S PEM 043979 Chapter2 -...

57
20 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasional 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasional Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maju dan berkembangnya suatu perusahaan tergantung dari manajemen dari perusahaan tersebut. Salah satu cabang atau divisi dalam manajemen adalah manajemen operasional. Semua jenis perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya tidak terlepas dari kontribusi ilmu manajemen operasional. Dalam membuat suatu barang atau jasa, seluruh organisasi atau perusahaan mempunyai tiga fungsi. Fungsi-fungsi tersebut sangatlah diperlukan untuk kelangsungan organisasi atau perusahaan. Salah satu fungsi tersebut adalah operasi atau sering kita sebut dengan produksi. Render dan Heizer (2001: 5) mengatakan bahwa tiga fungsi yang harus dijalankan oleh setiap organisasi adalah: 1. Pemasaran, yang membuat adanya permintaan atau paling tidak mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa (tidak ada yang terjadi sampai adanya penjualan). 2. Produk/operasi, yang menghasilkan produk. 3. Keuangan/akuntansi, yang memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang. Manajemen produksi atau operasi terdiri dari kata manajemen dan operasi. Suyadi Prawirosentono (2000:5) juga berpendapat bahwa “Manajemen adalah mengelola yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut: merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengangkat pegawai dan mengawasi”.

Transcript of S PEM 043979 Chapter2 -...

Page 1: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Manajemen Operasional

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasional

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maju dan berkembangnya suatu

perusahaan tergantung dari manajemen dari perusahaan tersebut. Salah satu

cabang atau divisi dalam manajemen adalah manajemen operasional. Semua jenis

perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya tidak terlepas dari

kontribusi ilmu manajemen operasional. Dalam membuat suatu barang atau jasa,

seluruh organisasi atau perusahaan mempunyai tiga fungsi. Fungsi-fungsi tersebut

sangatlah diperlukan untuk kelangsungan organisasi atau perusahaan. Salah satu

fungsi tersebut adalah operasi atau sering kita sebut dengan produksi.

Render dan Heizer (2001: 5) mengatakan bahwa tiga fungsi yang harus

dijalankan oleh setiap organisasi adalah:

1. Pemasaran, yang membuat adanya permintaan atau paling tidak mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa (tidak ada yang terjadi sampai adanya penjualan).

2. Produk/operasi, yang menghasilkan produk. 3. Keuangan/akuntansi, yang memantau apakah perusahaan berjalan

dengan baik, membayar seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang.

Manajemen produksi atau operasi terdiri dari kata manajemen dan operasi.

Suyadi Prawirosentono (2000:5) juga berpendapat bahwa “Manajemen adalah

mengelola yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut: merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, mengangkat pegawai dan mengawasi”.

Page 2: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

21

Sedangkan Malayu Hasibuan (2004:1) menyatakan bahwa “Manajemen adalah

ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Adapun definisi produksi menurut Suyadi Prawirosentono (2000:5) adalah

“secara umum dapat diartikan sebagai membuat atau menghasilkan suatu barang

dari berbagai bahan lain”. Kemudian, Heizer dan Render (2005:4) menuturkan

bahwa “Produksi (production) adalah proses penciptaan barang dan jasa”.

Fogarty (dalam Eddy Herjanto, 2007:2) mendefinisikan “manajemen

operasi sebagai suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif

menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber

daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan”. Eddy Herjanto (2007:2)

menyebutkan bahwa, “Unsur-unsur pokok definisi itu dapat dijelaskan lebih lanjut

yakni kontinyu yang berarti manajemen operasi bukanlah suatu kegiatan yang

berdiri sendiri, keputusan manajemen bukan merupakan suatu tindakan sesaat

melainkan tindakan yang berkelanjutan atau suatu proses yang kontinyu. Efektif,

berarti segala pekerjaan harus dapat dilakukan secara tepat dan sebaik-baiknya

serta mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan”.

Sejalan dengan Fogarty, Schroeder (1994:17) memberikan penekanan

terhadap definisi kegiatan operasi pada tiga hal, yaitu pengelolaan fungsi

organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa, adanya sistem transformasi yang

menghasilkan barang dan jasa, serta adanya pengambilan keputusan sebagai

elemen penting dari manajemen operasi. Sementara itu, Heizer (2004) lebih

menitik beratkan manajemen operasi sebagai suatu sistem yang bertujuan

Page 3: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

22

menciptakan barang dan atau menciptakan jasa. Secara umum, Eddy Herjanto

(2007:2) menyimpulkan bahwa “manajemen operasi merupakan suatu kegiatan

yang berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui

proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang

diinginkan”.

Dengan berkembangnya teknik dan metode manajemen produksi, maka

penerapan manajemen operasi tidak hanya berlaku pada kegiatan pembuatan

barang-barang yang berwujud saja, melainkan juga bisa digunakan untuk

mengoperasikan fungsi manajemen perusahaan dalam menghasilkan barang-

barang tak berwujud atau jasa. Pada awalnya, manajemen produksi di lingkungan

jasa disebut dengan istilah manajemen operasi. Namun, istilah operasi

sesungguhnya juga dipakai dalam perusahaan manufaktur, yaitu dalam pengertian

kegiatan mengoperasikan sumber daya produksi untuk untuk menghasilkan

barang. Istilah manajemen operasi mengandung pengertian yang lebih luas. Oleh

karena itu, dalam perkembangannya kemudian digunakan istilah manajemen

operasi saja, yang mencakup kedua jenis kegiatan baik untuk menghasilkan

barang maupun jasa.

Sedangkan menurut Pangestu Subagyo (2000:1) mengatakan “Operasi

merupakan salah satu dari fungsi-fungsi yang ada dalam suatu lembaga. Fungsi

lain selain operasi adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan lain-lain”.

Pengertian manajemen operasional merupakan terdiri dari dua kata yaitu

manajemen dan operasional/produksi yang masing-masing memiliki arti tersendiri

akan tetapi dapat memiliki pengertian yang lebih apabila digabungkan kedua kata

Page 4: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

23

tersebut. Manajemen operasional juga tidak terlepas dari pengertian manajemen

pada umumnya dan operasional atau produksi pada khususnya.

Banyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen

mengenai pengertian menejemen itu sendiri diantaranya menurut Maman Ukas

(2004:6) berpendapat bahwa “Manajemen adalah segenap aktivitas manusia

dalam organisasi dengan menggunakan bantuan sumber-sumber daya dan fasilitas

yang diperlukan untuk mencapai tujuan”.

Menurut Dervitsiotis (1984) yang dikutip dari buku Murdifin Haming dan

Mahfud Nurnajamuddin berjudul Manajemen Produksi Modern: Operasi

Manufaktur dan Jasa, (2007:7) berpendapat bahwa:

“Istilah proses manajemen berkaitan dengan sejumlah aktivitas yang perlu diambil dalam usaha menentukan: (a) system nilai dan tujuan, (b) struktur organisasi, (c) desain, (d) perencanaan, (e) pengendalian atas operasi sebuah organisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi nirlaba.”

Pangestu Subagyo (2000:1) mengatakan “Manajemen adalah tindakan

untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan mengkoordinasi kegiatan orang

lain”. Sedangkan menurut Eddy Herjanto, (2007:2) berpendapat bahwa:

“Pengertian manajemen operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen pada umumnya, yaitu mengandung unsur adanya kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Untuk pengertian operasi Pangestu Subagyo (2000:1) berpendapat bahwa:

“Operasi atau operations adalah kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi/operasi) menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi adalah kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa”.

Page 5: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

24

Menurut Rosenberg (1993) yang dikutip dari buku Murdifin Haming dan

Mahfud Nurnajamuddin berjudul Manajemen Produksi Modern: Operasi

Manufaktur dan Jasa, (2007:17) bahwa:

“Operation yang kemudian diterjemahkan operasi atau operasional merupakan suatu proses atau tindakan tertentu yang menjadi unsure dari sejumlah kegiatan untuk membuat suatu produk. Operations (jamak dari operation) menunjukkan jumlah semua kegiatan atau proses yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa tertentu.”

Kemudian Russel dan Taylor (2000), yang juga dikutip dari buku Murdifin

Haming dan Mahfud Nurnajamuddin, yang berjudul Manajemen Produksi

Modern: Operasi Manufaktur dan Jasa (2007:17), menyamakan makna

operations dengan proses pengubahan (transformation process) dan diartikan

sebagai fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan

menjadi keluaran dengan nilai tambah yang lebih besar.

Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin (2007:17) mengemukakan

pendapatnya, bahwa:

“Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pengkoordinasian, penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa yang berhubungan dengan proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah yang lebih besar”.

Pangestu Subagyo (2000:2) juga mengatakan bahwa “Manajemen operasi

adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi

agar dapat dilakukan secara efisien”.

Seperti yang dikatakan oleh Barry Render dan Jay Heizer (2001:2) dalam

bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Manajemen Operasi mengatakan bahwa

Page 6: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

25

“Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa

melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Kegiatan membuat barang dan

jasa terjadi di semua sektor organisasi”.

Akan tetapi dalam buku Operation Management yang terbaru (edisi

ketujuh), Heizer dan Render (2005:4) mengatakan dengan maksud yang sama,

bahwa “Manajemen Operasi (operation management--OM) adalah serangkaian

aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input menjadi output”.

Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono (2000:1) dalam bukunya

Manajemen Operasi (Analisis dan Studi Kasus) menyatakan:

“Manajemen produksi (operasi) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan (set of activities) untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain. Proses kegiatan yang mengubah bahan baku menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi disebut proses produksi”.

Heizer dan Render (2005:5) menyebutkan bahwa manajemen operasi

(MO) dipelajari karena empat alasan:

1. MO adalah satu dari tiga fungsi utama sebuah organisasi, dan secara

utuh berhubungan dengan semua fungsi bisnis yang lainnya. Semua

organisasi memasarkan, membiayai dan memproduksi, maka sangat

penting untuk mengetahui bagaimana aktivitas MO berjalan. Karena

itu pula kita mempelajri bagaimana orang mengorganisasikan diri

mereka untuk mendapatkan perusahaan yang produktif.

Page 7: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

26

2. MO dipelajari karena untuk mengetahui bagaimana barang dan jasa

diproduksi. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat yang

meciptakan produk yang kita gunakan.

