revisi toksik

36
MENEJEMEN TATA KELOLA BAHAN KIMIA INDUSTRI LOGAM BESI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah toksikologi Dosen Pengampu: Evi Widowati, S.KM, M.Kes Oleh: 1. Annisa Sholikhatul Addawiyah 6411410014 2. Sukiswo 6411410016 3. Kukuh Purwo Saputro 6411410018 4. Tysa Runingsari 6411410019 5. Indramala Yulmi Saputri 6411410087 6. Budi Artiyaningrum 6411410092 7. Rhisky ariyoso 6411410094 8. Candra Kusumadewi 6411410097 9. Kunthi Isti Mukharomah 6411410100 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Transcript of revisi toksik

Page 1: revisi toksik

MENEJEMEN TATA KELOLA BAHAN KIMIA INDUSTRI LOGAM BESI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah toksikologi

Dosen Pengampu:

Evi Widowati, S.KM, M.Kes

Oleh:

1. Annisa Sholikhatul Addawiyah 64114100142. Sukiswo 64114100163. Kukuh Purwo Saputro 64114100184. Tysa Runingsari 64114100195. Indramala Yulmi Saputri 64114100876. Budi Artiyaningrum 64114100927. Rhisky ariyoso 64114100948. Candra Kusumadewi 64114100979. Kunthi Isti Mukharomah 6411410100

ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Page 2: revisi toksik

PENDAHULUAN

Bahan dasar besi mentah ialah bijih besi yang jumlah presentase besinya haruslah

sebesar mungkin. Besinya merupakan besi oksida (Fe2O4 dan Fe2O3) atau besi karbonat

(FeCO2) yang dinamakan batu besi spat. Pengolahan besi mentah pada dapur tinggi

dilakukan dengan cara bijih besi menggunakan kokas, bahan tambahan, dan udara panas.

Bijih besi didatangkan dari tambang dalam berbagai mutu dan bongkalan yang tidak sama

besar, serta bercampur dengan batu dan tanah liat. Biji besi terdiri dari bongkalan bijih besi

yang sama besar ( 60 mm ) yang kemudian masuk kedalam pemecah bijih besi, dari mesin

pemecah biji besi setelah biji besi pecah biji besi akan dipanaskan.Bijih

Besi yang digunakan sebagai bahan mentah dalam memprouksi besi kasar dapat

dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :

1. Bijih Besi Oksida

Bijih besi itu mengandung oksida dan terdiri dari jenis – jenis sebagai berikut :

a. Bijih besi magnet

b. Biji besi hematite

2. Bijih Besi Hidrati

Bijih besi hidrat terdiri dari batu besi coklat atau limonit (2fe.o.3ho)

3. Bijih Besi Karbonat

Bijih besi karbonat adalah bijih besi yang termasuk pasir, berupa mineral siderite

(FeCO3) yang mengandung kadar besi sekitar 30 %. Bijih besi dapat pula dikelompokkan

berdasarkan persentase fosfor (P) yang terkandung didalamnya. Unsur fosfor kurang dapat

direduksi dalam proses dapur tinggi sehingga berakibat buruk pada sifat besi kasar. Bijih besi

tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Bijih besi yang mengandung fosfor dalam persentase rendah di atas sekitar 0,04 %,

tetapi besi itu mengandung unsur silikon yang relatif tinggi.

b. Bijih besi yang mengandung unsur fosfor tinggi di atas sekitar 2,5 %, tetapi

mengandung unsur silikon yang relatif rendah.

Pengolahan bijih besi yang mengandung fosfor membutuhkan biaya lebih mahal.

Dalam pengolahan biasanya dicampur dengan bijih besi hematite untuk memperbaiki

kemurnian besi. Pada umumnya bijih besi yang diolah di dalam dapur tinggi mengandung

kadar besi yang tinggi, tidak mudah pecah, dan mempunyai kepekatan yang sesuai,

maksudnya tidak terlampau pekar agar mudah menerima reaksi kimia. Bijih besi tersebut

Page 3: revisi toksik

mempunyai besar ukuran yang sesuai, mengandung sulfur sekitar 0,2 % dan fosfor 2,5 %.

Walaupun demikian, kemurnian tergantung pada jenis yang akan diproduksi.

Alur Proses Pembuatan Besi

Tempat Pengolahan Besi (Dapur tinggi)

Pembangunan industri dapur tinggi pada umumnya diusahakan dekat dengan daerah

penyimpanan atau pengadaan bahan yang akan diolah, seperti bijih besi, bahan bakar, dan

batu kapur. Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat proses pengisian bahan

Page 4: revisi toksik

mentah ke dalam dapur tinggi sehingga dapat memperlancar produksi besi kasar. Dapur

tinggi terdiri dari kerangka baja yang terdiri tegal lurus dan mendekati bentuk silinder. Dapur

itu mempunyai tinggi sekitar 30 meter dan diameter sekitar 6 meter. Pada bagian dalam dapur

disediakan batu tahan api dan dilengkapi dengan alat pemasukan bahan – bahan pada bagian

atas, sedangkan pada bagian bawah terdapat tempat pengumpulan besi dan terak cair.

