s Pgsd 1007400 Chapter2

download s Pgsd 1007400 Chapter2

of 16

Transcript of s Pgsd 1007400 Chapter2

  • 8

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    BAB II

    PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAN HASIL BELAJAR IPA

    MATERI KENAMPAKAN BENDA LANGIT

    A. Pengertian, Manfaat dan Jenis Alat Peraga

    1. Pengertian Alat Peraga

    Menurut Briggs (dalam Amalia, 2010:5.10 ) alat peraga adalah

    wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran. Schramm

    berpendapat bahwa alat peraga dalam pendidikan sebagai suatu

    teknik untuk menyampaikan pesan sehingga alat peraga didefinisikan

    sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran.

    Sedangkan menurut Gagne adalah komponen sumber belajar di

    lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari

    definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan alat

    peraga adalah sebagai alat bantu dalam pembelajaran memiliki fungsi

    memperjelas, memudahkan siswa memahami konsep/prisip atau teori

    dan menjadikan pesan kurikulum yang akan disampaikan kepada

    siswa lebih menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar

    siswa dan meningkatkan efektivitas proses belajar.

    Yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat peraga

    tiruan yaitu komponen sumber belajar yang menyerupai benda asli

    yang mengandung materi pembelajaran dengan memiliki fungsi

    memperjelas, memudahkan siswa memahami konsep atau teori.

  • 9

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    2. Manfaat Alat Peraga

    Alat peraga memiliki banyak manfaat. Manfaat alat peraga IPA

    bagi siswa antara lain:

    a. Meningkatkan motivasi belajar.

    b. Menyediakan variasi belajar.

    c. Memberi gambaran struktur yang memudahkan belajar.

    d. Memberikan contoh yang selektif.

    e. Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar.

    f. Meletakan dasar dasar yang konkret dan konsep yang abstrak

    sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat

    verbalisme.

    g. Mempertinggi mutu belajar mengajar.

    3. Macam - Macam Alat Peraga

    Menurut Soekanto ( Romzah, 2006:9) berdasarkan wujudnya alat

    peraga dikelompokkan menjadi :

    a. Alat Peraga Benda Asli

    Adalah benda asli yang digunakan sebagai alat peraga,

    contoh: bola, daun, pohon dan sebagainya.

    b. Alat Peraga Benda Tiruan

    Adalah tiruan suatu benda yang menonjolkan bagian

    bagian tertentu dari suatu benda asli. Contoh : organ organ tubuh

    seperti jantung, paru paru, kerangka.

  • 10

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    4. Syarat syarat Alat Peraga

    Syarat alat peraga yang baik antara lain:

    a. Alat peraga harus mudah dibuat, didapat, dan digunakan.

    b. Alat peraga harus menarik perhatian, merangsang serta

    memotivasi terjadinya proses belajar yang optimal

    c. Alat peraga harus relevan dengan tujuan pembelajaran yang

    ingin dicapai.

    Adapun alat dan bahan yang kita butuhkan dalam membuat

    alat peraga IPA yang sederhana bisa diperoleh dari lingkungan

    sekitar seperti : kertas, penggaris, botol plastic, kantung plastic,

    balon, bola, lilin, selang plastic, dan lain-lain.

    5. Tahap Tahap Pembuatan Alat Peraga

    a. Tahap Persiapan

    Tahap persiapan yang harus kita lakukan adalah menelaah

    sasaran alat peraga, memilih media yang akan kita gunakan,

    dan mempelajari media yang telah dipakai sebelumnya.

    b. Tahap Perencanaan

    Didalam tahap perencanaan kita harus memperhatikan tujuan

    yang ingin kita dapat dari pemberian alat peraga pada siswa

    yakni:

    1) Mampu membuat siswa paham dan mengerti

    2) Mampu membentuk konsep atau ide baru untuk mereka.

  • 11

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    3) Mampu membuat perubahan perilaku mereka

    4) Membantu mempermudah penjelasan materi

    c. Tahap Pembuatan

    Ketika membuat alat peraga kita lakukan pre testing atau revisi

    jika perlu. Pre testing merupakan percoabaan alat peraga pada

    siswa dengan harapan apakah siswa mengerti dan paham pada

    pesan alat peraga. Jika pahammaka alat peraga siap digunakan.

