Makalah Kel3 Copd
-
Upload
puspita-eka-kurnia-sari -
Category
Documents
-
view
86 -
download
10
description
Transcript of Makalah Kel3 Copd
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Kelompok
Adis Anggulasi
Awalia Bella Rizki
Devica Kesuma Ulung
Dwi Restarina
Fitri Farhani
Juzry Sidik
Yoga teguh Guntara
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HADAYATULLAH JAKARTA
2013
KASUS
Peter 73 tahun laki2 dimasukkan ke ICU dengan type II (hypercarbic) gagal nafas
(non penumonic). Dia mempunyai riwayat COPD dan merokok 30 batang/hari, sebelum
masuk RS dia cukup baik dan tak ada riwayat masuk ICU. Setahun yang lalu dia dirawat di
RS karena COPD yang mengalami perburukan.
Sebelumnya pasien menggunakan ventilasi non invasif (NIV) di ruang rawat
intermediate. Dia diintubasi dan diventilasi dengan biphasic possitive airways pressure
(BIPAP). Pada pengkajian ditemukan hasil AGD: PH 7.2, PaCO2 11 kPa, PaO2 7.5 kPa,
HCO3. 30 mmoL/L, base excess -6 mmol/L, FiO2 0.4 (40%), inspiratory pressure 25 cm
H2O, PEEP 10 cm H2O, set respiratory rate 14 x/menit
Setelah 24 jam dengan ventilasi BIPAP, AGD mulai normal dan tindakan weaning
dilakukan dengan menurunkan mandatory respiratory rate 8/menit. Peter terlihat ada usaha
untuk bernafas. Dua jam kemudian mode ventilation dirubah ke continous positive airways
pressure (CPAP) 5 cm H2O dengan pressure support 25 cmH2O; akan tetapi, Peter
kemudian mulai tampak kelelahan. Tidal volume turun dari 500 ke 300 mL. Dan total RR
meningkat dari 20 ke 35. Pernafasan Peter breathing menunjukkan penurunan dan dia
menggunakan seluruh otot-otot bantu pernafasan. Dia menjadi tachycardi, tachypnea,
hypertensi dan kelelahan.
A. ISTILAH ASING
Hipercarbic :
1. Hipercarbic adalah peningkatan PaCO2 lebih dari 40 di arteri, dan PH < 7.25.
(www.espertconsulbook.com)
COPD :
1. Sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh
peningkatan resistensi terhadap aliran udara. (Irman Soemantri, 2007)
2. PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di
saluran napas yangbersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK
terdiri dari bronkitis kronik dan emfisemaatau gabungan keduanya.
Ventilasi non invasive :
1. Teknik ventilasi mekanis tanpa menggunakan pipa trakea (endotrakeal tube) pada
jalan nafas.
Indikasi; keadaan gagal nafas akut, seperti pada PPOK, eksaserbasi , edema paru
kardiogenik, keadaan immunocompromised. (Jurnal Anestesiologi Indonesia, 2010)
Ruang rawat intermediet :
1. Unit perawatan semi intensive yang diberikan bagi pasien dengan gangguan
kardiovaskuler yang sudah stabil.( www.pjnhk.go.id)
Biphasic positive airways pressure :
1. BIPAP adalah continue positive airway CPAP mode use during noninvasive positive
pressure ventilation. It delivers a preset inspiratory positive airway pressure atau IPAP
atau EPAP
PEEP 10 cm H2O :
1. PEEP meningkatkan kapasitas residu fungsional paru dan sangat penting untuk
meningkatkan PaO2 yg refrakter. Nilai PEEP selalu dimulai dari 5 cmH2O. Setiap
perubahan pada PEEP harus berdasarkan analisa gas darah, toleransi dari PEEP,
kebutuhan FiO2 dan respon kardiovaskular. (Medicalsurgical.com)
Weaning :
1. Menyapih dari ventilasi mekanik adalah proses mengurangi dukungan ventilasi, akhirnya mengakibatkan penderita bernafas secara spontan dan yang diekstubasi. (http://ceaccp.oxfordjournals.org/content/5/4/113.full)
2. Weaning (penyapihan) merupakan suatu tindakan yang dilakukan dimana staff perawatan intensif mencoba untuk mendapatkan pasien bernapas tanpa bantuan ventilator mekanik. Indikasi: ketika pasien cukup pulih/ pasien sering bernapas spontan dan hanya sedikit dibantu oleh ventilator (http://www.thoracic.org/clinical/critical-care/patient-information/icu-devices-and-proced)
Mandatory respiratory rate :
Continue positive airway pressure :
1. Tindakan yang menggunakan tekanan udara ringan untuk menjaga jalan nafas agar
tetap terbuka. (www.nhlbi.nih.gov/health/helath-topics/topics/cpaptopic 2010)
Tidal volume :
1. Jumlah udara yang terlibat dalam satu kali inhalasi dan ekshalasi normal. Rata-rata
volume tidal adalah 500 ml, tetapi banyak orang sering mempunyai volume tidal yang
lebih rendah karena nafas cepat. (Brunner Suddart,2004)
Pressure Support :