Sistem pemaukan bahan adalah dengan system berputaar sehingga bahan- bahan dapat

tersusun mengelilingi bagian dalam dapur. Dapur itu juga dilengkapi dengan pipa embus

yang berguna untuk menyalurkan udara panas ke dalam dapur. Setiap dapur dilengkapi

dengan 12 buah pipa embus yang dihubungkan dengan pipa induk. Di samping itu, setiap

dapur dilengkapi dengan kaca embus berukuran kecil yang digunakan untuk memeriksa

bagian dalam dapur sewaktu proses pengolahan berlangsung. Dengan demikian, proses

reduksi yang terjadi di dalam dapur dapat dinilai dari luar dan penyesuaian kondisi besi cair

dapt dilakukan dengan baik

Bahan bahan mentah yang dimasukkan kedalam dapur terlebih dahulu ditimbang

perbandingannya. Setelah itu dibawa dengan kereta ke bagian atas daput dan langsung

ditumpahan secara otomatis ke dalam dapur melalui lubanmg pemasukan bahan. Pada waktu

proses pengolahan berlangsung, bagian atsa dapur ditutup rapat sehingga tidak dapat dilalui

gas atau udara.

Tempat Pengolahan Besi

( Tanur Sembur )

Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur

sembur (blast furnace). Tanur sembur berbentuk menara silinder dari besi atau baja dengan

tinggi sekitar 30 meter dan diameter bagian perut sekitar delapan meter. Karena tingginya alat

Page 5: revisi toksik

tersebut, alat ini sering juga disebut sebagai tanur tinggi. Bagian – bagian dari tanur tinggi

adalah sebagai berikut:

a. Bagian puncak yang disebut dengan Hopper, dirancang sedemikian rupa sehingga

bahan – bahan yang akan diolah dapat dimasukkan dan ditambahkan setiap saat.

b. Bagian bawah puncak, mempunyai lubang untuk mengeluarkan hasil – hasil yang

berupa gas.

c. Bagian atas dari dasar (kurang lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa – pipa yang

dihubungkan dengan empat buah tungku dimana udara dipanaskan (sampai suhunya

kurang lebih 1.100o C). udara panas ini disemburkan ke dalam tanur melalui pipa –

pipa tersebut.

d. Bagian dasar tanur, mempunyai dua lubang yang masing – masing digunakan untuk

mengeluarkan besi cair sebagai hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil samping.

Proses Pengolahan Besi

Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan urutan sebagai

berikut:

a. Bahan – bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui bagian puncak tanur.

Bahan – bahan ini berupa:

1. Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang bercampur

dengan pasir (SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3).

Batuan – batuan ini yang akan direduksi.

2. Bahan – bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon).

3. Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat

zat – zat pengotor.

b. Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas

terbakar.

C(s) + O2(g) CO2(g) H = - 394 kJ

Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang dibebaskan akan

menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C.

c. Gas CO2 yang terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan

bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO.

CO2(g) + C(s) H = +173 kJ2 CO(g)

Reaksi kali ini berjalan endoterm (memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada bagian itu

menjadi sekitar 1.300o C.

Page 6: revisi toksik

d. Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3).

Reuksi ini dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:

1. Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500o C.

3 Fe2O3(s) + CO(g) 2 Fe3O4(s) + CO2(g)

2. Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi menjadi

FeO pada suhu 850o C.

Fe3O4(s) + CO(g) 3 FeO(s) + CO2(g)

3. Pada bagian yang lebih bawah lagi, FeO yang terbentuk akan direduksi menjadi

logam besi pada suhu 1.000o C.

FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g)

e. Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.

f. Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu kapur

terurai menurut reaksi:

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

g. Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak

(slag) yang berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut:

CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)

3 CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l)

CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)

h. Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki

massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan keluar

pada saluran tersendiri.

Hasil Didapur Tinggi

Hasil dapur tinggi yang utama yaitu terak dan besi kasar, di samping itu, dibagian

bawah juga menghasilkan gas dan debu. Gas yang dihasilkan dari dalam dapur tinggi adalah

gas CO, sebagian digunakan untuk memproses reduksi bijih besi dan sebagian lagi

dikeluarkan. Gas yang dikeluarkan dari dalam dapur mempunyai susunan, sebagai berikut :

1). Karbon dioksida (CO2) sekitar 8 – 12 %

2). Karbon monoksida + Karbon dioksida (CO + CO2) sekitar 39–40 %.

3). Zat lemas (N2) sekitar 57 – 58 %.

4). Zat air (H2O) sekitar 2,5 – 3 &.

Page 7: revisi toksik

Debu yang dihasilkan dari dalam dapur masih mengandung oksida besi. Debu tersebut

setelah diproses dapat dimasukkan kembali ke dalam dapur tinggi dalam persetase yang

terbatas.

1. Terak

Terak yang dihasilkan dari daput tinggi mempunyaui volume kira – kira 3 kali

dari volume besi kasar. Dapur tinggi yang melakukan proses reduksi dengan

sempurna akan menghasilkan terak yang berwarna putih (putih keabu – abuan) atau

mendekati warna hijau. Apabila hasil terak dengan besi sama banyaknya maka terak

berwarna hitam menandakan terak mengandung besi. Terak dapat diproses lebih

lanjut untuk dijadikan bahan – bahan sebagai berikut.

1). Pupuk fosfat dari terak yang mengandung fosfor (Ca PO4).

2). Batu tegel yang kualitasnya hampir sama dengan batu alam.

3). Tenuna wol yang dipakai sebagai bahan penutup mesin.

4). Bendungan air.

5). Terak cair yang baru keluar dari dalam dapur tinggi disemprot dengan air

akan menjadi pasir terak. Pasir terak dapat dicampur dengan aspal untuk mengeraskan

jalan raya untuk kendaraan ringanPasir terak yang paling halus dan dicampur dengan

semen dapat digunakan untuk bangunan beton yang bermuatan statis.

2. Besi Kasar

Besi kasar adalah logam campuran besi dan karbon mengadung unsur – unsur

campuran lainnya di atas 10 %. Besi tersebut dapat dikatakan logam murni dari

besi tuang, yang mempunyai komposisi sebagai berikut.

a. Unsur Karbon (C)

Unsur karbon yang bercampur di dalam besi kasar sekitar 3 – 4 %. Unsur

karbon yang bercampur di dalam besi akan membentuk sementit (Fe3C).

