SI-2014-285229-chapter1

24
2 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stockpile merupakan salah satu unsur yang penting dalam kegiatan penambangan batubara. Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan produksi batubara. Batubara yang telah dieksploitasi ditumpuk pada suatu tempat yang strategis (room stock) sebelum dilakukan pengiriman. Hal ini dimaksudkan agar batubara terhindar dari gangguan jangka pendek maupun jangka panjang seperti penurunan kualitas batubara karena oksidasi, pemanasan, dan degradasi. Monitoring secara periodik perlu dilakukan sebagai kontrol dalam manajemen stockpile. Salah satu hal terpenting pada manajemen stockpile yaitu monitoring volume. Pengukuran volume batubara menuntut tingkat ketelitian tertinggi sehingga cadangan dan produksi dapat diperkirakan untuk memenuhi nilai ekonomisnya. Terdapat beberapa metode perhitungan volume batubara, salah satunya metode cut and fill yang sering digunakan dalam kegiatan penambangan batubara. Metode perhitungan volume menggunakan metode cut and fill memiliki prinsip menghitung luasan dua penampang (base surface dan design surface) serta jarak antara penampang atas dan penampang bawah tersebut (thickness). Perhitungan volume stockpile batubara bisa dilakukan menggunakan beberapa jenis perangkat lunak. Diantaranya adalah Minescape Mincom 4.119, Surpac Vision 6.12, dan AutoCAD Land Development Desktop 2009. Masing-masing perangkat lunak memberikan informasi hasil hitungan volume yang berbeda meski menggunakan metode yang sama. Kajian terhadap hasil hitungan volume stockpile batubara menggunakan metode cut and fill pada beberapa perangkat lunak tersebut perlu dilakukan sehingga dapat memberikan gambaran perbandingan hasil dan komparasi hasil hitungannya.

description

pngukuran stock pile

Transcript of SI-2014-285229-chapter1

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Stockpile merupakan salah satu unsur yang penting dalam kegiatan

    penambangan batubara. Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman

    dan produksi batubara. Batubara yang telah dieksploitasi ditumpuk pada suatu tempat

    yang strategis (room stock) sebelum dilakukan pengiriman. Hal ini dimaksudkan

    agar batubara terhindar dari gangguan jangka pendek maupun jangka panjang seperti

    penurunan kualitas batubara karena oksidasi, pemanasan, dan degradasi.

    Monitoring secara periodik perlu dilakukan sebagai kontrol dalam manajemen

    stockpile. Salah satu hal terpenting pada manajemen stockpile yaitu monitoring

    volume. Pengukuran volume batubara menuntut tingkat ketelitian tertinggi sehingga

    cadangan dan produksi dapat diperkirakan untuk memenuhi nilai ekonomisnya.

    Terdapat beberapa metode perhitungan volume batubara, salah satunya metode cut

    and fill yang sering digunakan dalam kegiatan penambangan batubara. Metode

    perhitungan volume menggunakan metode cut and fill memiliki prinsip menghitung

    luasan dua penampang (base surface dan design surface) serta jarak antara

    penampang atas dan penampang bawah tersebut (thickness).

    Perhitungan volume stockpile batubara bisa dilakukan menggunakan beberapa

    jenis perangkat lunak. Diantaranya adalah Minescape Mincom 4.119, Surpac Vision

    6.12, dan AutoCAD Land Development Desktop 2009.

    Masing-masing perangkat lunak memberikan informasi hasil hitungan volume

    yang berbeda meski menggunakan metode yang sama. Kajian terhadap hasil

    hitungan volume stockpile batubara menggunakan metode cut and fill pada beberapa

    perangkat lunak tersebut perlu dilakukan sehingga dapat memberikan gambaran

    perbandingan hasil dan komparasi hasil hitungannya.

  • 3

    Dalam proyek ini akan dilakukan kajian dan hitungan volume stockpile

    menggunakan 3 jenis perangkat lunak yaitu ; Minescape Mincom 4.119, Surpac

    Vision 6.12, dan AutoCAD Land Development Desktop 2009. Data stockpile yang

    digunakan berasal dari PT. TANITO COAL site PT. Riau Bara Harum dengan

    jumlah tumpukan stock coal sebanyak 20 buah.

    I.2. Cakupan Kegiatan

    Cakupan kegiatan dari proyek iniadalah :

    1. Data pengukuran stockpile batubara PT. TANITO COAL site PT. Riau

    Bara Harum, Jalan Raya Lintas Timur Sumatera, Kabupaten Indragiri Hulu

    Riau.

    2. Perhitungan volume cadangan batubara menggunakan metode cut and

    filldengan menggunakan perangkat lunak Minescape Mincom 4.119,

    Surpac Vision 6.12, dan AutoCAD Land Development Desktop 2009.

    3. Analisis hasil terhadap DTM yang terbentuk, nilai perbedaan volume antar

    perangkat lunak dan dengan uji statistik t.

    I.3. Tujuan

    Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dari

    proyek ini adalah :

    1. Menghitung volume stockpile batubara metode cut and fill menggunakan

    Minescape Mincom 4.119, Surpac Vision 6.12, dan AutoCAD Land

    Development Desktop 2009.

    2. Melakukan komparasi perhitungan volume stockpile batubara

    menggunakan metode cut and fill pada masing-masing perangkat lunak

    tersebut.

    I.4. Manfaat

    Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah didapatkannya nilai hasil

    hitungan volume menggunakan beberapa perangkat lunak serta dapat memberikan

    informasi kepada pengguna untuk menentukan pilihan perangkat lunak dalam

    pekerjaan perhitungan volume stockpile.

