REVIEW

7
Tugas Ekologi Pangan dan Gizi Topik Artikel : Harga Beras tetap Tinggi Oleh : Dhia Ghoniyyah /25010113130255 /KLS D-2013 Memasuki tahun 2015 kabar bahan pokok naik selalu menghiasi media cetak maupun elektronik, salah satunya bahan pokok sehari-hari yang wajib untuk masyarakat indonesia yaitu beras. Perlu kita ketahui bahwa beras di Indonesia ada 2 macam yaitu beras putih dan beras merah. Beras putih merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia yang mengandung gizi tinggi dan biasanya selalu dimakan untuk sehari-hari agar saat beraktivitas tidak kekurangan energi. Ketergantungan masyarakat indonesia terhadap beras putih sebagai makanan pokok sehari-hari telah membuat beras putih menjadi kebutuhan penting untuk seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana dampaknya jika harga beras ini naik secara tiba-tiba dengan harga yang ekstrem, sementara ekonomi penduduk indonesia tidaklah merata sehingga penduduk yang miskin akan lebih kesusahan dibanding yang kaya, dan apa yang menyebabkan harga beras ini bisa naik secara tiba-tiba, benarkah harga yang naik ini dikarenakan sistem produksi yang gagal atau mafia-mafia yang ingin memainkan harga beras untuk kepentingan politik? Kira-kira Adakah solusi yang bisa mengeluarkan kita dari masalah harga beras naik ini? “Setidaknya ada empat hal yang diduga menjadi penyebab sulitnya mengontrol kenaikan harga beras saat ini” Dikutip dari Koran Kompas terdapat 4 hal yang berkaitan dengan

description

EPG

Transcript of REVIEW

Tugas Ekologi Pangan dan GiziTopik Artikel : Harga Beras tetap TinggiOleh : Dhia Ghoniyyah /25010113130255 /KLS D-2013