    Jika tidak maka perlu diadakan revisi lagi.

    d. Tahap Pelaksanaan

    Pada tahap ini alat peraga siap untuk dipakai. Pemakaian alat

    peraga tergantung dari jenis alat peraga itu sendiri.

    B. Hakekat Hasil Belajar

    1. Pengertian belajar

    Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam mencapai

    perkembangan individu dan mempermudah pencapaian tujuan

    institusional suatu lembaga pendidikan. Menurut pengertian secara

    psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku

    sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

    kebutuhan hidup. Hampir semua ahli telah merumuskan dan membuat

    tafsiran tentang "belajar" diantaranya, yaitu: Belajar adalah perubahan

    tingkah laku seseorag terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan

  • 12

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    oleh pengalamannya yang berulang ulang dalam situasi itu. (Hilgard

    dan Bower, 1975 ).

    Menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana (2004:50-54) belajar

    adalah perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif (yaitu

    pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

    evaluasi), ranah afektif (yaitu penerimaan, reaksi, penilaian,

    organisasi, dan internalisasi) serta ranah psikomotorik (yaitu gerakan

    refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual atau

    ketepatan, gerakan-gerakan skill dan gerakan ekspresif dan

    interpretatif).

    Belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai

    hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan

    lingkungan. (Surya, 1985)

    Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2002:9) belajar

    adalah suatu perilaku di mana pada saat orang belajar responnya

    menjadi lebih baik.

    Dari beberapa definisi tentang belajar di atas, maka dapat

    disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan

    terjadinya perubahan dalam diri seseorang baik itu mengenai

    pengetahuan atau sikap yang mencakup tiga aspek yaitu aspek

    kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar itu senantiasa merupakan

  • 13

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan,

    misal membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya.

    2. Fase fase dalam proses belajar

    Menurut Jerome S. Bruner (Barlow, 1985) proses pembelajaran

    siswa menempuh tiga fase yaitu ;

    a. Fase Informasi (tahap penerimaan materi)

    b. Fase Transformasi (tahap pengubahan materi)

    c. Fase Evaluasi (tahap penilaian materi)

    Sedangkan menurt Witting (1981) dalam bukunya Psychology

    of learning, setiap proses belajar berlangsung dalam tiga tahap :

    a. Acquisition (tahap perolehan/penerimaan informasi)

    b. Storage (tahap penyimpanan informasi)

    c. Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi

    3. Hasil belajar

    Gagne memberikan lima macam hasil belajar, tiga yang pertama

    bersifat kognitif, yang keempat bersifat afektif dan yang kelima

    bersifat psikomotorik. Adapun Taksonomi Gagne tentang hasil hasil

    belajar meliputi :

    a. Informasi verbal ( verbal information)

    b. Keterampilan keterampilan intelektual (intellectual skills)

    1). Diskriminasi (discrimination)

    2). Konsep konsep konkret ( concrete concept)

    3). Konsep konsep terdefinisi (defined concept)

  • 14

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    5). Aturan aturan (Rules)

    c. Strategi strategi kognitif (cognitive strategies)

    d. Sikap sikap (attitudes)

    e. Keterampilan keterampilan ( motor skills)

    Menurut Nana Sudjana (2000 : 28) hasil belajar pada dasarnya

    merupakan akibat dari suatu proses belajar.

    Dengan menilai hasil belajar murid-muridnya sebenarnya guru

    tidak hanya menilai hasil usaha muridnya saja tetapi sekaligus juga

    menilai hasil usahanya sendiri. Menilai hasil belajar siswa berfungsi

    untuk dapat membantu guru dalam menilai kesiapan anak pada suatu

    mata pelajaran, mengetahui status anak dalam kelas, membantu guru

    dalam usaha memperbaiki metode belajar mengajar. Selain bagi guru

    kegunaan hasil belajar bagi administrator adalah untuk memberi

    laporan kemajuan murid kepada orang tua, memberi ikhtisar mengenai

    hasil usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. (Sumadi

    Suryabrata, 2002 : 299)

    Jadi hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini

    adalah pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA

    setelah mengalami proses pengajaran di sekolah dari hasil tes atau

    ujian yang diberikan setelah melewati proses belajar pada akhir

    rumusan tertentu.

