Sasbel Tutor 1

download Sasbel Tutor 1

If you can't read please download the document

description

sasbel

Transcript of Sasbel Tutor 1

menerapkan peran dokter profesionalMelibatkan emosi/perasaannyaataubersikapnetraldalam hubungannyadengansangpasien(afektifvsnetral)Mengutamakan kepentingan diri sendiri atau kepentingan bersama (orientasi diri vs orientasi kelompok)Memandang manusia berdasarkan kualitasnya atau prestasinya (kualitas vs prestasi)Tugas utamadokter menerapkan pengetahuan untuk menyembuhkan penyakit pasienIdealis maksimal, membatasi diri pada bidang spesialisasi yang sesuai dengan pendidikannyaInteraksi dengan pasien sebatas hubungan profesionalDokter mengutamakan kepentingan pasien daripada kepentingan pribadiwww.fk.undip.ac.id

menerapkan komunikasi efektifTanyakan, apakah ada yang dikhawatirkannya. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, sesuai tingkatpemahamannya (usia, latar belakang pendidikan, sosial budaya) Tidak dianjurkan memakai bahasa atau menggunakan istilah kedokteran. Kalaupun harus menggunakannya, beri penjelasandan padanan katanya (kalau memang ada). Tidak perlu tergesa-gesa dan sekaligus, pemberian informasi bisadilakukan secara bertahap. Jika menyampaikan berita buruk, gunakan kata atau kalimatpersiapan atau pendahuluan, misalnya, Boleh saya minta waktuuntuk menyampaikan sesuatu? untuk melihat apakah dia (yangdiajak berkomunikasi) siap mendengar berita tersebut. Hindari memakai kata-kata yang bersifat mengancam, sepertiKalau tidak melakukan anjuran saya, kalau ada apa-apa jangandatang ke saya. Gunakan kata atau kalimat yang menimbulkan semangat ataumeyakinkannya. Ulangi pesan yang penting. Pastikan pasien/keluarga mengerti apa yang disampaikan. Menanggapi reaksi psikologis yang ada, terlihat dari ucapan atausikap dan dengan empati. Saya dapat mengerti jika ibu khawatir. Menyimpulkan apa yang telah disampaikan. Beri kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya, janganmemonopoli pembicaraan. Berikan nomor telpon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktudiperlukan. KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

mengetahui kodekiPasal 1Sumpah dokter di Indonesia telah diakui dalam PP No. 26 Tahun 1960. Lafal ini terus disempurnakan sesuai dengan dinamika perkembangan internal dan eksternal profesi kedokteran baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Penyempurnaan dilakukan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II, tahun l98l, pada Rapat Kerja Nasional Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) dan Majelis Pembinaan dan Pembelaan Anggota (MP2A), tahun 1993, dan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran III, tahun 2001.

Pasal 2Yang dimaksud dengan ukuran tertinggi dalam melakukan protesi kedokteran mutakhir, yaitu yang sesuai dengan perkembangan IPTEK Kedokteran, etika umum, etika kedokteran, hukum dan agama, sesuai tingkat/jenjang pelayanan kesehatan, serta kondisi dan situasi setempat.

Pasal 3Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik :

1. Secara sendiri atau bersama-sama menerapkan pengetahuan dan ketrampilan kedokteran dalam segala bentuk. 2. Menerima imbalan selain dan pada yang layak, sesuai dengan jasanya, kecuali dengan keikhlasan dan pengetahuan dan atau kehendak pasien. 3. Membuat ikatan atau menerima imbalan dan perusahaan farmasi/obat, perusahaan alat kesehatan/kedokteran atau badan lain yang dapat mempengaruhi pekerjaan dokter. 4. Melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung untuk mempromosikan obat, alat atau bahan lain guna kepentingan dan keuntungan pribadi dokter.

Pasal 4Seorang dokter harus sadar bahwa pengetahuan dan ketrampilan profesi yang dimilikinya adalah karena karunia dan kemurahan Tuhan Yang Maha Esa semata. Dengan demikian imbalan jasa yang diminta harus didalam batas batas yang wajar.Hal-hal berikut merupakan contoh yang dipandang bertentangan dengan Etik :

1. Menggunakan gelar yang tidak menjadi haknya.

2. Mengiklankan kemampuan, atau kelebihan-kelebihan yang dimilikinya baik lisan maupun dalam tulisan.

Pasal 5 Sebagaimana contoh, tindakan pembedahan pada waktu operasi adalah tindakan demi kepentingan pasien.

