Sasbel Sk 1 MPT

24
LO 1. MM organ limfoid 1.1 organ makroskopis Sistem limfatikus adalah sistem sirkulasi sekunder pada tubuh yang berfungsi mengalirkan cairan limfa atau disebut juga sebagai getah bening yang ada di dalam tubuh. Cairan limfe berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah kapiler arteriole sistem kardivaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Jaringan limfoid terdiri dari 4 buah, yaitu dan ini termasuk dari organ limfois sekundr atau perifer: 1. Limfonodus Terletak disekitar pembuluh darah yang berfungsi untuk memproduksi limfosit dan anti bodi untuk mencegah penyebaran infeksi lanjutan, menyaring aliran limfatik sekurang-kurangnya oleh satu nodus sebelum dikembalikan kedalam aliran darah melalui duktus torasikus, sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi lebih luas. Terdapat permukaan cembung dan bagian hillus (cekung) yang merupakan tempat masuknya pembuluh darah dan saluran limfe eferen yang membawa aliran limfe keluar dari limfonodus. Saluran afferen memasuki limfonodus pada daerah sepanjang permukaan cembung. a. Bentuk Limfonodus Oval seperti kacang tanah atau kacang merah dengan pinggiran cekung (hillus) b. Ukuran Limfonodus Sebesar kepala peniti atau buah kenari, dapat diraba pada daerah leher, axilla, dan inguinal dalam keadaan infeksi. Daerah tubuh yang terdapat limfonodus 1. Dilihat dari letaknya pada tubuh a. Limfonodus superfisial b. Limfonodus servikal (leher) c. Limfonodus axilla (ketiak) d. Limfonodus inguinal (lipat paha) 2. Limfonodus profundus a. Limfonodus iliaka (berkenaan dengan ilium) b. Limfonodus lumbal (sepanjang vertebra lumbalis) c. Limfonodus torasikus (pada pangkal paru)

description

okkk

Transcript of Sasbel Sk 1 MPT

LO 1. MM organ limfoid1.1 organ makroskopis

Sistem limfatikus adalah sistem sirkulasi sekunder pada tubuh yang berfungsi mengalirkan cairan limfa atau disebut juga sebagai getah bening yang ada di dalam tubuh. Cairan limfe berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah kapiler arteriole sistem kardivaskular ke dalam jaringan sekitarnya.

Jaringan limfoid terdiri dari 4 buah, yaitu dan ini termasuk dari organ limfois sekundr atau perifer:

1. Limfonodus

Terletak disekitar pembuluh darah yang berfungsi untuk memproduksi limfosit dan anti bodi untuk mencegah penyebaran infeksi lanjutan, menyaring aliran limfatik sekurang-kurangnya oleh satu nodus sebelum dikembalikan kedalam aliran darah melalui duktus torasikus, sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi lebih luas. Terdapat permukaan cembung dan bagian hillus (cekung) yang merupakan tempat masuknya pembuluh darah dan saluran limfe eferen yang membawa aliran limfe keluar dari limfonodus. Saluran afferen memasuki limfonodus pada daerah sepanjang permukaan cembung.

a. Bentuk Limfonodus

Oval seperti kacang tanah atau kacang merah dengan pinggiran cekung (hillus)

b. Ukuran Limfonodus

Sebesar kepala peniti atau buah kenari, dapat diraba pada daerah leher, axilla, dan inguinal dalam keadaan infeksi.

Daerah tubuh yang terdapat limfonodus

1. Dilihat dari letaknya pada tubuh

a. Limfonodus superfisial

b. Limfonodus servikal (leher)

c. Limfonodus axilla (ketiak)

d. Limfonodus inguinal (lipat paha)

2. Limfonodus profundus

a. Limfonodus iliaka (berkenaan dengan ilium)

b. Limfonodus lumbal (sepanjang vertebra lumbalis)

c. Limfonodus torasikus (pada pangkal paru)

d. Limfonodus mesenterikus (melekat pada mesenterium usus haluse. Limfonodus portal (pada fissura portal hepar/ celah porta hati)3. Menurut Snells letak limfonodus terbagi atas

a. Kepala dan leher bagian lateral dan belakang yaitu di sepanjang m.sternocleidomastoideus, lingual, pharynx, cavum nasi, palatum, muka, mandibular/dasar mulut.

