Sepsis

37
SEPSIS

description

kedokteran

Transcript of Sepsis

SEPSIS

SEPSIS

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISIDefinisi Sepsis oleh American College of Chest Physicians (ACCP) dan Society of Critical Care Medicine (SCCM) 20016Entitas patologis Definisi BakteremiaAdanya bakteri dalam aliran darahSeptikemiaAdanya sejumlah besar bakteridalam aliran darah sering dikaitkan dengan tanda dan gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan sakit kepalaSIRSDua kriteria atau lebih sebagai berikut:o Suhu >38,30C atau 90 denyut/menito Frekuensi Nafas >20 bpm atau PaCO210% bentuk imaturSepsisSIRS dengan bukti klinis infeksiSepsis BeratSepsis yang berhubungan dengan disfungsi organ, hipotensi, atau hipoperfusi jaringanSyok septikSepsis dengan hipotensi, yang tidak merespon terhadap resusitasi cairan, ditambah kelainan hipoperfusi Sepsis inducedhypotensionTekanan arteri sistolik, 40 mmHg dari baseline tanpa adanya penyebab lain untuk hipotensi

EPIDEMIOLOGIInsiden sepsis di Amerika Serikat, tercatat sebanyak 2% dari pasien yang dirawat di rumah sakit. Di antara pasien tersebut, separuhnya dirawat di Intensif Care Unit (ICU), yang mewakili 10% dari semua pasien di ICU.7,8 Jumlah kasus di Amerika Serikat melebihi 750.000 per tahunnya dan baru-baru ini dilaporkan meningkat. Dari studi beberapa negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya menunjukkan tingkat insidensi yang sama pada kejadian sepsis yang dirawat di ICU. 8

ETIOLOGIStaphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae adalah bakteri gram positif yang paling sering menyebabkan sepsis, sedangkan Escherichia coli, spesies klebsiella, dan Pseudomonas aeruginosa mendominasi pada bakteri gram negatif

ETIOLOGIInfective causesNon-Infective causesInfeksi CNSInfeksi CVSInfeksi jalan nafasInfeksi ginjalInfeksi gastrointestinal tractInfeksi kulit dan soft tissueInfeksi tulang dan persendianTrauma beratPerdarahanKomplikasi bedahKomplikasi aneurisma aortaInfark miokardEmboli paruTemponade jantungPerdarahan subarachnoidLuka bakarPankreatitis akutOverdosis obat/keracunanKetoasidosis diabetesInsufisiensi adrenlAnafilaktik

PATOFISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINISManifestasi klinis sepsis biasanya tidak spesifik, biasanya didahului oleh tanda tanda sepsis non spesifik, meliputi:demam, menggigil, dan gejala konstitusi seperti lelah, malaise, gelisah atau kebingungan.Hiperventilasi adalah tanda yang paling sering dan diawal. Disorientasi, gelisah, dan manifestasi lain dari ensefalopati bisa juga terjadi pada respons sepsis pada fase awal, terutama pada pasien tua dan pasien yang memiliki gangguan neurologi sebelumnya. Banyak jaringan yang tidak dapat mengekstraksi oksigen dari darah dengan normal, sehingga terjadi metabolisme anaerob. Kadar laktat darah awalnya meningkat , karena peningkatan glikolisis dengan gangguan klirens laktat dan piruvat oleh hati dan ginjal. Karena hipoperfusi, jaringan mengalami hipoksia dan menghasilkan banyak asam laktat yang berperan dalam asidosis metabolik. Kadar gula darah sering meningkat, terutama pada pasien dengan diabetes, meskipun gangguan glukoneogenesis dan pelepasan insulin berlebihan menyebabkan hipoglikemia.

DIAGNOSISKriteria Sepsis adalah Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) ditambah dugaan infeksi atau terbukti adanya infeksi. SIRS adalah pasien yang memiliki dua atau lebih kriteria berikut: Suhu >38,30C atau 90 denyut/menitFrekuensi Nafas >20 bpm atau PaCO210% bentuk imatur.

MANAJEMENResusitasi AwalSurviving Sepsis Campaign merekomendasikan untuk melakukan resusitasi cairan pada pasien dengan sepsis induced tissue hypoperfusion. Selama resusitasi enam jam pertama, diharapkan resusitasi ini dapat mencapai:CVP 8-12 mmHgMAP 65 mmHgUrine output 0,5 ml/kgBB/jamSaturasi oksigenasi Superior Vena Cava (Scvo2) atau saturasi oksigen campuran vena (Svo2) masing-masing 70% atau 65%Resusitasi ini diharapkan dapat menormalisasi kadar laktat pada pasien dengan peningkatan kadar laktat sebagai marker dari hipoperfusi jaringan.

