Shig Ellos Is sis

24
SHIGELLOSIS Oleh : Amalia Ramdhaniyah NIM : N 101 10 053 Pembimbing Klinik : dr. Amsyar Praja, Sp.A

description

hahay

Transcript of Shig Ellos Is sis

AKREDITASI TB DOTS

SHIGELLOSIS

Oleh : Amalia Ramdhaniyah NIM : N 101 10 053Pembimbing Klinik : dr. Amsyar Praja, Sp.APENDAHULUANPenyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan anak-anak di negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare yang mempunyai angka kesakitan 40% per tahun, menyerang terutama anak balita (60-80%). angka kematian disebabkan oleh diare merupakan 20-40% dari seluruh kematian

Di negara berkembang, Shigella sp. merupakan salah satu bakteri penyebab diare pada anakDi Indonesia Shigella menyebabkan kira-kira 10% diare akut Kuman ini merupakan penyebab disentri yang paling sering pada anak. Shigella hanya ditemukan pada manusia dan beberapa jenis binatang primata.

Penyebaran shigellosis sering terjadi secara kontak orang ke orang Penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bisa juga terjadi. Golongan Shigella yang sering menyerang manusia ialah S.dysenteri, S.flexnewri, S.boydii dan S.sonnei.

TINJAUAN PUSTAKADefinisiShigellosis adalah suatu penyakit peradangan akut oleh kuman genus Shigella sp. yang menginvasi saluran pencernaan terutama usus sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel mukosa usus tersebut.

EpidemiologiShigellosis sangat endemik di daerah yang sanitasinya sangat kurang. Biasanya 10-20% penyakit saluran pencernaan dan 50% diare yang berdarah atau disentri dari anak-anak bisa disebabkan oleh shigellosis. Prevalensi dari penyakit ini menurun dalam 5 tahun terakhir ini. Shigella ditemukan di seluruh dunia. Shigella lebih sering ditemukan selama akhir musim panas, tetapi sifat ini kurang menonjol sebagaimana Salmonella.di negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang buruk dan penduduknya yang padatUmumnya menginfeksi anak-anak dibawah umur 10 tahun, angka kejadian tertinggi terdapat pada kelompok umur 1-4 tahun. EtiologiShigellosis disebabkan oleh kuman Shigella spp.Kuman ini tergolong genus Shigella yang merupakan bakteri gram negatif, bentuk batang, non motil, anaerobik fakultatif dan tidak bertangkai serta secara biokimia meragikan laktosa sangat lambat bahkan tidak sama sekali. Dibagi 4 kelompok serologik yaitu S.dysenteri (12 serotipe), S.flexnewri (6 serotipe), S.boydii (18 serotipe) dan S.sonnei (1 serotipe). Di daerah tropis yang tersering ditemukan ialah S.dysenteri dan S.flexneri, sedangkan S.sonnei lebih sering dijumpai di daerah sub tropis atau daerah industri.

PATOFISIOLOGIPemasukan hanya 200 basil Shigella dapat mengakibatkan infeksiShigella dapat bertahan terhadap keasaman sekresi lambung selama 4 jam. Sesudah masuk melalui mulut dan mencapai usus, bakteri invasif ini di dalam usus besar memperbanyak diri.

Shigella sebagai penyebab diare mempunyai 3 faktor virulensi yaitu :Dinding polisakarida sebagai antigen halusKemampuan mengadakan invasi enterosit dan proliferasiMengeluarkan toksin sesudah menembus sel

Shigella menembus enterosit berkembang didalamnya kerusakan sel enterosit sel pecah bakteri akan menyebar ke sekitarnya kerusakan mukosa usus. Invasi bakteri ini mengakibatkan terjadinya infiltrasi sel-sel polimorfonuklear dan menyebabkan matinya sel-sel epitel tersebut, sehingga terjadilah tukak-tukak kecil didaerah invasi yang menyebabkan sel-sel darah merah dan plasma protein keluar dari sel dan masuk ke lumen usus serta akhirnya ke luar bersama tinja.

Shigella mengeluarkan toksin (Shiga toksin) nefrotoksik, sitotoksik (mematikan sel dalam benih sel) dan enterotoksik (merangsang sekresi usus) sel epithelium mukosa usus menjadi nekrosis.

