SIA kel3
-
Upload
ika-ardianni -
Category
Documents
-
view
77 -
download
0
Transcript of SIA kel3
PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED
REPUTATION TERHADAP TRUST PENGGUNA INTERNET DI
SISTEM E-COMMERCE
Abcdefg Kelompok 3 abcdefgSIA
anggota kelompok :•Licha Sagita Utami C1C0090
•Icha Octari C1C009013•Haditya Shandra C1C0090
•Ika Ardianni C1C009031
•Agustiana Vera C1C009032
•Indah Permata Sari C1C0090
•Elsa Maharani C1C009048
•Ayu Febrianti C1C009049
• Juni Lastrie C1C0090
1. Pendahuluan•1.1 Latar Belakang
Sistem informasi berbasis internet banyak digunakan saat ini. Hal ini menurut Rahardjo (2002) disebabkan internet merupakan platform yang terbuka (open platform) sehingga menghilangkan ketergantungan perusahaan pada vendor tertentu seperti jika menggunakan sistem yang tertutup (proprietary systems).
Internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai basis sistem informasi. Hubungan antar komputer di internet dilakukan dengan menghubungksn diri ke link terdekat, sehingga hubungan fisik biasanya bersifat lokal. Perangkat lunak untuk mengembangkan sistem informasi berbasis internet secara murah bahkan gratis.
Alasan – alasan di atas menyebabkan internet menjadi media elektronik yang popular untuk menjalankan bisnis, yang kemudian dikenal dengan istilah electronic commerce atau e-commerce.
•1.2 Rumusan Masalah1. Apakah structural assurance
berpengaruh positif pada kepercayaan (trust) terhadap sistem E-commerce?
2. Apakah perceived reputation website berpengaruh positif kepada kepercayaan (trust) terhadap sistem sistem E-commerce?
•1.3 Tujuan PenelitianSesuai dengan perumusan masalah diatas
penilitiuan ini bertujuan untuk menemukan bukti em[iris mengenai adanya pengaruh structural assurance dan perceived reputation kepada kepercayaan pengguna internet terhadap sistem E-commerce
2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS• 2.1 Electronic Commerce
Pada penilitian ini, penuli mengambil definisi electronic commerce yang dikemukakan oleh Uraczewiski et al (2002) yakni penggunaan jaringan komputer untuk melakukan penjualan dan pembelian barang, jasa atau informasi secara elektronis dengan para suplier, konsumen atau
kompetitor atau antar konsumen.
Definisi ini membutuhkan 2 persyaratan :1. Perniagaan dilakukan secara online 2. Adanya pertukaran nilai (exchange value)
3 elemen berbeda yang ditemui di E-commerce :
1. vendor yakni organisasi atau orang yang menjual barang atau jasa secara elektronik
2. konsumen yang menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi, memesan jasa atau membeli produk
3. Teknologi berupa perangkat keras (komputer,internet telepon seluler)
E-commerce berdasarkan pasarnya dapat dibagi menjadi 2 kategori :1.Bussines to bussines (B2B) E-commerce 2.Bussines to consumer (B2C) E-commerce
•2.2 SISTEM APLIKASI E-COMMERCESistem entitas bisnis yang
menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan memuaskan kebutuhan informasi bagi berbagai pengguna.
Aplikasi web e-commerce beroperasi melibatka 2 sisi yakni sisi mesin server dan sisi client yang bertugas menyediakan macam-macam jenis layanan.
• 2.3 Trust di Electronic CommerceMengadopsi istilah yang
digunakan jarvenpaa dan tractinsky (1999) penulis mendifinisikan kepercayaan atu trust di sistem e-commerce sebagai kesediaan konsumen untuk bergantung pada penjual dan melakukan tindakan pembelian walaupun penjual dapat dengan mudah merugikan konsumen.
• 2.4 STRUCTURAL ASSURANCE dan TRUSTSeorang memiliki persepsi struktural
assurance yang tinggi yakin bahwa tekhnologi internet memberikan perlindungan, sehingga seseorang yakin bahwa transaksi melalui internet dapat berjalan aman.
• 2.5 PERCEIVED REPUTATION and TRUSTReputasi adalah keyakinan konsumen
bahwa organisasi yang menjual barang atau jasa akan jujur dan peduli kepada konsumen mereka.
Perceived reputation memberikan keyakinan pada pihak lain mengenai kemampuan, integritas dan good will.