3. MO dipelajari untuk memahami apa yang dikerjakan oleh manajer

operasi. Dengan memahami apa saja yang dilakukan oelh manajer ini,

kita dapat membangun keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi

manajer seperti itu. Hal ini membantu kita untuk menjelajahi

kesempatan kerja yang banyak dan menggiurkan di bidang MO.

4. MO dipelajari karena bagian ini merupakan bagian yang paling banyak

mengeluarkan biaya dalam sebuah organisasi. Sebagian besar

pengeluaran perusahaan terletak pada fungsi MO. Meski demikian,

MO memberikan peluang untuk meningkatkan keuntungan dan

pelayanan terhadap masyarakat.

Banyak sekali para ahli mendefinisikan mengenai manajemen operasional

akan tetapi yang dapat peneliti ambil benang merahnya yaitu, suatu rangkaian

kegiatan dalam mengubah atau mentransformasikan semua masukan (input)

perusahaan menjadi keluaran (output) perusahaan yang sering kita artikan sebagai

suatu produktivitas atau kegiatan menghasilkan sesuatu produk.

Page 8: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

27

Sumber: Eddy Herjanto (2006:5)

Gambar 2. 1 Skema Proses Transformasi

Kegiatan umpan balik dilihat dari skema tersebut dilakukan dengan

melakukan pengecekan pada beberapa titik kunci dan membandingkannya dengan

standar atau acuan yang telah ditetapkan. Apabila terjadi perbedaan antara hasil

(keluaran) dengan standar, dilakukan tindakan koreksi, yang dapat berupa

perbaikan dalam komponen masukan atau penyempurnaan dalam proses produksi

sehingga keluarannya dapat sesuai dengan yang diharapkan. Pernyataan tersebut

dikutip oleh peneliti dari buku Eddy Herjanto, (2006:5).

Umpan balik merupakan sebuah informasi, informasi itu dapat berupa data

kesesuaian hasil produksi dengan spesifikasi, data kesesuaian biaya rata-rata

dengan proyeksi anggaran, kesesuaian waktu penyelesaian dengan target yang

telah ditentukan, produktivitas tenaga kerja, dan sebagainya. Dengan demikian

umpan balik atau sistem informasi produksi ini menjadi media pengendalian pihak

manajemen atas fungsi atau sistem produksi. Dikutip dari buku Murdifin Haming

dan Mahfud Nurnajamuddin, (2007:4-5) berjudul Manajemen Produksi Modern:

Operasi Manufaktur dan Jasa.

Manusia Mesin

Material Modal

Metode Energi

Barang

atau Jasa

Proses Transformasi

Masukan

Umpan Balik

Keluaran

Page 9: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

28

Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin (2007:19) mengutarakan

bahwa Manajemen Produksi terdapat lima tujuan , yaitu:

1. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan oleh pasar,

2. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menghasilkan keluaran secara efisien,

3. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk mampu menghasilkan nilai tambah atau manfaat yang semakin besar,

4. Mengarahkan organisasi atau perusahaan untuk dapat menjadi pemenang dalam setiap kegiatan persaingan, dan

5. Mengarahkan organisasi atau perusahaan agar keluaran yang dihasilkan atau disediakan semakin digandrungi oleh pelanggan.

Menurut Suyadi Prawirosentono (2000:5) manajemen produksi

mempunyai ruang lingkup merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,

mengangkat petugas, dan mengawasi kegiatan produksi, agar diperoleh produk

yang direncanakan. Secara singkat, ruang lingkup manajemen produksi adalah

sebagai berikut:

a. Perencanaan Produksi (PP) atau dalam bahasa inggrisnya adalah Production Planning (PP).

b. Pelaksanaan Produksi c. Pengendalian Produksi (Production Control)

2.1.1.2 Perkembangan Manajemen Operasional

Dalam perkembangannya, ilmu manajemen operasional memang terbilang

masih muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lainnya yang ada di dalam

ekonomi. Meskipun masih terbilang muda, akan tetapi sejarah perkembangannya

sangat menarik. Berikut akan peneliti coba ceritakan tentang perkembangan yang

menarik dari manajemen operasional yang dikutip dari buku Barry Render dan Jay

Heizer (2001:3).

Page 10: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

29

Eli Whitney (1800) dikenal karena mempopulerkan bagian yang dapat

dibongkar pasang, yang dicapainya melalui standarisasi dan pengendalian mutu

pada pembuatan produk. Melalui kontrak yang ia tanda tangani dengan

pemerintah Amerika untuk 10.000 pucuk senjata, ia berhasil mendapatkan laba

yang baik karena produk dijadikan bagian yang dapat dibongkar pasang.

Frederick W. Taylor (1881), yang dikenal sebagai bapak ilmu manajemen,

menyumbangkan seleksi personel, perencanaan dan penjadwalan, studi gerakan,

dan bidang factor-faktor manusia yang sekarang popular. Salah satu sumbangsih

yang ia berikan ialah bahwa manajemen semestinya lebih panjang akal dan agresif

dalam membuat metode kerja. Taylor dan rekannya, Henry L.Gantt and Frank,

dan Lilian Gilbert, termasuk yang pertama kali membuat sistematika cara

memproduksi yang terbaik.

Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen menggabungkan apa

yang mereka tahu tentang standarisasi suku cadang dengan lini perakitan dan

pengepakan makanan industri mail-order, ditambah konsep lini perakitan

(assembly line) di mana para pekerja hanya berdiri di satu tempat dan bahan yang

bergerak. Charles Sorensen adalah orang yang menarik sasis mobil dengan seutas

tambang di pabrik Ford, sementara yang lain menambahkan suku cadang.

Pengendalian mutu, adalah sumbangsih berharga lain di bidang

manajemen operasional. Walter Shewhart (1924) menggabungkan pengetahuan

yang dimilikinya tentang statistik dengan pentingnya suatu pengendalian mutu,

dan membuat suatu peta kendali mutu dari produk yang diambil sebagai sample.

W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor percaya bahwa manajemen

Page 11: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

30

harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan proses dan lingkungan kerja agar

mutu dapat lebih ditingkatkan.

Setelah melihat peristiwa-peristiwa tersebut di atas, dapat kita simpulkan

bahwa perkembangan Manajemen Operasional sangatlah pesat. Perkembangan

dari Manajemen Operasional itu sendiri dapat kita lihat dari beberapa peristiwa-

peristiwa yang terjadi di dunia industri atau manufaktur.

Elemen-elemen yang mendasari manajemen operasi secara umum dapat

dijelaskan dengan menggunakan Gambar 2.2 berikut:

Sumber: Eddy Herjanto (2006:6)

Gambar 2. 2 Elemen Dasar Manajemen Operasi

• Konsep dasar manajemen produksi, yang membedakannya dari disiplin

ilmu yang lain, misalnya konsep perencanaan tata letak, perencanaan

kapasitas, perencanaan kebutuhan material, persediaan, penjadwalan,

dan pengendalian mutu.

• Teknik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dan

manajemen. Teknik dan konsep tersebut banyak digunakan terutama

dalam perencanaan kerja, pengorganisasian sumber daya, dan

pengendalian proses.

MANAJEMEN

OPERASI

Konsep dasar manajemen produksi

Organisasi dan manajemen

Disiplin ilmu lain

Penemuan teknologi

Page 12: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

31

• Penerapan pengetahuan atau praktek yang dikembangkan dari disiplin

ilmu lain, seperti ekonomi, keuangan, dan matematika. Sebagai

contoh, penentuan tingkat produksi didasarkan atas pendekatan

permintaan-penawaran dari teori ekonomi, analisis kinerja operasi

dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, penggunaan metode

kuantitatif atau matematik dalam pengambilan keputusan (misalnya

pemrograman linear atau metode penguasaan), dan sebagainya.

• Penemuan-penemuan teknologi. Komputer dan laser merupakan

contoh dari penemuan teknologi terakhir yang sangat berpengaruh

dalam sistem produksi, yang antara lain menyebabkan perubahan

dalam tata letak, jenis mesin/peralatan, maupun proses produksi.

2.1.1.3 Tugas Manajemen Operasi

Setiap lembaga tentu saja dalam menjalankan kegiatannya selalu

diusahakan secara efisien. Apabila perusahaan yang mencari laba biasanya selalu

berusaha memaksimumkan labanya. Oleh karena itu, setiap pemecahan masalah

produksi atau operasi yang ada harus mendukung usaha ini.

Menurut Pangestu Subagyo (2000:12) “ada tiga macam masalah yang

dihadapi oleh suatu lembaga, yaitu masalah positioning atau masalah penentuan

posisi lembaga, masalah design, dan masalah operasional”. Masalah-masalah

tersebut akan dijelaskan berikut ini yang dikutip dari buku Manajemen Operasi,

Pangestu Subagyo (2000:12-13), yaitu sebagai berikut:

Page 13: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

32

• Penentuan Posisi Lembaga Penentuan posisi pada lembaga dalam masyarakat bertujuan agar

keberadaan suatu lembaga serta aktivitas yang dilakukannya tidak asal jalan saja. Untuk menyelesaikan masalah ini, dilakukan pengambilan keputusanpada bidang penentuan posisi atau sering disebut dengan positioning decision. Keputusan ini antara lain pemilihan strategi berproduksi, menentukan produk (barang/jasa) apa yang akan dihasilkan, dan menentukan kualitas termasuk keunggulan yang dimiliki oleh hasil kegiatan lembaga itu.

• Masalah Desain Masalah kedua adalah masalah desain, yaitu perencanaan fasilitas-

fasilitas produksi atau operasi yang akan digunakan. Pengatasan masalah ini dilakukan dengan pengambilan keputusan dibidang rancang bangun atau design decision. Contoh lain dari keputusan ini adalah perencanaan letak pabrik, macam proses operasi dan teknologi yang akan digunakan, merencanakan kapasitas mesin yang akan dipasang, perencanaan bangunan, perencanaan tata ruang (layout), dan perencanaan lingkungan kerja.

• Masalah Operasional Masalah ketiga adalah masalah operasional, yang timbul pada saat

proses produksi sudah berjalan. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan dengan mengambil keputusan di bidang operasional atau sering disebut operting decision. Contoh dari masalah ini adalah menentukan berapa banyakanya persediaan bahan baku, barang setengah jadi, bagaimana menjadwal kerja para karyawan, pengawasan kualitas, pembagian pekerjaan harian, dan pengawasan biaya produksi.

