SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

18
Theory Philosophy and Science of Caring Jean Watson Dalam posisi ilmu pengetahuan Caring sebagai konteks dan acuan pedoman pengembangan dan kematangan professional, Jean Watson menyatakan bahwa ada sebuah perbedaan diantara bidang keperawatan dan profesi keperawatan. Hal ini sudah diketahui secara luas bahwa bidang ilmu (pada bidang lain) seharusnya menginformasikan profesi. Acuan bidang caring membawa metaparadigma, nilai, metafisik, filosofi-moral meta- naratif dengan peduli terhadap apa yang dimaksud dengan manusia, keutuhan pikiran-tubuh-jiwa/seluruhnya. Bidang tersebut menawarkan masalah pokok persfektif yang jelas pada masalah utama. Profesi, tanpa ada kejelasan dari konteks keilmuannya, menghilangkan jalannya pada tengah-tengah dari perubahan dunia luar. Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric/ Mental Health Nursing dari University of Colorado - Danver, serta PhD dalam Educational Psychology. Watson adalah pengarang banyak artikel, chapter/ tulisan - singkat dalam buku, dan buku lainnya. Hasil penelitiannya adalah tentang manusia dan rasa kehilangan. Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama

description

Sains Keperawatan

Transcript of SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

Page 1: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

Theory Philosophy and Science of Caring

Jean Watson

Dalam posisi ilmu pengetahuan Caring sebagai konteks dan acuan

pedoman pengembangan dan kematangan professional, Jean Watson menyatakan

bahwa ada sebuah perbedaan diantara bidang keperawatan dan profesi

keperawatan. Hal ini sudah diketahui secara luas bahwa bidang ilmu (pada bidang

lain) seharusnya menginformasikan profesi. Acuan bidang caring membawa

metaparadigma, nilai, metafisik, filosofi-moral meta-naratif dengan peduli

terhadap apa yang dimaksud dengan manusia, keutuhan

pikiran-tubuh-jiwa/seluruhnya. Bidang tersebut menawarkan masalah pokok

persfektif yang jelas pada masalah utama. Profesi, tanpa ada kejelasan dari

konteks keilmuannya, menghilangkan jalannya pada tengah-tengah dari

perubahan dunia luar.

Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam

Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric/ Mental Health Nursing dari

University of Colorado - Danver, serta PhD dalam Educational Psychology.

Watson adalah pengarang banyak artikel, chapter/ tulisan - singkat dalam buku,

dan buku lainnya. Hasil penelitiannya adalah tentang manusia dan rasa

kehilangan. Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan

adalah “Human Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama

dalam keperawatan adalah pada faktor care/ perhatian pada perawatan yang

asalnya dari humanistic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu

pengetahuan. Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan

sistem sistem nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean

Watson ini ternyata merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat

pasien.

Definisi Caring Science (diekstraksi/ dimodifikasi

dari Watson 2004A; Watson dan Smith 2002)

Ilmu Caring adalah bidang filosofis-etis-epistemik yang berkembang di

bidang penelitian, didasarkan pada disiplin keperawatan dan diinformasikan oleh

bidang-bidang terkait. Caring dianggap sebagai salah satu ciri utama dalam

Page 2: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

paradigma yang pengetahuan dan praktik keperawatan. Ilmu Caring

diinformasikan oleh sikap etis-moral spiritual yang mencakup kemanusiaan, ilmu

orientasi manusia untuk proses peduli manusia, fenomena, dan pengalaman.

Pandangan dunia terkadang menunjukkan:

1. Sebuah paradigma transformatif kesatuan (Newman, Sime, dan

Corcoran-Perry, 1991; Watson, 1999)

2. Kesadaran nonlokal (Dossey, 1991)

3. Era III kedokteran / keperawatan (Dossey, 1991, 1993; Watson 1999).

Ilmu Caring dalam kehidupan sehari hari bersinggungan dengan seni dan

manusia dan bidang terkait studi dan praktek.

