Risk Factors Analysis of Placenta Previa by Gendis Ayu A

download Risk Factors Analysis of Placenta Previa by Gendis Ayu A

of 10

Transcript of Risk Factors Analysis of Placenta Previa by Gendis Ayu A

ANALISIS FAKTOR RISIKO PLASENTA PREVIA DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2009 2010

RISK FACTORS ANALYSIS OF PLACENTA PREVIA IN PROF. DR. MARGONO SOEKARJO HOSPITAL PURWOKERTO YEAR 2009 2010

Gendis Ayu Ardias

ABSTRAK

Latar Belakang : Plasenta previa adalah suatu komplikasi obstetrik yang dapat terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan serta dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada janin dan ibu karena menginduksi adanya perdarahan pervaginam. Hal ini merupakan kelainan obstetrik di mana plasenta terletak rendah di rongga uterus, menutupi secara komplit maupun secara sebagian di ostium uteri internum (OUI). Di negara berkembang, insidensi plasenta previa sekitar 0,3 - 0,8 % dari seluruh persalinan. Insidensi plasenta previa di Indonesia sendiri berkisar 2 7%, dan merupakan penyulit pada 1 dari 200 persalinan. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko plasenta previa di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada tahun 2009-2010. Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik non experimental yang dilakukan dengan pendekatan secara case control. Sampel yang digunakan adalah sebesar 184 sampel yang terdiri dari kelompok kasus sebanyak 92 wanita dengan plasenta previa dan kelompok kontrol sebanyak 92 wanita tanpa plasenta previa. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari catatan medik. Analisis data bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa usia, paritas, riwayat SC, dan riwayat abortus signifikan terhadap kejadian plasenta previa. Namun, berdasarkan analisis multivariat, variabel yang paling berkontribusi terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah usia dan riwayat abortus.

Kata kunci : Plasenta previa, faktor risiko.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

RISK FACTORS ANALYSIS OF PLACENTA PREVIA IN PROF. dr. MARGONO SOEKARJO HOSPITAL, PURWOKERTO YEAR 2009 2010

Gendis Ayu Ardias

ABSTRACT

Background : Placenta previa is an obstetric complication that may occur in second and third pregnancy. It can cause fetal and maternal morbidity and mortality because it induces pervaginam bleeding. This is an abnormal obstetric condition where the placenta lies in low side of uterine cavity, covering totally or partially the ostium uterine internum (OUI). In developing countries, placenta previas incidencies are about 0,3 0,8% of the whole labors. In indonesia, placenta previas incidencies are about 2 7% and it becomes 1 of 200 labors complication. Study Aim : It was aimed to analyze the risk factors of placenta previa in Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital, Purwokerto year 2009 2010. Method : A case control approached of non experimental analytic design was used in this study. 184 samples were taken, which were consisted of 92 women with placenta previa as case and 92 women without placenta previa as control. The study was based on secondary data extracted from patients medical records. Bivariate analysis was conducted using chisquare and multivariate analysis using logistical regression. Result : The result showed that age, parity, SC history, and abortion history were significant due to placenta previa occurence. However, based on multivariate analysis, age and abortion history had the greatest contributions due to placenta previa occurence in Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital, Purwokerto.

Key words : Placenta previa, risk factor.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

I. PENDAHULUAN Plasenta previa adalah suatu komplikasi obstetrik yang dapat terjadi pada trimester kedua dan ketiga

Bernstein, 2002; Tuzovic et al, 2003; Wardana, 2009). Etiologi plasenta previa masih belum jelas. Namun, beberapa faktor telah teridentifikasi sebagai penyebab plasenta adalah previa. hamil Faktor-faktornya pada usia tua, Karkata, 2007; Leveno,

kehamilan serta dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada janin dan ibu karena menginduksi adanya perdarahan pervaginam. Hal ini

merupakan kelainan obstetrik di mana plasenta terletak rendah di rongga uterus, menutupi secara komplit

multiparitas, riwayat seksio sesarea, riwayat abortus, dan merokok. (Malik, 2007; Wardana, Karkata, 2007). II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan

maupun secara sebagian di ostium uteri internum (OUI) dan menjadikannya salah satu penyebab perdarahan pada kehamilan trimester ketiga. Selain dapat menyebabkan penyulit pada ibu, plasenta previa juga dapat menjadi penyulit pada janin yaitu asfiksia sampai kematian janin inrauterin.