2.1.2 Strategi Operasi

2.1.2.1 Pengertian Strategi Operasi

Kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat beragam, dari produk-produk

berwujud hingga produk estetika dan psikologis. Perusahaan dapat memuaskan

semua kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan mengembangkan serta

mencapai misi dan strategi, yang bisa jadi berbeda sesuai dengan pelanggan yang

dilayani. Strategi setiap perusahaan sudah pasti berbeda-beda. Strategi dibangun

di bawah bayang-bayang tantangan dan peluang dalam lingkungan, dan kekuatan

kelemahan organisasi. Akhirnya, setiap strategi adalah sebuah upaya untuk

Page 14: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

33

menjawab pertanyaan penting bagi seluruh perusahaan yaitu “Bagaimana caranya

memuaskan pelanggan?”.

Perusahaan selalu bersaing untuk memenangkan konsumen dan ia

merancang strategis kompetitif demi memenuhi kebutuhan konsumen dan

keinginan pasar secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing. Strategi

diartikan sebagai petunjuk umum dimana suatu organisasi merencanakan untuk

mencapai tujuannya. Menurut Keneth R. Andrews yang dikutip oleh peneliti dari

(http://www.pdf-search-engine.com/manajemen-operasi-dan-produksi-pdf.html.

[24 02 2008]), menyatakan bahwa:

“Strategi adalah suatu proses evaluasi kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan yang dilakukan oleh eksekutif puncak serta melihat kesempatan dan ancaman pada saat ini dan memutuskan strategi pemasaran produk yang cocok dengan kesempatan yang ada pada lingkungannya”.

Russel dan Taylor (2000) mengemukakan pendapatnya mengenai

pengertian strategi yang dikutip dari buku Murdifin Haming dan Mahfud

Nurnajamuddin berjudul Manajemen Produksi Modern: Operasi Manufaktur dan

Jasa (2007:37), bahwa “Strategi adalah visi umum yang menyatukan organisasi,

menyediakan acuan konsistensi dalam pembuatan keputusan, dan akan tetap

menjaga agar perusahaan bergerak pada arah yang benar”.

Selanjutnya Chase, Aquilano, dan Jacobs (2001) menjelaskan bahwa,

strategi berhubungan dengan proses jangka panjang yang harus memperhatikan

perubahan di masa datang yang pasti terjadi. Pernyataan tersebut dikutip dari buku

Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin berjudul Manajemen Produksi

Modern: Operasi Manufaktur dan Jasa, (2007:37).

Page 15: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

34

Strategi adalah rencana aksi organisasi untuk mencapai misi, Barry Render

dan Jay Heizer (2001:28). Misi itu sendiri didefinisikan sebagai batasan dan fokus

untuk organisasi dan konsep yang akan menjadi landasan organisasi untuk

bergerak. Setiap bidang fungsional memiliki strategi untuk mencapai misinya dan

untuk membantu organisasi untuk mencapai seluruh misinya.

Michael Porter yang dikutip dari Barry Render dan Jay Heizer (2001:28)

menegaskan bahwa perusahaan mencapai misi dalam tiga cara konseptual:

Diferensiasi, kepeloporan biaya, respons yang cepat. Atau dengan kata lain,

pelanggan menginginkan barang dan jasa yang: (1) lebih baik, atau setidaknya

berbeda, (2) lebih murah, dan (3) lebih cepat.

Manajer-manajer operasi menterjemahkan konsep-konsep stratejik itu

menjadi tugas-tugas berwujud yang harus dituntaskan. Salah satu atau kombinasi

dari ketiga konsep stratejik itu bisa menghasilkan sebuah sistem yang memiliki

keunggulan unik atas perusahaan-perusahaan pesaingnya.

Sumber: Murdifin dan Mahfud (2007:45) Gambar 2. 3

Strategi Generik Perusahaan

Matriks dalam Gambar 2.3 menunjukkan, pilihan strategi generik

ditentukan oleh dua faktor, yaitu cakupan persaingan (wilayah pemasaran yang

luas atau sempit) serta target keunggulan stretegis perusahaan. Jika target adalah

Cakupan persaingan

Sasaran yang sempit

Sasaran yang luas

Diferensiasi

3a. Fokus pada biaya

2. Diferensiasi

3b. Fokus pada diferensiasi

Biaya lebih rendah

1. Keunggulan biaya

Page 16: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

35

diferensiasi dan cakupan persaingan sempit atau terbatas, sebaiknya memilih

fokus pada diferensiasi, artinya memilih atribut tertentu untuk dapat membedakan

produk dengan produk saingan dalam industri. Tetapi apabila cakupan persaingan

luas dan ingin unggul dalam soal harga, maka perusahaan harus memilih strategi

keunggulan biaya menyeluruh, itu yang dikatakan oleh Murdifin Haming dan

Mahfud Nurnajamuddin (2007:45-46).

2.1.2.2 Tujuan Strategi Operasi

Strategi operasi sebagai jabaran dari strategi perusahaan berfungsi untuk

turut mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh

karena strategi perusahaan dirumuskan dengan memperhatikan sumber daya yang

dimiliki (termasuk kekuatan dan kelemahan perusahaan) serta aspek lingkungan

(struktur industri, termasuk intensitas persaingan) dan industri pendukung

(termasuk pembekal), maka strategi operasi otomatis memperhatikan pula aspek

lingkungan dimaksud. Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin (2007:46).

Page 17: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

36

Sumber: Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin (2007:47)

Gambar 2. 4 Kerangka Kerja Strategi Operasi

Tujuan dari perusahaan membuat strategi tidak lain adalah untuk

menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan.

Render dan Heizer (2001:32) menuturkan bahwa “keunggulan bersaing

menunjukkan penciptaan sistem yang memiliki keunggulan unik atas pesaing”.

Dalam mewujudkan competitive advantage tersebut, perusahaan berusaha untuk

meningkatkan produktivitasnya demi memenuhi permintaan dari para konsumen.

Dalam membuat strategi agar dapat menciptakan competitive advantage.

Maka, manajer operasi harus bisa membuat keputusan yang efektif. Render dan

Heizer (2001:32-33) mengatakan bahwa terdapat sepuluh keputusan-keputusan

operasi berdasarkan sepuluh bidang pengaruh. Sepuluh keputusan manajemen

operasi yang mendukung misi dan menerapkan strategi adalah:

Page 18: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

37

1. Mutu. Harapan mutu pelanggan harus ditentukan dan kebijakan dan

prosedur dibangun untuk mengidentifikasi serta mencapai mutu yang

ditetapkan.

2. Desain barang dan jasa. Merancang barang dan jasa mendefinisikan

sebagian besar proses transformasi. Keputusan mutu, biaya dan sumber

daya manusia sangat berinteraksi dengan desain. Desain sering kali

menetapkan batas bawah biaya dan batas atas mutu.

3. Desain proses dan kapasitas. Pilihan proses tersedia untuk produk dan

jasa. Keputusan proses mengikat manajemen pada teknologi, mutu,

pemanfaatan sumber daya manusia, dan pemeliharaan yang spesifik.

Komitmen biaya dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar

perusahaan.

4. Seleksi lokasi. Keputusan lokasi fasilitas baik untuk perusahaan

manufaktur maupun jasa bias menentukan keberhasilan perusahaan.

Kesalahan yang dibuat pada saat ini dapat menghambat efisiensi.

5. Desain tata letak. Kebutuhan kapasitas, tingkat personel, keputusan

pembelian, dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak. Selain

itu, proses dan bahan baku harus ditempatkan dengan memperhatikan

keterkaitan satu sama lain.

6. Manusia dan system kerja. Manusia adalah bagian integral dan mahal

dari desain system total. Oleh karena itu, kehidupan mutu kerja yang

disediakan, bakat dan keahlian yang dibutuhkan, dan biayanya harus

ditentukan.

Page 19: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

38

7. Manajemen dan rantai pasokan. Keputusan ini menentukan apa yang

akan dibuat dan apa yang perlu dibeli. Pertimbangan juga diperlukan

untuk mutu, pengiriman, dan inovasi, dengan harga memuaskan.

Suasana saling menghormati antara pembeli dan pemasok dibutuhkan

untuk pembelian yang efektif.

8. Persediaan. Keputusan persediaan bias dioptimalkan hanya bila

keputusan pelanggan, pemasok, jadwal produksi, dan perencanaan

sumber daya manusia dipertimbangkan.

9. Penjadwalan. Jadwal produksi yang layak dan efisien harus

dikembangkan, permintaan terhadap sumber daya manusia dan fasilitas

harus ditentukan dan dikendalikan.

10. Pemeliharaan. Keputusan harus dibuat berkaitan dengan tingkat

pemeliharaan yang diinginkan. Rencana untuk implementasi dan

pengawasan sistem pemeliharaan adalah perlu.

Di antara sepuluh keputusan manajemen operasi yang disebut dengan

strategi operasi terdapat pemeliharaan. Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan

bahwa pemeliharaan merupakan hal yang penting dalam menjalankan bisnis

perusahaan. Hal-hal tersebut diatas merupakan faktor-faktor yang harus

diperhatikan dalam menentukan strategi yang akan dijalankan oleh manajer

operasional.

Page 20: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

39

2.1.3 Pemeliharaan

2.1.3.1 Peranan dan Pengertian Pemeliharaan

Peranan pemeliharaan dalam manajemen operasi dapat dilihat dari

keputusan manajemen operasi yang telah dikemukakan sebelumnya. Kegiatan

pemeliharaan yang berada di fungsi perencanaan terbagi menjadi dua yaitu

perencanaan jangka panjang dan perencanaan jangka pendek. Kegiatan

perencanaan pemeliharaan jangka panjang meliputi kegiatan pemeliharaan

bangunan, gedung, dan fasilitas lainnya. Sedangkan kegiatan perencanaan

pemeliharaan jangka pendek meliputi pemeliharaan mesin-mesin dan peralatan

produksi.

Dengan demikian kegiatan pemeliharaan merupakan suatu hal yang

mutlak yang harus dilaksanakan secara terencana agar semua faktor produksi

selalu dalam keadaan siap untuk selalu beroperasi setiap saat.

Pemeliharaan yang merupakan kegiatan yang ditujukan agar seluruh

peralatan atau fasilitas produksi dapat digunakan kapanpun produksi itu dilakukan

dan agar peralatan dan fasilitas dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Karena kegiatan ini menjadi salah satu bagian penting di dalam manajemen

operasi dan produksi. Karena apabila kegiatan tersebut diabaikan, maka akan

berpengaruh pada kelancaran kegiatan produksi akan terhambat.