Sedangkan beberapa karbon lainnya bercampur dalam

bentuk karbon bebas yang membentuk grafit. Proporsi campuran karbon bebas

tergantung pada kecepatan pendinginan dan campuran beberapa unsur lainnya.

Pendinginan akan berlangsung cepat dengan unsur campuran sulfur, cara ini akan

menjaga pencampuran karbon di dalam besi.

Sementara itu, dengan unsur campuran silikon, cenderung untuk

menghasilkan besi yang mengandung karbon bebas. Pada umumnya besi kasar

Page 8: revisi toksik

mengandung paduan karbon sekitar 0,1 – 3 % dengan karbon bebas lebih dari 2,7

%.

b. Unsur Logam Lainnya

Penggolongan kelas besi kasar berdasarkan pada sifat kemurniannya, karena

hal itu berpengaruh terhadp sifat logam yang dihasilkan dan mempengaruhi

pemilihan sistem pengolahan selanjutnya. Kecuali unsur fosfor, jumlah relative

dari unsur campuran lainnya dapat dikontrol sewaktu masih di dalam dapur

tinggi. Adapun persentase unsur – unsur campuran logam lainnya yaitu sebagai

berikut :

1). Unsur Silikon (Si) sekitar 0,4 – 2,5 %,

2). Unsur Sulfur (S) sekitar 0,02 – 0,2 %,

3). Unsur Fosfor (P) sekitar 0,04 – 2,5 %,

4). Unsur Mangan (Mn) sekitar 0,4 – 2,7 %.

Sisa dari persentase unsur campuran karbon dan unsur campuran logam

lainnya di dalam besi kasar adalah unsur besi (Fe).

INFO:

1. Agar besi dapat diubah menjadi bermacam – macam bentuk, kadar karbon dalam besi

harus dikurangi. Dengan memanaskan besi, karbon akan teroksidasi menjadi CO2.

10. Berdasarkan perhitungan kasar, untuk menghasilkan satu ton besi dibutuhkan:

a. Dua ton bijih besi

b. Satu ton kokas

c. Setengah ton batu kapur

d. Lima ton udara panas.

Proses Pengolahan di Dapur Tinggi

a. Bahan Bakar

Bahan bakar yang dapat digunakan dalam peleburan bijih besi yaitu arang, kayu,

antrasit, dan kokas. Kokas paling banyak digunakan, karena mempunyai nilai kalor yang

tinggi sekitar 8.000 kal / kg dan mempunyai kadar zat arang yang tingggi. Selain itu, kokas

bersifat keras, berukuran besar, dan berpori – pori. Kokas diperoleh dengan pembakaran batu

bara secara tidak sempurna di dalam dapur kokas. Apabila telah digunakan untuk melebur

bijih besi di dalam dapur tinggi maka akan keluar sebagai gas bekas yang disalurkan melalui

pipa untuk digunakan sebagai gas lokal industri pengolahan logam. Kejelekan dari bahan

Page 9: revisi toksik

bakar itu adalah banyak mengandung belerang (S) yang sangat buruk pengaruhnya

terhadap proses pembuatan besi ataupun baja.

b. Batu Kapur

Batu kapur (CaO) digunakan sebagai bahan pengikat atau bahan imbuh dari kotoran

dan unsur – unsur yang tidak diinginkan tercampur dalamlarutan besi kasar untuk dijadikan

terak. Dalam proses dapur tinggi batu kapur berguna sebagai bahan pengikat kotoran dan batu

ikutan, melindungi besi dari oksidasi serta mengambil atau mereduksi unsur fosfor dan sulfur

dari cairan besi.

c. Udara Panas

Udara panas yang dimasukkan ke dalam dapur tinggi digunakan untuk membakar

kokas sehingga menghasilkan gas panas bertemperatur tinggi dan karbin monoksida (gasCO).

Gas panas digunakan untuk melebur bijih besi dan mereduksi unsur – unsur yang terdapat di

dalam bijih besi yang telah cair. Udara panas diperoleh dengan memanaskan udara dingin di

dalam dapur Cowper (Gambar 3). Dapur tersebut menghasilkan udara panas dengan

temperatur sekitar 800 – 9000C. pada bagian dalam dapur dilapisi dengan batu tahan api

yang dapat dipanaskan dengan gas panas. Batu tahan api yang telah panas digunakan untuk

memanaskan udara dingin yang dimasukkan ke dalam dapur sehingga mencapai temperatur

sekitar 800 – 9000C. Setelah itu, udara panas langsung dikeluarkan dari dalam dapur untuk

dimasukkan ke dalam dapur tinggi. Pada umumnya suatu perusahaan dapur tinggi dilengkapi

dengan 3 buah dapur pemanas udara. Kegunaan dapur tersebut yaitu satu dapur dipersiapkan

untuk melayani dapur tinggi, sedangkan yang lainnya untuk membuat gas panas dan servis

Pemakaian udara panas di dalam dapur tinggi untuk

mempercepat proses reduksi dan menghemat bahan bakar. Kebutuhan udara panas pada

dapur tinggi dapat diperhitungkan dengan cara sebagai berikut. Misalnya udara panas dapur

tinggi yagn bekerja 24 jam menghasilkan 300 ton besi kasar yang mengandung karbon sekitar

4 %. Selama proses berlangsung, digunakan 350 ton kokas yang mengandung kadar karbon

sekitar 80 % dan setiap 1 kg kokas membuat 5 m3 gas panas yang mengandung 60 % N dan

udara panas mengandung 8- % N.

