RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG...

52
RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Tahun Sidang : IV Masa Persidangan : 2006 - 2007 Jenis Rapat : Rapat Kerja Pansus DPR RI Sifat Rapat : Terbuka Hari dan Tanggal Rapat : Sabtu, 30 Juni 2007 Waktu Rapat : 10.00 WIB – Selesai Dengan : Pemerintah (Depkominfo) Tempat Rapat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI Gedung Paripurna Ketua Rapat : Muhammad Yasin Kara Sekretaris Rapat : Dra. Damayanti Hadir : ……. Anggota dari …… Anggota Acara Rapat : Pembahasan materi RUU tentang ITE Jalannya rapat sebagai berikut : YASIN KARA (KETUA RAPAT) : ….skorsing sudah kita (Ketok Palu 1X) Assalamu’alaikum, wr,wb, Alhamdulillah kita bisa melanjutkan rapat yang kita skorsing semalam dan sampai semalam kita sudah sampai dengan (a) dan (b), kita akan lanjut dengan 6 (c) saya bacakan Bahwa perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru”. dari catatan tadi ini langsung dibahas pada tingkat Panja dan ada beberapa usulan perubahan dari Golkar, dari Fraksi PDI P, Fraksi PAN, Fraksi ARSIP DAN DOKUMENTASI

Transcript of RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG...

Page 1: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Tahun Sidang : IV

Masa Persidangan : 2006 - 2007

Jenis Rapat : Rapat Kerja Pansus DPR RI

Sifat Rapat : Terbuka

Hari dan Tanggal Rapat : Sabtu, 30 Juni 2007

Waktu Rapat : 10.00 WIB – Selesai

Dengan : Pemerintah (Depkominfo)

Tempat Rapat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI Gedung Paripurna

Ketua Rapat : Muhammad Yasin Kara

Sekretaris Rapat : Dra. Damayanti

Hadir : ……. Anggota dari …… Anggota

Acara Rapat : Pembahasan materi RUU tentang ITE

Jalannya rapat sebagai berikut :

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

….skorsing sudah kita

(Ketok Palu 1X)

Assalamu’alaikum, wr,wb,

Alhamdulillah kita bisa melanjutkan rapat yang kita skorsing semalam dan sampai

semalam kita sudah sampai dengan (a) dan (b), kita akan lanjut dengan 6 (c) saya bacakan

“Bahwa perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat telah menyebabkan perubahan

kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung telah mempengaruhi

lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru”. dari catatan tadi ini langsung dibahas pada tingkat

Panja dan ada beberapa usulan perubahan dari Golkar, dari Fraksi PDI P, Fraksi PAN, Fraksi

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 2: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

PBR, itu ada 4 yang memberikan DIM-nya dan saya kira kita berikan kesempatan kepada masing-

masing ini.

Fraksi Golkar silahkan.

MUSFIHIN DAHLAN (PG) :

Terima kasih Pimpinan,

Memang masih dikatakan mengenai kata perbuatan, karena ini berkaitan dengan apakah

perbuatan itu berupa tindak kejahatan atau pelanggaran. Saya kira ini terminalogi hukum yang

belum ada kejelasan dari pakar hukum yang ada disini.

Itu saja, terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Baik, menjadi catatan bagi kita dan nanti akan di jelaskan oleh Pemerintah setelah Fraksi-

fraksi. PDI P silahkan.

Fraksi PDI P silahkan.

ELVA HARTATI (PDI-P) :

Terima kasih Pimpinan,

Usul PDI Perjuangan, soal teknis saja yaitu menggantikan kata-kata perkembangan

dengan kemajuan. Kata demikian dengan berkembang dan menggantikan rangkaian kata kegiatan

kehidupan dengan rangkaian kata “Pola kegiatan dan gaya hidup” dan diantara kata bidang dan

kata yang ditambah kata kehidupan. Setelah perubahan “bahwa kemajuan teknologi informasi

yang berkembang pesat telah menyebabkan perubahan pola kegiatan dan gaya hidup manusia

dalam berbagai kehidupan yang secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk

perbuatan hukum baru”.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Terima kasih PDI P, selanjutnya PAN.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Terima kasih,

Bahwa substansi dari konsideran ini bisa dipahami dengan perlu mendapatkan beberapa

tambahan atau elaborasi kata-kata yang lebih tepat, misalnya berpendapat, karena konsideran ini

masih makro. Mengapa tidak istilahnya itu tidak menggunakan ICT saja sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan lebih confordgen. Sekali lagi ini tidak

ada kaitan dengan transaksi elektronik. Tetapi kita ingin memberikan payung lebih umum

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 3: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

mengenai perkembangan keseluruhan dari teknologi informasi yang sekarang lebih di kenal

dengan ICT. Decade 2007 kesini istilah konsepnya itu bukan teknologi informasi tetapi ICT.

Yang kedua saya sepakat tadi bahwa bentuk-bentuk perbuatan hukum baru itu perlu di

elaborasi dengan kata-kata yang lebih tepat dan propert.

Yang ketiga, kami menemukan soal sitematika yang agak menunjukan atau mendapatkan

pertanyaan, menimbulkan pertanyaan sehubungan dengan rujukan Pemerintah konsideeran ini

dibuat secara piramida terbalik. Kalau merujuk kepada konsideran (b), didalam konsideran (b) itu

istilah transaksi elektronik itu sudah disebut. Padahal transaksi elektronik itu konsep lebih focus

yang mau kita bicarakan disini. Dan di point (c) justru muncul perkembangan teknologi informasi,

mungkin maksudnya perbuatan hukumnya yang mau diambil disini. Tetapi kalau mau mengerucut

sebetulnya mungkin kata-kata transaksi elektronik akan lebih baik kalau tadi piramida terbalik itu

lebih konsepnya dimasukkan pada point-point yang lebih konsideran, yang lebih adil, bukan di

kondsiran-konsideran yang lebih adil bukan di konsideran lebih awal.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Terima kasih,

Terakhir dari PBR.

ADE DAUD NASUTION (PBR) :

Pimpinan terima kasih

Prinsipnya tidak ada dari DIM 6 ini yang menggeserkan makan dari substansi yang kita

inginkan. Saya hanya melihat ada beberapa pilihan-pilihan kata yang mungkin nanti akan kita

sesuaikan. Seperti perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya, barangkali ada ahli

bahasa, bisa kita gunakan kalimat yang bisa dimengerti banyak orang dan biasa-biasa saja, tidak

menggunakan kata-kata gaya bahasa baru, perkembangan teknologi informasi yang semakin

pesat atau apa dan seterusnya. Kemudian kata-kata perbuatan lain-lainnya saya kira tidak ada

yang mempengaruhi substansinya, tinggal nanti kita sesuaikan kata yang pas dari DIM ke 6 ini.

Itu saja dari kami, terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan Pemerintah.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Assalamu’alaikum, wr,wb.

Baik Bapak dan Ibu sekalian,

Nampaknya Pemerintah harus mengawali penjelasan pertanyaan ada beberapa fraksi

yang menyatakan mengenai istilah perbuatan disitu. Jadi kalau kita perhatikan, perkembangan

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 4: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

teknologi informasi ini sebetulnya dua sisi dari sebuah mata pedang, ada hal yang positif ada yang

negatif. Perbuatan hukum yang positif, ada kaitan dengan bagaimana yang namanya perbuatan

hukum konversional dulu. Kalau kontrak misalnya harus dilakukan secara berhadapan, sekarang

dengan teknologi informasi perbuatan hukum itu cukup dilakukan dengan melalui inkontrak. Jadi

dengan komputer buka website kemudian setuju saling bertukar kontrak. Jadi secara face two face

itu tidak lagi dilakukan karena ada teknologi informasi disitu.

Kemudian yang namanya kredit on line atau e-comers, orang berjualan itu tidak lagi

sekarang secara fisik, ada barangnya dipajang tetapi dipajang di sebuah web site, orang membeli

untuk buku dan segala macam tinggal click dan kemudian dilakukan pembayaran. Jadi ini adalah

sebuah perbuatan hukum baru yang sifatnya positif, karena menyangkut perdagangan yang jauh

lebih banyak, karena market tidak hanya di satu tempat tetapi sedunia. Jadi ini adalah hal yang

positif.

Kemudian perbuatan hukum baru yang negatif ada kaitan dengan apa yang disebut

dengan cyber craime, perbuatan-perbuatan tadi seperti melakukan perubahan website orang lain,

mungkin website itu servernya ada di Indonesia tetapi dilakukan perubahan oleh lawan kita pada

waktu peristiwa Ambalat kita masih ingat bagaimana web site diaduk-aduk oleh hecker Indonesia

dan kemudian web site kita di aduk-aduk oleh kawan-kawan kita yang ada di Malaysia. Jadi ini

adalah perbuatan yang negatif. Jadi perbuatan hukum baru ada kaitan dengan hal-hal yang tadi

positif sekali pun juga ada hal yang negatif. Makanya dibutuhkan sebuah rejim hukum baru maka

disini disebutkan perlu dilakukan menyusun sebuah perangkat Peraturan nasional yang pada

dasarnya mengakui perbuatan hukum baru ini. Jadi istilah perbuatan adalah penjelasannya seperti

itu.

Kemudian usulan dari Fraksi-fraksi seluruhnya adalah, ada yang menambahkan,

kemudian ada juga yang minta di ubah sesuai dengan format kemarin tentang bentuk piramida

terbalik. Jadi hal-hal yang makro dan umum dulu ditaruh di depan kemudian makin mengerucut

akhirnya ke informasi dan transaksi elektronik. Dari Pemerintah barangkali, karena ini cukup

substantif perubahannya, bagaimana kalau dilakukan oleh Tim Perumus.

Demikian Bapak Pimpinan dan Bapak dan Ibu sekalian, terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Baik dan terima kasih,

Jadi ini saya kira dari Golkar dan usulan PAN yang berkaitan dengan istilah. Kalau

berkaitan dengan perbuatan Pemerintah tetap pada perbuatan. Karena perbuatan dianggap

memiliki peluang untuk disebut dengan perbuatan yang positif atau pun perbuatan yang negatif.

Sementara dalam Golkar mengajukan pergantian menjadi bentuk pelanggaran hukum. Kemudian

yang lain adalah istilah ICT, justru karena Pemerintah agar ini dimasukkan ke dalam Timmus saja.

Silahkan saya kira kita kembali kepada flour, dari Golkar barangkali.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 5: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

JOSEF A. NAE SOI (PG) :

Terima kasih Pimpinan,

Sekarang ini dari Partai Golkar, dari Fraksi kami semangat tadi setelah kami mendengar

penjelasan dari Pemerintah bahwa perbuatan melanggar hukum baru dalam arti ada perbuatan

hukum baru yang membutuhkan Undang-Undang baru. Undang-Undang yang sekarang berlaku

belum menjerat perbuatan-perbuatan yang dilakukan itu. Semangat itulah kami menyatakan bahwa

perbuatan-perbuatan baru itu tidak bisa ditangkap atau diatasi dengan hukum positif yang ada,

maka itu dibutuhkan Undang-Undang baru.

Nah oleh sebab itu, kalau misalnya kata pelanggaran hukum itu dari bahasa hukumnya

mungkin kurang pas, kami bisa sependapat dengan perbuatan hukum tetapi kami minta supaya

menambah menggunakan perangkap yang tidak diatasi oleh hukum positif itu yang ada maka ini

membutuhkan hukum yang baru. Jadi kalau misalnya dari sudut bahasa sudah tercakup didalamya

maka kita serahkan kepada Timsin dan Timus. Tetapi substansinya, semangatnya kita usulkan

seperti tadi.

Terima kasih Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira kita tetap dengan topik ini dahulu sebelum melanjutkan kepada ICT, kita dapat

tanggapan dari fraksi-fraksi yang lain, mungkin ada. Jadi Golkar tetap mengesankan bahwa

penting bagi kita untuk atau memberikan kedepan mengenai hukum positif yang baru berkaitan

dengan.

Silahkan Pak Ganjar.

GANJAR PRANOWO (PDI-P) :

Terima kasih Pimpinan,

Assalamu’alaikum, wr,wb,

Mungkin jangan masuk Timmus dahulu, justru sebenarnya seperti ini. Esensi dari

masukan-masukan ini sesuai tidak dengan sistematika yang tadi malam disampaikan oleh teman-

teman Pemerintah dengan piramida terbalik itu, saya sepakat konsepsi atau cara berpkir piramida

terbalik. Kalau kemudian ada tambahan-tambahan yang justru dalam putaran ini kita diskusikan

apakah yang menjadi tambahan dari Fraksi Partai Golkar, dari PDI Perjuangan, juga ada dari

teman dari PAN. Kalau itu prinsipnya-prinsipnya mencakup dan kemudian bagaimana

rumusannya, baru silahkan nanti dimasukkan pada Timmus, saya lebih cenderung begitu. Dari

Pemerintah mungkin kita minta tanggapan, apakah yang menjadi landasan dari 3 (tiga) fraksi tadi

ketika diajukan, ini masuk atau tidak. Mungkin itu putaran discus yang kita lakukan. Secara prinsip

kita, mari kita sedikit berdebat lewat putaran sebentar, tentu dari Fraksi PDI Perjuangan akan

mengikuti alur pikir dari sistematika yang ada dan praktek yang tidak akan ngotot-ngototan begitu

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 6: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

dan kalau memang ternyata dari konsepsinya kita bisa menangkap secara rasional obyektif, tentu

kami akan bisa mengikuti dari kourum ini.

Nah nanti kalau itu semua sudah Ok, dari sekian masukan itu baru bagaimana

rumusannya kita masukkan dalam tim perumus. Sehingga tawaran dari 3 fraksi menurut

Pemerintah apakah ini bisa atau tidak.

Saya kira itu saja masukkannya, terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Terima kasih,

Masih ada lagi dari PAN ?

DEDI D. MALIK (PAN)

Saya setuju dengan Fraksi PDI P bahwa didalam konsideran ini kita bukan hanya

mengulas redaksional dan substansi tetapi juga yang terkait dengan sistimatika. Kalau Pemerintah

tadi rujukan kita Pemerintah membuat piramida terbalik maka konsepnya itu dari atas makro

kebawah itu mikro sangat mikro, misalnya saya menemukan di konsideran (b) itu ujuk-ujuk sudah

menyebut pentingnya pengaturan mengenai pengelolaan informasi dan transaksi elektronik di

tingkat nasional sebagai jawaban dan sebagainya. Karena itu Fraksi Golkar di point (c) dalam

perbuatan hukum perlu juga di masukan pentingnya Peraturan baru yang terkait dengan

perbuatan-perbuatan hukum baik yang positif maupun yang negatif.

Nah kalau demikian maka tidak relevan kita secara keseluruhan menempatkan point (g)

bahwa dari seluruh berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas perlu ditetapkan

Undang-Undang tentang informasi dan transaksi elektronik. Sebetulnya inikan jawaban dari

keseluruhan konsideran-konsideran. Jadi kalau saya boleh berwacana poin (b) itu harusnya

menurut saya bahwa globalisasi informasi telah menempatkan Indonesia sebagai bagian dari

masyarakat ICT istilah kami yang melahirkan interaksi-interaksi baru melalui informasi dan ICT

maksudnya khususnya dalam transaksi elektronik. Jadi statement belum perlunya pengaturan

dahulu. Karena perlunya pengaturan itu di close di poin (g). Jadi kalau kita mau membuat

konsideran-konsideran itu yang makro dulu dan kalau merujuk lagi kepada konsideran piramida

terbalik maka seharusnya globalisasi itu ditempatkan di awal kalau mai piramida terbalik dari yang

makro ke mikro. Misalnya global baru kehidupan nasional. Point (a) itu kan konsideran nasional,

mau menunjukan ada dinamika di tingkat nasional. Kemudian di komprosir ke global.

Nah dengan pernyataan itu saja, menurut kami itu tidak sesuai dengan konsep atau

rujukan piramida terbalik, kira-kira begitu. Karena di poin (b) itu belum apa-apa sudah perlunya

pengaturan mengenai pengelolaan informasi dan transaksi elektronik. Jadi sebetulnya yang lain-

lain itu menjadi tidak perlu, tiba-tiba ada kesimpulan yang loncat. Padahal kita di poin (a), (b), (c),

(d), (e), (f) itu konsideran-konsideran yang menggiring keseluruhan itu kepada transaksi elektronik.

Saya kira point dari konsep besarnya di point 3 (tiga) itu adalah perbuatan-perbuatan hukum baru,

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 7: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

sebenarnya konteknya itu poin yang pentingnya itu. Tetapi dari keseluruhan tadi sistematika kami

belum menemukan konsistensi piramida terbaliknya.