  • 15

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    C. Pembelajaran IPA di SD

    1. Hakekat IPA

    IPA didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang

    tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan

    adanya fakta, tetapi juga adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

    Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA.

    Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman (dalam Nengsih,

    2012:8) adalah sebagai berikut:

    a. Kualitas; pada dasarnya konsep-konsep IPA selalu dapat

    dinyatakan dalam bentuk angka angka.

    b. Observasi dan Eksperimen; merupakan salah satu cara untuk dapat

    memahami konsep konsep IPA secara tepat dan dapat diuji

    kebenarannya.

    c. Ramalan (prediksi); merupakan salah satu cara asumsi penting

    dalam IPA bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan

    memiliki keteraturan. Dengan asumsi tersebut lewat pengukuran

    yang teliti maka berbagai peristiwa alam yang akan terjadi dapat

    diprediksi secara tepat.

    d. Progresif dan komunikatif; artinya IPA itu selalu berkembang ke

    arah yang lebih sempurna dan penemuan penemuan yang ada

    merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya. Proses,

    tahapan-tahapan yang dilalui dan dilakukan menggunakan metode

    ilmiah dalam rangka menemukan suatu kebenaran.

  • 16

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    e. Universilitas; kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara

    umum.

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA

    dimana konsep-konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan

    menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah

    kemudian diperoleh hasil (produk).

    2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

    Berdasarkan Kurikulum KTSP SD, pembelajaran IPA di tingkat

    Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) memiliki tujuan

    antara lain:

    a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha

    Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam

    ciptaan-Nya.

    b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

    IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

    sehari-hari.

    c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

    tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

    lingkungan, teknologi dan masyarakat.

    d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

    sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

  • 17

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

    menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

    f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

    keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

    g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

    sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikanke SMP/MTs.

    3. Ruang Lingkup IPA

    Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek

    aspek berikut :

    a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

    tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

    b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat

    dan gas.

    c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,

    listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

    d. Bumi dan alam sekitar meliputi: tanah, bumi, tata surya dan benda

    benda langit lainnya.

    Salah satu pokok bahasan yang terdapat dalam kurikulum

    Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar yaitu kenampakan benda

    langit yang diberikan di kelas IV semester II.

  • 18

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Adapun materi kenampakan benda langit sebagai berikut :

    a. Kenampakan Bulan

    Bulan adalah benda langit yang mengelilingi bumi. Karena itu

    bulan disebut sebagai satelit bumi. Bulan tidak bercahaya, tetapi

    memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari.

    Selama satu bulan atau lebih kurang 30 hari, bulan

    menampakkan bentuk bentuk yang berbeda. Pada awal bulan, bulan

    berada di antara bumi dan matahari. Seluruh bagian bulan yang

    menghadap bumi tidak ada yang tersinari oleh matahari. Pada saat

    inilah terjadi bulan mati. Selanjutnya bulan akan mengelilingi bumi

    sehingga bulan tampak sebagai bulan sabit, bulan setengah, dan bulan

    purnama. Bulan purnama tercapai pada tanggal 14 atau 15 tiap bulan

    di tahun Hijriah. Bulan purnama akan bergerak kembali ke bulan

    setengah, bulan sabit, dan kembali ke bulan mati.

    Bulan sebenarnya tidak mengalami perubahan bentuk. Bentuk

    bulan tetap bulat. Bulan tampak berubah bentuk karena bulan

    mengelilingi bumi. Akibatnya, bagian bulan yang memperoleh cahaya

    matahari menjadi berubah ubah pula. Karena kita hanya dapat

    melihat bagian bulan yang terkena cahaya matahari, maka bentuk

    bulan terlihat selalu berubah.

  • Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia

    b. Kenampakan Matahari

    Ma

    menghasilkan

    sangat panas serta berukuran sangat besar. Matahari akan melintas di

    langit selama kurang lebih 12 jam., berjalan dari kaki langit sebelah

    timur ke kaki langit sebelah barat. Di waktu pagi dan petang, langit

    tampak kemerah

    warna langit tampak biru. Hal ini disebabkan karena pada siang hari

    cahaya matahari membentur partikel debu. Partikel

    menyebarkan warna biru dari cahaya matahari, sehingga wa

    lah yang akan sampai ke mata kita.

