Risiko Sepsis Pada Neonatus

download Risiko Sepsis Pada Neonatus

of 19

Transcript of Risiko Sepsis Pada Neonatus

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    1/19

    2.2 Risiko Sepsis Pada NeonatusA. Definisi

    Sepsis neonatal adalah sindrom klinik penyakit sistemik, disertai

    bakteremia yang terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama kehidupan.(7.8)

    Sepsis adalah sindrom klinis dengan adanya Systemic Inflammatory Response

    Syndrome (SIRS) dan infeksi. Sepsis merupakan suatu proses berkelanjutan

    mulai dari infeksi, SIRS, sepsis, sepsis berat, renjatansyok septik, disfungsi

    multiorgan, dan akhirnya kematian.(!")

    B. Epidemiologi

    #ngka kejadian sepsis neonatorum di #merika Serikat !$% kasus!&&&

    kelahiran hidup. 'i 'iisi erinatologi 'epartemen Ilmu *esehatan #nak

    Rumah Sakit +ipto angunkusumo kejadian sepsis neonatorum !%,%- dari

    kelahiran hidup, pada anuari$September /&&% kematian mencapai !0,"8-.(%)

    C. Etiologi

    1erbagai macam kuman seperti bakteri, irus, parasit, atau jamur dapat

    menyebabkan infeksi berat yang mengarah pada terjadinya sepsis. 'alam kajian

    ini, kami hanya membahas sepsis yang disebabkan oleh bakteri.(!")

    ola kuman penyebab sepsis pun berbeda$beda antar negara dan selalu

    berubah dari 2aktu ke 2aktu. 1ahkan di negara berkembang sendiri ditemukan

    perbedaan pola kuman, 2alaupun bakteri 3ramnegatif rata$rata menjadi

    penyebab utama dari sepsis neonatorum. erbedaan pola kuman penyebab

    sepsis antar negara berkembang telah diteliti oleh World Health Organization

    Young Infants Study Grouppada tahun !444 di empat negara berkembang yaitu

    5thiopia, hilipina, apua 6e2 3uinea dan 3ambia. enelitian tersebut

    mengemukakan bah2a kuman isolat yang tersering ditemukan pada kultur

    darah adalah Staphylococcus aureus (/0-), Streptococcus pyogenes (/&-) dan

    E. coli (!8-). ada cairan serebrospinal yang terjadi pada meningitis neonatus

    a2itan dini banyak ditemukan bakteri 3ram negatif terutamaKlebsiella sp dan

    E. Coli, sedangkan pada a2itan lambat selain bakteri 3ram negatif juga

    ditemukan Streptococcus pneuoniae serotipe /.E.coli biasa ditemukan pada

    neonatus yang tidak dilahirkan di rumah sakit serta pada usap agina 2anita di

    12

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    2/19

    daerah pedesaan. SementaraKlebsiella spbiasanya diisolasi dari neonatus yang

    dilahirkan di rumah sakit. Selain mikroorganisme di atas, patogen yang sering

    ditemukan adalah!seudoonas,Enterobacter, dan Staphylococcus aureus.(!")

    erubahan pola kuman penyebab sepsis dari 2aktu ke 2aktu dapat dilihatpada tabel. 'i RS+ telah terjadi 0 kali perubahan pola kuman dalam 0& tahun

    terakhir. 'i 'iisi 6eonatologi 'epartemen Ilmu *esehatan #nak *I$

    RS+ pada tahun /&&0, kuman terbanyak yang ditemukan berturut$turut

    adalah"cinetobacter sp,Enterobacter sp,!seudoonas sp. 'ata terakhir bulan

    uli /&&9$ei /&&% menunjukkan "cinetobacter calcoacetius paling sering

    (0%,"7-), diikutiEnterobacter sp (7,&!-), dan Staphylococcus sp (",8!-).(!")

    :abel 9. 5tiologi sepsis neonatorum.(!,!")