1. This is a spontaneus mode of ventilation.
Base accexcess :
1. Merupakan hasil dri metabolisme asam piruvat yang terjadi secara anaerob pada
hipoperfusi jaringan akibat perdarahan yang tidak teratasi. (Journalunair.ac.id 2010)
B. IDENTIFIKASI MASALAH1. Apa penyebab, tanda gejala, komplikasi , perawatan, penanganan pertama dari
hypercarbic?
Hypercarbia merupakan salah satu tipe dari Gagal nafas akut yaitu :1. Hypoxemic : PaO2 <50-60 or poor PaO2 :FiO2 ratio
2. Hypercarbia : Pa CO2 > 50 dengan diikuti asidosis (jatunya PH <7,25)
3. Campuran : termasuk dari kedua jenis diatas
Mengenal gagal nafas akut : Tanda dan Gejala
Hypoxia
Hypercarbia
Penyebab Hypercarbia :
Kegagalan pernapasan akut hypercarbic = ketidakmampuan tubuh untuk
mempertahankan PaCO2 yang normal.
Disebabkan oleh satu atau lebih faktor di menit alveolar Persamaan ventilasi: VA =
(VT - VD) f
Ket : Vt: volume tidal
VA:
VD:
F :Laju pernafasan
Penurunan VT atau f (laju pernapasan)
Peningkatan ruang mati (VD)
- Hipovolemia- Embolus paru
Takipnea, dispnea
Takikardia
Disoriantasi
Agitasi
Sianosis
Takikardi bradikardi
Aritmia
Somnolen
Coma
Takipnea, dispnea
Takikardia
Vasodilatasi
Sakit kepala
konfusi
Takipnea
Takikardi
Halusinasi
Somnolen
coma
Mild to moferate
Mild to moferate
severe
severe
- Cardiac output Buruk- Tekanan udara tinggi relatif terhadap tekanan perfusi paru
kelelahan otot pernapasan (COPD, asma)
Tindakan untuk Hypercarbia :
1. Tekanan Ventilasi non-invasif positif
Indikasi :- Masalah dengan Ventilasi
Disfungsi otot respirasi, kurangnya pengembangan, meningkatnya resisten
jalan nafas/obstruksi
- Masalah pada oksigenasi
Hypoxemia,kerja berlebihan pernafasan
- Penurunan kebutuhan oksigen miokard; Syok
- Manajemen elevasi ICP
Pilihan :
- Non-Invasif : BiPAP, CPAP
Memberikan dukungan ventilasi tanpa invasif nafas buatan
Semakin dimanfaatkan di UGD dan ICU pengaturan
Pengobatan yang berharga untuk kedua akut dan kronis kegagalan
pernapasan
CPAP : Continuous Positive Airway Pressure
Memberikan tekanan konstan selama kedua inspirasi + ekspirasi "³
meningkatkan kapasitas residu fungsional, membuka runtuh alveoli "³
meningkatkan
oksigenasi, menurunkan WOB (work of Breathing)
Pengaturan awal: kisaran 5,10 cmH20
Sering digunakan dalam CHF, apnea tidur obstruktif
BiPAP : Bilevel Positive Airway Pressure
Inspirasi positive airway pressure (IPAP) dan positive airway ekspirasi
tekanan (EPAP)
EPAP = PEEP
Pengaturan awal: 10 cm H20 IPAP / 5 cm H20 EPAP, menyesuaikan untuk
mencapai Vt, tujuan ABG
Ideal sebagai tambahan untuk eksaserbasi PPOK
Kontra Indikasi Tekanan Ventilasi non-invasif positif Pernapasan
