Role Play Paternalistik

11
TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN ROLE PLAYMODEL KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK Disusun oleh : 1. Febrianto Kuniawan 2. Feranditta Azri Romadhani 3. Galuh Larasweni 4. Harun Ibnu Chanafi 5. Heru Kristianto 6. Imam Fajar Mohamad 7. Indah Fali Dewati Kelas 2 A POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

description

drama tentang model kepemimpinan paternalistik

Transcript of Role Play Paternalistik

Page 1: Role Play Paternalistik

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAYMODEL KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK

Disusun oleh :

1. Febrianto Kuniawan2. Feranditta Azri Romadhani3. Galuh Larasweni4. Harun Ibnu Chanafi5. Heru Kristianto6. Imam Fajar Mohamad7. Indah Fali Dewati

Kelas 2 A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2013

Page 2: Role Play Paternalistik

ROLE PLAY

KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK

Penokohan :

1. Febrianto Kuniawan sebagai CI 2. Feranditta Azri Romadhani sebagai narator3. Galuh Larasweni sebagai perawat senior 14. Harun Ibnu Chanafi sebagai perawat baru 25. Heru Kristianto sebagai perawat senior 26. Imam Fajar Mohamad sebagai Kepala Ruangan7. Indah Fali Dewati sebagai perawat baru 1

Pada suatu hari di sebuah ruang keperawatan di rumah sakit Margono. Sedang ada orientasi ruangan kepada perawat yang baru bekerja di ruangan tersebut. Orientasi dilakukan oleh CI yang ada di ruangan Mawar yang bernama Pak Anto. Dan perawat baru bernama Indah Fali dan Harun Ibnu.

Indah : “ Selamat pagi pak,

Pak Anto : “Pagi mba..maaf, ada siapa ya ?

Indah : “perkenalkan saya Indah fali dan ini teman saya harun yang mulai besok sudah bekerja di ruangan ini. Dan seperti kontrak saya dengan bapak kemarin, hari ini kita akan orientasi ruangan ya pak ?”

Pak Anto : “Oh iya ya, baik..silahhkan tunggu dulu di ruang pertemuan ya !”

Indah : “Baik pak.”Beberapa saat kemudian orientasi ruanganpun dimuali.

Pak anto : “Sudah siap mas mba ?

Harun : “siap pakk..”Indah : “Siap pak…”

Pak Anto : “Oke,mari kita mulai mba mas”

Page 3: Role Play Paternalistik

Ini Ruang pertemuan ya, kemudian sebelahnya ada ruang petugas dan ini nurse stationya. Kemudian ini ada ruang peralatan atau ruang tindakan. Nanti kalau kalian mau melakukan tindakan, peralatanya bisa di ambil di sini ya.

Harun : “Oh ya baik pak, Saya mau Tanya, Ruangan ini khusus untuk penyakit apa ya pak ?

Pak anto : “Ruangan ini khusus penyakit dalam mas, dan disini kebanyakan kelas 3 dan total tempat tidur disini bisa menampung 60 pasien kalau full mas”

Indah : “wah banyak juga ya pak, perlu tenaga ekstra nih”

Pak anto : “Iya mba, kami mohon kerja samanya dari mba dan mas yang besok sudah mulai bekerja ya”

Harun : “iya baik pak”

Pak Anto : “oh iya ini orientasinya mungkin cukup sampe disini dan setelah ini silahkan anda menemui kepala ruangan itu ruangan beliau ada di sebelah sana ya mas mba”

Indah : “Oh iya baik pak, Saya mau menanyakan sesuatu pak, hmmm.Kepala ruangnya orang yang seperti apa ya pak kalau boleh kami tau ?

Pak Anto : “Oh itu, Beliau itu orang yang disiplin dan selalu mengontrol kinerja anak buahnya. Tapi beliau juga penyayang dan bersikap kebapak-bapakan. Semoga anda nyaman kerja diruangan ini ya mba mas.”

Indah : “oh begitu ya pak, kalau begitu saya permisi dulu mau bertemu dengan bapak kepala ruang.”

Pak Anto : “sama sama, ya silahkan – silahkan, saya juga permisi ya mas mba”

Harun dan Indahpun segera menemui kepala ruang yang bernama Pak Imam untuk membahas kegiatan besok sudah mulai bekerja.

Hari berikutnya Indah dan Harun berangkat Sift Pagi bersama sama dan mereka datang tepat waktu dan segera mengikuti apel pagi. Setelah apel mereka melaksanakan operan jaga dan segera melakukan tugasnya masing-masing.

Page 4: Role Play Paternalistik

Kepala ruang kemudian mengontrol para perawat dalam melakukan tindakan mereka.

