Enam bulan yang lalu mulai terasa ada benjolan yang hilang timbul di lipat paha kiri

disertai sakit, untuk mengatasinya Joko pergi ke dukun pijat.

4. Keadaan Umum : tampak kesakitan, gelisah

Tanda Vital : Nadi 120x/menit

Wajah : agak pucat

Abdomen

Page 6: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

- Inspeksi : cembung, gambaran usus (+)

- Auskultasi : ada peningkatan bising usus, mettalic sound (+)

- Perkusi : hipertimpani, pekak hepar normal

- Palpasi : hepar / lien tidak bisa dinilai, tumor tidak teraba, defans muskuler (-)

Kulit : teraba lembab

5. Status Lokalis

Inspeksi : skrotum tampak membesar ke arah kiri, kulit skrotum kencang tidak

mengkerut dan warna kemerahan dan ada sebagian kecil kebiruan

Palpasi : terasa hangat, kulit skrotum diraba sangat sakit, posisi testis kiri sukar

dinilai

Auskultasi : bising usus (+)

Perkusi : tak dikerjakan karena pasien kesakitan

IV. Analisis Masalah

1. a. Bagaimana anatomi organ di abdomen?

Abdomen terdiri dari 9 regio (hypocondriaca dextra/sinistra, epigastrium, Lingualis

dextra/sinistra, Umbilicalis, Inguinalis dextra/sinistra)

Hipokondrium Kanan

Lobus kanan hepar

Vesica fellea

Sebagian Dudenum

Colon bagian Fleksura Hepatica

Sebagian ginjal kanan

Epigastrium

Pylorus

Duodenum

Pancreas

Sebagian hepar

Kolon transversum

Hipokondrium Kiri

Gaster

Lien

Cauda pancreas

Colon bagian fleksura lienalis

Glandula suprarenalis kiri

Page 7: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Glandula suprarenalis kanan

Lumbal Kanan

Colon asenden

Setengah bawah ginjal kanan

Sebagian duodenum dan

jejunum

Umbilikus

Omentum

Mesenterium

Bagian akhir duodenum

Jejunum dan ileum

Lumbal Kiri

Colon desenden

Setengah bawah ginjal kiri

Sebagian jejunum dan ileum

Inguinal/Iliaka Kanan

caecum

Appendix vermicularis

Bagian akhir ileum

Ureter kanan

Funikulus spermatikus kanan

Ovarium kanan

Hipogastrium/Suprapubis

Ileum

Vesica urinaria

Uterus

Inguinal/Iliaka Kiri

Colon sigmoid

Ureter kiri

Funikulus spermatikus kiri

Ovarium kiri

Canalis Inguinalis

Page 8: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Kanalis Inguinalis

Daerah ini merupakan persimpangan dari regio abdominis dan pubis, dimana terdapat

hubungan antara regio abdominis-pubis melalui kanalis inguinalis yang merupakan suatu

tempat lemah (locus minoris resistensi). Melalui tempat lemah ini dapat terjadi penonjolan

alat-alat dalaman perut yang dikenal sebagai hernia

Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring) dengan panjang 4 cm

dan terletak 2-4 cm di atas ligamentum inguinale. Dinding yang membatasi kanalis

inguinalis adalah:

a. Anterior : Dibatasi oleh aponeurosis muskulus obliqus eksternus dan 1/3

lateralnya muskulus obliqus internus

b. Posterior: Dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus abdominis yang

bersatu dengan fasia transversalis dan membentuk dinding posterior dibagian

lateral. Bagian medial dibentuk oleh fasia transversa dan konjoin tendon, dinding

posterior berkembang dari aponeurosis muskulus transversus abdominis dan fasia

transversal

Page 9: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

c. Superior: Dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus obliqus internus dan

muskulus transversus abdominis dan aponeurosis

d. Inferior : Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare

Bagian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini

merupakan defek normal dan fasia transversalis dan berbentuk huruf “U” dan “V”

dan terletak di bagian lateral dan superior. Batas cincin interna adalah pada

bagian atas muskulus transversus abdominis, iliopublik tract dan interfoveolar

(Hasselbach) ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di bagian medial.

External inguinal ring adalah daerah pembukaan pada aponeurosis muskulus

obliqus eksternus, berbentuk “U” dangan ujung terbuka ke arah inferior dan

medial.

