Sistem Komunikasi Kelompok

15
KATA PENGANTAR Puji syukur selayaknya dijunjunkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak sekali nikmat kepada kita semua. Shalawat disertai salam selayaknya diucapkan kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan Islam kepada umatnya. Alhamdulillah dengan ini saya sebagai penulis telah menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Interpersonal dengan mengambil tema “Family as a system” . Apabila ada kata maupun kalimat yang salah dalam penulisan makalah ini saya meminta maaf dari pembaca yang budiman. Wassalam 1

Transcript of Sistem Komunikasi Kelompok

Page 1: Sistem Komunikasi Kelompok

KATA PENGANTAR

Puji syukur selayaknya dijunjunkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak

sekali nikmat kepada kita semua. Shalawat disertai salam selayaknya diucapkan kepada

Rasulullah SAW yang telah menyampaikan Islam kepada umatnya.

Alhamdulillah dengan ini saya sebagai penulis telah menyelesaikan salah satu tugas mata

kuliah Komunikasi Interpersonal dengan mengambil tema “Family as a system” . Apabila ada

kata maupun kalimat yang salah dalam penulisan makalah ini saya meminta maaf dari pembaca

yang budiman. Wassalam

Yogyakarta, 18 Maret 2014

Muhammad Fauzi Haidar Hilmy

1

Page 2: Sistem Komunikasi Kelompok

DAFTAR ISI

KATA PNGANTAR

Daftar Isi...........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 Latar Belakang Penulisan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................

1.Definisi Keluarga ............................................................................................................

2. Struktur Keluarga ...........................................................................................................

3. Karakteristik Keluarga..................................................................................................

4. Fungsi Keluarga ..............................................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................................

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

2

Page 3: Sistem Komunikasi Kelompok

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Keluarga menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, menjadikan seseorang kuat

secara mental berawal dari keluarga, menjadikan seorang pemimpin berawal dari keluarga,

menjadikan seseorang menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa berawal pula dari

keluarga. Orang besar tidak akan disebut besar bila dia tidak diikuti orang kecil, begitupun

sebaliknya bila sebuah keluarga kehilangan salah satu bagian dari keluarga tersebut.

Begitulah kiranya konsentrasi yang akan dibahas oleh penulis mengenai keluarga, naik

dalam segi definisi maupun keluarga sebagai sistem sendiri.

3

Page 4: Sistem Komunikasi Kelompok

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi keluarga

Secara garis besar keluarga diartikan sebagai sanak saudara: kaum kerabat; orang seisi

rumah; anak bini1, menurut Virgiana Satir sendiri keluarga ialah “Characterized family as

factory which is have many different people are made”2. Kulture tradisional mendeskripsikan

keluarga ialah sebagai orang – orang yang diikat oleh tali pernikahan dan darah “Family is

persons ties by marriage and biological kinship”3. Sedangkan menurut definisi modern keluarga

ialah “ Includes groups of people who think of themselves as “family” eventhough they are not

be related by blood and marriage”4 menurut pengertian modern keluarga itu sebuah kelompok

dimana mereka berfikir mereka sebuah keluarga walaupun tanpa ada tali ernikahan ataupun

darah. Dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa keluarga itu seperti pernyataan yang dikemukan

oleh Galvin and Bernard Brommel “Family as a network of people who life together over long

periods of time ties by marriage , blood, commitment, legal or otherwise”5 keluarga itu sebuah

jaringan antar manusia yang hidup bersama dalam waktu yang lama yang disatukan oleh ikatan

pernikahan, darah, komitmen, keabsahan dll. Jadai dalam keluarga sendiri tidak dikenal istilah

statis, keluarga selalu berubah dari waktu ke waktu baik dalam segi ekonomi maupun dalam

budayanya.