    Matahari hanya bergerak mengelilingi sumbunya. Bumi

    beredar mengelilingi matahari pada garis edarnya/orbit (

    Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Gambar 2.1 Fase Fase Bulan

    Kenampakan Matahari

    Matahari termasuk salah satu bintang karena dapat

    menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bola gas yang

    sangat panas serta berukuran sangat besar. Matahari akan melintas di

    langit selama kurang lebih 12 jam., berjalan dari kaki langit sebelah

    timur ke kaki langit sebelah barat. Di waktu pagi dan petang, langit

    tampak kemerah-merahan. Namun, saat matahari di atas kepala kita,

    warna langit tampak biru. Hal ini disebabkan karena pada siang hari

    cahaya matahari membentur partikel debu. Partikel

    menyebarkan warna biru dari cahaya matahari, sehingga wa

    lah yang akan sampai ke mata kita.

    Matahari hanya bergerak mengelilingi sumbunya. Bumi

    beredar mengelilingi matahari pada garis edarnya/orbit (

    19

    tahari termasuk salah satu bintang karena dapat

    cahaya sendiri. Matahari merupakan bola gas yang

    sangat panas serta berukuran sangat besar. Matahari akan melintas di

    langit selama kurang lebih 12 jam., berjalan dari kaki langit sebelah

    timur ke kaki langit sebelah barat. Di waktu pagi dan petang, langit

    merahan. Namun, saat matahari di atas kepala kita,

    warna langit tampak biru. Hal ini disebabkan karena pada siang hari

    cahaya matahari membentur partikel debu. Partikel partikel ini

    menyebarkan warna biru dari cahaya matahari, sehingga warna biru

    Matahari hanya bergerak mengelilingi sumbunya. Bumi

    beredar mengelilingi matahari pada garis edarnya/orbit (Revolusi) dan

  • Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia

    juga berputar mengelilingi sumbunya (

    adalah dari barat ke timur

    dari timur ke barat. Sebetulnya, gerak matahari terbit dan terbenam

    merupakan gerak semu yaitu gerak yang bukan sesungguhnya.

    c. Kenampakan Bintang

    Bintang termasuk benda langit yang

    cahaya sendiri. Di alam semesta banyak sekali kumpulan bintang

    (gugusan bintang). Gugusan bintang di sebut galaksi. Sebenarnya

    bintang bersinar setiap saat. Namun, karena letaknya sangat jauh,

    lebih jauh daripada letak matahari, maka cah

    kalah kuat dengan cahaya matahari. Oleh karena itu, bintang tidak

    terlihat pada siang hari.

    Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    juga berputar mengelilingi sumbunya (Rotasi). Arah rotasi bumi

    adalah dari barat ke timur. Akibatnya, kita melihat matahari bergerak

    dari timur ke barat. Sebetulnya, gerak matahari terbit dan terbenam

    merupakan gerak semu yaitu gerak yang bukan sesungguhnya.

    Gambar 2.2 Revolusi Bumi

    Kenampakan Bintang

    Bintang termasuk benda langit yang dapat mengeluarkan

    cahaya sendiri. Di alam semesta banyak sekali kumpulan bintang

    (gugusan bintang). Gugusan bintang di sebut galaksi. Sebenarnya

    bintang bersinar setiap saat. Namun, karena letaknya sangat jauh,

    lebih jauh daripada letak matahari, maka cahaya bintang pada hari

    kalah kuat dengan cahaya matahari. Oleh karena itu, bintang tidak

    terlihat pada siang hari. Bintang yang saling berdekatan akan

    20

    ). Arah rotasi bumi

    . Akibatnya, kita melihat matahari bergerak

    dari timur ke barat. Sebetulnya, gerak matahari terbit dan terbenam

    merupakan gerak semu yaitu gerak yang bukan sesungguhnya.

    dapat mengeluarkan

    cahaya sendiri. Di alam semesta banyak sekali kumpulan bintang

    (gugusan bintang). Gugusan bintang di sebut galaksi. Sebenarnya

    bintang bersinar setiap saat. Namun, karena letaknya sangat jauh,

    aya bintang pada hari

    kalah kuat dengan cahaya matahari. Oleh karena itu, bintang tidak

    Bintang yang saling berdekatan akan

  • Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia

    membentuk sebuah pola yang di sebut rasi bintang. Nama

    bintang antara lain:

    1. Rasi bintang Layan

    Rasi bintang layang

    bintang ini digunakan sebagai petunjuk arah selatan.