Isi kanalis inguinalis pria :

A. Duktus deferens

B. 3 arteri yaitu :

a. Arteri spermatika interna

b. Arteri diferential

c. Arteri spermatika eksterna

C. Plexus vena pampiniformis

D. 3 nervus:

a. Cabang genital dari nervus genitofemoral

b. Nervus ilioinguinalis

c. Serabut simpatis dari plexus hipogastrik

E. 3 lapisan fasia:

a. Fasia spermatika eksterna, lanjutan dari fasia innominate.

b. Lapisan kremaster, berlanjut dengan serabut-serabut muskulus obliqus

internus dan fasia otot

c. Fasia spermatika interna, perluasan dari fasia transversal

Page 10: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Scrotum

Definisi  : kantong longgar tersusun dari kulit, fascia dan otot polos yang

membungkus dan menopang testis diluar tubuh pada suhu optimum untuk produksi

spermatozoa.

- kulit pembungkus : tunica dartos 

- Sekat pemisah testis kanan-kiri : septum scroti 

- Sekat pemisah skrotum kanan-kiri : raphe scroti 

- Suhu skrotum lebih rendah dari suhu tubuh 1° C

Vaskularisasi

- a.pudenda externa : cabang a.femoralis

- a.kresmaterika : cabang a.epigastrica inferior

- vena : vena yang mengiringi arteri-arteri di atas

Aliran Limfe

cairan limfe dari fascia dan kulit dialirkan ke nodilymphoidei inguinales

superficiales.

b. Bagaimana fisiologi organ di abdomen?

Otot-otot dinding perut dibagi empat yakni musculus rectus abdominis, musculus,

obliqus abdominis internus, musculus transversus abdominis. Kanalis inguinalis timbul akibat

descensus testiculorum, dimana testis tidak menembus dinding perut melainkan mendorong

dinding ventral perut ke depan. Saluran ini berjalan dari kranio-lateral ke medio-kaudal,

sejajar ligamentum inguinalis, panjangnya : + 4 cm.

Page 11: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus yag

merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis muskulus transversus

abdominis di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum. Kanal ini dibatasi oleh anulus

eksternus. Atap ialah aponeurosis muskulus ablikus eksternus dan didasarnya terdapat

ligamentum inguinal. Kanal berisi tali sperma serta sensitibilitas kulit regio inguinalis,

skrotum dan sebagian kecil kulit, tungkai atas bagian proksimedial (Martini, H 2001).

Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus

internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan

kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Sebaiknya bila otot dinding perut

berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis

tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. Pada

orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia

inguinalis yaitu

1. kanalis inguinalis yang berjalan miring,

2. adanya struktur muskulus oblikus internus abdominis yang menutup anulus

inguinalis internus ketika berkontraksi

3. adanya fasia transversal yang kuat yang menutupi triganum hasselbaeh yang

umumnya hampir tidak berotot sehingga adanya gangguan pada mekanisme

ini dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis

c. Bagaimana etiologi dan mekanisme nyeri perut hebat tiba-tiba?

Etiologi :

Trauma

a. Mekanik : Rasa nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas mengalami

kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain-lain.

b. Thermis : Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan

akibat panas, dingin, misal karena api dan air.

c. Khemis : Timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau

basa kuat

Page 12: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

d. Elektrik : Timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai

reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar.

Neoplasma

a. Jinak

b. Ganas

Peradangan

Nyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya

peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya : abses

Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah

Trauma psikologis

Regangan atau distensi organ

Kehilangan bekalan atau suplai darah pada organ

Kontraksi otot intestine secara abnormal (spasme) pada irritable bowel

syndrome atau saraf abnormal yang sensitif di dalam intestine yang memberi

sensasi nyeri (visceral hypersensitivity)

Nyeri pada saat periode menstruasi – menstrual cramps atau adanya masalah

pada organ reproduktif (misal endometriosis)

Emosional (somatization disorders)

Mekanisme:

Faktor resiko (aktivitas berat, usia, laki-laki) otot di dinding perut berkontraksi

menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen + otot-otot perut lemah bisa

menekan organ-organ pada pinggul (segitiga helscel barch) usus kecil menekan

bagian yang lemah (muskulus oblikus internus abdominis) pada canalis inguinali

usus kecil masuk ke dalam canalis inguinalis usus terjepit peristaltic meningkat

bagian proximal (mesenterium) usus mengalami rengangan merangsang ujung

saraf visceral adanya impuls nyeri melewati serabut-serabut visceral di medulla

spinalis setinggi thorakal nyeri

Page 13: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

d. Bagaimana etiologi dan mekanisme muntah?