Memasuki tahun 2015 kabar bahan pokok naik selalu menghiasi media cetak maupun elektronik, salah satunya bahan pokok sehari-hari yang wajib untuk masyarakat indonesia yaitu beras. Perlu kita ketahui bahwa beras di Indonesia ada 2 macam yaitu beras putih dan beras merah. Beras putih merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia yang mengandung gizi tinggi dan biasanya selalu dimakan untuk sehari-hari agar saat beraktivitas tidak kekurangan energi.Ketergantungan masyarakat indonesia terhadap beras putih sebagai makanan pokok sehari-hari telah membuat beras putih menjadi kebutuhan penting untuk seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana dampaknya jika harga beras ini naik secara tiba-tiba dengan harga yang ekstrem, sementara ekonomi penduduk indonesia tidaklah merata sehingga penduduk yang miskin akan lebih kesusahan dibanding yang kaya, dan apa yang menyebabkan harga beras ini bisa naik secara tiba-tiba, benarkah harga yang naik ini dikarenakan sistem produksi yang gagal atau mafia-mafia yang ingin memainkan harga beras untuk kepentingan politik? Kira-kira Adakah solusi yang bisa mengeluarkan kita dari masalah harga beras naik ini?Setidaknya ada empat hal yang diduga menjadi penyebab sulitnya mengontrol kenaikan harga beras saat ini Dikutip dari Koran Kompas terdapat 4 hal yang berkaitan dengan kenaikan harga beras. 4 hal tersebut adalah faktor alam, bencana alam, penimbunan beras, dan mafia beras. Terkait faktor alam dijelaskan bahwa adanya pemicu mundurnya musim hujan diprediksi terkait fenomena El Nino, fenomena ini merupakan naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik sekitar khatulistiwa bagian timur dan tengah. Dampaknya, musim kemarau di Indonesia menjadi semakin kering dan panjang. El Nino lemah dengan kenaikan suhu 0,5-1 derajat celsius terjadi sejak bulan Juli dan mengalami puncaknya pada Agustus hingga November. Oleh sebab itu musim hujan datang terlambat pada 2014, seharusnya musim hujan yang datang mulai Oktober, justru turun akhir November. Akibatnya masa tanam padi di sejumlah tempat terpaksa mundur karena asupan air irigasi yang belum tersedia, dan panen raya di Indonesia pun terpaksa mundur jadwalnya. Menurut pengamat pertanian Khudori, mestinya Februari hingga Mei sudah panen raya, tapi karena hujan datang terlambat, maka jadwal tanam dan panen ikut mundur sekitar satu hingga 1,5 bulan. Terkait bencana alam yaitu bencana alam yang selalu menimpa wilayah Indonesia yaitu banjir. Menenggelamkan lahan pertanian di sejumlah daerah, banjir memang tidak ada yang bisa memprediksi. Pada pertengahan februari 2015 tidak kurang dari 2300 hektar lahan pertanian di Serang, Banten, terendam banjir. Potensi kehilangan panen di Kabupaten Serang diperkirakan sebesar 12.000 ton gabah kering giling. Tidak hanya di Serang-Banten, Indramayu-Jawa Barat, Sanggau-Kalimantan Barat, dan beberapa daerah lain juga mengalami gagal panen. Terkait dengan penimbunan beras, ternyata ditemukan bahwa terjadi penimbunan beras di beberapa area pergudangan. Misalnya, penimbunan beras operasi pasar khusus yang ditemukan di area pergudangan di Pulogadung dan Klender, jakarta Timur. Temuan itu didapati ketika dilakukan inspeksi mendadak oleh sejumlah lembaga pemerintahan. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, terdapat 10.400 gudang penyimpanan yang dikelola swasta di seluruh Indonesia. Tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada kegiatan penimbunan yang lain.Terkait dengan mafia beras yang juga dilakukan oleh oknum internal Perum Bulog. Hal ini dikuatkan oleh keterangan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel setelah melakukan inspeksi mendadak di salah satu gudang beras di Cakung, Jakarta Timur. Ditemukan kegiatan pengoplosan antara beras Perum Bulog dan beras lain, dikemas ulang, dan dijual dengan harga lebih mahal. Di tempat terpisah, juga terdapat temuan beras ilegal atas nama Perum Bulog yang masuk ke Pasar Induk Besar Cipinang, Jakarta Timur. Banyak ditemukan juga DO (delivery order) pada pasar yang tidak tercantum nama perusahaannya.Keempat faktor tersebut adalah penyebab dari harga beras naik lalu bagaimana kita menyikapi persoalan dari itu semua, harga beras yang rata-rata naik Rp 1000 - Rp 2000 mengganggu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, warga banyak yang kesulitan mendapatkan beras kualitas layak dengan harga terjangkau. Pemerintah pun mengambil sikap dengan membagikan beras raskin ke beberapa daerah di Indonesia, seharusnya dengan mengambil sikap ini pemerintah bisa menyelesaikan kasus beras naik, namun ternyata tidaklah semudah itu banyak kendala yang harus dihadapi subsidi beras dari Bulog ini, salah satunya adalah kualitas beras raskin yang dibagikan kepada masyarakat ternyata berkualitas buruk bahkan sampai ada yang berkerikil ini dan debunya sangat banyak, ini membuktikan bahwa beras telah ditimbun cukup lama padahal seharusnya penyimpanan beras raskin ini diperintahkan untuk tidak disimpan selama 6 bulan. Masyarakat miskin yang tidak punya kemampuan apapun akhirnya hanya bisa dapat menerima beras raskin yang berkualitas buruk ini. Dikutip dari regional.kompas.com salah satu warga yaitu Mega memiliki dua anak yang akhirnya terpaksa harus memberikan dua anak balitanya raskin berkualitas buruk, ia pun tak mengetahui apakah beras tersebut akan berdampak pada kesehatan keluarga dan anak-anaknya atau tidak. Tidak jarang pula beberapa masyarakat yang kurang puas dengan sistem darurat pembagian raskin yang lebih banyak berkualitas buruk, mereka pun beralih dengan memakan beras jagung yang dianggap lebih bermutu dibandingkan dengan memakan beras yang berkualitas buruk yang takutnya dapat berdampak kepada kesehatan mereka.Tidak hanya itu dalam pendistribusian beras seharusnya pemerintah lebih menaikkan operasi pasar yang lebih menyeluruh agar pendistribusian beras khususnya beras bantuan bulog lebih merata dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, memang sebelumnya Pemerintah lebih mengutamakan impor beras jika beras telah berubah status menjadi langka dan harga yang melonjak naik, namun sekarang impor itu dirubah menjadi operasi pasar, langkah ini sangat baik tetapi inspeksi yang dilakukan juga seharusnya harus lebih baik lagi. Melihat data Kementrian Pertanian, produksi padi nasional justru mengalami kenaikan dalam 20 tahun terakhir. Angka yang ditunjukkan bahkan hingga 57,7 persen dari data yang didapatkan yaitu tahun 1990 sampai tahun 2013, tidak hanya itu jumlah padi yang dihasilkan per hektar pun juga meningkat, sebuah sajian data yang seharusnya membanggakan dan seharusnya kita tidak khawatir dengan kenaikan harga beras jika data yg diterima benar dan akurat, tetapi pada data Badan Pusat Statitistik justru menunjukkan hal yang berbeda bahwa melalui program sensus pertanian yang telah dilaksanakan pada tahun 2013, diketahui terjadi indikasi menurunnya jumlah pelaku usaha pertanian. Berdasarkan data jumlah Rumah Tangga (RT) usaha pertanian justru dikuasai oleh pihak-pihak yang memiliki modal besar, sementara petani yang hanya memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar, justru semakin tersingkir. Seharusnya sebagai warga yang baik kita harus lebih menghargai produk petani langsung seperti misalnya dengan membeli gabah langsung kepada petani agar harga gabah di tingkat petani tidak anjlok. Jika tidak ada upaya-upaya untuk menguatkan petani kita maka mudah dipahami bahwa melambungnya harga beras juga ditentuka permainan pelaku besar usaha pertanian.Dengan penjelasan-penjelasan yang ada di atas bahwa dalam kebutuhan pangan perlu diperhatikan juga bagaimana dengan sektor ekosistem pangan dan gizinya, kebutuhan pangan adalah kebutuhan wajib untuk membuat masyarakat cerdas dan tidak mengalami gizi buruk. Dari sebuah pangan, negara pun dapat terbentuk. Oleh karena itu pangan merupakan hal yang tidak boleh dianggap remeh.