b. Extremitas superior yaitu manus, antebrachii, brachii, dan region axillaris.

c. Kelenjar mammae yaitu dibawah musculo pectoralis meliputi kulit dan otot.

d. Thorax yaitu meliputi dinding thorax, jantung, pericardium dan paru, pleura, esophagus menuju aliran limfe thorax dan kelenjar mamae masuk ke dalam node limfaticus abterior dan posterior.

e. Abdomen dan pelvis yaitu meliputi daerah peritoneum dan disekitar aorta, vena cava inferior serta pembuluh darah intestinum. Aliram limfe superficialis bagian depan dan lateral dan belakang diatas pusat masuk menuju nn II axillaris anterior dan posterior dan dibawah pusat ke nn llmfatisi inguinalis superficialis.

f. Extremitas inferior yaitu disepanjang a,v tibialis, region popliteal, region inguinale. Aliran limfe masuk limfonodus inguinale.

2. Lien

Merupakan organ limfoid yang terbesar, lunak, rapuh, vaskular berwarna kemerahan karena banyak mengandung darah dan berbentuk oval. Pembesaran limpa disebut dengan splenomegali. Pembesaran ini terdapat pada keaadan leukimia, cirrosis hepatis, dan anemia berat.

a. Letak Timus

Regio hipochondrium sinistra intra peritoneal. Pada proyeksi costae 9, 10, dan 11. Setinggi vertebrae thoracalis 11-12. Batas anterior yaitu gaster, ren sinistra, dan flexura colli sinistra. Batas posterior yaitu diafragma, dan costae 9-12.

b. Ukuran Timus

Sebesar kepalan tangan masing-masing individu.

c. Fiksasi

1. Fiksasi lien ke renal melalui ligamentum renolienalis.

2. Fiksasi lien ke gaster melalui ligamentum gastrolienalis.

3. Fiksasi lien ke colon melalui ligamentum colic

d. Aliran darah

Aliran darah akan masuk kedaerah hillus lienalis yaitu arteri lienalis dan keluar melalui vena lienalis ke vena porta menuju hati.

Lien dibungkus oleh jaringan perlekatan peritoneum pada permukaan yang disebut kapsula lienalis dan lien memiliki serat otot polos yang membantu pengaturan volume darah didalam lien, juga serat kolagen dan elastis.

3. Thymus

Timus tumbuh terus hingga pubertas. Setelah mulai pubertas, timus akan mengalami involusi dan mengecil seiring umur kadang sampai tidak ditemukan. akan tetapi masih berfungsi untuk menghasilkan limfosit T yang baru dan darah. Mempunyai 2 buah lobus, mempunyai bagian cortex dan medulla, berbentuk segitiga, gepeng dan kemerahan. Thymus mempunyai 2 batasan, yaitu :

a. Batasan anterior : manubrium sterni dan rawan costae IV

b. Batasan atas : Regio colli inferior (trachea)

a. Letak Timus

Terdapat pada mediastinum superior, dorsal terhadap sternum. Dasar timus bersandar pada perikardium, ventral dari arteri pulmonalis, aorta, dan trakea. Batas anterior yaitu manubrium sterni, dan rawan costae IV. Batas Atas yaitu regio colli inferior (trachea).

b. Perdarahan Timus

Berasal dari arteri thymica cabang dari arteri thyroidea inferior dan mammaria interna. Kembali melalui vena thyroidea inferior dan vena mammaria interna.

