Ortho Stikes Baru
-
Upload
hosiaweinigcindyago -
Category
Documents
-
view
270 -
download
3
description
Transcript of Ortho Stikes Baru
copyrighted : Amanda DianQhee`03
KEPERAWATANKEPERAWATAN
0rthopaedi0rthopaediUMAR FARUK, S.Kep.NsUMAR FARUK, S.Kep.Ns
STAF DEPARTEMEN STAF DEPARTEMEN ORTHOPAEDIORTHOPAEDI
RSUD SIDOARJORSUD SIDOARJO
orthopaedi
cabang ilmu keperawatan yang mempelajari sistem muskuloskeletal (tulang,sendi,otot,tendon,nervus) yg
berhubungan dengan fungsi lokomotor.
Mekanisme Trauma Mekanisme Trauma • Langsung :
– Kena pukulan.– Jatuh dari ketinggian.
• Tidak langsung :– Efek benda lain yg kena trauma
(pengemudi terbentur dasboard saat mobil tabrakan).
• Melintir– Mis : kasus olahragawan gulat,
Akibat trauma pada Akibat trauma pada musculoskelatalmusculoskelatal
• Fraktur• Dislokasi• Amputasi• Strain• Sprain• Putus ligament• Ruftur tendon• Kerusakan neurovaskuler.• Kompartemen sindrome
Posisi trauma perlu dikaji Posisi trauma perlu dikaji ??• Posisi pasien dlm kendaraan saat
kecelakaan (pengemudi, penumpang).• Poses kecelakaan (dlm mobil, terlempar
keluar).• Kerusakan mobil (bag luar dan bag dalam).• Penggunaan sabuk pengaman.• Apakah pasien jatuh, berapa jaraknya,
bgmn mendaratnya.• Apakah terlindas.ccc• Apakah terjadi ledakan. cedere lain.• Pejalan kaki tertabrak kendaraan.
• 7 kelainan utama di orthopaedi :1.Kelainan kongenital dan pertumbuhan
2.Infeksi dan inflamasi3.Rheumatoid arthritis4.Kelainan metabolik dan degeneratif5.Tumor6.Gangguan sensoris dan kelemahan otot7.Luka
9 keluhan utama di 9 keluhan utama di orthopaediorthopaedi
• Luka
• Nyeri
• Kaku
• Bengkak
• Deformitas
• Ketidakstabilan
• Kelemahan
• Sensibilitas
• Hilangnya fungsi
PengkajianPengkajian• ABC.• Mekanisme terjadinya cedera• Cedera lain : kepala, cervikal, spine, thorak,
abdomen, ektremitas atas dan bawah.• Pemeriksaan DCAP-BTLS (Deformity, Contusio,
Abrations, penetration, burns, tenderness, laceration, swelling)
• Periksa ada tidaknya ketidakstabilan dan krepitasi, pelvis hati-hati
• Periksa ada tidaknya nyeri pada semua sendi• Periksa dan catat PMS (pulse, motorik, sensasi)
Pengkajian Sistem Pengkajian Sistem MuskuloskeletalMuskuloskeletal
•Status lokalis : pemeriksaan dilakukan secara sistematis : Inspeksi (Look), Palpasi (Feel), Kekuatan otot (Power), Pergerakan (Move).
• Inspeksi (look) :– Raut muka pasien, cara berjalan/duduk/tidur.– Lihat kulit, jar lunak, tulang dan sendi.
• Palpasi (Feel) :– Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri
teraba/tdk, adakah spasme otot.
• Kekuatan otot (Power) :– Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d normal)
• Pergerakan (Move) :– ROM (Range of Joint Movement)– Pergerakan sendi : abduksi, adduksi,
ekstensi, fleksi dll
PENGELOLAANPENGELOLAAN• Penanganan cedera muskuloskeletal yang
baik dan benar akan mengurangi nyeri, kecacatan, dan menghindari komplikasi
• Antisipasi syok perdarahan pada fraktur femur dan pelvis
• Reduksi dilakukan dengan segera dengan cara traksi (menarik) dan gentle
• Bila ada tahanan pada saat reduksi jangan dipaksa, lakukan pembidaian pada posisi yang nyaman menurut pasien
PENGELOLAANPENGELOLAAN
• Selalu catat PMS sebelum dan sesudah pembidaian
• Perawatan luka, pencegahan infeksi, dan tetanus
• Fr terbuka harus tangani perdarahannya.