  • 4

    I.5. Landasan Teori

    I.5.1. Stockpile

    Stockpile merupakan suatu tumpukan material yang menjadi tempat

    penyimpanan sementara sebelum dilakukan distribusi. Untuk tambang batubara

    sendiri, material yang terdapat pada stockpile didapat dari hasil dumping ataupun

    dari conveyor. Biasanya lokasi stockpile terletak di daerah yang strategis sehingga

    mudah untuk didistribusikan misalnya di dekat daerah eksploitasi atau di dekat

    pelabuhan. Bentuk dari stockpile dapat dilihat pada gambar I.1.

    Gambar I.1.Stockpile batubara (Geodis-Ale, 2012)

    Setiap stockpile memiliki fungsi yang berbeda. Stockpile yang dekat dengan

    area eksploitasi biasanya dijadikan daerah Coal Preparation Plan ( CPP ). Fungsi

    area CPP adalah untuk mempersiapkan batubara agar sesuai dengan standar

    spesifikasi kelayakan batubara. Di area ini terdapat aktivitas penumpukan material,

    pembersihan material, dan pencucian material.

    I.5.2. Digital Terrain Model (DTM)

    Digital Terrain Model (DTM) adalah representasi statistik permukaan tanah

    yang kontinyu dari titik-titik yang diketahui koordinat X, Y, dan Z nya pada suatu

    sistem koordinat tertentu.(Li Zhilin dan Gold, 2005). Suatu DTM merupakan sistem

    yang terdiri dari dua bagian, yaitu sekumpulan titik-titik yang mewakili bentuk

    permukaan terrain yang disimpan pada memori komputer, dan Algoritma untuk

  • 5

    melakukan interpolasi titik-titik baru dari data titik yang diberikan atau menghitung

    data lain. (Linkwitz, 1970)

    DTM sendiri dapat diartikan sebagai representasi ketinggian dari suatu

    continuous terrain atau permukaan (tanpa ada feature alam dan hand made) dalam

    bentuk digital atau numeris, dalam sistem koordinat X, Y, Z. Pengertian DTM

    mencakup tidak hanya tinggi (height) dan elevasi (elevation), tetapi juga unsur-unsur

    morfologi yang lain seperti garis sungai, dsb. (Dipokusumo dkk, 1983). Ilustrasi

    DTM ditunjukkan pada gambar I.2.

    Gambar I.2. DTM (Digital Terrain Model).

    1.5.2.1. Point-based modeling. Jika suatu titik yang memiliki ketinggian

    digunakan untuk merealisasikan permukaan DTM, maka hasilnya adalah permukaan

    planar yang bertingkat, seperti yang ditunjukkan pada Gambar I.3. di setiap titik

    dapat dibangun permukaan planar (Li Zhilin dan Gold,2005). Jika permukaan planar

    dibangun dari data titik individu yang digunakan untuk mewakili daerah kecil di

    sekitar titik, maka seluruh permukaan DTM dapat dibentuk dengan serangkaian

    permukaan terputus seperti bersebelahan yang ditunjukkan pada gambar I.3 berikut.

  • Gambar I.3 .

    Secara teoritis, pendekatan ini cocok untuk pola data teratur atau tidak ter

    karena hanya terkait dengan titik

    batas-batas wilayah dipengaruhi oleh setiap titik yang berdekatan, perhitungan akan

    jauh lebih sederhana jika pola permukaan dibuat teratur seperti kotak persegi,

    segitiga sama sisi, segi enam, dll. Pendekatan ini sering digunakan pada (misalnya,

    perhitungan total volume air, batu bara, dll). (Li Zhilin dan Gold,2005)

    1.5.2.2. Triangle-based modeling

    merepresentasikan suatu

    (Li Zhilin dan Gold,2005). Dalam pembentukan TIN dibutuhkan setidaknya enam

    titik yang dapat digunakan untuk pembentukan jaring segitiga. Tiga titik berada pada

    node sebagai ujung sisi

    membentuk jaring segitiga lain.

    Konsep pembentukan TIN didasarkan pada

    triangulation merupakan suatu metode untuk membangun geometri segitiga dimana

    metode ini memaksimalkan su

    Gambar I.4 menyajikan pembentukan TIN dengan konsep

    Gambar I.3 . Point-based modeling (Li Zhilin dan Gold, 2005).

    Secara teoritis, pendekatan ini cocok untuk pola data teratur atau tidak ter

    karena hanya terkait dengan titik-titik individu. Namun, sejauh ini proses penentuan

    batas wilayah dipengaruhi oleh setiap titik yang berdekatan, perhitungan akan

    jauh lebih sederhana jika pola permukaan dibuat teratur seperti kotak persegi,

    gitiga sama sisi, segi enam, dll. Pendekatan ini sering digunakan pada (misalnya,

    perhitungan total volume air, batu bara, dll). (Li Zhilin dan Gold,2005)

    based modeling (TIN). TIN adalah salah satu metode untuk

    merepresentasikan suatu surface (permukaan) dalam bentuk jaring

    (Li Zhilin dan Gold,2005). Dalam pembentukan TIN dibutuhkan setidaknya enam

    titik yang dapat digunakan untuk pembentukan jaring segitiga. Tiga titik berada pada

    node sebagai ujung sisi sisi segitiga dan tiga titik lainya merupakan titik luar yang

    membentuk jaring segitiga lain.

    Konsep pembentukan TIN didasarkan pada delaunay triangulation. Delaunay

    merupakan suatu metode untuk membangun geometri segitiga dimana

    metode ini memaksimalkan sudut minimum dari semua sudut segitiga tersebut.

    Gambar I.4 menyajikan pembentukan TIN dengan konsep Delaunay

    6

    (Li Zhilin dan Gold, 2005).

