RMP Komprehensif II D IV. 97

20
RENCANA MUTU PEMBELAJARAN Nama Dosen : Program Studi : D IV Fisioterapi Kode Mata Kuliah : FIS 80146 Nama mata kuliah ; Fisioterapi Komprehensif II Jumlah SKS : 6 Kelas/Semester : A dan B / VIII Alokasi Waktu : 300 menit Pertemuan : I dan II Standar Kompetensi Mahasiswa dapat menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi serta mengevaluasi pada kondisi Fisioterapi A. (obsgins, ginekologi, dan geriatry). Guna pembelajaran menerapkan dan melakukan proses fisioterapi II.Kompetensi Dasar : Menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi mengevaluasi dan melaporkan hasil observasi pada kondisi Fisioterapi A. (pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatry). III. Indikator :

description

gggfgt

Transcript of RMP Komprehensif II D IV. 97

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

Nama Dosen

:

Program Studi

: D IV Fisioterapi

Kode Mata Kuliah: FIS 80146

Nama mata kuliah; Fisioterapi Komprehensif II

Jumlah SKS

: 6

Kelas/Semester: A dan B / VIIIAlokasi Waktu: 300 menit

Pertemuan

: I dan II

Standar Kompetensi

Mahasiswa dapat menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi serta mengevaluasi pada kondisi Fisioterapi A. (obsgins, ginekologi, dan geriatry). Guna pembelajaran menerapkan dan melakukan proses fisioterapi

II.Kompetensi Dasar :

Menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi mengevaluasi dan melaporkan hasil observasi pada kondisi Fisioterapi A. (pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatry).

III. Indikator:

Setelah mengikuti praktek klinis Mahasiswa diharapkan dapat melakukan proses fisioterapi meliputi:

1.Mampu menerapkan dan melakukan asessment pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri2. Mampu menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri3. Mampu menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri4. Mampu menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri5. Mampu melaporkan hasil evaluasi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri6. Mampu memberikan edukasi terhadap klien kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri7. Mampu mendokumentasikan proses fisioterapi.

IV. Materi Ajar :

1. Pemeriksaan umum dan khusus dalam proses fisioterapi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri 2.Menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri.3. Menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri.4. Menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri.5. Menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri.6.Mampu melaporkan hasil evaluasi pada kondisi pediatry, obsgins, ginekologi, dan geriatri.7. Memahami dan melaporkan hasil observasi

VI.Metoda dan Strategi Pembelajaran:

Praktek .

Tahap pembelajaran

Kegiatan Awal;

Dosen menjelaskan proses fisioterapi pada kondisi, (obsgins, ginekologi, dan geriatry) melakukan asesment, diagnose, perencanaan, intervensi, mengevaluasi dan memberikan contoh hasil observasi.

Kegiatan Inti. - Melakukan proses fisioterapi di lahan praktek

- Berdiskusi /presentasiKegiatan Akhir:

-klarisifikasi dan kesimpulan. VII. Alat/ Bahan / Sumber aJar:

a. Alat dan Media

: peralatan fisioterapi, klien, b. Bahan /Sumber Belajar:tata tertib Rumah sakit.

laporan status klinis, laporan kepaniteraan I dan II, form penilaiaan, absensi, petunjuk pelaksanaan laporan status klinis

kerangka acuan praktek klinis fisioterapi

MoU/ kerjasama rumah sakitVIII :Penilaian

a.. Teknik dan Instrumen Penilaian :- Hasil praktek- Presentasi kasus mahasiswa dalam diskusib. Krieria penialaian

:

(laporan sk x 1) + (nilai hasil praktek x3) + (presentasi kasus x 2)

= Nilai formatif

5RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

Nama Dosen

:

Program Studi

: D IV fisioterapi

Kode Mata Kuliah: FIS 80146

Nama mata kuliah; Fisioterapi Komprehensif II

Jumlah SKS

: 6

Kelas/Semester: VIII/ A dan B

Alokasi Waktu: 450 menit

Pertemuan

: III, IV,dan VStandar Kompetensi

Mahasiswa dapat menerapkan, melakukan proses fisioterapi (assesment, diagnosa, perencanaan, intervensi, mengevaluasi pada kondisi Fisioterapi B. (musculoskletal: (bedah umum dan bedah orthopedi.)). Guna pembelajaran menerapkan, melakukan proses fisioterapi dan melaporkan hasil observasi. II.Kompetensi Dasar :