• Gunakan balut tekan.• JANGAN gunakan torniquet
kerusakan neurovaskuler.
copyrighted : Amanda DianQhee`03
PEMERIKSAAN DI PEMERIKSAAN DI ORTHOPAEDIORTHOPAEDI
• Look :– Deformitas (lihat ada atau tidak bentuk tubuh yang
tidak normal)– Jejas (sebutkan ukuran dan letak jejas)– Edema – Hematom (extravasasi darah ke jaringan sekitar)– Vulnus (sebutkan ukuran dan letak jejas)– Warna kulit distal (distal dari fraktur)– Pus– Ulcus– Scar (proses penyembuhan luka)– Terpasang…
(ex: skin traksi,skeletal traksi,eksternal fiksasi)
• Feel :– Krepitasi (bunyi yang dihasilkan dari gesekan antar
fragmen tulang)– Nyeri tekan– AVN distal (sebutkan nama arteri,vena,nervus distal
fragmen fraktur, ex: pada fraktur femur periksa: a.poplitea, a.tibialis anterior, a.dorsalis pedis, n.peroneus communis, n.tibialis, n.peroneus profundus)
– Capillary refill time (CRT normal < 2 dtk)– Hangat / dingin– Basah / kering– Massa
(karakteristik :konsistensi,mobilitas,ukuran,letak)
• Movement :– Gerak aktif dan pasif (sendi2 sebelah distal fragmen fraktur)– False Movement (gerak anggota tubuh yang tidak pada
sendinya)– Range Of Movement (ex : ROM terbatas oleh karena nyeri)
Measurement :True Length : SIAS – maleolus medialis
Anatomical Length : (Trochanter mayor – condylus lat. Femur) + (condylus medialis tibia – maleolus medialis)
Appearance Length: Xyphoid/umbilicus – maleolus medialis
Ctt : syarat pengukuran: kedua kaki harus sama posisi!! jd klo kaki yg satu tpsang traksi, kaki lainnya diposisikan sama kaya kaki yg ada traksinya.
Trauma muskuloskeletalTrauma muskuloskeletal
• Trauma tumpul atau tembus• Dapat mengenai tulang, sendi, tendon,
otot, ligamen, saraf dan pembuluh darah• Dapat disertai kehilangan darah yang
cukup besar• Dapat disertai lesi neurovaskuler, lesi
sistim urogenital
Trauma muskuloskeletalTrauma muskuloskeletal
Perdarahan pada trauma Perdarahan pada trauma muskuloskeletalmuskuloskeletal
• Fraktur femur : 1,5 liter darah
• Fraktur tibia/humerus : 750 cc• Fraktur pelvis : tergantung
tipe fraktur dan stabilitas
• Trauma multiple : syok hipovolemik
Perdarahan pada trauma muskuloskeletalPerdarahan pada trauma muskuloskeletal
Mekanisme fisiologis tubuh :• Mengaktifkan sistim pembekuan
darah untuk mengurangi perdarahan• Memperbaiki integritas membran sell
dan kapiler untuk meningkatkan reabsorbsi cairan
• Meningkatkan aliran darah kolateral untuk merangsang penyembuhan
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Emergency dalam Emergency dalam ORTHOPAEDIORTHOPAEDI
• Open fraktur
• Dislokasi
• Compartement Syndrome– Pain– Pulseless– Pale– Paresthesi– Paralysis
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
• Terganggunya integritas kulit tempat masuknya mikro organisme
• Macam kerusakan jar.lunak :– Abrasi– Avulsi– Degloving– Kontusi– Laserasi– Puncture
Hip Dislocation Hip Dislocation (dislokasi pinggul)(dislokasi pinggul)
• Anterior– Blow to abducted leg, external rotation
of affected extremity
• Posterior– Blow to flexed/Abducted knee– More severe than anterior dislocation– Associated with rupture of joint capsule,
acetabular Fx, sciatic nerve injury
Management - Hip Management - Hip DislocationDislocation
– Realignment• One attempt if severe neurovascular
compromise• Do not attempt if associated with other
severe injuries• Provide analgesia• Steady and slow pull along shaft of femur• If successful, “pops” into joint, sudden relief
of pain, leg can easily return to extension
• Immobilization– Flexion of hip/knee for comfort
acceptable
Cedera sendiCedera sendi
• Sendi dapat dislokasi bila gaya yang bekerja melebihi ROM normal
