SILABUS AKUNTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN...

download SILABUS AKUNTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN …ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/Kuliah/materi_20141_doc/For sen… · E. Materi Kuliah No. Pokok Bahasan ... 4 Analisa Laporan Laba-Rugi

If you can't read please download the document

Transcript of SILABUS AKUNTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN...

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    SILABUS

    AKUNTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS

    A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis merupakan mata kuliah yang

    mempelajari mengenai penggunaan informasi akuntansi manajemen untuk perencanaan,

    pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan, serta penggunaan informasi

    akuntansi manajemen untuk pengambilan keputusan.

    B. TUJUAN Setelah mengikuti mata kuliah Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis mahasiswa

    diharapkan memiliki pengetahuan dasar mengenai penggunaan informasi akuntansi

    manajemen untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan,

    serta penggunaan informasi akuntansi manajemen untuk pengambilan keputusan.

    C. Buku Acuan 1. Supriyono R A., Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta

    Pembuatan Keputusan, BPFE-UGM, Yogyakarta. (Sp-1)

    2. Hansen, Don R., and Maryenne M. Mowen, Managent Accounting, South-Western Publishing. (HM)

    3. Supriyono R A., Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi, BPFE-UGM, Yogyakarta. (Sp-2)

    D. Penilaian

    1. Ujian Tengah & Akhir Semester 50% 2. Tugas Mandiri / Kelompok 15% 3. Keaktifan diskusi & Tugas 20% 4. Kehadiran 15%

    E. Materi Kuliah

    No. Pokok Bahasan Referensi

    1 Peran, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen HM

    2 Perencanaan dan Pengendalian Biaya Sp-1

    3 Variable Costing Sp-1

    4 Analisa Laporan Laba-Rugi Sp-1

    5 CPV Analysis HM, Sp-2

    6 Pembuatan Keputusan Taktis HM, Sp-2

    7 Keputusan Investasi Modal HM, Sp-2

    8 Harga Jual HM, Sp-2

    9 Activity Based Costing HM, Sp-2

    10 Activity Based Management HM, Sp-2

    11 Quantity Cost of Productivity HM, Sp-2

    12 Quality Cost of Productivity HM, Sp-2

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    PERAN, SEJARAH DAN

    ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

    A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

    Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran

    (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk

    memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan

    seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi.

    Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan

    kinerja. Model operasional dari sistem informasi akuntansi manajemen diilustrasikan sebagai

    berikut:

    Gambar: Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

    Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang

    menjelaskan sifat dari masukan, prosean maupun keluarannya. Kriteria bersifat fleksibel dan

    berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai manajemen. Sistem akuntansi manajemen

    mempunyai tiga tujuan umum, yaitu:

    1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam penghitungan harga pokok jasa, produk,

    dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

    2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,

    pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

    3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputuan.

    Masukan

    Proses Keluaran

    pengguna

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

    Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu: sistem

    akuntansi manajeman dan sistem akuntansi keuangan. Kedua subsistem akuntansi tersebut

    berbeda dalam tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk

    mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

    Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi

    pengguna eksternal. Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan

    memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Tujuan sistem informasi

    akuntansi keuangan adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor,

    kreditor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya. Informasi yang dihasilkan

    digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran aktivitas, dan

    ketentuan peraturan.

    Sistem informasi akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal,

    seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi,

    mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi

    pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.

    Beberapa perbedaan penting antara akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan

    dapat diringkas sebagai berikut:

    Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

    1. Fokus internal 1. Fokus eksternal

    2. Tidak mengikuti aturan 2. Mengikuti aturan tertentu dan pihak eksternal

    3. Informasi keuangan dan non-keuangan, informasi dapat bersifat subjektif

    3. Informasi keuangan bersifat objektif

    4. Penekanan pada masa yang akan dating 4. Berorientansi histories

    5. Evaluasi dan keputusan internal didasarkan atas informasi yang sangat

    terinci

    5. Informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan

    6. Sangat luas dan multidisiplin 6. Lebih independen

    C. Sejarah Singkat Akuntansi Manajemen

    Sampai 1914

    Akuntansi manajemen menekankan pada perhitungan penetapan harga pokok produk pada

    tingkat manajerial, menelusuri tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan

    informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategis.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    Tahun 1925

    Akuntansi manajemen menggunakan pendekatan perhitungan biaya persediaan, mengalokasikan

    biaya manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal

    laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi kekuatan yang membentuk desain

    sistem biaya.