Berikut adalah pengertian pemeliharaan menurut Sofjan Assauri (2004:95)

menuturkan bahwa “pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau

menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau

penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan

Page 21: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

40

operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan”.

Sedangkan menurut Hani T. Handoko (2000:108) “Pemeliharaan adalah suatu

kegiatan untuk menjaga mesin-mesin dan peralatan serta fasilitas lainnya dan

mengadakan perbaikan dan penggantian yang diperlukan agar pada suatu kegiatan

operasi produksi dapat berjalan dengan baik dan lancar”.

Render dan Heizer (2001:622) juga manambahkan bahwa “pemeliharaan

meliputi segala aktivitas yang terlibat dalam penjagaan peralatan sistem dalam

aturan kerja”.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapatlah diambil suatu

kesimpulan bahwa pemeliharaan adalah suatu aktivitas untuk memelihara agar

peralatan atau fasilitas produksi dapat bekerja dengan baik, untuk menjaga

kelangsungan proses produksi. Tetapi pemeliharaan yang baik adalah

pemeliharaan yang dilaksanakan dalam usaha untuk mencegah terjadinya

kerusakan selama proses produksi atau kegiatan operasional perusahaan

berlangsung.

2.1.3.2 Arti Penting Pemeliharaan

Dalam hal pemeliharaan ini, perlu diperhatikan bahwa sering terlihat di

dalam suatu perusahaan kurang memperhatikan bidang pemeliharaan sehingga

terjadi kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan yang penting dari

kegiatan pemeliharaan baru diingat setelah mesin-mesin mengalami kerusakan.

Hendaknya kegiatan pemeliharaan harus dapat menjamin bahwa proses produksi

bisa berlangsung tanpa adanya kemacetan yang disebabkan oleh mesin-mesin atau

Page 22: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

41

fasilitas lainnya. Tetapi pada umumnya jika terjadi kerusakan akibat pemeliharaan

yang kurang baik, maka baru dirasakan betapa pentingnya pemeliharaan tersebut.

Agus Ahyari (2002:349) berpendapat bahwa:

“Apabila suatu perusahaan tidak melaksanakan pemeliharaan dengan baik maka perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan-kesulitan pada waktu yang akan datang. Di samping itu peralatan fasilitas produksi yang seharusnya masih dapat berfungsi dengan baik akan cepat rusak serta cepat menurunkan tingkat kegunaannya”. “Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah kerusakan yang terduga dan menemukan kondisi (keadaan) yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi”. Anshari (1996:159) menambahkan.

Saling ketergantungan operator, mesin dan mekanik adalah kunci utama

strategi pemeliharaan yang berhasil. Secara ringkas konsep pemeliharaan

digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Heizer dan Render (2001:542).

Gambar 2. 5 Konsep Strategi Pemeliharaan Yang Baik Akan Membutuhkan Karyawan

dan Prosedur Yang Baik

Keterlibatan karyawan: 1. Pembagian informasi 2. Pelatihan keahlian 3. Sistem imbalan 4. Pembagian kekuasaan

Prosedur Karyawan : 1. Bersihkan dan lumasi 2. Monitor dan sesuaikan 3. Perbaikan ringan 4. Catatan terkomputerisasi

Hasil: 1. Mengurangi persediaan 2. Memperbaiki mutu 3. Memperbaiki kapasitas 4. Reputasi mutu 5. Perbaikan terus-menerus

Page 23: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

42

Menurut Anshari (1996:169) “Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

setelah terjadi kerusakan sehingga fasilitas atau peralatan tersebut tidak dapat

berfungsi dengan baik”.

Sangat jelas bahwa pemeliharaan penting dalam menjaga agar proses

produksi tetap berjalan lancar dan dalam kondisi baik. Apabila peralatan dibiarkan

tanpa tindakan pemeliharaan dan perawatan, akan mengakibatkan peralatan

tersebut cepat rusak dan akan dibutuhkan biaya yang tinggi untuk perbaikannya

serta dampaknya akan menurunkan kualitas dan kuantitas produksi.

2.1.3.3 Fungsi dan Kegunaan Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu perusahaan

untuk menjamin kelancaran proses produksi. Maka dapat dikatakan bahwa lancar

tidaknya proses produksi secara langsung dipengaruhi oleh baik buruknya mesin

atau peralatan lainnya. Dengan demikian kedudukan pemeliharaan tidak bisa

dianggap ringan.

Peranan bagian pemeliharaan tidak hanya menjaga agar pabrik tetap dapat

bekerja dan produk dapat diproduksi dan diserahkan kepada langganan tepat pada

waktunya, tetapi untuk menjaga agar pabrik dapat bekerja secara efisien dengan

menekan/mengurangi kemacetan-kemacetan menjadi sekecil mungkin.

Pemeliharaan mempunyai fungsi yang sangat menentukan dalam kegiatan

produksi dari suatu perusahaan yang menyangkut kelancaran atau kemacetan

produksi, hasil produksi dan efisien produksi.

Page 24: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

43

Menurut Agus Ahyari (2002:349) beberapa keuntungan yang diperoleh

dengan adanya pemeliharaan yang baik antara lain:

a. Mesin atau peralatan produksi yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan di dalam jangka waktu yang relatif panjang.

b. Proses produksi dengan peralatan tersebut dapat berjalan dengan lancar (selama tidak ada sebab-sebab lain) oleh karena dengan adanya pemeliharaan yang baik maka peralatan produksi ini juga berjalan dengan baik dan jarang timbul segala kemacetan peralatan fasilitas produksi.

c. Dapat menghindarkan diri atau paling tidak menekan sekecil mungkin dari adanya kemungkinan dari adanya kemungkinan kerusakan-kerusakan yang berat dari peralatan atau fasilitas-fasilitas produksi. Hal ini dikarenakan setiap adanya kerusakan segera diperbaiki sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang berat.

d. Oleh karena mesin-mesin, peralatan atau fasilitas produksi dapat berjalan dengan baik dan stabil, maka pengendalian kualitas proses akan berjalan dengan baik sehingga kualitas produksi akhir dapat dipertahankan dalam tingkat yang tinggi.

e. Dengan dapat dihindarkan kerusakan total dan peralatan produksi maka berarti perusahaan tidak menekan biaya pemeliharaan, oleh karena penggantian/perbaikan kecil-kecilan ini biayanya lebih murah daripada kerusakan fatal.

f. Apabila peralatan berjalan dengan baik maka penyerapan bahan baku juga berjalan dengan lancar dan normal. Hal ini berarti dengan adanya pemeliharaan yang baik maka penyimpangan penyerapan bahan baku dapat ditekan seminimal mungkin.

g. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi yang ada di dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada akan semakin berkurang . Hal ini disebabkan karena perencanaan beban bagi masing-masing mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan dapat direalisasikan dengan sebaik-baiknya.

Render dan Heizer (2001:544) juga menggambarkan keuntungan yang

akan diperoleh perusahaan apabila melaksanakan pemeliharaan, dilihat dari segi

biaya. Secara ringkas keuntungan pemeliharaan dilihat dari segi biaya

digambarkan sebagai berikut:

Page 25: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

44

cost

preventive maintenance cost

total cost

breakdown maintenance cost

maintenance commitment M

M : Optimal point (lowest-cost maintenance policy)

Sumber: Heizer dan Render (2001:544).

Gambar 2. 6 Keuntungan Pemeliharaan Dari Segi Biaya

2.1.3.4 Maksud dan Tujuan Pemeliharaan

Pelaksanaan pemeliharaan pada suatu perusahaan dimaksudkan agar

fasilitas atau peralatan pabrik dapat digunakan untuk produksi sesuai dengan

rencana dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut

dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu yang

direncanakan tercapai, sehingga diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan

lancar dan terjalmin.

Di dalam melakukan segala sesuatu maka kita harus menerangkan tujuan

yang hendak dicapai dengan jelas. Adapun tujuan dari pemeliharaan menurut

Suyadi Prawirosentono (2000:320) adalah:

a. Melaksanakan rencana kerja pemeliharaan yang meliputi: 1) Membagi kegiatan perawatan mesin pada setiap jenjang operasi

perusahaan dalam satu tahun dalam periode yang lebih lanjut. 2) Menyelenggarakan keseimbangan antara kegiatan perawatan

dengan seluruh kegiatan operasi proses produksi. b. Merencanakan seluruh kegiatan pemeliharaan mesin pada berbagai

kegiatan produksi untuk saat ini ataupun periode pada masa yang akan datang. Penyajian menyeluruh dan rinci dari kegiatan pemeliharaan sejak awal sampai dengan pasca produksi dapat digunakan untuk mendesain perencanaan kegiatan pemeliharaan mesin per minggu bahkan per hari.

Page 26: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

45

Pemeliharaan serta segala pelengkapannya dalam tatanan kerja yang baik

sangat penting untuk mencapai tingkat kualitas dan keandalan tertentu serta kerja

yang efisien.

Kemudian menurut Sofjan Assauri (2004:95) mengatakan bahwa tujuan

pemeliharaan adalah, sebagai berikut:

1) Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan

rencana produksi.

2) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang

dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak

terganggu.

3) Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang

diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan

selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan

perusahaan mengenai invesatasi tersebut.

4) Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin,

dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien

keseluruhannya.

5) Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan

keselamatan kerja para pekerja.

6) Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama

lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan

utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment

yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Page 27: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

46

Sedangkan menurut Agus Ahyari (2002:351) kegiatan pemeliharaan untuk

mesin dan peralatan produksi yang dilakukan di dalam suatu perusahaan adalah

“bertujuan untuk memperpanjang umur ekonomis, dari mesin dan peralatan

produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut

selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi”.

Selain itu menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001:542), salah satu

peran utama diadakannya kegiatan pemeliharaan adalah, “tujuan pemeliharaan

adalah untuk memelihara kemampuan sistem dan mengendalikan biaya”. Hanni T.

Handoko (2000:165) juga berpendapat bahwa “tujuan pemeliharaan adalah untuk

memelihara realibitas sistem pengoperasian pada tingkat yang dapat diterima dan

tetap memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya”.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

pemeliharaan adalah menjaga peralatan dan mesin itu sendiri serta memperhatikan

efisien dengan mengadakan kerjasama dengan fungsi yang lain dalam rangka

mencapai tingkat keuntungan sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.