Ketidakstabilan hemodinamik
Iskemia miokard
Ketidakmampuan untuk melindungi jalan napas (status mental)
Hipoksemia berat
Trauma Wajah
Dua kategori utama pasien pada Tekanan Ventilasi non-invasif positif :
COPD :
• Eksaserbasi peningkatan WOB, kelelahan otot, hypercarbia• NIPPV membongkar otot-otot pernapasan, meningkatkan Vt, menurun RR gas ditingkatkan pertukaran
• Membantu terhadap terapi konvensional• Biasanya menggunakan BiPAP modalitas• Beberapa data untuk sukses dalam asma akut serta
CHF :
• kegagalan pernapasan Hypoxemic 2/2 kongesti vaskuler paru, interstisialedema dan edema alveolar
• NIPPV merekrut alveoli, meningkatkan FRC menurun WOB, meningkatkan VQ mismatch, menurunkan preload dan afterload karena tekanan intrathoracic positif
• Ajun ke diuresis, mengurangi afterload
• CPAP umumnya dianggap baris pertama tapi BiPAP mungkin hanya sebagai efektif dan aman (data terbatas)
- Invasif :ventilasi mekanik
2. Ventilasi mekanik
Indikasi : Apnea atau pernapasan yang akan datang
Eksaserbasi COPD dengan pernapasan akut
asidosis DAN kontraindikasi untuk NIPPV.
Kelemahan neuromuskular dengan pernapasan akut
asidosis.
Ketidakstabilan hemodinamik.
Proteksi jalan nafas akibat disfungsi neurologis
(status mental )
Manajemen peningkatan tekanan intrakranial
Asidosis metabolik yang sangat besar.
2. Apa saja penyebab dan komplikasi COPD?Penyebab COPDPenyebab utama COPD adalah merokok . Kemungkinan mengembangkan COPD meningkat semakin Anda merokok dan semakin lama Anda telah merokok . Beberapa kasus COPD disebabkan oleh asap , debu , polusi udara dan kelainan genetik , tetapi ini jarang .
Etiologi Chronic Obstructive Pulmonary Disease (emedicine.medscape.com, 2012):1. Cigarette smoking
2. Environmental factors
3. Airway hyperresponsiveness
4. Alpha1-antitrypsin deficiency
5. Intravenous drug use
6. Immunodeficiency syndromes
7. Vasculitis syndrome
8. Connective tissue disorders
9. Salla disease
Komplikasi Chronic Obstructive Pulmonary Disease (www.lung.ca, 2011):
1. Frequent chest infections, including pneumonia and the flu (influenza)
2. Pulmonary hypertension: higher-than-usual blood pressure in the arteries of the
lungs
3. Heart problems
4. Osteopenia or osteoporosis, the thinning of the bones
5. Eye problems like glaucoma and cataracts
6. Cachexia: losing body mass and muscles, losing your appetite, feeling nauseated
and weak
7. Malnutrition: not getting enough nutrients from food, not eating enough
8. Weak muscles
9. Lung cancer
Komplikasi :
a. Korpulmonale
b. Pneumotoraks spontan sekunder
c. Infeksi paru
d. Gagal napas.