    Manajer dan perusahaan dapat menerima informasi biaya rata-rata secara agregat atas tiap

    produk, dari pada informasi biaya yang lebih terinci dan akurat setiap produk. Meskipun

    keanekaragaman jenis produk meningkat, kebutuhan informasi biaya yang lebih akurat kalah

    dengan tingginya biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi tersebut.

    Tahun 1950-an sampai 1960-an

    Akuntansi manajemen melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki sistem biaya konvensional

    guna meningkatkan manfaat informasi akuntansi keuangan bagi penggunanya.

    Tahun 1980-an sampai 1990-an

    Banyak ditemukan bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu

    melayani kebutuhan manajerial. Perhitungan biaya produk yang lebih akurat, yang menjelaskan

    secara rinci penggunaan input dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan

    perhitungan, produktivitas, dan mengurangi biaya.

    D. Topik-topik Akuntansi Manajemen

    1. Activity Based Management

    Manajemen berbardasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan

    terintegrasi, yang memfokuskan pada aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai bagi

    pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya.

    Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas/Activity

    Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan

    keakuratan mengalokasikan biaya dengan pertama-tama menelusuri biaya ke berbagai

    aktivitas, dan kemudian menelusuri pada produk atau pelanggan yang menggunakan aktivitas

    tersebut. Analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas, yaitu menetapkan

    mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk

    menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk

    menghapuskan aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    2. Orientasi Pada Pelanggan

    Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan

    (customer value). Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima

    (realisasi bagi pelanggan) dengan apa yang pelanggan serahkan (hal yang dikorbankan oleh

    pelanggan). Apa yang pelanggan terima disebut sebagai produk total (total product). Produk

    total adalah seluruh manfaat bai berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible)

    yang pelanggan terima dari produk yang dibeli. Produk total meliputi fitur umum dan khusus

    suatu produk/jasa, kualitas, petunjuk penggunaan, reputasi, merek dagang, dan faktor-faktor

    lain yang dianggap penting oleh pelanggan. Pengorbanan pelanggan meliputi biaya

    pembelian produk, waktu dan usasha yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mempelajari

    cara menggunakan produk, dan biaya-biaya pasca pembelian yang meliputi biaya

    penggunaan, pemeliharaan, dan menjual kembali produk tersebut. Meningkatkan nilai bagi

    pelanggan berarti meningkatkan realisasi bagi pelanggan, menurunkan pengorbanan

    pelanggan, atau keduanya.

    a. Penetapan Posisi Strategis (Strategic Positioning). Meningkatkan nilai bagi pelanggan

    untuk menciptkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dapat dicapai melalui

    pemilihan berbagai strategi secara bijaksana. Umumnya, perusahaan memilih suatu posisi

    strategis yang sesuai dari dua strategi umum berikut ini: (1)kepemimpinan biaya (cost

    leadership); dan (2)produk superior melalui diferensiasi produk. Tujuan dari strategi

    kepemimpinan biaya adalah untuk memberikan nilai yang sama atau lebih baik bagi

    pelanggan, dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing. Sebagai contoh, menurunkan

    biaya pembuatan suatu produk dengan memperbaiki proses, akan memungkinkan

    perusahaan untuk menurunkan harga jual, yang kemudian akan menurunkan pengorbanan

    pelanggan. Tujuan dari strategi diferensiasi adalah untuk meningkatkan nilai bagi

    pelanggan dengan meningkatakan realisasi. Menyediakan sesuatu untuk pelanggan yang

    tidak disediakan oleh pesaing, akan menciptakan keunggulan kompetitif. Sebagi contoh,

    salah satu toko komputer dapat memberikan penawaran pelayanan perbaikan di tempat,

    sesuatu yang tidak ditawarkan oleh pesaing di pasar setempat. Agar strategi diferensiasi

    dapat berjalan, nilai yang ditambahkan bagi pelanggan dengan diferensiasi harus

    melebihi biaya perusahaan untuk melakukan diferensiasi.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    b. Kerangka Kerja Rantai Nilai. Aplikasi atas strategi kepemimpinan biaya dan/atau

    strategi diferensiasi, membutuhkan suatu pemahaman atas rantai nilai tingkat internal dan

    tingkat industri perusahaan. Rantai nilai internal adalah rangkaian aktivitas yang

    dibutuhkan untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan

    mengirimkan produk serta jasa ke pelanggan. Sebagai contoh, pengiriman suatu produk

    atau jasa yang tepat waktu adalah bagian dari total produk, dan bernilai bagi pelanggan.