    Secara teoritis, pendekatan ini cocok untuk pola data teratur atau tidak teratur,

    titik individu. Namun, sejauh ini proses penentuan

    batas wilayah dipengaruhi oleh setiap titik yang berdekatan, perhitungan akan

    jauh lebih sederhana jika pola permukaan dibuat teratur seperti kotak persegi,

    gitiga sama sisi, segi enam, dll. Pendekatan ini sering digunakan pada (misalnya,

    perhitungan total volume air, batu bara, dll). (Li Zhilin dan Gold,2005)

    . TIN adalah salah satu metode untuk

    (permukaan) dalam bentuk jaring jaring segitiga

    (Li Zhilin dan Gold,2005). Dalam pembentukan TIN dibutuhkan setidaknya enam

    titik yang dapat digunakan untuk pembentukan jaring segitiga. Tiga titik berada pada

    n tiga titik lainya merupakan titik luar yang

    delaunay triangulation. Delaunay

    merupakan suatu metode untuk membangun geometri segitiga dimana

    dut minimum dari semua sudut segitiga tersebut.

    triangulation.

  • Gambar I.4 Pembentukan TIN dengan

    1.5.2.3. Grid-based modeling

    secara merata dan teratur pada seluruh permukaan model digital (DTM) dalam

    interval tertentu. Titik DTM dapat berupa titik sampel maupun titik hasil interpolasi.

    Permukaan model digital terbentuk oleh grid yang menghubungkan titik

    yang dapat dilihat pada gambar I.5

    Gambar I.5.

    Gambar I.4 Pembentukan TIN dengan Delaunay Triangulation (Geodis

    based modeling. Pada grid-based modeling titik

    secara merata dan teratur pada seluruh permukaan model digital (DTM) dalam

    interval tertentu. Titik DTM dapat berupa titik sampel maupun titik hasil interpolasi.

    Permukaan model digital terbentuk oleh grid yang menghubungkan titik

    yang dapat dilihat pada gambar I.5

    Gambar I.5. Grid-based modeling (Li Zhilin dan Gold,2005).

    7

    (Geodis-Ale, 2012).

    titik-titik tersebar

    secara merata dan teratur pada seluruh permukaan model digital (DTM) dalam

    interval tertentu. Titik DTM dapat berupa titik sampel maupun titik hasil interpolasi.

    Permukaan model digital terbentuk oleh grid yang menghubungkan titik-titik DTM

    (Li Zhilin dan Gold,2005).

  • 8

    I.5.3. Metode Perhitungan Volume Batubara

    Metode perhitungan volume batubara pada dasarnya menggunakan prinsip

    perhitungan volume dari bagian permukaan batubara yang dibatasi oleh penampang-

    penampang melintangnya. Perhitungan volume batubara dapat dilakukan dengan

    beberapa metode, antara lain :

    1. Metode garis kontur

    2. Metode irisan melintang (Cross section)

    3. Metode cut and fill

    I.5.3.1. Metode garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan

    titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama, sehingga bidang yang dibentuk oleh

    sebuah garis kontur adalah merupakan bidang datar. Luas penampang ditentukan

    dengan luasan yang dibatasi oleh suatu garis kontur, sedangkan beda tinggi atau jarak

    antar penampang ditentukan dari interval garis kontur, yaitu beda tinggi antara dua

    garis kontur yang berurutan.

    Penentuan volume dengan menggunakan garis kontur dapat ditentukan dengan

    mengguanakan rumus end areas untuk setiap dua buah tampang yang berurutan.

    Metode ini juga dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan dan

    kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan. Volume dapat dihitung dengan cara

    menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur, kemudian

    mempergunakan prosedur-prosedur yang umum dikenal. Gambar I.6 merupakan

    ilustrasi penentuan volume menggunakan metode garis kontur

    Gambar I.6. Penentuan volume dengan garis kontur (Irvine, 1995).

  • Prosedur perhitungan volume dilakuka

    V = h

    Keterangan

    , , ,

    h

    n

    I.5.3.2. Metode irisan melintang (

    lurus terhadap sumbu proyek

    Metode ini cocok digunakan untuk pekerjaan yang bersifat memanjang seperti

    perencanaan jalan raya, jalan

    dan lain-lain.

    Cara penentuan vo

    metode yaitu:

    1. Metode potongan melintang rata

    Dalam rumus ini volume didapat dengan mengalikan luas rata

    dari irisan yang ada denga

    Apabila irisan

    antara irisan

    Volume = V =

    Gambar I.7. Penentuan volume dengan metode

    Prosedur perhitungan volume dilakukan dengan metode garis kontur :

    (I.1)

    Keterangan gambar I.6 :

    , , : Luas tampang

    : Interval kontur/beda tinggi antar kontur

    : Jumlah luasan

    Metode irisan melintang (cross section). Irisan melintang diambil tegak

    lurus terhadap sumbu proyek dengan interval jarak tertentu dalam metode ini.

    digunakan untuk pekerjaan yang bersifat memanjang seperti

    raya, jalan kereta api, saluran, penanggulan sungai,penggalian

    Cara penentuan volume dengan metode melintang dibagi menjadi beberapa

    Metode potongan melintang rata-rata

    Dalam rumus ini volume didapat dengan mengalikan luas rata

    dari irisan yang ada dengan jarak antara irisan awal dan akhir.

    Apabila irisan-irisan tersebut , , , .. antara irisan ke = D maka :

    Volume = V = ..

    .

    Gambar I.7. Penentuan volume dengan metode potongan melintang rata

    1995).

    9

    n dengan metode garis kontur :

    (I.1)

    /beda tinggi antar kontur

    . Irisan melintang diambil tegak

    dengan interval jarak tertentu dalam metode ini.

    digunakan untuk pekerjaan yang bersifat memanjang seperti

    sungai,penggalian pipa

    bagi menjadi beberapa

    Dalam rumus ini volume didapat dengan mengalikan luas rata-rata

    n jarak antara irisan awal dan akhir.