ANALISIS AREC BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN

Page 10: revisi toksik

1. SULFUR (S)

Assesment

Flammable (Mudah terbakar)

Toxic (Beracun)

Explosion risk (Risiko paparan)

Recognition

Ledakan dan kebakaran

Kebocoran dan tumpahan

Kontak oksigen

Terhirup: dapat menyebabkan batuk, bersin atau sesak napas jika jumlah

besar yang dihirup.

Tertelan: menelan jumlah yang sangat besar dapat menyebabkan sakit

tenggorokan, mual, sakit kepala, dan mungkin tidak sadar pada kasus

berat. Dapat dikonversi menjadi hidrogen sulfida dalam usus.

Kontak kulit: dapat menyebabkan iritasi.

Kontak mata: iritasi mata manusia pada 6-8 ppm. Kemerahan dan nyeri

dapat diamati. 

Paparan kronis:paparan secara berkepanjangan terhadap debu belerang

dapat menghasilkan sensitisasi kulit mungkin dan kerusakan mata

permanen (mengaburkan dari lensa dan iritasi kronis). 

Evaluation

Jika terjadi ledakan dan kebakaran: gunakan fire extinguisher jenis fume atau powder

jika terjadi kebakaran ringan. Gunakan tau gunakan semprotan air dari hydrant.

Dalam hal terjadi kebakaran, memakai pakaian pelindung penuh dan NIOSH yang

disetujui mandiri alat bernafas dengan facepiece dioperasikan pada tekanan penuh.

Jika terjadi kebocoran dan tumpahan: hilangkan semua sumber api, kondisikan

ventilasi dengan baik, gunakan APD yang layak dan terstandar. Bersihkan tumpahan

dengan cara yang tidak meimbulkan debu. Gunakan chemical absorber untuk

menyerap, sesudahnya letakkan dalam wadah khusus dengan keadaan tertutup.

Jika terjadi kontak dengan oksigen: Lakukan pengkondisian ventilasi dengan baik.

Simpan dalam wadah tertutup rapat. Simpan dalam, sejuk dan kering, daerah korosi-

bukti, berventilasi jauh dari kelembaban, sumber panas atau pengapian, mudah

terbakar dan oksidasi. Melindungi terhadap kerusakan fisik. Hindari pembentukan

debu dan sumber kontrol pengapian. Mempekerjakan ketentuan grounding, ventilasi

Page 11: revisi toksik

dan ledakan bantuan sesuai dengan praktek rekayasa diterima dalam setiap proses

mampu menghasilkan listrik debu dan / atau statis. Kosong hanya ke atmosfer inert

atau tidak mudah terbakar. Mengosongkan isinya ke dalam suasana non-lembam di

mana uap mudah terbakar dapat hadir dapat menyebabkan kilat api atau ledakan

akibat debit elektrostatik.

Jika terhirup: berikan udara segar untuk bernapas dan dapatkan perawatan medis

setiap kali terjadi kesulitan napas.

Jika tertelan: menginduksi muntah segera seperti yang diarahkan oleh

tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada

orang yang tidak sadar. 

Jika terjadi kontak terhadap kulit: cuci bagian yang terbuka dengan sabun dan

air. Dapatkan saran medis jika iritasi berkembang.

Jika terjadi kontak dengan mata: segera basuh mata dengan banyak air selama

minimal 15 menit, mengangkat kelopak mata bawah dan atas

sesekali. Dapatkan perhatian medis segera. 

Jika terjadi paparan kronis: Secara umum, ventilasi pengenceran adalah

bahaya kesehatan yang memuaskan kontrol untuk zat ini.Namun, jika

kondisi penggunaan menciptakan ketidaknyamanan pada pekerja, sistem

pembuangan lokal harus dipertimbangkan.

Controlling

Fire extinguisher

Chemical absorber

Respirator mask

Protective clothing (overalls)

Face protection

Gloves proper

Goggles

2. SIL I KON

Asesment:

Sifat fisik dan kimia

Keadaan fisik dan penampilan: padat. (Kristal padat.)

Page 12: revisi toksik

Bau: Tidak tersedia.

Rasa: Tidak tersedia. Berat molekul: 28.09 g/mol

warna: abu-abu gelap. Brown.

pH (1% soln/air): tidak berlaku.

Titik didih: titik lebur 2355 C (4271 F): temperatur kritis 1410 C (2570 F): gravitasi spesifik

4886 C (8826.8 F): 2.33 (air = 1)

Kelarutan: Tidak dapat dalam air dingin, air panas.

Produk mudah terbakar: mudah terbakar. Suhu pengapian Auto: 780 C (1436 F)

Produk pembakaran: beberapa oksida logam.

Recognition

Potensi bahaya silikon

Bahaya toksikologi melalui: inhalasi dan konsumsi.

Toksisitas hewan: keracunan lisan akut (LD50): 3160 mg/kg [tikus].

Efek lain beracun pada manusia: berbahaya dalam kasus inhalasi. Sedikit berbahaya dalam

kasus kontak kulit (iritasi), dari konsumsi.

Khusus Catatan tentang toksisitas hewan: tidak tersedia. Khusus Catatan tentang efek kronis

pada manusia: tidak tersedia.

Khusus Catatan tentang lain efek toksik pada manusia: gangguan debu.

Efek kesehatan potensial akut: Kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit dari gesekan tindakan.

Mata: Dapat menyebabkan irritaiton mata dari tindakan gesekan.

Inhalasi: Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan.

Konsumsi: Dapat mempengaruhi respirasi (pernafasan stimulasi)

Page 13: revisi toksik

Khusus Catatan tentang bahaya kebakaran: interaksi kalsium dan silikon adalah sangat

berbahaya jika suhu di atas 1050 derajat C.

