Review Unclos
-
Upload
arief-wicaksono -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Review Unclos
MATAKULIAH
PENGELOLAAN INFORMASI PESISIR DAN KELAUTAN
TUGAS REVIEW UNCLOS 1982
Disusun oleh :
Nama : Arief Wicaksono
NIM : 14 / 367263 / GE / 07885
Hari / Jam : Rabu / 13.00-14.40 WIB
Dosen : Dr. Nurul Khakim , M.Si
JURUSAN SAINS INFORMASI GEOGRAFI DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
Konvensi perserikatan bangsa-bangsa tentang hukum laut
United Nations Convention on the Law of The Sea 1982
(UNCLOS 1982)
Pendahuluan UNCLOS 1982
Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Hukum Laut merupakan suatu
kesepakatan hasil rapat bersama beberapa negara di dunia, yang terbentuk di
Montego Bay, Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982. Dasar dari kesepakatan di
Jamaica tersebut bermula dari konvensi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa
pada tahun 1958 dan tahun 1968 yang membahas tentang perlu adanya suatu
konvensi yang mengurus tentang hukum laut yang baru dan bisa diterima secara
umum. Walaupun konvensi tentang hukum laut ini dibuat pada tahun 1982, namun
penggunaannya berlaku 12 tahun kemudian, yaitu pada tanggal 16 November 1994.
Pemberlakuan hukum laut ini pada tanggal tersebut adalah dikarenakan pada tanggal
tersebut satu negara terakhir meratifikasi hukum tersebut, yaitu Guana, sehingga
hukum laut internasional ini bisa diberlakukan setelah persyaratannya terpenuhi, yaitu
telah diratifikasi oleh 60 negara.
Maksud dan tujuan pembuatan dari hukum laut ini pada dasarnya adalah untuk
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pendayagunaan sumber daya alam secara
adil dan efisien, untuk konservasi sumber daya hayati dan pengkajian, untuk
perlindungan dan pelestarian lingkungan laut, untuk memudahkan komunikasi
internasional, untuk memajukan penggunaan laut dan samudera secara damai, dan
sebagainya. Upaya pembaharuan tentang hukum laut ini dikarenakan bahwa hukum-
hukum laut sebelumnya ditetapkan pada zaman kolonial, jadi di dalam hukum
tersebut, yang mungkin berupa lisan/bukan tertulis, ada sekian banyak ketidakadilan
yang dirasakan oleh negara-negara yang terjajah serta negara yang tidak berbatasan
dengan laut (landlock), sehingga hukum-hukum laut terdahulu tersebut tidak bisa
diterima secara umum, hanya oleh segelintir pihak-pihak yang merasa diuntungkan.
Itulah yang melatarbelakangi diadakannya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
tentang Hukum Laut, sebagai suatu kesimpulan dari Konvensi (UNCLOS) di dua
pertemuan sebelumnya.
Hasil dari Konvensi yang ketiga ini menghasilkan suatu hukum laut
internasonal dengan rincian isi berupa 17 Bab dan 9 Lampiran, dimana lampiran
kedua memiliki 9 pasal, lampiran ketiga memiliki 22 pasal, lampiran keempat
memiliki 13 pasal, lampiran kelima memiliki 14 pasal dan 2 bagian, lampiran keenam
memiliki 41 pasal dan 5 bagian, lampiran ketujuh memiliki 13 pasal, lampiran ke
delapan memiliki 5 pasal, serta lampiran kesembilan memiliki 8 pasal.