Terima kasih Pimpinan.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Saya hanya mau mengingatkan bahwa Rapat Panja semalam itu kita sudah maju di DIM 6

yang menjadi DIM 5 baru. Karena DIM 4-nya, jadi dihilangkan dan kita sudah sepakat bahwa DIM

4 atau DIM 5 yang semalam itu bicarakan point (b) itu kita sudah final. Jadi kita tidak perlu lagi

kesana, mari kita maju untuk menyelesaikan Undang-Undang ini dengan pembahasan lanjut, ada

hal yang mungkin kurang ini pada piramida, tetapi kita ada timsin yang akan mengatur.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi sebelum lanjut ke PPP ini ada pemikiran bahwa untuk mengerucutkan sampai

kebawah, pada bagian awal ini memang baru pada konsideran-konsideran saja yang kemudian

sampai kepada poin (g) yang akan menutup. Bahwa berbasis pada pemikiran-pemikiran

sebelumnya maka bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan itu tadi kita membuat posisi

baru.

Silahkan PPP.

AMIN BUNYAMIN (PPP) :

Memang dari awal PPP sudah mengajukan usul perubahan, percaya akan tadi draft

Pemerintah sudah memadai. Apalagi setelah mendengar alur pikir yang disampaikan bahwa ini

sudah memadai, dari konsideran yang dikemukakan oleh Pemerintah yaitu dalam, itu dari kadang

global, nasional, itukan sudah pas. Bahwa perkembangan teknologi informasi telah melahirkan

tingkah laku baru dari kehidupan manusia. Tingkah laku baru itu kadang-kadang bisa menimbulkan

perbuatan hukum baru yang tidak terjerat dengan masalah perangkat Undang-Undang yang sudah

itu. Oleh karena itu RUU kita itu perlu, nah itukan sudah. Makanya saya tidak usul perubahan.

Kalau pun ada usul, Pemerintah supaya redaksinya lebih simple lagi, lebih enak, ada ahli bahasa

untuk menulis lebih bagus.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Baik saya kira itu sudah mengerucut, dari Golkar saya kira sudah pas itu dengan poin (g)

tadi, nampaknya apa yang diharapkan sudah mengerucut keatas.

Silahkan.

JOSEF A. NAE SOI (PG) :

Teman-teman dari fraksi lain bahwa dia mulai dari deduktif ke induktif atau dari induktif ke

deduktif. Kita premik duluan baru mengambil kesimpulan terakhir. Dari kaca mata kami itu

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 8: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

menjelaskan supaya ambil kesimpulan. Tetapi kalau kita sepakat bahwa preminya kita susun dulu

baru kesimpulan terakhir maka silahkan kita berjuang bersama . Prinsipnya saya setuju, artinya

harus ada penekan bahwa perlunya Undang-Undang ini berdasarkan premi-premi a, b, c-nya tidak

perlu dijelaskan. Tetapi yang terakhir baru kunci di kesimpulan itu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira kita sudah bisa sepakati, masih ada ?

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Ini soal DIM yang kita usulkan perbaikan, memang perkembangan kita ganti kemajuan.

Memang ada beberapa point yang menjadi……

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebentar-sebentar pak, kita pada istilah perbuatan dahulu status Golkar ini.

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Kalau itu bagi kita tidak masalah, hanya tambahan saja.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Bisa disetujui ini istilah perbuatan ini ? Jadi kita tetap dengan konsep ?

DEDI D. MALIK (PAN) :

Mengapa saya merujuk kepada pandangan Golkar bahwa perbuatan hukum baru kita

sudah tahu maknanya. Kemudian perlu di close perlu ada pengaturan, mengapa ? Karena di poin

(b) perlu ada pengaturan pengelolaan transaksi elektronik. Yang menurut kami sebetulnya tidak

usah di close dahulu disini karena kita berbicara konsideran, itu pertimbangan pak.

Nah kalau kita mau bicara di close ini konsideran-konsideran dan dio close yang di (g)

saja karena itu kesimpulan dari seluruh konsideran maka tadi Golkar memahami tidak usah di buat

lagi, ditambah lagi, perlunya pengaturan baru. Tetapi ini kemudian menjadi tidak konsisten dengan

konsideran (b) mengapa ? Karena di konsideran (b) sudah di close, belum apa-apa sudah di close

perlunya pengaturan pengelolaan informasi dan transaksi elektronik.

Catatannya itu saja, jadi harusnya sebetulnya di poin-poin itu belum ada , lagi disclose,

konsideran makro saja.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 9: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi mengenai perbuatan ini bisa kita close yah ? Tetap pada konsep Pemerintah.

(Ketok Palu 1x)

Selanjutnya mengenai istilah ICT dengan istilah sebelum perkembangan dari PDI P, atau

kita masuk perkembangan dahulu dari PDI P silahkan.

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Lebih kepada logika dan pengertian bahasa saja, bagi kami kemajuan. Karena kalau kita

ikuti alur pemikiran Pemerintah yang piramida terbalik itu dari umum ke khusus maka kita mulai

kemajuan. Nah kemajuan itu, kan ini berbicara kemajuan membawa perubahna pada pola kegiatan

gaya kehidupan dan kita tidak boleh lupa konsep ini dalam budaya maya ini. Jadi kita komunikasi

itu transaksi elektronik, itukan konsepnya disana. Kemudian dari proses itu kan mesti ada

perbuatan hukum tadi . Sehingga kita lebih cenderung kemajuan, mempengaruhi pola kehidupan

yang membawa akibat pada perbuatan hukum. Jadi ada beberapa pengertian yang sampai

peruntukkan kebawah. Nah itu kita kembalikan kepada mana yang tepat kemajuan terus

perkembangan. Tetapi bagi kami tetap kemajuan sampai kepada bentuk-bentuk perbuatan

hukumnya.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi dari PDI P istilah perkembangan ini tidak pas, tetapi yang bagus disebut dengan

istilah kemajuan saja. Mungkin ada tanggapan dari Golkar dahulu.

MUSFIHIN DAHLAN (PG) :

Terima kasih,

Antara kemajuan dan perkembangan menurut saya memang agak, hampir sama tetapi

agak berbeda. Dari rasa bahasa rasanya perkembangan itu lebih tepat begitu, karena kalau

kemajuan itu, kalau dimata Pemerintah itu progress. Jadi memang agak lebih terasa

perkembangan itu, kalau kemajuan itu dia lebih. Perkembangan itu pasti membawa kemajuan,

tetapi kemajuan belum tentu membawa perkembangan, kira-kira seperti itu. Sudah tahu ahli

bahasa tetapi rasa-rasanya kan begitu. Jadi menurut saya kita lebih cenderung kepada

perkembangan

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi dari Demokrat, dari PPP silahkan.

Silahkan.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 10: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

AMIN BUNYAMIN (PPP) :

Jadi biasanya sekarang ini kalau di Bogor waktu kemarin kami ikut Panja. Jadi menurut

saya kami sependapat dengan kata perkembangan, karena perkembangan ini dampaknya luas.

Sedangkan perkataan yang di usulkan kemajuan ini lebih sempit. Tetapi menurut saya

perkembangan teknologi informasi. Kata kemajuan adalah satu hal yang agak lebih sempit, karena

perkembangan ini juga didalamnya terdapat kemajuan. Biasanya kita berbicara perkembangan itu

adanya kemajuan teknologi. Saya lebih sependapat dengan perkembangan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi Perkembangan, dari PAN tadi silahkan.

USAMAH M. AL HADAR (PPP) :

Seingat saya itu ada kamus sosiologi, yang menjelaskan perkembangan itu kalau

padanannya itu change, maka change itu perubahan-perubahan yang sifatnya positif maupun

negatif dalam kehidupan masyarakat akibat, ide, teknolog, perilaku-perilaku baru. sedangkan

progress atau development adalah perubahan-perubahan yang positif saja, yang development itu

di desain sekian rupa untuk tujuan-tujuan yang positif.

Jadi pemahaman tentang development atau progress itu lebih sempit hanya positif saja.

Sedangkan change itu bisa juga revolusi adalah change begitu. Nah jadi tinggal mau memilih yang

mana dalam konteks konsideran ini. Kalau mau bicara tadi bahwa perilaku-perilaku baru itu bisa

positif dan negatif karena itu perlu diatur maka perkembangan lebih tepat. Tetapi bahwa Undang-

Undang ini asumsinya mengurus positif-positif saja, jadi kemajuan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Ada yang dari PKS ? Tidak ada.

Dari ahli bahasa barangkali kita perlu dapat masukan, ada ahli bahasanya.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Bukan inikan tadi ada sosiologi, ada deduktif, ada premi segala macam. Sebetulnya dari

awal waktu kami masih di Senayan, esensi yang paling mendasar itu adalah kalau kita bisa

menyusun kembali atau melihat kembali tentang konsiderasi yang dibuat dari piramida terbalik ini.

Sehingga saya tetap berpandangan bahwa mungkin ini yang memang harus di rapihkan ulang,

waktu di sinkronisasi ulang seperti kami pernah bicarakan di Senayan. Sehingga pilihan-pilihan

kata ini juga bisa pas dengan apa yang kita buat dalam piramida terbalik yang telah dibuat oleh

Pemerintah. Kalau pilihan-pilihannya ini sebetulnya dalam kajian ilmu tafsir ada yang disebut

dengan ilmu balaga, gaya bahasa namanya. Ilmu balaga itu adalah salah satu persyaratan yang

meloloskan sebagai ahli tafsir, saya kebetulan belajar ilmu itu. Sehingga umpama begini yah, gaya

bahasa Indonesia kita inikan disebut dengan penggunaan kata yang berlebih-lebihan. Umpamanya

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 11: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

seperti ini, berbagai bidang yang secara langsung telah, kata langsung dan telah itu memberikan

gaya bahasa yang berbeda. Kalau kita hilangkan kata telah”Berbagai bidang yang secara langsung

mempengaruhi” maka itu akan beda tanpa kata telah. Nanti itu tadi sebelum ahli bahasa maka bisa

lihat.

Karena itu saya kira sama pengertiannya dengan kalau dia dalam bentuk prilaku-prilaku

perbuatan hukum baru. Maka bukan perbuatannya tetapi prilaku. Jadi umpama kita gunakan

kalimat seperti ini “Kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung

mempengaruhi lahirnya prilaku-prilaku hukum baru” dalam kaedah hukum seperti itu kalimatnya.

Nah saya tidak tahu nanti dalam gaya bahasa Indonesia yang kita lulus dengan 5 ½ , 6 ini saya

tidak mengerti. Makanya katakan sejak awal saya setuju dengan PAN pada waktu kemarin di

Senayan itu, barangkali memang konsideran ini atau pirdamida yang kita susun mulai dinamika

masyarakat kemudian fenomena globalisasi ini dari buku yang kita pegang untuk kita lihat ulang.

Tetapi sepertinya bahwa semua ini hanya kita bicara secara khusus di usulan Pemerintah di Timus

atau di Timsin. Karena kontens dengan pilihan kata, tadi Pak Dedi katakan didalam ilmu

komunikasi itu yang disebut dengan concern analisa menjadi penting. Sehingga Undang-Undang

nanti yang akan datang itu, kita tidak dinilai hanya sekedar membuat saja, ke Mahkamah Konstitusi

berubah lagu, hanya persoalan kata. Dalam sejarah pembuatan Undang-Undang itu hanya dari

pilihan kata.

Karena itu saya kira ini menjadi catatan kalau ternyata nanti ada tambahan dari ahli

bahasa maupun masuk kedalam timmus maupun timsin.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan Ahli bahasa, khusus mengenai perkembangan dan kemajuan yang berkaitan

dengan kalimat yang ada di DIM 5.

AHLI BAHASA :

Terima kasih,

Dalam kalimat memang saya bacakan maknanya, dengan kata kemajuan itu berarti hal

atau keadaan maju tentang kepandaian, pengetahuan dan sebagainya. Sedangkan kata maju

sendiri sebagai dasarnya itu yang pertama berarti berjalan atau bergerak dimuka, tampil kemuka.

Sedangkan makna yang kedua, mendesak kedepan tentang partisan, pergi atau membuat

kemedan perang. Kemudian makna yang ketiga menjadi lebih baik dari patuh, pandai dan

sebagainya. Sedangkan ke empat, bermakna lulus dalam ujian. Dan yang kelima setelah

mencapai atau berada pada tingkat peradaban yang tinggi. Kemudian yang ke enam, maju berarti

cerdas, atau berkembang pikirannya, berpikir dengan baik, itu juga berarti maju.

Kemudian tentang kata perkembangan itu hal berkembang atau, berkembang sendiri itu

yang pertama mekar terbuka atau membentang tentang barang yang berlipat atau misalnya bunga

itu berkembang. Kemudian yang kedua, menjadi besar atau menjadi luas dan menjadi banyak.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 12: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Dan yang ketiga menjadi bertambah sempurna, tentang pribadi, pikiran, pengetahuan dan

sebagainya. Dan makna yang ke empat itu menjadi banyak merata, meluas dan sebagainya, itu

makna kata berkembang.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi ketentuan ini baik kemajuan maupun berkembang ini positif saja. Sekarang kita balik

kalau begitu, ini memang pilihan yang harus kita, kalau kita berbasis pada yang masuk tadi ini

esensinya memang tetap berkembang saja, kan begitu dari Golkar, PPP, PAN. Nah sementara

PDI P tetap pada kemajuan, ini sifatnya sama saja. Karena dua-duanya memang positif. Kita

kembali kepada PDI P.

GANJAR PRANOWO (PDI-P) :

Saya mau tanya kepada Ahli bahasa, kalau dalam konteks dan konsep ini yang paling pas

pilihan bahasanya apa ?

AHLI BAHASA :

Kalau ditanya kepada saya, focus disini ke perkembangannya atau ke teknologi informasi

baru. kalau kita focus ke teknologi informasi maka kalimat ini kita khususkan kesitu bahwa

teknologi informasi yang berkembang pesat, maka kata berkembang itu bisa ditaruh di belakang.

Tetapi kalau focus kita ke perkembangan teknologi informasi bisa di belakang itu yang begitu pesat

atau yang pesat itu bisa.

GANJAR PRANOWO (PDI-P) :

Bukan itu Bu, coba Ibu membaca kalimat secara keseluruhan dari perdebatan di forum ini,

ada dua pilihan kata mau berkembang atau malah maju. Kami ini kebetulan tidak begitu ahli soal

bahasa tetapi kami punya pikiran itu sehingga dalam konteks atau kembang ini menurut Ibu dari

konteks bacaan keseluruhan yang digunakan dalam kalimat ini yang pas yang mana ?

AHLI BAHASA :

Yang pas yang berkembang.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Kita tidak masuk disitu, jadi kalau didalam konteks ini yang tepat perkembangan, karena

memang perkembangan teknologi informasi yang kemudian ada dampaknya itu.

Silahkan Pak.

JOSEF A. NAE SOI (PG) :

Pimpinan,

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 13: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Setelah mendengar penjelasan dari ahli bahasa berkembang itu ada, kembang puncuk,

ada maju pesat. Bagaimana kalau disini kita masukan dua-dua saja supaya tidak bingung begitu.

Karena saya mendengar dari bahasa dua-duanya itu masuk dan bisa tidak. Supaya kita tidak

bingung, tidak confuse maka kita majukan saja perkembangan dan kemajuan sekaligus.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira ini usulan.

JOSEF A. NAE SOI (PG) :

Maksud saya seperti, kalau memang tadi ada dorong dan sebagainya, ada kembang ada

kuncup. Jadi kalau misalnya itu masih samar-samar dan prinsipnya sama, kenapa kita tidak

masukan dua-duanya perkembangan dan kemajuan begitu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Memang kembali kepada ahli bahasa, kalau perkembangan itu include didalam

kemajuannya, atau dua-duanya kita masukan.

AMIN BUNYAMIN (PPP) :

Sekarang memakai bahasanya yang baku itu, kita mempergunakan sehari-hari itu maju

atau mundur. Jadi yang pokok dikatakan perkembangan teknologi, perkembangan secara teknik

maju kedepan dan kita secara dampak dari pengertian teknologi adalah penggunaan pemanfaatan

dan juga dampak dari pada pelanggaran hukum juga berubah. Makanya berkembang.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kita Pak Cypranus.