3. Bagaimana pengaruh COPD terhadap penyakit gagal nafas dan hypercarbic?Pada orang dengan COPD, komplikasi yang paling umum terjadi adalah infeksi pernafasan. Sistem pernafasan merespon terhadap proses infeksi termasuk dengan meningkatkan frekuensi pernafasan , iritasi mukosa, dan peningkatan pembentukan sputum. Karena respon setempat ini, klien dapat mengalami spasme bronkus dan perubahan dalam pola pembentukan sputum mereka . jika infeksi tetap tidak bisa teratasi, akibatnya adalah peningkatan kerja bernafas dan akibat akhir gagal nafas.(Niluh Gede Yasmin, KMB)
4. Bagaimana hasil lab normal, jika ada yang tidak normal bagaimana hubungannya dengan penyakit pasien?Brooker, Chris. 2008
- PH : 7,2 - 7,35-7,45- PaCo2 : 11 Kpa - 2,6-6,0 kPa- PaO2 : 7,5 Kpa - 10,0-13,3 kPa- Hco3: 30 mmol - 22-26 mmol/l- Base exceess : -6 mmol - -2 sampai +2- Fi02: 0,4 - FIO2 = 1 slma a10 meni- Inspiratory pressure : 25 cm h20- Peep : 10 cm h20- Set respiraory rate : 14x/meit
- Rendahnya PaO2 merupakan vasokontriktor pulmonal yang kuat. Vasokontriksi meningkatkan tekanan arteri pulmonal. Jika terjadi hipertensi pulmonal dalam waktu yang lama, peningkatan beban kerja pada ventrikel jantung kanan akhirnya akan mengalami gagal ventrikel kanan atau disebut kor-pulmonale.
5. Apa saja kriteria pemasangan ventilasi non invasife, dan apa saja macam-macamnya?
Indikasi Ventilasi noninvasif adalah penyakit paru kronik yang berat, hipoventilasi nocturnal
yang berhubungan dengan disfungsi saraf otot, gagal napas akut seperti
keadaaneksaserbasi penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), gagal napas
hipoksemik akibat acute respiratory distress syndrome (ARDS), pneumonia pada
pasien dengan atau tanpa immunocompromised, trauma, edemaparu kardiogenik dan
penderita yang sulit dilakukan penyapihan (weaning) dari ventilasi invasif.
Menurut Pontopidan (2003), seseorang perlu mendapat bantuan ventilasi non invasif
(ventilator) bila :
a) Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit.
b) Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg.
c) PaCO2 lebih dari 60 mmHg
d) AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350 mmHg.
e) Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB.
Macam-macamnya :
1. Ventilasi tekanan negative
Prinsip ventilasi tekanan negatif adalah memberikan tekanan pada dinding toraks dan
abdomen untuk mencapai tekanan dibawah tekanan atmosfir saat inspirasi. Tekanan
ini menyebabkan rongga toraks mengembang dan terjadi penurunan tekanan di pleura
dan alveolar sehingga menimbulkan perbedaan tekanan yang memungkinkan udara
masuk ke alveoli.
Ventilator tekanan negatif mempunyai duakomponen utama yaitu keadaan kedap
udara (airtight) dibuat melalui ruang yang menutupi rongga toraks dan abdomen
secara ketat serta pompa untuk menimbulkan perbedaan tekanan di dalam ruang
tersebut. Jenis ventilator tekanan negative antara lain tank ventilator (Iron lung), shell
ventilator (chest cuirras), wrap ventilator (pneumobelt) dan rocking bed.
Manfaat lain ventilasi tekanan negatif biladibandingkan dengan ventilasi tekanan
positif yang menggunakan sungkup muka (mask) adalah penderita masih dapat
berbicara, batuk, menelan dan
makan selama penggunaan ventilator.
2. Ventilasi tekanan positif
Noninvasive positive pressure ventilation (NPPV) atau ventilasi tekanan positif
merupakan ventilasi noninvasif yang lebih efektif dan nyaman dibandingkan dengan
cara ventilasi noninvasif lainnya dan lebih banyak digunakan selama dekade terakhir.
