Revisi Ortho

download Revisi Ortho

of 2

description

gaya orto

Transcript of Revisi Ortho

a) Gaya Posterior Terhadap Maksila Head gears dan perangkat traksi servikal dapat menahan perkembangan prosesus alveolaris dan menghambat pertumbuhan corpus maksila. "Efek ortopedi" yang besar dari gaya ekstra oral yang berat dan kontinyu pada maksila telah terbukti pada penelitian yang dilakukan terhadap hewan. Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran radiografi sekelompok hewan monyet kecil pada periode akhir geligi susu, di mana kompleks midfacial dapat berpindah ke arah posterior dalam suatu hubungan Kelas III selama 3 bulan, dengan menggunakan gaya yang berat dan kontinyu (400 g per sisi) dan diterapkan selama 24 jam per hari, sehingga menghasilkan perpindahan ke arah posterior hingga selebar dua gigi.Pergerakan maksila ke arah posterior karena gaya eksternal servikal pada manusia juga telah terbukti. Respon maksila dan gigi rahang atas yang beragam, tergantung pada beberapa faktor, termasuk arah aplikasi gaya, model alat ekstra oral yang digunakan, jumlah dan durasi gaya yang diberikan, serta morfologi kraniofasial pasien. Intermaxillary elastik kelas II biasanya digunakan untuk menggeser gigi rahang atas ke arah distal, tetapi efeknya pada pertumbuhan dan morfologi tulang nasomaksila belum diketahui. Pengaruh traksi intermaxillary kelas II pada pertumbuhan rahang bawah telah dipelajari.Hal tersebut juga ditunjukkan, pada manusia, bahwa pergerakan gigi dan perubahan tulang maksila secra bersamaan dapat mempengaruhi posisi mandibula, seperti peninggian atau pengangkatan mandibula harus memungkinkan fungsi mandibula pada maksila. Secara teoritis, setidaknya, traksi ekstra oral untuk maksila juga harus memiliki efek tidak langsung pada pertumbuhan dan morfologi mandibula, meskipun saat ini belum sepenuhnya diketahui.

b) Gaya Anterior Terhadap MaksilaFace masks dapat menggerakkan gigi rahang atas ke arah anterior. Alat tersebut juga dapat meningkatkan pertumbuhan maksila dan adaptasi sutura, sehingga menghasilkan corpus maksila yang lebih ke arah ventral. Gaya eksperimental seberat 300 sampai 400 g menghasilkan pergerakkan ke arah anterior yang luas dari kompleks maksila pada hewan monyet setelah tiga bulan. Pembukaan sutura berhubungan dengan sedikitnya interdigitasi yang terjadi pada sutura sirkummaksila. Sebuah rotasi simultan pada maksila dalam arah atas sering terkait dengan berbagai reaksi pada sutura yang berbeda. Penelitian histologis mengkonfirmasi bahwa pergerakanan yang dilihat secara sephalometri diperantarai oleh resorpsi dan remodeling pada sutura di maksila. Pergerakkan ke anterior dari kompleks maksila telah dibuktikan pada pasien yang menggunkan face mask. Gaya yang berat diterapkan selama 5 sampai 8 tahun tampaknya memberikan hasil yang baik (P. Rygh, data tidak dipublikasikan). Dinyatakan bahwa penggunaan face mask dapat menghambat pertumbuhan mandibula dalam cara yang sama seperti pada penggunaan chin chap, tetapi data terdokumentasi belum dipublikasikan.

c) Gaya Transversal Pada Maksila Pelebaran maksila oleh perangkat yang memisahkan sutura mediana palatina dan sutura terkait merupakan prosedur klinis yang telah terbukti adanya. Respon sutural sebagian besar meregang, dan terjadi translasi maksila, setelah pemisahan sutural (lihat juga Bab 15). Walaupun terapi ekspansi palatal telah digunakan selama bertahun-tahun untuk memperbaiki kekurangan dalam arah transversal, namun peneliti mendapat manfaat dari penelitian terhadap perubahan pada gigi dan struktur pendukung dalam merespon ekspansi lateral tersebut, baru-baru ini. Gaya resiprokal lateral yang kuat diperlukan untuk memisahkan sutura mediana palatina, dan beberapa kerusakan harus diperkirakan, khususnya pada daerah periodontal bagian bukal dari gigi molar dan premolar rahang atas. Greenbaum dan Zachrisson telah membandingkan tiga kelompok pasien. Pada kelompok pertama dilakukan ekspansi maksila secara cepat dengan alat split akrilik cekat, pada kelompok kedua dilakukan ekspansi maksila secara lambat dengan alat Quad-Helix, sedangkan pada kelompok ketiga atau kelompok kontrol dilakukan perawatan dengan alat edgewise tetapi tanpa disertai ekspansi palatal. Pada kelompok yang mengalami ekspansi menunjukkan peningkatan nilai tengah rata-rata jarak antara molar pertama yakni sekitar 4,5 mm. Kondisi periodontial pada ketiga kelompok umumnya baik dan tingkat perlekatannya setara, meskipun ada variasi respon individu. Kerusakan periodontal terjadi pada beberapa individu yang mengalami ekspansi maksila secara cepat karena ekspansi terjadi sebelum rotasi molar bila alat ini digunakan. Temuan ini menunjukkan bahwa kondisi periodontal dapat tetap berada dalam tingkat yang dapat diterima baik pada ekspansi secara cepat atau lambat tetapi rotasi molar beresiko pada ekspansi maksila secara cepat.Perubahan skeletal yang berhubungan dengan ekspansi skeletal yang besar pada rahang atas secara mengejutkan terlihat stabil, dan kondisi periodontal dapat dipertahankan dalam keadaan sehat dengan kebersihan mulut yang baik. Namun, resorpsi pada aspek bukal akar yang menggunakan perangkat ekspansi palatal telah dibuktikan secara histologis. Resorpsi tersebut tidak dapat dilihat pada radiografi periapikal sampai terjadinya resoprsi yang cukup besar.