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Terima kasih Pimpinan,

Kebetulan konsep dasar dari pemikiran Fraksi kami adalah Undang-Undang in ilex

spesialis. Karena itu kata kemajuan kita khususkan pada transaksi elektronik, inikan kita bermain

menjual maya bukan perkembangan dalam arti luas. Jadi kemajuan teknologi yang kita capai,

dimana kemajuan itu mempengaruhi pola hidup, itukan yang kita mau capai sebenarnya. Pola

hidup yang mau dipengaruhi oleh kemajuan ini. Kalau pola hidup berpengaruh berdampak pada

perubahan, sikap yang harus diatur oleh Undang-Undang, itukan yang mau kita capai. Tadi sudah

dikatakan, kalau maun umum itu kita tetap di teknologi informasi tadi malam. Tetapi setelah lex

spesialis maka kemajuan itu sudah menjadi cirri khasnya. Karena itu, bukan kita ingin

mempertahankan ini. Kalau kita memang sepakat mana yang terbaik kita mempersoalkan yang

terbaik dengan pengaturan hukumnya. Kami tetap kepada kemajuan karena in ilex spesialis and ini

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 14: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

kukuh untuk transaksi elektronik, itukan kemajuan teknologi itu yang mau kita, kemajuan itu

berdampak kepada perubahan pola kita yang harus diatur pola itu untuk perubahan kepada

pengaturan hukunya. Karena itu kita serahkan tetapi ini pilihan politik, ini bicara soal Undang-

Undang yang berdasar kepada maka atau tidak, itu pilihan kami.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi saya kira begini, PDI P melihat bahwa istilah kemajuan ini tepat, tetap karena

teknologi itu sendiri kemarin netral adanya gerakan kedepan saja. Bahwa dampak macam-macam

itu adalah persoalan pos kemajuan itu sendiri. Nah ini bisa juga terlibat sebagai suatu pemikiran.

SUDJUD SIRADJUDDIN (PAN) :

Terima kasih Pimpinan,

Maju itu justru suatu target yang ingin dicapai yang sebelumnya melalui sebuah

pergerakan, itu maju. Ketika maju itu tidak tercapai maka yang direncanakan itu akan dianggap itu

perencanaannya kurang bagus. Berkembang kita tidak tahu bahwa berkembang mundur bisa atau

hanya berkembang itu hanya maju saja. Nah karena itu dalam konteks terkait dengan konsideran

ini, karena ini berkembangnya berimplikasi kepada yang baik dan buruk maka hukum itu hadir

untuk menyelesaikan masalah ini karena hukum ini berada dalam posisi bagaimana meluruskan

tujuan itu dan melegalisir hal-hal yang tidak di inginkan dalam perbuatan-perbuatan, karena itu

kami berpendapat bahwa kata berkembang untuk kebutuhan redaksi dalam ini memang sudah

tepat untuk kita pakai dalam konteks kepentingan bahasa dan rumusan konsideran itu.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Dari Golkar terlebih dahulu.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Baik terima kasih Pimpinan,

Yang pertama bahwa karena ini kourumnya harus kourum politik karena itu kita perlu

mendengar fraksi-fraksi yang lainnya. Sehingga tadi PDI P perlu diakomodir jangan lama-lama, itu

yang pertama.

Yang kedua, karena tadi banyak ahli yang mengeluarkan pendapat maka saya hanya ingin

mengtrasing saja. Bahwa saya sependapat dengan, kalau memang contains yang kita bicarakan

adalah perbuatan hukumnya. Bahwa kesepakatan dengan apa yang disampaikan Saudara Dedi

memang perlu diatur perbuatan-perbuatan apa yang akan menuju kepada suatu politik sehingga

sikap itu bisa dibatasi dengan norma tertentu.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 15: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Menurut saya perbuatan hukum itu suatu tingkah laku melahirkan bermacam-macam

perbuatan, ada perbuatan budaya, kepercayaan, karena itu tetap atau tidak ada lagi bahasa lain

hanya pembuatan hukum. Nah perbuatan hukum itu tentu jangan kita baca perkembangan terus

kita bahas perkembangan. Nah menurut saya ahli bahasa yang ada mungkin tidak boleh melihat

kata perkembangan itu, terus membahas perkembangan kalimat itu ataupun kata itu, kalau tidak

maka kita akan sulit sejauh mana untuk kepentingan perbuatan hukumnya. Kita harus sampai

bahasa kepentingan perkembangan ini dalam rangka melahirkan perbuatan hukum.

Nah itu menurut saya, supaya kita jangan berlama-lama. Karena ini forumnya politik, hadir

juga pakar-pakar yang berbahasa politik, sebaiknya mengakomodir saja. Jadi menurut saya saran

kongkritnya adalah bahwa perkembangan kemajuan teknologi informasi.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi ada usulan penggabungan makin kuat kelihatannya, baik dari PDI P. Saya kira ini

sudah lebih nampaknya bersamaan paham antara PDI P dan Golkar. Jadi perkembangan dan

kemajuan di satukan dalam satu kata Perkembangan dan Kemajuan teknologi informasi yang

demikian pesat. Saya kira itu bisa diterima ?

Silahkan Pak Dedi.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Saya kira saya bisa memahami mengapa ada usulan perkembangan dan kemajuan,

karena kalau merujuk pada ekimologis didalam Bahasa Indonesia ternyata tidak ada perbedaan

konsep antara pengertian atau kata tentang kemajuan dan perkembangan, tetapi mohon maaf

kalau merujuk kepada konsep sosiologi dan politik, dimana konsep atau development itu banyak

kita temukan, itu jelas lagi perbedaannya sangat signifikan, karena itu menurut kami kalau merujuk

kepada konsideran maka yang pertama, mohon kepada PDI P konteks kalimat ini belum masuk

kepada wilayah lex spesialis karena kita belum berbicara tentang transaksi elektronik. Maaf kan

saya mengajukan ICT.

Yang kedua, konsideran ini mau menunjukan perkembangan ICT atau teknologi informasi

yang begitu pesat yang melahirkan bentuk-bentuk atau perilaku baru yang bisa positif maupun

negatif. Sehingga dibutuhkan nanti pengaturan, kira-kira begitu. Karena itu yang lebih tepat kita

menggunakan perkembangan. Jadi sesuatu yang tidak bisa dicampur adukan perkembangan

dengan kamajuan karena konsepnya sangat konseptual berbeda.

Terima kasih.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 16: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

KETUA RAPAT ( YASIN KAPA ) :

Saya kira setelah mendengarkan masukan yang cukup banyak yang sudah masuk, sudah

termasuk soal kemajuan itu. Sehingga saya pikir kita sudah sepakat bahwa kita gunakan disini

dengan istilah perkembangan. Bisa disetujui ?

(Ketok Palu 1x)

Kemudian yang terakhir mengenai menggunakan istilah teknologi informasi atau bisa

menggunakan ICT saja. Silahkan dari Golkar atau dari PAN dahulu.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Mohon maaf ini ada buku information teknologi tahun 1996, yang saya bawa kemarin

termasuk yang ini, tahun 2004 itu sudah berubah menjadi ICT, kenapa ?, karena ini kompergensi

yang sangat kuat. Maksud saya kalau kita mau bicarakan konsideran, mau bisa tentang

keseluruhan produk dari teknologi informasi ini yang secara disebut ICT, mendingan lebih tepat

dan lebih maju kita memakai konteks ICT karena itu payung terhadap transaksi elektronik.

Sedangkan teknologi informasi itu lebih spesifik, tetapi yang mencakup seluruh perkembangan

teknologi informasi yang sekarang masih konforgensi itu adalah ICT. Karena itu saya

mengusulkan, akan lebih baik kiranya kalau kita menggunakan kata ICT Perkembangan informasi

dan teknologi informasi. Dan didalam berbagai literatur itu sudah dirubah menjadi ICT, sehingga

masyarakat informasi itu lahir karena perkembangan ICT atau kemajuan ICT yang luar biasa.

Sehingga ada indikator-indikator bagaimana mengukur tentang masyarakat informasi itu. Jadi

semata-mata tadi karena keperluan akademik untuk dijadikan policy politik.

KETUA RAPAT ( YASIN KAPA ) :

Sebelumnya istilahnya dengan bahasa Indonesia itu apa ?

DEDI D. MALIK (PAN) :

Sekarang kan Depkom Info itu nanti Departemen Komunikasi dan Informasi. Tadi oleh

Pemerintah hanya dikatakan kalau boleh masuk dalam sikronisasi atau tim perumus saja, tetapi

saya kira cukup substansial maka kita angkat sebagai sesuatu yang perlu kita sepakat bersama.

Silahkan Golkar,

KETUA RAPAT ( YASIN KAPA ) :

Susunannya adalah dari teknologi informasi dan komunikasi, di tambah komunikasi. Jadi

begitu, kira-kira penjelasannya atau usulannya.

Dari Golkar silahkan.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 17: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

MUSFIHIN DAHLAN (PG) :

Terima kasih Pimpinan,

Kami Fraksi Partai Golkar cukup memahami apa yang disampaikan dari PAN, karena

memang pertemuan ini yang terakhir berkembang menjadi informasi teknologi. Jadi saya kira kita

pun sekarang sudah pakai ini, perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kami dari Komisi X itu sudah

memakai terinalogi fisika. Jadi terminologi, teknologi informasi, komunikasi dan saya kira teknologi

informasi dan komunikasi dewantik. Saya kira ini tinggal kita menyesuaikan, karena memang ada

komunikasi yang terakomodir informasi selama ini. Jadi masyarakat informasi itu tidak

mengakomodir masyarakat komunikasi. Jadi saya kira disana masalahnya, kalau kami cenderung

bisa menambah terminalogi, informasi, karena ini perkembangan terakhir.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebagai suatu perkembangan yah, PDI P ?

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Terima kasih Pimpinan,

Kita sejak awal pembahasan Undang-Undang RUU ini sudah berpikir, transaksi elektronik

ini sudah termasuk komunikasi dan informasi, itukan pemikiran dasar kita sejak awal. Kita

memahami bahwa RUU informasi dan transaksi elektronik termasuk komunikasi dan informasi.

Nah kalau umpamanya kita mau memperluas, itu kan berarti perkembangan luas, itu kemajuan

terlalu luas. Kita kan sekarang lebih fokus transaksi elektronik, lex spesialis itu. Kita tetap apa,

bukan mengabaikan..................

Lebih sosialis. Kita tetap, bukan mengabaikan. Memang dari segi perkembangan ilmu,

memang perkembangan teknologi umum memang begitu. Tetapi kita mempersempit

perkembangan itu pada transaksi elektronik yang didalamnya ada pembukaan, tidak informasi.

Akhirnya kita kembali kepada Pemerintah, kira-kira yang kita mau capai apa ? Apakah atau

transaksi elektronik yang kita mau bahas ini, mau mempersempit medan kerja kita ini. Terima kasih

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Masih ada ? Dari PPP, silahkan.

USAMAH M. AL HADAR (PPP) :

Terima kasih,

Saya kira DIM Pemerintah ini buat yang tadinya teknologi informasi, sedangkan Fraksi

PAN mengusulkan adanya tambahan komunikasi. Saya menyarankan itu sebaiknya Pemerintah

menanggapi dulu apakah setuju dengan saran dari PAN, yang kita tanggapi itu adalah usulan dari

Pemerintah. Kita ingin tahu apakah sudah termasuk didalamnya komunikasi seperti yang

dijelaskan dari PDI P tadi. Saya kira sebaiknya Pemerintah menanggapi terlebih dahulu.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 18: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Iya itu tadi, dikatakan bahwa ini masuk dalam perumus saja, tidak prinsipil tadi

menurutnya, menurut Pemerintah. Namun demikian ternyata inikan dari flour PAN sendiri melihat

bahwa sebaiknya sudah ada komunikasi sebagai istilah yang sudah sangat berkembang sekali.

Fraksi Golkar juga melihat perlu itu. Oleh karena itu kita putar saja, kemudian kita kembalikan

kepada Pemerintah.

Dari Demokrat ada ? tidak ada. Fraksi PKB silahkan.

ALI MUBARAK (PKB) :

Terima kasih Pimpinan,

Saya ini disini yang dari awal kita juga berbicara menyetujui dengan istilah perkembangan.

Kalau kita lihat didalam perkembangan, disini kita berbicara kepada masalah teknologi dan

informasi. Tetapi disini kalau kita memasukan dengan communication, kalau tidak salah Undang-

Undang sendiri mengenai komunikasi. Jadi bagaimana saya berpikir disini jangan terjadi hal-hal

yang antara communication dengan teknologi informasi. Saya kira lebih tepat digunakan dengan

teknologi informasi itu tadi dan tidak perlu ditambah dengan communication. Comunication itu

adalah supaya ada Undang-Undang nya tersendiri, itu yang saya tahu. Jadi kalau digabung disini,

akhirnya menjadi dua communication and technologi information. Jadi kalau yang kena adalah

information technologi itu tadi.

Terima kasih Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Masih ada ?

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Terima kasih,

Saya prinsipnya tidak saja setuju tetapi sangat amat setuju dengan PDI P dan PKB.

Karena begini yang kita bicarakan dari informasi dan transaksi elektronik ini adalah faktor

konsideran yang tadi kita bicarakan atau perkembangan itu kemajuan informasi yang begitu pesat,

yang begitu berkembang. Sehingga transaksi elektronik pun juga hanya dengan menggunakan

gaya informasi teknologi informasi tadi. Bahwa ada komunikasi disitu, saya setuju dengan

perkembangan di edisi terakhir dari bukunya Little John itu tentang communication memang

dijelaskan ini, teknologi informasi dan komunikasi. Kawan-kawan yang sekolah buku Little John itu

saudara Jefrey itu edisi terakhir. Harganya kita pesan indentnya 3 bulan baru bisa dapat.

Jadi saya ingin katakan bahwa memang ini ahli komunikasi, bukan Lapindo disini. Jadi

maksud saya memang dari secara khusus kita tidak membicarakan tentang substansi komunikasi

pada Undang-Undang ini. Karena itulah saya kira memang ketika kita draft yang di usulkan oleh

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 19: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Pemerintah ini memang tepat kita menggunakan kalimat teknologi informasi dalam sebuah

transaksi elektronik. Karena itu tadi saya memberikan apresiasi dan persetujuan saya untuk

memang tidak perlu lagi diputar, langsung di ketok saja palu.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Khusus untuk Pemerintah, saya kira Pak Dirjen ini mengenai ICT, ada information

technologi, ada communication technologi tadi begitu uraiannya dan subtansinya. Apakah memang

diperlukan tambahan communication menurut Pemerintah bagaimana ?

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Baik dan terima kasih,

Betul-betul baik istilahnya, kembali ada proses impeachment mengenai apa yang menjadi

usulan Pemerintah. Kami mohon Pak Profesor Ahmad Ramli memberikan gambaran kepada kita

mengenai substansi dari Undang-Undang ini yang ada kaitan dengan teknologi informasi.

Silahkan.

KETUA RAPAT ( YASIN KAPA ) :

Silahkan Pak.

RAMLI (DEPKOMINFO) :

Terima kasih Bapak Pimpinan,

Jadi sebetulnya kalau kami melihat secara jernih Rancangan Undang-Undang ini secara

struktur seluruhnya. Undang-Undang ini sebetulnya hanya berbicara tentang teknologi informasi.

Jadi kenapa kemudian Pemerintah memasukan kata-kata pengertian hanya teknologi informasi,

karena masalah komunikasi memang kita tidak spesifik di Undang-Undang ini. Karena kalau sudah

akan masuk masalah komunikasi disitu, kita mesti bicara tentang frekuensi, kita mesti bicara

tentang alokasi-alokasi penggunaan gelombang dan seterusnya yang sebetulnya sama sekali kita

tidak singgung disini.

Oleh Karena itu dengan tidak mengurangi rasa hormat, sebetulnya ini bukan kita memihak

kepada salah satu tetapi kita melihat kepada pendapat Pemerintah yang awal sesuai dengan surat

Presiden. Kami menganggap bahwa penggunaan kata teknologi informasi itu sudah cukup dan

dalam ilmu hukum. Kita juga mengenal isitilah yang ada saat ini yaitu the low of information

technologi information, itu yang kita gunakan dan disamping itu ada hukum tentang hukum

perencana telekomunikasi. Jadi untuk tidak merubah struktur Undang-Undang ini, karena kalau

kita menggunakan ICT disamping definisi akan berubah juga banyak, juga struktur kebelakangnya

harus dirubah. Tetapi orang akan bertanya kenapa ada kata commnunication sementara alokasi

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 20: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

frekuensi tidak diatur dan seterusnya. Maka ini akan membuat Undang-Undang kita menjadi

dipertanyakan orang.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi saya kira penjelasan Pemerintah cukup rasional, jadi ada pertanyaan dulu saya kira.

Silahkan.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Transaksi inikan kita tengah berbicara tentang konsideran dan konsideran itu bersifat lex

generalis. Kalau lex generalis maka konsep itu seluas mungkin, kalau bicara tentang ICT itu bukan

hanya telekomunikasi, frekuensi itu telekomunikasi. Tetapi ketika kita proses transaksi itu

melibatkan human informant keterlibatan manusia didalamnya terlibat disitu didalam proses

transaksi itu dan kita melihat ada conpergensi itu. Maksud saya apakah transaksi elektronik itu

subset dari teknologi informasi atau subset dari ICT ? Itu pertanyaannya, mengapa subset itu

bagian kecil. Kalau dari system itukan ada subsistem-subsistem. Jadi kalau bicara transaksi

elektronik sebagai subset maka setnya itu adalah tadi yang lebih luas ICT maka tadi cenderung

ICT-nya. Karena tadi konsep teknologi informasi itu mengandung arti yang lebih spesifik. Kalau

mau spesifik sudah saja ICT langsung, tidak usah lagi teknologi informasi lex spesialis

konsiderannya. Kalau mau konsisten maul ex spesialis. Tetapi lex generalis kita ambil konsep yang

paling besar, kita mau menggambarkan apa disini, perkembangan ICT dan keseluruhan itu yang

bisa positif maupun negatif, pemahaman saya.

