Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

65
MIKROBIOLOGI Pendahuluan : Mikrobiologi kedokteran Sejarah mikrobiologi kedokteran Klasifikasi/taxonomi / nomenklatur Morfologi bakteri Struktur bakteri mikroskopi Asih Rahayu,drh.,M.Kes Lab.mikrobiologi Fk uwks

description

mikrobiologi kedkteran

Transcript of Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Page 1: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

MIKROBIOLOGIPendahuluan :

Mikrobiologi kedokteranSejarah mikrobiologi kedokteranKlasifikasi/taxonomi / nomenklaturMorfologi bakteriStruktur bakterimikroskopi

Asih Rahayu,drh.,M.KesLab.mikrobiologi

Fk uwks

Page 2: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI KEDOKTERANKEDOKTERAN

• Merupakan pengetahuan tentang :mikroorganisme penyebab penyakit infeksi pada manusia termasuk organisme yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia (zoonosis) reaksi host terhadap infeksi tersebut

• Meliputi aspek – aspek:1. Etiologi2. Patogenesis3. Diagnosis Laboratorium4. Pengobatan5. Epidemiologi6. Pengendalian infeksi

Page 3: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Mikrobiologi Kedokteran mempunyai hubungan yang erat dengan disiplin ilmu kedokteran yang lain (e.g. Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Epidemiologi, Farmakologi, Interna, Bedah etc.)

• Merupakan salah satu cabang BIOLOGI

• Mikrobiologi terdiri dari banyak cabang (e.g. Mikrobiologi Kedokteran, Mikrobiologi Industri, Mikrobiologi Makanan, Mikrobiologi Lingkungan, Mikrobiologi tanaman etc.)

Page 4: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• RUANG LINGKUP MIKOBIOLOGI KEDOKTERAN

1.Bakteriologi : tentang Bakteri

2.Virologi :tentang virus / virion

3.Mikologi :tentang fungi / jamur

4.Parasitologi :tdd : helminthologi (tentang helminth / cacing) ; Protozologi(tentang Protozoa) & Entomologi (tentang arthropoda)

5. Immunologi : tentang kekebalan & reaksi terhadap infeksi

Catatan :

No 4 dipelajari di Lab. Parasitologi

No 3 UWK/UNAIR dipelajari di Lab. Mikrobiologi

UI dipelajari di Lab. Parasitologi

Bila saudara membaca textbook Medical Microbiology , didalamnya dibahas SEMUA topik – topik seperti tsb di atas

Page 5: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Sejarah Sejarah ringkas

• Robert Hooke (1635-1703) Microscope

MicrographiaRoyal Society London

• Anthony Van Leeuwenhoek ( 1632-1723) Microscope

Bacteria ,Protozoa

• Francesco Redi (1626-1697)& Lazaro Spalanzani (1729-1799)

Kontra teori Abiogenesis /Generatio Spontanea (John Needham 1713-1781)

Page 6: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Louis Pasteur (1822-1895)

Molekul organik, aerob, anaerob

Theodor Schwann

Fermentasi

Fisiologi bakteri

Page 7: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• John Tyndall spora (endospora) bakteri Tyndalisasi

Generatio spontanea gugur

• Robert Koch (1843-1910) Anthrax (pd.kambing)

Postulat Koch :1. Mikroorganisme (MO) harus dapat diisolasi dari setiap

kasus infeksi2. MO tersebut harus dapat dikultur pada biakan murni3. MO dari kultur tersebut dapat menimbulkan penyakit

yang sama apabila diinokulasi pada hewan coba4. Dari hewan coba yang sakit tersebut harus dapat

diisolasi MO yang sama seperti semula

Page 8: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Contoh penemuan Mikroba & Penyakit (1877-1900)

Penyakit Organisme Penemu Tahun

Anthrax Bacillus anthracis Robert Koch 1877

Gonorrhoea Neisseria gonorrhoea Albert Neisser 1879

Pyogenic infections Staphylococcus aureus Alexander Ogston 1881

Tuberculosis Mycobacterium tuberculosis Robert Koch 1882

Erysipelas Streptococcus pyogenes Friedrich Fehleisen 1882

Diphtheria Corynebacterium diphthteriae Theodor Klebs 1883

Tetanus Clostridium tetani Arthur Nicolaier 1884

Cholera Vibrio cholera Robert Koch 1884

Page 9: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Penyakit Organisme Penemu Tahun