Caring Science berusaha untuk menggabungkan sains dengan

kemanusiaan dan seni. Caring Science tidak netral terhadap nilai-nilai

kemausiaan, tujuan, dan makna persepsi individual yang subjektif. Hal ini tidak

terlepas dari emosi manusia dan ekspresi yang beragam, baik itu dari keterikatan

budaya atau ungkapan secara individual.

Disiplin keperawatan dipandu oleh Caring Science yang berorientasi pada

berusaha untuk belajar, meneliti, mengeksplorasi, mengidentifikasi, menjelaskan,

mengekspresikan, dan mempertanyakan hubungan dan persimpangan antara dan

diantara etika, ontologis, epistemologis, metodologis, pedagogis, dan praksis

aspek keperawatan, termasuk kebijakan kesehatan dan administrasi praktek.

Dengan demikian, orientasi ilmu Caring mencari kesesuaian antara dan diantara

ilmu klinis keperawatan, kemanusiaan, seni, dan subjek manusia dan fenomena

dari Caring Knowledge dan praktek.

Teori Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang

kebutuhan yang saling berhubungan, diantaraanya:

1. Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi

kebutuhan makan dan cairan, kebutuhan eliminasi, dan kebutuhan

Ventilasi

2. Kebutuhan dasar psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi

kebutuhan aktifitas dan istirahat, serta kebutuhan sexualitas.

3. Kebutuhan dasar psikososial (kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi

Kebutuhan untuk berprestasi dan berorganisasi

Page 3: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

4. Kebutuhan dasar intrapersonal dan interpersonal (kebutuhan untuk

pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Skema. Kebutuhan Dasar menurut J.Watson

Konsep-konsep utama Jean Watson adalah sebagai berikut.

1. Konsep tentang manusia

Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi

(ingin dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu)

Manusia pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya

merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau

masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai.

Page 4: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

2. Konsep tentang kesehatan

Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan

fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk

meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan

merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson

menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal

tersebut.

3. Konsep tentang lingkungan

Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta

dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari

generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan

dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme

koping terhadap lingkungan tertentu.

4. Konsep tentang keperawatan

Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan

caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun

sehat.Keperawatan berlandaskan kepada rasa kemanusiaan dan ilmu.

Tujuan pemberian proses keperawatan melalui proses caring adalah untuk

menolong masyarakat agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal.

Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care

giver yang perlu memahami kesadaran dan kehadirannya dalam waktu

berinteraksi dengan pasiennya.

Carrative Factor

Intervensi keperawatan yang terkait dengan perawatan manusia disebut

sebagai carrative factors, yakni panduan yang disebut Watson sebagai “Inti

Keperawatan”. Ada 10 faktor yang termasuk ke dalam carrative factor, yaitu:

1. Pembentukan sistem nilai yang humanistik alturuistik

Humanistik dan altruistik nilai dipelajari sejak awal kehidupan tetapi

dapat sangat dipengaruhi oleh pendidik perawat. Faktor ini dapat

didefinisikan sebagai kepuasan melalui pemberian dan perpanjangan

rasa diri (Watson, 1979).

Page 5: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

2. Penerapan keyakinan dan harapan

Faktor ini, menggabungkan nilai-nilai humanistik dan altruistik,

memfasilitasi promosi perawatan holistik keperawatan dan kesehatan

yang positif dalam populasi pasien. Hal ini juga menggambarkan

peran perawat dalam mengembangkan hubungan antar perawat-pasien

yang efektif dan dalam mempromosikan Wallness dengan membantu

pasien mengadopsi perilaku mencari kesehatan (Watson, 1979).

3. Budaya sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain

Pengakuan perasaan mengarah ke aktualisasi diri melalui penerimaan

diri untuk kedua perawat dan pasien. Sebagai perawat mengakui

sensitivitas dan perasaan mereka, mereka menjadi lebih wajar, otentik,

dan peka terhadap orang lain (Watson, 1979).