    Nilai pelanggan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kecepatan pengiriman dan

    respon. Rantai nilai industri perusahaan adalah rangkaian aktivitas yang menciptakan

    nilai dan saling berhubungan, mulai dari bahan dasar mentah hingga pada penjualan

    kembali produk jadi oleh pengguna akhir.

    Dasar kerangka kerja rantai nilai adalah pemahaman akan pertalian (linkage) yang

    komplek dan hubungan antar aktivitas-aktivitas di dalam maupun di luar perusahaan.

    Terdapat dua pertalian, yaitu: (1)pertalian internal, adalah hubungan antara aktivitas-

    aktivitas yang dilakukan dalam jaringan industri perusahaan (nilai rantai internal);

    (2)pertalian eksternal, adalah hubungan aktivitas-aktivitas antara perusahaan dengan

    pemasok dan pelanggan perusahaan. Dengan menggunakan dua pertalian tersebut untuk

    mencapai hasil yang saling memenangkan antara pihak perusahaan, pemasok, dan

    pelanggan merupakan kunci suksesnya manajemen biaya strategis. Manajemen biaya

    strategis adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi

    strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang

    berkelanjutan. Hal ini juga merupakan karakteristik utama dari apa yang disebut sebagai

    manajemen rantai suplai (supply chain management). Manajemen rantai suplai adalah

    manajemen dari aliran material dimulai dari pemasok hingga ke hulu, bergerak dari

    transformasi material menjadi barang jadi, dan diselesaikan dengan distribusi barang

    jadi kepada pelanggan, dan pelanggan berikutnya.

    3. Total Quality Management

    Filosofi dari manajemen kualitas adalah perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan

    yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero-defect),

    menggantikan sikap kualitas yang dapat diterima di masa lalu. Penekanan pada kualitas

    telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang mampu

    menyediakan informasi operasional dan keuangan mengenai kualitas termasuk informasi

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    jumlah produk cacat, laporan biaya kualitas, laporan trend biaya kualitas, dan laporan kinerja

    biaya kualitas.

    Industri jasa juga berusaha meningkatkan kualitas. Perusahaan jasa menghadapi persoalan

    adanya perbedaan kualitas antara pekerja yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,

    perusahaan jasa mengutamakan konsistensi melalui pengembangan suatu sistem yang

    mendukung usaha yang dilakukan pekerjanya.

    Sebagai contoh, Ritz-Carlton Hotel Company merancang suatu strategi untuk mencapai 100 persen loyalitas

    tamu. Bagian kunci dari strategi ini adalah untuk mencapai target pengalaman sempurna (defect-free) bagi

    para tamu. Perusahaan menerapkan sistem bagan untuk mengukur proses dalam menghilangkan masalah

    tamu. Setiap karyawan disediakan salinan kecil Standar Emas (Gold Standard) seukuran saku. Standar-

    standar ini adalah kinerja yang diharapkan dan protokol untuk berinteraksi dengan tamu dan merespons

    kebutuhan tamu. Standar-standar ini ditekankan pada setiap pengarahan lima sampai sepuluh menit di awak

    setiap jadwal pergantian. Survei independen menghasilkan 99 persen tamu puas dengan pengalaman mereka,

    lebih dari 80 persen menyatakan sangat puas. Keuntungan (earning), kembalian investasi (return on

    investment), dan pendapatan (revenue) per kamar telah meningkat dengan dramatis.

    4. Waktu sebagai Unsur Kompetitif

    Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mecapai pasar dengn cara

    memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan tersebut mengirim

    produk atau jasa dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai-tambah

    (waktu yang tidak bermanfaat). Waktu yang tidak bermanfaat bagi pelanggan misalnya,

    waktu yang dibutuhkan untuk memuat produk ke kapal. Pengurangan waktu yang tidak

    bernilai-tambah semakan besar seiring dengan meningkatnya kualitas.