    D. Klasifikasi

    1erdasarkan 2aktu terjadinya, sepsis neonatorum dapat diklasifikasikan

    menjadi dua bentuk yaitu sepsis neonatorum a2itan dini (early#onset neonatal

    sepsis) dan sepsis neonatorum a2itan lambat (late#onset neonatal sepsis).(!7)

    Sepsis a2itan dini (S#') merupakan infeksi perinatal yang terjadi segera

    dalam periode postnatal (kurang dari 7/ jam) dan biasanya diperoleh pada saat

    13

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    3/19

    proses kelahiran atau in utero, Sedangkan sepsis a2itan lambat (S#;)

    merupakan infeksi postnatal (lebih dari 7/ jam) yang diperoleh dari lingkungan

    sekitar atau rumah sakit (infeksi nosokomial). roses infeksi pasien semacam

    ini disebut juga infeksi dengan transmisi hori08?+)

    pada masa peripartum akibat

    korioamnionitis, infeksisaluran kemih, kolonisasi

    agina oleh Streptokokus grup

    rematuritas dan berat lahir

    rendah.

    'ira2at di Rumah Sakit.

    :rauma pada proses

    persalinan.

    rosedur inasif seperti

    intubasi endotrakeal,

    pemakaian entilator, kateter,infus, pembedahan, akses ena

    sentral, kateter intratorakal

    1ayi dengan galaktosemia

    (predisposisi untuk sepsis oleh

    5. coli), defek imun,atau

    asplenia.

    14

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    4/19

    1 (S31), kolonisasi perineal

    oleh 5. coli, dan komplikasi

    obstetrik lainnya.

    +airan ketuban hijau keruh

    dan berbau. *ehamilan multipel.

    ersalinan dan kehamilan

    kurang bulan.

    aktor sosial ekonomi dan

    gi

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    5/19

    dari infeksi '(I)S* (etal Inflaatory )esponse Syndroe+SI)S*Systeic

    Inflaatory )esponse Syndroe& ke sepsis, sepsis berat, syok septik,

    kegagalan multi organ, dan akhirnya kematian.

    :abel 8. erjalanan penyakit infeksi pada neonatus.

    (!")

    'efinisi sepsis neonatorum ditegakkan bila terdapat SIRS yang dipicu

    oleh infeksi, baik tersangka infeksi (suspected) maupun terbukti infeksi

    (pro,en).

    :abel 4. *riteria SIRS.(!",!4)

    :abel !&. *riteria infeksi, sepsis, sepsis berat dan syok septik.(!",!4)

    16

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    6/19

    %. Patofisiologi (!"#$

    Selama dalam kandungan, janin relatif aman terhadap kontaminasi kuman

    karena terlindung oleh berbagai organ tubuh seperti plasenta, selaput amnion,

    khorion, dan beberapa faktor anti infeksi pada cairan amnion. @alaupun

    demikian kemungkinan kontaminasi kuman dapat timbul melalui berbagai jalan

    yaitu=

    !. Infeksi kuman, parasit atau irus yang diderita ibu dapat mencapai janin

    melalui aliran darah menembus barier plasenta dan masuk sirkulasi

    janin. *eadaan ini ditemukan pada infeksi :AR+B, :riponema

    pallidum atau ;isteria dll.

    /. rosedur obstetri yang kurang memperhatikan faktor antisepsis

    misalnya saat pengambilan contoh darah janin, bahan illi khorion atau

    amniosentesis. aparan kuman pada cairan amnion saat prosedur

    dilakukan akan menimbulkan amnionitis dan pada akhirnya terjadi

    kontaminasi kuman pada janin.

    0. ada saat ketuban pecah, paparan kuman yang berasal dari agina akan

    lebih berperan dalam infeksi janin. ada keadaan ini kuman agina

    masuk ke dalam rongga uterus dan bayi dapat terkontaminasi kuman

    melalui saluran pernafasan ataupun saluran cerna. *ejadian kontaminasi

    kuman pada bayi yang belum lahir akan meningkat apabila ketuban

    telah pecah lebih dari !8$/9 jam.