Galuh : “ Baru ya mba?”

Indah : “Iya Bu, mohon bimbingannya ya, Bu.”

Galuh : “Iya Mba. Pasti saya bantu kok. Dan disini mba harus diiplin dan harus selalu melapor kepada Kepala Ruang apabila akan melakukan suatu tindakan. Soalnya beliau itu selaklu ingin tau apa yang dilakukan oleh anak buahnya. Agar beliau tau kualitas bawahannya.”

Indah : “Oh begitu ya Bu. Terima kasih atas masukannya.”

Galuh : “ Iya sama-sama.”

Kepala ruang dan CI memantau kerja para perawat dari kejauhan.

Pak Anto : “O ya Pak, itu perawat yang baru bekerja hari ini. Bapak sudah tahu?”

Pak Imam : “Iya saya sudah tahu. Saya harap mereka dapat bekerja dengan baik di sini. Mari kita tengok kinerjanya dari dekat pak!”

Pak Anto : “Mari pak,,”Galuh & indah: “Selamat pagi pak Imam, Pak anto “

Pak Imam : “Ya selamat pagi, sedang tindakan apa ini mba ??”

Galuh : “Sedang merawat luka pak dan saya di bantu oleh mba Indah ini”

Pak Imam : “Ohh…Bukan gitu lho mba, tapi gini (pak imam mengajari Indah dengan metode yang lama)

Indah : “ehh, iya pak iya…baik pak” (indah kembali melakukan kegiatanya)

Pak Imam : “Gitu ya mba, jangan diulangi la gi ya!”

Indah : “ Oh iya Pak.”

Pak Imam : “ Ini lagi ngapain mas?”

Harun : “Lagi memgukur tanda vital Pak.”

Pak Imam : “ Ya sudah dilanjutkan saja.”

Page 5: Role Play Paternalistik

Akhirnya shift pagipun berakhir. Selama shift pagi itu Pak Imam selalu mengawasi kedua perawat baru yang sedang melakukan tindakan. Keesokan harinya Pak Imam juga mengawasi kerja kedua perawat baru tersebut.

Pak Imam : “ Eh kamu mau melakukan tindakan apa?”

Indah : “Ini Pak mau memberikan obat IV untuk pasien yang ada di ruang satu.”

Pak Imam : “Tunggu-tunggu. Saya ikut. Saya mau melihat cara kamu melakukan tindakannya.”

Indah : “ Oh baik pak.”

Pak Imam : “ Eh.. kamu mau kemana?”

Harun : “ Mau memberikan obat juga Pak. Tapi ke pasien yang ada di ruang dua.”

Pak Imam : “ Eh tunggu dulu. Nanti saya melihat Galuh dulu memberikan obatnya. Baru setelah itu kamu memberikan obatnya. Saya ingin melihat kamu juga dalam memberikan obat”

Harun : “Tapi pasien sudah merasa kesakitan Pak.”

Pak Imam : “Tidak apa-apa. Hanya sebentar.”

Pak Imam kemudian bersama Indah menuju ruangan satu untuk memberikan obat.

Indah : “ Permisi Bapak, saya Perawat Indah akan memberikan obat penurun panas kepada Bapak agar suhu badan bapak bisa normal kembali. Permisi ya Pak.”

(Perawat Indah melakukan tidakan dengan baik)

“ Ya obatnya sudah saya berikan. Semoga bapak cepat sembuh ya Pak.”

Pak Imam : “ Ya sudah saya tinggal ya. Saya mau melihat Harun melakukan tindakan dulu.”

Indah : “ Iya baik, Pak.”

Pak Imam : “ Ayo cepat kita ke ruang dua Run.”

Harun : “Baik Pak.”

Page 6: Role Play Paternalistik

(Pak Imam dan Harun berjalan menuju ruang dua)

Harun : “Permisi pak. Saya perawat Harun yang akan memberikan obat kepada bapak agar bapak tidak kesakitan lagi.”

Pasien : “Iya cepat Mas. Saya sudah tidak tahan lagi.”

Harun : “ Sebentar ya Pak. Bagaimana sakit tidak Pak?”

Pasien : “ Tidak mas. Terima kasih ya mas.”

Harun : “ Oh iya sama-sama Pak. Saya permisi dulu. Kalau ada apa-apa langsung bilang saja ke perawat ya Pak.”

Pasien : “ Iya Baik mas”

Pak Imam : “ Bagaimana? Sudah selesai?”

Harun : “Sudah selesai Pak.”

Pak Imam : “ Baiklah ayo kita keluar.”