    , dan jarak

    . D . (I.2)

    potongan melintang rata-rata (Irvine,

  • Keterangan gambar

    , , ,..

    D

    V

    2. Metode jarak rata

    Metode ini digunakan untuk perhitungan volume yang

    diketahui luas dari dua tampang dan jarak antara kedua tampang tersebut.

    Misalnya D, maka rumus perhitungan volumenya dinyatakan dengan pe

    Volume = V = D

    Gambar I.8. Penentuan volume dengan metode

    Keterangan gambar

    dan D

    V

    3. Metode Prismoida

    Metode ini adalah metode yang paling baik di antara metode

    metode yang lain. Prisma adalah sebuah bangun yang bidang sisi

    berupa bidang datar, sedangkan bidang alas dan atasnya sejajar. Rumus

    prismoida dinyatakan

    Keterangan gambar I.7 :

    ,.. , : Luas tampang ke-1 sampai ke-

    : Jarak antar tampang awal dan tampang akhir

    : Volume melintang rata-rata

    Metode jarak rata-rata

    Metode ini digunakan untuk perhitungan volume yang

    diketahui luas dari dua tampang dan jarak antara kedua tampang tersebut.

    dan adalah luas tampang atas dan bawah yang berjarak

    umus perhitungan volumenya dinyatakan dengan pe

    Volume = V = D .

    .. (I.

    Gambar I.8. Penentuan volume dengan metode jarak rata-rata (Irvine, 1995).

    Keterangan gambar I.8 :

    : Luas tampang ke-1 dan ke-2

    : Jarak antar masing-masing tampang

    : Volume jarak rata-rata

    Metode Prismoida

    Metode ini adalah metode yang paling baik di antara metode

    metode yang lain. Prisma adalah sebuah bangun yang bidang sisi

    berupa bidang datar, sedangkan bidang alas dan atasnya sejajar. Rumus

    prismoida dinyatakan dengan persamaan:

    10

    -n

    : Jarak antar tampang awal dan tampang akhir

    Metode ini digunakan untuk perhitungan volume yang telah

    diketahui luas dari dua tampang dan jarak antara kedua tampang tersebut.

    adalah luas tampang atas dan bawah yang berjarak

    umus perhitungan volumenya dinyatakan dengan persamaan:

    .. (I.3)

    (Irvine, 1995).

    Metode ini adalah metode yang paling baik di antara metode-

    metode yang lain. Prisma adalah sebuah bangun yang bidang sisi-sisinya

    berupa bidang datar, sedangkan bidang alas dan atasnya sejajar. Rumus

  • Volume = V =

    Dengan

    danatas, dan

    Gambar I.9. Penentuan volume dengan metode

    Keterangan gambar :

    A1 dan A2

    D

    M

    Prismoida adalah benda padat yang mempunyai dua permukaan

    datar yang

    dihubungkan dengan permukaan baik datar maupun melengkung, yang

    padanya dapat ditarik garis lurus dari salah satu ujung yang sejajar ke

    ujung sejajar lainnya (Irvine, 1995).

    I.5.3.3. Metode

    menggunakan metode cut and fill

    jarak antara penampang atas dan penampang bawah tersebut. Dengan mengetahui

    data penampang atas dan penampang bawah, maka dapat dihitung

    masing penampang. Volume dihitung dari

    Volume = V =

    . (A1 + 4AM + A2) . (I.

    Dengan h adalah tinggi prisma, A1 dan A2 adalah

    AM adalah luas penampang tengah yang diperoleh

    AM =

    (I.5)

    Gambar I.9. Penentuan volume dengan metode prismoida (Irvine, 1995).

    Keterangan gambar :

    : Luas tampang atas dan bawah

    : Jarak antara A1 dan A2

    : Luas penampang tengah

    Prismoida adalah benda padat yang mempunyai dua permukaan

    datar yang sejajar, bentuknya teratur dan tidak teratur, yang dapat

    dihubungkan dengan permukaan baik datar maupun melengkung, yang

    padanya dapat ditarik garis lurus dari salah satu ujung yang sejajar ke

    ujung sejajar lainnya (Irvine, 1995).

    Metode Cut and Fill. Prinsip perhitungan volume batubara

    menggunakan metode cut and fill adalah menghitung luasan dua penampang serta

    jarak antara penampang atas dan penampang bawah tersebut. Dengan mengetahui

    data penampang atas dan penampang bawah, maka dapat dihitung

    Volume dihitung dari DTM yang dibentuk dari j

    11

    A1 + 4AM + A2) . (I.4)

    adalah luas alas

    diperoleh dari:

    (Irvine, 1995).

    Prismoida adalah benda padat yang mempunyai dua permukaan

    sejajar, bentuknya teratur dan tidak teratur, yang dapat

    dihubungkan dengan permukaan baik datar maupun melengkung, yang

    padanya dapat ditarik garis lurus dari salah satu ujung yang sejajar ke

    . Prinsip perhitungan volume batubara

    adalah menghitung luasan dua penampang serta

    jarak antara penampang atas dan penampang bawah tersebut. Dengan mengetahui

    data penampang atas dan penampang bawah, maka dapat dihitung luas masing-

    yang dibentuk dari jaring-jaring

  • 12

    segitiga (TIN). Jaring segitiga inilah yang akan membentuk suatu geometri prisma

    dari dua surface. Surface dibedakan menjadi dua yaitu design surface dan base

    surface. Design surface merupakan surface yang akan dihitung volumenya

    sedangkan base surface merupakan surface yang dijadikan sebagai alas.

    Visualisasi penghitungan volume pada satu sampel jaring segitiga dapat dilihat

    pada gambar I.10.