Khusus Catatan tentang bahaya ledakan: materi dalam bentuk bubuk, mampu menciptakan

sebuah ledakan debu. Campuran silicon, aluminium, dan memimpin oksida meledak ketika

dipanaskan.

Evaluation:

Penanganan terhadap bahaya API

API kecil: Menggunakan bubuk kimia kering.

API besar: Menggunakan semprotan air atau kabut. Dingin yang mengandung pembuluh

dengan jet air untuk mencegah membangun-up tekanan, autosulutan atau ledakan.

Jauhkan bahan kimia silicon dengan kalsium, alumunium, dan bahan-bahan oksida, karena

dapat meledak dalam suhu tinggi.

Penanganan dan Penyimpanan

Pencegahan: Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber-sumber dari pengapian. Tanah semua

peralatan yang mengandung bahan. Jangan menelan. Tidak bernapas debu. Memakai pakaian

pelindung yang cocok. Dalam kasus ventilasi cukup, memakai peralatan pernafasan yang

sesuai. Jika tertelan, segera minta nasihat medis dan menunjukkan wadah atau label.

Menjauhkan diri dari incompatibles seperti oksidator agen.

Penyimpanan: Menjaga wadah di daerah berventilasi baik. Menjaga wadah erat ditutup dan

disegel sampai siap untuk digunakan. Menghindari semua kemungkinan sumber dari

pengapian (atau percikan api).

Controlling:

Tindakan pertolongan pertama

Page 14: revisi toksik

Kontak mata:

Memeriksa dan menghapus lensa kontak apapun. Dalam kasus kontak, segera bilas mata

dengan banyak air selama setidaknya 15 menit. Dapatkan medis jika terjadi iritasi. Kulit

kontak: Cuci dengan sabun dan air. Menutup kulit jengkel dengan yg melunakkan. Dapatkan

medis jika iritasi mengembangkan.

Kontak kulit yang serius:

Tidak tersedia. Inhalasi: Jika dihirup, Hapus untuk udara segar. Jika tidak bernapas,

memberikan buatan respirasi. Jika sulit bernapas, memberikan oksigen. Mendapatkan

perhatian medis.

Inhalasi yang serius:

Mengevakuasi korban ke area aman sesegera mungkin. Melonggarkan pakaian ketat seperti

kerah, dasi, sabuk atau pinggang. Jika sulit bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak

bernapas, melakukan mouth-to-mouth resusitasi. Mencari perhatian medis.

Konsumsi:

Tidak menginduksi muntah kecuali diperintahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis.

Tidak pernah memberikan apa-apa oleh mulut orang yang tidak sadar. Melonggarkan pakaian

ketat seperti kerah, dasi, sabuk atau pinggang. Dapatkan medis jika gejala muncul. Serius

konsumsi: Tidak tersedia.

Paparan mengontrol perlindungan pribadi

Teknik kontrol: Menggunakan proses isolasi, ventilasi knalpot lokal atau kontrol teknik lain

untuk menjaga udara tingkat di bawah batas direkomendasikan eksposur. Jika pengguna

operasi menghasilkan debu, fume atau kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga paparan

pencemaran dalam udara di bawah batas eksposur.

Perlindungan Pribadi (APD):

Safety glasses

Chloting protection

Respirator mask

Page 15: revisi toksik

Safety glove / Sarung tangan vinyl

Shielding/ tameng muka

Sepatu nitrile / sepatu vinyl

3. MANGAN

Assesment

Mangan merupakan logam yang berbau dan berwana putih keabu-abuan, bersifat keras

tapi rapuh dengan titik didih 2.095 ° C (3803 ° F) dan titik lebur 1244 ° C (2271,2 ° F).

Mangan dapat larut dalam air dingin dan air panas.

Mangan merupakan logam yang stabil dan bisa bereaksi dengan zat lain.

Mangan juga mempunyai toksisitas baik pada hewan maupun manusia.

Mangan merupakan unsur dari besi kasar

Recognition

Berbahaya jika terhirup, tertelan

Menimbulkan iritasi kulit bila kontak dengan kulit

Menimbulkan iritasi pada mata jika terkena atau mangan kontak dengan mata

Evaluasi

Jika terhirup segera cari udara segar, bila tidak bernapas berikan pernapasan buatan jika

sulit bernapas berikan oksigen dan mencari pertolongan medis

Jika tertelan Jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh

tenaga medis. Dilarang memberikan apapun melalui mulut kepada orang sadar.

Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang.

Dapatkan pertolongan medis jika gejala muncul.

Jika terkena mata segera basuh mata dengan air yang banyak minimal selama 15 menit.

Mencari pertolongan medis jika terjadi iritasi

Kontak pada Kulit maka cuci dengan sabun dan air. Tutupi kulit yang teriritasi dengan

melunakkan. Dapatkan pertolongan medis jika iritasi berkembang.

Menggunakan alat perlindung yaitu : glasses, Lab coat, Dust respirator, Boots, alat bantu

pernapasan

Controling

Page 16: revisi toksik

Gunakan lampiran proses, ventilasi pembuangan lokal, atau perangkat kendali teknik lain

untuk menjaga kadar udara di bawah yang direkomendasikan dari batas paparan. Jika

operasi pengguna menghasilkan debu, asap atau kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga

paparan udara yang terkontaminan di bawah batas pemaparan.

Pemeriksaan kesehatan secara berkala

Menerapkan peraturan tentang bahaya dari logam mangan sesuai aturan yang berlaku

4. KALSIUM OKSIDA (CAO)

Assesment

Kalsium Oksida atau CaO atau yang biasa disebut Batu kapur digunakan sebagai

bahan pengikat atau bahan imbuh dari kotoran dan unsur – unsur yang tidak diinginkan

tercampur dalam larutan besi kasar untuk dijadikan terak. Dalam proses dapur tinggi, batu

kapur berguna sebagai bahan pengikat kotoran, melindungi besi dari oksidasi serta

mengambil atau mereduksi unsur fosfor dan sulfur dari cairan besi.