Typhoid fever Salmonella typhi Georg Gaffky 1884

Brucellosis Brucella melitensis David Bruce 1887

Gastroenteritis Salmonella enteridis August Gaertner 1888

Gas gangrene Clostridium perfringens William Welch 1892

Bubonic plaque Yersinia pestis Alexandre Yersin 1894

Botulism Clostridium botulinum Emile van Ermengem 1897

Dysentery Shigella dysenteriae Kiyoshi Shiga 1898

Page 10: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Penemuan Virus

• Adolf Mayer (1886) tobacco mosaic virus (TMV) merupakan penyakit menular

• D. Ivanowski (1882) TMV merupakan agent filterable

• Loeffler dan Frosch Foot & Mouth Disease Virus (FMD) merupakan agent filterable

Page 11: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Tindakan Imunisasi / vaksinasi

• Edward Jenner (1749-1823)

Cowpox small pox / variolla

• Louis Pasteur chicken cholera, anthrax, rabies

Page 12: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Penemuan obat untuk penyakit infeksi

• Domagk (1935) chemoterapeutica Sulfanilamid potent terhadap

Staphylococcus sp

• Alexander Fleeming (1929) antibiotica Penicillin dari Penicillium

Page 13: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Teori cell• Robert Hooke penemu kata “cell”

(1665) : struktur halus dari gabus (struktur seperti sarang lebah yang ternyata adalah dinding sel yang sebelumnya hidup) & beberapa tumbuhan

• Anthony van Leeuwenhoek benda – benda kecil yang disebut “ animalcules”

• Matthias Schleiden & Theodore schwann 1838-1839 sel sebagai satuan hidup struktural

• Carolus Linnaeus dasar klasifikasi

Page 14: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Dunia mikroba

• Akhir abad 19 : Klasifikasi mahkluk hidup tdd :

2 kingdom : Plant & animal• Haeckel (1866) : dunia mikroba Kingdom ke 3 yaitu

Protista (= kehidupan pertama) yang mencakup organisme uniseluler. Menurut Haeckel, protista merupakan organisme sederhana yang mempunyai sel tunggal

Dengan adanya mikroskop elektron diketahui bahwa Protista ternyata terdiri dari 2 tingkat yaitu :

1. Lower Protista (procaryota / procaryotic)

2. Higher protista(eucaryota /eucaryotic)

Page 15: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

PROTISTA:PROTISTA:• LOWER PROTISTA = PROCARYOTIC- Tidak mempunyai nuclear membrane- Tidak mempunyai mitotic apparatus- Mempunyai struktur dinding sel yang lebih

kompleks daripada dinding sel higher protista- Eg : BAKTERI ; BLUE GREEN ALGAE• HIGHER PROTISTA = EUCARYOTIC- Mempunyai nuclear membrane- Mempunyai mitotic apparatus- Mempunyai struktur dinding sel yang lebih

sederhana daripada dinding sel lower protista- Eg: RED , BLUE & BROWN ALGAE ;

PROTOZOA ; FUNGI ; SLIME MOULDS

Page 16: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

KLASIFIKASI / TAXONOMI sistim Kingdom

• Kingdom : plant & animal• Phylum : Tracheophyta, Bryophyta &

Thallophyta• Subphylum : Algae (organisme berklorofil

/ autotrof) &

Fungi (organisme tanpa klo-rofil / heterotrof)

• Class :Schizomycetes BAKTERI & Eumycetes FUNGI / JAMUR

Page 17: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

KLASIFIKASI / TAXONOMI sistim protista

• Bakteri

Lower Prostista / Protista tingkat rendah /prokaryota / procaryotic cell (uniseluler)

• Fungi

Higher Protista / Protista tingkat tinggi /eukaryota / eucaryotic ( uni & multiseluler)

Page 18: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

NOMENKLATUR / PENAMAAN Binomial system

• Carolus Linnaeus (1707-1778) 2 kata

Species morfologi & reproduksi sama

Genus (pl. genera) mempunyai species

• Aturan penulisan : Species ditulis italic (miring) atau bergaris bawah dan huruf awal kata pertama ditulis dengan huruf besar/ Kapital

Page 19: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Contoh penulisan genus :

Legionella,Klebsiella , Escherechia etc

• Contoh penulisan species:

Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, Bacillus anthracis, Clostridium botulinum, Mycobacterium tuberculosis etc. atau:

Neisseria gonorrhoea, Corynebacterium diphtheriae, Streptococcus pyogenes, Bordetella pertusis etc.