2.1.3.5 Jenis-Jenis Pemeliharaan

Sofjan Assauri (2004:96) berpendapat bahwa “Kegiatan pemeliharaan

yang dilakukan dalam suatu perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Preventive maintenance (perawatan)

Preventive maintenance adalah suatu kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang

tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas

Page 28: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

47

produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.

Dengan demikian semua fasilitas produksi yang mendapat preventif maintenance

akan terjamin kelancarannya dalam bekerja dan selalu diusahakan dalam kondisi

siap digunakan setiap saat, sehingga perlulah dibuat suatu rencana dan schedule

pemeliharaan yang cermat dan rencana produksi yang tepat. Dalam prakteknya

preventive maintenance yang dilakukan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1) Routine Maintenance

Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara rutin misalnya setiap hari. Contohnya: kegiatan

pembersihan, pelumasan atau pengecekan oli serta pengecekan isi bahan

bakar, dan sebagainya.

2) Periodik Maintenance

Periodik maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan

yang dilakukan secara periodik/jangka waktu tertentu misalnya sebulan

sekali, seratus jam sekali atau setahun sekali. Kegiatan ini jauh lebih

berat daripada routine maintenance.

Dalam preventive maintenance terdapat beberapa langkah pelaksanaannya

yang disebut FITCAL (Feel, Inspection, Tighten, Clean, Adjustment, Lucrication),

yaitu:

1) Feel (Merasakan)

Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara melihat, mendengar,

meraba, dan mencium pada mesin yang sedang dijalankan terhadap

Page 29: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

48

kemungkinan adanya kelainan-kelainan sebagai gejala akan adanya

kerusakan.

2) Inspection (Memeriksa)

Tindakan yang dilakukan dengan cara mengawasi dan mengamati

keadaan mesin-mesin yang beroperasi, bentuk penanggulangan atas

hasil pemeriksaan dapat berupa tindakan pengencangan, pembongkaran

atau penggantian.

3) Tighten (mengencangkan)

Suatu tindakan yang dilakukan bilamana tampak bagian-bagian mesin

yang longgar akibat getaran pada saat mesin beroperasi atau

pemasangan bagian-bagian yang longgar akibat ketidaktelitian petugas

terdahulu.

4) Clean (Membersihkan)

Suatu tinakan yang dilakukan dalam upaya membersihkan bagian-

bagian mesin yang kotor akibat terkena debu, pasir, sisa pelumas, atau

kotoran lainnya, serta termasuk didalamnya proses pengecatan ulang

dalam upaya menjaga kebersihan mesin atau peralatan produksi.

5) Adjustment (Penyesuaian)

Penyesuaian dilakukan untuk mendapatkan kondisi atau keadaan yang

sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Biasanya tindakan ini

dilakukan setelah pemasangan salah satu bagian yang baru diperbaiki.

Page 30: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

49

6) Lubrication (Pelumasan)

Suatu tindakan yang dilakukan dalam usaha mencegah gesekan antara

dua logam untuk mencegah keausan atau kerusakan. Oleh karena itu

pelumasan harus dilaksanakan secara teratur dan teliti.

b) Corrective/breakdown maintenance

Corrective/breakdown maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelakuan

setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelalaian pada fasilitas atau perawatan

sehingga dapat berfungsi dengan baik. Perbaikan yang dilakukan karena

kerusakan tersebut biasanya merupakan suatu akibat dari tidak dilakukannya atau

kurang optimalnya kegiatan preventive maintenance.

2.1.3.6 Aktivitas Pemeliharaan

Proses pemeliharaan untuk mesin atau peralatan dilaksanakan sesuai

dengan petunjuk-petunjuk dari perusahaan dimana mesin atau peralatan tersebut

dibuat.

Secara garis besar aktivitas pemeliharaan menurut Sofjan Assauri

(2004:99) dapat digolongkan dalam 5 tugas pokok sebagai berikut:

a. Inspeksi (Inspection) b. Kegiatan teknik (engineering) c. Kegiatan produksi (production) d. Pekerjaan administrasi (clerical work) e. Pemeliharaan bangunan (housekeeping)

Dari kelima tugas pokok tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 31: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

50

a. Inspeksi (inspection)

Kegiatan inspeksi ini meliputi kegiatan pengecekan atau

pemeliharaan secara berkala terhadap bangunan dan peralatan pabrik

sesuai dengan rencana serta kegiatan pengecekan atau pemeriksaan

terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dan membuat laporan-

laporan dari hasil pengecekan atau pemeriksaan tersebut. Adapun

maksud dari kegiatan inspeksi ini adalah untuk mengetahui apakah

perusahaan selalu mempunyai peralatan/fasilitas yang baik untuk

menjamin kelancaran proses produksi. Jika seandainya terjadi

kerusakan, maka dapat segera diadakan perbaikan sesuai dengan

laporan hasil inspeksi dan berusaha untuk mencegah sebab-sebab

kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.

b. Kegiatan teknik (engineering)

Kegiatan teknik ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan

yang baru dibeli dengan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan

atau komponen peralatan yang perlu diganti, serta melakukan

penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam

kegiatan inilah terlihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-

perubahan bagi perluasan dan kemajuan dari bangunan dan peralatan

pabrik. Oleh karena itu kegiatan teknik ini sangat diperlukan, terutama

apabila dalam perbaikan mesin-mesin yang rusak tidak diperoleh

komponen yang sama dengan yang dibutuhkan. Dalam hal ini perlu

diadakan perubahan-perubahan atau perbaikan-perbaikan tertentu

Page 32: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

51

terhadap komponen dan mesin-mesin yang bersangkutan, agar mesin

dapat bekerja kembali.

Dalam kegiatan teknik ini, termasuk pula kegiatan penyelidikan

sebab terjadinya kerusakan pada peralatan tertentu dan cara-cara atau

usaha-usaha untuk mengatasi yang sangat diperlukan dalam kegiatan

produksi. Dengan mengetahui sebab-sebab ini, maka dengan kegiatan

teknik dapat dibuat alat-alat penjaga atau pencegah terjadinya

kerusakan pada masa-masa yang akan datang. Di samping itu dalam

kegiatan ini dipelajari spesifikasi mesin dan usaha-usaha agar mesin

dapat bekerja lebih efektif.

c. Kegiatan produksi (production)

Kegiatan produksi ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang

sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan

peralatan. Pada dasarnya kegiatan ini melaksanakan pekerjaan yang

disarankan atau diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan kegiatan teknik.

Dengan melaksanakan kegiatan ini semua, maka proses produksi

dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan.

d. Pekerjaan administrasi (clerical work)

Pekerjaan administrasi ini khusus dalam pencatatan mengenai

kegiatan pemeliharaan antara lain pencatatan mengenai biaya-biaya

yang berhubungan dengan pemeliharaan, komponen atau spare part

yang dibutuhkan untuk inspeksi dan perbaikan. Jadi kegiatan

Page 33: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

52

administrasi di sini termasuk penyusunan planning dan schedulling

yaitu rencana kapan masih harus dicek/diperiksa, diminyaki/diservis

dan direparasi.

e. Pemeliharaan bangunan (housekeeping)

Kegiatan ini menjaga agar bangunan atau gedung tetap terpelihara

dan terjamin kebersihannya. Jadi kegiatan ini meliputi pembersihan

dan pengecatan gedung, pembersihan halaman dan kegiatan

pemeliharaan peralatan lain yang tidak termasuk dalam kegiatan teknik

dan produksi dari bagian pemeliharaan.

Lain halnya menurut Suyadi Prawirosentono (2000:318) kegiatan

pemeliharaan dibagi dalam, lima kegiatan pokok:

a. Mechanical maintenance (pemeliharaan mesin) b. Electrical maintenance (pemeliharaan jaringan listrik) c. Instrument maintenance (pemeliharaan instrumen) d. Electrical Power maintenance (pemeliharaan pembangkit listrik) e. Workshop (bengkel pemeliharaan)

2.1.3.7 Organisasi Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan fungsi yang sangat penting dalam suatu

perusahaan sehingga perlu mendapat perhatian untuk menjamin kelancaran proses

produksinya, karena kegiatan pemeliharaan ini sangat kompleks sifatnya yang

menyangkut semua peralatan-peralatan yang ada dalam pabrik.

Besar kecilnya bagian pemeliharaan tergantung besar kecilnya perusahaan

dan otomatis tidaknya mesin-mesin yang digunakan. Perusahaan yang besar

mempunyai struktur organisasi yang lebih rumit dari perusahaan kecil. Sedangkan

Page 34: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

53

pada perusahaan kecil mungkin hanya mempunyai tenaga kerja beberapa orang

saja di bagian pemeliharaan.

2.1.3.8 Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan

Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan perusahaan kadang-kadang berbeda

dengan perusahaan lainnya. Pelaksanaan kebijaksanaan dari kegiatan

pemeliharaan biasanya ditentukan oleh pimpinan puncak perusahaan. Syarat untuk

melaksanakan kegiatan pemeliharaan menurut Sofjan Assauri (2004:102) yaitu:

a. Harus ada data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki perusahaan. b. Harus ada planning dan scheduling c. Harus ada surat perintah yang tertulis d. Harus ada persediaan alat-alat/spare parts (storage control) e. Harus ada catatan (records) f. Harus ada laporan, pengawasan dan analisa (report,control and analysis).

Dari keenam prasyarat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki perusahaan

Yaitu merupakan data keseluruhan mengenai mesin dan peralatan seperti

nomor, jenis, umur dan tahun pembuatan, keadaan atau kondisinya.

Pembebanan dalam operasi produksi direncanakan per jam atau kapasitas dan

bagaimana operator menjalankan mesin tersebut, berapa jumlah maintenance

crew dan sebagainya.

b. Planning dan Scheduling

Dalam hal ini disusun perencanaan dan jadwal pemeliharaan untuk

jangka pendek dan jangka panjang seperti preventive maintenance maupun

reparasi kerusakan. Perlu pula direncanakan banyaknya tenaga pemeliharaan

Page 35: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

54

yang harus ada agar pekerjaan pemeliharaan dapat berjalan efektif dan

efisien.

c. Surat perintah yang tertulis

Surat perintah ini haruslah memberitahukan atau menyatakan

tentang:

1) Apa yang dikerjakan

2) Siapa yang mengerjakan dan yang bertanggung jawab

3) Dimana dikerjakan, apakah ke luar atau di dalam pabrik.