    5. Efisiensi

    Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatan efisiensi adalah hal

    yang juga vital. Baik pengukuran efisiensi finansial maupun non-finansial diperlukan. Biaya

    adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya

    harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; produk jadi harus berhubungan

    dengan input yang dibutuhkan, dan pengaruh karena perubahan produktivitas harus dihitung.

    6. Bisnis secara Elektronik (e-business)

    Bisnis secara elektronik (e-business) adalah semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi

    yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan

    secara elektronik (e-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi

    informasi dan komunikasi.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    E. Peran Akuntan Manajemen

    Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung.

    Akuntan manajemen membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan

    dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut

    posisi lini. Posisi yang mendukung dan tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar

    organisasi disebut sebagai posisi staf.

    Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan membuat keputusan yang

    berpengaruh terhadap produksi. Melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi akuntansi,

    akuntan manajemen dapat memiliki masukan pentin dalam berbagai kebijakan dan keputusan.

    Controller, kepala bagian akuntansi, mengawasi semua departemen akuntansi. Karena

    perannya yang penting dalam operasi suatu organisasi, controller sering dipandang sebagai

    anggota dari tim manajemen puncak dan diikutsertakan dalam perencanaan, pengendalian, dan

    pengambilan keputusan. Sebagai kepala bagian akuntansi, controller bertanggung jawab terhadap

    kebutuhan akuntansi baik secara internal maupun eksternal. Tanggung jawab tersebut dapat

    mencakup pertanggungjawaban langsung kepada pemeriksaan internal, akuntansi biaya,

    akuntansi keuangan, akuntansi sistem, dan perpajakan.

    Bendahara bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan. Bendahara mencari dana dan

    mengelola kas serta investasi. Bendahara bertanggung jawab atas pemberian kredit dan

    penagihan serta asuransi.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    PERENCANAAN

    DAN PENGENDALIAN BIAYA

    Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba dengan menggunakan sumber daya yang

    dimilikinya. Tujuan perusahaan ditentukan di dalam perencaan yang berupa anggaran.

    Pengendalian biaya dapat dipakai untuk menganalisa efisiensi dan efektifitas biaya produksi

    yang terjadi dengan cara membandingkan antara anggaran dengan taksiran atau standarnya.

    A. Perencanaan dan Penganggaran

    Perencanaan adalah perumusan tujuan perusahaan dan penentuan strategi yang akan ditempuh

    untuk mencapai tujuan perusahaan.

    Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar

    pengendalian keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.

    Cara penyusunan anggaran dapat digolongkan sebagai berikut:

    1. Anggaran tetap atau anggaran statis (fixed atau static budget)

    Anggaran tetap didasarkan pada estimasi satu tingkatan volume kapasitas tertentu yang

    sifatnya konstan yang akan dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu.

    2. Anggaran fleksibel atau anggaran skala turun-naik (flexible budget atau sliding scale

    budget)

    Anggaran fleksibel disusun berderet (berseri) yang merupakan perbandingan antara beberapa

    tingkatan volume kapasitas dimana anggaran digolongkan ke dalam anggaran biaya tetap dan

    anggaran biaya variabel.

    Periode anggaran disusun atas dasar berikut ini:

    1. Anggaran jangka panjang merupakan anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk jangka

    waktu beberapa tahun, mislnya 3 atau 5 tahun.

    2. Anggaran tahunan merupakan anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk jangka waktu

    satu tahun atau satu periode akuntansi.

    3. Anggaran bulanan merupakan anggaran tahunan yang disusun lebih terinci untuk setiap

    bulan di dalam tahun anggaran yang bersangkutan.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    Keuntungan pemakaian anggaran adalah sebagai berikut:

    1. Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun perencanaan.

    2. Anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan.

    3. Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan perusahaan.

    4. Berdarkan anggaran manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber daya

    perusahaan.

    5. Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana yang bersemangat untuk

    memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum dana disediakan.

    6. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur prestasi

    suatu bagian atau individu di dalam perusahaan.

    7. Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan keputusan untuk

    memilih beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan.

    Keterbatasan anggaran adalah sebagai berikut:

    1. Anggaran didasarkan pada estimasi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi

    sangat tergantung pada pengalaman dan kemampuan dari estimator, ketidaktepatan anggaran

    berakibat tidak dapat dipakai sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan

    baik.

    2. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi.

    3. Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua pihak, terutama

    manajer-manajer perusahaan, secara terus menerus dan terkoordinasi berusaha dan

    bertanggungjawab atau tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam anggaran.