    Gambar I.10 Visualisasi penghitungan volume dengan metode cut and fill

    (Geodis-Ale, 2012)

    Gambar I.10 menunjukan bahwa volume total dari suatu area dihitung dari

    penjumlahan volume semua prisma. Volume prisma dihitung dengan mengalikan

    permukaan proyeksi (Ai) dengan jarak antara pusat massa dari dua segitiga yaitu

    desain surface dan base surface (di). Rumus penghitungan volume dengan prism

    method dapat dilihat pada rumus I.6.(Geodis-Ale, 2012)

    Vi= Ai.di ... ( I.6)

    Keterangan :

    Vi :Volume prisma

    Ai : Luas bidang permukaan proyeksi

    di : Jarak antara pusat massa dua segitiga surface desain dan base desain.

  • 13

    Rumus penentuan volume di atas secara terperinci dapat dijelaskan oleh rumus

    triangular prism dan rectangular prism yang dikemukakan oleh Pfilipsen. Rumus

    rectangular prism dapat dilihat pada persamaan (I.7) dan( I.8) (Pfilipsen, 2006).

    hm = ()

    ..(I.7) V = Fx(hm ho)..(I.8) Keterangan :

    V : Volume total

    F : Luas permukaan keseluruhan

    hm : Tinggi rata rata vertex

    ho : Tinggi pada bidang referensi horizontal

    Persamaan rectangular prism merupakan turunan daripada persamaan

    triangular prism. Persamaan triangular prism dapat dilihat pada persamaan

    (I.9),(I.10), dan (I.11) ( Pfilipsen, 2006)

    hmi = hi1 + hi2 + hi33 Vi=Fi x hmi V = V i = Fixhmi

    Keterangan :

    i : segitiga ke-i

    n : jumlah seluruh segitiga

    hi1, hi2 : tinggi tiap titik pada satu segitiga

    hmi : tinggi rata-rata dari satu segitiga

    V : volume objek

    Vi : volume dari satu segitiga

    Fi : area dari satu segitiga

    ........................................ (I.9)

    ........................................ (I.10)

    ........................................ (I.11)

  • 14

    I.5.4. Boundary

    Boundary adalah pembatas berupa file string yang tertutup. Boundary dipakai untuk

    membatasi suatu daerah perhitungan volume pada metode cut and fill, atau dapat

    juga digunakan menjadi batas desain area pertambangan

    I.5.5. AutoCAD Land Development 2009

    Autocad Land Development (ALD) merupakan software yang secara khusus

    diaplikasikan dalam mengelola pemetaan dan dasar-dasar perancangan pekerjaan

    sipil rekayasa. Autocad sendiri merupakan perangkat lunak komputer yang umum

    digunakan untuk menyelesaikan pekajaan gambar teknik dengan kerumitan dan

    ketelitian yang sangat tinggi.

    Dalam mempelajari Autocad Land Development ada hal-hal yang perlu

    diperhatikan, antara lain :

    1. Autocad Land Development khusus diaplikasikan dalam mengelola pemetaan

    dan dasar-dasar perancangan pekerjaan teknik sipil rekayasa namun mampu

    membuat gambar-gambar dimensi seperti layaknya program Autocad biasa.

    2. Autocad Land Development mempunyai sudut putar dengan nilai positif (+)

    jika searah jarum jam dan sebaliknya.

    3. Setting awal pada Autocad Land Development diperlukan untuk memulai

    suatu proyek.

    Fitur-fitur yang ditawarkan dalam Autocad Land Development, antara lain :

    1. Penentuan titik tembak

    2. Pembuatan kontur tanah

    3. Visualisasi kontur tanah 2D dan 3D

    4. Nilai kelandaian lahan

    5. Perhitungan cut dan fill.

  • 15

    Menu-menu yang terdapat dalam Autocad Land Development, antara lain :

    1. Projects

    2. Prototypes

    3. Templates

    4. Setup profile

    5. Settings

    6. Menu Paletters

    I.5.5.1. Tipe data. Beberapa cara input data pada perangkat lunak AutoCAD

    Land Development Desktop yang dapat dilakukan, yaitu :

    1. Pendigitasian dokumen grafik dengan menggunakan alat bantu keyboard

    atau petunjuk layar setelah ada permintaan pada waktu melakukan

    penggambaran tertentu.

    2. Menggunakan file standar pertukaran data yang mampu dihasilkan oleh

    kebanyakan system CAD (Computer Aided Design), yang disebut file DXF.

    3. Pemasukkan data menggunanakan proses import point dari file dengan

    format tertentu seperti CSV,TXT, atau XLS.

    I.5.5.2. Penggambaran dan pengeditan. AutoCAD Land Development Desktop

    memiliki beberapa tool dalam melakukan editing dan penggambaran. Tool ini

    berfungsi mempermudah pengguna, beberapa tool yang digunakan dalam proses

    penggambaran dan pengeditan pada AutoCAD Land Development Desktop antara

    lain pada menu Points : Points settings, Point management, Create Points, Create

    Points-Intersections, Create Points-Alignments, Create Points-Surface, Create

    Points-slope, Create Points-Interpolate, Import/export Points dll. Pada menu

    Lines/Curves : Line, By Point, By Direction, By turned Angle, By Station/Offset, Line

    Extension dll.

  • 16

    I.5.5.3. Fasilitas pembentukan permukaan digital. Beberapa fasilitas menu

    Terrain untuk aplikasi pekerjaan tanah pada survei rekayasa yang dapat digunakan

    untuk pembangunan model digital, perhitungan luas dan volume pada perangkat

    lunak AutoCAD Land Development Desktop yaitu :

    1. Terrain merupakan menu utama yang memberikan fasilitas untuk proses

    pembentukan model digital dan perhitungan volume.

    2. Terrain Model Explorer adalah perintah untuk menampilkan fasilitas

    pembuatan data surface dan pembangunan surface. Fasilitas-fasilitas

    tersebut termasuk informasi hasil dari proses pembuatan data surface dan

    pembangunan surface.