• Dislokasi dapat disertai lesi neurovaskuler atau fraktur
• Keterlambatan reposisi panggul Avascular necrosis & kecacatan
• Dislokasi lutut : reposisi segera• Angiografi : bila ada lesi vaskuler
Cedera sendiCedera sendi
Gambaran klinis :• Nyeri• Deformitas sendi• Oedema• Keterbatasan gerak sendi• Gangguan neurovaskuler
Cedera pada sendiCedera pada sendi
Occult jointinstability
Subluksasi
Dislokasi
copyrighted : Amanda DianQhee`03
frakturfraktur
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Paling sering keluar ujian : Paling sering keluar ujian : FFRRAAKKTTUUR R FFEEMMUURR
• Definisi Fraktur :Hilangnya kontinuitas dari tulang (bisa cortex , medula , atau keduanya)
• Jenis Fraktur Secara Klinis :1. Close Fraktur : Tulang tidak pernah berhubungan dengan dunia luar2. Open Fraktur / Compound Fr : Tulang pernah atau sedang berhubungan dengan dunia luar
CIRI: - bone expose (tulang menembus kulit dan terlihat dari luar)
- bubble fat - darah berwarna kehitaman - darah mgd fat globulin krn b’asal dari medulla
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Klasifikasi Close Fracture (Tscherne 1984) : • Grade 0 : Fr. Sederhana tanpa atau dengan sedikit kerusakan soft tissue• Grade I : Fr. Dengan memar / abrasi superficial di kulit dan jar.
Subkutan• Grade II : Fr. Lbh berat dng contusio jar lunak lbh dlm dan edema• Grade III: Luka berat dng ditandai kerusakan jar.lunak dan ancaman
compartement syndrome
Klasifikasi Open Fracture ( Ramon Gustillo) :• Grade I : - luka < 1 cm (tulang keluar sebesar paku)
- luka bersih - jar lunak m’alami kerusakan sedikit - crushing (-) - fr. Comminutive (-)
• Grade II : - luka > 1 cm - Jar lunak mengalami kerusakan namun
tidak banyak - Fr.comminutive / crushing derajat sedang
• Grade III : - kerusakan luas kulit + jar lunak + neurovaskuler - kontaminasi luka (+)
Grade IIIA : - Tulang fraktur dapat ditutup oleh jar lunakGrade IIIB : - Tulang fraktur , periost lepas
- Fr. Cominutive beratGrade IIIC : -cidera vaskuler (+) cito repair !!!
Fraktur terbukaFraktur terbuka
Gambaran klinis :• Adanya luka di
sekitar fraktur• Keluarnya tulang • Nyeri• Gangguan
neurovaskuler• Perdarahan
copyrighted : Amanda DianQhee`03
• Jenis Fraktur Secara Radiologis :
a. Inkomplit : Bowing / melengkungGreenstick
Torus / mencuat- Inkomplit biasanya tjadi pd anak2- Terjadi bila garis fraktur hny sebagian , tdk crossing slrh penebalan tulang
copyrighted : Amanda DianQhee`03
b. Komplit : Simple(hanya tdpt 1 grs fraktur dan 2 fragmen)
Comminuted / Comminutive(lebih dari 1 grs fraktur atau lebih dr 2 fragmen)
copyrighted : Amanda DianQhee`03
• Arah garis fraktur :
- transverse- Oblique- Spiral- Longitudinal
• Penyebab Fraktur :A. TRAUMA
B. NON TRAUMA kongenital,infeksi,degeneratif,metabolik,keganasan
• Diagnosa Fraktur :
A. Tanda Pasti : - Krepitasi - False Movement - Deformity : shortening , angulasi ,
rotasi
B. Tanda Tidak Pasti :-Nyeri -Edema -Memar
• Bone Healing :1. Fase Haematom2. Fase Inflamasi dan Proliferasi seluler 8 jam stlh fraktur , proses berlangsung dibwh periost dan didlm
medula yg tertembus. Tjd pbtkn pblh drh baru
3. Fase Callus (imature)4. Fase Consolidation (Imature mature)5. Fase Remodelling
• Perkin’s Time Table :
x 2
x 2
x 2
Union konsolidasi
Fr. Spiral Extr atas 3 – 4 mg 6 – 8mg
Fr. Spiral Extr bwh 6 – 8 mg 12 - 16mg
Fr. Transversal Extr atas
12 - 16mg 24 – 32mg
Fr. Transversal Extr bwh
24 - 32mg 48 - 64mg
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Penanganan FrakturPenanganan Fraktur1. Primary Survey :
A , B , C2. Resusitasi3. Secondary Survey :