Manifestasi KlinisDiare cair yang banyak bercampur darah dan lendir.Demam tinggi mendadak sampai mencapai 42 CNyeri perut, tenesmusNeusea dan vomitusDehidrasi sesuai derajatnyaTakikardi dan takipneuLamanya sakit 5 - 7 hari.

DIAGNOSISgejala-gejala klinikPemeriksaan darah rutinBiakan tinja sebaiknya berasal dari hapusan rectumPada infeksi akut, pemeriksaan proctoscopyPENATALAKSANAANPenanganan DehidrasiTentukan derajat dehidrasiDalam keadaan darurat, dehidrasi ringan dapat diatasi dengan memberikan cairan elektrolit/oralit yang cukup dilarutkan dalam air minum.pada dehidrasi sedang sampai berat, dalam keadaan darurat juga diberikan oralit sebelum dibawa ke rumah sakit.

Penderita perlu segera dilarikan ke rumah sakit terutama kalau penderita muntah terus sehingga oralit tidak bisa masuk, tidak kencing selama 6 jam, tinja telah bercampur darah, terus menerus diare tanpa henti. Di rumah sakit biasanya pasien segera diberi cairan rehidrasi parenteral seperti Ringer Laktat atau Darrow Glukosa. Untuk menghindari terbukanya luka-luka usus atau perdarahan, hendaknya penderita diare beristirahat total. Perlu juga melakukan diet makanan yang merangsang (asam, pedas) serta makanan yang tidak mudah dicerna (berserat tinggi) dan berlemak.

Pengobatan- Dasar pengobatan : penggunaan antibiotik, memperbaiki dan mencegah dehidrasi dan mengendalikan gejala penyerta. Penatalaksanaan dehidrasi pada umumnya sama dengan diare oleh sebab yang lain. Pengobatan dengan suportif memperbaiki kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menimbulkan dehidrasi, asidosis, syok dan kematian. Ampicillin (tapi sudah banyak yg resisten)Trimethoprim-Sulfamethoxazole (Kotrimoksasol) 8-10 mg/kg/ kali per oral diberikan selama 5 hariSefalosporin generasi ketiga seperti Cefriaxone (50 mg/kg/kali IV/IM diberikan sekali sehari) ataupun Cefixime (dosis pediatrik 15 mg/kg per oral sebagai dosis awal lalu dilanjutkan 8 mg/kg/kali per oral untuk 5 hari)Obat golongan Quinolone generasi pertama (Nalidixic acid) 55 mg/kg/kali per oral dibagi dalam 4 kali pemberian selama 5 hari.

PencegahanBahan makanan baik buah-buahan ataupun sayuran harus dicuci terlebih dahulu lalu dimasak sebelum dimakan. Mencuci tangan setelah menggunakan toiletMemisahkan penderita demam dengan penderita diare di rumah sakit.

KomplikasiDehidrasi dengan resiko gagal ginjal atau kematian. sepsis. Hemolisis, anemia, dan sindrom hemolitik uremik.Penurunan kesadaran, kejang dan koma dengan sedikit atau bahkan tanpa diare. Komplikasi yang jarang terjadi adalah kerusakan pada saraf, persendian, jantung, dan terkadang perforasi (berlubangnya) usus, prolaps rekti.

PrognosisShigellosis merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limiting) dan biasanya sembuh spontan.Kadang-kadang organisme tersebut dapat dibiakkan hingga 3 bulan setelah suatu periode shigellosis akut.

Peningkatan morbiditas dan mortalitas tampak pada populasi tertutup seperti rumah sakit jiwa, atau pada negara-negara yang belum berkembang dimana malnutrisi sering ditemukan.

Daftar PustakaMansjoer A, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2, edisi ketiga. Media Aesculapius: JakartaPartawihardja, S. 1991. Pengantar Diare Akut Anak. Badan Penerbit Undip: SemarangAbuhammour, Walid. 2002. Shigella Infection. www.Emedicine.comBehrman, Arvin. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson buku 2. EGC: JakartaKroser, Joyann. 2005. Shigellosis. www. Emedicine. comStaf Pengajar IKA UI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak buku 1. FK UI: Jakarta

TERIMAKASIH