Ventilasi tekanan positif
menggunakan sungkup atau alat pengubung (interface) untuk menghantarkan udara
dari ventilator tekanan positif melalui hidungatau mulut sehingga udara masuk jalan
napas. Prinsip
ventilasi tekanan positifadalah memberikan udara dengan tekanan positif atau diatas
tekanan atmosfir secara intermiten ke dalam jalan napas, meningkatkan tekanan
transpulmoner sehingga terjadi pengembangan paru. Ventilasi tekanan positif dapat
digunakan pada keadaan gagal napas akut maupun kronik.
Beberapa jenis ventilator yaitu volume ventilators, pressure ventilators, Bilevel
positive airway pressure (BiPAP) atau Continous positive airway pressure (CPAP).
Kontra indikasi NPPV
- Trauma atau luka bakar pada wajah
- Pembedahan pada wajah, jalan napas atas, atau
- saluran cerna bagian atas
- Sumbatan jalan napas atas
- Tidak mampu melindungi jalan napas
- Hipoksemia yang mengancam jiwa
- Hemodinamik tidak stabil
- Penyakit penyerta yang berat
- Gangguan kesadaran
- Kejang/ gelisah
- Muntah
- Sumbatan usus besar
- Sekret jalan napas berlebihan
- Gambaran konsolidasi pada foto toraks
- Pneumotoraks yang belum diatasi
Jurnal Anestesiologi Indonesia.
6. Apa saja kriteria pemasangan ventilasi BIPAP, indikasi serta kontraindikasinya?Non-Invasif : BiPAP, CPAP
Memberikan dukungan ventilasi tanpa invasif nafas buatan
Semakin dimanfaatkan di UGD dan ICU pengaturan
Pengobatan yang berharga untuk kedua akut dan kronis kegagalan
pernapasan
CPAP : Continuous Positive Airway Pressure
Memberikan tekanan konstan selama kedua inspirasi + ekspirasi "³
meningkatkan kapasitas residu fungsional, membuka runtuh alveoli "³
meningkatkan
oksigenasi, menurunkan WOB (work of Breathing)
Pengaturan awal: kisaran 5,10 cmH20
Sering digunakan dalam CHF, apnea tidur obstruktif
BiPAP : Bilevel Positive Airway Pressure
Inspirasi positive airway pressure (IPAP) dan positive airway ekspirasi
tekanan (EPAP)
EPAP = PEEP
Pengaturan awal: 10 cm H20 IPAP / 5 cm H20 EPAP, menyesuaikan untuk
mencapai Vt, tujuan ABG
Ideal sebagai tambahan untuk eksaserbasi PPOK
Kontra Indikasi Tekanan Ventilasi non-invasif positif Pernapasan
Ketidakstabilan hemodinamik
Iskemia miokard
Ketidakmampuan untuk melindungi jalan napas (status mental)
Hipoksemia berat
Trauma Wajah
Dua kategori utama pasien pada Tekanan Ventilasi non-invasif positif :
COPD :
• Eksaserbasi peningkatan WOB, kelelahan otot, hypercarbia• NIPPV membongkar otot-otot pernapasan, meningkatkan Vt, menurun RR gas ditingkatkan pertukaran
• Membantu terhadap terapi konvensional• Biasanya menggunakan BiPAP modalitas• Beberapa data untuk sukses dalam asma akut serta
7. Kenapa volume tidal turun?Pada kasus volume tidal menurun sebagai akibat dari kenaikan nafas yang cepat.(keperawatan medikal bedah, Niluh Gede Yasmin Asih.Cristantie efendie)
8. Apa indikasi dan kontraindikasi tindakan weaning?Syarat weaning dari ventilator :- Sadar- Hemodynamic stabil- Penyebab respiratory failure telah teratasi- FiO2 < 50%- Gangguan lain telah teratasi : elektrolit, asam basa, perdarahan
9. Apa hubungan mandatory respiratory rate dengan tindakan weaning?Menyampaikan sejumlah serangkaian napas wajib dikendalikan sementara weaning (penyapihan) memungkinkan pasien berventilasi untuk bernafas secara spontan (dan tanpa bantuan) antara napas wajib. Penyapihan terjadi dengan perlahan-lahan
mengurangi tingkat ventilator set, memungkinkan pasien untuk secara bertahap mengambil alih fungsi pernapasan (http://rc.rcjournal.com/content/58/11/1992.full)