• Nomenklatur / penamaan dan klasifikasi bakteri telah dibukukan secara sistematis dalam Bergeys Manual of Determinative Bacteriology sampai saat ini dengan edisi terbaru

Page 20: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

CIRI PENAMAAN BAKTERI• CLASS berakhiran ……….cetes • ORDO berakhiran …………ales • FAMILI berakhiran ………..aceae• TRIBE berakhiran…….eiae• Genus dan species tidak mempunyai ciri tertentu• Genus dan spesies dapat diberi nama

berdasarkan kata latin atau kata baru yang dilatinkan misalnya dari nama penemunya, daerah ditemukannya, sifat bakteri, gejala yang ditimbulkan atau ciri fisik koloni bakteri

Page 21: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Contoh penamaan bakteri

• Staphylococcus aureus atau Staphylococcus aureusBakteri berbentuk coccus (bulat), susunannya bergerombol

seperti buah anggur (staphylo) koloninya berwarna kuning emas (aureus)

• Streptococcus pyogenes atau Streptococcus pyogenes

Bakteri berbentuk coccus, susunannya berantai (strepto) menyebabkan infeksi bernanah (pyogenes)

• Bacillus anthracis atau Bacillus anthracis bakteri berbentuk bacil (batang) menyebabkan penyakit anthrax

• Shigella dysenteriae atau Shigella dysenteriae ditemukan oleh Kiyoshi Shiga & menyebabkan disenteri

• Contoh lain lihat di bab : contoh penemuan mikroba & penyakit

Page 22: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

UKURAN BAKTERI• Ukuran bakteri variatif, umumnya antara lebar 0,2

mikron sampai 2 mikron & panjang 2 mikron sampai 8 mikron

• Untuk dapat melihat bakteri mutlak harus menggunakan mikroskop dengan tehnik khusus (lihat bab mikroskopi)

• Beberapa bakteri mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dan hampir seukuran virus terbesar & hanya dapat dilihat mengunakan mikroskop khusus

• Catatan : 1 mikron (µ) atau mikrometer (µm) = seperseribu milimeter

Page 23: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

MORFOLOGI• Pada dasarnya terdapat 3 bentuk dasar bakteri

1. Coccus

2. Bacill

3. Spiral

1. Coccus (pl: cocci)

(berasal dari kata coccos = berris =arbei)

Umumnya berbentuk spheris ( bulat) tetapi dapat oval, memanjang atau datar di salah satu sisinya

Page 24: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Bila cocci membelah diri ( reproduksi), sel-selnya dapat tetap melekat satu dengan yang lainnya :- Membelah 1 arah & Melekat berdua-dua (sepasang) disebut susunan diplo - Membelah 1 arah &Melekat satu dengan lainnya berjumlah banyak dan seperti rantai disebut susunan strepto - Membelah 2 arah &Melekat berempat disebut tetrad- Membelah banyak arah & Melekat bergerombol seperti buah anggur disebut

susunan Staphylo - Membelah 3 arah & Melekat berdelapan

disebut sarcinae • Coccus setelah membelah diri juga dapat memisah

antara satu sel dengan sel yang lainnya, susunannya disebut micrococcus atau sendiri – sendiri / solitair

Page 25: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

2. Bacill

Berbentuk batang , ada yang gemuk panjang, gemuk pendek, kurus panjang, kurus pendek, berspora, tidak berspora & susunannya dapat sendiri – sendiri / solitair , bergabung ke arah poros memanjangnya atau berjajar membentuk palisade (seperti pagar)

Hanya membelah ke 1 arah ( ke arah poros memanjang) :

- Melekat berdua –dua disebut susunan diplobacilli

- Melekat seperti rantai disebut susunan streptobacilli

Page 26: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

- variasi bacill lainnya diantaranya berujung oval, berujung datar, atau berukuran sangat pendek dengan ujung oval sehingga mirip coccus & disebut sebagai coccobacill (coccoid)

- Corynebacterium diphteriae berbentuk batang kurus pendek, mempunyai ganula metakromatik / Babes- Ernts di ujungnya sehingga bagian ujung tampak membesar, susunannya seperti huruf cina atau seperti pagar /palisade

Mycobacterium leprae berbentuk batang kurus panjang, susunannya seperti penampang melintang cerutu (susunan globi / singl. Globus)

Bacillus subtilis berbentuk batang gemuk panjang, mempunyai spora di central etc.