Kemudian kalau Pemerintah, susah lagi membuat Undang-Undang-nya harus merubah,

maka silahkan itukan soal kepentingan sekpri.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi saya kira kalau menurut saya sudah terjadi kesepahaman, kita tetap pada konsep dan

menginformasi. Bisa kita terima ?

(Ketok 1x)

Baik saya kira kita sudah menyelesaikan ayat ini bahwa perkembangan teknologi informasi

yang demikian pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai

bidang yang secara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru,

bisa diterima ?

(Ketok Palu 1x)

Selanjutnya ini yang penting bahwa ada kejelasan yang luar biasa disini, maksudnya

dalam pasal-pasal berikutnya akan sangat mempengaruhi kelancaran pembahasan. Selanjutnya di

ayat (b) DIM 7 yang sekarang menjadi DIM 6, bahwa kegiatan pemanfaatan teknologi informasi

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 21: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

perlu terus dikembangkan tanpa mengesampingan persatuan dan kesatuan nasional dan

penegakkan hukum secara adil sehingga pelanggaran-pelanggaran yang berkaitan dengan

pemanfaatan teknologi informasi dapat di hindari melalui penerapan keseragaman akses dan

Peraturan Perundang-undangan. Ada dari PDI P, silahkan PDI P.

ELVA HARTATI (PDI-P) :

Terima kasih Pimpinan,

Usulan perubahan dari PDI Perjuangan yaitu teknis, mengganti kata kegiatan dengan

kata-kata segala aspek penggunaan dan mengganti kata pelanggaran-pelanggaran dengan kata

penyalahgunaan. Diantara kata dengan dan kata pemanfaatan ditambah rangkaian kata

penggunaan dan. Setelah perubahan, bahwa segala aspek penggunaan dan pemanfaatan

teknologi informasi perlu terus dikembangkan tanpa mengesampingkan persatuan dan kesatuan

nasional dan penegakan hukum secara adil. Sehingga penyalahgunaan yang berkaitan dengan

penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dapat dihindari melalui penerapan keseragaman

azas dan Peraturan Perundang-undangan.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Kemudian dari Fraksi BPD.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Saya perlu mengatakan bahwa pada ayat (d) ini sebetulnya substansinya tidak, dari

pilihan-pilihan kata ini saya kembali mengatakan bahwa tidak mempengaruhi substansi yang kita

kemukakan dari ayat (d) ini. Tepatnya memang kami berharap banyak agar ada beberapa kata

menggantikan kalimat tanpa mengesampingkan ini digantikan dengan untuk memperkokoh. Sebab

esensinya ini akan memberikan makna ketika kita menggunakan kata memperkokoh akan bisa

melengkapi beberapa makna-makna dalam substansi dari ayat dari (d), itu yang ingin kami

sampaikan.

Terima kasih Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Terima kasih,

Kemudian terakhir dari, silahkan Pemerintah atas usulan ini.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Baik Bapak Pimpinan dan Ibu sekalian,

Jadi setelah konsideran butir (6) yang baru saja kita lewati, masuklah kita kedua

konsideran berikutnya. Yang 7 (d) yang sekarang sedang dibahas ini bicara masalah perbuatan

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 22: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

hokum dalam arti kata melawan hukum yang negatif. Kalau masuk ke 7 (e) nanti, bapak lihat disitu

ada kaitan dengan perekonomian dan sebagainya. Maka itu adalah perbuatan yang menurut

hukum, jadi perbuatan hokum juga yang positif. Jadi yang butir 7 ini ada kaitan dengan

pelanggaran yang tadi usulan dari Fraksi PDI P menjadi penyalahgunaan diganti. Jadi saya kira ini

nanti dicari kesepakatan atau diminta ahli bahasa apakah yang tepat pelanggaran, apakah

penyalahgunaan.

Kemudian ada pengulangan dan penguatan sebelum kata pemanfaatan ditambahkan

penggunaan, jadi penggunaan dan pemanfaatan. Jadi memberikan penguatan-penguatan, jadi ini

juga nanti dilihat efektifitas dari penggunaan dua bahasa ini dengan penggunaan pemanfaatan.

Kembali barangkali ahli bahasa kita bisa minta. Jadi itu yang terkait dengan konsideran untuk DIM

nomor 7 ini.

Saya kira demikian Pimpinan.

Kemudian yang berkaitan dengan ini tambahan dari Fraksi PD itu untuk memperkokoh

setelah kata dikembangkan.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Pimpinan,

Jadi sebetulnya memperkokoh itu adalah kalimat yang positif, digunakan kalimat yang

positif saya ini bagus saja karena mengganti kata mengesampingkan. Mengesampingkan berarti

hal atau bahasa negatif begitu, tetapi dengan mengokohkan berarti menggunakan bahasa yang

positif.

Saya kira kami bisa menerima itu

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebentar yah,

BOY M.W. SAUL (PD) :

Mau mengklarifikasi dari Pemerintah,

Jadi begini, saya ingin penjelasan bahwa konsideran yang ada disini kenapa tiba-tiba

masuk dalam tanpa mengesampingkan persatuan dan kesatuan nasional. Artinya kita lagi

menyanyi pop tiba-tiba menyanyi keroncong. Jadi masuk lagi nyanyi pop tiba-tiba masuk ke nyanyi

keroncong, tidak mengenyampingkan persatuan dan kesatuan nasional. Sekarang menurut

Pemerintah apa sih sebenarnya hubungannya, tiba-tiba kita berbicara pemanfaatan teknologi, tiba-

tiba tidak mengenyampingkan persatuan dan kesatuan nasional. Kalau penegakan hukum sudah

jelas bahwa ini memang kita buat Undang-Undang dalam kerangka itu. Tetapi persatuan dan

kesatuan nasional, saya bukan anti kesatuan dan persatuan nasional tetapi tiba-tiba lagunya lagu

pop kemudian masuk keroncong, ini apa dan tolong dijelaskan. Kira-kira maksudnya bagaimana

itu. Terima kasih Pimpinan.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 23: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira begini, Pemerintah sudah menjelaskan mengenai alternatif tadi. Artinya

memungkinkan saja untuk diganti sesuai dengan usulan dari F-BD. Nanti kita akan bahas secara

berurut. Yang pertama tadi kita menilai dulu dengan usulan PDI P yang meminta agar masuk pada

bahwa segala aspek kegiatan kita ganti dengan segala aspek penggunaan. Kita lemparkan dulu ini

supaya pembahasan nanti kita akan masuk dalam point pengganti.

BOY M.W. SAUL (PD) :

Jadi Pimpinan maksud saya,

Sekaligus klarifikasi, sekaligus kita tahu apa back mind-nya oleh Pemerintah didalam

kerangka memasukan kata-kata persatuan dan kesatuan nasional.

Baik, terima kasih.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Jadi begini pak,

Kalau kita membaca kalimatnya secara utuh, mengapa kita bukan melompati tiba-tiba

sedang jazz langsung masuk dangdut bukan begitu. Tetapi kita lihat ujung kalimat adalah demi

keseragaman azas peraturan. Jadi persatuan dan kesatuan itu kita memiliki keseragaman azam,

keseragaman pengaturan azasnya seperti apa. Ini dalam kaitan memperkokoh persatuan dan

kesatuan begitu. Jadi kalimatnya harus ini, harus dibaca secara utuh begitu.

BOY M.W. SAUL (PD) :

Nah kenapa tidak menggunakan kata-kata yang tadi, demi azas keseragaman.?

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Ada, sudah tercantum disini.

BOY M.W. SAUL (PD) :

Berarti kan ada dua makna disini.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Melalui pendalaman, jadi bagian akhir dari konsideran butir 7 ini adalah melalui penerapan

keseragaman azas dan peraturan perundangan, keragaman azas.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi ini lebih kepada, kalau dari sudut substansi keinginan Pemerintah itu sama dengan

kita yaitu persoalannya adalah lebih pada bagaimana mengkalimati secara pas. Tetapi saya kira

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 24: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

balik ke urutan persoalan kita yang pertama mengenai segala aspek penggunaan yang di ajukan

oleh PDI P mengganti kegiatan. Mungkin ada tanggapan dari fraksi-fraksi, dari Golkar ada atau

setuju dengan usulan PDI P. Supaya ada indikasi persatuan itu kuat.

Silahkan.

MUSFIHIN DAHLAN (PG) :

Saya pikir kita berada dalam posisi lebih setuju dengan Pemerintah. Jadi apapun

pemanfaatan teknologi lebih luas sebetulnya dari pada kata penggunaan teknologi. Jadi saya kira

untuk kata pemanfaatan lebih mendekat.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Dari kegiatannya, jadi aspek kegiatan itu dirubah menjadi aspek penggunaan dan

pemanfaatan jadi terlihat langsung begitu. Jadi bukan kegiatannya, jadi pemanfaatan atau, Pak

Victor.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Terima kasih Pimpinan,

Saya menambahkan pada prinsipnya bahwa Fraksi Partai Golkar memandang apa yang

hendak ingin dicapai dengan Pemerintah ini sudah cukup dengan kegiatan kalau dibawah mungkin

tidak akan ada pengembangan itu.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Dari Fraksi Demokrat, PPP ?

AMIN BUNYAMIN (PPP) :

Ini kita menanggapi usul-usul dari 3 Fraksi, PDI P, kemudian PPP ini. Juga kalau tanpa

memberikan dulu konsep yang dari Pemerintah maka ini tidak akan bercerai-cerai. Oleh karena itu

kepada pihak Pemerintah dahulu saya bertanya ini. Bahwa kegiatan pemanfaatan teknologi

informasi perlu terus dikembangkan sehingga pelanggaran-pelanggaran yang berkaitan dengan

teknologi informasi dapat dihindari melalui penerapan dan peraturan perundang-undangan. Apa

sasaran sudah sampai kesana sebagaimana yang dimaksud ? Tanpa menyebutkan keroncongnya

tadi itu, ini lewat keroncongnya saja sampai inti masalah. Saya kira tidak kena itu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Nanti kita segera kita kembali.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 25: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

JEFRY MESE (PDS) :

Saya pikir concern tentang tadi disampaikan perubahan jazz, keroncong, dangdut, rock itu

sebetulnya menurut pemahaman saya lebih merupakan konsumsi pada saat raker, paling tidak

kalau ada concern itu seharusnya sudah di masuki pada saat Pansus. Saya pikir kalau itu perlu

diangkat lagi sekarang. Karena apa yang tertera disini hanya 3 Fraksi yang mengusulkan

perubahan. Kalau ada usulan-usulan perubahan tadi atau concern tentang perubahan, kata-kata

seperti dianalogikan oleh Pak Boy seperti dangdut, keroncong dan lain-lain. Semestinya sudah

tertampung dalam usulan perubahan pada saat kita sebelum memasuki Pansus. Jadi pada saat

pra Panja, saya pikir begitu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Justru pada Panja kemarin ini ini, nah karena itu saya menganjurkan supaya kita melihat

satu DIM yang di sampaikan dan kemudian kita kembali kepada keutuhan. Nah karena ini

memang mungkin saja, dimungkinkan saja ada usulan perubahan-perubahan yang dianggap

penting, jika dianggap penting kita bersepakat untuk melakukan perubahan.

Silahkan.

USAMAH M. AL HADAR (PPP) :

Terima kasih Pimpinan,

Saya kira menanggapi itu, disini Panja ditugaskan oleh Pansus. Masalah ini diputuskan

langsung dibawah Panja. Berkaitan masalah keroncong tadi, saya pikir itu bukan masalahkan jadi

mengganti. Kata mengesampingkan diganti tetap memperkokoh, itu berkaitan dengan keroncong.

Sehingga perlu dibahas disini.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Kita sudah sepakat ini, silahkan pak.

SUDJUD SIRADJUDDIN (PAN) :

Baik terima kasih,

Kalau kita ikuti pembahasan tadi malam menyambung kita mau mencari insert

pandangannya PDI P pada konsideran. Tetapi DIM 3 dan DIM 4 itu yang menyangkut soal

keadilan pemerataan segala macam itu maka setelah kita perhatikan itu dan kaitkan pada DIM 7

(d) saya pikir tidak ada lagi ada kuncinya (d) dari sini. Lebih cenderung kita drop saja, karena

substansi disini sudah diakomodasi pada susupan dari PDI P tadi malam yang kita bicarakan pada

jam 10, sisipan. Dan kita akomodasi tadi malam karena ini subtansinya adalah pengaturan,

keseragaman, keadilan, distribusi segala macam. Sehingga menurut kami dari PAN, minimal saya

pribadi menyatakan bahwa mendingan dari ketua DIM 7 (d) itu kita drop saja.

Terima kasih.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 26: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan PKB.

ALI MUBARAK (PKB) :

Saya lihat, saya sependapat dengan apa yang dibicarakan oleh PAN. Karena saya lihat

mengenai dari pada DIM 7 (d) disini disebutkan bahwa kegiatan pemanfaatan teknologi informasi

perlu terus dikembangkan tanpa mengesampingkan persatuan dan kesatuan. Saya teknologinya

tanpa Undang-Undang kan berkembang dengan sendirinya. Apalagi kita bicara masalah kesatuan.

Ini dengan masalah persatuan itu tadi, lalu kita menyangkut pada masalah Undang-Undang yang

kita bicarakan adalah Undang-Undang mengenai information, mengenai teknologi tadi.

Kemudian kalau kita berbicara mengenai masalah perkembangan, saya kira tanpa DIM

dimasukkan dengan Undang-Undang maka otomatis akan berkembang sendirinya. Apalagi

dikaitkan dengan masalah persatuan kita. Jadi saya kira kalau ini di drop saja kalau kita lihat pada

yang di 8 (e) ini sudah ada di komplikasi 8 (e) itu “bahwa pemanfaatan teknologi informasi

khususnya pengelolaan informasi semuanya sudah tercantum disini. Jadi saya punya pandangan

lebih baik DIM 7 (d) di drop saja. Sehingga tidak terjadi double-double apalagi ada istilah

pemanfaatan dan sebagainya.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan PKS.

AHMAD CHUDORI (PKS) :

Saya kira menarik pendapat dari PAN dan PKB barusan untuk mendrop. Jadi memang

perlu penjelasan tambahan dari Pemerintah target dari ayat ini kemana. Apakah peran Pemerintah

untuk mendorong itu, yang itu sudah ada di ayat sebelumnya atau meminimalisir pelanggaran-

pelanggaran itu juga saya kira nanti ada yang berikutnya, jadi menarik juga. Jadi tolong di perjelas

atau di pertajam oleh Pemerintah.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebelum ke Pemerintah, silahkan.

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Memang pikiran pandangan dari PKB juga menarik, tetapi substansi yang kita kemukakan

disini memperkokoh persatuan dan kesatuan. Nah ini sekarang bagaimana kita memaksakan ini,

bahwa bagaimana pun juga kemajuan teknologi tanpa memperkokoh kesatuan dan persatuan

maka tidak bergunanya Indonesia ini, itu persoalan. Hanya bagaimana memasukan dari sebagian

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 27: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

dari keseluruhan. Saya pikir ini sangat penting, mungkin ahli bahasa itu saya waktu jadi tim

memperkukuh bukan memperkokoh, sekarang ada perubahan baru diduga memperkukuh. Saya

masih ingat bagaimana edit-editnya Pak Kyai dulu.

Persoalan inti disini kan memperkokoh persatuan dan kesatuan, jadi itu yang mau

diakomodasi oleh DIM ini. Karena itu ditambah mau dimana yang penting ada ini, karena ini prinsip

yang kita harus pertahankan juga.

Terima kasih Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira ini memang kita gabungkan sedikit, karena kalau begini muatannya maka

sebaiknya di hilangkan saja. Tetapi kalau usulan dari Pak Ali Mochtar tadi akan masuk supaya

jangan menjadi keroncong seperti yang dikatakan supaya tetap jazz. Yang mana Pemerintah mau

maka mungkin tetap saja pasal ini tetapi lebih pada focus pada itu. Tetapi kalau seperti yang

sekarang ini mungkin lebih bagus.