    4. Anggaran adalah alat untuk membantu manajemen, akan tetapi tidak dapat menggantikan

    fungsi manajemen dan judgement manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan

    dan pengalaman.

    B. Sistem Harga Pokok Taksiran

    Sistem harga pokok taksiran adalah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di muka

    untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan jalan menentukan besarnya taksiran biaya

    bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk

    mengolah produk atau jasa di waktu yang akan datang.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    Kebaikan sistem harga pokok taksiran adalah sebagai berikut:

    1. Dapat mengurangi atau menekan biaya administrasi

    Penggunaan beberapa dokumen dasar dapat dikurangi dan perhitungan harga pokok produk

    atau jasa dapat dengan cepat diadakan, sehingga mengurangi besarnya biaya administrasi.

    2. Dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan

    Manajemen memerlukan informasi biaya untuk pengambilan keputusan tentang produk atau

    jasa sebelum produk atau jasa tersebut diolah.

    3. Mengantar ke pamakaian sistem harga pokok standar

    Pada sistem harga pokok taksiran selisih biaya mulai dihitung, sehingga suatu bagian

    perusahaan akan tahu apakah mereka telah menyerap biaya sesungguhnya lebih tinggi atau

    lebih rendah dibanding taksiran. Oleh karena itu, apabila masa yang akan datang digunakan

    sistem harga pokok standar maka para pelaksana tidak mengalami kejutan atau frustasi.

    Kelemahan sistem harga pokok taksiran adalah sebagai berikut:

    Harga pokok taksiran yang ditentukan kurang teliti baru dapat dikoreksi pada akhir periode

    setelah selisih biaya dihitung dan dialokasikan. Di lain pihak pengambilan keputusan oleh

    manajemen telah dilakukan sebelum produk atau jasa diolah, sehingga terjadinya selisih biaya

    yang besar dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang keliru.

    Penentuan besarnya harga pokok taksiran

    Harga pokok taksiran untuk setiap elemen biaya produksi ditentukan sebagai berikut:

    1. Taksiran biaya bahan baku meliputi taksiran kuantitas setiap jenis bahan baku yang

    diperlukan untuk mengolah setiap satuan produk tertentu dan taksiran harga setiap jenis

    bahan baku yang diperlukan tersebut.

    2. Taksiran biaya tenaga kerja langsung dipengaruhi oleh sistem pengupahan yang berlaku

    di perusahaan.

    a. Apabila sistem pengupahan yang digunakan perusahaan sistem upah per potong (buah

    produk) yang dihasilkan, maka besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dapat

    diperoleh dari penentuan taksiran upah per potang yang akan digunakan untuk waktu

    yang akan datang.

    b. Apabila sistem pengupahan yang digunakan perusahaan sistem upah per jam kerja

    langsung, maka besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan

    menaksir waktu (jam kerja) yang diperlukan untuk mengolah satu satuan produk dan

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    menaksir besarnya tarip biaya tenaga kerja langsung per jam yang akan berlaku untuk

    waktu yang akan datang.

    c. Apabila sistem pengupahan yang digunakan perusahaan sistem upah tetap per bulan,

    maka besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung ditentukan dengan menjumlahkan

    total biaya tenaga kerja langsung didalam satu periode dibagi volume produksi yang

    ditaksir (direncanakan) akan dihasilkan didalam periode tersebut.

    3. Taksiran biaya overhead pabrik ditentukan dengan cara menaksir besarnya setiap elemen

    biaya overhead pabrik dalam periode tertentu yang dikelompokkan ke dalam biaya tetap dan

    biaya variabel sehingga diketahui besarnya taksiran biaya overhead pabrik. Penentuan biaya

    taksiran setiap unit produk yang dihasilkan dilakukan dengan cara membagi antara jumlah

    taksiran biaya overhead pabrik dengan taksiran kapasitas yang akan dipakai sebagi dasar

    pembebanan biaya overhead pabrik.

    C. Sistem Harga Pokok Standar

    Sistem harga pokok standar adalah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di muka untuk

    mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari biaya

    bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk mengolah satu satuan

    produk atau jasa tertentu.

    Penggunaan biaya standar di dalam penyusunan anggaran akan dapt dipakai sebagai alat

    perencanaan dan pengendalian biaya dengan baik dan teliti.