4. Pengembangan hubungan saling percaya yang sifatnya membantu

Pengembangan hubungan membantu-kepercayaan antara perawat dan

pasien sangat penting untuk kepedulian transpersonal. Sebuah

hubungan saling percaya mempromosikan dan menerima ekspresi

perasaan baik positif dan negatif. Ini melibatkan kesesuaian, empati,

kehangatan non posesif, dan komunikasi yang efektif. Kongruensi

melibatkan menjadi nyata, jujur, tulus, dan otentik. Empati adalah

kemampuan untuk mengalami dan dengan demikian, memahami

persepsi orang lain dan perasaan dan untuk mengkomunikasikan

pemahaman. Kehangatan non posesif ditunjukkan oleh volume

berbicara moderat, sikap, santai, terbuka, dan ekspresi wajah yang

kongruen dengan komunikasi lainnya. Komunikasi yang efektif

memiliki kognitif, komponen respon afektif, dan perilaku (Watson,

1979).

5. Penerimaan dan peningkatan ungkapan perasaan yang positif

maupun negatif

Berbagi perasaan adalah pengalaman pengambilan risiko untuk kedua

perawat dan pasien. Perawat harus siap baik untuk perasaan positif

atau negatif. Perawat harus menyadari bahwa pemahaman intelektual

dan emosional dari situasi berbeda (Watson, 1979).

Page 6: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

6. Penggunaaan metode penyelesaian secara ilmiah dan sistematis

dalam pengambilan keputusan

Penggunaan proses keperawatan membawa pendekatan pemecahan

masalah ilmiah asuhan keperawatan, menghilangkan dalam citra

tradisional perawat sebagai hamba dokter. Proses keperawatan ini

mirip dengan proses penelitian yang sistematis dan terorganisir

(Watson, 1979).

7. Peningkatan belajar – mengajar interpersonal

Faktor ini merupakan konsep penting untuk keperawatan dalam hal itu

memisahkan kepedulian dari menyembuhkan. Hal ini memungkinkan

pasien untuk diberitahu dan menggeser tanggung jawab untuk

Wallness dan kesehatan kepada pasien. Perawat memfasilitasi proses

ini dengan mengajar teknik belajar yang dirancang untuk

memungkinkan kebutuhan, dan memberikan kesempatan untuk

pertumbuhan pribadi mereka (Watson, 1979).

8. Penyediaan lingkungan mental, fisik, sosiokutural, dan spiritual

yang supportif, protektif dan korektif

Perawat harus menyadari pengaruh bahwa lingkungan internal dan

eksternal terhadap kesehatan dan penyakit individu. Konsep yang

relevan dengan lingkungan internal meliputi keyakinan mental dan

spiritual kesejahteraan dan sosial budaya dari dan individu. selain

variabel epidemiologi, variabel eksternal lainnya termasuk

kenyamanan, privasi, keamanan, dan bersih, estetika sekitarnya

(Watson, 1979).

9. Bantuan dalam pemenuhan kebutuhan manusia

Perawat mengakui kebutuhan biofisik, psikofisik, psikososial, dan

intrapersonal diri dan pasien. Pasien harus memenuhi kebutuhan yg

lebih rendah sebelum mencoba untuk mencapai tingkat kebutuhan

yang tinggi.

10. Kekuatan eksistensial-fenomenal kekuatan

Fenomenologi menggambarkan data situasi langsung yang membantu

orang memahami fenomena tersebut. Psycology eksistensial adalah

Page 7: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

ilmu eksistensi manusia yang menggunakan analisis fenomenologis.

Watson menganggap faktor ini sulit dimengerti. Hal ini termasuk

untuk memberikan pengalaman pemikiran yang mengarah ke

pemahaman yang lebih baik tentang diri dan orang lain.