Silahkan Pemerintah sampaikan.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Setelah mendengarkan pandangan-pandangan dan juga masukan-masukan maka kami

mengusulkan begini. Mungkin supaya rasa keroncongnya terasa dan iramanya selaras dari awal

sampai akhir begitu yah jadi tiba-tiba tidak ada impruf jazz ditengahnya. Maka sarankan begini, jadi

makna memperkukuh persatuan dan kesatuan tetap ada berkaitan dengan penerapan azas-azas

yang seragam, tetap muncul. Kemudian yang ada kaitan dengan pelanggaran dan pemanfaatan,

mungkin kata pengunaan dan pemanfaatan tadi malam sudah kita tetap gunakan, itu akan

dimasukkan didalam butir 8 (i) konsideran berikutnya. Jadi 8 (i) akan memiliki muatan ada kaitan

dengan pemanfaatan teknologi informasi tetapi didalamnya memuat 2 (dua) hal yaitu pertama

terkait bagaimana pelanggaran-pelanggaran bisa kita cegah, bisa kita atur. Kemudian yang kedua

pemanfaatan yang sangat positif untuk perkembangan ekonomi juga muncul di 8 (i) ini.

Jadi rasa atau warna didalam konsideran 7 (d) itu terkait dengan memperkokoh,

memperkukuh istilahnya persatuan dan kesatuan melalui penerapan, keseragaman azas-azas

didalam peraturan perundangan,itu satu. Kemudian yang konsideran berikutnya berkaitan dengan

muatan pelanggaran yang sifatnya negatif dan juga meningkatkan pemanfaatan teknologi

informasi dalam konteks kegiatan perekonomian dan sebagainya. Jadi dipisahkan begitu antara

konsideran butir 7 (d) dengan 8 (e). Mungkin Profesor Ramli akan menambahkan juga, silahkan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan Prof.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 28: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Prof. RAMLI (DEPKOMINFO) :

Terima kasih Bapak Pimpinan,

Sebetulnya kami menganggap bahwa memasukan unsur persatuan …………………

……kami berpikiran bahwa kalau seandainya azas ini di simpan disini kemudian ada

pelanggaran-pelanggaran terjadi. Maka pengambilan atau hakiki itu punya landasan yang cukup,

kalau terjadi pemanfaatan untuk memecah perhatian.

Oleh karena itu seperti yang disampaikan Partai tadi, kami mengusulkan untuk DIM yang

(d) ini, cukup kita mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus terus dikembangkan

untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa melalui keseragaman azas dan Peraturan

Perundang-undangan serta kepastian hukum.

Sedangkan yang lain-lain soal pelanggaran masih kita gabung dengan pemanfaatan yang

ada di point (e). Kalau seandainya itu bisa, maka dua-duanya akan tercakup tetapi tidak

menyeberang dari dangdut ke keroncong.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Satu lagi yang perlu diperjelas juga bahwa kegiatan, usulan PDI P itu dirubah menjadi

segala aspek penggunaan, itu juga perlu.

Prof. RAMLI (DEPKOMINFO) :

Mungkin lebih bagus dengan kita menggunakan istilah pemanfaatan, karena pemanfaatan

itu kita memang sudah gunakan dari awal. Jadi cukup misalnya bahwa pemanfaatan teknologi

informasi, itu ada kegiatan didalamnya ada aspek apapun.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Interupsi Pimpinan,

Kalimat saja, menurut saya seharusnya kalimat pertama itu konsep netra. Jadi misalnya

bahwa pemanfaatan teknologi informasi bla-bla, maka perlu dilakukan langkah-langkah kongkrit

untuk mengharapkan pemanfaatan lagi yang pertama lonase.

Yang kedua, kalimat awal itu sebenarnya mau menunjukan penggunaan teknologi

informasi baik yang positif maupun negatif tadi. Jadi penggunaan bisa di gunakan ke arah yang

positif dan negative karena itu perlu di desain, nah inilah konsep pemanfaatan atau pengaturan

disini di kalimat berikutnya. Ini kalimat terlalu panjang tetapi intinya adalah yang pertama bahwa

penggunaan teknologi atau segala bentuk penggunaan teknologi informasi khususnya pengelolaan

informasi dan transaksi elektronik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perdagangan

dan perekonomian nasional, inikan konsepnya terang karena sangat penting maka perlu diatur

pemanfaatan yaitu di desain sedemikian rupa. Jadi kalimatnya menurut saya yang sangat clear

adalah penggunaan lali di ujungnya adalah pemanfaatan. Karena ketika kita menyaksikan ada

penggunaan teknologi informasi yang demikian maka kita harus memanfaatkan yang ini sesuai

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 29: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

dengan kesatuan dan lain sebagian yaitu tadi. Kira-kira begitu, jadi konteks kalimatnya mohon

dilihat lagi oleh ahli bahasa.

Saya kira itu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Ini menjadi perlu diperjelas, jadi yang di arahkan disini yang pertama di buka lagi kembali,

tidak hanya pemanfaatan tetapi penggunaan dalam arti macam-macam tentunya, bisa bermanfaat,

bisa juga kegiatan yang mungkin tidak bermanfaat yang seperti penggunaan kegiatannya.

Yang kedua, ini lebih di positifkan, jadi tidak di pergunakan tanpa mengenyampingkan.

Tetapi langsung mengarah pada untuk memperkokoh seperti usulan dari Pak Ali. Memperkukuh ini

juga salah memperkukuh bahasa yang betul. Sehingga mungkin usulannya kalau bisa di

Pemerintah. Mungkin usulannya yang mungkin bisa adalah menyempurnakan usulan dari BPD

yang kira-kira bunyinya “Bahwa penggunaan teknologi informasi, mungkin kegiatan pemanfaatan

itu di hilangkan menjadi penggunaan teknologi informasi perlu terus dikembangkan untuk

memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional dan menegaskan hukum secara adil,

menegakkan hukum secara hukum. Sehingga pelanggaran yang berkaitan dengan pemanfaatan

teknologi informasi dapat di hindarkan melalui penerapan keseragaman azas dan Peraturan

Perundang-undangan. Kalau bisa di terima usulan ini, saya kira ini cukup bagus.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Pimpinan,

Supaya tidak meleset dari apa yang dibuatkan, yah itu yang saya mau katakan. Nanti

minta tolong di telaah baik-baik penggunaan kata-kata ini. Mengukuhkan, karena saya di Bandung

jadi kekeh begitu saja. Di tengoklah ini baik-baik kukuh dan kokoh itu. Kalau pemberian gelar itu

pengukuhan, yang kita bicarakan ini menyangkut sesuatu yang tidak bisa lagi tawar menawar kata

SBY dengan tari RMS kemarin itu. RMS itu sebetulnya orang Ambon memberikan sebuah

penghargaan tarian RMS itu Raden Mas Susilo. Jadi maksud saya, menurut saya karena kita

bicara tentang masalah persatuan dan kesatuan nasional, logika apa yang bisa dimasukkan

dengan penggunaan kata kukuh itu, coba nanti di cek ulang.

Kemudian yang kedua, saya juga meskipun kami tidak mengusulkan dalam draft ini tetapi

coba dilihat penggunaan kata ini. Tetapi kata-kata teknologi informasi perlu terus, perlu itu menjadi

sesuatu yang tidak, boleh ada, boleh tidak. Padahal ini menjadi sesuatu yang, harus absolut, pasti

terjadi, tidak boleh tidak. Jadi minta tolong supaya ada catatan kita ini, perlu tidak kata-kata perlu

atau dihapus supaya tidak menimbulkan penafsiran lain atau meaning lain dari pengertian kata ini.

Saya kira juga bisa kita paham baik-baiklah ini, meskipun bahasa Indonesia kita dulu sekolah 5,5,

tetapi saya kira bolehlah sudah ada perkembangan bisa kita ikuti.

Pimpinan mengerti apa yang saya maksud.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 30: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Kembali kepada Pemerintah tentu menyempurnakan kalaimat-kalimat supaya ada

usulannya nanti, sebelum ke Pemerintah.

Silahkan.

USAMAH M. AL HADAR (PPP) :

Sebaiknya begini Pimpinan,

Tadi Pemerintah sudah menyampaikan bahwa point (d) 7 ini dibagi dua. Jadi yang kita

bahas sekarang ini ditetapkan dahulu, apakah usulan Pemerintah itu disetujui oleh teman-teman

fraksi. Karena DIM Pemerintah mengatakan bahwa (d)) ini berkaitan dengan memperkukuh

dikaitkan dengan keseragaman dan selebihnya masuk ke point (e). Ini kita tetapkan dahulu, baru

kita bahas, mana yang kira-kira mau di sinkronisasi. Tawarkan dahulu kepada teman-teman,

karena Pemerintah sudah menawarkan kepada kita.

Terima kasih.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Pimpinan Golkar,

Sebelum di tawarkan ke Pemerintah, saya juga menanyakan kepada Pemerintah.

Streaching khusus untuk pokok pikiran dari konsideran nomor 7 ini apa ? Apakah perbuatan

melawan hukum atau keutuhan nasionalnya karena tidak boleh satu pokok pikiran itu di tempatkan

dalam satu konsideran, harus dibagi, karena itu penting sekali kita mau tahu, apakah perbuatan

melawan hukum yang perlu mendapatkan streaching serius didalam konsideran ini ataukah

keutuhan nasionalnya yang di pentingkan. Jadi jangan sampai dua-dua mau dalam satu

konsideran yaitu tidak boleh menurut Undang-Undang Nomor 10 itu tidak boleh, harus dipisahkan.

Karena itu streaching benar, apakah ini benar maksudnya untuk perbuatan melawan hukum

sebagaimana yang diamanatkan pada Pasal (c) bahwa ada perbuatan-perbuatan hukum baru.

Setelah itu perbuatan hukum baru itu apabila ada pelanggaran, itu mau di streaching disini,

perbuatan apa namanya, perbuatan melawan hukum ada disini, itu yang perlu kita dapat dahulu.

Sebelum kita bahas tentang redaksional yang aneh-aneh tadi.

Karena itu menurut saya perlu kita serius dahulu, ini Pemerintah streachingnya itu ada

pada perbuatan melawan hukum atau pada keutuhan nasional.

Terima kasih

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira kembali kepada Pemerintah,

Jadi apa ayat ini untuk anjuran atau mengarah kepada perbuatan melawan hukumnya.

Silahkan Pak Dirjen

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 31: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Jadi gagasan semula adalah bagaimana yang namanya memperkukuh kesatuan dan

persatuan itu mampu meredam pelanggaran-pelanggaran sehingga kita harus menerapkan

Peraturan berdasarkan azas keseragaman body. Jadi nah apakah ini mengaitkan tiga kata kunci

tadi pak, jadi memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam rangka mengatasi masalah

pelanggaran dengan menerapkan peraturan yang agak seragam. Ini korelatif atau tidak begitu,

sebab yang dimaksud butir 7 (d) ini seperti halnya sudah saya jelaskan tadi pada waktu

menjelaskan konsideran sebelumnya ini ada kaitan dengan perbuatan hukum yang negatif.

Perbuatan hukum baru yang negatif.

Kemudian di butir 8 “perbuatan hukum yang positif karena ada kaitan dengan dampak

peningkatan perekonomian nasional begitu. Jadi sebetulnya tolong ini mungkin di analisis, apakah

mengaitkan tiga kata kunci ini betul-betul nuansanya Dangdut, Jazz atau satu nafas semuanya.

Jadi kata kuncinya adalah satu memperkukuh persatuan dan kesatuan. Sehingga berbagai

pelanggaran bisa diatasi dengan menerapkan azas-azas yang seragam. Nah ini korelatif atau

tidak, jadi kami mohon pandangan ini justru dari fraksi-fraksi.

Terima kasih Pimpinan.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Interupsi Pimpinan,

Saya mau serius, artinya jelas apa yang tadi disampaikan Bapak Ali Mochtar Ngabalin,

pasti begitu rasanya. Apakah ini perbuatan melawan hukumnya ataukah keutuhan nasional. Kalau

berbicara keutuhan nasional kita tidak bahas tentang perbuatan melawan hukum karena perbuatan

melawan hukum tentu redaksionalnya berbeda. Kalau kita bicara tentang keutuhan nasional, maka

redaksionalnya juga akan berbeda. Karena itu tidak boleh kita berpikir tentang keutuhan masalah,

tetapi kita juga harus bicara tentang perbuatan melawan hukum. Karena itu dua hal yang berbeda,

tidak ada korelasi untuk kita masukan kedalam pokok pikiran seperti ini karena itu saya harapkan

Pemerintah spesifikasinya jelas, ini untuk kepentingan perbuatan melawan hukum terhadap

perbuatan-perbuatan yang dimaksud pada poin (e) tadi. Sehingga kita bisa membuat redaksi yang

tepat untuk pokok pikiran dari Pemerintah ini.

Terima kasih.

SULAEMAN EFENDI (PG) :

Pimpinan, ada penambahan sedikit saja. Jadi saya kira dari pihak Pemerintah sudah

mengeluarkan pendapat-pendapat, sekarang apakah salah kalau minta, kita beri waktu

kesempatan kepada pihak Pemerintah untuk membuat rumusan baru dari publik yang sudah

memberikan rumusan bab itu nanti dikemukakan kembali kepada forum ini sehingga nanti akan

lebih mudah untuk menelaah apa yang menjadi pokok pikiran. Sekarang dengan secara lisan

seperti ini saja maka saya kira tidak akan selesai. Terima kasih.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 32: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira ini usulan yang sangat sempatik, ini memang harus diakui ada perlu konstruksi

kalimat yang lebih baik, nafas kita sudah paham. Bahwa ini sebenarnya lebih pada bagaimana

meletakkan aspek kekokohan hidup berbangsa didalamnya seperti penjelasan Pemerintah tadinya.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Pemerintah pokok pikirannya bukan keutuhan katanya, Pemerintah kepada perbuatan

melawan hukum.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Ada penjelasan tambahan atau mau merumuskan dahulu dengan kesepakatan bahwa

yang streaching ini kita perjelas.

Prof. RAMLI (DEPKOMINFO) :

Pada prinsipnya kami setuju untuk meminta waktu merumuskan, karena prinsipnya DIM

yang 7 dan 8 ini itu mengatur sedikitnya 4 kontain. Yang pertama, adalah soal persatuan dan

kesatuan pentingnya, kemudian tentang keseragaman azas dan kepastian hukum melalui

peraturan perundang-undangan. Kemudian mengatur soal perbuatan melanggar hukum dan

perbuatan menurut hukum. Jadi perbuatan hukum itu terbagi dua, melanggar hukum dan menurut

hukum. Kalau tadi ada usulan yang sangat simpatik ini maka kami akan mencoba meramu untuk

yang DIM 7 itu hanya streaching kepada persatuan dan kesatuan. Sedangkan nanti yang DIM 8

kita akan bicara tentang perbuatan menurut hukum dan perbuatan melanggar hukum. Itu saya kira

saya akan mengerucut, saya kira 10 menit.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Kita berikan kesempatan yah ?

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Ini sekalian disamakan dahulu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Ini jam 12.00 WIB yah, dua usulan simpatik. Kita masuk kembali pukul 1, jadi bukan 10

menit kita berikan. Maka kita berikan 1 jam untuk mari kosntruk, nanti termasuk didalamnya makan

siang. Kita skorsing ?

(Ketok Palu 3X)

(Skorsing dicabut)

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 33: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Bismillahirohmanirrohim

Kita cabut kembali skorsing kita,

Assalamu’alaikum, wr,wb.

Tadi kita sudah sampai pada tahap dimana Pemerintah kembali membuat rumusan

mengenai ayat (d) ini. Makin jelas ini urusannya dengan Mochtar, nah saya persilahkan kepada

Pemerintah untuk menyampaikan rumusannya.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Baik Bapak Pimpinan,

Bapak dan Ibu sekalian,

Kami internal Pemerintah sudah mencoba membagi dua DIM 7 ini dengan dua kalimat

seperti ini. Dimana kalimat yang kedua ini adalah gabungan dengan DIM yang ke 8. Jadi kalimat

yang pertama, sesuai dengan tadi diskusi kita. Yang pertama adalah bahwa “pemanfaatan

teknologi informasi harus terus dikembangkan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan

nasional melalui penerapan keseragaman azas Peraturan Perundangan”. Jadi ini adalah korelasi

antara pemanfaatan teknologi informasi, memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional serta

penerapan keseragaman azas, ini adalah yang pertama.

Kemudian kalimat yang kedua, yang kaitannya dengan mengatasi pelanggaran-

pelanggaran itu digabungkan dengan DIM yang berikutnya DIM ke 8. Jadi menghemat kalimat ini

sebetulnya, jadi DIM ke 8 menjadi “ bahwa pemanfaatan teknologi informasi khususnya

pengelolaan informasi dan transaksi elektronik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan

perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka menghadapi globalisasi sehingga perlu

diperlakukan langkah-langkah kongkrit, agar dapat mendukung pertumbuhan perekonomian

nasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat serta mengatasi berbagai bentuk

pelanggarannya melalui peraturan perundangan dan kepastian hukum”. Jadi inilah dua kalimat

yang mudah-mudahan DIM yang ke 8 kalimatnya menjadi lebih efektif karena ada tambahan kaitan

dengan bagaimana mengatasi masalah pelanggaran.

