Sak Ansietas

15
SAK ANSIETAS Tindakan Keperawatan SP 1 1. Menyebutkan penyebab ansietas. 2. Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas. 3. Menyebutkan perilaku terkait ansietas. 4. Melakukan teknik pengalihan situasi (social) Tindakan Keperawatan SP 2 5. Melakukan latihan relaksasi tarik napas dalam (fisik) dan melakukan teknik relaksasi otot. Tindakan Keperawatan SP 3 6. Melakukan hipnotis diri dengan tehnik lima jari (emosi): Tindakan Keperawatan SP 4 7. Melakukan pendekatan spiritual Tindakan Keperawatan pada Keluarga SP 1 Keluarga : 1. Menyebutkan pengertian ansietas. 2. Menyebutkan tanda dan gejala ansietas. 3. Menyebutkan penyebab ansietas. SP 2 Keluarga : 4. Mengajarkan cara merawat pasien dengan ;

Transcript of Sak Ansietas

Page 1: Sak Ansietas

SAK ANSIETAS

Tindakan Keperawatan SP 1

1. Menyebutkan penyebab ansietas.

2. Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas.

3. Menyebutkan perilaku terkait ansietas.

4. Melakukan teknik pengalihan situasi (social)

Tindakan Keperawatan SP 2

5. Melakukan latihan relaksasi tarik napas dalam (fisik) dan melakukan teknik relaksasi otot.

Tindakan Keperawatan SP 3

6. Melakukan hipnotis diri dengan tehnik lima jari (emosi):

Tindakan Keperawatan SP 4

7. Melakukan pendekatan spiritual

Tindakan Keperawatan pada Keluarga

SP 1 Keluarga :

1. Menyebutkan pengertian ansietas.

2. Menyebutkan tanda dan gejala ansietas.

3. Menyebutkan penyebab ansietas.

SP 2 Keluarga :

4. Mengajarkan cara merawat pasien dengan ;

a. Pengalihan situasi.

b. Latihan relaksasi: napas dalam, relaksasi

otot.

Page 2: Sak Ansietas

c. Hipnotis diri dengan Teknik lima jari

SP 3 Keluarga

5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan bagaimana merujuk pasien.

Setiap individu berpotensi untuk mengalami ANSIETAS kapanpun & dimanapun. Tetapi jadikan ansietas sbg stimulus bagi kita untuk bergerak maju & kreatif.

ISOLASI SOSIAL

PERENCANAAN

Tujuan pada Pasien :

Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu

Membina hubungan saling percaya

Menyadari perilaku isolasi sosial.

Melakukan interaksi secara bertahap saat melakukan kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial

SAK Isolasi sosial

Tindakan untuk Pasien

SP 1 : Bantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial:

Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain

Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain

Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka..

Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain.

Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien

SP 2 : Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap:

Page 3: Sak Ansietas

Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain

Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain

Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di hadapan saudara

Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman/anggota keluarga

Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya..

Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 3 : Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap (interaksi kegiaan sosial dan RT) :

Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien

Latih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah tangga

Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial misalnya : belanja ke warung, ke pasar, ke kantor pos, ke bank dan lain-lain

Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.

Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Tujuan

Keluarga mampu :

mengenal masalah isolasi sosial

mengambil keputusan untuk merawat isolasi sosial

merawat isolasi sosial

memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien berinteraksi dengan orang lain

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

SP 1 :

Page 4: Sak Ansietas

Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien

Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya isolasi sosial dan mengambil keputusan merawat pasien

SP 2 :

Melatih keluarga cara merawat islasi sosial

Membimbing keluarga merawat isolasi sosial

Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung meningkatkan kemampuan sosialisasi.

SP 3 :

Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning).

Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan

Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur

HALUSINASI

Tindakan Kep. Pada pasien

Tujuan :

a. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya.

b. Pasien dapat mengontrol halusinasinya.

c. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

SP 1 Pasien :

1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien.

2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien.

3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien.

4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien.

Page 5: Sak Ansietas

5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.

6. Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi.

7. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi.

8. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.

SP 2 pasien

9. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

10. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

11. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 3 pasien

12. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

13. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah).

14. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP 4 pasien

15. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

16. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur.

17. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Tindakan kep pd klien

TAK ; stimulasi persepsi.

Tindakan kep. Pada keluarga

Tujuan :

Keluarga dapat merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

SP 1 keluarga

Page 6: Sak Ansietas

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya.

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

SP 2 keluarga

4. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan Halusinasi.

5. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien Halusinasi.

SP 3 keluarga

6. Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning).

7. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang.

DEFISIT PERAWATAN DIRI

SP 1 ; Melatih pasien cara-cara perawatan

kebersihan diri (pengkajian dan melatih cara

menjaga kebersihan diri: mandi , cuci rambut ,

sikat gigi, potong kuku)

a) Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/ minum, BAB/BAK.

b) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.

c) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri

d) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri : mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku

e) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.

f) Memasukkan dalam jadual kegiatan.

SP 2 ; Melatih pasien berdandan/berhias

Page 7: Sak Ansietas

Untuk pasien laki-laki latihan meliputi

a) Berpakaian

b) Menyisir rambut

c) Bercukur

Untuk pasien wanita, latihannya

meliputi :

a) Berpakaian

b) Menyisir rambut

c) Berhias

SP 2 : melatih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria

Evaluasi tanda & gejala defisit perawatan diri

Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan pertama

Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama

Jelaskan cara dan alat untuk berdandan

Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria

Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan

SP 3 ; Melatih pasien makan secara mandiri (melatih cara makan dan minum yang baik).