    3. Create New Surface adalah perintah untuk membuat surface baru.

    4. Add Point Files adalah perintah untuk pembuatan data surface baru dari data

    point.

    5. Add Point Group adalah perintah untuk pembuatan data surface baru dari

    data point.

    6. Build merupakan perintah untuk membangun surface dari data yang sudah

    dibentuk.

    7. Create Contour adalah perintah untuk membuat garis kontur.

    8. Site definition adalah perintah untuk pendefinisian area yang akan dilakukan

    perhitungan luas dan volume.

    9. Section adalah perintah untuk pembuatan penampang memanjang dan

    melintang.

    I.5.5.4. Perhitungan volume. Untuk menghitung volume pada perangkat lunak

    ini menggunakan 2 data kontur yaitu data kontur design surface dan data kontur base

    surface. Pada dasarnya perhitungan volume menggunakan perangkat lunak ini

    dengan metode cut and fill, namun yang membedakan dengan perangkat lunak lain

    yaitu data yang digunakan adalah data kontur. Pendefinisian volume pada perangkat

    lunak AutoCAD Land Development Desktop memiliki 3 metode yaitu :

    1. Grid volumes memiliki prinsip menentukan volume area hitungan

    berdasarkan ketinggian tiap-tiap sudut grid, ketinggian tiap sudut grid

  • 17

    didapat melalui interpolasi titik koordinat pengukuran pada koordinat tiap

    sudut grid.

    2. Composite volume memiliki prinsip menentukan volume area hitungan

    dengan penelusuran garis kontur untuk setiap interval ketinggian.

    3. Section volume memiliki prinsip menentukan volume area hitungan dengan

    metode tampang.

    I.5.6. Surpac Vision 6.1.2

    Surpac 6.1.2 Gemcom adalah perangkat lunak yang dikeluarkan oleh

    Gemcom.inc, yang berguna dalam hal manajemen pertambangan baik operasi

    tambang terbuka dan bawah tanah. Perangkat lunak ini dapat memberikan

    kenampakan 3D (3 Dimensi) yang tentunya dengan pertimbangan dari aspek

    keakurasian dan keefisienan. Surpac adalah sebuah software yang biasa

    dipergunakan untuk melakukan pemodelan, analisa dan desaign terhadap lapis bawah

    atau permukaan, Sofware ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan

    Software yang biasa dipergunakan untuk menghitung Permukaan (surface) saja,

    contohnya dalam perhitungan volume. Untuk dapat melakukan penghitungan volume dengan surpac diperlukan data dua buah surface dimana surface pertama sebagai

    design surface dan surface kedua sebagai alas atau base surface. Selain itu

    diperlukan juga boundary ( batas) area yang akan dihitung volumenya.

    I.5.6.1. Tipe data. Format file data yang dapat digunakan dalam perangkat

    lunak Surpac 6.1.2 Gemcom, yaitu :

    1. Supac Files formatnya meliputi .mdl, .DTM, .str

    2. Block Model Files formatnya meliputi .eco, .con, .res, .mod, .mdl, .fbm,

    .bmr

    3. Database Files formatnya meliputi .txt, .csv, .rej, .dbc, .sdb, .dsc, .ddb

    4. Plotting Files formatnya meliputi .pf, .lf, .cf, .dwf

    5. Macro And Script Files formatnya meliputi .tbc, .cmz, .cmd, .tcl18

    6. External Text Files formatnya meliputi .txt, .csv

    7. String Files formatnya meliputi .str

  • 18

    8. DTM Files formatnya meliputi .DTM

    9. Surpac Work Areas formatnya meliputi .swa

    10. DXF Files formatnya meliputi .dxf

    11. Log Files formatnya meliputi .log

    12. Note Files formatnya meliputi .not

    13. System Files formatnya meliputi .ssi

    I.5.6.2. Penggambaran dan pengeditan. Surpac memiliki beberapa tool yang

    digunakan untuk membantu dalam kegiatan penggambaran dan pengeditan. Beberapa

    tool yang digunakan dalam proses penggambaran dan pengeditan pada Surpac Vision

    6.1.2, yaitu :

    1. Digitise toolbar merupakan toolbar yang berisi beberapa tool yang

    digunakan dalam proses digitising.

    2. Edit toolbar merupakan toolbar yang berisi beberapa tool yang digunakan

    dalam proses editing.

    3. Inquiry toolbar merupakan toolbar yang berisi beberapa tool yang

    digunakan untuk mengetahui informasi dari point dan segment.

    I.5.6.3. Fasilitas pembentukan permukaan digital. Surpac mempunyai

    kemampuan dalam membentuk DTM dari data koordinat yang telah dirubah dalam

    format .str yang akan diubah menjadi *.dtm. Pada dasarnya pembentukan DTM pada

    surpac menggunakan metode triangulasi irregular network (TIN) yang membentuk

    model 3D yang solid. Beberapa tool yang digunakan dalam pembuatan DTM dan

    boundary pada perangkat lunak Surpac 6.1.2, yaitu : create dtm from layer, create

    dtm from string file, clip dtm by boundary string, line of intersect between 2 dtms,

    drape string over dtm, drape segment over dtm, dan drape string range over dtm.

    Visualisasi pembentukan model digital pada Surpac ditunjukan pada gambar I.11.

  • 19

    Gambar I.11. Pembentukan DTM pada perangkat lunak Surpac 6.12.

    I.5.6.4. Perhitungan volume. Perhitungan volume dalam perangkat lunak ini

    dimungkinkan dengan menggunakan data dari 2 DTM dalam format .dtm dan satu

    string boundary sebagai batas dalam format .str. Beberapa tool yang digunakan

    dalam perhitungan besarnya volume dan metode yang digunakan pada perangkat

    lunak Surpac Vision 6.1.2 yaitu : cut and fill between dtms, net volume between dtms,

    report volume of solids, end area method, dan by elevation from sections.