4. Tonsil

Tonsil terletak dalam satu lekukkan yang dikenal sengan Fossa Tonsilaris yamh dibatasi 2 otot yang melengkung berbentuk arcus Palatoglosus dan arcus Palatopharyngeus. Dasar fossa tonsilaris dinamakan dengan istilah Tonsila bed dan tonsil termaksud salah satu dari organ limfoid yang terdiri atas 3 buah tonsila yaitu Tonsila Palatina, Tonsila Lingualis, Tonsila Pharyngealis. Ketiga tonsil tersebut membentuk cincin pada saluran limf yang dikenal dengan Ring of Waldeyer hal ini yang menyebabkan jika salah satu dari ketiga tonsila ini terinfeksi dua tonsila yang lain juga ikut meradang. Organ limfoid yang terdiri atas 3 buah tonsila, yaitu :

a. Tonsila palatine

1. Terletak pada dinding lateralis, orofaring dekstra dan sinistra

2. Terletak dalam satu lekukan yang dikenal dengan fossa tonsilaris, dasar dari lekukan itu adal tonsil bed

3. Tonsil membuka ke cavum oris terdiri dari 12-15 crypta tonsilaris

4. Ditutupi oleh selapis jaringan ikat fibrosa yang berbentuk capsula

5. Persyarafan tonsil oleh N IX (Glossopharyngues) dan N palatinus (N V2)

6. Pendarahan berasal dari arteria tonsilaris cabang a.maxillaris externa (facialis) dan arteria tonsilaris vabang a.pharyngica ascendens lingualis

b. Tonsila inguialis

1. Terletak dibelakang lidah, 1/3 bagian posterior, tidak mempunya papilla sehingga terlihat permukaan berbenjol-benjol (folikel).

2. Pendarahan tonsil berasal dari arteria dorsalis lingue (cabang arteria lingualis), arteria carotis eksterna

c. Tonsila pharyngealis

1. Terdapat di daerah nasofaring dibelakang pintu hidung belakang

2. Bila membesar disebut adenoid, dapat menyebabkan sesak nafas karena dapat menyumbat pintu nares posterior (choanae), terletak di daerah nasopharynx, tepatnya diatas torus tobarius dan OPTA

Perdarahan tonsil yaitu aliran darah berasal dari arteri tonsillaris yang merupakan cabang dari arteri maxillaris externa (fascialis) dan arteri pharyngica ascendens lingualis.

1.2 Memahami Anatomi Secara Mikroskopik

1. LIMFONODUS

A. Korteks

a. Korteks luar : - susunan limfosit membentuk nodulus limfatikus.

Terlihat terang, ada limfosit besar dan mikrofag : germinal center. Germinal center adalah terjadi diferensiasi limfosit B menjadi sel plasma.

b. Korteks dalam : - limfosit difus, dan didominasi oleh limfosit T.

B. Medula

Terdapat korda medularis yang menjadi dinding dari sinus-sinus medularis.

2. LIEN

Lien berwarna merah tua karena banyak mengandung darah.

Tampak bintik2 putih dlm parenkim ( nodulus limfatikus (pulpa putih/pulpa alba)

Pulpa alba tdp dlm jaringan merah tua yg penuh dg darah ( pulpa merah/pulpa rubra.

Pulpa rubra tda bangunan memanjang yaitu Korda limpa (korda billroth) yg tdpt diantara sinusoid

3. THYMUS

a. Cortex : zona merah yang gelap dan terdapat banyak limfosit T.b. Medula : zona pusat yang terang, dan terdapat badan hassal.

4. TONSIL

a. Tonsil lingualis

Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Terdapat di 1/3 bagian posterior lidah. Limfonodulus umumnya mempunyai germinal center yang umumnya terisi limfosit dan sel plasma.

Lebih kecil dan banyak dan masing mempunyai kriptus.

b. Tonsil palatina Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Terletak di dinding lateral faring. Bagian melipat jauh masuk kedalam disebut kriptus Terdapat germinal center

c. Tonsila faringea atau adenoid

Epitel bertingkat torak bersilia dengan sel goblet. Terletak dipermukaan medial dari dinding dorsal nasofaring.LO. 2 MM imunitas dalam tubuh

2.1 Definisi

2.2 Jenis

Fungsi Sistem Imun

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.Sasaran utama: bakteri patogen & virus.