D, E (Exposure)Close Fr :- Recognize
- Reduce =
Reposisi- Retain =
Imobilisasi
- Rehabilitasi
Open Fr : - Recognize
- Reduce = Reposisi - Antibiotik + ATS
(anti tetanus serum)bwt yg blm vaksin,TT (tetanustoxoid) bwt yg udh vaksin
- Debridement + Irigasi - Stabilisasi (Gr.1&2
bisa pake internal fixation, Gr.3 pake external fixation)
- Penutupan luka - Rehabilitasi dini
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Reduction = ReposisiReduction = Reposisi
• Reposisi tertutupcara : tarik bag distal fragmen fraktur lalu arahkan berlawanan dengan arah MOI. Bisa digunakan pada otot yang kecil dan tidak terlalu kuat. klo intern, jgn lupa liat PPDS nya ngelakuin ini di OK kecil.
• Reposisi terbuka (dioperasi)Indikasi: - reposisi tertutup gagal
- ada artikulasi yang membutuhkan reposisi seanatomis mungkin (ex: fraktur yg melewati persendian)
- bila terdapat fraktur traksi yang fragmennya terpisah
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Retain = ImobilisasiRetain = Imobilisasi• Pembatasan gerak untuk mendukung penyembuhan soft
tissue• Metode :
1. Continous Tractionex: U-slab plaster, skin traction, skeletal traction, traksi statis, traksi dinamis.
2. Cast and Splintage (pembebatan dan Gips/plaster of paris)
3. Functional Bracing4. Internal Fixation ex: Pen, Plate n screw, nail n screw, Intramedullary pinning
5. External Fixationpin dipasang menembus tulang dan kulit lalu diluar difiksasi dengan acrylic
copyrighted : Amanda DianQhee`03
TRAKSI
- Cara pemasangan :Skin : 1/5 BB , max 5 kgSkeletal : 1/7 BB , max 20 kg
Tibial skeletal traksi : max 7 kg coz sendi lutut g kuat nahan beban lbh dr 7kg. Biasanya
dipakai utk fr.femur
Calcaneal Traksi : utk fr femur + tibia
- Sistem : statis dinamis
copyrighted : Amanda DianQhee`03
• Dasar pemilihan skin atau skeletal traksi : 1. Usia -pd anak2, jika dipasang skeletal traksi harus menjauhi epiphysis -anak2 dg BB>> : skin traksi krg mampu menarik
2. Berat Badan
• Traksi Berdasarkan sistem :1. Statis : Jika pasien bergerak, sistem traksi tidak bekerja
ex: Bohler Braun, Buck Extension, Bryant
2. Dinamis : Jika pasien bergerak, traksi ikut bergerak menyesuaikan resultante sehingga gaya tarik tetap sama, dan sistem tetap bekerja.ex: Balance Suspension traction, Hamillton russell
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Prinsip Bohler Braun TractionPrinsip Bohler Braun Traction
• Sudut genu & femur 45 derajat
• Gaya traksi harus sesuai dng sumbu femur
• Ada Traksi dan kontra traksi (kontra traksi tuh kasur yang kakinya diganjal balok 15cm, fgsnya supaya traksi bisa menarik fragmen distal, jadi ga cuman narik kaki px ke bawah kasur aja)
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Arah traksi pada fraktur Arah traksi pada fraktur femurfemur
• 1/3 Proximal : Traksi 45 drjt abduksi!krn otot2 yg berpengaruh adlh otot2 abduktorius
• 1/3 Tengah : Traksi 45 drjt posisi netral!krn pengaruh otot abduktor dan aduktor sama
• 1/3 distal : Traksi posisi lurus dan ganjal bagian posterior distal femur dng bantal!krn ada tarikan otot gastrocnemius dan hamstring shg fragmen distal tertarik ke bawah dan kaudal
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Traksi dipasang
Observasi traksiKlinis : Leg Length Discrepancy
Radiologis : Foto femur dalam posisi traksi
Bila sudah memenuhi target traksi, pertahankan (anak:3-4 mg, dws: 6-8 mg)
Perbaharui Ro tiap 2 mg
Observasi klinis Tdpt klinikal union : Nyeri (-) , sticky (+) grkn tl yg fraktur tdk ada
Radiologis Union : Tdpt callus formationKlinikal Union + Radiologis Union : Indikasi Lepas Traksi !!