4) Berapa tenaga dan bahan/alat-alat yang dibutuhkan dan macamnya.

5) Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut dan

waktu selesainya.

d. Persediaan alat-alat/ spare parts (storage control)

Dalam hal ini, oleh karena pelaksanaan kegiatan pemeliharaan

dibutuhkan adanya spare parts (alat-alat) dan material, maka spare part dan

material ini harus disediakan dan diawasi. Maka manajer bagian

pemeliharaan harus selalu berusaha agar spare part dan material tetap ada

pada saat dibutuhkan.

e. Catatan (records)

Yaitu berupa catatan tentang kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

dan apa yang perlu untuk kegiatan pemeliharaan tersebut. Jadi perlu adanya

catatan/gambaran yang menunjukkan jumlah dan macam serta letak

peralatan/mesin serta catatan tentang inspeksi serta biaya pemeliharaan. Di

Page 36: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

55

samping itu pula perlu dibuat catatan mengenai jam produksi, waktu

berhenti dan jumlah produksi.

f. Laporan, pengawasan dan analisa (report, control and analysis)

Laporan yang dimaksud disini adalah laporan tentang pembetulan

yang telah diadakan serta pengawasannya. Disamping itu juga perlu

dilakukannya penganalisaan tentang kegagalan yang pernah terjadi. Analisa

ini penting untuk dapat digunakan dalam pengambilan keputusan akan

kegiatan atau kebijaksanaan pemeliharaan.

2.1.3.9 Metode-Metode Pemeliharaan

Menurut Hanni T. Handoko (2000:162) untuk mengevaluasi biaya-biaya

yang harus dikeluarkan ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung

biaya pemeliharaan yaitu:

1) Preventive Maintenance, merupakan kegiatan pemeliharaan yang

dilakukan sebelum terjadi kerusakan. Untuk mencari biaya

perbaikannya terlebih dahulu dihitung ekspektasi jumlah

kerusakan mesin dengan rumus sebagai berikut:

PBPBPBPB xxxx

n

i

PnNBn)1(13)3(2)2(1)1(

... −−−− ++++= ∑

Keterangan:

Bn = Ekspektasi jumlah kerusakan mesin dalam n bulan.

N = Jumlah mesin.

Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.

Page 37: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

56

TCr = Biaya bulanan total kebijaksanaan korektif. NC2 = Biaya perbaikan semua mesin. n ΣiPi = Jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan-kerusakan. i=1

2) Corrective Maintenance, merupakan kegiatan pemeliharaan yang

dilakukan setelah terjadinya kerusakan. Untuk mengetahui biaya

corrective maintenance dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

∑=

=n

iiiP

NCTCr

1

2

2.1.3.10 Pengertian Biaya Pemeliharaan dan Harga Satuan

Pemeliharaan

Setiap transaksi pemeliharaan peralatan menyebabkan dimulainya

transaksi keuangan sebagai contoh, apabila pemeliharaan peralatan dikerjakan

oleh pihak kedua dengan suatu kontrak, maka satu bagian dari suatu proses

keuangan mungkin telah dilakukan oleh pemeliharaan peralatan. Dalam

pemeliharaan peralatan suatu aktivitas yang berhubungan dengan hal tersebut di

atas akan selalu diikuti dengan kebutuhan dana. Penyediaan dana tingkat peralatan

dipengaruhi oleh besarnya dana yang tersedia. Sofjan Assauri (2004:92)

berpendapat bahwa, “Adapun biaya-biaya pengecekan, penyetelan, biaya service,

biaya penyesuaian (Adjustment dan biaya perbaikan atau reparasi).

Pada dasarnya biaya pemeliharaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk

pemeliharaan peralatan sebagai usaha untuk menyediakan peralatan dalam kondisi

siap untuk dipakai dalam proses produksi. Disisi lain harga satuan pemeliharaan

Page 38: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

57

adalah biaya yang terjadi di bagi dengan produksi yang dihasilkan dengan

menggunakan peralatan yang dipelihara.

2.1.4 Mesin

2.1.4.1 Pengertian Mesin

Mesin merupakan suatu fasilitas yang mutlak diperlukan perusahaan

dalam berproduksi. Dengan menggunakan mesin, maka perusahaan dapat

menekan tingkat kegagalan produknya, dapat mencapai ketepatan waktu dalam

menyelesaikan produknya sesuai dengan permintaan pelanggan dan penggunaan

sumber bahan baku akan lebih efisien karena dapat lebih terkontrol

penggunaannya.

Adapun pengertian mesin menurut pendapat Sofjan Assauri (2004:79),

bahwa: "Mesin adalah suatu peralatan yang digerakan oleh suatu kekuatan/tenaga

yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau

bagian-bagian tertentu".

2.1.4.2 Jenis Mesin

Mesin memiliki jenis-jenis yang berbeda, menurut Sofjan Assauri

(2004:79), mesin dapat di klasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Mesin yang bersifat umum/serba guna (general purpose machine). Mesin yang

seba guna merupakan suatu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-

pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang/produk atau bagian dari produk

(part). Ciri-ciri mesin yang serba guna (general purpose machine), yaitu:

Page 39: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

58

a. Mesin ini dibuat dengan bentuk standar dan selalu atas dasar untuk pasar

(ready stock) dan bukan atas dasar pesanan.

b. Mesin ini memproduksi dalam volume yang besar, maka harganya relatif

lebih murah. Sehingga investasi dalam mesin ini lebih murah.

c. Penggunaan mesin sangat fleksibel dan variasinya banyak.

d. Diperlukan kegiatan pemeriksaan atau inspeksi atas dasar apa yang

dikerjakan pada mesin serba guna ini.

e. Biaya operasi produksi lebih mahal.

f. Biaya pemeliharaan mesin serba guna ini lebih murah,karena bentuk mesin

serba guna ini standard dan mesin ini tidak mudah ketinggalan jaman.

2. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machine). Mesin yang bersifat

khusus adalah mesin-mesin yang direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan

satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama. Ciri-ciri mesin yang bersifat

khusus (special purpose machine), yaitu:

a. Mesin ini dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah atau volume yang

kecil. Oleh karena harga mesin-mesin ini biasanya relatif lebih mahal,

sehingga investasi dalam mesin ini menjadi lebih mahal.

b. Mesin bersifat khusus ini biasanya agak otomatis, sehingga pekerjaannya

lebih cepat dan biasanya dipergunakan dalam pabrik yang menghasilkan

produknya dalam jumlah yang besar.

c. Biaya pemeliharaan dari mesin ini lebih mahal dari mesin serba guna.

d. Biaya produksi per unit relatif lebih rendah.

e. Mesin ini mudah ketinggalan jaman.

Page 40: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

59

2.1.4.3 Peranan Mesin Dalam Proses Produksi

Setiap perusahaan di dalam memproduksi suatu barang biasanya

menggunakan mesin yang bermacam-macam. Dengan adanya mesin-mesin ini

pekerjaan jauh lebih mudah dan lebih cepat dijalankan. Oleh karena itu

penggunaan mesin sangat diperlukan dalam berproduksi.

Sofjan Assauri (2004:79) menuturkan bahwa:

“Mesin-mesin sangat membantu manusia dalam melakukan proses pengerjaan atau produksi suatu barang, sehingga barang-barang dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih pendek, jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik”.

Dari pendapat di atas, jelas bahwa peranan mesin sangat besar sekali

sebagai alat untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi juga

menambah kualitas dan kuantitas hasil produksi dan manusia berfungsi sebagai

penggerak.

2.1.5 Proses Produksi

Sebelum kita membahas tentang proses produksi akan lebih baik apabila

kita lebih dahulu membahas tentang pengertian proses. Menurut Sofjan Assauri

(2004:75) proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil dan produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Proses juga diartikan

sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.

Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan (Utility )

suatu barang dan jasa.

Page 41: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

60

2.1.5.1 Pengertian Proses Produksi

Pengertian proses produksi seperti yang dikemukakan oleh S. Buffa dalam

buku Sujadi Prawirosentono (2000:64) mengatakan: “Proses produksi merupakan

serangkaian proses yang ditujukan untuk menciptakan barang dan jasa”.

Sedangkan Sofjan Assauri (2004:7) berpendapat lain dengan mengatakan

bahwa “Proses produksi adalah hasil dari kegiatan dalam menciptakan dan

menambah kegunaan barang atau jasa untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-

faktor produksi ke dalam ekonomi berupa modal, tenaga kerja dan lain-lain.

Kelancaran proses produksi merupakan jumlah produk yang dihasilkan, kualitas

produk, ketepatan waktu dalam proses produksi merupakan tingkat kegiatan yang

diselesaikan sesuai dengan target perusahaan sehingga dapat menunjang

kelancaran proses produksi. Dengan indikator:

a) Jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan target perusahaan. (Output

dibagi Target)

b) Kualitas hasil produksi sesuai dengan kualitas yang ditentukan

perusahaan. (Output dibagi barang yang memenuhi standar)

c) Ketepatan waktu dalam proses produksi. (Output dibagi target)

Agus Ahyari (2002:88) juga berpendapat bahwa: “proses produksi adalah

suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa

dengan menggunakan faktor produksi yang ada”.

Melihat ketiga definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses

produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,

Page 42: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

61

mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

Adapun jenis proses produksi dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi wujud proses

produksi dan segi arus produksi.

a. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Wujud Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai

segi. Menurut Agus Ahyari (2002:66) proses produksi dilihat dari wujudnya

terbagi menjadi dua yaitu: proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses

assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi.

Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk

akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous

processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).

Penjelasan tentang proses produksi menurut wujud, yaitu sebagai berikut:

1) Proses produksi kimiawi

Merupakan suatu proses produksi yang menitik beratkan kepada adanya

proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia.

2) Proses produksi perubahan bentuk

Merupakan suatu proses produksi dimana pelaksanaan proses produksi

tersebut dititik beratkan kepada adanya perubahan bentuk dari masukan

(input) menjadi keluaran (output).

3) Proses produksi assembling

Merupakan suatu proses yang di dalam pelaksanaan proses produksinya

akan lebih mengutamakan kepada proses penggabungan (assembling)

dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan.

Page 43: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

62

4) Proses produksi transportasi

Merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa tempat

dari barang ataupun manusia.