    17

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    7/19

    Setelah lahir, kontaminasi kuman terjadi dari lingkungan bayi baik karena

    infeksi silang ataupun karena alat$alat yang digunakan bayi, bayi yang

    mendapat prosedur neonatal inasif seperti kateterisasi umbilikus, bayi dalam

    entilator, kurang memperhatikan tindakan aanti sepsis, ra2at inap yang terlalu

    lama dan hunian terlalu padat, dll. 1ila paparan kuman pada kedua kelompok

    ini berlanjut dan memasuki aliran darah, akan terjadi respons tubuh yang

    berupaya untuk mengeluarkan kuman dari tubuh. 1erbagai reaksi tubuh yang

    terjadi akan memperlihatkan pula bermacam gambaran gejala klinis pada

    pasien. :ergantung dari perjalanan penyakit, gambaran klinis yang terlihat akan

    berbeda. Aleh karena itu, pada penatalaksanaan selain pemberian antibiotik,

    harus memperhatikan pula gangguan fungsi organ yang timbul akibat beratnyapenyakit.

    Respons inflamasi

    Sepsis terjadi akibat interaksi yang kompleks antara patogen dengan

    pejamu. eskipun memiliki gejala klinis yang sama, proses molekular dan

    selular yang memicu respon sepsis berbeda tergantung dari mikroorganisme

    penyebab, sedangkan tahapannya sama dan tidak bergantung pada organisme

    penyebab. Respon sepsis terhadap bakteri 3ram negatif dimulai dengan

    pelepasan lipopolisakarida (;S), yaitu endotoksin dari dinding sel bakteri.

    ;ipopolisakarida merupakan komponen penting pada membran luar bakteri

    3ram negatif dan memiliki peranan penting dalam menginduksi sepsis.

    ;ipopolisakarida mengikat protein spesifik dalam plasma yaitu lipoprotein

    binding protein (;1). Selanjutnya kompleks ;S$;1 ini berikatan dengan

    +'!9, yaitu reseptor pada membran makrofag. +'!9 akan mempresentasikan

    ;S kepada -oll#li%e receptor 9 (:;R9) yaitu reseptor untuk transduksi sinyal

    sehingga terjadi aktiasi makrofag.

    1akteri 3ram positif dapat menimbulkan sepsis melalui dua mekanisme,

    yakni (!) dengan menghasilkan eksotoksin yang bekerja sebagai superantigen

    18

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    8/19

    dan (/) dengan melepaskan fragmen dinding sel yang merangsang sel imun.

    Superantigen mengaktifkan sejumlah besar sel : untuk menghasilkan sitokin

    proinflamasi dalam jumlah yang sangat banyak. 1akteri 3ram positif yang

    tidak mengeluarkan eksotoksin dapat menginduksi syok dengan merangsang

    respon imun non spesifik melalui mekanisme yang sama dengan bakteri 3ram

    negatif.

    *edua kelompok organisme diatas, memicu kaskade sepsis yang dimulai

    dengan pelepasan mediator inflamasi sepsis. ediator inflamasi primer

    dilepaskan dari sel$sel akibat aktiasi makrofag. elepasan mediator ini akan

    mengaktiasi sistem koagulasi dan komplemen.

    Infeksi akan dila2an oleh tubuh, baik melalui sistem imunitas selularyang meliputi monosit, makrofag, dan netrofil serta melalui sistem imunitas

    humoral dengan membentuk antibodi dan mengaktifkan jalur komplemen.

    Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pengenalan patogen oleh +'!9 dan

    :;R$/ serta :;R$9 di membran monosit dan makrofag akan memicu

    pelepasan sitokin untuk mengaktifkan sistem imunitas selular. engaktifan ini

    menyebabkan sel : akan berdiferensiasi menjadi sel - helper# (:h!) dan sel

    - helper#/ (:h/). Sel :h! mensekresikan sitokin proinflamasi seperti tuor

    necrosis factor (:6), interferon C (I6$ C), interleukin !$D (I;$!D), I;$/, I;$

    " dan I;$!/ serta menjadi. Sel :h/ mensekresikan sitokin antiinflamasi

    seperti I;$9, $!&, dan $!0. embentukan sitokin proinflamasi dan anti

    inflamasi diatur melalui mekanisme umpan balik yang kompleks. Sitokin

    proinflamasi terutama berperan menghasilkan sistem imun untuk mela2an

    kuman penyebab. 6amun demikian, pembentukan sitokin proinflamasi yang

    berlebihan dapat membahayakan dan dapat menyebabkan syok, kegagalan

    multi organ serta kematian. Sebaliknya, sitokin anti inflamasi berperan

    penting untuk mengatasi proses inflamasi yang berlebihan dan

    mempertahankan keseimbangan agar fungsi organ ital dapat berjalan dengan

    baik.0" Sitokin proinflamasi juga dapat mempengaruhi fungsi organ secara

    langsung atau secara tidak langsung melalui mediator sekunder (nitric o0ide,

    19

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    9/19

    tromboksan, leukotrien, platelet acti,ating factor (#), prostaglandin), dan

    komplemen. *erusakan utama akibat aktiasi makrofag terjadi pada endotel

    dan selanjutnya akan menimbulkan migrasi leukosit serta pembentukan

    mikrotrombi sehingga menyebabkan kerusakan organ. #ktiasi endotel akan

    meningkatkan jumlah reseptor trombin pada permukaan sel untuk

    melokalisasi koagulasi pada tempat yang mengalami cedera. +edera pada

    endotel ini juga berkaitan dengan gangguan fibrinolisis. Bal ini disebabkan

    oleh penurunan jumlah reseptor pada permukaan sel untuk sintesis dan

    ekspresi molekul antitrombik. Selain itu, inflamasi pada sel endotel akan

    menyebabkan asodilatasi pada otot polos pembuluh darah.

    Akti&asi inflamasi dan koagulasiada sepsis terlihat hubungan erat antara inflamasi dan koagulasi.

    ediator inflamasi menyebabkan ekspresi faktor jaringan (:). 5kspresi :

    secara langsung akan mengaktiasi jalur koagulasi ekstrinsik dan melalui

    lengkung umpan balik secara tidak langsung juga akan mengaktifkan jalur

    instrinsik. *aitan antara jalur ekstrinsik dan intrinsik adalah melalui faktor

    EIIa dan faktor IFa. Basil akhir aktiasi kedua jalur tersebut saling berkaitan

    dan samaG protrombin diubah menjadi trombin dan fibrinogen diubah menjadi

    fibrin. *olagen dan kalikrein juga mengaktiasi jalur intrinsik. :rombin

    mempunyai pengaruh yang beragam terhadap inflamasi dan membantu

    mempertahankan keseimbangan antara koagulasi dan fibrinolisis.

    :rombin memiliki efek proinflamasi pada sel endotel, makrofag dan

    monosit untuk menyebabkan pelepasan :, faktor pengaktiasi trombosit dan

    :6$H. Selain itu, trombin merangsang cheoattractant bagi neutrofil dan

    monosit untuk memfasilitasi kemotaksis serta merangsang degranulasi sel

    mast yang melepaskan bioamin untuk meningkatkan permeabilitas pembuluh

    darah dan menyebabkan kebocoran kapiler. ada sepsis, aktiasi kaskade

    koagulasi umumnya dia2ali pada jalur ekstrinsik yang terjadi akibat ekspresi

    : yang meningkat akibat rangsangan dari mediator inflamasi. Selain itu,

    secara tidak langsung : juga akan megaktifkan jalur intrinsik melalui

    20

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    10/19

    lengkung jalur umpan balik. :erdapat kaitan antara jalur ekstrinsik dan

    intrinsik dan hasil akhir aktiasi kedua jalur tersebut adalah pembentukan

    fibrin.