penelitian observasional analitik yang bertujuan untuk melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa faktor risiko, maupun efek atau hasil. Desain yang digunakan adalah penelitian case control (kasus kontrol) tidak berpasangan, bertujuan untuk mengukur derajat hubungan antara beberapa variabel independen

(Tuzovic et al, 2003;Cunningham et al, 2005; Wardana, Karkata, 2007; Miller, 2009; Ko, 2009). Di negara berkembang,

(faktor risiko) sebagai sebab dan variabel dependen (kejadian plasenta previa) 2002). 1. Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sebagai akibat (Budiarto,

insidensi plasenta previa sekitar 0,3 0,8 % dari seluruh persalinan. Insidensi plasenta previa di Indonesia sendiri berkisar 2 7%, di Kroasia

insidensinya berkisar 0,4 0,6%. Keadaan ini merupakan penyulit pada 1 dari 200 persalinan. Menurut

sampling. Sampel dipilih dengan cara simple random sampling dan

jenisnya, Eastman melaporkan plasenta previa totalis 20%, lateralis 30%, dan letak rendah 50% (Mochtar, 2001;

digunakan metode komputerisasi. A. Teknik kasus: sampling kelompok

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

a. Kriteria Inklusi: Wanita melahirkan di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo

dengan data rekam medik yang tidak lengkap. ii. Wanita dengan kehamilan ganda (gemelli) iii. Wanita dengan mioma uteri iv. Wanita dengan hipotensi pada kehamilan 2. Besar Sampel Minimal Perkiraan besar sampel untuk studi kasus kontrol tidak

Purwokerto yang telah didiagnosis plasenta previa USG berdasarkan dan atau

pemeriksaan

laporan post partum pada data rekam medik. b. Kriteria Eksklusi: i. Wanita melahirkan di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto didiagnosis yang plasenta telah previa

berpasangan menurut Lemeshow (2003) menggunakan rumus sebagai berikut :

dengan data rekam medik yang tidak lengkap. ii. Wanita dengan kehamilan ganda (gemelli) iii. Wanita dengan mioma uteri iv. Wanita dengan hipotensi pada kehamilan B. Teknik kontrol: a. Kriteria Inklusi: Wanita RSUD Soekarjo dinyatakan plasenta Prof. melahirkan dr. di sampling kelompok

Dari hasil perhitungan jumlah besar sampel, didapatkan hasil

bahwa sampel yang akan dilakukan penelitian adalah sebesar 92 sampel. Untuk kelompok kasus akan diambil 46 wanita melahirkan menderita yang plasenta

Margono yang

Purwokerto tidak

dinyatakan

previa. Sedangkan untuk kelompok kontrol akan diambil 46 wanita melahirkan yang tidak dinyatakan menderita plasenta previa. Untuk

menderita berdasarkan

previa

data rekam medik. b. Kriteria Eksklusi: i. Wanita melahirkan di

mengrangi bias atau eror, peneliti melipatgandakan sampel menjadi 184, yaitu masing-masing 92 untuk

RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

kelompok kasus, dan 92 untuk kelompok kontrol. 3. Analisis Data Analisis univariat dilakukan untuk memperoleh sampel yang gambaran diperoleh karakteristik dari data

plasenta previa pada tanggal 1 Januari 2009 31 Desember 2010 adalah sebesar 195 dari 5.967 total persalinan. Dari hasil perhitungan tersebut ditemukan bahwa insidensi plasenta di RS Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada tahun 2009 2010 adalah sebesar 3,27%. Berdasarkan data rekam medis, total persalinan di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada tanggal 1 Januari 2009 31 Desember 2010 adalah sebanyak 5.967 yang terdiri atas 4.194

sekunder (catatan medis). Analisis bivariat untuk mengetahui faktor risiko plasenta previa

menggunakan uji Chi Square, yaitu untuk mengetahui perbedaan proporsi kejadian (hubungan) antara dua variabel yang berskala nominal. Selain itu,

analisis bivariat ini digunakan untuk mengetahui besar risiko/ odds ratio paparan terhadap kasus dengan

persalinan pervaginam dan 1.773 persalinan perabdominal. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini berjumlah 184 orang yang terdiri dari 92 pasien dengan plasenta previa sebagai kasus dan 92 pasien tanpa plasenta previa sebagai