2. Struktur Keluarga

Dalam sebuah keluarga kita mengenal sebuah struktur keluarga berkenaan dengan

bagaimana keluarga tersebut mengatur sendi – sendi kehidupan mereka. Berikut ini masing –

masing struktur dari sebuar keluarga :

a. Kekuatan Otoritas

Ronald Cromwell dan David Olson mengatakan bahwa “Power in family as

ability (potential or actual) to change behavior of other family members”6, kekuatan

dalam keluarga ialah sebuah kemampuan (potensi maupun aksi) untuk merubah

1 A.A. Waskito, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Wahyu Media, 2009), Cet 1, h. 2782 Sarah Trenholm, Interpersonal Communication, (USA: Wadsworth Publishing Company, 2000) p.2543 Ibid, p.2564 Ibid, p.2555 Ibid, p.2556 Ibid, p. 256

4

Page 5: Sistem Komunikasi Kelompok

kebiasaan diantara anggota keluarga lainnya. Jadi sebuah keluaga dikatakan memiliki

sebuah harga diri bilamana keluarga mempunyai kekuatan otoritas sehingga bilamana

terdapat suatu masalah dalam keluarga pihak otoritas tertinggi dapat memberikan sebuah

saran ataupun solusi kepada anggotanya. Pihak otoritas disini berkisar kedua orang tua

kepada anak – anaknya.

Basil Bernstein mengatakan bahwa untuk kategori keluarga pertama ialah yang

memiliki posisi dalam struktur, sedangkan kategori keluarga kedua ialah yang bertumpu

pada salah satu orang yang dijadikan seorang figur (Person – oriented). Pertama,

Posisional Structure ialah stuktur dalam sebuah keluarga yang memiliki sebuah hirarki.

Magsud dari tipe pertama inni ialah ketika seorang anak ingin menyampaikan suatu

keluhan, ia harus mengatakannya kepada orang yang lebih tua dari umurnya, contoh

ketika seorang anak ke-2 ingin merasakan bagaimana rasanya pergi keluar negri ia harus

menyampaikannya dahulu kepada kakaknya, dan setelah itu seorang kakak akan

menyampaikan kepada ibunya dan mungkin ibunya akan menyampaikan kepada pihak

itoritas yng lebih tinggi semisal ayah. Kedua, Person – oriented ialah stuktur dalam

berkelauarga dimana ayah dijadikan sosok panutan bagi yang lainnya.

b. Pembuat keputusan

Ralph Turner mengatakan bahwa ada 3 cara sebuah pengambilan keputusan.

Pertama; konsesus, Kedua; akomodasi, ketiga; de facto. Konsesus ialah sebuah frasa

untuk mengahasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui bersama –

sama7. Akomodasi sendiri sebuah pengurangan dominasi antar anggota keluarga dalam

mengambil jajak pendapat “less dominating members of family”8 efek negatifnya ialah

ketika para anggota ingin mendominasi percakapan sehingga diskusi menjadi tidak

berarti, namun efek positifnya ialah ketika masing - masing anggota diberikan

kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya maka yang terjadi ialah keberhasilan

dalam pengambilan keputusan . de facto sendiri ialah sebuah penetapan keputusan setelah

sebelumnya melakukan sebuah diskusi (decided by event after period of discussion)9

dengan memasuki tahap konsensus dan akomodasi.

7 8 Ibid, p.2579 Ibid, p.257

5

Page 6: Sistem Komunikasi Kelompok

c. Interaksi

Disisi lain kita harus melihat bahwa sebuah keluarga tidak lepas dengan sebuah

hubungan antara satu dengan yang lainnya. Keluarga membutuhkan sebuh proses

komunikasi satu dengan yang lainnya, untuk itu keluarga memiliki beberapa model

komunikasi dari mode seperti rantai sampai model keluarga tingkat tinggi yaitu interaksi

kepada dengan semua anggota keluarga (all – chanel network). Pertama, mode rantai