    %angguan fi'rinolisis

    ibrinolisis adalah respon homeostasis tubuh terhadap aktiasi sistem

    koagulasi. enghancuran fibrin penting bagi angiogenesis (pembentukan

    pembuluh darah baru), rekanalisasi pembuluh darah, dan penyembuhan luka.

    #ktiator fibrinolisis tissue#type plasinogen acti,ator (t$#) dan

    uro%inase#type plasinogen acti,ator (u$#)J akan dilepaskan dari endotel

    untuk merubah plasminogen menjadi plasmin. ika plasmin terbentuk, akan

    terjadi proteolisis fibrin. :ubuh juga memiliki inhibitor fibrinolisis alamiahyaitu plasinogen acti,ator inhibitor$! (#I$!) dan trobin#acti,atable

    fibrinolysis inhibitor (:#I). #ktiator dan inhibitor diperlukan untuk

    mempertahankan keseimbangan.

    Sepsis mengganggu respons fibrinolisis normal dan menyebabkan

    tubuh tidak mampu menghancurkan mikrotrombi. :6$H menyebabkan

    supresi fibrinolisis akibat tingginya kadar #I$! dan menghambat

    penghancuran fibrin.00,0%,04,9& Basil pemecahan fibrin dikenal sebagai

    fibrin degradation product (') yang mencakup '$dimer, dan sering

    diperiksa pada tes koagulasi klinis. ediator proinflamasi (:6$H dan I;$")

    bekerja secara sinergis meningkatkan kadar fibrin, sehingga menyebabkan

    trombosis pada pembuluh darah kecil hingga sedang dan selanjutnya

    menyebabkan disfungsi multi organ. Secara klinis, disfungsi organ dapat

    bermanifestasi sebagai gangguan napas, hipotensi, gagal ginjal dan pada kasus

    yang berat dapat menyebabkan kematian.

    ada sepsis, saat aktiasi koagulasi maksimal, sistem fibrinolisis akan

    tertekan. Respon akut sistem fibrinolisis adalah pelepasan aktiator

    plasminogen khususnya t$# dan u$# dari tempat penyimpanannya dalam

    endotel. 6amun, aktiasi plasminogen ini dihambat oleh peningkatan #I$!

    21

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    11/19

    sehingga pembersihan fibrin menjadi tidak adekuat, dan mengakibatkan

    pembentukan trombus dalam mikroaskular.

    . Diagnosis

    'iagnosis infeksi neonatal didasarkan atas anamnesis, pemeriksaan klinis,dan pemeriksaan penunjang (laboratorium).(!)

    :abel !!. anifestasi klinis infeksi neonatal.(!,!",!4)

    6eonatus diduga mengalami sepsis (tersangka sepsis) bila ditemukan

    tanda$tanda dan gejala yang akan dijelaskan sebagai berikut=(!",!4)

    ntuk bayi berumur sampai dengan tiga hari

    1ila ada ri2ayat ibu dengan infeksi intrauterin, demam yang

    dicurigai sebagai infeksi berat atau *' (ketuban pecah dini)G

    1ila bayi mempunyai dua tanda atau lebih pada *ategori #

    atau tiga tanda atau lebih pada *ategori 1

    1ila bayi mempunyai satu tanda pada *ategori # dan satu

    tanda pada *ategori 1, atau dua tanda pada *ategori 1G

    1ila selama pengamatan terdapat tambahan tanda sepsis, kapan

    saja timbulnyaG

    1ila selama pengamatan tidak terdapat tambahan tanda sepsis,

    tetapi tanda a2alnya tidak membaik, lanjutkan pengamatan

    selama !/ jam lagi.