Demikian Bapak Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Terima kasih,

Saya kira ini ada 2 (dua) rumusan, mungkin bagus kita bahas satu persatu. Karena ini

memang saya kira memerlukan tinjauan lebih hati-hati dari masing-masing fraksi. Nah untuk itu

kepada masing-masing fraksi diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap

rumusan yang menjadi modifikasi rumusan atas dua ayat (d) dan (e), itu pada DIM 7 dan DIM 8.

Apa bisa langsung ditanggapi sekarang ini atau diperlukan oleh masing-masing Anggota untuk

membicarakan atau bagaimana atau sudah bisa langsung masukan.

Persilahkan Golkar.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 34: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

JOSEF A. NAE SOI (PG) :

Baik Pimpinan,

Saya mau paparkan, dari Fraksi kami mencoba mengambil substansi dari DIM 8. Nah DIM

8 ini substansinya ada 3, yang pertama adalah membicarakan mengenai peranan dari pengelolaan

informasi dan transaksi elektronik. Kemudian yang kedua pengelolaan itu untuk mendukung

kegiatan perekonomian dan yang ketiga tujuannya untuk apa. Jadi ada 3 (tiga) sebenarnya itu, ada

peranan, ada dukungan, dan ada tujuan, jadi ada 3 (tiga). Apakah dari 3 (tiga) itu bisa dijadikan

satu ataukah di pisah lagi. Kita berbicara dulu tentang peranan, baru kemudian bicara mengenai

banyak dukungan dan kemudian mengenai tujuan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Kemudian DIM 7 sendiri bagaimana Pak ?

JOSEF A. NAE SOI (PG) :

DIM ke 7 Bapak, karena intinya adalah memperkukuh persatuan dan kesatuan saya kita

tidak ada masalah, ini hanya 8 saja. Karena kalimatnya ada 3 substansi, apakah kita bisa lebih

mengeloborasi lagi supaya ketiga bisa masuk dalam 1 (satu) DIM ataukah bisa dipisahkan lagi.

Terima kasih Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Fraksi PDI P silahkan.

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Terima kasih Pimpinan,

Mungkin ini hanya sekedar meninjau kembali, ayat 7 kan kita menambahkan penggunaan

pemanfaatan. Memang disitu tidak diakomodir untuk bisa di pertimbangkan lagi. Kemudian yang

kedua DIM 8, dari segi teknis bahasa itu terlalu panjang kalimatnya. Saya pikir ahli bahasa ini,

biasanya satu kalimat subyek, predikat dan keterangan itu paling tinggi 15 kata. Kalau kita lihat

usulan dan semakin panjang kalimatnya maka semakin menimbulkan kebingungan tetapi juga

dalam penafsiran. Saya setuju dengan Golkar, kita lihat dahulu topik-topik atau subyek-subyek

yang di ungkapkan disana kemudian keterangannya. Maka dari situ kita bisa melihat membagi

kalimat itu dalam 2 (dua) kalimat.

Kalau tadi disebutkan memang di DIM 8 Fraksi kami mengusulkan beberapa hal yang

mungkin bisa diakomodir, kita mengusulkan beberapa perubahan-perubahan dan mungkin kami

dalam akan dilakukan, perubahan kali itu apa. Untuk bisa diakomodir dalam DIM 8 ini, itu belum

masuk substansi fraksi kami, baru teknis kalimatnya supaya mudah nanti kita membahasakannya.

Kalimatnya itu terlalu panjang dan membingungkan kita.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 35: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi ada bagusnya memang supaya lebih terangan kita pada DIM 7 dahulu sebelum kita

meloncat ke DIM 8.

Silahkan Demokrat, ada dari Partai Demokrat terhadap DIM 7 ?

BOY M.W. SAUL (PD) :

Dari Fraksi Demokrat DIM 7 sudah oke.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

DIM 8-nya nanti saja. Fraksi PPP ?

AMIN BUNYAMIN (PPP) :

Fraksi PPP setuju..

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Fraksi PAN ?

DEDI D. MALIK (PAN) :

Substansi dari DIM 7 ini bagaimana memanfaatkan teknologi untuk NKRI. Nah mungkin

kalau melihat realitas yang berkembang sekarang ini, kasus yang seperti pernah terjadi atau

sedang terjadi soal RMS dalam artian itu. Jadi harus ada satu elaborasi, misalnya sebelum

memperkukuh itu menjaga, memelihara dan memperkukuh,karena kesatuan NKRI ini dalam

konteks proses dan belum final. Jadi menjaga memelihara dan memperkukuh persatuan dan

kesatuan nasional. Nah ini yang saya belum paham melalui penerapan keseragaman azas dan

perundang-undangan. Azas apakah yang dimaksud, apakah azas hukum ?

Jadi saya jujur, kalimatnya ini apa, mau menjelaskan apakah ini melalui penerapan

keseragaman azas itu.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi ada soal azas, kemudian PKB, cukup ? PKS ?

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Maksud saya seperti ini, diperjelas nanti. Apakah nanti kita tetapkan menjadi Undang-

Undang nanti dalam penjelasan bisa kita tambahkan, penjelasan yang dimaksud dengan

memperkukuh dalam konteks persatuan dan kesatuan nasional.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 36: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Kemudian yang kedua, apa yang mungkin bisa di elaborasi sedikit oleh Pemerintah dalam

hal ini terkait dengan pilihan kata melalui penerapan keseragaman azas dan peraturan perundang-

undangan, hubungannya dengan memperkukuh persatuan dan kesatuan.

Jadi dalam konteks ini saya kira, saya ingin mengatakan bahwa penggunaan kata harus

dan terus itu saya tidak terlalu sependapat dengan Pemerintah, untuk menggunakan pilihan kata

itu. Bahwa pemanfatan teknologi informasi harus terus, apa itu maksudnya, harus dikembangkan.

Jadi maksud saya nanti bisa dipertegas sehingga penggunaan kalimat yang tidak redanden atau

pleonasme atau kita membutuhkan penekanan tetapi tidak tepat dalam kalimat-kalimat ini, itu yang

saya kira ada 2 (dua) hal itu yang mungkin nanti bisa mendapatkan elaborasi dari Pemerintah.

Sehingga kita punya tanggung jawab bersama pada DIM 7 (d) ini.

Itu saja yang saya mau sampaikan Pimpinan.

Leonasme inikan seperti, Pak Kyai katakan tadi sebetulnya kalau orang naik itu yah ke

atas dan tidak perlu katakan naik ke atas. Kalau pemanfaatan teknologi informasi harus, maka kita

sebutkan teknologi informasi terus dikembangkan, harus terus dikembangkan. Jadi itu menjadi

sesuatu yang absolute, sehingga penggunaan kalimat kita tidak terlalu mubajir. Jadi penggunaan

yang tidak pas-pas itu nanti bisa bersahabat dengan syetan. Jadi saya kira perjelas begitu karena

saya lebih dekat dengan PDS, karena PDS ini kan nyata-nyata salib, sedangkan bulan bintang

nyatanya bulan dan bintang, jadi memang harus dekat supaya seperti ini nyaman.

JEFREY MESE (PDS) :

Jadi saya juga ingin memperkukuh ataupun concern dari pada Saudara Ali Mochtar

Ngabali dan juga concern dari Fraksi PAN. Karena menurut saya ada masukan atau pun

katakanlah semacam enquery terhadap kata-kata yang tadi disebutkan melalui penerapan

keseragaman azas. Walaupun secara substansi menurut saya tidak ada yang terlalu sulit untuk

bisa diterima. Tetapi mungkin Pemerintah bisa memberikan sedikit elaborasi. Jadi ini sifatnya

pengukuhan atas concern Fraksi PAN dan Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira ini beberapa catatan dari Fraksi-fraksi perlu direspon oleh Pemerintah, yang

pertama adalah adanya tambahan mengenai menjaga dan memelihara dalam berkaitan dengan

itu. Kemudian azas, ini azas apa ini ? Kemudian soal harus terus, kalau tidak terpenuhi maka itu

didalamnya ada pelanggaran hukumnya. Jadi kalau tidak berkembang, artinya terdapat

pelanggaran terhadap perkembangan. Nah yang saya kira ini di khawatirkan oleh Pak A-12,

silahkan Pak Dijen.

Baik mungkin masih bisa disempurnakan supaya kita mendapat ……….

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 37: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Jadi mungkin sebagai sebuah latar belakang, jadi kita semua sangat paham bahwa kalau

kita ingin menjadi bangsa yang maju, bangsa yang sejahtera.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Maaf ada satu lagi, ada keinginan PDI P agar tetap istilah penggunaan, jadi kegiatan

diganti menjadi penggunaan pemanfaatan. Artinya ini tolong direspon

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Jadi istilah penggunaan dan pemanfaatan sebetulnya mirip satu sama lain. Jadi jangan

sampai kemudian kita redanden istilahnya. Jadi pemanfaatan untuk mengcover secara

keseluruhan. Jadi posisi kita adalah tetap menggunakan kata-kata pemanfaatan, jadi pemanfaatan

teknologi informasi. Nah pemanfaatan teknologi informasi ini sekarang sudah menjadi sebuah

keharusan bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia. Makanya ada sebuah forum namanya work

summed on the information. Seluruh Anggota PBB pernah berkumpul pada tahun 2003 - 2005

yang lalu, yang intinya adalah bahwa semua bangsa di dunia harus mampu mewujudkan

masyarakat informasi, karena informasi adalah sesuatu yang mampu meningkatkan kualitas hidup

dari bangsa tersebut, itu disepakati bahkan dalam Konstitusi kita mungkin di Pasal 28. Jadi itu

menjadi kunci, makanya pengertian harus itu adalah menjadi sebuah kewajiban. Sebab bangsa

yang maju adalah bangsa yang memiliki yang namanya pemanfaatan teknologi informasi yang

betul-betul optimal. Jadi pengertian harus terus ditingkatkan adalah sebuah keharusan bagi kita.

Kalau tidak, bukan kita sangsi tetapi kita akan ketinggalan dari bangsa-bangsa yang lain. Jadi

harus adalah sebuah penekanan.

Jadi yang terkait dengan memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional, tadi ada usulan

satu paket kalimat sebetulnya, menjaga, memelihara dan memperkukuh, saya kira paket itu akan

memperkuat. Jadi saya kira kami tidak keberatan kalau ada kalimat-kalimat tambahan tentang

menjaga, memelihara dan memperkukuh.

Khusus mengenai keseragaman azas saya mohon Pak Ramli untuk menjelaskan,

silahkan.

Prof. RAMLI (DEPKOMINFO) :

Jadi sebetulnya karena saya ini merupakan suatu rejim hukum baru, maka yang kita

gunakan azasnya adalah azas-azas yang termasuk leg informatika. Apa yang dimaksud dengan

leg informatika itu sebetulnya ada dalam beberapa modelow yang saat ini ada, misalnya untuk

transaksi elektronik terdapat dalam incitra modelow and elektronik e-comers. Kemudian untuk hal-

hal yang terkait dengan penyalahgunaan komputer terdapat dalam conversion on cyber cryme

yang digagas oleh masyarakat Eropa.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 38: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Oleh karena itu disini kita akan mencoba menyatukan azas-azas itu. Karena kalau kita

menggunakan azas-azas hukum konservasi, misalnya KUHP yang menangani maka terlalu

banyak orang yang lolos nanti. Oleh karena itu di Undang-Undang ini kita coba seragamkan

dengan azas baru. Sehingga kalau ada orang yang melakukan tindakan baru menginterpensi saja

dia sudah akan kena sedangkan KUHP tidak, harus mendapat ijin dulu, orang mati baru kena.

Sedangkan ini tidak, baru mengintervensi data mati belum, tetapi dia sudah dianggap telah

melakukan satu tindakan kriminal. Jadi disini kita ingin menekankan, bahwa yang ingin ada yang

keseragaman ini adalah azas-azas baru yang terdapat dalam leg informatika tadi.

Kemudian untuk kata harus sebetulnya di Undang-Undang Nomor 10 ada juga dibedakan

antara harus dan wajib. Kalau wajib itu memang di haruskan, di ikuti dengan sangsi dibelakangnya

dengan wajib. Tetapi kata kalau kata harus tidak perlu. Jadi kata harus disini sebenarnya sudah

tepat.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Waktu Menteri Sekretaris Negara itu masih Ketua Majelis Suro saya, rujukan kami kepada

Undang-Undang Nomor 10 tentang ratifikasi Undang-Undang konversional tentang pembiayaan

teroris di Komisi I kami bahas itu. Saya ingat betul penggunaan kata terus, kata terus itu, ahli

bahasa kita waktu itu menjelaskan sebuah proses dari sebuah perubahan atau perkembangan.

Kemudian terus juga itu bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tempat a,

ke b, dia terus-terus dan terus.

Jadi karena itu saya ingin megatakan bahwa kalau kita memilih kata harus maka terus

harus dihapuskan. Sebab makna terus itu adalah makna yang include didalam perkembangan,

menjelaskan terhadap sebuah proses. Maka saya katakan tadi, ketika kita menggunakan kata

bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus terus dikembangkan, itu penggunaan kalimat yang

tidak benar dalam pemahaman saya dan juga kita tetapkan dalam gratifikasi Undang-Undang

waktu itu. Maka saya di usulkan untuk terus dan tidak boleh digunakan (d) hapus berdasarkan

demi untuk NKRI juga begitu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi kalau merujuk kepada penjelasan Pemerintah maka memang istilah harus itu tetap

ada, tetapi mungkin saja terusnya tidak perlu ada, yang kedua menjaga, memelihara itu mungkin

masuk. Sedangkan yang ketiga mengenai azas, ini perlu masuk dalam penjelasan, ini kita

tawarkan begitu.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 39: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

DEDI D. MALIK (PAN) :

Jadi tolong menjadi catatan menjaga dan memelihara. Yang kedua tentang harus, kalau

itu terkait dengan proses boleh saja, sepanjang tidak melanggar aturan Undang-Undang Nomor 10

dan Undang-Undang lainnya. Yang ketiga, meskipun Pemerintah menjelaskan keseragaman azas

yang dimaksud itu adalah Undang-Undang yang terkait dengan teknologi informasi tadi. Tetapi

kata-kata nya itu tadi menjelaskan apa-apa, karena dan juga adalah peraturan perundang-

undangan, bukan peraturan yang leg spesialis, umum.

Karena itu saya sesuai dengan konteks kalimat saya ingin menawarkan melalui system

perundang-undangan yang mengakomodasi system keamanan dan ketahanan nasional. Jadi

karena tadi kalimatnya itu NKRI maka seluruh kebijakan misalnya tentang satelit dan lain

sebagainya harus mempertimbangkan system keamanan dan ketahanan nasional kita dan isu

penting tentang telekomunikasi dewasa ini dengan banyaknya operator yang dominant dan asing

di Indonesia. Maka system keamanan kita itu terancam begitu. Jadi dalam konteks kalimat ini,

karena kaitannya teknologi informasi dengan NKRI maka saya kira system Perundang-undangan

yang tadi lebih tepat adalah sesuai dengan Perundang-undangan yang mengakomodasi system

keamanan dan ketahanan nasional kita.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi ini menjadi rumusan alternatif.

Silahkan.

SULAEMAN EFENDI (PG) :

Saya terus terang saja, saya harap sekali istilah atau kata terus itu jangan dihapuskan.

Sebab kalau kita hanya menggunakan harus dikembangkan tanpa ada suatu kelanjutan. Tetapi

dengan ada kata terus istilah kata tersebut berarti ada kewajiban untuk melanjutkan. Maka itu saya

harapkan kata terus itu tetap ada.

Demikian.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebenarnya kan kalau kita perhatikan kalimat ini supaya menjadi pembicaraan kita

bersama itu harus terus dikembangkan, jadi jangan terpotong disitu, harus terus dikembangkan.

Jadi untuknya apa nanti itu lalu di ikuti menjaga, memelihara dan memperkukuh kalau yang

pertama adalah memperkukuh. Yang mana kita mau cermati, tetapi memang disamping itu masih

ada persoalan yang perlu mendapat respon dari PDI P. Kalau ini saya kira secara substansi sudah

masuk, tetapi berkaitan dengan usulan PDI P, saya kira pasti perlu mendapat respon PDI P

mengenai pengguna.

Silahkan.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 40: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

CYPRIANUS AOER (PDI-P) :

Setelah mendengar penjelasan Pemerintah memang pemanfaatan itu sudah termasuk ke

pengguna. Hanya memang kalau kita lihat draft awal DIM 7, sebetulnya itukan kegiatan

pemanfaatan. Kalau kita masuk pemanfaatan di kembangkan atau pemanfaatnya di kembangkan

dan bukan teknologinya yang dikembangkan. Kita kan bicara azas manfaat, kegiatan dia

dikembangkan tetapi sekarang kegiatan dihilangkan lalu pemanfaatan juga tidak. Kalau kita

berpikir disini pemanfaatan teknologi informasi itu yang dikembangkan, manfaatnya saja yang

dikembangkan dan bukan subyek terminaloginya. Sekarang sering terjadi maka, kan sudah lain

lagi pengertiannya atau pemanfaatnya dikembangkan untuk mempekukuh. Karena itu kami

mengganti kegiatan menjadi penggunaan dan pemanfaatan, gunanya itu yang dikembangkan

penggunaannya.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira perlu mendapat respon dengan ini, saya kira sangat substansial saya kira.