Page 27: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

3.SpiralBerbentuk melingkar – lingkar dg 1 atau lebih putaran:- spirilla berbetuk helix /spiral seperti pembuka gabus & kaku ; bergerak dengan flagella- spirochetes berbentuk helix / spiral & fleksibel ; bergerak dengan axial filament

Catatan :• bbrp. buku mengatakan berbeda mengenai bentuk vibrio

(gerakannya bergetar = vibra) :Ada yang mengatakan bentuk bacill yang bengkok , ada yang mengatakan spiral yang melingkar satu putaran

• Bprp. buku mengatakan berbeda mengenai kata Bacill & bacillus Bacill bentuk batang & Bacillus nama genusBacillus nama genus & bacillus (huruf kecil) bentuk batang

Page 28: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Morfologi bakteri yang tidak umum

• Selain 3 bentuk dasar : kokus, basil & spiral; terdapat bentuk – bentuk lain dari bakteri yang tidak umum.

• Bentuk – bentuk tidak umum ini hanya cukup kita ketahui saja & tidak dipelajari lebih lanjut karena sampai saat ini belum dianggap penting sebagai bakteri penyebab penyakit pada manusia a.l bentuk Star & rectangular

Page 29: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Morfologi bakteri yang tidak umum

Bentuk lain yang penting diketahui adalah:• pleimorphic bentuk berubah – ubah karena

bakteri tersebut tidak mempunyai dinding sel yang rigid ( eg. Mycoplasma)

• L- form : (berasal dari kata Lister, sebuah institut di London yang melakukan penelitian bentuk bakteri ini pertamakalinya) .Tdd : protoplast & spheroplast :

• WDMF = Wall Defective Microbial Form L form• Bakteri Actynomycetes mirip fungi / jamur • Bakteri Rickettsia : sangat kecil dengan ukuran mirip

virus• Chlamydia : mempunyai 2 fase bentuk mirip

protozoa

Page 30: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Struktur Bakteri• Struktur external dari dinding sel / cel wall : 1. Glycocalyx (sugar coat)

Glycocalyx secara umum didefinisikan sebagai bahan yang menyelimuti sel ; bersifat lengket, tdd polysacharida dan atau polypeptida. Dihasilkan dari dalam sel bakteri dan disekresikan ke permukaan sel. Bila melekat pada dinding sel disebut sebagai capsule / simpai. Adanya capsule pada permukaan dinding sel bakteri dapat dideteksi dengan metode pewarnaan negative atau dengan pewarnaan khusus yang menggunakan garam tembaga sebagai mordant.Adanya capsule juga dapat dideteksi dengan Quellung test ( memberikan antiserum anti capsule capsule tampak membengkak). Bila tidak melekat erat pada dinding sel disebut sebagai slime layer (lapisan lendir)

Page 31: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Glycocalyx terbuat dari gula /sugar yang disebut extraseluler polysacharida (EPS) membantu survival bakteri dg cara melekat pada bermacam – macam permukaan (eg :Streptococcus mutans memiliki EPS dpt. melekat pd. permukaan gigi

• Pada spesies tertentu , capsule berarti sangat penting karena dapat berperan sbg. faktor virulensi (virulensi = derajad patogenitas suatu organisme = kemampuan organisme utk. menimbulkan penyakit

Page 32: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Capsule pada bebarapa bakteri pathogen ( bakteri pathogen = bakteri ganas = bakteri yang dapat menimbulkan infeksi) berfungsi sebagai proteksi thd. proses litik & fagositosis yg dilakukan oleh sel host. (eg. Hanya Bacillus anthracis yang bercapsul yang dapat menimbulkan anthrax; hanya Streptococcus pneumoniae yang bercapsul yang dapat menimbulkan pneumonia . yang tidak berkapsul akan dieliminasi oleh sistim immun host .Etc)

Page 33: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi
Page 34: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