Menerapkan, melakukan proses fisioterapi (assesment, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi serta melaporkan hasil observasi pada kondisi Fisioterapi B. (Musculoskletal: (bedah umum dan bedah orthopedi.) ).III. Indikator:

Setelah mengikuti praktek klinis Mahasiswa diharapkan dapat: melakukan proses fisioterapi meliputi: 1.Mampu menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. B: (bedah umum dan bedah orthopedi.)2. Mampu menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. B. ( bedah umum dan bedah ortopedi)3. Mampu menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. B : (bedah umum dan bedah orthopedi.)4. Mampu menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. B: (bedah umum dan bedah orthopedi.)5.Mampu melaporkan hasil evaluasi pada kondisi FT. B: (bedah umum dan bedah orthopedi.)6.Mampu memberikan edukasi terhadap klien kondisi FT B: (bedah umum dan bedah orthopedi.)7. Mampu mendokumentasikan proses fisioterapi.IV. Materi Ajar :

1. Pemeriksaan umum dan khusus dalam proses fisioterapi pada kondisi Fisioterapi B (Musculoskletal). contoh kasus: bedah umum, bedah umum orthopaedi,

2.Menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. B bedah umum dan bedah orthopedi.)3. menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. B : (bedah umum dan bedah orthopedi.)4.Menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. B (bedah umum dan bedah orthopedi.)5. Menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. B (bedah umum dan bedah orthopedi.)6. Mampu memberikan edukasi terhadap klien kondisi pada kondisi FT. B( bedah umum dan bedah orthopedi.)7. Mampu mendokumentasikan proses fisioterapi.VI.Metoda dan Strategi Pembelajaran:

teori dan praktikum.

Tahab pembelajaran

Kegiatan Awal;

Dosen membuka pelajaran, menjelasan proses pemeriksaan fisioterapi pada kondisi Ft. B, (Musculosletal). contoh kasus: bedah umum, bedah umum orthopaedi, dll. melakukan asesment, diagnose, perencanaan, intervensi dan mengevalusi serta memberikan contoh hasil observasi.

Kegiatan Inti:

-Dosen membagi beberapa siswa menjadi tiga kelompok .

-Masing-masing kelompok diminta mendiskusiskan/dan praktikum materi yang telah di tentukan dosen.

-Mahasiswa membuat laporan hasil diskusi kelompok.

-Masing-,masing kelompok presetasi dalam diskusi kelas

-Dosen memberikan arahan dan diskusi

Kegiatan Akhir:

-Berdiskusi

VII. Alat/ Bahan / Sumber aJar:

a. Alat dan Media

: laptop/LCD

b. Bahan /Sumber Belajar:

De Wolf. 1994. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh, cetakan kedua, john bon staf leu.van loghum.

Kenyon. 2004. The Physiotherapists Pocket Books. Churchll living stone. London.

Camble. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang Dan Otot . Erlangga. JakartaVIII :Penilaian

a.. Teknik dan Instrumen Penilaian :

- Hasil Diskusi.

- Keaktifan mahasiswa dan sumbangan materi dalam diskus

b. Krieria penialaian

:

Tugas + Mid Semester + Ujian Tulis + Praktikum

= Nilai formatif

4

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

Nama Dosen

:

Program Studi

: D IV Fisioterapi

Kode Mata Kuliah: FIS 80146

Nama mata kuliah; Fisioterapi Komprehensif II

Jumlah SKS

: 6

Kelas/Semester: VIII / A dan B

Alokasi Waktu: 450 menit

Pertemuan

: V, VI dan VII Standar Kompetensi

Mahasiswa dapat menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi pada kondisi Fisioterapi C. (Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi ). Guna pembelajaran menerapkan, melakukan proses fisioterapi dan melaporkan hasil observasi.

II.Kompetensi Dasar :

Menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi serta melaporkan hasil observasi pada kondisi Fisioterapi C. (Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi).

III. Indikator:

Setelah mengikuti praktek klinis Mahasiswa diharapkan dapat melakukan proses fisioterapi meliputi:1.Mampu menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )2. Mampu menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )3. Mampu menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )4. Mampu menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )5. Mampu melaporkan hasil evaluasi fisioterapi pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )6. Mampu memberikan edukasi terhadap klien pada kondisi Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )7.Mampu mendokumentasikan proses fisioterapi. IV. Materi Ajar :

1. Pemeriksaan umum dan khusus dalam proses fisioterapi pada kondisi Fisioterapi C (Neuromuscular). contoh kasus: cidera susunan saraf pusat, cidera saraf tepi, bedah umum, bedah umum orthopaedi, rematologi. dll.