CaO memiliki Keadaan fisik dan penampilan Solid (Padat Crystalline.), tidak berbau,

tidak berasa, dan berwarna putih, memiliki Molekul Berat 56.08 g / mol, pH: 10. CaO Larut

dalam asam, gliserol, larutan gula. tidak larut dalam alkohol, Sangat sedikit larut dalam air

dingin, air panas, dan Larut dalam metanol eter, dietil, n-oktanol.

Recognition

Potensi Bahaya yang ditimbulkan kalsium Oksida (CaO) dapat melalui serapan kulit, Dermal

kontak, Kontak mata, Inhalasi.

1. Potensi Efek Kesehatan Akut:

Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi.

Berbahaya dalam kasus kulit (korosif, permeator), kontak mata (korosif). Jumlah kerusakan

jaringan tergantung pada panjang kontak. Kontak dengan mata dapat mengakibatkan

kerusakan kornea atau kebutaan. Kontak kulit dapat menghasilkan peradangan dan terik.

Menghirup debu akan menghasilkan iritasi pada saluran gastro-intestinal atau saluran

pernapasan, yang ditandai dengan panas, bersin dan batuk. Paparan Parah (over- eksposur)

dapat menghasilkan kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian. Radang mata

ditandai dengan kemerahan, penyiraman, dan gatal-gatal. Peradangan kulit yang ditandai

dengan gatal, memerah skala,, atau, kadang-kadang, terik.

Page 17: revisi toksik

2. Potensi Efek Kesehatan kronis:

Tidak menyebabkan efek Karsinogenik, Mutagenik dan Efek teratogenik. Paparan berulang

dari mata ke tingkat rendah debu dapat menghasilkan iritasi mata.

Paparan berulang pada kulit dapat menghasilkan kerusakan kulit lokal, atau dermatitis.

Inhalasi berulang debu dapat menghasilkan berbagai derajat iritasi pernapasan atau kerusakan

paru-paru.

Evaluation

Penanganan dan Penyimpanan

Kewaspadaan:

Simpan pada wadah kering. Jangan menghirup debu. Jangan menambahkan air ke produk ini.

ventilasi harus cukup, pakai pelindung pernapasan yang cocok. Jika merasa tidak enak badan,

mencari pertolongan medis dan tunjukkan label jika mungkin. Hindari kontak dengan kulit

dan mata. Jauhkan dari incompatibles seperti bahan organik, asam, kelembaban.

Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang sejuk

berventilasi. Jangan simpan di atas 24 ° C (75.2 ° F).

Teknik Kontrol:

Gunakan lampiran proses, ventilasi pembuangan lokal, atau perangkat kendali teknik lain

untuk menjaga kadar udara di bawah yang direkomendasikan eksposur batas. Jika operasi

pengguna menghasilkan debu, asap atau kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga paparan

kontaminan udara di bawah batas pemaparan.

Perlindungan Pribadi:

Splash kacamata. Sintetik apron. Uap dan debu respirator. Pastikan untuk menggunakan

respirator yang disetujui / bersertifikat atau setara, dan Sarung tangan.

Limbah Pembuangan:

Limbah harus dibuang sesuai dengan aturan yang berlaku dalam peraturan pengendalian

lingkungan.

controling

Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata:

Page 18: revisi toksik

Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera basuh mata dengan air

minimal 15 menit. Gunakan air hangat, tetapi Air dingin juga dapat digunakan. Segera

dapatkan pertolongan medis.

Kontak pada Kulit:

Segera basuh kulit dengan air minimal 15 menit. Tutupi kulit yang teriritasi. Cuci pakaian

sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali. Segera

mendapatkan pertolongan medis.

Serius Kulit Kontak:

Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri.

Segera carilah pertolongan medis.

Penghirupan:

Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika

sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian.

Serius Terhirup:

Evakuasi korban ke daerah yang aman sesegera mungkin. Longgarkan pakaian yang ketat

seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau pinggang. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jika

korban tidak bernapas, lakukan mulut ke mulut resusitasi. PERINGATAN: Ini mungkin

membahayakan orang yang memberikan bantuan untuk memberikan mulut ke mulut

resusitasi ketika dihirup bahan beracun, infeksi atau korosif. Segera carilah pertolongan

medis.

Tertelan:

Jangan memaksakan muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh tenaga medis.

Dilarang memberikan apapun melalui mulut kepada orang sadar. Jika sejumlah besar bahan

ini tertelan, segera hubungi dokter. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat

pinggang atau pinggang.

5. ANTRASIT

Assesment

Antrasit adalah jenis batubara yang usianya lebih tua dengan karakteristik carbon lebih tinggi

dan volatile metter lebih rendah dibanding bituminous, lignite, brown cool, bewarna lebih

mengkilap. Digunakan sebagai media filter untuk water treatment sebagai pengganti pasir

silica atau digunakan bersama-sama dengan pasir silica. batubara jenis ini mempunyai ciri-

Page 19: revisi toksik

ciri warna hitam metalik, mengandung unsur karbon antara 86%-98% dan mempunyai

kandungan air kurang dari 8%.