5) Proses produksi penciptaan jasa administrasi

Merupakan suatu proses produksi memberikan jasa administrasi kepada

perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga lain yang

memerlukannya.

b. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Arus Proses Produksi

Menurut Agus Ahyari (2002:72) “Proses produksi yang urutan proses

sama, ini umumnya sering disebut dengan proses produksi terus-menerus,

sedangkan proses produksi dengan urutan yang tidak selalu sama seringkali

disebut dengan proses produksi terputus-putus”.

1) Proses produksi terus menerus, pada proses produksi terus menerus ini

terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam

pelaksanaan produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan

menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam

perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah

sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila

tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai

dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah

2) Proses produksi terputus-putus, ini seringkali disebut pula sebagai

proses produksi intermitten (intermitten process). Dalam pelaksanaan

Page 44: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

63

produksi dengan menggunakan proses produksi semacam ini, akan

terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam

perusahaan yang bersangkutan. (Agus Ahyari, 2002:74).

2.1.6 Hasil Produksi

Secara umum telah disadari bahwa tingkat produksi mempunyai peranan

yang sangat besar dalam usaha meningkatkan kesejahteraan. Tiada jenis aktivitas

manusia yang dilakukan tidak memperoleh keuntungan dari tingkat produksi yang

tinggi sebagai suatu power yang menghasilkan lebih banyak ragam barang dan

jasa.

Menurut pendapat dari Ashary (1996:6), memberikan definisi:

“Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam yaitu: a. Faedah bentuk

Yaitu seseorang atau perusahaan yang mengubah bentuk misalnya dari kayu menjadi meja, kursi dan sebagai.

b. Faedah tempat Yaitu seseorang atau perusahaan yang membawa hasil-hasil pertanian dari kawasan pedesaan ke daerah lain.

c. Faedah waktu Yaitu penyimpanan barang-barang yang baru saja diturunkan dari kapal sampai dengan barang tersebut diperlukan”.

Dari pernyataan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa melalui pengukuran

produksi, maka pihak perusahaan dapat membandingkan hasil yang diperoleh

dalam periode-periode tertentu apakah terjadi peningkatan atau tidak. Untuk

membandingkan antara keluaran dan masukan ini maka tingkat produksi dapat

dipandang sebagai alat yang harus diperhatikan terus menerus terutama terhadap

Page 45: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

64

sumber-sumber yang berubah, seperti tenaga kerja dan sebagainya, jika diukur

secara tepat akan mengindikasikan suatu penampilan yang efektif dan efisien.

Swastha (2001:280), menyatakan bahwa: “Teori produksi adalah suatu

proses yang dapat mengubah barang dan jasa yang disebut output”. Sedangkan

bagi pekerja, produksi itu berarti segala sesuatu yang dicapai hari ini harus lebih

baik dari pada yang dicapai saat kemarin.

Menurut pendapat Atmosoeprapto (2001:25):

Produktivitas adalah ukuran sejauh mana sumber-sumber daya alam, teknologi dan manusia dipergunakan dengan baik dan dapat mewujudkan hasil tertentu yang diinginkan, secara singkat dapat dikatakan produktivitas adalah ukuran mengenai apa yang diperoleh dari apa yang diberikan: seberapa jauh masukan (input) dapat menghasilkan keluaran (output), baik kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan standard (baku) yang telah ditetapkan.

Sementara itu, Sumodiningrat (2000:3), memberikan argumentasi

tersendiri dengan mengatakan: “Produksi adalah setiap perbuatan yang

menjadikan barang dapat lebih sempurna untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Selain itu produksi juga diartikan sebagai pengubahan bahan-bahan dari sumber-

sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen, hasil itu dapat berupa

barang dan jasa”. Pada dasarnya hasil produksi adalah merupakan jumlah hasil

yang dicapai seorang pekerja atau faktor produksi yang lain dalam jangka waktu

tertentu.

2.1.7 Pengaruh Pelaksanaan Pemeliharaan Mesin Terhadap Kelancaran

Proses Produksi

Dalam usahanya memperlancar kegiatan proses produksi perawatan mesin

produksi mempunyai peranan yang sangat penting bagi tindak lanjut dari kegiatan

Page 46: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

65

pemeliharaan ini maka setiap perusahaan wajib melaksanakan kegiatan

pemeliharaan dengan harapan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Menurut Sofjan Assauri (2004:75) "proses produksi adalah cara, metode

dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa

dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan

dana) yang ada". Sofjan Assauri (2004:77) juga menambahkan bahwa kelancaran

proses produksi yaitu, “Suatu kegiatan untuk mengurangi kemacetan pada saat

menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dengan menggunakan

faktor-faktor produksi yang terdiri dari; tenaga kerja, modal, bahan baku, mesin,

pasar, sehingga kegiatan produksi tidak terganggu.

Sedangkan pemeliharaan menurut Sofjan Assauri (2004:95) adalah

kegiatan untuk memelihara atau menjaga peralatan pabrik dan mengadakan

perbaikan mesin dan penggantian komponen mesin yang diperlukan sesuai dengan

yang direncanakan.

Berdasarkan pendapat tersebut dari masing-masing variabel sesuai dengan

pengertian kegiatan pemeliharaan terhadap proses produksi mempunyai maksud

bahwa dalam usaha menunjang kelancaran proses produksi perlu adanya salah

satu dari manajemen menunjang kelancaran proses produksi, dalam arti

perusahaan bisa melaksanakan proses produksi tanpa hambatan-hambatan yang

bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Apabila perusahaan mengalami

kerusakan maka proses produksi bisa berhenti karena mesin produksi tidak

beroperasi sehingga target produksi tidak tercapai. Hubungan pemeliharaan

dengan kelancaran proses produksi sangat erat, dengan adanya perawatan mesin

Page 47: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

66

produksi yang secara intensif maka kelancaran proses produksi bisa terwujud dan

terget produksi perusahaan dapat tercapai.

2.2 Kerangka Pemikiran

Terbukanya lalu lintas perdagangan dunia memaksa agar setiap

perusahaan untuk memiliki competitive adventage (keunggulan bersaing), agar

perusahaan dapat terus bertahan ditengah dunia persaingan yang sangat ketat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, suatu

perusahaan sangatlah bergantung terhadap manajemen dari perusahaan itu sendiri,

intinya maju dan berkembangnya sebuah perusahaan merupakan tanggung jawab

dari manajemennya. Salah satu cabang atau divisi dalam manajemen adalah

manajemen operasional. Semua jenis perusahaan dalam menjalankan kegiatan

produksinya tidak terlepas dari kontribusi ilmu manajemen operasional. Dalam

membuat suatu barang atau jasa, seluruh organisasi atau perusahaan mempunyai

tiga fungsi. Fungsi-fungsi tersebut sangatlah diperlukan untuk kelangsungan

organisasi atau perusahaan. Salah satu fungsi tersebut adalah operasi atau sering

kita sebut dengan produksi.

Render dan Heizer (2001: 5) mengatakan bahwa tiga fungsi yang harus

dijalankan oleh setiap organisasi adalah:

1. Pemasaran, yang membuat adanya permintaan atau paling tidak mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa (tidak ada yang terjadi sampai adanya penjualan).

2. Produk/operasi, yang menghasilkan produk. 3. Keuangan/akuntansi, yang memantau apakah perusahaan berjalan

dengan baik, membayar seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang.

Page 48: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

67

Seperti yang dikatakan oleh Barry Render dan Jay Heizer (2001:2) dalam

bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Manajemen Operasi mengatakan bahwa

“Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa

melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Kegiatan membuat barang dan

jasa terjadi di semua sektor organisasi”.

Akan tetapi dalam buku Operation Management yang terbaru (edisi

ketujuh), Heizer dan Render (2005:4) mengatakan dengan maksud yang sama,

bahwa “Manajemen Operasi (operation management---OM) adalah serangkaian

aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input menjadi output”.

Untuk itu manajemen perusahaan harus memperhatikan perusahaannya

dengan membuat strategi-strategi khusus. Strategi-strategi khusus tersebut dapat

diterapkan dalam bidang manapun, baik dalam bidang operasional, pemasaran,

SDM, kualitas, keuangan, dll.

Salah satu cara dalam membuat strategi agar dapat menciptakan

competitive advantage dalam bidang manajemen operasi. Maka, manajer operasi

harus bisa membuat keputusan yang efektif. Render dan Heizer (2001:32-33)

mengatakan bahwa terdapat sepuluh keputusan-keputusan operasi berdasarkan

sepuluh bidang pengaruh. Sepuluh keputusan manajemen operasi yang

mendukung misi dan menerapkan strategi adalah:

1. Mutu. Harapan mutu pelanggan harus ditentukan dan kebijakan dan

prosedur dibangun untuk mengidentifikasi serta mencapai mutu yang

ditetapkan.

Page 49: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

68

2. Desain barang dan jasa. Merancang barang dan jasa mendefinisikan

sebagian besar proses transformasi. Keputusan mutu, biaya dan sumber

daya manusia sangat berinteraksi dengan desain. Desain sering kali

menetapkan batas bawah biaya dan batas atas mutu.

3. Desain proses dan kapasitas. Pilihan proses tersedia untuk produk dan jasa.

Keputusan proses mengikat manajemen pada teknologi, mutu, pemanfaatan

sumber daya manusia, dan pemeliharaan yang spesifik. Komitmen biaya

dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar perusahaan.

4. Seleksi lokasi. Keputusan lokasi fasilitas baik untuk perusahaan manufaktur

maupun jasa bias menentukan keberhasilan perusahaan. Kesalahan yang

dibuat pada saat ini dapat menghambat efisiensi.

5. Desain tata letak. Kebutuhan kapasitas, tingkat personel, keputusan

pembelian, dan kebutuhan persediaan mempengaruhi tata letak. Selain itu,

proses dan bahan baku harus ditempatkan dengan memperhatikan

keterkaitan satu sama lain.

6. Manusia dan system kerja. Manusia adalah bagian integral dan mahal dari

desain system total. Oleh karena itu, kehidupan mutu kerja yang disediakan,

bakat dan keahlian yang dibutuhkan, dan biayanya harus ditentukan.

7. Manajemen dan rantai pasokan. Keputusan ini menentukan apa yang akan

dibuat dan apa yang perlu dibeli. Pertimbangan juga diperlukan untuk mutu,

pengiriman, dan inovasi, dengan harga memuaskan. Suasana saling

menghormati antara pembeli dan pemasok dibutuhkan untuk pembelian

yang efektif.