    1ayi berumur lebih dari tiga hari

    22

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    12/19

    1ila bayi mempunyai dua tanda atau lebih pada *ategori # atau

    tiga tanda atau lebih pada *ategori 1G

    1ila bayi mempunyai satu tanda pada *ategori # dan satu

    tanda pada *ategori 1, atau dua tanda pada *ategori 1.

    Saat ini, upaya penegakan diagnosis sepsis mengalami beberapa

    perkembangan. ada tahun /&&9, -he International Sepsis (oru mengajukan

    usulan kriteria diagnosis sepsis pada neonatus berdasarkan perubahan klinis

    sesuai dengan perjalanan infeksi. 3ambaran klinis sepsis neonatorum

    dikelompokkan menjadi 9 ariabel, yaitu ariabel klinik, ariabel

    hemodinamik, ariabel perfusi jaringan, dan ariabel inflamasi.

    (!")

    :abel 4. *riteria diagnosis sepsis pada neonatus.(!")

    23

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    13/19

    ).

    Pemeriksaan penun*ang

    .(!$

    a. Pemeriksaan kuman dengan kultur dara+

    Sampai saat ini pemeriksaan biakan darah merupakan baku emas dalam

    menentukan diagnosis sepsis. emeriksaan ini mempunyai kelemahan karena

    hasil biakan baru akan diketahui dalam 2aktu minimal 0$% hari. Basil kultur

    perlu dipertimbangkan secara hati$hati apalagi bila ditemukan kuman yang

    berlainan dari jenis kuman yang biasa ditemukan di masing$ masing klinik.

    *ultur darah dapat dilakukan baik pada kasus sepsis neonatorum onset dini

    maupun lanjut.

    '. Pungsi lum'al

    *emungkinan terjadinya meningitis pada sepsis neonatorum sangat

    tinggi. 1ayi dengan meningitis mungkin saja tidak menunjukkan gejala

    spesifik. unksi lumbal dilakukan untuk mendiagnosis atau menyingkirkan

    24

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    14/19

    sepsis neonatorum bila dicurigai terdapat meningitis. emeriksaan ini dilakukan

    baik pada sepsis neonatorum dini maupun lanjut. *emudian dilakukan

    pemeriksaan kultur dari cairan serebrospinal (;+S). #pabila hasil kultur positif,

    punksi lumbal diulang /9$0" jam setelah pemberian antibiotikuntuk menilai

    apakah pengobatan cukup efektif. #pabila pada pengulangan pemeriksaan

    masih didapatkan kuman pada ;+S, diperlukan modifikasi tipe antibiotikdan

    dosis. 'ari penelitian, terdapat !%- bayi dengan meningitis yang menunjukkan

    kultur darah negatif.

    ,. Pe-arnaan %ram

    Selain biakan kuman, pe2arnaan 3ram merupakan teknik tertua dan

    sampai saat ini masih sering dipakai di laboratorium dalam melakukanidentifikasi kuman. emeriksaan dengan pe2arnaan 3ram ini dilakukan untuk

    membedakan apakah bakteri penyebab termasuk golongan bakteri 3ram positif

    atau 3ram negatif. @alaupun dilaporkan terdapat kesalahan baca pada &,7-

    kasus, pemeriksaan untuk identifikasi a2al kuman ini dapat dilaksanakan pada

    rumah sakit dengan fasilitas laboratorium yang terbatas dan bermanfaat dalam

    menentukan penggunaan antibiotik pada a2al pengobatan sebelum didapatkan

    hasil pemeriksaan kultur bakteri.

    d. Pemeriksaan ematologi

    1eberapa parameter hematologi yang banyak dipakai untuk menunjang

    diagnosis sepsis neonatorum adalah sebagai berikut =

    Bitung trombosit

    ada bayi baru lahir jumlah trombosit yang kurang dari !&&.&&&K;

    jarang ditemukan pada !& hari pertama kehidupannya. ada penderita

    sepsis neonatorum dapat terjadi trombositopenia (jumlah trombosit

    kurang dari !&&.&&&&K;), E (mean platelet olume) dan '@

    (platelet distribution 2idth) meningkat secara signifikan pada /$0 hari

    pertama kehidupan.