    Manfaat harga pokok standar adalah sebagai berikut:

    1. Perencanaan

    Penetapan harga pokok standar dapat dipakai sebagai dasar yang kuat untuk menyusun

    rencana kegiatan perusahaan dengan efisien, ekonomis, dan teliti.

    2. Koordinasi

    Penetapan dan pemakaian harga pokok standar akan membiasakan adanya koordinasi antar

    bagian didalam organisasi yang berhubungan dengan standar tersebut.

    3. Pengambilan keputusan

    Pemakaian harga pokok standar menentukan harga pokok yang seharusnya terjadi sebelum

    produk atau jasa mulai diolah atau dikerjakan. Informasi harga pokok standar tersebut sangat

    bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    4. Pengendalian biaya

    Harga pokok standar dapat dipakai oleh manajemen sebagai alat pengendalian biaya dan

    menilai prestasi pelaksana dengan baik. Biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya

    standar, sehingga dapat dilakukan penentuan efisiensi setiap elemen biaya pada setiap

    departemen dimana produk diolah. Penentuan besarnya selisih biaya yang timbul akan

    menunjukkan elemen biaya apa, pada departemen mana, dan tanggung jawab siapa selisih

    biaya tersebut.

    5. Memungkinkan diterapkan Prinsip Pengecualian (Principle of Exception)

    Pada perusahaan besar, eksekutif atau pengawas tidak dapat menilai efisiensi dan

    produktivitas setiap individu. Penggunaan prisip pengecualian dapat mengatasi masalah

    tersebut dengan cara menitikkan perhatiannya kepada hal-hal yang menyimpang disbanding

    dengan standar yang sudah ditetapkan.

    6. Penentuan insentif kepada personal

    Apabila standar dikaitkan dengan pemberian insentif kepada karyawan yang dapat

    berprestasi lebih baik dibandingkan standar, maka karyawan akan memperoleh motivasi

    untuk berprestasi.

    7. Mengurangi biaya administrasi

    Pemakaian harga pokok standar dapat menekan atau mengurangi waktu, tenaga, dan biaya

    administrasi.

    Jenis-jenis standar

    Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penggunaan standar oleh perusahaan adalah

    sebagai berikut:

    1. Faktor tingkat harga

    Beberapa konsep tingkat harga yang dapat dipakai untuk menentukan harga pokok standar

    adalah sebagai berikut:

    a. Standar ideal (ideal standard) mendasarkan anggapan kepada tinggat harga bahan baku,

    tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang paling rendah.

    b. Standar normal (normal standard) mendasarkan anggapan kepada tingkat harga rata-

    rata yang diharapkan terjadi dalam siklus perusahaan

    c. Current standard mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan akan

    terjadi di dalam periode akuntansi pemakaian standar.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    d. Standar dasar (basic standard) mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang

    diharapkan terjadi pada tahun pertama penggunaan standar.

    2. Faktor tingkat prestasi

    Penentuan tingkat prestasi standar mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

    a. Standar prestasi teoritis (theoretical performance standard) mendasarkan anggapan

    bahwa semua pelaksana akan dapat bekerja dengan tingkat yang paling efisien. Standar

    ini tidak memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yang tidak dapat dihindari

    terjadinya.

    b. Standar prestasi terbaik yang dicapai (attainable good performance standard)

    mendasarkan kepada standar prestasi teoritis dengan memperhitungkan hambatan-

    hambatan prestasi yang tidak dapat dihindari terjadinya.

    c. Standar prestasi rata-rata masa lalu (average past performance standard)

    mendasarkan kepada rata-rata prestasi masa lalu untuk menentukan standar prestasi yang

    akan datang.

    d. Standar prestasi normal (normal performance standard) mendasarkan pada taksiran

    prestasi dan efisiensi yang normal dapat dicapai oleh para pelaksana di waktu yang akan

    datang.

    3. Faktor tingkat produksi

    Tingkat produksi yang dapat dipertimbankan didalam penentuan standar adalah sebagai

    berikut:

    a. Standar kapasitas teoritis (theoretical capacity standard) mendasarkan kepada

    kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada kecepatan penuh tanpa berhenti.