    Metode penghitungan volume dalam surpac menggunakan metode cut and fill.

    Dengan metode ini yang dihitung adalah besar volume galian dan timbunan. Prinsip

    penghitungan volume dengan metode ini adalah rumus prisma (Geodis-Ale,2012).

    Rumus ini merupakan pengembangan dari rumus dua tampang ( end area). Volume

    dihitung dari DTM yang dibentuk dari jaring jaring segitiga (TIN). Jaring segitiga

    inilah yang akan membentuk suatu geometri prisma dari dua surface. Surface

    dibedakan menjadi dua yaitu design surface dan base surface. Design surface

    merupakan surface yang akan dihitung volumenya sedangkan base surface

    merupakan surface yang dijadikan sebagai alas. Gambaran tentang cut and fill

    disajikan dalam gambar I.12.

  • 20

    Gambar I.12. Cut and fill (sumber : homebuildinganswer,2012)

    I.5.7. Minescape 4.119

    Minescape adalah software yang diproduksi oleh Mincom.inc dan PT. Mitrais

    Indonesia sebagai distributor resmi Mincom minescape. Minescape merupakan

    perangkat lunak pemodelan tambang yang didesain khusus untuk industri

    pertambangan. Karena menggunakan arsitektur yang terbuka, Minescape dapat

    mengakomodasi semua aspek dari manajemen informasi teknis di situs tambang,

    mulai dari perekaman data lubang bor sampai dengan penjadwalan produksi.

    Software ini dirancang untuk operasi pertambangan menggunakan sistem open cut

    dan underground (Mitrais, 2011). Minescape memiliki fungsi pemodelan geologi dan

    desain tambang. Dengan berbagai fitur yang dimiliki seperti:

    1. Stratmodel. MineScape Stratmodel menyediakan lingkungan kerja yang

    canggih dimana deposit stratigrafi dimodelkan untuk mewakili geologi

    setempat.

    2. Block Model. Digunakan untuk sebuah pekerjaan permodelan deposit

    dengan mengenalkan unsur-unsur geologi melalui pemuatan bentuk-

    bentuk yang ditafsirkan secara fisik atau interpolasi menggunakan

    kumpulan-kumpulan material dan/atau zona, diikuti oleh serangkaian

    algoritma.

    3. Plot and viewer memiliki kemampuan penanganan patahan yang baik dan

    mampu membuat model patahan pada deposit secara vertikal, normal, dan

    bolak-balik, serta menyediakan pemodelan kualitas deposit stratigrafi.

    Base surface

    Design surface

  • 21

    4. Drill & Blast memungkinkan ahli rancang ledakan memperoleh

    lingkungan CAD 3D yang interaktif dimana ledakan optimal dapat dengan

    cepat direncanakan, dan lubang-lubangnya diproyeksikan ke permukaan.

    5. Open Cut merupakan tool untuk membuat dan mengeksplorasi pilihan

    desain untuk perencanaan tambang open cut. Pada fitur ini pengguna juga

    bisa menghitung volume baik timbunan maupun stockpile menggunakan

    metode cut and fill.

    Hal yang paling mendasar dari desain minescape adalah fitur-fiturnya yang

    terbuka dan dapat diperluas. Lingkungan minescape mendukung beberapa produk

    dengan fungsi yang spesifik yang memungkinkan Anda secara interaktif membuat

    dan mengembangkan model-model geologi dan rancangan tambangan secara detail

    dan tiga dimensi (3D). Minescape dirancang untuk digunakan oleh semua profesional

    tambang seperti surveyor, geologist, dan mine engineer. Fleksibilitas yang dimiliki

    oleh minescape memungkinkannya untuk digunakan dalam perencanaan tambang

    jangka pendek dan jangka panjang untuk tambang batubara maupun bijih.

    I.5.7.1. Tipe data. Format data dan file yang digunakan dalam perangkat lunak

    Minescape 4.119 adalah:

    1. DXF format menggunakan ekstensi file .dxf

    2. AS2482 dan ASCII menggunakan ekstensi file .txt, .csv, .prn, .xls

    3. Surpac menggunakan ekstensi file .str, .dtm.

    4. Triangle atau DTM menggunakan ekstensi file .tri, .edg, .vrt

    5. Tabel Files menggunakan ekstensi file.tab, .tmp

    Perangkat lunak ini juga mampu mengimport dari format file lain seperti : M2

    Blocks, Load, M2 Limit, M2 Culture, M2 Fault Plots, Vulcan, Moss-Genio, Surpac,

    Microlynk, dan Features.

    I.5.7.2. Penggambaran dan pengeditan. Minescape memiliki beberapa tool

    yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan penggambaran dan pengeditan.

    Beberapa tool yang digunakan dalam proses penggambaran dan pengeditan

    pada Minescape 4.119, yaitu :

  • 22

    1. Page merupakan menu yang digunakan untuk membuka produk dan

    mencetak.

    2. Edit merupakan menu yang digunakan untuk editing, ploting, dan convert

    3. View merupakan menu yang mengatur tentang tampilan yang ada pada

    minescape.

    4. Draw merupakan menu yang digunakan untuk penggambaran titik dan

    garis.

    5. Settings merupakan menu yang digunakan untuk mengatur dalam

    pengambaran maupun editing.