Asumsi dasar ilmu Caring (diadaptasi dengan sedikit modifikasi dari

Watson 1979: 8-9)

1. Ilmu Caring merupakan pokok dari keperawatan dan dasar dari profesi

2. Caring paling efektif dilakukan dan dipraktikkan dalam hubungan

interpersonal,ba gaimanapun kesadaran akan caring dapat

dikomunikasikan/ melebihi waktu, ruang dan fisik (Watson, 2002).

3. Berdasarkan proses hubungan manusia antar manusia dan hubungan

yang tetap menjaga pikiran sehat perikemanusiaan; mereka

mengajarkan kepada kita untuk menjadi seseorang dengan mengenali

diri kita dan orang lain, dimana manusia merupakan cerminan orang

lain (Watson, 1985: 33).

4. Caring terdiri dari faktor caratif/ caritas processes yang memfasilitasi

penyembuhan, menghormati keseluruhan,dan berkontribusi terhadap

perubahan manusia.

5. Keefektifan caring mempromosikan penyembuhan, kesehatan,

pertumbuhan individu/ keluarga dan keseluruhan perasaan,

memaafkan, meningkatkan kesadaran dan perdamaian yang lebih

utama dari krisis dan ketakutan akan sakit, diagnosis, penyakit, trauma

perubahan hidup dan sebagainya.

6. Caring menerima respon seseorang tidak hanya sekarang tetapi juga

perubahannya

7. Sebuah hubungan Caring adalah salah satu yang menimbulkan

semangat manusia, membuka potensial asli, menghadirkan

pembuktian, mengijinkan seseorang melakukan banyak pilihan-

memilih tindakan terbaik untuk dirinya untuk “menjadi sesuatu yang

benar” pada saat tersebut.

8. Caring lebih “healthogenic”daripada curing.

Page 8: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

9. Ilmu Caring lebih sempurna daripada ilmu Curing.

Proses Keperawatan dalam Teori Caring

Watson (1979), menekankan bahwa proses keperawatan memiliki

langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses

tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang

terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai

berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam

proses keperawatan):

1. Pengkajian

Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan

pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan 

pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi

kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji

masalah. Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan

diteliti dalam memecahkan masalah.

Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus

dikaji oleh perawat yaitu:

a. Lower order needs (biophysical needs), yaitu kebutuhan untuk

tetap hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan

oksigenisasi.

b. Lower order needs (psychophysical needs), yaitu kebutuhan untuk

berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman,

seksualitas.

c. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan

integritas yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan

beraffiliasi.

d. Higher order needs (intrapersonali needs), yaitu kebutuhan untuk

aktualisasi diri.

Page 9: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

2.  Perencanaan

Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-

variabel akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan

konseptual atau design untuk memecahan masalah yang mengacu

pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan

dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan.

3.  Implementasi

Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta

meliputi   pengumpulan data.

4.  Evaluasi

Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk

meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi

interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif

tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.

 

Page 10: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

Kasus

Ny. A, 50 tahun dibawaa sebuah rumah sakit X oleh keluarganya karena sesak

nafas. Ny. A tampak kurus, pucat, badan lemah. Keluarganya mengatakan selama

ini Ny. A mengalami sesak napas. Ny. A memiliki satu anak yang masih kecil.

Ny. A termasuk keluarga kurang mampu, dan harus menghidupi anaknya sendiri

karena suaminya sudah meninggal. Ny. A sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci.

Ny. A tinggal di rumah yang sederhana sekali dengan sedikit ventilasi. Dari hasil

pemeriksaan saat masuk rumah sakit didapatkan data tekanan darah 90/65

mmmHg, nadi 100 kali/menit, suhu 37 derajat Celcius, pernafasan 26 kali/menit,

dan sklera tampak pucat. Hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb 10

gr/dl, Ht 34%, leukosit 10000 ul dan trombosit 150.000 ul, dan albumin diperiksa

dengan hasil 4 gr/dl. Dari hasil rontgen dada menunjukkan adanya TB paru.