Page 50: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

69

8. Persediaan. Keputusan persediaan bias dioptimalkan hanya bila keputusan

pelanggan, pemasok, jadwal produksi, dan perencanaan sumber daya

manusia dipertimbangkan.

9. Penjadwalan. Jadwal produksi yang layak dan efisien harus dikembangkan,

permintaan terhadap sumber daya manusia dan fasilitas harus ditentukan

dan dikendalikan.

10. Pemeliharaan. Keputusan harus dibuat berkaitan dengan tingkat

pemeliharaan yang diinginkan. Rencana untuk implementasi dan

pengawasan sistem pemeliharaan adalah perlu.

Di antara sepuluh keputusan manajemen operasi yang disebut dengan

strategi operasi terdapat pemeliharaan. Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan

bahwa pemeliharaan merupakan hal yang penting dalam menjalankan bisnis

perusahaan. Hal-hal tersebut diatas merupakan faktor-faktor yang harus

diperhatikan dalam menentukan strategi yang akan dijalankan oleh manajer

operasional.

Pemeliharaan sendiri menurut Joseph G. Monks (1987:630) “Maintenance

is any activity design to keep resources in working condition or restore them to

operating status” (Pemeliharaan adalah beberapa aktivitas yang disusun untuk

merawat sumber daya dalam lingkungan kerja atau mengembalikan ke kondisi

awal untuk status operasi).

Sedangkan, menurut Sofjan Assauri (2004:95) “Pemeliharaan adalah

kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan

mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar

Page 51: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

70

supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan

apa yang direncanakan”. Render dan Heizer (2001:622) juga manambahkan

bahwa “pemeliharaan meliputi segala aktivitas yang terlibat dalam penjagaan

peralatan sistem dalam aturan kerja”.

Dalam hal pemeliharaan ini, perlu diperhatikan bahwa sering terlihat di

dalam suatu perusahaan kurang memperhatikan bidang pemeliharaan sehingga

terjadi kegiatan pemeliharaan yang tidak teratur. Peranan yang penting dari

kegiatan pemeliharaan baru diingat setelah mesin-mesin mengalami kerusakan.

Hendaknya kegiatan pemeliharaan harus dapat menjamin bahwa proses produksi

bisa berlangsung tanpa adanya kemacetan yang disebabkan oleh mesin-mesin atau

fasilitas lainnya. Tetapi pada umumnya jika terjadi kerusakan akibat pemeliharaan

yang kurang baik, maka baru dirasakan betapa pentingnya pemeliharaan tersebut.

Keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila melakukan

pemeliharaan yang baik menurut Agus Ahyari (2002:349) antara lain:

a. Mesin atau peralatan produksi yang ada di dalam perusahaan yang

bersangkutan akan dapat dipergunakan di dalam jangka waktu yang relatif

panjang.

b. Proses produksi dengan peralatan tersebut dapat berjalan dengan lancar

(selama tidak ada sebab-sebab lain) oleh karena dengan adanya

pemeliharaan yang baik maka peralatan produksi ini juga berjalan dengan

baik dan jarang timbul segala kemacetan peralatan fasilitas produksi.

c. Dapat menghindarkan diri atau paling tidak menekan sekecil mungkin dari

adanya kemungkinan dari adanya kemungkinan kerusakan-kerusakan yang

Page 52: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

71

berat dari peralatan atau fasilitas-fasilitas produksi. Hal ini dikarenakan

setiap adanya kerusakan segera diperbaiki sehingga tidak menimbulkan

kerusakan yang berat.

d. Oleh karena mesin-mesin, peralatan atau fasilitas produksi dapat berjalan

dengan baik dan stabil, maka pengendalian kualitas proses akan berjalan

dengan baik sehingga kualitas produksi akhir dapat dipertahankan dalam

tingkat yang tinggi.

e. Dengan dapat dihindarkan kerusakan total dan peralatan produksi maka

berarti perusahaan tidak menekan biaya pemeliharaan, oleh karena

penggantian/perbaikan kecil-kecilan ini biayanya lebih murah daripada

kerusakan fatal.

f. Apabila peralatan berjalan dengan baik maka penyerapan bahan baku juga

berjalan dengan lancar dan normal. Hal ini berarti dengan adanya

pemeliharaan yang baik maka penyimpangan penyerapan bahan baku dapat

ditekan seminimal mungkin.

g. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi yang

ada di dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi

yang ada akan semakin berkurang . Hal ini disebabkan karena perencanaan

beban bagi masing-masing mesin dan peralatan produksi yang ada dalam

perusahaan dapat direalisasikan dengan sebaik-baiknya.

Sofjan Assauri (2004:96) berpendapat bahwa “Kegiatan pemeliharaan

yang dilakukan dalam suatu perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

Page 53: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

72

a) Preventive maintenance (pemeliharaan)

Preventive maintenance adalah suatu kegiatan pemeliharaan dan perawatan

yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak

terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas

produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses

produksi. Dengan demikian semua fasilitas produksi yang mendapat

preventif maintenance akan terjamin kelancarannya dalam bekerja dan

selalu diusahakan dalam kondisi siap digunakan setiap saat, sehingga

perlulah dibuat suatu rencana dan schedule pemeliharaan yang cermat dan

rencana produksi yang tepat. Dalam prakteknya preventive maintenance

yang dilakukan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Routine maintenance

Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara rutin misalnya kegiatan pembersihan, pelumasan atau

pengecekan olie serta pengecekan isi bahan bakar.

2) Periode maintenance

Periodik maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan

yang dilakukan secara periodik/jangka waktu tertentu.

b) Corrective/breakdown maintenance

Corrective/breakdown maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelakuan

setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelalaian pada fasilitas atau

perawatan sehingga dapat berfungsi dengan baik. Perbaikan yang dilakukan

Page 54: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

73

karena kerusakan tersebut biasanya merupakan suatu akibat dari tidak

dilakukannya atau kurang optimalnya kegiatan preventive maintenance.

Dalam hal ini Joseph G. Monks (1987:631) mengemukakan bahwa :

We typically associate maintenance activities with building upkeep, servicing equipment replacing worn-out parts, or doing emergency repair. These are central concerns to any organization, for poorly maintained facilities can be unsafe to operate and can create high cost in the form of delays and idle (lost) time. (Kita menghubungkan pemeliharaan dengan memperbaiki peralatan dan mengganti bagian yang rusak, atau melakukan perbaikan darurat. Hal ini merupakan masalah yang utama bagi setiap perusahaan, untuk pemeliharaan fasilitas yang buruk akan beresiko pada saat perusahaan akan beroperasi dan akan menimbulkan biaya yang besar pada saat penundaan dan waktu (hilang) menganggur.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan yang

buruk akan berpengaruh terhadap penundaan atau kelancaran proses produksi.

Seperti yang dikatakan oleh Sofyan Assauri, (2004:7) “Proses produksi adalah

hasil dari kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan barang atau jasa

untuk kegiatan yang mana dibutuhkan faktor-faktor produksi ke dalam ekonomi

berupa modal, tenaga kerja dan lain-lain”. Dalam mencapai kelancaran proses

produksi tersebut, Sofyan Assauri (2004:77) juga mengatakan bahwa:

“Suatu kegiatan untuk mengurangi kemacetan pada saat menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang terdiri dari; tenaga kerja, modal, bahan baku, mesin,pasar, sehingga kegiatan produksi tidak terganggu.”

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa pelaksanaan pemeliharaan

akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi, salah satu upaya

yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengurangan masalah yang berkaitan

dengan kelancaran proses produksi, sehingga perusahaan memiliki competitive

adventage dan dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang

Page 55: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

74

sesuai dengan target perusahaan dan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.

S. Buffa yang dikutip oleh Sujadi Prawirosentono (2000:64) mengatakan:

“Proses produksi merupakan serangkaian proses yang ditujukan untuk

menciptakan barang dan jasa”. Sedangkan, Sofjan Assauri (2004:7) pendapat lain

dengan mengatakan bahwa “Proses produksi adalah hasil dari kegiatan dalam

menciptakan dan menambah kegunaan barang atau jasa untuk kegiatan mana

dibutuhkan faktor-faktor produksi ke dalam ekonomi berupa modal, tenaga kerja

dan lain-lain”. Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah

kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada

seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi

kebutuhan manusia.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut, maka kaitan variabel

bebas X (pemeliharaan) dengan variabel terikat Y (kelancaran proses produksi)

dapat dilihat dalam Gambar 2.7 di bawah ini:

Page 56: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

75

Kelancaran

Proses Produksi

Evaluasi /Feed Back

Penjadwalan

Persediaan

Manajemen & Rantai Suplai

Manusia & sistem kerja

Desain Tata Letak

Seleksi lokasi

Desain proses & Kapasitas

Desain Barang & Jasa

Mutu

Manajemen Operasional

Pemeliharaan

Penggantian Komponen

Mesin (Breakdown

Maintenance)

Perawatan Mesin

(Preventive Maintenance)

Sumber: Modifikasi dari; Render and Heizer (2001:32)

Keterangan: Variabel yang diteliti = Pengaruh = Variabel yang tidak diteliti = Feedback =

Gambar 2. 7 Pengaruh Pelaksanaan Pemeliharaan Mesin Terhadap

Kelancaran Proses Produksi

Gambar 2. 8 Paradigma Penelitian

Pelaksanaan Pemeliharaan (X)

Preventive Maintenance (Perawatan Mesin)

Kelancaran Proses Produksi (Y)

Ketepatan waktu produksi

Page 57: S PEM 043979 Chapter2 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_043979_chapter2(1).pdfBanyak sekali pendapat yang dikeluarkan oleh para ahli manajemen mengenai pengertian

76

2.3 Hipotesis

Arikunto (2002:64), mengemukakan hipotesis sebagai “suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

yang terkumpul”.

Berdasarkan definisi tersebut, maka hipotesis merupakan jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah yang ada, tetapi belum merupakan jawaban yang

bersifat empirik.

Berdasarkan rumusan penelitian dan kerangka pemikiran di atas, maka

hipotesis yang penulis ajukan adalah: “Terdapat Pengaruh Positif Pelaksanaan

Pemeliharaan Mesin Terhadap Kelancaran Proses Produksi” .