(chain network) ialah sebuah pola interaksi antara keluarga dimana penyampaian

pesannya dengan memandang siapa yang lebih tua diantara mereka (relay massage to

another via a series of other family member10). Kedua, mode Y (Y network) ialah sebuah

pola interaksi antar keluarga diamana interaksi bersifat sentrelalisasi dan memiliki

seorang palang pintu (yang dijadikan sebagai penampung pesan) untuk menerima sebuah

pesan yang akan disampaikan kepada anggota yang menjadi figur dalam suatu keluarga

(a centralized network where member serves as a ‘gatekeeper’ allowing same but not all

massages to be exchange among member11). Dalam mode ini orang tua terutama ibu akan

memonitor anak – anaknya dalam mengajukan permintaan dan kemudian permintaan itu

disampaikan kepada ayah sebagai figur utama. Ketiga, mode roda (wheel network) ialah

sebuah pola interaksi antar keluarga dimana mode ini telah mencapai proses sentralisasi

tingkat tinggi (highly centralized) dan anggota bisa memberikan pendapatnya langsung

kepada seorang figur utama. Ketika kakek dijadikan ‘role mode’ oleh anggota keluarga

lain maka anggota keluarga bisa langsung menyampaikan pesannya tanpa ada pesan yang

terdistorsi. Keempat, mode semua chanel (all – chanel network) ialah sebuah mode

keluarga yang bersifat desentralisasi dimana antar anggota lebih banyak menghabiskan

waktu bersama menjadi sebuah kesatuan, komunikasi ini bersifat terbuka dan

bermangfaat.

3. Karakteristik Keluarga

Struktur keluarga mempunyai beberapa batasan dalam menjalani proses interaksi antar

anggotanya, dalam hal ini perbedaan role (role differentiation)bersifat penlengkap dalam

keluarga yang efisien. Terdapat beberapa tipe keluarga dengan masing – masing dari mereka

memiliki sebuah batasan batasan dalam kehidupan. Pertama, tenatang batasan (boundaries) ialah

sebuah sitem dimana sebuah keluarga menciptakan sebuah aturan didalamnya dan siapa yang

akan mengikuti aturan tersebut dan bagaimana cara menjalankannya (a subsystem consist of

10 Ibid, p. 25811 Ibid, p.258

6

Page 7: Sistem Komunikasi Kelompok

rules defining who participate and who12). Michunin berpendapat bahwa yang dimagsud batasan

ini ialah berupa keterikatan dan pelepasan (a continuum that ranges fro ‘enmeshed’ at one end to

‘disengaged’ at the other extreme13). Enmeshed system ialah berupa pengorbanan anggota

keluarga untuk mendapatkan sebuah kohesi (sacrifies the autonomy of its members in other to

experience a great of deal of cohesion14), keterikatan antar anggota sangat dekat sehingga efek

negatif yang akan didapat antar anggota keluarga tidak memiliki privasi masing – masing.

Disengage system ialah sebuah batasan dimana batasan itu terkesan kaku dikarenakan antar

anggota terlalu memiliki rasa individualis yang tinggi (individual subsystem is too rigid and

members are unable to provide cach other with social support15).

Kedua, berkenaan dengan tipe masing – masing keluarga. David kantor and William Lehr

mengatakan bahwa terdapat 3 basis tipe – tipe keluarga dan menentukan bagaimana mereka

bersosialisasi. Open family atau keluarga terbuka ialah dimana antar anggota keluarganya

mendorong untuk menambah pengalaman baru dalam kehidupannya kemudian menceritakan

kepada anggota keluarga – keluarga lain (encourages its members to experience a wide variety of

social life and then share those experiences with the rest of family, providing a constant source

of ideas16). Close family atau keluarga tertutup ialah yang sedikit reaksinya terhadap dunia luar

dan ketika mereka akan bersosialisasi mereka dibentengi oleh rasa curiga dan ketakutan (react

the larger society with a little more suspicion or indefference17). Random family atau keluarga

acak ialah mode keluarga dimana bisa saja di bulan – bulan awal mereka sedikit sekali

melakukan pola interaksi namun 3 minggu selanjutnya mereka menghabisakan waktu bersama

dalam kebahagiaan, keluarga ini bebas dan tidak dapat diprediksi.