Apakah yang dikembangkan itu adalah pemanfaatannya atau teknologinya. Ini saya kira dari

teknologi disini.

AHMAD CHUDORI (PKS) :

Saya ini agak rancu-rancu ini,

Saya buka-buka DIM sebelumnya yang sudah kita bahas tadi itu kalimat awalnya bahwa

perkembangan teknologi informasi dan seterusnya. Nah disini di usulan baru kita melanjutkan

bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus terus dikembangkan. Kalau di DIM sebelumnya, itu

seolah-olah teknologi informasi berkembang dengan sendirinya. Sedangkan di usulan baru ini

seolah-olah kita mewajibkan untuk mengembangkan teknologi itu, padahal sebelumnya kita sudah

sepakat dia berkembang sendiri. Mungkin kalau mau, usulan saya, kalau kita masukan disini

disetarakan yang sebelumnya. Misalnya perkembangan teknologi informasi harus

dimanfaatkannya dan seterusnya. Jadi kita memanfaatkan teknologi informasi itu untuk apa ?

Untuk memperkukuh, caranya bagaimana ? Dengan keseragaman dan segala macam yang nanti

kita sepakati bersama, jadi seperti itu usulan saya. Jadi perkembangan yang sudah terjadi dengan

sendirinya itu maka itulah yang kita manfaatkan.

Yang kedua nanti soal azas dan seterusnya kita bicarakan terpisah.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebelum ke fraksi-fraksi saya kira memang Pemerintah perlu memberikan clearing

mengenai ini. Ini yang perkembangannya dimanfaatkan atau pemanfaatannya yang

dikembangkan. Dalam Undang-Undang ini posisi yang kita penting atur itu yang mana ? Silahkan.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 41: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Prof. RAMLI (DEPKOMINFO) :

Terima kasih Pak,

Ini sebetulnya point (b) obyeknya adalah teknologi informasi. Jadi yang harus diberikan

pengembangannya adalah teknologi informasi itu sendiri. Kami berpikir malah begini, seandainya

kata pemanfaatan malah menjadi jelas sekali. Jadi dengan demikian bahwa teknologi informasi

harus terus di kembangkan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan dan seterusnya. Jadi ini

kenapa pemanfaatan malah membuat pengertian kita menjadi dua tadi, mana yang di manfaatkan

dan seterusnya.

Kemudian yang dibelakangnya dari usulan PAN tadi juga saya pikir komitmennya sama

bahwa kita ingin ada keamanan dan pertahanan dan seterusnya. Tetapi sebetulnya yang paling

penting kata-kata keseragaman azas, peraturan perundang-undangan, kemudian mengakomodasi

system keamanan dan pertahanan berdasarkan perundang-undangan itu bisa diganti juga dengan

satu kata saja kalau dari legal drafting yaitu dengan kata-kata kepastian hukum. Jadi kalau mau

dengan menggunakan kata yang tadi, ini usulan kami saja seandainya bisa disepakati untuk jalan

tengah. Bahwa teknologi informasi harus terus dikembangkan untuk memperkukuh persatuan dan

kesatuan nasional berdasarkan kepastian hukum”. Itu sebenarnya sudah cukup, itu sudah

mengcover seluruhnya dari mulai keseragaman azas, peraturan perundang-undangan dan lain-

lain. Seandainya ini bisa diterima maka ini akan lebih simple.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Pimpinan,

Mungkin harus di telaah ulang.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebentar, supaya jangan langsung hilang maka dibuat usulan Pemerintah yang baru

dijadikan alternatif baru saja. Jadi yang sebelumnya itu juga tidak berarti bahwa itu harus hilang, ini

perkembangan pemikiran sangat penting.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Kalau yang terakhir dikemukakan oleh Pemerintah dari DIM 7 huruf (d) ini pertanyaan

yang mendasar itu adalah apa relevansinya dengan spesialis dengan Rancangan Undang-Undang

yang dibicarakan ini kalau itu terkait dengan masalah informasi dan transaksi elektronik,karena

disini sangsi kalimat DIM 7 yang tadi di kemukakan oleh Pemerintah hampir tidak ada

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 42: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

hubungannya dengan RUU yang kita bicarakan. Dimana kita letakkan bahwa teknologi informasi

harus terus dikembangkan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan berarti kepastian hukum,

apakah kita bicara tentang bela Negara dengan menggunakan teknologi informasi ini, terus

relevansinya dengan RUU yang kita baca ini, masukan apa. Jadi disitu saya lihat ada kerancuan

kita menggunakan bahasa Indonesia yang tercinta ini, bahasa ku yang bagus ini. Sebab coba lihat,

karena ada disitu juga menyangkut kepastian hukum, apa hubungannya dengan kepastian hukum

terhadap itu.

Terima kasih Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Ini pandangan-pandangan kritis yang masuk untuk menyempurnakan kalimat terutama

dengan ini. Jadi bahwa teknologi informasi harus terus dikembangkan untuk menjaga, memelihara

dan memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional berdasarkan kepastian hukum dibidang

informasi dan transaksi elektronik melalui keseragaman azas dan Peraturan Perundang-undangan,

ini usulan yang masuk.

AMIN BUNYAMIN (PPP) :

Kalau saya melihatnya ini, bahkan yang pertama lebih bagus. Soalnya seperti inikan

Undang-Undang itu pada dasarnya perintah, harus begini jangan begini. Yang diperintah yang

dilarangnya siapa, pabrik teknologi informasi, polisi atau rakyat. Kalau harus mengembangkan

teknologi informasi bukan ke rakyat dan ke polisi tetapi ke publik. Yang diperintah itukan rakyat,

polisi bergerak penegak hukum, jadi manfaat yang harus dikembangkan disini. Jadi pemanfaatan

teknologi informasi harus terus, kata harus terus bahasa itu baku. Jadi kalau misalnya sudah baku

maka popular, dimasyarakat bisa mengerti. Kalau kita rubah-rubah dengan bahasa yang lebih sulit

dan tidak mengerti.

Kalau dalam bahasa salah yang popular lebih bagus dari pada orang tidak mengerti.

Contohya seperti ini Polisi lewat aturan disini, ”Awas anda memasuki berhenti berlalu lintas, bukan

berarti diluar sana tidak boleh tertib bukan begitu. Kalau kata-kata dirubah dengan kata-kata yang

benar, disini dari sebuah tempat di Indonesia, harus tertib lalu lintas, wah ini buat Undang-Undang

di jalan, ini salah lagi. Jadi itu sudah jelas, sudah baku dan orang dimengerti itu. Jadi pemanfaatan

teknologi informasi, pemanfaatan benar. Jadi kalau bila pemanfaatan maka penggunaannya

termasuk didalam, bagaimana kita memanfaatkan kalau tidak digunakan. Jadi pemanfaatan

teknologi informasi harus terus dikembangkan dan itu sudah benar, jadi jangan di hasut lagi nanti

lebih pusing lagi.

Terima kasih.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 43: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi nampaknya ini sudah menjadi, ini penjelasan dari PPP ini sungguh membuat lebih

jelas lagi. Bahwa memang kita tidak sedang mengurus pabrik kita sedang mengurus orang-orang

memanfaatkan. Sehingga kalau ada orang yang melakukan pemanfaatan maka harus utuh

kekukuhan. Saya kira ini sudah bisa diterima ?

AHMAD CHUDORI (PKS) :

Mau tanya saja sebentar,

Saya mau Tanya, teknologi informasi ini diwajibkan untuk dikembangkan begitu dengan

kalimat ini,

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Yang keduanya itu pemanfaatan yang harus.

AHMAD CHUDORI (PKS) :

Kalau pemanfaatannya kan kalimatnya tidak seperti itu. pemanfaatan harus terus

dikembangkan. Kalau menurut saya perkembangan teknologi informasi biarkan saja berkembang

terus, yang harus kita atur kan bagaimana, kearah mana pemanfaatannya itu jadi biarkan saja

berkembang, teknologi kita juga tidak bisa menyusul tetapi harus dimanfaatkan. Jadi menurut saya

dengan pengalaman saya yang sederhana, yang lebih mudah itu perkembangan teknologi

informasi harus dimanfaatkan untuk dan seterusnya, itu lebih mudah saya memahaminya.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Perkembangan teknologi informasi harus dimanfaatkan untuk, jadi ini usulan baru. jadi

perkembangan teknologi harus dimanfaatkan untuk menjaga, memelihara dan memperkukuh

persatuan dan kesatuan. Jadi ada perkembangan, ada cara pemanfaatannya. Saya kira menjadi

semakin sempurna ini.

Silahkan Pak Dedi.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Yang pertama mohon di review konsideran-konsideran sebelumya, bahwa kata

perkembangan kalau tidak salah itu sudah dicantumkan…..

DEDI D. MALIK (PAN) :

Bahwa kata perkembangan, kalau tidak salah itu sudah dicantumkan, satu diatas.

Perdebatan kita tadi mengenai konsideran ini terkait dengan dua kata, penggunaan atau

pemanfaatan. Dari konsep Pemerintah karena wacana yang berkembang di fraksi-fraksi ini tadi

konsep atau kata pemanfaatan itu terus menjadi kata kunci maka Pemerintah menggunakan itu.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 44: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Tetapi ada kalanya ketika dipakai dalam satu konteks kalimat itu menjadi kurang tepat, mengapa ?

Misalnya kalau kita perhatikan bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus di kembangkan untuk

menjaga. Nah kata-kata dikembangkan untuk menjaga, memelihara dan memperkukuh itu,

bagaimana teknologi supaya bermanfaat. Jadi yang cocok menurut saya bukan pemanfaatan

dikalimat awal itu. Bahwa pengunaan teknologi informasi, karena pengunaan konsep netral.

Sedangkan pemanfaatan kan sudah desain positif begitukan. Pemanfaatan itu dimana ada

teknologi yang netral, bisa negatif positif itu jadi bermanfaat kan begitu. Jadi kalau penggunaan

konsepnya netral dan bukan perkembangan lagi menurut saya. Karena perkembangan sudah di

atas, sudah diberikan konsiderannya diatas. Tetapi dalam konteks kalimat ini penggunaan lebih

tepat sebagaimana di usulkan oleh PDI P dan untuk menunjukan kemanfaatan itu yaitu konsep kita

kunci, kita close dengan dikembangkan untuk menjaga, memelihara dan memperkukuh persatuan

dan kesatuan, itu sudah bermanfaat. Jawaban atas bermanfaatnya itu.

Nah kemudian yang terkait dengan kepastian saya ingin memberikan pertimbangan,

mohon perhatian. Bahwa kata tadi Pak Ngabali itu cerdas, ini teknologi informasi informasi ini

masih lex generalis. Kalau mau di leg spesialiskan maka penggunaan teknologi informasi

khususnya transaksi elektronik. Khususnya transaksi elektronik begitu harus dikembangkan itu

supaya jelas, mahkluk ini apa, teknologi informasi yang terkait dengan transaksi elektronik

maksudnya begitu. Sehingga jadi kalimatnya itu substansinya lex spesialis. Nah karena in ilex

spesialis saya kira ini terlalu lebar lagi kalau bicara kepastian hukum atau sesuai dengan azas

begitu. Karena dalam pemahaman saya yang sekarang ini yang terjadi Dephum misalnya

membuat peraturan saham 49% untuk saham telekomunikasi, kenapa ? Karena sekarang ini

banyak operator yang memiliki saham lebih dari 50% dan orang menganggap ini akan

mengganggu system keamanan nasional kita karena satelit-satelit itu dikuasai oleh asing, karena

itu konteks tadi karena supaya ada keterkaitan antara kalimat awal dengan akhir itu adalah system

keamanan dan pertahanan nasional, itu lebih clear menurut saya ketimbang dari kepastian hukum.

Karena Undang-Undang telekomunikasi yang sekarang itu tidak menjamin kepastian hukum dan

system keamanan dan pertahanan nasional, tidak ada pembatasan saham di Undang-Undang

telekomunikasi sekarang.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Pimpinan,

Coba diperjelas ini masalah di Komisi I coba jangan dibawa-bawa.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Tidak ini relevan, karena kita bicara Undang-Undang ICT, Undang-Undang teknologi

informasi. Kenapa sekarang ini orang pada takut, kenapa ini diserang terus menerus, kenapa kita

Departemen Keuangan meskipun Undang-Undang telekomunikasi belum memberikan batasan

tentang kepemilikan saham, sekarang Departemen Keuangan atas nama Undang-Undang

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 45: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Penanaman modal sekarang mau dibuat aturan 49%, karena apa ? Satelit-satelit asing itu dan

operator-operator itu sudah dominan menguasai telekomunikasi kita. Karena ini terkait dengan

konteks keamanan dan persatuan kesatuan, konteksnya disitu.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebentar, kita coba

BOY M.W. SAUL (PD) :

Supaya ini nyambung terus, jangan sampai masuk ke jazz atau keroncong lagi. Jadi

begini, kita kan tadi hanya ingin menampung dan konsisten terhadap pemanfaatan teknologi, mari

kita back to nature saja. Kita mau saja kepada yang semula, yang mengumpulkan bahwa semua

DIM 7 itu sudah oke, semua fraksi hampir semua sudah oke, tetapi kan ada kembang-kembang

pembahasannya bunga-bunganya ditambah-tambah dan akhirnya ini menjadi sesuatu yang di

haruskan untuk di terima didalam untuk pengembangan itu di DIM-nya tadi pasal yang tadi. Jadi

sebaiknya kita hanya memanfaatkan dan kita konsisten kata pemanfaatan dari PDI P maupun dari

Golkar itu saja.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Tetapi kalau dari PDI P itu penggunaan.

BOY M.W. SAUL (PD) :

Nah kalau itu penggunaan kita gunakan secara bersama-sama. Jadi kita kembali lagi

kepada DIM 7 tadi yang belum dikembangkan seperti ini, itu saya kira sudah paling tepat itu.

Hanya sekarang tentunya kita harus juga menampung apa yang disampaikan dari Bung Mochtar

ini bahwa ada redanden dengan sama harus terus dan segala macam, mari kita berikan kepada

ahli bahasa. Sehingga selesai sudahlah, begini karena kalau kita terus-terus begini kapan kita

dimanfaatkan dan kapan kita memanfaatkan, kita ini tidak jelas semuanya pemanfaatannya. Jadi

coba tolong dijelaskan DIM 7 itu betul-betul kita kembali saja kepada kita hanya tinggal masukan

penggunaan dan segala macam kemudian redanden harus terus. Terima kasih Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira kita sudah berkembang dengan konsep yang sudah kita tegaskan kepada

Pemerintah untuk melakukan ini. Dengan demikian memang saya kira berkembang rumusan yang

cukup banyak ini, ada dari PAN, ada dari PKS, kemudian ada rumusan alternatif Pemerintah

sendiri yang saya kira bisa memberikan.

Nah saya kira yang paling menonjol, kalau soal pemanfaatan dan penggunaan tadi kita

sudah hampir ada kesepahaman bahwa itu bisa, salah satu digunakan. Dengan demikian PAN

masih menekankan bahwa penggunaan itu lebih netral sehingga lebih cocok untuk konsideran.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 46: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

Namun untuk yang menjadi permasalahan adalah supaya kita lihat dimana kita akan berputar

mengenai, ini masih menjadi permasalahan. Apakah secara khusus kita masih membicarakan,

misalnya mengakomodasi system keamanan atau cukup kita bicara mengatakan azas hukum

seperti apa yang dikatakan Pemerintah, terseragaman azas dan peraturan perundang-undangan.

Sebab itu juga sebenarnya peraturan perundang-undangan mengakomodir artinya

otomatis setelah mengatur system keamanan dan peraturan. Nah kalau ini dikandaskan betul-

betul, artinya Undang-Undang ini lalu kemudian mencoba freshing point bahwa ini ada kaitan

dengan problem-problem keamanan nasional. Nah ini perlu mendapat pertimbangan dari kita.

Sebelumnya saya kira ada restu dari Pemerintah dulu ?