    Bitung leukosit dan hitung jenis leukosit

    25

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    15/19

    ada sepsis neonatorum jumlah leukosit dapat meningkat atau

    menurun, 2alaupun jumlah leukosit yang normal juga dapat ditemukan

    pada %&- kasus sepsis dengan kultur bakteri positif. emeriksaan ini

    tidak spesifik. 1ayi yang tidak terinfeksi pun dapat memberikan hasil

    yang abnormal, bila berkaitan dengan stress saat proses persalinan.

    umlah total neutrofil (sel$sel 6 dan bentuk imatur) lebih sensitif

    dibandingkan dengan jumlah total leukosit (basofil, eosinofil, batang,

    6, limfosit dan monosit). umlah neutrofil abnormal yang terjadi pada

    saat mulainya onset ditemukan pada /0 bayi. @alaupun begitu, jumlah

    neutrofil tidak dapat memberikan konfirmasi yang adekuat untuk

    diagnosis sepsis. 6eutropenia juga ditemukan pada bayi yang lahir dariibu penderita hipertensi, asfiksia perinatal berat, serta perdarahan

    perientrikular dan intraentrikular.

    Rasio neutrofil imatur dan neutrofil total (rasio I:)

    emeriksaan ini sering dipakai sebagai penunjang diagnosis sepsis

    neonatorum. Semua bentuk neutrofil imatur dihitung, dan rasio

    maksimum yang dapat diterima untuk menyingkirkan diagnosis sepsis

    pada /9 jam pertama kehidupan adalah &,!". ada kebanyakan neonatus,

    rasio turun menjadi &,!/ pada "& jam pertama kehidupan. Sensitiitas

    rasio I: berkisar antara "&$4&-, dan dapat ditemukan kenaikan rasio

    yang disertai perubahan fisiologis lainnyaG oleh karena itu, rasio I: ini

    dikombinasikan dengan gejala$gejala lainnya agar diagnosis sepsis

    neonatorum dapat ditegakkan.

    emeriksaan +$reactie protein (+R)

    +$reactie protein (+R) merupakan protein yang disintesis di

    hepatosit dan muncul pada fase akut bila terdapat kerusakan jaringan.

    rotein ini diregulasi oleh I;" dan I;$8 yang dapat mengaktifkan

    komplemen. Sintesis ekstrahepatik terjadi di neuron, plak aterosklerotik,

    monosit dan limfosit. +R meningkat pada %&$4&- bayi yang menderita

    infeksi bakteri sistemik. Sekresi +R dimulai 9$" jam setelah stimulasi

    26

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    16/19

    dan mencapai puncak dalam 2aktu 0"$98 jam dan terus meningkat

    sampai proses inflamasinya teratasi. 6ilai normal yang biasa dipakai

    adalah L % mg;. +R sebagai suatu pemeriksaan serial selama proses

    infeksi untuk mengetahui respon antibiotika, lama pengobatan, danatau

    relapsnya infeksi. aktor yang dapat memengaruhi kadar +R adalah cara

    melahirkan, umur kehamilan, jenis organisme penyebab sepsis,

    granulositopenia, pembedahan, imunisasi dan infeksi irus berat (seperti

    BSE,rotairus, adenoirus, influen

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    17/19

    sensitifitas kuman diketahui. Selain itu, beberapa terapi suportif 'ad1u,ant&juga

    sudah mulai dilakukan, 2alaupun beberapa dari terapi tersebut belum terbukti

    menguntungkan.

    Pemili+an anti'iotik untuk sepsis a-itan dini (SAD$*ombinasi penisilin atau ampisilin ditambah aminoglikosida

    mempunyai aktiitas antimikroba lebih luas dan umumnya efektif

    terhadap semua organisme penyebab S#'. *ombinasi ini sangat

    dianjurkan karena akan meningkatkan aktiitas antibakteri.