MANAJEMENTerapi AntimikrobialTerapi antimikrobial diberikan pada jam pertama secara intravena ketika diagnosis sepsis berat dan syok septik ditegakkan. Terapi yang digunakan adalah terapi empiris dengan satu atau kombinasi obat yang dapat melawan semua patogen (bakteri, jamur dan virus) serta dapat masuk ke dalam jaringan yang diduga sebagai sumber infeksi dalam keaddaan konsentrasi yang adekuat. Patogen yang paling sering menyebabkan syok sepsis di Rumah Sakit adalah bakteri gram positif diikuti oleh gram negatif, mikroorganisme bakteri campuran, kandidiasis dan toxic shock syndrome. Ketika menggunakan terapi empiris, harus hati-hati untuk menghindari multi drug resisten.

MANAJEMENSource ControlDiagnosis anatomi infeksi yang spesifik memerlukan pertimbangan untuk kontrol sumber infeksi (misalnya, infeksi nekrosis jaringan lunak, peritonitis, kolangitis, infark usus). Sumber infeksi harus dicari, didiagnosis atau disingkirkan secepat mungkin, dan intervensi dilakukan untuk kontrol sumber infeksi dalam 12 jam pertama setelah diagnosis dibuat, jika memungkinkan.

MANAJEMENSource ControlDiagnosis anatomi infeksi yang spesifik memerlukan pertimbangan untuk kontrol sumber infeksi (misalnya, infeksi nekrosis jaringan lunak, peritonitis, kolangitis, infark usus). Sumber infeksi harus dicari, didiagnosis atau disingkirkan secepat mungkin, dan intervensi dilakukan untuk kontrol sumber infeksi dalam 12 jam pertama setelah diagnosis dibuat, jika memungkinkan.

KOMPLIKASI

Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). ARDS berkembang pada 50% dari pasien dengan sepsis berat atau syok septik. Kegagalan otot pernafasan bisa memperburuk hipoksemia dan hypercapnia. Sebuah peninggian tekanan baji kapiler paru (>18 mmHg) lebih menunjukkan overload volume cairan atau gagal jantung daripada ARDS. Pneumonia disebabkan oleh virus atau oleh Pneumocystis mungkin secara klinis tidak dapat dibedakan dari ARDS.Oliguria, azotemia, proteinuria, dan cast kemih nonspesifik sering ditemukan. Kebanyakan kegagalan ginjal adalah karena nekrosis tubular akut yang disebabkan oleh hipotensi atau cedera kapiler, meskipun beberapa pasien juga memiliki glomerulonefritis, nekrosis korteks ginjal, atau nefritis interstisial. Kerusakan ginjal karena obat mungkin mempersulit terapi, khususnya pasien ketika hipotensi diberikan antibiotik aminoglikosid

PROGNOSISSetidaknya 20-35% pasien dengan sepsis berat dan 40 sampai 60% dari pasien dengan syok septik meninggal dalam waktu 30 hari. Kematian lainnya dalam 6 bulan berikutnya. Kematian pada akhirnya sering disebabkan infeksi yang kurang dikendalikan, komplikasi dari perawatan intensif, kegagalan dari beberapa organ, atau penyakit yang mendasari pasien.

LAPORAN KASUS

IDENTITASNama: NWKUsia: 60 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: HinduAlamat: Jl. Suranadi Lombok BaratPekerjaan: Ibu Rumah TanggaTanggal MRS: 9 Januari 2015Tanggal Pemeriksaan: 12 Januari 2015

ANAMNESIS

Keluhan utama saat datang : SesakRiwayat Penyakit Sekarang:

Pasien merupakan rujukan dari RS swasta. Pasien telah menjalani operasi gastrektomi pada tanggal 26 Desember 2014. Pada tanggal 30 Desember 2014 pasien mengalami perburukan kondisi. Pada tanggal 2 Januari 2014 dilakukan operasi bypass gaster.Pasien memiliki riwayat benjolan di perut bagian kiri sejak tahun 2012 dan sering mengalami mual dan semenjak sakit mengalami penurunan asupan makanan.

ANAMNESISRiwayat PengobatanPasien telah menjalani operasi gastrektomi pada tanggal 26 Desember 2014. Pada tanggal 30 Desember 2014 pasien mengalami perburukan kondisi. Pada tanggal 2 Januari 2014 dilakukan operasi bypass gaster.Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat KeluargaRiwayat penyakit sistemik (asma, hipertensi, diabetes) di keluarga pasien disangkal..

PEMERIKSAAN FISIK SAAT MRSStatus Present Kesadaran: E4V5M6Nadi: 110-120 x/menitRespirasi: dengan CPAPTekanan Darah: 135/75 mmHgSuhu aksila: 36,5 C.

PEMERIKSAAN FISIK SAAT MRSStatus GeneralKepala:NormocephaliMata:Inspeksi : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cowong -/-, refleks pupil +/+ isokorTHT:Tonsil : T1/T1Leher:Tidak ada pembesaran kelenjarThoraks:Cor : S1S2 tunggal reguler, murmur (-)Pulmo : Bronkial +/+, rhales -/-, wheezing -/-Abdomen:Distensi (-), Bising usus (+) , luka post operasi (+)Hepar dan lien tidak terabaEkstremitas:Hangat pada keempat ektremitas, Edema (-), CRT