Daftar Isi UNCLOS 1982
Pembukaan
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Laut Teritorial dan Zona Tambahan
Bab 3 Selatyang Digunakan untuk Pelayaran Internasional
Bab 4 Negara-Negara Kepulauan
Bab 5 Zona Ekonomi Eksklusif
Bab 6 Landas Kontinen
Bab 7 Laut Lepas
Bab 8 Rezim Pulau
Bab 9 Laut Tertutup atau Setengah Tertutup
Bab 10 Hak Negara Tak Berpantai untuk Akses ke dan dari Laut serta Kebebasan
Transit
Bab 11 Kawasan
Bab 12 Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Laut
Bab 13 Riset Ilmiah Kelautan
Bab 14 Pengembangan dan Alih Teknologi Kelautan
Bab 15 Penyelesaian Sengketa
Bab 16 Ketentuan Umum
Bab 17 Ketentuan Penutup
Lampiran 1 Jenis Spesies yang Bermigrasi Jauh
Lampiran 2 Komisi tentang Batas-Batas Landas Kontinen
Lampiran 3 Persyaratan Dasar untuk Prospekting, Eksplorasi dan Eksploitasi
Lampiran 4 Lembaran dari Perusahaan
Lampiran 5 Konsiliasi
Lampiran 6 Lembaran dari Majelis Internasional untuk Hukum Laut
Lampiran 7 Arbitrase
Lampiran 8 Arbitrase Khusus
Lampiran 9 Partisipasi oleh Organisasi Internasional
Inti UNCLOS 1982
Inti dari UNCLOS utamanya menyangkut pengukuran, arus lalu lintas laut, hak
dan kewajiban, konsekuensi atas pelanggaran hukum, penyelesaian sengketa, dan
bentuk kerjasama. Isi dari UNCLOS 1982 diawali dengan penggunaan istilah dan
ruang lingkup/batasan istilah. Hal ini dimaksud untuk membuat perspektif yang sama
bagi para pembacanya, karena sesuai dengan tujuan dari UNCLOS ini adalah agar
disepakati bersama. Oleh karena itu, harus ada kesepakatan batasan pengertian dari
istilah-istilah yang digunakan dalam UNCLOS tersebut. Tujuan dari hukum laut ini
juga ingin memperkoko perdamaian, keamanan dan hubungan kerjasama tiap-tiap
negara.
Pengukuran di sini berkaitan dengan penentuan batas-batas wilayah laut tiap
negara pantai, sehingga setelah dilakukan pengukuran maka akan diketahui batas
wilayah laut resmi suatu negara yang telah disepakati secara internasional. Batas
wilayah laut dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu Zona Teritorial, Zona Tambahan,
Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen. Dari batas-batas tersebut, maka
terdapat hak dan kewajiban dari negara pemilik batas tersebut maupun negara lainnya
yang berbatasan langsung dengan negara itu ataupun tidak. Aturan-aturan yang dibuat
oleh pemerintah suatu negara yang berkenaan dengan batas wilayah laut, maka harus
didasarkan pada UNCLOS 1982 ini. Pelanggaran yang dilakukan dapat dikenakan
hukum dengan didasarkan pada UNCLOS 1982 ini serta persengketaan batas wilayah
juga diselesaikan dengan Hukum Laut ini.
UNCLOS 1982 mendefinisikan batas-batas wilayah laut dari suatu negara
pantai, yaitu Laut Teritorial, dengan jarak sejauh 12 mil laut, yang merupakan suatu
kedaulatan yang diberikan kepada negara pantai termasuk ruang udara, dasar laut dan
tanah dibawahnya. Zona Tambahan, dengan jarak sejauh 24 mil laut, yang merupakan
zona yang lebarnya tidak lebih dari 24 mil yang diukur dari garis pangkal dimana
lebar laut teritorial diukur. Zona Ekonomi Eksklusif, dengan jarak sejauh 200 mil
laut, yang merupakan zona dimana negara pantai memiliki hak atas kekayaan alam di
dalamnya, berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi,
terbang di atasnya ataupun melakukan penanaman kabel/pipa bawah laut. Landas
Kontinen, dengan jarak sejauh 350 mil laut, yang juga diukur dari garis pangkal
tempat menentukan Batas Laut Teritorial. Ada satu lagi wilayah laut yang bernama
Laut Lepas, dimana setiap negara bebas berlayar, bebas terbang di atasnya, bebas
memasang kabel, bebas membuat pulau buatan, bebas menangkap ikan dan bebas
melakukan riset ilmiah, selagi tindakannya tersebut tidak melanggar hukum laut ini
(UNCLOS 1982).
Informasi Mengenai Negara-Negara yang Telah dan Belum Meratifikasi
UNCLOS 1982
Keterangan :
Telah meratifikasi
Telah ditandatangani akan tetapi belum diratifikasi
Tidak menandatangani