Gips HemispicaSampai observ Ro menunjukkan callus sdh tebal
Partial Weight Bearing(Px disuruh latihan injak timbangan badan)
copyrighted : Amanda DianQhee`03
RehabilitasiRehabilitasi
• Dilakukan sejak awal• Metode :- Isometris exercise
- Isotonis excercise
Komplikasi FrakturKomplikasi Fraktur• Akut :
1.Perdarahan syok2. Soft tissue injury :-vaskular
-nervus -otot &
tendon
3. Fat Embolism kriteria mayor : - Penurunan kesadaran
- Distress Nafas - Ptechie di thorax
dan subconjunctiva kriteria minor : - Pyrexia
- Takicardi - Fat Globulin / Emboli
pada retina - Fat dlm urine
- LED >>
4. Compartement Syndrome tx :Dekompresi segera
Evaluasi gerak,sensoris,pulsasi distal
Kalau perlu Fasciotomy
5. Infeksi
• Kronis :1. Joint stiffness2. Delayed union3. Mal union4. Non union5. Avascular necrosis6.Growth Retardation
AmputasiAmputasi
Gambaran klinis :• Hilangnya bagian tubuh
• Nyeri• Perdarahan
• Syok
Crush injuriesCrush injuries• Kerusakan jaringan
lunak yang hebat• Kerusakan seluler,
vaskuler dan saraf• Hancurnya tulang
dan otot• Syok hipovolemik• Sindroma
kompartemen• Pelepasan myoglobin
6 gagal ginjal
Crush injuriesCrush injuriesGambaran klinis :• Pembengkakan pada pelvis atau
extremitas yang terkena• Nyeri• Tanda-2 syok• Gejala-gejala sindroma
kompartemen• Ganggguan neurovaskuler distal
dari daerah cedera
Sindroma kompartemenSindroma kompartemen
• Akibat peningkatan tekanan dalam kompartemen (osteofascial compartment)
• Mengakibatkan gangguan aliran darah kapiler dan iskemia seluler
• Sering pada tungkai bawah dan lengan bawah• Penyebab : internal (dari dalam) atau external• Penekanan pada saraf, otot, pemb.darah• Bila dibiarkan : volkman ischaemic contracture
Sindroma kompartemenSindroma kompartemen
Kompartemen padacruris
Kompartemen padaantebrachi
Sindroma kompartemenSindroma kompartemen
Gambaran klinis :• Nyeri pada peregangan pasif• Gangguan sensoris (paresthesi, tebal)• Kelemahan otot progresif• Oedema • Peningkatan tekanan dalam kompartemen• Hilangnya denyut nadi
INGAT !!!INGAT !!!
Proteksi diri dalam pemeriksaan atau pelaksanaan tindakan :
• Pemeriksa tidak tahu riwayat penyakit pasien ??• Pasien tidak tahu ??• Proteksi dengan :
– Sarung tangan– Masker – Kaca mata– Penutup kaki, dll
copyrighted : Amanda DianQhee`03
“Gak akan bisa tidur
senyenyak ini sebelum
paham ilmu
orthopaedy I’m sure!!”
copyrighted : Amanda DianQhee`03
Thank youThank you&&
Good Luck!!Good Luck!!