Etiologi dalam saluran pencernaan

Gastritis (peradangan dari dinding lambung, biasanya oleh virus)

Gastroenteritis

Obstruksi usus

Akut abdomen dan / atau peritonitis

Ileus

Alergi makanan

Kolesistitis, pankreatitis, hepatitis

Keracunan makanan

Mekanisme:

Faktor resiko (aktivitas berat, usia, laki-laki) otot di dinding perut berkontraksi

menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen + otot-otot perut lemah → bisa menekan

organ-organ pada pinggul (segitiga helscel barch) → usus menekan bagian yang lemah

(muskulus oblikus internus abdominis )pada canalis inguinali → usus masuk ke dalam canalis

inguinalis → usus terjepit (ileus obstruksi) → peristaltic meningkat bagian proximal

(mesenterium )usus mengalami rengangan Reaksi vagal merangsang pusat muntah

nervus vagus Inspirasi dalam, Spincter esophagus atas terbuka, Glottis menutup,

Pengangkatan palatum mole, Diafragma dan otot-otot dinding abdomen kontraksi

Tekanan intragastrik meningkat Spincter esophagus bawah relaksasi muntah

e. Apa makna keluhan utama tidak disertai demam?

Tidak tejadi infeksi serta dapat menegakkan diagnosis ileus obstruktif

f. Bagaimana hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus?

Bila ditinjau dari keluhan tidak ada hubungan antara usia dan jenis kelamin.

Sedangkan hernia ini 25-30% biasanya terjadi pada pria yang usianya diatas 40 tahun.

Faktor usia menyebabkan terjadinya degenerasi jaringan yang menyebabkan

lemahnya dinding canalis inguinalis.

Page 14: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

g. Bagaimana hubungan nyeri perut hebat tiba-tiba dengan muntah?

Faktor resiko (aktivitas, jenis kelamin, usia) otot dinding perut berkontraksi

mendorong organ abdomen ke arah distal masuk ke canalis inguinalis obstruksi

gangguan pasase merangsang pusat nyeri dan muntah.

2. a. Apa etiologi dan mekanisme tiba-tiba keluar benjolan?

Etiologi:

1. Tekanan intraabdominal yang tinggi

2. Konstitusi tubuh : Orang kurus cenderung terkena hernia karena jaringan ikatnya

yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia karena

banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja jaringan

ikat penyokong pada LMR.

3. Distensi dinding abdomen : Karena peningkatan tekanan intrabdominal.

4. Tekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, hipertrofi prostat,

konstipasi, dan asites,

5. Kelemahan otot dinding perut karena usia,

Mekanisme:

Faktor resiko (aktivitas berat, usia, laki-laki) otot di dinding perut berkontraksi

menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen + otot-otot perut lemah bisa

menekan organ-organ pada pinggul (segitiga helscel barch) usus kecil menekan

bagian yang lemah (muskulus oblikus internus abdominis) pada canalis inguinali

usus kecil masuk ke dalam canalis inguinalis timbul benjolan

b. Bagaimana hubungan aktivitas (mengangkat galon) dengan tiba-tiba keluar

benjolan?

Mengangkat galon menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intra abdominal

sehingga organ intra abdomen mudah masuk ke kanal tersebut. Sehingga terjadi

herniasi kanalis inguinalis.

Page 15: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

c. Organ apa yang kemungkinan terlibat saat terdapat benjolan?

Ileum dan Skrotum

d. Mengapa benjolan semakin membesar diikuti rasa sakit yang berlebihan dan

muntah-muntah?

Mengangkat gallon 8 jam yang lalu

ileum semakin terdorong ke distal

Usus semakin masuk kedalam canalis inguinalis

Benjolan semakin membesar

tekanan intraabdomen

Usus semakin terjepit oleh cincin hasselbach

Nyeri

Obstruksi

Makanan tidak bisa lewat

Page 16: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Makanan menjadi menumpuk

Muntah

3. a. Apa makna 6 bulan yang lalu terasa ada benjolan yang hilang timbul di lipat paha

kiri disertai rasa sakit?