2.Flagella :• Beberapa bakteri mempunyai flagella

(single : flagellum = whip)• Berupa filament panjang, berfungsi untuk

motilitas (pergerakan)• Bersifat antigenik, tdd bahan protein (=

flagelin)• Untuk melihat flagel dapat dilakukan

dengan Darkfield microscope, electron microscope atau dengan pewarnaan khusus

Page 35: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Menurut ada/tidaknya & letak flagella :

o Antrichous tidak mempunyai flagel

o Monotrichous mempunyai1 flagel pada salah satu ujungnya

o Amphitrichous mempunyai bbrp flagel pada tiap ujungnya

o Lopotrichous mempunyai sekumpulan flagella pada salah satu ujungnya

o Peritrichous mempunyai banyak flagella yang tersebar rata pada seluruh permukaannya

Page 36: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi
Page 37: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

3.Axial filament ( = endoflagella)• Dimiliki oleh golongan Spirochetes( Borrelia,

Leptospira & Treponema)• Merupakan sekumpulan filament yang terletak

diantara membran sitoplasma dan dinding sel• Berbentuk spiral, mempunyai sheath• Berfungsi untuk motilitas ( gerakan terjadi

karena dapat fleksi & ekstensi / berkerut dan memanjang ; berputar ; meluncur)

Page 38: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

4. Fimbriae ( single = fimbria) = pili

• Dimiliki oleh beberapa bakteri Gram negatif• Berupa organel berbentuk seperti rambut ,

lurus , tipis, pendek• Berfungsi sebagai alat perlekatan & transfer

DNA• Mengandung protein = pilin

• Untuk melihat fimbria atau pili dengan : menggunakan EM ; reaksi haemaglutinasi atau pembentukan pelicle pada perbenihan cair

Page 39: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Catatan : ada 2 pendapat berbeda mengenai fimbria & pili

1. Fimbria sama dengan pili ; berfungsi untuk perlekatan dengan permukaan sel host & untuk transfer DNA

2. Fimbria berbeda dengan pili ; mempunyai fungsi yang berbeda fimbria untuk perlekatan & pili untuk transfer DNA

Page 40: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Cell wall ( = dinding sel)• Merupakan lapisan penyokong terluar

yang dapat melindungi struktur dalam sehingga bakteri mempunyai bentuk

• Semua bakteri mempunyai dinding sel kecuali : Mycoplasma & L-form Mycoplasma sebenarnya mempunyai dinding sel tetapi strukturnya berbeda dengan bakteri pada umumnya & tidak rigid sehingga bentuknya pleimorfik Bakteri L form ( Lihat bab L –form)

Page 41: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Berdasarkan jenis dinding selnya, bakteri tdd :

Bakteri Gram positif :Mempunyai lapisan peptidoglycan (=murein)

yang tebal Mengandung teichoic acid( gliserol , sorbitol,

fosfat)

Bakteri Gram negatif:Mempunyai lapisan peptidoglycan yang tipisMempunyai outer membrane (lipopoliskarida

/LPS, lipoprotein , fosfolipid)

Page 42: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Karakteristik Gram positif Gram negatif

Reaksi terhadap zat warna Gram

Mempertahankan warna crystal violet

Tidak dapat mempertahankan warna crystal violet

Lapisan peptidoglycan Tebal (multi layer) Tipis (single layer)

Teichoic acid Ada Tidak ada

Outer membrane Tidak ada Ada

Produksi toxin Exotoxin Endotoxin

Ketahanan terhadap pengaruh fisik

Tinggi Rendah

Kepekaan terhadap lisozym Tinggi Rendah / perlu pretreatment

Kepekaan thd penicilin & sulfonamide

Tinggi Rendah

Kepekaan thd streptomycin , teracyclin & chloramphenicol

Rendah Tinggi

Kepekaan thd anionic detegents

Tinggi Rendah

Ketahanan terhadap pengeringan

Tinggi Rendah

Page 43: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi
Page 44: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Atypical cell walls : Beberapa prokayota tidak mempunyai dinding sel atau

mempunyai dinding sel yang sangat tipis atau struktur yang berbeda dengan bakteri pada umumnya

Mycoplasma bakteri terkecil yang dapat tumbuh dan bereproduksi diluar sel hidup ; organisme ini mempunyai plasma membran yang unik yang mengandung sterol melindungi terhadap ruptur

Acid fast cell wall genus Mycobacteria & Nocardia mengandung 60% hydrophobic waxy lipid (= mycolic acid pada dinding selnya tidak dapat menyerap zat warna Gram. Perlu pewarnaan khusus yaitu acid fast (Tahan Asam)

Kerusakan dinding sel (WDMF = Wall Defective Microbial Forms) : L form (L=Lister Institut, london)

Page 45: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• L form merupakan bakteri yang kehilangan dinding selnya karena : pengaruh inhibitor sintesa dinding sel eg. Penicilin, bacitracin atau kekurangan nutrisi eg. Lisin atau akibat antibodi, komplemen & lisozym.