    2. Rasi bintang Kalajengking

    Rasi bintang kalajengking disebut juga rasi bintang

    bintang ini dapat kita lihat dilangit sebelah tenggara.

    Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    membentuk sebuah pola yang di sebut rasi bintang. Nama

    bintang antara lain:

    Rasi bintang Layang layang

    Rasi bintang layang layang disebut juga rasi bintang pari. Rasi

    bintang ini digunakan sebagai petunjuk arah selatan.

    Gambar 2.3 Rasi Bintang Layang-Layang

    Rasi bintang Kalajengking

    Rasi bintang kalajengking disebut juga rasi bintang

    bintang ini dapat kita lihat dilangit sebelah tenggara.

    Gambar 2.4 Rasi Bintang Kalajengking

    21

    membentuk sebuah pola yang di sebut rasi bintang. Nama nama rasi

    layang disebut juga rasi bintang pari. Rasi

    bintang ini digunakan sebagai petunjuk arah selatan.

    Layang

    Rasi bintang kalajengking disebut juga rasi bintang scorpio. Rasi

    bintang ini dapat kita lihat dilangit sebelah tenggara.

    Gambar 2.4 Rasi Bintang Kalajengking

  • Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia

    3. Rasi bintang Biduk

    Rasi bintang biduk disebut juga rasi bintang beruang besar. Rasi

    bintang ini dapat dilihat di langit sebelah utara.

    4. Rasi bintang Waluku

    Rasi bintang waluku disebut juga rasi bintang orion. Rasi bintang

    ini dapat kita lihat pada sore diantara sebelah timur dan barat. Rasi

    bintang waluku digunakan sebagai petunjuk untuk memulai

    bercocok tanam.

    Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    Rasi bintang Biduk

    Rasi bintang biduk disebut juga rasi bintang beruang besar. Rasi

    bintang ini dapat dilihat di langit sebelah utara.

    Gambar 2.5 Rasi Bintang Biduk

    Rasi bintang Waluku

    Rasi bintang waluku disebut juga rasi bintang orion. Rasi bintang

    ini dapat kita lihat pada sore diantara sebelah timur dan barat. Rasi

    bintang waluku digunakan sebagai petunjuk untuk memulai

    bercocok tanam.

    Gambar 2.6 Rasi Bintang Waluku

    22

    Rasi bintang biduk disebut juga rasi bintang beruang besar. Rasi

    Rasi bintang waluku disebut juga rasi bintang orion. Rasi bintang

    ini dapat kita lihat pada sore diantara sebelah timur dan barat. Rasi

    bintang waluku digunakan sebagai petunjuk untuk memulai

  • 23

    Ana Meilianingsih Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

    D. Penggunaan Alat Peraga Tiruan

    Contoh mendesain alat peraga IPA SD untuk kompetensi dasar:

    Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari

    maka diperlukan alat dan bahan berupa: lampu senter dan bola Voli.

    Prosedur penyiapannya adalah sebagai berikut :

    1. Ambil bola sepak atau bola voli sebagai pengganti bulan.

    2. Mintalah tiga orang siswa untuk maju ke depan kelas.

    3. Siswa kedua diminta untuk memegangi bola itu dan suruh seorang

    siswa pertama menyoroti bola tersebut menggunakan lampu senter (

    dianggap sebagai cahaya matahari )

    4. Mintalah siswa yang membawa bola bergerak perlahan-lahan

    mengelilingi siswa ketiga ( ingat siswa yang pertama tetap menyorot

    bola tersebut tanpa berpindah tempat).

    5. Perhatikan penampilan bagian bola yang tersorot cahaya senter

    secara cermat pada berbagai posisi!