Sejak 6 bulan yang lalu sudah ada benjolan yang bersifat reponible sesuai dengan

aktivitas yang dilakukannya

b. Apa dampak berobat ke dukun pijat terhadap kasus ini?

- Benjolan semakin membesar

- Nyeri semakin hebat

- Dapat mengalami gangguan vaskularisasi

4. a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme tampak kesakitan, gelisah?

Interpretasi: kesakitan dan gelisah

Mekanisme:

Nyeri kesakitan gelisah

b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme nadi 120x/menit?

Interpretasi : Takikardi (NORMAL 60-100x/menit)

Mekanisme:

Benjolan di lipat paha kiri vaskularisasi terhambat penurunan aliran darah di

ileum takikardi (kompensasi)

Page 17: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme wajah agak pucat?

Interpretasi: Anemia

Mekanisme:

Benjolan di lipat paha kiri vaskularisasi terhambat penurunan aliran darah

sistemik agak pucat

d. Bagaimana interpretasi dan mekanisme inspeksi abdomen cembung, gambaran usus

(+) ?

Interpretasi: Cembung dan gambaran usus (+)

Mekanisme:

Obstruksi ileus dilatasi usus bagian proksimal gambaran usus (+) cembung

e. Bagaimana interpretasi dan mekanisme auskultasi abdomen ada peningkatan bising

usus, mettalic sound (+) ?

Faktor resiko (aktivitas berat, usia, laki-laki) otot di dinding perut berkontraksi

menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen + otot-otot perut lemah usus

kecil menekan bagian yang lemah (muskulus oblikus internus abdominis) pada canalis

inguinali usus kecil masuk ke dalam canalis inguinalis usus terjepit

peristaltic meningkat bising usus meningkat mettalic sound

f. Bagaimana interpretasi dan mekanisme perkusi abdomen hipertimpani?

Interpretasi: Hipertimpani (Normal : redup)

Mekanisme: Ileus obstruksi udara berkumpul di belakang obstruksi hipertimpani

Page 18: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

5. a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme inspeksi status lokalis?

Interpretasi :

Skrotum tampak membesar ke arah kiri : Karena adanya usus/jaringan intestinal

yang masuk kedalam kanalis inguinalis (hernia).

Kulit skrotum kencang dan tidak mengkerut : menandakan adanya massa dalam

skrotum yaitu usus.

warna kulit kemerahan dan ada sebagian kecil kebiruan : kemerahan

menandakan adanya tanda inflamasi dan biru menandakan ada sedikit jaringan

yang mengalami iskemik.

Mekanisme :

Faktor resiko (aktivitas berat, usia, laki-laki) otot di dinding perut berkontraksi

menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen + otot-otot perut lemah→ bisa

menekan organ-organ pada pinggul (segitiga helscel barch) → usus kecil menekan

bagian yang lemah (muskulus oblikus internus abdominis) pada canalis inguinali →

usus kecil masuk ke dalam canalis inguinalis →timbul benjolanskrotum tampak

membesar ke arah kiri (Hernia scrotalis), kulit skrotum kencang dan tidak mengkerut,

warna kulit kemerahan dan sebagian kecil kebiruan.

b. Bagaimana interpretasi palpasi status lokalis?

Interpretasi:

Hangat : menandakan salah satu tanda inflamasi.

Kulit skrotum diraba sangat sakit : karena usus terjepit pada cincin hasselbach

maka saat diraba terasa sakit.

Posisi testis kiri sukar dinilai : karena adanya usus didalam skotum sehingga

testis susah diraba.

c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme auskultasi status lokalis?

Interpretasi: Bising usus (+)

Page 19: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Mekanisme: Faktor resiko (aktivitas berat, usia, laki-laki) otot di dinding perut

berkontraksi menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen + otot-otot perut

lemah usus kecil menekan bagian yang lemah (muskulus oblikus internus

abdominis) pada canalis inguinali usus kecil masuk ke dalam canalis inguinalis

usus terjepit peristaltic meningkat bising usus meningkat

d. Bagaimana interpretasi perkusi status lokalis?