• Di dalam tubuh host L form dapat menyebabkan infeksi kronis

• Perubahan bentuk bakteri dari L form ke bentuk semula menyebabkan kekambuhan penyakit

• L fom tidak patogen terhadap hewan coba• Terdapat 2 macam L form : protoplast &

spheroplast

Page 46: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Karakteristik

Protoplast Spheroplast

Dinding sel Semua hilang Sebagian hilang / menipis

Jenis bakteri Gram positif Gram negatif

Pengalihan bentuk

Tidak dapat kembali ke bentuk semula

Dapat kembali ke bentuk semula

Page 47: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Membran sitoplasma :

• Berupa lapisan tipis yang terletak disebelah dalam dinding sel

• Tdd 60% protein & 40% lipid fosfolipid

• Berfungsi sebagai barrier yang mengatur keluar masuknya bahan dari dalam atau dari luar sel sehingga hanya bahan – bahan tertentu yang dapat melewati semipermiabel

Page 48: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Sitoplasma :

Merupakan suspensi zat organik & anorganik di dalam larutan yang kental

• Mengandung ribosom yang merupakan butir – butir ribonukleoprotein berdiameter 10-20 nm & koefisien sedimentasinya / 70 Unit Svedberg ( s ) yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein tersusun dari 2 unit yi 50s & 30s ).

• Polisom = sekelompok ribosom yang bergabung bersama membentuk rantai yang diikat oleh m-RNA

Page 49: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Mengandung mesosom yang Merupakan lekukan / lipatan / folding dari membran sitoplasma yang berperan aktif pada proses pembelahan sel & metabolisme. Pada Gram positif lebih besar daripada pada Gram negatif.

Mesosom Merupakan tempat awal terbentuknya septa pada binary fission.

Fungsinya : sebagai tempat enzim pernafasan ; mengkoordinasi inti dan sitoplasma selama pembelahan biner & berperan penting dalam pembagian DNA pada proses sporulasi.

Page 50: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Sitoplasma juga mengandung inclusion bodies

Butir – butir volutin = granula metacgromatic = Babes-Ernst pada bakteri Corynebacterium diphteriae bersifat sangat refraktif, basofilik, tdd polimetafosfat ; berfungsi sebagai penyimpan energi dan fosfat cadangan utnuk metabolisme ; Cara deteksi : pewarnaan khusus Albert , Neisser.

Butiran polisakharida cadangan carbon untuk metabolisme . Dapat dilihat dengan menggunakan pewarnaan iodium

Page 51: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Butiran sulfur berasal dari oksidasi belerang akibat kelebihan H2S dari lingkungan

Butiran lipid cadangan . Dapat dilihat dengan pewarnaan Sudan Black

• Sitoplasma juga Mengandung vacuola : berupa rongga berisi cairan yang terpisah dari sitoplasma oleh suatu selaput

• Sitoplasma bakteri Tidak mengandung mitokondria & Endoplasmic Reticulum

Page 52: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Inti sel :• Sel bakteri tidak mempunyai pembungkus

inti yang sebenarnya

• Didalamnya terdapat chromosome haploid sebagai pusat informasi genetik yang mengatur semua kegiatan bakteri

• Merupakan benang panjang DNA

• Satu genom tdd 1 molekul DNA DS melingkar

Page 53: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Beberapa bakteri juga mempunyai materi genetik extrachromosome berupa small cyclic DNA yang berada di luar inti = plasmid /episom secara otonom dapat mengadakan replikasi & berpindah tempat / dipindahkan dari satu bakteri ke bakteri yang lainnya selama proses pembelahan , konjugasi atau dengan perantaraan bakteriofag eg. R-plasmid membawa sifat resisten terhadap suatu antibiotika

Page 54: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

spora (=endospora) = Merupakan keadaan istirahat & merupakan alat pertahanan diri

• Hanya dimiliki oleh sebagian bakteri saja misalnya genus Bacillus , Clostridium , Sporosarcina dan spesies Coxiela burnetii.