Sifat batubara jenis Antrasit :

1. Warna hitam sangat mengkilat dan kompak

2. Nilai kalor sangat tinggi, kandungan karbon sangat tinggi.

3. Kandungan air sangat sedikit.

4. Kandungan abu sangat sedikit.

5. Kandungan sulfur sangat sedikit.

Penanganan batubara memerlukan pengamanan, karena ada beberapa masalah dalam

penanganan batubara antara lain :

a. Batubara dapat terbakar sendiri

b. Batubara dapat menimbulkan ledakan

c. Batubara dapat menimbulkan pencemaran, kalau ada angin kencang debunya

beterbangan kemana-mana

Recorgnition

1. Kebakaran

2. Inhalasi:Debudapat menyebabkaniritasisaluranpernafasan atas.

3. Kontak Kulit/Penyerapan: Tidakdiantisipasimenyebabkan bahayayang signifikan.

4. Kontak Mata: Debudapat menyebabkaniritasi matamekanik.

Evaluation

1. KebakaranPengecekan Temperatur

Untuk mengetahui temperature maksimum dari onggokan batubara dapat ditentukan

1-2m dibawah permukaan dari tumpukan. Caranya : buat lubang vertical dibantu

dengan pipa berperforasi. Kegunaan pipa agar lubang tidak tertimbun batubara lagi

sedang kegunaan perforasi agar temperature didalam lubang sama dengan temperature

dalam onggokan.

2. Persyaratan Penyimpanan

Page 20: revisi toksik

Simpan dalam, tempat yang sejuk dan kering, berventilasi baik. Simpan wadah

tertutup rapat, dan jauh dari panas, sumber pengapian dan bahan yang tidak

kompatibel.

Controlling 1. Kebakaran

a. Gunakan air, bahan kimiakering ataukarbon dioksidauntuk memadamkan api.b. Karbon dioksida, oksida sulfur dan nitrogen.

2. Inhalasi Perlindungan pernapasan biasanya tidak diperlukan. Tetapi jika terdapat debu

formasi, maka penggunaan respirator baru direkomendasikan.

3. Kontak Kulit/Penyerapan

Baju atau pakaian lengan panjang harus dipakai jika tingkat debu berlebihan. Cuci

pakaian yang terkontaminasi dan pastikan kering sebelum digunakan kembali.

4. Kontak Mata

Chemical goggles,, full-face shield, atau respirator seluruh wajah adalah untuk

dikenakan setiap saat jika produk ditangani. Lensa kontak tidak boleh dipakai, mereka

dapat menyebabkan cedera mata yang parah

6. KARBON MONOKSIDA

Assesment

Karbon monoksida atau oksida carbon / oxide karbonat /emisi gas buang merupakan produk gas anorganik, yang terdiri dari komponen karbon monoksida.CO memiliki beberapa sifat fisik dan kimia diantaranya: tak berwarna, tidak berbau, rasanya hambar, berat molekul 28.01, formula molekul C-O, titik didih pada suhu -312,7 F (-191,5 C), point pembekuan pada suhu -337 F (-205 C), tekanan uap 760 mmHg -191 C, kelarutan dalam air 2,3% 20 C, dan larut dalam alkohol, benzena, asam asetat, etil asetat, kloroform, solusi klorida cuprous.

Reaktivitas CO stabil pada suhu dan tekanan normal. Untuk menghindari potensi bahaya yang ditimbulkannya, penempatan maupun penyimpanannya harus menghindari panas, api, percikan api dan sumber pengapian. Bahan-bahan yang kompatibel dengan CO antara lain: bahan pengoksidasi, halogen, oksida logam, logam, bahan mudah terbakar, dan Lithium

Recognition

Page 21: revisi toksik

CO memiliki potensi bahaya fisik maupun potensi bahaya terhadap kesehatan. Potensi efek kesehatan, antara lain:

a. TerhirupPaparan jangka pendek: perubahan suhu tubuh, perubahan tekanan darah, mual, muntah, nyeri dada, sesak napas, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, mengantuk, kelelahan, pusing, disorientasi, halusinasi, nyeri pada ekstremitas, tremor, kehilangan koordinasi, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kerusakan mata, warna kulit kebiruan, sesak napas, gangguan darah, kejang, koma.Paparan jangka panjang: mual, muntah, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, kelainan darah, gangguan jantung, kerusakan jantung, kerusakan saraf, efek reproduksi, cacat lahir, kerusakan otak.

b. Kontak kulitPaparan jangka pendek: lecet, frostbite

c. Kontak mata:Paparan jangka pendek: radang dingin, penglihatan kaburPaparan jangka panjang: tidak ada informasi yang tersedia

d. TertelanPaparan jangka pendek: konsumsi gas tidak mungkinPaparan jangka panjang: konsumsi gas tidak mungkin

Potensi bahaya fisik:CO dapat mnyebabkan kebakaran dan menimbulkan kilat api.

Evaluation1. Terhirup: jika efek samping terjadi, lepaskan ke daerah yang tidak terkontaminasi.

Berikan pernapasan buatan jika tidak bernapas. Jika sulit bernapas, oksigen harus diberikan oleh teknisi ahli. Dapatkan langsung medis perhatian.

2. Kontak kulit: jika radang dingin atau pembekuan terjadi, segera basuh dengan banyak air suam-suam kuku (105 -115 F, 41-46 C). Jangan gunakan air panas. Jika air hangat tidak tersedia, membungkus bagian yang terkena diselimut. Dapatkan perhatian medis segera.

3. Kontak mata: kontak dengan cairan segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Kemudian dapatkan perhatian medis segera.

4. Tertelan: jika sejumlah besar ditelan, mendapatkan perhatian medis.

Controlling

Penyimpan dilakukan sesuai dengan semua peraturan yang berlaku dan standar.

1. Penyimpanan di tempat yang sejuk dan kering

Page 22: revisi toksik

2. Penyimpanan di daerah yang berventilasi baik (peralatan ventilasi harus tahan ledakan-ledakan jika konsentrasi materi yang hadir). Menyediakan pembuangan lokal atau proses sistem ventilasi kandang.