Penggunaan karatif faktor

1. Implementasi

a. Menciptakan lingkungan caring melalui empatik secara .

b. Membangun hubungan saling peduli melalui ekspresi perasaan

tentang kondisi Ny.A.

c. Membangun komunikasi terbuka secara interpersonal dengan melibatkan

klien dalam perencanaan tindakan.

d. Mengajarkan klien bagaimana menghadapi konflik atau masalah.

e. Fasilitasi hubungan dengan masyarakat dengan meningkatkan otonomi.

f. Dorong klien mengkaji interaksi sosialnya dan mengembangkan kepuasan

diri. Penekanan pada kepuasan diri lebih dari sekedar kesempurnaan diri.

g. Kaji fungsi respirasi, seperti suara nafas, rate, irama, kedalaman dan

penggunaan otot pernafasan.

h. Catat kemampuan batuk efektif, karakter, jumlah sputum, adanya

hemoptisis.

i. Tempatkan klien pada posisi semi fowler.

j. Kaji klien dengan latihan batuk dan nafas dalam.

k. Keluarkan sekret dari mulut dan trakea. Suction jika perlu.

l. Pertahankan intake cairan 2500 ml/hari jika tidak ada kontraindikasi.

Page 11: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

m. Kolaborasi: Beri udara/oksigen yang dilembabkan, beri obat-obatan sesuai

indikasi. Seperti mukolitik, bronkodilator, siapkan atau bantu dengan

intubasi darurat.

2. Evaluasi

a. Apakah hubungan saling percaya telah tercapai?

b. Apakah Ny. A telah menunjukkan tanda-tanda normal dalam area yang

dikaji, biofisik, psikofisik, psikososial, intrapersonal?

c. Menunjukkan perilaku mempertahankan jalan nafas yang bersih,

berpartisipasi dalam perawatan sesuai kemampuan.

d. Mengidentifikasi komplikasi dan melakukan tindakan yang tepat.

Pembahasan

Teori Watson lebih menekankan caring dalam praktik keperawatan.

Watson menyatakan bahwa caring adalah inti dari praktik keperawatan. Selain itu

Watson menekankan bahwa praktik perawat yang professional adalah praktik

yang menggabungkan ilmu, seni, nilai kemanusiaan dan human care.

Aplikasi teori Watson pada kasus diatas perawat harus memahami bahwa

hubungan perawat-klien yang saling percaya dan membantu perlu dikembangkan

sejak kontak awal dengan klien. Perawat harus menujukkan sikap caring sedini

mungkin kepada klien. Sehingga perawat perlu memahami konsep dasar tentang

lansia dan kondisinya supaya dapat melakukan pengkajan dengan lancar dan tepat.

Sepuluh faktor karatif dan asumsi Watson terhadap caring perlu menjadi landasan

yang kuat dalam impelementasi rencana asuhan keperawatan tersebut kemudian

dilakukan evaluasi dan melanjutkan rencana sebelumnya.

Ny. A harus mendapatkan perilaku caring dari perawat. Perilaku caring

dapat menumbuhkan semangat hidup Ny. A untuk menjalani pengobatan

berkelanjutan. Perawat harus caring dan empati terhadap masalah kesehatan yang

dihadapi Ny. A.

Page 12: SAINS - JEAN WATSON CARING.doc

DAFTAR PUSTAKA

Marriner-Tomey and Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their Works. St. Louis: Mosby Elsevier, Inc.

Marriner-Tomey and Alligood M.R.(2006). Nursing Theorist, Utilization and Application. Mosby Elsevier, Inc.

Waston, Jean. (2008). The Philosophy and Science of Caring. Revised Edition. Published by the University Press of Colorado.

Watson Caring Science Institute & International Caritas Consortium. (2013). Caring Science (Definitions, Processes, Theory), dikutip dari: http://watsoncaringscience.org/about-us/caring-science-definitions-processes-theory/# Website maintenance by BeezDezines.