A. SIstem imun non spesifikDisebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir.1. Pertahanan Fisik/Mekanik kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin : garis pertama terdepan terhadap infeksi.

2. Pertahanan Biokimia

a. As.lemak pada kel.sebaseus di kulit : mempunyai efek denaturasi terhadap protein membran

b. Lisozim dalam keringat, ludah, air mata, dan air susu ibu : hancurkan lapisan peptidoglikan dinding bakteri positif gram

c. ASI-->laktooksidase dan as.neuraminik : antibakterial terhadap e.coli dan stapilococus

d. Saliva-->laktooksidase : merusak dinding dan menimbulkan kebocoran sitoplasma , dan berfungsi sebagai opsonin dalam lisis sel mikroba

e. HCL , enzim proteolitik, antibodi, empedu dalam usus halus, menciptakan lingkungan yang dapat mencegah infeksi banyak mikroba

f. Mukus yang kental melindingi sel epitel mukosa dapat menangkap bakteri dan bahan lainnya --> dikeluarkan oleh silia

3. Pertahanan Humoral

Molekul larut yang diproduksi ditempat infeksi atau cedera dan berfungsi lokal

a. Komplemen

Berbagai bahan dalam sirkulasi seperti lektin, interferon, CRP.

Berperan sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis, sebagai faktor kemotaktik dan juga menimbulkan lisis bakteri dan parasit

b. Protein Fase Akut

APP : kadar beberapa protein dan serum

APRP : bila protein naik atau turun selama fase akut

Berperan sebagai antimirobial dalam serum yang meningkat dengan cepat setelah sistem imun nonspesifik diaktifkan.

Contoh ; CRP , Lektin

c. Protein fase akut lain

mengurangi cedera jaringan dan meningkatkan resolusi, dan perbaikan cedera inflamasi. Contoh; haptoglobin, amiloid serum A.d. Mediator asal fosfolipid

Untuk produksi PG dan LTR --> meningkatkan permeabilitas vaskular dan vasodilatasi.e. Sitokin IL-1 , IL-6 , IL-a

Sebagai proinflamasi : merangsang hati untuk mengeluarkan protein fase akut.

4. Pertahanan Seluler

a. Fagosit mononuklear

Terdiri atas monosit dalam sirkuasi dan makrofag dalam jaringan. Pada dasarnya, monosit dan makrofag sama-sama mempunyai fungsi yg sama, yaituuntuk fagositosis mikroba patogen, melepas mediator inflamasi dan sitokin, sertamempresentasikan antigen dari patogen yg dicerna kepada sel limfosit T. Penghancurankuman(fagosit) dilakukan dengan membentuk fagolisoson, yaitu fusi antar fagosom ygdidalamnya terdapat patogen dan lisosom, yg akan mendestruksi patogen, baik dengan mengunakan enzim pencernaan dari lisosom maupun menggunakan spesies oksigen reaktif.Hal ini juga mengawali pengelepasan mediator inflamasi maupun sitokin yg akanmenginduksi baik sel-sel imun spesifik maupun nonspesifik lainnya.

b. Fagosit Polimorfonuklear atau Granulocyte

Merupakan 60-70% dari seluruh jumlah darah putih normal dan dapat keluar dari pembuluh darah(kemotaksis/responinflamasi). Granulosit dibagi menurut pewarnaan histologiknya menjadi neutrofil, eosinofildan basofil.Sel-sel ini mempunyai granul-granul yg mengandung enzim pencernaan.

c. Neutrofil

Merupakan sel pertama yg dikerahkan ketempat bakteri masuk. Fungsi utamaneutrofil adalah fagositosis, baik dengan jalur oksigen dependen dan independen. Neutrofil jgdapat mengenal patogen scr langsung.

d. Eosinofil

Merupakan 2-5% dari sel darah putih orangsehat. Eosinofil jg berfungsi sebagai fagosit, dengan cara melepaskan isi granul nya yg bersifat toksik ke sel sasaran. Sel ini berperan penting pada infeksi parasit.

e. Basofil

Berjumlah sangat sedikit,sekitar