Harun : “ Baik Pak.”

Pada suatu hari, Indah akan melakukan tindakan perawatan luka pada pasien di ruang dua dan didatangi oleh perawat senior bernama Heru.

Indah : “Permisi pak,saya perawat indah mau merawat luka bapak ya pak”

Perawat senior Heru menghampiri Indah

Heru : “Halo..Indah ya ? lagi ngapain kamu de ?

Indah : “Lagi mau merawat luka mas,”

Heru : “Ohh, ya udah silahkan, aku mau meliat ya, nanti kalo susah aku bantuin”

Indah : “iya mkasih mas, hehe “

Indah melakukan tindakan perawatan lukanya dengan di temani oleh Heru. Dan setelah indah melakukan tindakan. Heru meenanyakan sesuatu kepada indah.

Heru : “Eh, kamu ini merawat luka udah bilang pak Imam belum ?

Indah ; “Astaghfurulloh, belum mas.. aduhh gimana ya ?

Page 7: Role Play Paternalistik

Heru ; “lho ko bisa, bukanya kamu sudah tau pak Imam itu seperti apa ?

Indah : “Iya mas, tapi aku bener bener lupa..gimana ya mas ?”

Saat mereka sedang berbincang bincang, tiba – tiba pak Imam menghampiri

Pak Imam : “Ada apa ini, bukanya kerja malah ngobrol aja kalian”

Heru : “iya maaf pak, ini si indah tadi melakukan tindakan tapi katanya belum memberi tahu bapak kalo dia mau melakukan perawatan luka pada pasien itu.

Pak Imam : “apa benar itu mba Indah ?”

Indah : “Iya Pak maaf sebelumnya. Tadi saya lupa memberi tahu bapak kalau saya akan melakukan tindakan. Soalnya tadi saya buru-buru karena pasien mengalami perdarahan.”

Pak Imam : “Ko bisa ? harusnya kamu memberitahu saya dulu sebelum bertindak! Bukankah biasanya itu seperti itu ?!!! “

Indah ; “Iya maaf pak, saya juga dalam keadaan panik pak”

Pak Imam : “Ya sudah! Kali ini saya maaf kan! Tapi ini untuk yang terakhir kalinya dan jangan diulangi lagi. Mengerti?”

Indah : “Baik Pak.”

Setelah kejadian itu perawat Indah mengeluh kepada CI pak Anto tentang kejadian terbebut. Pak Anto yang juga setuju akan hal itupun menanggapi keluhan Indah dengan baik dan berencana akan berbicara dengan pak Imam.

Keesokan harinya pak Anto keruangan Pak Imam untuk membicarakan hal yang kemarin sudah dibahas dengan Indah

Pak Anto : “Selamat pagi pak, bisa bicara sebentar?”

Pak Imam ; “Oh iya silahkan pak, ada apa yang pak Anto ? sepertinya serius sekali ?

Pak Anto : “ begini pak, tadi beberapa perawat ada yang mengeluhkan sesuatu kepada saya.”

Pak Imam : “Tentang apa, Pak Anto?”

Pak Anto : “Em.. Tentang..”

Page 8: Role Play Paternalistik

Pak Imam : “Tentang apa Pak Anto? Sudah cerita saja. Saya akan berusaha membantu jika saya bisa membantu Bapak.”

Pak Anto : “Em.. Anu.. Em.. Ini menyangkut tentang sikap Bapak.”

Pak Imam : “Sikap saya? Yang mana?”

Pak Anto : “Itu lho Pak, jika akan melakukan tindakan harus lapor ke Bapak dulu.”

Pak Imam : “ Lho memang ada yang salah dengan sikap saya yang itu? Saya kan hanya ingin mengawasi kinerja anak buah saya. Saya hanya ingin mencegah sesuatu yang buruk terjadi.”

Pak Anto : “Iya saya mengerti Pak. Tapi terkadang itu membuat waktu bekerja menjadi lambat. Ada yang merasa juga dengan Bapak bersikap seperti itu membuat mereka tidak bisa berkembang.”

Pak Imam : “Apa ada hal lain yang dikeluhkan ?”

Pak Anto : “ Sepertinya tidak Pak. Hanya itu saja”

Pak Imam : (Diam sejenak) “Hm.. Baiklah.. terima kasih atas masukannya ya Pak. Saya juga minta maaf jika selama ini saya banyak salah. Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk bangsal kita.”

Pak Anto : “Iya sama-sama Pak. Saya juga mohon maaf jika saya memiliki salah.”

Akhirnya mulai dari hari itu, Pak Imam pelan-pelan merubah caranya memimpin.

*****SEKIAN*****