Sesak Napas Pada Anak
-
Upload
refa-primadani-yusuf -
Category
Documents
-
view
119 -
download
2
description
Transcript of Sesak Napas Pada Anak
SESAK NAPAS PADA ANAK
A. Pengertian
Sesak napas (dyspnea) adalah sensasi subjektif rasa tidak nyaman dari
pernapasan. Hal ini dapat terjadi melalui peningkatan kerja pernapasan otot,
stimulasi neuroreseptor seluruh saluran pernapasan, atau stimulasi
kemoreseptor perifer dan sentral.
B. Pendekatan Diagnostik Sesak Napas pada Anak
1. Langkah 1: ABC (Pengkajian Airway, Breathing, dan Circulation apakah
stabil atau tidak?)
2. Langkah 2: Pikirkan luas tentang diagnosis banding. Apakah
penyebabnya kejiwaan, pernafasan, atau kardiovaskular? Apakah pasien
mengalami demam yang menunjukkan etiologi infeksi mungkin?
3. Langkah 3: Mengumpulkan informasi dasar dari anamnesis:
a. Saat keluhan sesak napas timbul, berulang, atau pertama kali,
mendadak atau perlahan, apakah berhubungan dengan waktu,
misalnya lebih berat pada malam hari.
b. Apakah sesak napas dipengaruhi oleh posisi tidur pasien, misalnya
terlentang, telungkup, atau setengah duduk.
c. Apakah sesak timbul setelah melakukan aktivitas fisik (lari atau
berjalan agak jauh), yang menandakan telah terjadi penurunan
toleransi terhadap aktivitas. Pada bayi menurunnya toleransi aktivitas
dapat dinilai dengan menanyakan apakah bayi cepat lelah apabila
1
menetek atau minum susu botol, ditanyakan berapa lama serta berapa
milliliter susu botol dapat diminumnya.
d. Keluhan lain yang menyertai sesak napas yang perlu juga ditanyakan
adalah batuk, napas berbunyi, nyeri dada, biru di daerah bibir dan
ujung jari, dan adanya riwayat muntah ataupun tersedak.
4. Langkah 4: Pemeriksaan Fisik
Setelah melakukan anamnesis maka selanjutnya melakukan pemeriksaan
fisik. Lihatlah tanda-tanda vital dan melakukan pemeriksaan fisik lengkap
yang biasa dilakukan. Beberapa hal berikut dapat membantu membedakan
antara penyebab pernapasan dan kardiovaskular:
a. Pernapasan
1) Posisi pasien? (duduk depan, dll)
2) Apakah pasien memiliki stridor? Akut atau kronis? Tracheal tug?
3) Pertimbangkan diagnosis banding untuk obstruksi extrathoracic,
pikirkan anatomi.
4) Hoarsness (laring)?
5) Batuk (trakea)?
6) Apakah pasien mengalami demam?
7) Apakah pasien memiliki tanda-tanda peningkatan Work Of
Breathing (retraksi inter/subkostal)?
8) Pertimbangkan penyebab pernapasan intrathoracic.
9) Apakah ada mengi?
10) Apakah mengi merespon terhadap pemberian bronkodilator?
2
b. Kardiovaskuler
1) Apakah anak mengalami Shorthness Of Breath (SOB) selama
makan atau kegiatan? Memiliki berat badan yang buruk?
2) Apakah hemithorax kiri anterior terlihat lebih menonjol?
3) Pertimbangkan gagal jantung kongestif.
4) Apakah pasien mengalami edema periorbital? Hepatomegali?
Pertimbangkan gagal jantung kongestif kanan.
5) Apakah pasien memiliki takipnea, peningkatan kerja pernapasan
atau riwayat infeksi paru berulang? Pertimbangkan gagal jantung
kongestif kiri.
6) Apakah ketika lelah mengambil posisi jongkok? Apakah
Memiliki sianosis sentral atau tanda hipoksia?
5. Langkah 5: Investigasi Laboratorium / Pencitraan
a. Complete Blood Count
b. Elektrolit, BUN, Creatinin
c. Kultur (darah, urin, dahak)
d. Swab
e. Blood Gas Analisis
f. Foto thoraks
g. EKG
6. Langkah 6: Diagnosis, Diagnosis Sementara, & Manajemen
a. Diagnosis banding
1) Sesak dari sistem pernafasan
a) Pengendalian ke pusat pernapasan (batang otak)
3
Sensasi "kekurangan udara" atau "dorongan untuk
bernapas"
Secara klinis perubahan dalam tingkat/kedalaman/ritme
Pikirkan perubahan metabolik/beracun
Misalnya obat: Diabetic Ketoacidosis treatment
b) Perubahan pompa ventilasi/bagian (otot/dinding dada/saluran
udara)
Sensasi "dada sesak"
Secara klinis tanda-tanda peningkatan Work Of
Breathing
Pikirkan obstruksi jalan napas / masalah neuromuscular
Misalnya. Laryngomalacia/tracheomalacia/epiglottitis /
pneumonia / asma / bronchiolitis/ benda asing
c) Perubahan pertukaran gas (batas alveolar-kapiler)
Sensasi "kekurangan udara" atau "dorongan untuk
bernapas"
Secara klinis hipoksemia
Pikirkan infiltrasi alveolar atau rusaknya jaringan paru
Misalnya. Pneumonia, edema paru, TTN, hipoplasia
paru
2) Sesak dari sistem kardiovaskular
a) Disfungsi myocardial(kegagalan pompa)
Pengiriman tidak adekuat untuk paru-paru (hipoksemia)
Gagal jantung Kanan (cyanotic CHF)
4
Pengiriman tidak adekuat untuk tubuh (edema paru)
Gagal jantung kiri (acyanotic CHF)
b) Anemia
c) Deconditioning (jarang latihan kardiovaskular)
b. Manajemen terapi
Manajemen terapi sesak napas pada pasien sesak karena kelainan
sistem pernafasan dengan pasien sesak karena kelainan sistem
kardiovaskular terntunya berbeda tergantung dari etiologi dan gejala
yang menyertainya.
5
DAFTAR PUSTAKA
Goldbloom, RB. 2003. Pediatric Clinical Skills. Elsevier Saunders:
Philadelphia.
Haist, SA and JB Robbins. 2005. Dyspnea. In Internal Medicine On Call.
McGraw Hill: New York.
Kliegman, RM, HB Jenson, KJ Marcdante, & RE Behrman. 2006. Nelson
Essentials of Pediatrics. Elsevier Saunders: Philadelphia.
Rahajoe N N, Supriyanto B & Setyanto D B. 2010. Buku Ajar Respirologi Anak.
Badan Penerbit IDAI. Jakarta.
Schwartzstein, RM. 2006. Approach to the patient with dyspnea. UpToDate.
6