3. Menghindari sinar matahari langsung. 4. Hindari panas, api, percikan api dan sumber pengapian.5. Menjauhkan dari zat-zat yang tidak kompatibel

Untuk mengendalikan potensi bahaya yang ditimbulkan diperlukan beberapa APD, antara lain:

1. Eye protection (Goggles)Eye protection tidak diperlukan pada paparan gas, sedangkan untuk cairan sangat dianjurkan. Eye protectionyang digunakan tahan percikan. Tidak menggunakan lensa kontak. Dan menyediakan air mancur darurat pencuci mata.

2. Clothing protectionsUntuk gas pakaian pelindung tidak diperlukan. Untuk cairan diperlukan pakaian pelindung yang sesuai.

3. Gloves Dianjurkan menggunakan sarung tangan insulasi.

4. Respirator

7. fosfor

Assesment

Flammable (Mudah terbakar)

Toxic (Beracun)

Explosion risk (Risiko paparan)

Recognition

karena kimia-fisik fitur, produk ini dinilai sebagai sangat mudah terbakar (flash-titik di

bawah 21 ° c). berbahaya dengan terhisap dan dalam kontak dengan kulit.

Page 23: revisi toksik

Iritasi pada mata. paparan berulang dapat menyebabkan kulit kering atau cracking

Evaluation

MATA : Airi deras dengan bersih, air bersih selama minimal 15 menit. Mencari

nasihat medis.

KULIT : Cuci segera dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian yang

terkontaminasi. Jika terjadi iritasi, mencari perhatian medis.

Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.

TERHISAP : Hapus untuk udara terbuka. Jika napas tidak teratur, mencari nasihat medis.

Tertelan : Mendapatkan perhatian medis segera. Menginduksi muntah hanya jika

diindikasikan oleh dokter. Dilarang memberikan apapun melalui

mulut kepada orang yang tidak sadar

Tindakan bila terjadi kebakaran

Wadah tertutup terkena panas api dapat menyebabkan tekanan naik dan meledak. Untuk

informasi tentang lingkungan dan risiko kesehatan, perlindungan saluran udara pernapasan,

ventilasi dan upaya perlindungan individu, lihat bagian lain dari sheet ini. Pemadaman

langkah: CO2, busa, bahan kimia bubuk untuk cairan yang mudah terbakar. Air mungkin

tidak efektif untuk memadamkan kebakaran, namun harus digunakan untuk mendinginkan

kontener yang terekspos api dan mencegah kebakaran dan ledakan. Untuk kebocoran dan

tumpahan yang belum terbakar, air nebulasi dapat digunakan untuk membubarkan uap mudah

terbakar dan melindungi rakyat terlibat dalam menghentikan kebocoran.

Peralatan: memakai peralatan lengkap dengan perisai helm dan wajah dan perlindungan leher,

selfbreathing apparatus tekanan atau permintaan jaket, dan celana panjang insulative, dengan

band-band di sekitar lengan, kaki dan pinggang

Terkadang rilis tindakan

Menghindari sumber penyulut api. Tutup dengan bahan penyerap lembam. Kumpulkan

tumpahan dengan peralatan sparkproof. Menggunakan air hanya untuk menghilangkan

residu, agar tidak mengambil risiko memasuki saluran pembuangan. Jangan biarkan produk

kering. Pakaian yang terkontaminasi harus dibiarkan terendam dalam air sebelum dicuci.

Dalam rangka untuk memilih keselamatan langkah-langkah dan peralatan perlindungan,

silakan lihat bagian lain dari lembar ini. Tumpahan di perairan: menghapus cairan dari

permukaan dengan pompa tahan api atau pompa manual atau sesuai penyerap materi. Resor

Page 24: revisi toksik

untuk tenggelam dan / atau penyebaran produk dengan zat yang cocok di perairan terbuka,

jika diizinkan oleh hukum

Penanganan dan penyimpanan

Hindari akumulasi biaya elektrostatik. Simpan wadah tertutup dan di tempat yang berventilasi

baik. Uap dapat memicu dengan ledakan, oleh karena itu perlu untuk menghindari akumulasi

menjaga jendela dan pintu terbuka, memastikan lintas ventilasi. Tanpa ventilasi yang

memadai, uap dapat menumpuk di bagian bawah dan terbakar pada jarak, jika dipicu off,

dengan risiko dari kilas balik. Jauhkan jauh dari sumber panas, percikan api dan telanjang.

Jangan merokok, menggunakan korek api atau pemantik. Jauhkan kontainer dibumikan

sementara decanting dan memakai sepatu antistatik. Pengadukan kuat dan mengalir melalui

pipa dan peralatan dapat menyebabkan pembentukan dan akumulasi elektrostatik

karena konduktivitas rendah produk tuduhan. Untuk menghindari risiko wabah kebakaran

dan ledakan tidak pernah menggunakan kompresi udara selama gerakan

controlling

Fire extinguisher

peralatan sparkproof

Respirator mask

Protective clothing (overalls)

Face protection

sepatu antistatik

Goggles

Page 25: revisi toksik

DAFTAR PUSTAKA

www.sfx.gr/technical/FOSFORSTAR_EN.pdf (diakses tanggal21 oktober jam 20.13)

http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium%202007/LOGAM/Logam_Eksplorasi-

PasirBesi_MinahasaSelatan_SULUT.pdf (diakses tanggal21 oktober jam 14.30)

Daryanto.proses pengolahan besi dan baja ( ilmu metalurgi), satu nusa : bandung.2010.

indriyanto,rus.pengantar pengetahuan bahan teknik.jurusan teknik industri fakultas teknologi

industri universitas pembangunan nsaional “veteran” jawa timur – Surabaya.