menggunakan rumus dari tabel 2 x 2. Analisis multivariat yang digunakan adalah regresi logistik untuk

mengetahui adanya hubungan antara 1 variabel dependen (kejadian plasenta previa) dengan (usia beberapa ibu saat variabel hamil,

kontrol. Dari 5.772 pasien pada populasi kontrol (pasien non

independen

multiparitas, riwayat seksio sesarea, dan riwayat abortus) yang diuji bersamaan. Ketiga analisis tersebut menggunakan program SPSS for Windows. III. Hasil dan Pembahasan Data diambil dari catatan medik pasien dengan plasenta previa dan pasien tanpa plasenta previa di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Berdasarkan data yang terdapat dalam catatan medik, kasus

plasenta previa), dipilih 92 secara simple random sampling.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

A. Analisis Univariat Tabel 1. Karakteristik Responden C. Analisis MultivariatVariabel Usia < 25 25 29 30 34 > 34 Jumlah Paritas 1 24 >4 Jumlah Riwayat SC Ya Tidak Jumlah Riwayat Abortus Ya Tidak Jumlah Kasus N Persentase 11 18 29 34 92 20 62 10 92 12 80 92 31 61 92 12% 19,6% 31,5% 37% 100% 21,7% 67,4% 10,9% 100% 13% 87% 100% 33,7% 66,3% 100% Kontrol N Persentase 45 15 15 17 92 54 29 9 92 2 90 92 10 82 92 48,9% 16,3% 16,3% 18,5% 100% 58,7% 31,5% 9,8% 100% 2,2% 97,8% 100% 10,9% 89,1% 100%

Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan serta kontribusi masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen apabila diuji

bersamaan. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Tabel 3. Analisis multivariatSig. Exp (B) 95% Confidence Interval for Exp (B) Lower Upper Bound Bound 1,188 1,732 1,156 0,738 0,169 0,755 1,036 9,523 15,249 14,652 4,678 3,114 19,411 6,103

B. Analisis Bivariat Digunakan analisis chi square untuk mengetahui perbedaan proporsi

kejadian (hubungan) antara dua variabel yang berskala nominal. Tabel 2. Analisis bivariatVariabel Usia Paritas Riwayat SC Riwayat Abortus p value 0,000 0,000 0,005 0,000

Usia < 25 Usia 25 29 Usia 30 34 Usia > 34 Paritas 1 Paritas 2 4 Paritas > 4 Riwayat SC Riwayat Abortus

0,026 0,022 0,003 0,029 0,127 0,189 0,666 0,105 0,041

3,364 5,140 4,115 1,858 0,725 3,829 2,515

Berdasarkan analisis multivariat, terdapat dua faktor risiko yang

berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya plasenta previa. Faktor risiko tersebut adalah usia dan riwayat

abortus. Pada usia 25 29 didapatkan hasil p = 0,022 < 0,05 dan odds ratio Dari hasil analisis bivariat, keempat variabel yaitu usia, paritas, riwayat SC, dan riwayat abortus memiliki p value < 0,05, bahwa sehingga keempat dapat disimpulkan tersebut 3,364 (1,188 < CI < 9,523). Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan pada usia 25 29 memiliki risiko 3,36 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa dibandingkan usia < 25 tahun. Pada usia 30 34 didapatkan hasil p = 0,003 < 0,05 dan odds ratio 5,140

variabel

signifikan terhadap kejadian plasenta previa.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

(1,732 < CI < 15,249). Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan pada usia 30 34 memiliki risiko 5,14 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa dibandingkan usia 25 29. Pada usia > 34 didapatkan hasil p = 0,029 < 0,05 dan odds ratio 4,115 (1,156 < CI < 14,652). Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan pada usia > 34 memiliki risiko 4,12 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa

RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut : 1. Usia dapat meningkatkan secara signifikan risiko terjadinya

plasenta previa dengan nilai p = 0,000 (0,000 < 0,05). Pada analisis multivariat ditemukan nilai p = 0,022 dengan OR = 3,364 untuk usia 25 29 tahun, p = 0,003 dengan OR = 5,140 untuk usia 30 34 tahun, dan p = 0,029 dengan OR = 4,115 untuk usia > 34 tahun. Variabel kontribusi usia ini memiliki terjadinya

dibandingkan pada usia 30 34. Pada variabel riwayat abortus, didapatkan hasil p = 0,041 < 0,05 dan odds ratio 2,515 ( 1,036 < CI < 6,103). Hal ini menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat abortus memiliki risiko 2,52 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat abortus. Angka R square pada analisis multivariat adalah sebesar 0,225. Hal ini berarti 22,5 % dari variasi plasenta previa dapat dijelaskan oleh kedua faktor risiko tersebut dan sisanya 77,5% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain seperti kehamilan ganda, ,merokok, mioma uteri, dan hipotensi pada

untuk

plasenta previa di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto. 2. Paritas dapat secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya

plasenta previa dengan nilai p = 0,000 (0,000 < 0,05). Namun, pada analisis multivariat, variabel paritas tidak signifikan terhadap kejadian plasenta previa. Variabel paritas ini tidak memiliki kontribusi untuk terjadinya plasenta previa di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo

Purwokerto. 3. Riwayat SC dapat secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya

kehamilan. 4. Kesimpulan Pada penelitian yang telah

plasenta previa dengan nilai p = 0,005 (0,005 < 0,05). Namun, pada analisis riwayat multivariat, SC tidak variabel signifikan

dilakukan pada 184 wanita melahirkan (92 pasien dengan plasenta previa dan 92 pasien tanpa plasenta previa) di

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

terhadap kejadian plasenta previa. Variabel riwayat SC ini tidak memiliki kontribusi untuk Anonim. 2010. Placenta Previa In Pregnancy. Available at: http://www.emedicinehealth.com/p lacenta_previa_in_pregnancy/page 2_em.htm. Diakses tanggal 27 Oktober 2010. Anonim. 2011. The Ovary and Placenta. Available at: http://www.biog11051106.org/demos/105/unit8/ovarypl acenta.html. Diakses tanggal: 22 Maret 2011. Beer, A.E. & Sio, J.O., 2006. Placenta As An Immunological Barrier. Biology Of Reproduction, pp.15-27. Bernische, K., Kauffman, P. 2002. Placental Shape in Aberration. Pathology Of Human Placenta. New York: Springer-Verlag. 383-4. Bernstein, d.P., 2002. Antenatal Hemmoragic. In Bernstein, d.P. Obstetics. Toronto: MCCQE. pp.23-24. Budiarto, E. 2002. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. 64-71. Cunningham, Gant, Leveno, Gilstrap, Hauth, Wenstrom. 2005. Perdarahan Obstetri. Obstetri Williams Edisi 22. Jakarta: EGC. 630-4. Dashe,J.S., McIntire, D.D., Ramus, R.M., Santos-Ramos, R., Twickler, D.M. 2002. Persistence of Placenta Previa According To Gestational Age At Ultrasound Detection. Obstet Gynecol. 99: 692-7. Davood, et al. 2008. Selected pregnancy variables in women with placenta previa. Res. J. Obstet. Gynecol. 1: 1-5.

terjadinya plasenta previa di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo

Purwokerto. 4. Riwayat signifikan abortus dapat secara risiko

meningkatkan

terjadinya plasenta previa dengan nilai p = 0,000 (0,000 < 0,05). Pada analisis multivariat didapatkan

hasil p = 0,041dengan OR = 2,515. Variabel memiliki riwayat abortus ini untuk

kontribusi

terjadinya plasenta previa di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo

Purwokerto.

DAFTAR PUSTAKA

Ananth, C.V., Smulian, J.C., Vintzileos A.M. 2003. The Asssociation of Placenta Previa With History of Caesarean Delivery and Abortion: A Metaanalysis. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 177. Ananth, C.V., Bowes, W.A., Savitz D.A., Luther E.R. 2003. Relationship between pregnancy-induced hypertension and placenta previa: a population-based study. 1997. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 177. 997-1002. Anonim. 2010. Mature Human Placenta. Available at: http://www.bioscience.org/atlases/f ert/htm/figures/plac1.htm. Diakses tanggal 27 Oktober 2010.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