Panen Raya di UndurBerikut Kerangka Analisis

Hujan

Faktor Alam

Sawah terkena banjirBanjirBencana Alam

Beras Naik

Penimbunan Beras

Penyalahgunaan gudang penyimpanan beras

Mafia Beras

Adanya keterkaitan oknum internal

Referensi :http://print.kompas.com/baca/2015/03/04/Harga-Beras-Naik%2c-Salah-Siapahttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/01/082805026/Bulog.Kenaikan.Harga.Beras.karena.Kekosongan.Stokhttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/01/28/1807501/Puan.Segera.Bagikan.Raskin.Jangan.Disimpan.Lebih.dari.6.Bulanhttp://regional.kompas.com/read/2015/02/26/22305281/Harga.Beras.Mahal.Warga.di.Tasik.Pasrah.Terima.Raskin.Campur.Kerikilhttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/16/112939226/Jokowi.Instruksikan.Bulog.Beli.Gabah.Langsung.dari.Petanihttp://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/02/25/nkb0yi-alih-fungsi-lahan-sebabkan-produksi-padi-menurunhttp://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/02/24/nk9uxb-distribusi-raskin-di-purwakarta-mandekhttp://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/24/nk9svt-bulog-tak-ada-toleransi-bagi-penyimpangan-distribusi-berashttp://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/02/28/nkgzw0-ini-dia-faktor-penyebab-harga-beras-naik-versi-pengamathttp://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/03/06/nks9xm-raskin-disebar-tapi-beras-tetap-melambung