    Pemili+an anti'iotik untuk sepsis a-itan lam'at (SA/$

    ada infeksi nosokomial lebih dipilih pemakaian netilmisin atau

    amikasin. #mikasin resisten terhadap proses degradasi yang dilakukan

    oleh sebagian besar en

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    18/19

    Pem'erian Kortikosteroid pada Sepsis Neonatorum

    ada saat ini pemberian kortikosteroid pada pasien sepsis lebih

    ditujukan untuk mengatasi kekurangan kortisol endogen akibat

    insufisiensi renal. *ortikosteroid dosis rendah bermanfaat pada pasiensyok sepsis karena terbukti memperbaiki status hemodinamik,

    memperpendek masa syok, memperbaiki respons terhadap katekolamin,

    dan meningkatkan surial. ada keadaan ini dapat diberikan

    hidrokortison dengan dosis / mgkg11hari. Sebuah meta$analisis

    memperkuat hal ini dengan menunjukkan penurunan angka mortalitas /8

    hari secara signifikan.

    Dukungan Nutrisi

    Sepsis merupakan keadaan stress yang dapat mengakibatkanperubahan metabolik tubuh. ada sepsis terjadi hipermetabolisme,

    hiperglikemia, resistensi insulin, lipolisis, dan katabolisme protein. ada

    keadaan sepsis kebutuhan energi meningkat, protein otot dipergunakan

    untuk meningkatkan sintesis protein fase akut oleh hati. 1eberapa asam

    amino yang biasanya non$esensial menjadi sangat dibutuhkan,

    diantaranya glutamin, sistein, arginin dan taurin pada neonatus. ada

    keadaan sepsis, minimal %&- dari energy e0penditure pada bayi sehat

    harus dipenuhiG atau dengan kata lain minimal sekitar "& kalkghari harus

    diberikan pada bayi sepsis. *ebutuhan protein sebesar /,%$9 gkghari,

    karbohidrat 8,%$!& gkghari dan lemak !gkghari. emberian nutrisi

    pada bayi pada dasarnya dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu

    parenteral dan enteral. ada bayi sepsis, dianjurkan untuk tidak

    memberikan nutrisi enteral pada /9$98 jam pertama. emberian nutrisi

    enteral diberikan setelah bayi lebih stabil.

    K. Kompilikasi

    *omplikasi sepsis neonatorum antara lain=(!")

    eningitis

    6eonatus dengan meningitis dapat menyebabkan terjadinya hidrosefalus

    danatau leukomalasia perientrikular.

    29

  • 7/25/2019 Risiko Sepsis Pada Neonatus

    19/19

    ada sekitar "& - keadaan syok septik akan menimbulkan komplikasi

    acute respiratory distress syndroe (#R'S).

    *omplikasi yang berhubungan dengan penggunaan aminoglikosida,

    seperti ketulian danatau toksisitas pada ginjal. *omplikasi akibat gejala sisa atau sekuele berupa defisit neurologis

    mulai dari gangguan perkembangan sampai dengan retardasi mental

    *ematian

    /. Prognosis

    'engan diagnosis dini dan terapi yang tepat, prognosis pasien baikG tetapi

    bila tanda dan gejala a2al serta faktor risiko sepsis neonatorum terle2at, akan

    meningkatkan angka kematian. ada meningitis terdapat sekuele pada !%$0&-

    kasus neonatus. Rasio kematian pada sepsis neonatorum /M9 kali lebih tinggi

    pada bayi kurang bulan dibandingkan bayi cukup bulan. Rasio kematian pada

    sepsis a2itan dini adalah !% M 9& - (pada infeksi S13 pada S#' adalah / M 0&

    -) dan pada sepsis a2itan lambat adalah !& M /& - (pada infeksi S31 pada

    S#; kira M kira / -).(!")

    30