4. Fungsi Keluarga

Keluarga mempunyai masing – masing kegunaan seperti memberikan kehangatan,

memberikan rasa aman, perhatian, dan pula mengisi setiap pertumbuhan angota –anggotanya,

sosialisasinya, kemapanan ntelektualnya, rekreasi dan bagaimana cara mereka mengutarakan

emosinya kita dapat melihat bagaimana cara ibu mendidik anaknya, cara kaka membimbing

adiknya, bagaimana orang tua kita bertambah tua, bagaimana seorang adik tumbuh menjadi

seorang dewasa dll. Petama, providing care atau memberikan perhatian adalah salah satu fungsi

dari sebuah keluarga se[erti memberi makanan, tempat tinggal dll. Kedua, socialization atau 12 Ibid, p. 26013 Ibid, p. 26114 Ibid, p. 26115 Ibid, p. 26116 Ibid, p. 26017 Ibid, p. 260

7

Page 8: Sistem Komunikasi Kelompok

sosoalisasi berfungsi sebagai media petama anggota keluarga, anak diajarkan untuk mengucap

kata – kata yang cukup sederhana dari orang tua mereka, anak pula diajarkan pertama kali oleh

keluarganya perihal sopan santun. Ketiga, intellectual development atau perkembangan

intelektual yaitu dimana orang tua biasa menghabiskan waktu mereka, uang, serta kekhawatiran

agar anaknya dapat merasakan kesempatan untuk penghargaan dalam akademi yang ditempuh

sang anak. Keempat, recreation atau wisata dalam keluarga merupakan hal yang sepele namun

sangat penting untuk menunjang keharmonisan dalam sebuah keluarga dan masing – masing dari

keluarga mempunyai cara sendiri dalam kegiata wisatanya. Kelima, emotial support atau semosi

pendukung merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam keluarga dimana masing –

masing anggota mengungkapkan perasaan cinta mereka, perhatian mereka, dan kekeluargaan

mereka. Seperti perkataan Christoper Lash “argues that as a result, we expect the family to be

primarily a refuge of emotional support18”

BAB III18 Ibid, p.261

8

Page 9: Sistem Komunikasi Kelompok

PENUTUP

Kesimpulan

Keluarga itu ialah seperti pernyataan Galvin and Bernard Brommel “Family as a network

of people who life together over long periods of time ties by marriage , blood, commitment, legal

or otherwise” keluarga itu sebuah jaringan antar manusia yang hidup bersama dalam waktu yang

lama yang disatukan oleh ikatan pernikahan, darah, komitmen, keabsahan dll.

Struktur keluarga ialah : Power authority, decision making, interaction. Ronald Cromwell

dan David Olson mengatakan bahwa “Power in family as ability (potential or actual) to change

behavior of other family members”, kekuatan dalam keluarga ialah sebuah kemampuan (potensi

maupun aksi) untuk merubah kebiasaan diantara anggota keluarga lainnya. Sedangkan decision

making sendiri ialah pengambilan keputusan, diantaranya terdapat konsensus, akomodasi dan de

facto. Konsesus ialah sebuah frasa untuk mengahasilkan atau menjadikan sebuah kesepakatan

yang disetujui bersama – sama. Akomodasi sendiri sebuah pengurangan dominasi antar anggota

keluarga dalam mengambil jajak pendapat “less dominating members of family” efek negatifnya

ialah ketika para anggota ingin mendominasi percakapan sehingga diskusi menjadi tidak berarti,

namun efek positifnya ialah ketika masing - masing anggota diberikan kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya maka yang terjadi ialah keberhasilan dalam pengambilan keputusan