    Standar kapasitas teoritis tidak memperhitungkan hambatan-hambatan atau

    pemberhentian kegiatan produksi yang tidak dapat dihindari, baik yang disebagkan faktor

    internal atau eksternal perusahaan.

    b. Standar kapasitas praktis (practical capacity standard) mendasarkan kepada tingkatan

    produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan kegiatan produksi yang tidak

    dapat dihindari karena faktor internal perusahaan.

    c. Standar kapasitas normal (normal capacity standard) mendasarkan kepada tingkatan

    produksi teoritis dikurangi hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari baik yang

    datangnya dari faktor internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    d. Standar kapasitas yang diharapkan (expected capacity standard) mendasarkan kepada

    kegiatan produksi yang diharapkan dapat dicapai pada periode akuntansi pemakaian

    standar. Besarnya tingkat produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh ramalan penjualan

    pada periode akuntansi yang akan datang dan perubahan persediaan produk yang

    dikehendaki.

    Penentuan harga pokok standar

    1. Standar biaya bahan baku adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi dalam

    pengolahan satu satuan produk.

    Faktor-faktor yang menentukan standar biaya bahan baku untuk mengolah produk adalah

    sebagai berikut:

    a. Standar kuantitas bahan baku adalah jumlah kuantitas bahan baku yang seharusnya

    dipakai didalam pengolahan satu satuan produk tertentu. Penetapan standar kuantitas

    bahan bku didasarkan atas: (1)spesifikasi kualitas bahan baku; (2)spesifikasi produk yang

    dihasilkan; (3)ukuran bahan baku setiap satuan; (4)spesifikasi teknis.

    b. Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per satuan yang seharusnya terjadi

    didalam pembelian bahan baku. Penentuan standar harga bahan baku dapat menggunakan

    dasar tingkar harga ideal, normal, dan current. Standar harga bahan baku meliputi harga

    faktur bahan baku dikurangi potongan pembelian bahan baku apabila ada, ditambah

    biaya-biaya lainnya dalam rangka pengadaan bahan baku sampai siap dipakai.

    2. Standar biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya

    terjadi didalam pengolahan satu satuan produk.

    Faktor-faktor yang menentukan standar biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut:

    a. Standar tarip upah langsung adalah tarip upah langsung yang seharusnya terjadi untuk

    setiap satuan pengupahan (misalnya: upah per jam, upahper potong) didalam pengolahan

    produk tertentu. Penentuan standar tarip upah langsung dapat didasarkan atas: (1)sistem

    pengupahan yang dilaksanakan oleh perusahaan (2)perjanjian kerja kolektif yang

    diadakan oleh organisasi buruh atau karyawan dengan perusahaan; (3)tarip upah langsung

    yang dibayarkan pada masa lalu disesuaikan dengan tingkat upah yang diharapkan akan

    terjadi pada periode penggunaan standar; (4)berdasarkan pasaran tenaga kerja yang

    bersaing sesuai dengan kondisi dan tempat atau lokasi perusahaan

  • Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis

    Azfa Mutiara Ahmad Pabulo

    b. Standar waktu (jam) kerja langsung adalah jam atau waktu kerja yang seharusnya

    dipakai didalam pengolahan satu satuan produk. Penetapan standar waktu kerja

    didasarkan pada faktor berikut: (1)kegiatan apa yang dilaksanakan oleh tenaga kerja

    langsung; (2)berapa waktu yang seharusnya diserap untuk setiap kegiatan atau setiap unit

    produk yang dikerjakan.

    3. Standar biaya overhead pabrik adalah biaya oeverhead pabrik yang seharusnya terjadi

    didalam mengolah satu satuan produk.

    Langkah-langkah penentuan standar biaya overhead pabrik tidak berbeda dengan langkah-

    langkah penentuan tarip biaya overhead pabrik.

    Penentuan tarip tunggal standar biaya overhead pabrik ditentukan dengan langkah-

    langkah sebagai berikut: (1)penentuan anggaran biaya overhead pabrik; (2)penentuan

    dasar pembebanan dan tingkat kapasitas; (3)perhitungan tarip standar biaya overhead

    pabrik.

    Penentuan tarip standar biaya overhead pabrik departemenisasi adalah melalui proses distribusi

    dan alokasi yang pada akhirnya tarip standar biaya overhead pabrik dapat dihitung untuk setiap

    departemen produksi, dimana tarip tersebut dihitung tarip total, tarip tetap, tarip variabel untuk

    setiap departemen produksi.