2.Menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )3. Menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )4. Menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )5. Menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )6. Mampu memberikan edukasiterhadap klien kondisi FT. C Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi )7. mampu mendokumentasikan proses fisioterapi.VI.Metoda dan Strategi Pembelajaran:

teori dan praktikum.

Tahab pembelajaran

Kegiatan Awal;

Dosen membuka pelajaran, menjelasan proses pemeriksaan fisioterapi pada kondisi Ft. C, Neuromuscular sistem syaraf pusat dan tepi). contoh kasus: cidera susunan saraf pusat, cidera saraf tepi, bedah umum, bedah umum orthopaedi, rematologi. dll. melakukan asesment, diagnose, perencanaan, intervensi dan memberikan contoh hasil observasi.

Kegiatan Inti:

-Dosen membagi beberapa siswa menjadi tiga kelompok .

-Masing-masing kelompok diminta mendiskusiskan/dan praktikum materi yang telah di tentukan dosen.

-Mahasiswa membuat laporan hasil diskusi kelompok.

-Masing-,masing kelompok presetasi dalam diskusi kelas

-Dosen memberikan arahan dan diskusi

Kegiatan Akhir:

-Berdiskusi

VII. Alat/ Bahan / Sumber aJar:

a. Alat dan Media

: laptop/LCD

b. Bahan /Sumber Belajar:

De Wolf. 1994. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh, cetakan kedua, john bon staf leu.van loghum.

Kenyon. 2004. The Physiotherapists Pocket Books. Churchll living stone. London.

Camble. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang Dan Otot . Erlangga. JakartaVIII :Penilaian

a.. Teknik dan Instrumen Penilaian :

- Hasil Diskusi.

- Keaktifan mahasiswa dan sumbangan materi dalam diskus

b. Krieria penialaian

:

Tugas + Mid Semester + Ujian Tulis + Praktikum

= Nilai formatif

4

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

Nama Dosen

:

Program Studi

: D IV Fisioterapi

Kode Mata Kuliah: FIS 80146

Nama mata kuliah; Fisioterapi Komprehensif II

Jumlah SKS

: 6

Kelas/Semester: VIII / A dan B

Alokasi Waktu: 300 menit

Pertemuan

: VIII dan IX.

Standar Kompetensi

Mahasiswa dapat menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi pada kondisi Fisioterapi FT. D (kasus kardiorespirasi dan vaskular). Guna pembelajaran menerapkan, melakukan proses fisioterapi dan melaporkan hasil observasi.

II.Kompetensi Dasar :

Menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi serta melaporkan hasil observasi pada kondisi Fisioterapi D. (kasus kardiorespirasi dan vaskular).

III. Indikator:

Setelah mengikuti praktek klinis Mahasiswa diharapkan dapat melakukan proses fisioterapi meliputi:1.Mampu menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. D, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,2. Mampu menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. D, (kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia)3. Mampu menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. D, (kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia)4. Mampu menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. D, (kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,)5. Mampu melaporkan hasil evaluasi fisioterapi pada kondisi FT. D , ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,6. Mampu memberikan edukasi pada kondisi FT. D, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,7. Mammpu mendokumentasikan proses fisioterapi.IV. Materi Ajar :

1. Pemeriksaan umum dan khusus dalam proses fisioterapi pada kondisi Fisioterapi D (kasus kardiorespirasi dan vaskular). Contoh kasus: bronkhitis, pneumonia, asma, empysema, dll

2.Menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. D, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,3.Menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. D, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,4. Menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. D, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,5. Menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. D, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,6. Menerapkan melaporkan edukasi pada kondisi FT. D, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia,7. Mampu melakukan mendokumentasikan proses fisioterapi VI.Metoda dan Strategi Pembelajaran:

teori dan praktikum.

Tahab pembelajaran

Kegiatan Awal;

Dosen membuka pelajaran, menjelasan proses pemeriksaan fisioterapi pada kondisi Ft. C, ( kardiorespirasi dan vaskular). contoh kasus: bronkhitis, bronkhitis kronis, emphysema, pneumonia, dll. melakukan asesment, diagnose, perencanaan, intervensi dan evaluasi serta memberikan contoh hasil observasi.

Kegiatan Inti:

-Dosen membagi beberapa siswa menjadi tiga kelompok .

-Masing-masing kelompok diminta mendiskusiskan/dan praktikum materi yang telah di tentukan dosen.