•2.6 MODEL PENELITIAN
Model teoritis trust di e-commerce
Structural assurance
Perceived reputation
Trust di E-Commerce
3. METODE PENELITIAN•3.1 SAMPEL dan PENGUMPULAN DATA
Sampel penelitian ini adalah pengguna internet di iindonesia. Persyaratan menjadi responden adalah pengguna internet yang sering mengakses situs e-commerce.
Peneliti mengirimkan surat elektronik yang isinya dalah permintaan kepada anggota milis untuk mengunjungi situs dan menjawab kuisioner yang ada pada halaman situs tersebut
Responden menjawab kuisioner dengan mengisi formulir yang ada pada situs riset.
•3.2. INSTRUMEN PENELITIAN▫Variabel trust merupakan variabel dependent yang di ukur dengan instrumen yang di gunakan oleh jarvenpaa dan tractinsky (1999)
▫Variabel independent terdiri dari structural assurance dan perceived reputation.
•3.3 PENGUJIAN HIPOTESISPengujian hipotesis penelitian
ini menggunakan pengujian regresi berganda
4. Hasil Penelitian•4.1 Deskripsi Penelitian
Milis atau group diskusi yang dikirim surat permintaan untuk menjawab kuisioner berjumlah ke 28 milis dan kuisioner yang kembali berjumlah 127 atau berkisar 4,5 orang per milis yang merespon kuisioner. Sebanyak 27 kuisioner tidak lengkap sehingga tidak dapat digunakan untuk analisa data. Sehingga hanya 100 kuisioner yang dapat dianalisis.
• 4.2 Hasil Uji ValiditasBahwa uji validitas dapat dilakukan
dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing score indikator dengan total score konstuk.
• 4.3 Hasil Uji ReabilitasReabilitas yang sedang antara 0,5 - 0,6
sudah cukup untuk menjustifikasikan sebuah penelitian.
• 4.4 Hasil Uji KorelasiUji korelasi terhadap hasil survey
menunjukkan bahwa terdapat hubunga yang signifikan antara tiga variabel Independent terhadap variabel dependent trust, sdangkan dua variabel independent lainnya tidak memiliki hubungan signifikan dengan variabel dependent.
• 4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil uji Multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai tolerance setiap variabel tidak ada yang kurang dari 0,10 dan hasil perhitugan VIF menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10.
4.5.2 Hasil Uji AutokorelasiMenunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson
2,122 dibandingkan dengan menggunakan tabel dengan derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel n = 100 dan jumlah variabel independent 5(k = 2).
4.5.3 Uji NormalitasBertujuan untuk menguji apakah model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
• 4.6 Pengujian HipotesisSetelah melakukan uji validitas, reabilitas, korelasi dan uji asumsi klasik maka untuk menguji hipotesis dilakukan uji regresi keberganda menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 10▫ Penguji Hipotesis 1Hipotesis 1 menyatakan bahwa persepsi struktural asuransi berpengaruh positif kepada kepercayaan pengguna internet terhadap sistem e-commerce. ▫ Penguji Hipotesis 2Hasil hipotesis kedua menyatakan percivet reputation berpengarh positif kepada kepercayaan pengguna internet terhadap sistem e-commerce. Hasil uji t menghasilkan nilai t = 3,94 dan p = 0.000 yang berada dibawah tingkat probabilias signifikan 0,05.
5. Diskusi, Kesimpulan dan Keterbatasan• 5.1 Diskusi dan kesimpulan
Penelitian ini berusaha untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yan mempengaruhi kepercayaan (trust) pengguna internet di Indonesia terhada sistem e-commerce.Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa :1. Struktural assurance berpengaruh secara signifikan pada kepercayaan (trust) pengguna internet di indonesia terhadap sistem e-commerce.Hal ini menandakan bahwa keyakinan terhadap adanya mekanisme kontroldan prosedur keamanan seperti enkripsi.2. Kepercayaan (trust) penggunaan internet di Indonesia terhadap sistem e-commerce juga dipengaruhi oleh variabel perceived reputation secara signifikan probabilitas 0.000.
•5.2 KeterbatasanKeterbatasan penelitian ini adalah
sedikitnya responden wanita (14%) dalam penelitian ini memungkinkan adanya bias gender terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi trust e-commerce.
•5.3 Riset KedepanPenelitian ini membuktikan bahwa
struktural assurance perceived reputation mempengaruhi trust penggunaan internet terhadap situs e-commerce.
terima kasih . . .