Evaluasi tanda & gejala defisit perawatan diri.

Validasi kemampuan kegiatan pertama & kedua yg telah dilatih & beri pujian.

Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama,kedua & ketiga.

SP 3 ; Melatih pasien makan secara mandiri … cont’

Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-2200 kal ( perempuan ) dan laki-laki antara 2400-2800 kal setiap hari makan : minum 8 gelas (2500ml setiap hari ) dan cara makan dan minum.

Page 8: Sak Ansietas

Menjelaskan cara makan yang tertib.

SP 3 ; Melatih pasien makan secara mandiri … cont’

Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan.

Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik ; Latihan cara makan dan minum yang baik.

Masukkan latihan kegiatan pada jadual kegiatan.

SP 4 ; Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

Evaluasi tanda & gejala defisit perawatan diri

Validasi kemampuan melakukan kegiatan pertama, kedua & ketiga yg telah dilatih & beri pujian

Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama,kedua & ketiga

SP 4 ; Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri …cont’

Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK

Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK.

Latih BAB dan BAK yang baik.

Masukkan pada jadual kegiatan

Tindakan keperawatan untuk keluarga

Tujuan tindakan keperawatan adalah

keluarga mampu merawat anggota keluarga

yang mengalami masalah defisit perawatan

diri

SP 1 K : Melatih cara merawat & membimbing pasien: kebersihan diri

Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien

Page 9: Sak Ansietas

Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit perawatan diri (gunakan booklet).

Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.

SP 1 K : Melatih cara merawat & membimbing pasien: kebersihan diri …cont’

Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri.

Latih keluarga cara merawat kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK (Bimbing cara merawat : kebersihan diri)

Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian.

SP 2 K : Melatih cara merawat & membimbing pasien : berdandan

Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi

gejala defisit perawatan diri

Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian

Bimbing keluarga merawat kebersihan diri ,berdandan.

Bersama keluarga melatih pasien cara berdandan

Anjurkan membantu pasien sesuai

jadual dan memberi pujian.

SP 3 K : Membimbing cara makan dan minum pasien

Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi

gejala defisit perawatan diri

Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian

Bimbing keluarga merawat kebersihan diri; makan dan minum.

Page 10: Sak Ansietas

Bersama keluarga melatih pasien cara makan yg benar

Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian

SP 4 K : Melatih merawat & membimbing BAB dan BAK pasien, follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan

Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi

gejala defisit perawatan diri

Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat, beri pujian

Bimbing keluarga merawat kebersihan diri ; BAB dan BAK

Bersama keluarga melatih pasien cara BAK & BAB yg benar

SP 4 K : Melatih merawat & membimbing BAB dan BAK pasien, follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan …cont’

Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian.

Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung perawatan diri pasien

Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas kesehatan.

Anjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

KEHILANGAN

Prinsip Tindakan Keperawatan

1. Bina dan jalin hubungan saling percaya

2. Diskusikan dengan klien tentang pembentukan makna kehilangan(personal meaning) yang positif

3. Identifikasi faktor yang dapat menghambat proses berduka

Page 11: Sak Ansietas

4. Atasi faktor penghambat à menurunkan/hilangkan

5. Beri dukungan terhadap klien

6. Tingkatkan rasa kebersamaan keluarga

7. Ajarkan tehnik logotherapy/psychoreligius therapy ( bahwa manusia terdiri dari 3 dimensi fisik, psikologis dan spiritual)

Tindakan Perawatan sesuai tahapan à prinsip-prinsip:

Pada Fase Denial

- memberikan kesempatan kepada klien utk ungkapkan perasaan

- menunjukkan sikap menerima, ikhlas, dan mendorong klien utk berbagi rasa

- memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan klien

- tingkatkan kesadaran klien terhadap kenyataan secara bertahap

Pada Fase Anger

- Dorong klien utk ungkapkan marah secara verbal secara asertif, Jangan mencela.

Pada Fase Bargaining

- bantu klien mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya, tingkatkan harga diri klien.

Pada Fase Depresi

- mengidentifikasi tingkat depresi dan resiko mencederai diri

- membaantu klien kurangi rasa bersalah

Pada Fase Acceptance

- bantu klien menerima kehilangan

- bahas rencana setelah masa berkabung terlalui

Page 12: Sak Ansietas

- sediakan waktu utk kunjungi klien secara teratur

Contoh kasus u/ Dx.Kep: Risiko terjadi proses berduka yg tidak terselesaikan berhubungan dengan kematian ibu pada anak usia 5 tahun

Tujuan jangka panjang:

Anak dapat menyelesaikan masa berkabung dengan tuntas

Tujuan jangka pendek

Anak memahami arti sakit dan kematian

Intervensi Keperawatan

- Membina hubungan saling percaya antara anak, keluarga dan petugas dengan sikap jujur, menerima, ikhlas dan empati

- Menunjukkan perhatian dan kasih sayang melalui kata-kata maupun sikap

- Menanyakan kepada anak pengalaman nya tentang kematian

- Menjelaskan kpd anak bahwa ibunya meninggal bukan tidur

- Menjelaskan kepada anak bahwa roh orang yang meninggal menghadap Tuhan

Tujuan: Anak dapat mengurangi rasa bersalah

- Menjelaskan kpd anak bahwa ibunya sakit dan meninggal bukan karena kesalahannya.

T/. Melalui proses berkabung dengan melihat perilaku orang dewasa

- Menjelaskan kepada anak bahwa orang sering sedih dan menangis bila ada yang meninggal

- Mengajak anak mengikuti upacara pemakaman

- Menjelaskan kepada anak urutan upacara