ALI MUBARAK (PKB) :

Pandangan saya begini, seperti apa yang diutarakan huruf (d) itu sebetulnya sudah

mencakup keseluruhannya. Kalau kita lihat disegi pemanfaatan teknologi informasi harus terus

dikembangkan, untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan nasional ini

sudah muncul kepada hukum keseluruhannya. Kalau kita mesti dikembangkan lagi pada masalah

transaksi elektronik maka ini akan berkembang lebih jauh lagi. Saya kira usul Pemerintah ini sudah

cukup bagus untuk persatuan nasional melalui pemerataan keseragaman dan peraturan

perundang-undangan. Jadi itu sudah mencukup seluruhnya. Jadi kalau kita kembali dikembangkan

maka ini akan berkembang-berkembang tidak akan selesai sampai sore. Jadi saya pikir usul

Pemerintah sudah cukup.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan Pak Victor dari Golkar.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Ada dua hal yang pertama saya mengusulkan kalau memang kita masih deadlock saya

pikir perlu di skors untuk Pimpinan dan fraksi-fraksi serta Pemerintah mungkin ada tim kecil untuk

membicarakan ini secara khusus, itu yang pertama. Kemudian yang kedua, saya sepakat tadi

dengan saudara FKB bahwa DIM nomor 7 itu menurut saya mendekati kesempurnaan dari

kepentingan bahasa maupun tujuan karena itu harapan dari saya pribadi saya inginkan mungkin

keseragaman saja dihilangkan. Jadi bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus terus

dikembangkan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional melalui peraturan

perundang-undangan. Yaitu penerapan, tetap penerapan melalui peraturan perundang-undangan.

karena untuk menegakkan itu yah peraturan perundang-undangan maka kita bentuk Undang-

Undang ini. Untuk bagaimana menegakkan azas manfaat dan azas persatuan itu, menurut saya

seperti. Jadi menurut saya DIM nomor 7 sudah baik dan perlu dilakukan loby-loby kecil kira-kira

pimpinan supaya bisa searah dua berpikirnya. Terima kasih Pimpinan.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 47: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Silahkan PAN.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Yang pertama saya kira kalau ini lama kemudian ditafsirkan menjadi kesana kemari.

Tetapi ini dalam rangka mencari rumusan yang terbaik untuk bangsa, kita inikan duduk disini untuk

mencari yang terbaik, bukan mau menghancurkan atau mau membuat macam-macam. Jadi tolong

dijadikan catatan kalau kita ngotot-ngototan disini itu kena prinsip. Karena pemikiran-pemikiran kita

harus semua dihargai secara equal dan bukan ngotot-ngototan. Mungkin kalau di Paripurna saya

kira layak yang mayoritas itu mohon maaf, itu membuat policy politik, kaki lima maka nasibnya

harus turut. Tetapi kekuatan logika di dalam perundang-undangan, ini kekuatan berbeda, jadi

tolong juga ini dipertimbangkan dulu.

Jadi maksud saya kalau, saya ikut saja tadikan ngotot-ngototan, saya belum memberikan

nota dari tadi, yang penting ICT itu bagi saya nota. Tetapi kesepakatan forum memutuskan

demikian maka yah sudah. Tadi maksud saya adalah kalau tadi konsepnya itu sudah ada lex

spesialis, kenapa sih di ujungnya juga tidak lex spesialis. Kalau Perundang-undangan itukan

umum, itu menurut saya begitu dan harus di close dengan tadi. Karena ini tadi NKRI, kan lebih

awalnya NKRI maka tadi harus ada menurut saya system pertahanan keamanan itu harus ada.

Supaya menjadi lebih lex spesialis, konsepnya lebih kongkrit bisa dipahami. Kalau Perundang-

undangan itu hanya bagus dibaca kan tetapi tidak memberikan penekanan menurut tafsir saya.

Jadi Perundang-undangan itu bentuk tidak salah tetapi tidak memberikan penekanan terhadap

kalimat awal yang sebetulnya kita ingin mengclose NKRI itu harus dijaga, dipelihara dengan

memperkukuh. Yang sekarang ini masih terancam kita oleh luar maupun dari dalam, ini perjalanan

bangsa kehidupan bangsa, tidak main-main.

Terima kasih.

VICTOR BUNGTILU (PG) :

Saya mau klarifikasi bahwa ide dasar tadi memberikan agar kita skors itu agar kita

menyamakan persepsi dalam lingkungannya yang lebih. Jadi jangan diterjemahkan yang tidak-

tidak. Saya pikir perlu juga, tidak ada satu orang pun duduk di tempat ini membuang waktunya

untuk kepentingan sesaat, saya pikir itu.

Yang kedua, bahwa setiap konsideran dipikirkan menjadi pokok pikiran untuk melahirkan

hal baru. Nah karena itu dalam kalimat peraturan perundang-undangan adalah akan melahirkan

aturan-aturan lain untuk mengatur dalam rangka mengkokohkan atau mengkukuhkan bangsa

bernegara ini. Nah ini menurut saya tidak ada keliru disitu. Tetapi kalau memang dianggap ada

juga perkeliruan, nah itu yang tadi saya harapkan kita bentuk suatu loby-loby untuk mencapai itu,

karena ini bagaimana pun ini adalah suatu lembaga politik dan Pemerintah, karena untuk

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 48: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

mencapai itu pasti ada suatu lembaga yang namanya lembaga lobby, kemudian bagaimana tadi itu

sudah begitu. Karena itulah saran saya dan terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira clear yah ? Pemerintah silahkan. Sebelum Pemerintah dan silahkan.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Terima kasih Pimpinan,

Saya ingin mengatakan bahwa sebetulnya beberapa pokok-pokok usulan kongkrit yang….

……tadi disampaikan oleh teman-teman dari PDI P ditambah dengan Golkar kemudian

dielaborasi oleh Saudara saya Anggota yang terhormat Bung Dedi Jamaludin Malik. Tadi ada A

151 Pak Boy, substansi dari DIM yang sejak awal diusulkan kemudian kami mengusulkan

beberapa perubahan dari kokoh ke kukuh kemudian PDI P masuk ini. Sebetulnya tadi jauh lebih

pas dan tepat, saya kenapa perlu memberikan stressing ketika penambahan persatuan dan

kesatuan nasional melalui Perundang-undangan yang diakomodasi lewat usulan Pak Dedi di

system pertahanan dan pertahanan ini kan. Sebetulnya ini masuk didalam konsideran yang kita

buat dalam piramida terbalik diatas dari fenomena global, dinamika masyarakat, turun kepada

penggunaan teknologi informasi. Jadi ketika kita masuk dalam pembahasan teknologi informasi itu,

mungkin menurut saya tidak pas lagi untuk masuk dalam mengakomodasi system keamanan dan

pertahanan itu.

Makanya tadi saya sedikit memberikan usulan, karena ini kan begini logika kekuatan dan

kekuatan logika disini dalam membuat Undang-Undang kan 2 (dua) itu. Makanya kalau kita bisa

mereview kembali dari usulan PDI P kemudian tadi ditambahkan oleh teman-teman Golkar dan

elaborasinya dari Bung Dedi tadi. Barangkali memang kita harus menggunakan kalimat, usulan

yang disampaikan oleh Pemerintah. Bahwa seluruh aspek penggunaan dan pemanfaatan teknologi

informasi, tadi kan kata harus. Harus dikembangkan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan

melalui perundang-undangan, karena yang kita bicarakan tadi itu saya tekankan berkali-kali adalah

menyangkut transaksi elektronik.

Jadi mungkin saya setuju dengan Om Boy dengan Bung Dedi untuk barangkali memang

kita harus kembali kepada usulan semula, tinggal ada beberapa yang perlu dilengkapi terkait

dengan usulan PDI P dan Golkar. Jadi tidak masuk kepada usulan terakhir yang disampaikan oleh

Pemerintah, yang tadi Profesor Ramli kemukakan dan saya katakan hampir tidak ada

hubungannya dengan pembahasan kita mengenai transaksi elektronik.

Nah kalau boleh saya mengusulkan sebelum Pemerintah itu adalah dari saya

mengusulkan nanti ditambah “ bahwa seluruh aspek penggunaan tadi kita pakai kata dari PDI P

dan Pemanfaatan teknologi informasi harus di kembangkan untuk memperkukuh, baru ditambah

tadi persatuan dan kesatuan seperti yang di usulkan oleh Pemerintah sejal awal itu. Kalau usulan

ini memungkinkan untuk bisa di telaah kembali. Saya kira kita tidak butuh waktu banyak lagi untuk

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 49: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

bisa memperdebatkan. Karena substansinya sudah masuk, tinggal persoalan bunga-bunga dari

kata-kata yang kita pakai ini. Itu usulan kongkrit saya Pimpinan.

Terima kasih atas segala perhatian,

Assalamu’alaikum, wr,wb.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Tunggu dulu ini BPD tidak melanjutkan dengan melalui penerapan ?

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Jadi mengkukuhkan persatuan dan kesatuan nasional dan penegakan hukum dan

seterusnya. Karena begini pak, …………………………

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Langsung saja dengan kalimat sempurnanya supaya pas.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Jadi persatuan dan kesatuan nasional dan penegakkan hukum secara adil. Maksud saya

nanti ada 2 (dua) usulan PDI P yang penting untuk dikasih masukan. Karena tadi ada catatan dari

kata 2 (dua) ini dengan Victor punya pikiran ini dengan Victor bapak punya ketua disana itu.

Sempurnakan kalimat ini. Penegakkan hukum secara adil dan merata, ini usulan dari PDI P

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Kita kembali kepada Pemerintah saya kira, silahkan Pemerintah.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Sebelum diberikan kepada Pemerintah, perkenankan saya sedikit saja untuk memperkuat

argument bahwa menurut saya. Dengan Perundang-undangan yang ada saja itu tidak cukup,

kenapa ? Karena perkembangan masyarkat itu melalui Perundang-undangan yang ada. Jadi

perkembangan masyakarat jauh lebih cepat majunya dari pada Perundang-undangan. Apa

buktinya ? Saya punya argument tadi itu Undang-Undang telekomunikasi. Jadi kalau hanya di

close dengan peraturan perundang-undangan ternyata banyak Undang-Undang kita yang masih

bolong-bolong dan itu membutuhkan clousul lain yaitu tadi political will,karena itu saya meng close-

nya itu dengan system mengakomodasi, system pertahanan dan keamanan nasional. Dengan

alasan tadi Perundang-undangan yang ada saja tidak cukup, mengingat perkembangan

masyarakat atau perkembangan teknologi jauh lebih cepat berkembangnya ketimbang Undang-

Undang. Jadi karena itu dengan Perundang-undangan saja tidak cukup dengan argument tadi

yang saya sampaikan.

Terima kasih.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 50: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira Pemerintah silahkan, banyak sekali pemikiran yang masuk menyangkut soal ini.

CAHYANA (DEPKOMINFO) :

Jadi pada prinsipnya kami sangat menghargai bagaimana kalimat-kalimat yang sifatnya

pokok itu kemudian menjadi beranak pinak, tujuannya kan memperkaya juga sebetulnya. Jadi

bagus saja bunga-bunga itu oleh seluruh Anggota Fraksi, tolong kami ingin kembali kepada usulan

semula saja, bisa ditayangkan DIM 7 ini. Jadi yang kita bicarakan disini adalah masalah

pemanfaatannya, kemudian harus terus itu adalah satu kesatuan. Jadi Bapak Ali Ngabalih ini satu

kesatuan. Kemudian yang memperkukuh kita lengkapi kalimatnya menjadi menjaga, memelihara

dan memperkukuh. Kemudian persatuan dan kesatuan nasional ini, sebetulnya didalamnya sudah

ada unsur-unsur pertahanan, keamanan dan sebagainya karena persatuan nasional itu hanya

akan bisa diwujudkan kalau kita mengakomodasi.

Jadi kalimat tambahan dari Fraksi PAN tadi tentang system keamanan pertahanan

nasional sebetulnya sudah ada didalam persatuan dan kesatuan. Jadi dengan kalimat yang simple

butir DIM 7 ini kami ingin tetap konsisten dengan usulan DIM yang pertama.

Demikian bapak Pimpinan.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira ini sudah bisa kita ambil keputusan yah ?

DEDI D. MALIK (PAN) :

Jangan dulu,………………………..

Kalau kalimatnya bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus terus dikembangkan

untuk menjaga, memelihara dan memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional titik saja disitu.

Paham apa yang disampaikan oleh Pemerintah, karena terus dikembangkan itu dalam konteks

dalam hal ini adalah Perundang-undangan. Saya kira clear, jadi setuju apa yang disampaikan oleh

Pemerintah. Tetapi ketika dicantumkan ada kalimat melalui penerapan, keseragaman azas dan

Peraturan Perundang-undangan. Kesatuan dan persatuan yang tadi sifatnya itu didalam hukum itu

lex spesialis itu menjadi lex generalis dengan kata-kata keseragaman azas dan Peraturan

Perundang-undangan. Maksud saya kalimat itu sudah khusus tetapi di close dengan kalimat yang

umum. Jadi kalau mau kalimat yang khusus di berikan juga, dijelaskan dengan kalimat yang

khusus. Persatuan dan kesatuan nasional itu apa ? Melalui system keamanan dan pertahanan,

kan kira-kira cukup. Jadi menurut saya itu sejalan, tetapi saya sepakat kalau titik itu di persatuan

kesatuan nasional. Titik disitu fine, clear, tidak ada lagi multi tafsir menurut saya. Tetapi kalau mau

ditambah melalui tadi kata-kata yang tadinya sudah khusus itu harus di close dengan yang khusus

lagi,misalnya keseragaman azas dan peraturan perundang-undangan dan tadi mengakomodasi

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 51: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

system pertahanan dan keamanan nasional atau tadi supaya kita sepakat, supaya cepat titik di

nasional saja.

Terima kasih.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Pak Ali Mochtar.

ALI MOCTHAR NGABALIN (BPD) :

Saya lagi-lagi menekankan pada DIM 7 (d) ini tidak ada substansi yang terkait kalimat ini

dengan transaksi elektronik, coba dilihat baik-baik. Makanya saya selalu mengatakan bahwa

usulan PDI P tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi ini terkait dengan

transaksi elektronik itu perlu dikasih masuk, supaya di mengerti apa ayat ini, kalimat ini, kalau

tidak apa yang kita mau pahami dari situ. Kita tidak bicara tentang masalah pertahanan, kita tidak

bicara mengenai masalah bela Negara, toh disini teknologi informasi itu sendiri. Tetapi

pemanfaatan teknologi ini untuk kepentingan transaksi elektronik. Sehingga apa yang tadi di

usulkan oleh Kang Dedi ini terkait dengan persatuan dan kesatuan dari sebuah satu system, saya

setuju itu dengan berbicara tentang persatuan dan kesatuan. Itu tidak ada di tempat lain, di Komisi

kami tadi bicara itu masalah. System pertahanan, nanti di fax di punya komisi itu baru ada

keamanan, kami polisi yang tidak beres itu.

Jangan maksud saya di ayat ini, diberikan masuk di celah-celah mana. Makanya saya

setuju dengan, khususnya transaksi elektronik. Kata PDI P mengatakan bahwa diantara kata

dengan dan kata pemanfaatan ditambah rangkaian kata penggunaan. Penggunaan teknologi

informasi untuk kepentingan transaksi elektronik. Kalau tidak maka kita tidak menemukan, apa itu

ayat 7 dan bikin apa.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Saya kira perlu kita sepakat bahwa ini harus terkait langsung, saya kira itu. Jadi

penggunaan teknologi informasi dalam kaitannya dengan transaksi elektronik. Kita sepakat dengan

itu dan point itu harus disempurnakan.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Pimpinan,

Inikan tadi itu kita, frame kita mendasarkan pada piramida terbaru konsiderannya itu. jadi

problematik, sebetulnya di konsideran-konsideran itu kan kita mau menggambarkan konteks

global dulu, umum dulu. Lalu di (e) di close transaksi elektronik.

ARSIP D

AN DOKUMENTASI

Page 52: RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170213-110100-5730.pdf · TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK . Tahun Sidang : IV . Masa

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Sebentar,

Jadi menurut Pak Dedi ini di point (e) terakhir sudah di close bahwa ini adalah transaksi

elektronik.

DEDI D. MALIK (PAN) :

Jadi maksud saya tadi inikan kita belum sepakat kita merujuk kepada tadi piramida terbalik

itu belum sampai dan sistematika, kemudian juga didalam pembahasan juga tidak konsisten kita.

Misalnya kalau Pak Ali Ngabalin itu betul, artinya ini teknologi informasi apa mahluk ini, yaitu yang

dimaksud transaksi elektronik. Maka kan masuk akal kalau khususnya transaksi elektronik, tetapi

yang menjadi masalah ketika merujuk kepada piramida terbalik itu, karena konsiderannya umum-

umum semua, iya kan pak ? Tetapi di close kemudian di konsideran terakhir yaitu semua yang

dikembangkan itu dibicarakan itu adalah pentingnya transaksi elektronik. Nah kembali kemudian

kepada pilihan, apakah setiap konsideran itu mau yang global tetapi diberikan koma khususnya

transaksi elektronik. Nah berarti setiap konsideran itu harus memuat transaksi elektronik disetiap

konsideran kalau mau konsisten.

YASIN KARA (KETUA RAPAT) :

Jadi begini Pak Mochtar saya kira perlu ditahan penjelasannya. Penjelasannya adalah

bahwa ……………..

ARSIP D

AN DOKUMENTASI