-Mahasiswa membuat laporan hasil diskusi kelompok.

-Masing-,masing kelompok presetasi dalam diskusi kelas

-Dosen memberikan arahan dan diskusi

Kegiatan Akhir:

-Berdiskusi

VII. Alat/ Bahan / Sumber aJar:

a. Alat dan Media

: laptop/LCD

b. Bahan /Sumber Belajar:

De Wolf. 1994. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh, cetakan kedua, john bon staf leu.van loghum.

Kenyon. 2004. The Physiotherapists Pocket Books. Churchll living stone. London.

Camble. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang Dan Otot . Erlangga. JakartaVIII :Penilaian

a.. Teknik dan Instrumen Penilaian :

- Hasil Diskusi.

- Keaktifan mahasiswa dan sumbangan materi dalam diskus

b. Krieria penialaian

:

Tugas + Mid Semester + Ujian Tulis + Praktikum

= Nilai formatif

4

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

Nama Dosen

:

Program Studi

: D IV Fisioterapi

Kode Mata Kuliah: FIS 70426

Nama mata kuliah; Fisioterapi Komprehensif II

Jumlah SKS

: 6 x300 /12 =150Kelas/Semester: VIII/ A dan B

Alokasi Waktu: 450 menit

Pertemuan

: X, XI and XIIStandar Kompetensi

Mahasiswa dapat menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi. pada kondisi Fisioterapi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga). Guna pembelajaran menerapkan, melakukan proses fisioterapi dan melaporkan hasil observasi.

II.Kompetensi Dasar :

Menerapkan, melakukan proses fisioterapi (asesment, diagnosa, perencanaan, intervensi danevaluasi serta melaporkan hasil observasi pada kondisi Fisioterapi E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga).

III. Indikator:Setelah mengikuti praktek klinis Mahasiswa diharapkan dapat melakukan proses fisioterapi meliputi:1.Mampu menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)2. Mampu menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)3. Mampu menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)4. Mampu menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)5.Mampu melaporkan hasil fisioterapi pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)6. Mampu memberikan edukasi terhadap kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)7. Mampu mmendokumentasikan proses fisioterapi.IV. Materi Ajar :

1. Pemeriksaan umum dan khusus dalam proses fisioterapi pada kondisi Fisioterapi E (promo, preventif , kuratif dan rehabilitatif) pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)

2.Menerapkan dan melakukan asesment pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)3.Menerapkan dan melakukan diagnosa fisioterapi pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)4.Menerapkan dan melakukan perencanaan fisioterapi pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)5. Menerapkan dan melakukan intervensi fisioterapi pada kondisi FT. E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)6.. Memahami cara memberikan edukasi pada kondisi:FT. E . (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)7. Mendokumentasikan proses fisioterapi pada kondisi FT.E. (pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga)VI.Metoda dan Strategi Pembelajaran:

teori dan praktikum.

Tahab pembelajaran

Kegiatan Awal;

Dosen membuka pelajaran, menjelasan proses pemeriksaan fisioterapi pada kondisi Ft E. promo, preventif , kuratif dan rehabilitatif) pelayanan fisioterapi yang belum terjangkau rumah sakit dan cidera olah raga), melakukan asesment, diagnose, perencanaan, intervensi dan memberikan contoh hasil observasi.

Kegiatan Inti:

-Dosen membagi beberapa siswa menjadi tiga kelompok .

-Masing-masing kelompok diminta mendiskusiskan/dan praktikum materi yang telah di tentukan dosen.

-Mahasiswa membuat laporan hasil diskusi kelompok.

-Masing-,masing kelompok presetasi dalam diskusi kelas

-Dosen memberikan arahan dan diskusi

Kegiatan Akhir:

-Berdiskusi

VII. Alat/ Bahan / Sumber ajar:

a. Alat dan Media

: laptop/LCD

b. Bahan /Sumber Belajar:

De Wolf. 1994. Pemeriksaan Alat Penggerak Tubuh, cetakan kedua, john bon staf leu.van loghum.

Kenyon. 2004. The Physiotherapists Pocket Books. Churchll living stone. London.

Camble. 2007. Buku Pintar Nyeri Tulang Dan Otot . Erlangga. JakartaVIII :Penilaian

a.. Teknik dan Instrumen Penilaian :

- Hasil Diskusi.

- Keaktifan mahasiswa dan sumbangan materi dalam diskus

b. Krieria penialaian

:

Tugas + Mid Semester + Ujian Tulis + Praktikum

= Nilai formatif

4