Pasal 6 Yang dimaksud dengan mengumumkan ialah menyebarluaskan baik secara lisan, tulisan maupun melalui cara lainnya kepada orang lain atau masyarakat.

Pasal 7Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.

Pasal 7aSeorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.Pasal 7bSeorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasienPasal 7cSeorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasienPasal 7dSetiap dokten harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.Pasal 8Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.Pasal 9Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

Pasal 10Dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut adalah dokter yang mempunyai kompetensi keahlian di bidang tertentu menurut dokter yang waktu itu sedang menangani pasien.Pasal 11Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya.

Pasal 12Kewajiban ini sering disebut sebagai kewajiban memegang teguh rahasia jabatan yang mempunyai aspek hukum dan tidak bersifat mutlak.

Pasal 13Kewajiban ini dapat tidak dilaksanakan apabila dokter tersebut terancam jiwanya

Pasal 14Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 15Secara etik seharusnya bila seorang dokter didatangi oleh seorang pasien yang diketahui telah ditangani oleh dokter lain, maka ia segera memberitahu dokter yang telah terlebih dahulu melayani pasien tersebut.

Hubungan dokter-pasien terputus bila pasien memutuskan hubungan tersebut. Dalam hal ini dokter yang bersangkutan seyogyanya tetap memperhatikan kesehatan pasien yang bersangkutan sampai dengan saat pasien telah ditangani oleh dokter lain.

Pasal 16Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 17Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan.Fk ui 83mengetahui hak dan kewajiban Hak dokter

Menurut psl 50 UU No.29 Th 2004

memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi medis dan standar prosedur operasional;memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional;memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya ;menerima imbalan jasa

diluar undang undang

Hak melakukan praktik dokter setelah memperoleh Surat Tanda Registrasi(STR)dan Surat Ijin Praktik (SIP)Hak menolak melakukan tindakan medis yang bertentangan dengan etika hukum,agama dan hati nuraninya .Hak untuk mengakhiri hubungan dengan seorang pasien,jika menurut penilaiannya kerjasama pasien dengannya tidak ada gunanya lagi, kecuali dalam keadaangawat darurat.Hak menolak pasien yang bukan bidang spesialisnya, kecuali dalam keadaan daruratatau tidak ada dokter lain yang mampu menanganinya.Hak atas privasi dokterHak atas ketentraman bekerjaHak menjadi anggota himpunan profesiHak mengeluarkan surat surat keterangan dokterHak menjadi anggota himpunan profesiHak membela diri Hak untuk menolak memberi kesaksian mengenai pasiennya dipengadilan KUHP psl 170

Kewajiban kewajiban dokterAEGROTI SALUS LOX SUPREME keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi ( utama ). Menurut Leenen :

Kewajiban yang timbul dari sifat perawatan medis dimana dokter harus bertindak sesuai dengan standar profesi medis atau menjalankan praktek kedokterannya secara lege artisKewajiban untuk menghormati hak hak pasien yang bersumber dari hak - hak asasi dalam bidang kesehatanKewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan kesehatan

Menurut UU no. 29 th. 2004 pasal 51

memberikan pelayanan medis sesuai dengan dengan standar profesi profesi standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau

pengobatan ;merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien meninggal dunia;melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan ;menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.

UU KESEHATAN No.23 Th 2003 pasal 50 & 51

Tenaga kesehatan menyelenggarakan atau melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan keahlian dan kewenangannyaMematuhi standar profesi medis dan menghormati hak pasien .

(www.fk.uwks.ac.id/...Kedokteran/HAK%20DAN%20KEWAJIBAN%20DOKTER-PASIEN(6).pdf)

menerapkan hukum dan perundangan kesehatan

penerapan tgg jwb dpr menurut islamHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.(QS. al anfaal:27)Hadis riwayat Abdurrahman bin Samurah ra., ia berkata: Rasulullah saw. berkata kepadaku: Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta kepemimpinan. Sesungguhnya jika kamu diberikan kepemimpinan melalui permintaan, kamu akan dibebani tanggung jawab sepenuhnya dan jika kamu diberikan kepemimpinan itu tidak dengan permintaan, maka kamu akan dibantu memikul tanggung jawab kepemimpinan itu. Jika kamu telah bersumpah, kemudian melihat sesuatu lain yang lebih baik dari sumpahmu, maka hendaklah kamu membayar kafarat sumpahmu lalu laksanakanlah sesuatu yang lebih baik itu. (Shahih Muslim No.3120)dampak sosial dr ketidakpuasan