Interpetasi:

Pasien kesakitan sehingga tidak dilakukan pemeriksaan

6. DD?

Tanda-tanda Hernia skrotalis Hidrocele limfoma

Benjolan + + +

Muntah + - -

Mual + - -

Rasa sakit Menetap - Sakit bila disentuh

Isi benjolan Usus cairanPembesaran sel

KGB

Bising usus pada

benjolan+ - -

Hasil diaphanoskopi - + -

7. Pemeriksaan penunjang?

Foto Abdomen

Page 20: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Dapat menyatakan adanya pengerasan material pada apendiks (fekalit), ileus

terlokalisis.

Urinalisis

Munculnya bakteri yang mengidentifikasi infeksi.

Elektrolit

Ketidakseimbangan akan fungsi organ, misalnya penurunan kalium akan

mempengaruhi kontraktilitan otot jantung, mengarah kepada penurunan curah

jantung.

AGD (Analisa Gas Darah)

Mengevaluasi status pernafasan terakhir.

ECG (Elektrocardiograf)

Penemuan akan sesuatu yang tidak normal membutuhkan prioritas perhatian

untuk memberikan anestesi (Doengoes, 2000 : 902).

Ultrasonografi (USG) dapat dikerjakan guna melihat lebih lanjut keterlibatan

organ-organ yang “terperangkap” dalam kantung hernia tersebut. Pemeriksaan

laboratorium dapat dilakukan untuk kepentingan operasi.

8. WD?

Hernia Scrotalis Inkerserata Sinistra

9. Etiologi?

Kongenital.

1. Hernia kongenital sempurna : Bayi sudah menderita hernia sejak lahir karena adanya defek

pada tempat-tempat tertentu.

2. Hernia kongenital tidak sempurna : Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tetapi ia

mempunyai defek pada tempat-tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0-1 tahun)

setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan

tekanan intraabdominal (mengejan, batuk, menangis).

Aquisital (didapat) :

Adalah hernia yang bukan disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh

faktor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain :

Page 21: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

1. Tekanan intraabdominal yang tinggi : Banyak dialami oleh pasien yang sering mengejan baik

saat BAB maupun BAK. Misalnya pada pasien BPH, batu uretra, konstipasi, penderita batuk

kronis, partus, asites, dll.

2. Konstitusi tubuh : Orang kurus cenderung terkena hernia karena jaringa ikatnya yang sedikit.

Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia karena banyaknya jaringan lemak

pada tubuhnya yang menambah beban kerja jaringan ikat penyokong pada LMR.

3. Banyaknya preperitoneal fat (lemak pada peritoneal) : Banyak terjadi pada orang gemuk.

4. Distensi dinding abdomen : Karena peningkatan tekanan intrabdominal.

5. Tekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, hipertrofi prostat, konstipasi, dan asites,

6. Kelemahan otot dinding perut karena usia

10. Tata laksana?

1. Konservatif

Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian

penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.

2. Operatif

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang

rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi

hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti.

a. Herniotomi

Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong

dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong

hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.

b. Hernioplasti

Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan

memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya

dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai

metode hernioplasti seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan

terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m.

tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan

Page 22: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau

menjahitkan fasia tranversa m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke

ligamentum cooper pada metode Mc Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif

berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh atau

marleks untuk menutup defek.

11. Komplikasi?

1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga isi

hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Keadaan ini disebut hernia inguinalis

ireponibilis. pada keadaan ini belum ada ada gangguan penyaluran isi usus. Isi

hernia yang tersering menyebabkan keadaan ireponibilis adalah omentum, karena

mudah melekat pada dinding hernia dan isinya dapat menjadi lebih besar karena

infiltrasi lemak. Usus besar lebih sering menyebabkan ireponibilis daripada usus

halus.

2. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang

masuk. Keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti dengan

gangguan vaskular (proses strangulasi). Keadaan ini disebut hernia inguinalis

strangulata. Pada keadaan strangulata akan timbul gejala ileus, yaitu perut

kembung, muntah, dan obstipasi. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat

dan kontinyu, daerah benjolan menjadi merah, dan pasien menjadi gelisah.

12. Prognosis?

Dubia ad malam

13. KDU?

Page 23: Analisis Skenario D Blok 12 Jawab

Tingkat Kemampuan 2, yaitu ; Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter

(misalnya: peneriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk

pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya

14. Pandangan islam?

“Apabila sesuatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggu saat

kehancurannya” (HR. Bukhari).

Hipotesis

Tn Joko, 58 tahun mengalami akut abdomen et causa hernia inguinalis sisnsitra