    6. Model merupakan menu yang digunakan untuk pembentukan DTM

    7. Graphics merupakan menu yang digunakan dalam pembentukan kontur.

    I.5.7.3. Fasilitas pembentukan permukaan digital. Pada perangkat lunak

    minecsape pembentukan permuakaan digital menggunakan metode triangular

    irregular network (TIN) yang membentik model 3D yang solid. Tool yang

    digunakan dalam pembentukan model digital ada pada menu Triangles :

    1. Data memiliki fungsi untuk membuat triangle dari data ASCII.

    2. Design memiliki fungsi untuk membuat triangle dari data design.

    3. Table memiliki fungsi untuk membuat data dari table.

    4. Boundary memiliki fungsi untuk membuat boundary polygon triangle yang

    sudah dibuat.

    I.5.7.4. Perhitungan volume. Perhitungan volume dalam perangkat lunak ini

    dengan menggunakan data dari 2 triangles yang terdiri dari triangle stockpile dan

    triangles bedding. Metode yang digunakan dalam perhitungan volume pada

    perangkat lunak ini yaitu menggunakan metode cut and fill. Dengan metode ini yang

    dihitung adalah besar volume galian dan timbunan. Prinsip penghitungan volume

    dengan metode ini adalah rumus prisma (Geodis-Ale,2012). Rumus ini merupakan

    pengembangan dari rumus dua tampang (end area). Volume dihitung dari DTM yang

    dibentuk dari jaring jaring segitiga (TIN). Jaring segitiga inilah yang akan

    membentuk suatu geometri prisma dari dua surface.

    Pada perangkat lunak Minescape 4.119 Surface dinamakan triangle. Design

    triangle merupakan triangle yang akan dihitung volumenya sedangkan base triangle

  • 23

    merupakan triangle yang dijadikan sebagai alas. Beberapa tool yang digunakan

    dalam perhitungan besarnya volume yang digunakan pada perangkat lunak

    Minescape 4.119, yaitu triangle volume dan triangle cut and fill. Gambar I.13

    menggambarkan design 2 triangle dalam proses perhitungan volume menggunakan

    triangle cut and fill.

    Gambar I.13. Triangle pada perangkat lunak Minescape 4.119.

    Berikut ini merupakan tabel perbandingan anatara ketiga perangkat lunak.

    Tabel I.1 perbandingan antara ketiga perangkat lunak

    AutoCAD Land

    Development Desktop Surpac Gemcom Mincom minescape

    Tipe data CSV, TXT dan XLS String file TXT, CSV dan PRN

    Penggambaran dan

    pengeditan

    Terdapat pada menu

    Points dan Line/Curves

    Terdapat pada menu

    Digitize, Edit dan

    Inquiry

    Terdapat pada menu

    Page, Edit, Draw,

    Model dan Grapichs

    Fasilitas pembentukan

    permukaan digital

    Terrain Model Explorer

    dan Create Countour Create DTM Triangles

  • 24

    Perhitungan volume

    Cut and fill dengan

    metode Grid Volume,

    Composite volume dan

    Site volume

    Cut and fill Volume,

    end area dan by

    elevation from

    sections

    Triangle cut and fill

    Format data output Hanya terbatas pada

    format data dxf dan

    dwg

    Format data berupa

    string, DTM, geo

    database serta tab file

    Format data berupa

    triangles tlf, Design

    dgn, surface, tml,

    serta tab file

    Permodelan 3D Pembentukan model

    3D menggunakan

    prinsip jaring-jaring

    TIN yang solid

    Pembentukan model

    3D menggunakan

    prinsip DTM dari

    jaring-jaring TIN dan

    membentuk model 3D

    yang solid

    Triangles dibentuk

    dari interpolasi

    polinomial berbasis

    kriging

    Proses perhitungan

    volume

    Prosesnya lebih

    kompleks karena perlu

    pendefinisian stratum,

    site pada perhitungan

    volumenya.

    Prosesnya relatif

    simple karena pada

    proses perhitungan

    volume cut and fill

    hanya membutuhkan

    dua data DTM dan

    sebuah data kontur

    Prosesnya simple

    karena perhitungan

    volumenya hanya

    membutuhkan 2 data

    berupa triangles

    surface dan triangles

    bedding

    I.5.8. Uji t dua sampel

    Dalam statistik diperlukan syarat bahwa data yang akan dianalisis harus

    berdistribusi normal. Untuk itu perlu dilakukan pengujian normalitas data. Salah satu

    cara untuk pengujian normalitas data antara lain dilakukan dengan uji t. Pada proyek

    ini menggunakan data independent karena data tidak saling berkaitan satu sama lain.

    Uji t dua sampel digunakan untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua

    data (variable) tersebut sama atau berbeda. Uji komparatif berfungsi untuk menguji

    kemampuan generalisasi (signifikasi hasil penelitian yang berupa perbandingan

    keadaan variable dari dua rata-rata sampel). Rumus uji t dua sample dengan n 30

    dapat dilihat pada persamaan (Supranto, 2001) berikut ini :

  • 25

    t hitung =

    ()() () .( I.12 )

    Keterangan rumus :

    dan : Jumlah sample

    dan : Rerata sample ke-1 dan ke-2

    : Simpangan baku

    dan : Variansi sample ke-1 dan ke-2

    t hitung mempunyai Distribusi t dengan derajat kebebasan sebesar + 2. hipotesis kemudian dituliskan sebagai berikut :

    Ho : Hitungan volume perangkat lunak A tidak berbeda signifikan dengan

    hitungan volume perangkat lunak B

    Ha : Hitungan volume perangkat lunak A berbeda signifikan dengan hitungan

    volume perangkat lunak B

    Ho (hipotesis nol) diterima jika (-t /2 < t hitung < t /2) yang ditunjukkan

    pada gambar I.14 berikut ini.

    /2 /2

    100-

    -t /2 t /2

    Gambar I.14. Grafik uji t dua sampel

    Jika t hitung ada pada daerah yang tidak diarsir maka volume yang dihitung

    menggunakan perangkat lunak A tidak berbeda signifikan dengan volume yang

    dihitung dengan menggunakan perangkat lunak B