• Bersifat antigenik • sulit diwarnai perlu pewanaan khusus untuk

melihat spora Ziehl Neelsen, Gram, Moller

Page 55: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Sangat kebal terhadap pengaruh luar yang ekstrem ( kekeringan, panas, pendidihan, pembekuan, sinar matahari, bahan kimiawi dlls) sebab kulit & selubungnya tidak permiabel, kandungan airnya rendah , aktivitas metabolisme rendah, aktivitas enzimatis rendah, kandungan calcium & asam dipikolinat tinggi.

• Hanya dapat dihancurkan dengan cara sterilisasi (eg. Dengan autoclave)

Page 56: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Bila keadaan menguntungkan bagi bakteri, maka bentuk spora dapat berubah & kembali berkembang menjadi bakteri vegetative

• Diameter & Letak pembentukan spora : Di tengah / central

Subterminal

Terminal / di ujung

Diameter lebih kecil daripada vegetativenya Diameter lebih besar daripada vegetativenya Bentuk spora dapat bulat atau oval

Page 57: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi
Page 58: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

mikroskop

• Jenis :

1. Bright Field Microscope (Mikroskop Sinar)

2. Dark Field Microscope (Mikroskop Lapang Gelap)

3. Phase Contrast Microscope (Mikroskop Fase Kontras)

4. Fluorescent Microscope (Mikroskop Fluoresensi)

5. Electron Microscope /EM (Mikroskop Elektron)

• Mikroskop yang dipakai mahasiswa untuk mempelajari bakteri di Lab Mikrobiologi UWKS adalah jenis Mikroskop sinar / mikroskop cahaya

• Penjelasan lebih lanjut mengenai Mikroskop sinar dapat saudara lihat pada Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi bagian I

Page 59: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Dark Field Microscope

• Biasa dipakai untuk melihat bakteri jenis tertentu yang bersifat sulit diwarnai atau untuk melihat motilitas bakteri

• Dengan mempergunakan mikroskop ini , bakteri akan terlihat terang dengan latar belakang gelap

• Mikroskop ini mempergunakan : condensor khusus, numerical aperture objective lens nya < 1, penerangan dengan intensitas tinggi, funnel stop (corong kecil berbahan metal atau vulkanit yang terletak dibelakang objective lens ; berfungsi untuk mengatur agar numerical aperture <1), object glass tebal 1-1,2 mm

Page 60: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Phase Contrast Microscope

• Biasa dipakai untuk melihat bakteri di dalam jaringan, inclusion bodies

• Prinsip dasar dari mikroskop ini adalah perbedaan index bias dari obyek pemeriksaan menyebabkan perbedaan intensitas sinar yang melewatinya

• Mikroskop ini mempergunakan condensor khusus dengan cincin diafragma, lensa obyektif dengan deffraction plate

Page 61: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Fluorescent Microscope

• Obyek pengamatan harus diwarnai dengan bahan warna yang dapat berfluoresensi : primolin, acridine orange-R, auramine-O, thioflavine-S, thiaso yellow-G dapat menyerap sinar UV

• Dengan mikroskop ini, obyek akan tampak berfluoresensi sesuai dengan wana bahan yang dipakai

Page 62: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Electron Microscope

• Mikroskop ini dapat memperbesar obyek hingga 200.000 kali dapat untuk melihat ultrastruktur sel

• Mikroskop ini memerlukan fluorescent screen & photographic plate

• Sumber cahayanya adalah elektron dan sebagai lensa adalah magnit

Page 63: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi
Page 64: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

• Lebih lanjut mengenai mikroskop dapat dilihat pada Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi I FK UWKS

Page 65: Sejarah Mikrobiologi Kedokteran,Taxonomi,Klasifikasi,Mikroskopi

Kepustakaan & bacaan lanjut: dianjurkan membaca edisi terbaru

• Joklik, Willett, Amos, Wilfert : Zinsser Microbiology

• Jawetz,Melnick & Adelberg : Medical Microbiology

• Boyd RF : General Microbiology

• Pelczar M: Elements of Microbiology

• Tortora : Microbiology