10. Kenapa dua jam kemudian ventilation di rubah e continous positive airways pressure?
Pada kasus, terlihat pasien mulai ada usaha untuk bernafas dan AGD mulai normal. Karena dari itu, ventilation dirubah ke CPAP untuk tetap memberikan bantuan tekanan positif yang kontinu selama siklus respirasi.Tekanan positif yang diberikan juga tidak boleh terlalu tinggi, normalnya antara 2-7cm Hg, supaya tidak mengganggu venous return. http://www.slideshare.net/gunkariesti/ventilator-dr-adilatri
11. Bagaimana asuhan keperawatan yang dapat diberikan ke pasien?
Data subjektif Data objektif
Peter , 73 tahun. Laki-laki hasil AGD: PH 7.2, PaCO2 11 kPa, PaO2 7.5 kPa, HCO3. 30 mmoL/L, base excess -6 mmol/L, FiO2 0.4 (40%), inspiratory pressure 25 cm H2O, PEEP 10 cm H2O, set respiratory rate 14 x/menit
Peter mempunyai riwayat COPD dan merokok 30 batang/hari, sebelum masuk RS dia cukup baik dan tak ada riwayat masuk ICU.
Pernafasan Peter menunjukkan penurunan
dan dia menggunakan seluruh otot-otot
bantu pernafasan. Dia menjadi tachycardi,
tachypnea, hypertensi dan kelelahan.
No Diagnosa Keperawatan(NANDA)
Perencanaan
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Gangguan ventilasi spontan
2. Kerusakan pertukaran gas b/d kurangnya suplai O2Ditandai dengan :
- Nilai AGD abnormal-
Status respirasiSetelah diberikan perawatan selama 3x 24 jam, diharapkan:- Pasien dapat bernafas
- Manajemen asam basa tubuh
- Manajemen jalan napas
- Monitor respirasi
dengan mudah- Tidak ada sianosis- PO2 dan PCO2 dalam
batas normal
- Monitor TTV
3. Intoleransi aktifitas b/dDitandai dengan :Pasien menjadi tachycardi, tachypnea, hypertensi dan kelelahan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pasien dapat :
- Melakukan aktivitas secara mandiri
- Merasakan kenyamanan
- Kebutuhan persoanal hygiennya terpenuhi
Ambulasi- Kaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan
- Bantu pemenuhan kebutuhan ADL
- membuat lingkungan pasien nyaman
Self-Care personal Hygiene- bantu pasien untuk
melakukan personal Hygiene seperti mandi, oral hygiene
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddart. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC. 2004
Brooker, Chris. Ensiklopedia keperawatan. Jakarta. EGC. 2008
Jurnal Anestesiologi Indonesia. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Undip/ RSUP
Dr. Kariadi, Semarang. Volume II, Nomor 3, Tahun 2010.
Riyanto, Rudi. 2007. Cermin Dunia Kedokteran. EGC: Jakarta
Soemantri, Irman. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan system
pernapasan.2007.Salemba Medika,
http://www.lung.ca/diseases-maladies/copd-mpoc/what-quoi/index_e.php
http://emedicine.medscape.com/article/297664-overview
www.espertconsulbook.com
www.nhlbi.nih.gov/health/helath-topics/topics/cpaptopic 2010
http://ceaccp.oxfordjournals.org/content/5/4/113.full
http://www.thoracic.org/clinical/critical-care/patient-information/icu-devices-and-proced
www.pjnhk.go.id 11 januari 2007
http://www.slideshare.net/gunkariesti/ventilator-dr-adilatri
http://rc.rcjournal.com/content/58/11/1992.full