DeCherney, A.H., Nathan, L., Goodwin, T.M., Laufer, L. 2007. Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology. USA: McGraw Hill. 404. Faulk, W.P., Jeanett, M., Creighton, W.D. & Carbonara, A. 2004. Immunological Studies of Human Placenta: Characterization of Immunoglobulins on Trophoblastic Basement Membrane. The Journal of Clinical Investigation, pp.101119. Francois, K., Johnson, J.M., Harris, C. 2003. Is Placenta More Common in Multiple Gestation. American Journal of Obstetrics & Gynecology. 188: 1226-7. Gilliam, M., Rosenberg D., Davis, F., 2002. The Likelihood of Placenta Previa With Greater Number of Caesarean Deliveries and Higher Parity. Obstetrics Gynecology. 99: 976-80. Guyton. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. 1310-2. Hanafiah, T. M. 2004. Plasenta Previa. USU Digital Library. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream /123456789/3513/1/obstetritmhanafiah2.pdf. Diakses tanggal 27 Oktober 2010. Heffner, et al. 2008. At The Glance: Sistem Reproduksi. Jakarta: EMS. Hendricks, M.S., Chow, Y.H., Bhagavath, B., Singh, K. 2005. Previous Cesarean Section and Abortion as Risk Factors for Developing Placenta Previa. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research. 25: 137-42.

Johnson, et al. 2002. The Relationship of Placenta Previa And History of Induced Abortion. International Journal of Gynaecology And Obstetrics. 81: 191-8. Joy, Saju. 2010. Placenta Previa. Available at: http://emedicine.medscape.com/arti cle/262063-overview. Diakses tanggal: 4 April 2011. Kay HH .2003. Placenta previa and abruption. In JR Scott et al. (eds). Danforth's Obstetrics and Gynecology, 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins, pp: 365-379. Ko, Patrick. 2009. Placenta Previa. Available at: http://emedicine.medscape.com/arti cle/796182-overview. Diakses tanggal 27 Oktober 2010.

Lemeshow, A.W. 2003. Besar Sampel dalam Penelitian. Yogyakarta: UGM. 51-8. Leveno, K.J., 2009. Obstetri William: Panduan Ringkas. Jakarta: EGC. 425-31. Lhynnelli, RN. 2010. Placenta Previa Case Study. Available at: http://nursingcrib.com/casestudy/placenta-previa-case-study/. Diakses tanggal: 4 April 2011. Malik. 2007. Placenta Praevia: A Study To Determine Responsible Factors. Professional Med J, 1150. Manuaba, IBG. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. 51-3 Martaadisoebrata et al. 2005. Obstetri Patologi. Jakarta. EGC. 110-20.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Miller, David A. 2009. Placenta Previa. Available at: http://www.obfocus.com/highrisk/placentaprevia.htm. Diakses tanggal 22 Maret 2011. Mochtar, P.d.R., 2001. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. Prakosa, T. 2003. Hubungan Tindakan Kuretase Pada Abortus dengan Plasenta Previa. Karya Ilmiah Akhir Program Pendidikan Dokter Spesialis. SMF Obstetri Ginekologi FK Sebelas Maret Surakarta. Disampaikan pada KOGI XII POGI. Jogjakarta. Sastroasmoro, Sudigdo. 2010. Dasardasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto. 319. Sheiner GI. Shoham-Vardi, Hallak M. Hershkowitz R. Katz M and Major M. 2001. Placenta previa: Obstetric risk factors and pregnancy outcome. J. Matern Fetal. Med 10: 414-419. Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC. 726-7. Sumapraja. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. pp: 36585. Tabassum, R., Raheel, R., Bhutto, A., Riaz, H., Hanif, F. 2010. The Risk Factors Associated With Placenta Previa In Patients Presented To Civil Hospital Karachi- A Case Control Study. Medical Channel. 276-9. Taylor, L.K. et al., 2005. Risk of Complications In a Second Pregnancy Following Caesarean

Section In The First Pregnancy. MJA, p.183. Tuzovic, L., Djelmis, J. & Ilijic, M., 2003. Obstetric Risk Factors Associated with Placenta Previa Development: Case-Control. Croatian Medical Journal. 44(6). pp.728-33. Varney H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan vol. 1. Jakarta: EGC. pp: 643-44. Wardana, G.A. & Karkata, M.K., 2007. Faktor Risiko Plasenta Previa. Cermin Dunia Kedokteran, pp.22932. Yang, et al. 2007. Association of Caesarean Delivery For First Birth With Placenta Praevia and Placental Abruption in Second Pregnancy. BJOG, 114.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com