. de facto sendiri ialah sebuah penetapan keputusan setelah sebelumnya melakukan sebuah

diskusi (decided by event after period of discussion) dengan memasuki tahap konsensus dan

akomodasi. Interaction sendiri bermakana proses menyampaikan dan menerima pesan dalam

sebuah jalinan komunikasi. Pertama, mode rantai (chain network) ialah sebuah pola interaksi

antara keluarga dimana penyampaian pesannya dengan memandang siapa yang lebih tua diantara

mereka (relay massage to another via a series of other family member). Kedua, mode Y (Y

network) ialah sebuah pola interaksi antar keluarga diamana interaksi bersifat sentrelalisasi dan

memiliki seorang palang pintu (yang dijadikan sebagai penampung pesan) untuk menerima

sebuah pesan yang akan disampaikan kepada anggota yang menjadi figur dalam suatu keluarga

(a centralized network where member serves as a ‘gatekeeper’ allowing same but not all

massages to be exchange among member). Ketiga, mode roda (wheel network) ialah sebuah pola

interaksi antar keluarga dimana mode ini telah mencapai proses sentralisasi tingkat tinggi (highly

centralized) dan anggota bisa memberikan pendapatnya langsung kepada seorang figur utama.

Keempat, mode semua chanel (all – chanel network) ialah sebuah mode keluarga yang bersifat

desentralisasi dimana antar anggota lebih banyak menghabiskan waktu bersama menjadi sebuah

kesatuan, komunikasi ini bersifat terbuka dan bermangfaat.

9

Page 10: Sistem Komunikasi Kelompok

Karakter keluarga dibedakan menjadi 2 jenis : batasnnya (boundaries), tpie keluarga

(types family). Pertama, tenatang batasan (boundaries) ialah sebuah sitem dimana sebuah

keluarga menciptakan sebuah aturan didalamnya dan siapa yang akan mengikuti aturan tersebut

dan bagaimana cara menjalankannya (a subsystem consist of rules defining who participate and

who). Michunin berpendapat bahwa yang dimagsud batasan ini ialah berupa keterikatan dan

pelepasan (a continuum that ranges fro ‘enmeshed’ at one end to ‘disengaged’ at the other

extreme). Enmeshed system ialah berupa pengorbanan anggota keluarga untuk mendapatkan

sebuah kohesi (sacrifies the autonomy of its members in other to experience a great of deal of

cohesion), keterikatan antar anggota sangat dekat sehingga efek negatif yang akan didapat antar

anggota keluarga tidak memiliki privasi masing – masing. Disengage system ialah sebuah

batasan dimana batasan itu terkesan kaku dikarenakan antar anggota terlalu memiliki rasa

individualis yang tinggi (individual subsystem is too rigid and members are unable to provide

cach other with social support).

Kedua, berkenaan dengan tipe masing – masing keluarga. David kantor and William Lehr

mengatakan bahwa terdapat 3 basis tipe – tipe keluarga dan menentukan bagaimana mereka

bersosialisasi. Open family atau keluarga terbuka ialah dimana antar anggota keluarganya

mendorong untuk menambah pengalaman baru dalam kehidupannya kemudian menceritakan

kepada anggota keluarga – keluarga lain (encourages its members to experience a wide variety of

social life and then share those experiences with the rest of family, providing a constant source

of ideas). Close family atau keluarga tertutup ialah yang sedikit reaksinya terhadap dunia luar

dan ketika mereka akan bersosialisasi mereka dibentengi oleh rasa curiga dan ketakutan (react

the larger society with a little more suspicion or indefference). Random family atau keluarga

acak ialah mode keluarga dimana bisa saja di bulan – bulan awal mereka sedikit sekali

melakukan pola interaksi namun 3 minggu selanjutnya mereka menghabisakan waktu bersama

dalam kebahagiaan, keluarga ini bebas dan tidak dapat diprediksi

Segankan fungsi keluarga sendiri ialah (also give shelter, warmth, care and also fulfill the

following psychological function, socialization, intelectual development, recreation, and

emotional support)

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: Sistem Komunikasi Kelompok

Trenholm Sarah, Interpersonal Communication, (USA: Wadsworth Publishing Company, 2000)

Waskito A.A., Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Wahyu Media, 2009)

11